• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Perancangan Logo Dan Media Promosi Cristo Rei Berbasis Religi Untuk Meningkatkan Brand Awareness Wisata Kota Dili.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Perancangan Logo Dan Media Promosi Cristo Rei Berbasis Religi Untuk Meningkatkan Brand Awareness Wisata Kota Dili."

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

di kenal oleh para khalayak, oleh sebab itu logo sangatlah penting. Dalam membantu mewujudkan awareness yang ingin dituj oleh suatu lembaga maka media promosi adalah cara terbaik untuk memperkenalkan lembaga tersebut pada khalayak. Permasalahan yang ada pada Cristo Rei adalah tidak adanya Logo yang dapat membedakan tempat wisata ini dengan tempat lain, dan kurangnya media promosi yang mumpuni untuk mengangkat awareness dari Cristo Rei Dili.

Cristo Rei adalah sebuah patung yang terletak diatas bukit yang bernama Fatukama. Fatukama sendiri dinamai karena memiliki cerita yang memang benar adanya dan terjadi. Jaman dahulu ada dua suku yang sering bertantangan dengan menggunakan anak panah sebagai senjata utama kedua belah pihak untuk membasmi musuh masing-masing. Sayangnya dengan sejarah yang dimiliki oleh tempat ini belum bisa membuat tempat ini terkenal di mata para wisatawan yang menjalajahi tempat-tempat wisata di muka bumi ini. Dengan ini peneliti membuat perancangan logo dan media promosi guna mendobrak popularitas di mata para wisatawan.

Adapula metode yang digunakan oleh peneliti dalam merancang logo dan media promosi Cristo Rei yaitu mengunakan pengumpulan data secara kualitatif yaitu dengan wawancara, observasi, dokumentasi, studi kompetitor, dan creative brief yang sangat penting dalam perancanga konsep penelitian. Dari semua hasil analisis data tersebut maka konsep yang di dapat adalah Integrity. Integrity di dapat berdasarkan hasil keyword yang di dapat dan artinya mutu, sifat dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan, dan kejujuran persis seperti yang di tonjolkan Cristo Rei yaitu patung Yesus. Perlu adanya upaya perancangan untuk meningkatkan brand awareness dari Cristo Rei yaitu dengan logo dan media promosi. Dengan adanya logo maka para calon wisatawan bisa membedakan Cristo Rei dengan tempat wisata lainnya.

(2)

BERBASIS RELIGI UNTUK MENINGKATKAN

BRAND AWARENESS WISATA KOTA DILI

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Desain Komunikasi Visual

Oleh :

JOSE DA COSTA LOBO BAPTISTA 12420100046

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(3)

viii

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

(4)

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 43

(5)
(6)

xi

Gambar 2.1Cristo Rei... 12

Gambar 2.2Anak Tangga Menuju Cristo Rei ... 13

Gambar 2.3 Halaman Tempat Perayaan Ekaristi Cristo Rei ... 14

Gambar 2.4Warna ... 28

Gambar 2.5 Dimensi Warna ... 30

Gambar 2.6 Dimensi Warna ... 31

Gambar 2.7Piramida Brand Awareness ... 33

Gambar 4.1 Cristo Rei... 53

Gambar 4.2 Brainstorming ... 56

Gambar 4.3 O Cristo Redentor Brazil ... 57

Gambar 4.4 Keyword ... 60

Gambar 4.5 Bagan Konsep Perencanaan ... 62

Gambar 4.6 Font Terpilih ... 65

Gambar 4.7 Font Terpilih ... 66

Gambar 4.8 Warna Integrity ... 66

Gambar 4.9Warna Terpilih ... 67

Gambar 4.10Pantai ... 69

Gambar 4.11Bukit Fatukama ... 70

Gambar 4.12Bunga Ekaliptus ... 70

Gambar 4.13Patung Cristo Rei ... 71

Gambar 4.14 Bentuk Dasar ... 72

Gambar 4.15 Sketsa Elemen Patung ... 73

Gambar 4.16Sketsa Elemen Pantai ... 73

Gambar 4.17Sketsa Elemen Bukit ... 74

Gambar 4.18Sketsa Bunga Ekaliptus ... 74

Gambar 4.19Visualisasi Bentuk Logo ... 75

Gambar 4.20Visualisasi Bentuk Logo ... 76

Gambar 4. Visualisasi Bentuk Logo ... 76

Gambar 4.22Visualisasi Bentuk Logo ... 77

Gambar 4.23Visualisasi Bentuk Logo ... 77

Gambar 4.24Sketsa Alternatif Logo ... 78

Gambar 4.25Logo Terpilih Cristo Rei ... 79

Gambar 4.26Sketsa Iklan Majalah ... 81

Gambar 4.27Sketsa Iklan Poster ... 82

Gambar 4.28 Sketsa Merchandise ... 82

Gambar 4.29 Sketsa Brosur Depan Belakang ... 83

Gambar 4.30 Sketsa Banner ... 84

Gambar 4.31 Logo Terpilih Cristo Rei ... 85

Gambar 4.32 Gambar Makna Logo ... 86

Gambar 4.33Logo Grid System ... 87

Gambar 4.34Logo Standard ... 88

(7)

xii

Gambar 4.41Implementasi Gantungan Kunci ... 94

Gambar 4.42 Implementasi Kaos Putih dan Hitam ... 95

Gambar 4.43Implementasi Mug ... 96

Gambar 4.44Implementasi Desain Poster ... 97

Gambar 4.45Implementasi Iklan Majalah ... 98

Gambar 4.46Implementasi Desain Banner ... 98

(8)

xiii

(9)

xiv

LAMPIRAN 2 Form Revisi 1 ... 106

LAMPIRAN 3 Form Revisi 2 ... 107

LAMPIRAN 4 Form Revisi 3 ... 108

LAMPIRAN 5 Form kolokium2 ... 119

LAMPIRAN 6 Form Revisi 1 ... 110

LAMPIRAN 7 Form Revisi 2 ... 111

LAMPIRAN 8 Form Revisi 3 ... 112

LAMPIRAN 9 Form Kolokium 3... 113

LAMPIRAN 10 Form Revisi 1 ... 113

LAMPIRAN 11 Form Revisi 2 ... 115

LAMPIRAN 12 Form Revisi 3 ...116

LAMPIRAN 13 SuratBalasan Dari MinisterioTurismo Timor-Leste...117

LAMPIRAN 14 FormKelayakanPameran ... 118

(10)

1 1.1 Latar Belakang

Cristo Rei merupakan patung yang terletak di bukit Fatucama bagian timur kota Dili. Patung Cristo Rei ini menjadi simbol bagi warga untuk menggantungkan harapan akan kedamaian, kesejahteraan dan kehidupan yang lebih baik di tanah Lorosa'e. Saat ini patung Cristo Rei menjadi salah satu objek wisata rohani popular di Timor Leste. Pada akhir pekan, biasanya warga ataupun wisatawan yang datang berkunjung ke tempat ini, namun kurangnya media promosi mengenai patung Cristo Rei ini maka wisatawan luar kurang mengenal tentang keberadaan patung Cristo Rei.

Gambar 1.1 Cristo Rei

(11)

Patung Cristo Rei berada di ketinggian 90 meter di atas permukaan laut. Terletak di Tanjung Fatucama, sekitar tujuh kilometer dari pusat Kota Dili. Memiliki ketinggian 27 meter. Angka 27 melambangkan Timor Timur sebagai propinsi Indonesia yang ke 27 pada saat itu, patung ini menjadi patung tertinggi kedua di dunia setelah patung Christ the Redeemer di Rio de Janeiro, Brasilia (Tingginya, 38 meter). (http://timoroman.com).

(12)

Tempat ini adalah salah satu tempat pariwisata terfavorit di Timor-Leste, tetapi bagi masyarakat luar negeri masih belum mengenal karena kurangnya pengetahuan dari masyarakat mancanegara dan kurangnya pemerintah daerah untuk mengembangkan dan melihat potensi yang dimiliki oleh tempat ini dan yang paling penting, tidak adanya logo atau identitas dan media promosi mengenai tempat wisata ini, sehingga baik itu warga Timor-Leste sendiri yang ada di daerah-daerah kumuh pun kurang mengenal tempat ini hingga warga asing yang berkunjung di Timor-Leste tidak mengetahui keberadaan patung tersebut. Tidak adanya logo atau Identitas pada wisata ini membuat patung ini kurang di kenal dan tidak di jangkau dunia luar karena tidak adanya media promosi yang mendukung tempat wisata ini di kenal oleh masyarakat lokal yang berada khususnya di daerah kumuh Timor-Leste dan terutama masyarakat mancanegara. Orang berpendapat tempat ini hanyalah tempat wisata biasa yang tidak memiliki keunikannya dengan tempat lain. Sebuah Logo mempunyai makna sendiri untuk membedakan sebuah produk, jasa dan organisasi tertentu, maka dari itu Cristo Rei membutuhkan sebuah Logo untuk di bedakan dengan tempat wisata lainnya.

(13)

Tabel pengunjung (Visitors) yang masuk ke Timor-Leste adanya peningkatan yang baik, dengan adanya media rancangan media promosi ini diharapkan jumlah Visitors semaking meningkat.

Dengan adanya logo atau identitas dan media promosi yang mendukung maka di harapkan tempat wisata ini akan lebih di kenal dan memiliki ciri khas tersendiri yang beda dengan patung-patung lainnya, di karenakan patung Cristo Rei memilki keunikan yang tidak dimiliki oleh patung-patung lainnya, dilihat dari letaknya yang tepat di jantung kota dili ibu kota Timor-Leste.

(14)

Untuk mencapai Brand Awareness (top of mind), maka Cristo Rei memiliki 4

(empat) urutan yang penting dalam membangun brand awarenessnya antara lain sebagai berikut :

1. Point Of Mind (puncak)

2. Brand Recall (mengingatkan kembali). 3. Brand Recognition (pengenalan)

4. Unaware of Brand ( tidak mengetahui akan merek )

(15)

Cristo Rei berada pada bagian brand recognition (Pengenalan) yaitu para konsumen baru mengenal sebuah merek dan masih membutuhkan alat bantu untuk

bisa mengingat merek tersebut. Untuk mencapai brand awareness point of mind,

maka salah satu caranya adalah dengan melakukan media promosi dalam bentuk

apapun.

Promosi pariwisata adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan agar para

konsumen mengetahui (aware) adanya produk dan jasa yang ditawarkan kemudian

membelinya dan menjadikannya pelanggan yang setia.

Pariwisata mempunyai banyak manfaat bagi negara dan terutama untuk

masyarakat, bahkan manfaat pariwisata dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu

budaya, lingkungan hidup, sosial, ilmu pengetahuan, peluang dan kesempatan kerja. Tabel 1.3 Tabel Piramida Brand Awareness

Sumber :(http://boentialoe.blogspot.com)

(16)

Dengan perancangan yang telah di konsepkan untuk memenuhi brand awareness dari

Cristo Rei, maka pemerintah dengan sepenuhnya mempunyai wewenang untuk membantu merealisasikannya agar brand awareness Cristo Rei menuju Top Of Mind.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian singkat yang telah dibahas pada latar belakang maka adapula rumusan masalah yang di dapat :

"Bagaimana merancang logo dan media promosi Cristo Rei berbasis religi untuk meningkatkan brand awareness wisata kota dili ".

1.3 Batasan Masalah

Adanya suatu batasan masalah agar dalam proses pengerjaan perancangan media promosi Cristo Rei dapat fokus pada satu permasalah yang diangkat dan pemecahan masalah dapat dijalankan dengan efektif dan tepat sasaran, maka diperlukan batasan-batasan masalah sebagai berikut :

a. Hanya berfokus pada pembuatan logo dan media promosi Cristo Rei yang meliputi kawasan Kota Dili dan Cristo Rei seperti poster, brosur, x banner iklan majalah dan merchandise.

(17)

1.4 Tujuan

Dari uraian singkat yang telah di bahas pada latar belakang sampai dengan perumusan masalah, maka dalam perancangan ini memiliki tujuan sebagai berikut : a. Untuk merancang logo dan media promosi Cristo Rei berbasis Religi untuk

meningkatkan brand awareness Wisata kota dili.

b. Untuk mengimplementasikan logo dan media promosi poster, brosur, x banner iklan majalah dan merchandise.

1.5 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian dan perancangan ini memiliki

manfaat praktis dan teoritis.

1.5.1 Manfaat Teoritis

a. Dapat membantu dalam proses pembelajaran mahasiswa sebagai bantuan konsep dan ilmu terutama dalam merancang logo.

b. Menjadi buku refensi bagi semua kalangan dan menjadi buku panduan pembuatan media promosi misalnya kunjungan yang berbasis religi.

1.5.2 Manfaat Praktis

a. Perancangan logo dan media promosi diharapkan dapat menyumbangkan solusi terhadap pemecahan masalah yang akurat terhadap pembuatan logo dan media promosi tempat wisata Cristo Rei.

(18)
(19)

10

Untuk mendukung penelitian ini secara teoritis dan konseptual, maka peneliti

menjelaskan tentang kajian - kajian pustaka sebagai berikut :

2.1 Studi Terdahulu

Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Jogjakarta bernama Ivana Fransisca Joaquim da Costa pada tahun 2011 dengan judul penelitiannya Strategi Dinas Pariwisata Dili Timor - Leste untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata di Objek Wisata Area Branca. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan jumlah wisatawan dari Pantai Area

Branca.

Penelitian tersebut menggunakan penelitian diskriptif kualitatif yaitu

fakta-fakta dari sebuah populasi. Bahwa Pantai Areia Branca dengan keindahan pasir dan

pantainya dan di larar belakangi bukit Fatukama dengan ciri khas tanaman

Timor-Leste yaitu pohon Eucalyptus dan Savanna yang tumbuh subur menutupi bukit-bukit

karang Fatukama dan adanya Patung Kristus Raja (Cristo Rei) dengan demikian

pantai Areia Branca selain tempat wisata alam juga sebagai tempat wisata Ziarah

(Religi) yang bisa menarik wisatawan luar untuk berinvestasi dan meningkatkan

(20)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari media

perancangan yang diambil, yaitu penelitian sebelumnya mengambil obyek penelitian

Cristo Rei dan penelitian ini mengambil obyek utama yaitu wisata sejarah dan religi.

2.2 Cristo Rei

Cristo Rei merupakan patung yang terletak di bukit Fatucama bagian timur kota Dili. Patung Cristo Rei ini menjadi simbol bagi warga untuk menggantungkan harapan akan kedamaian, kesejahteraan, dan kehidupan yang lebih baik di tanah Lorosa'e. Cristo Rei merupakan suatu area yang menjadi salah satu tempat kudus di Timor Leste, dimana masyarakat setempat sering datang berkunjung untuk berdoa dan mengadakan upacara keagamaan umat katolik (agama mayoritas di Timor Leste). Salah satu kegiatan agama katolik di area ini seperti jalan salib yang biasanya diadakan pada hari-hari sebelum paskah. Kegiatan keagamaan ini memiliki daya tarik sendiri bagi para wisatawan yang menyukai wisata rohani.

(21)

berwisata atau rekreasi, juga untuk berolahraga. Patung Kristus Raja setinggi 27 meter memayungi bukit di Tanjung Fatucama. Patung karya Mochamad Syailillah ini menjadi salah satu kebanggaan penduduk. Hingga kini, patung masih tegak berdiri di puncak Bukit Fatucama, yang tersusun oleh batu kuat dan terjal.

2.2.1 Letak Geografis

Secara geografis, kawasan Cristo Rei terletak di bukit Fatukama, kurang lebih 5 hingga 6 kilometer ke sebelah timur dari pusat kota Dili, ibukota negara Timor Leste. Apabila berkendara, maka dapat memakan waktu perjalanan kurang lebih 15

(22)

menit. Perjalanan menuju Cristo Rei merupakan perjalanan yang cukup menarik, terutama bagi mereka yang tidak pernah ke tempat wisata itu sebelumnya.

2.2.2 Kegiatan Rohani

Di sepanjang jalan beranak tangga itu, akan ditemukan 14 stasi (titik pemberhentian yang masing-masingnya menceritakan perjalanan Yesus Kristus) hingga pada akhirnya mencapai patung Cristo Rei.

Pada stasi ke-14, halamannya cukup luas serta pada beberapa titik tidak terhalang oleh pepohonan. Sehingga dari titik ini juga kita sudah bisa melihat pemandangan lautan biru yang sangat menakjubkan. Pada titik pemberhentian ke-14

(23)

ini, terdapat 2 jalan, satunya menaiki anak tangga yang sempit menuju patung Cristo Rei, sedangkan satunya lagi menuruni anak tangga yang juga sempit menuju ke pantai Dolok Oan.

Puncak yang berada pada ketinggian 90 diatas permukaan laut tersebut, patung Cristo Rei yang sedang membentangkan tangan sambil menghadap ke arah barat sebagai simbol penyambutan. Patung Yesus yang berdiri diatas bola bumi terlihat sangat tinggi saat berada tepat di bawahnya. Namun bukan itu saja hal yang menarik di puncak, tentu saja duduk menikmati pemandangan sambil diterpa angin adalah hal favorit yang sering dilakukan diatas sana. Melihat ke arah barat ada kota Dili, melihat tepat ke bawah ada tanjung Fatukama, sedikit menggeserkan pandangan ke arah selatan ada Areia Branca beach dan halaman utama Cristo Rei, sedangkan

(24)

melihat ke arah timur ada Dolok-Oan beach. Selain itu hanya langit, lautan dan perbukitan yang memenuhi pandangan. (http://www.nnoart.com)

Di lingkungan tempat wisata Cristo Rei pemerintah yang berwewenang khsusnya (Ministerio Turismo) atau kementrian pariwisata, menyediakan fasilitas umum dan keamanan demi menjaga kebersihan bagi para pengunjung

2.3 Pariwisata

Pariwisata semakin berkembang pesat seiring dengan bertambahnya penduduk dunia, sehingga menyebabkan kebutuhan akan berekreasi juga ikut mengalami kenaikan. Industri pariwisata memiliki cakupan yang luas dari segi subyek dan obyek dengan berbagai sarana prasarana penunjang kegiatan pariwisata yang bermacam-macam. Kegiatan Pariwisata sendiri bertujuan untuk mencari kesenangan dengan meninggalkan rutinitas kegiatan sehari-hari agar tidak bosan. Berbagai definisi tentang pariwisata pun bermunculan sehingga tidak mudah untuk mendefinikasikan arti pariwisata secara khusus.

(25)

kegiatan mencari kesenangan dan mengisi waktu luang untuk sementara waktu yang dilakukan oleh individu maupun kelompok, dari suatu daerah menuju daerah lainnya.

2.3.1 Wisata Sejarah

Wisata sejarah atau biasanya disebut wisata Heritage adalah tempat berwisata yang memiliki keunggulan dalam bidang sejarah, dimana banyak tempat peninggalan jaman sejarah yang masih dapat disaksisan sampai sekarang.

Menurut kamus oxford sendiri Istilah Heritage itu sendiri memiliki pengertian, yaitu sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau negara selama bertahun-tahun dan dianggap sebagai bagian penting dari karakter bangsa tersebut (Kamus Oxford, 202).Sedangkan menurut UNESCO memberikan definisi “heritage’’ sebagai warisan (budaya) masa lalu, yang seharusnya dilestarikan dari generasi ke generasi karena memiliki nilai-nilai luhur. Warisan itu dapat berupa kebendaan (tangible) seperti monumen, arsitektur bangunan, tempat peribadatan, peralatan, kerajinan tangan, dan warisan budaya yang tidak berwujud kebendaan (intangible) berupa berbagi atribut kelompok atau masyarakat, seperti cara hidup, folklore, norma dan tata nilai (Hall & McArther, 1996:5).

2.4 Tipe dan Jenis-Jenis Logo

(26)

1840, diartikan sebagai: tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik Lettering atau memakai jenis huruf tertentu. Jadi awalnya logtype adalah elemne tulisan. Pada perkembangnnya orang membuatnya makin unik atau berbeda satu sama lain. Mereka mengolah huruf itu menambahkan elemen gambar, bahkan tulisan dan gambar berbaur jadi satu, dan semua itu masih banyak yang menyebutnya dengan istilah logotype.

2.4.1 Logo

Sejarah logo diawali dari masa Yunani Kuno. Logo sebenarnya berasal dari kata logos yang artinya adalah kata, pernyataan, bagian, proporsi. Logo juga diimbuhi oleh kata gram yang berasal dari kata "gramma" yang memiliki arti : huruf, tanda. Dengan demikian kata yang lebih tepat adalah "logogram" yang kemudian lebih banyak dikenal sebagai logo saja. Bentukan kata logo juga kemudian disandingkan dengan type yang bersal dari kata typo, yang berarti perhurufan atau pencetakan huruf, sehingga menjadi logotype.

(27)

bisa saja semuanya terdiri dari huruf-huruf yang membentuk nama, inisial, atau nama depan dari seseorang untuk dipergunakan pada benda-benda pribadi, lambang kekuasaan, lambang agama, alat perdagangan, dll. Bentuk awal logo dapat dilihat pada sebagian besar koin uang kuno Yunani dan Roma yang memiliki monogram atau logo dari penguasa atau kota.

Seiring perkembangan jaman dan munculnya perdagangan, logodiartikan sebagai bentuk ekspresi dan bentuk visual dari konsep perusahaan, produk, organisasi maupun institusi. logo merupakan lambang visual yang memiliki bentuk yang bersasal dari filosofi organisasi yang bersangkutan.

Dalam perkembangannya, logo mengalami deformasi, mulai dari bentuk logo yang rumit, hingga menjadi sebuah bentuk yang sederhana dan mudah diingat. Berbagai pilihan elemen pun ikut bertambah, mulai dari penggunaan inisial, nama perusahaan, monogram, maupun pictogram, dan lain-lain. Seiring perkembangan dunia periklanan, peran logo menjadi amat penting, terutama dalam pembuatan strategi pemasaran sebuah produk. Fungsi identitas merupakan ukuran sebuah logo. Dengan hanya melihat logo, seseorang akan ingat, tertarik, lalu membeli. Dari fungsi ini logo kemudian menjadi ukuran sebuah citra, baik citra sebuah produk, perusahaan, maupun organisasi.

(28)

a. Meluncurkan sebuah organisasi baru kualitas yang disimbolkan, melalui corporate culture, positioning, historis atau aspirasi. Suatu logo yang ideal, secara keseluruhan merupakan suatu instrument rasa harga diri dan niai-nilai yang mampu mewujudkan citra positif dan bonafiditas. Pada akhirnya adalah refleksi citra bisnis perusahaan, institusi, instansi dan lain sebagainya yang disimbolisasikan serta direpresentasikan secara utuh dan total, bahwa logo tersebut mengandung arti atau makna suatu : kebijakan berfikir” dan “maksud tertentu” badan usaha (aspirasi perusahaan), suatu kualitas dan nilai-nilai yang

ditujukan.

Golongan logo ada dua yaitu : Logotype dan Logogram

a. Logotype

(29)

Pada perkembangannya orang membuatnya makin unik atau berbeda satu sama lain. Mereka mengolah huruf itu, menambahkan elemen gambar, bahkan lukisan dan gambar berbaur jadi satu, dan semua itu masih banyak yang menyebutnya dengan istilah logotype.

Fungsi :

1). Identitas diri. Untuk membedakannya dengan identitas milik orang lain. 2). Tanda kepemilikan. Untuk membedakan miliknya dengan milik orang Lain. 3). Tanda jaminan kualitas.

4). Mencegah peniruan / pembajakan .

b. Logogram

Bila logotype adalah elemen tulisan pada logo, maka umumnya orang beranggapan logogram adalah elemen gambar pada logo. Kemungkinan besar istilah logogram ini telah mengalami perubahan makna dikarenakan kemiripan kata dengan logotype.

Sebenarnya logogram adalah sebuah symbol tulisan yang mewakili sebuah kata / makna. Contoh : angka-angka dan lambing-lambang matematika. „1‟ mewakili „satu‟, „+‟ mewakili „tambah‟.

Fungsi :

Untuk mempersingkat penulisan sebuah kata, contoh „&‟ untuk menyingkat

(30)

2.4.2 Tahapan Pembuatan Logo

Dalam buku mendesain logo oleh Rustan (2013:36-46) dijelaskan adapun tahapan kerja yang benar supaya menghasilkan karya dengan kualitas yang optimal, dan berikut adalah pola umum yang dapat dijadikan pijakan untuk membuat logo : a. Riset dan Analisa

Pertama yang dilakukan adalah mencari fakta-fakta tentang entitas, termasuk pesaingnya. Contohnya apabila entitasnya adalah berupa perusahaan, maka yang diriset pertama kali adalah sector industrinya, visi, misi, struktur perusahaan, analisa pasar, target grup, keunggulan dan kelemahan (analisis S.W.O.T). lalu mengadakan wawancara khusus untuk mendapatkan personality dari brand tersebut.

b. Thumbnails

Berdasarkan creative brief, kita membuat thumbnails yang merupakan visual braindstorming atau cara pengambangan ide lewat visual, berupa sketsa kasar pensil atau bolpen yang dilakukan secara manual.

c. Komputer

Beberapa thumbnails yang terpilih, lalu dipindahkan ke komputer. Lalu diedit atau digambar ulang menggunakan drwing software, misalnya corel draw atau adobe illustrator.

d. Review

(31)

e. Pendaftaran Merk

Logo yang sudah selesai kemudian didaftarkan ke Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen HAKI), Depatemen Hukum dan HAM untuk mendapat perlindungan hak dari penggunaan secara tidak sah oleh pihak lain. Proses dilakukan saat pengajuan merek.

f. Sistem Identitas

Dalam tahap ini desainer menentukan atribut lainnya seperti logo turunan, sistem warna, sistem tipografi, sistem penerapan logo pada berbagai media, dan lain-lain. g. Produksi

Berdasarkan pedoman sistem identitas, berbagai media internal dan eksternal mulai diproduksi dengan mnggunakan identitas yang sudah didaftarkan / dipatenkan.

2.5 Desain

(32)

Desain berasal "dari tadi" beberapa serapan bahasa, yaitu kata "designo" (Itali) yang secara gramatikal berarti gambar. Pada dasarnya desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda. Desain merupakan langkah awal sebelum memulai membuat suatu benda, seperti baju, furniture, bangunan, dll. Pada saat pembuatan desain biasanya mulai memasukkan unsur berbagai pertimbangan, perhitungan, cita rasa, dll.

2.5.1 Unsur-unsur Desain a. Tipografi

Frank Jefkins (1997:248) Tipografi merupakan seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda.

Wirya (1999:32) Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan. Beberapa tipe huruf mengesankan nuansa-nuansa tertentu, seperti kesan berat, ringan, kuat, lembut, jelita, dan sifat-sifat atau nuansa yang lain.

(33)

1. Old Style

Huruf ini diciptakan pada pariode tahun 1470 sampai akhir abad 16 dengan kemunculan periode transisi berupa karya John Baskerville. Ciri-ciri dari huruf Old Style berbentuk Diagonal Stress memiliki serif perbedaan antara bagian tipis dan tebal pada store sedang, serif biasanya berbentuk miring. Beberapa font yang kategori Old Style antara lain Bembo, Bauer Text, Usherwoodm Garamound, dan lain menciptakan karya yang biasa dikenal dengan font Bodoni hingga sekarang. Tipe ini cukup memiliki periode yang cukup panjang sampai abad ke-20. Ciri-ciri tipe modern adalah berbentuk vertical stress, serif pada huruf kecil berbentuk lurus, memiliki bagian tebal dan tipis pada stroke perbedaannya ekstrem. Font-font yang termasuk dalam kelompok modern adalah Bodoni, Bauer Bodoni, Didot, ITC Modern, Bookman, dan lain – lain. Berikut beberapa ilustrasi tipografi yang dimaksud: Bodoni

(34)

3. Slab Serif

Kelompok huruf Slab Serif ditandai dengan bentuk serif yang tebal dan dapat sangat tebal. Masa jenis huruf Slab Serif bervariasi dan ikut menandai kemunculan huruf-huruf yang berfungsi lebih tepat sebagai huruf yang menarik perhatian.

Ciri-ciri kelompok huruf ini adalah memiliki serif pada huruf kecil membentuk horizontal dan tebal (Slab), membentuk vertical stress, dan bagian stroke tebal dan tipis bedanya tidak terlalu besar.

Beberapa font yang tergabung dalam kelompok ini adalah Aachen, Memphis, Rockwell, Serifa, dan lain – lain. Berikut ilustrasi dari tipografi yang dimaksud :

Aachen, Memphis, Rockwell, Serifa

,

dan lain-lain.

4. Sans Serif

Sans serif adalah huruf tanpa menggunakan serif (kait diujung). Huruf ini pertama diciptakan oleh William Calon IV pada tahun 1816. Pada awal kemunculan, huruf Sans Serif dinilai aneh dan memiliki keunikan tersendiri. Sampai saat ini, orang Inggris masih menyukai menyebut huruf tanpa serif dengan sebutan Grotesques.

(35)

Contoh-contoh huruf yang masuk dalam golongan sans serif adalah Franklin Gothic, Helvetica, Formata, Gill Sans, dan lain – lain. Berikut beberapa tipografi yang

dimaksud: Franklin Gothic, Helvetica, Formata, Gill Sans

,

dan lain-lain.

b. Lay Out

Pengertian layout menurut Graphic Art Encyclopedia (1992:296) “Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format” yang artinya adalah merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan.

Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa: “Layout includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of illustration.” Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi.

(36)

c. Illustrasi

Wirya (1999:32) Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif daripada teks. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.

d. Simbolisme

Simbolisme sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan karena sifatnya yang universal dibanding kata-kata atau bahasa. Bentuk yang lebihh kompleks dari simbol adalah logo. Logo merupakan identifikasi dari sebuah perusahaan karena logo harus mampu mencerminkan citra, tujuan, jenis, serta objektivitasnya agar berbeda dari yang lainnya. Farbey (1997:91) mengatakan bahwa banyak iklan memiliki elemen-elemen grafis yang tidak hanya terdapat ilustrasi, tetapi juga terdapat muatan grafis yang penting seperti logo perusahaan atau logo merek, simbol perusahaan, atau ilustrasi produk.

e. Warna

(37)

memberikan suatu kesan atau image yang khas dan memiliki karakter yang unik, karena setiap warna memiliki sifat yang berbeda-beda.

Danger (1992:51) menyatakan bahwa warna adalah salah satu dari dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih berdaya tarik pada emosi dari pada akal.

1. Kelompok Warna

Sir David Brewster membagi warna menjadi tiga kelompok warna, yaitu : warna primer, Warna Sekunder dan warna tersier dengan penjelasan sebagai berikut : (Adi Kusrianto, 2007)

(38)

a. Warna Primer

Merupakan tiga pigmen warna dasar yang tidak dapat dibentuk dengan

campuran dari warna-warna lain, namun dapat membentuk warna lain dari kombinasi

3 warna ini. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah: merah, biru,

dan kuning.

b. Warna Sekunder

Merupakan hasil pencampuran dua warna primer dengan proporsi. Misalnya

warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah

campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

c. Warna Tersier

Warna yang diperoleh dengan mencampur warna sekunder dan warna

disebelahnya pada lingkaran warna, atau mudahnya, campuran salah satu warna

primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat

dari pencampuran warna kuning dan jingga. Warna coklat merupakan campuran dari

(39)

2. Dimensi Warna a. Warna netral

Warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.

b. Warna kontras atau komplementer

Warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga.

c. Warna panas

Kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.

(40)

Merah dan kuning keduanya warna primer, dengan oranye jatuh di tengah, yang berarti semua benar-benar hangat dan tidak diciptakan dengan menggabungkan warna hangat dengan warna dingin. Gunakan warna hangat dalam desain Anda untuk mencerminkan gairah, kebahagiaan, antusiasme, dan energi

d. Warna dingin

Kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna dingin mengesankan jarak yang jauh.

Termasuk warna-warna sejuk atau Dingin adalah hijau, biru, dan ungu, sering kali lebih pendiam daripada warna hangat. Mereka adalah warna malam, air, alam, dan biasanya membawa ketenangan dan rileks.

Biru adalah satu-satunya warna primer dalam spektrum yang sejuk, yang berarti warna lain dibuat dengan menggabungkan biru dengan warna hangat (kuning hijau dan merah untuk ungu). Hijau mengambil beberapa atribut kuning, dan ungu mengambil beberapa atribut merah. Gunakan warna-warna sejuk di desain untuk memberikan perasaan tenang atau profesionalisme.Dalam industri percetakan, untuk

(41)

menghasilkan warna bervariasi, diterapkan pemakaian warna primer subtraktif : magenta, kuning dan Cyan dalam ukuran yang bermacam-macam.

2.6 Brand Awarereness

(42)

Kesadaran merek (brand awareness) dapat dicapai dengan beberapa cara: a. Pesan yang disampaikan harus mudah diingat dan harus ada hubungan

antara merek dengan kategori produknya.

b. Memakai slogan atau jingle lagu yang menarik sehingga membantu konsumen untuk mengingat merek.

c. Jika produk memiliki simbol, hendaknya simbol yang dipakai dapat dihubungkan dengan mereknya.

d. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin banyak diingat pelanggan.

e. Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan karena membentuk ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk pengenalan. f. Kesadaran merek dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang

sesuai kategori produk, merek atau keduanya.

(43)

2.7 Citra

Citra tidak timbul begitu saja, namun memerlukan proses dalam pembentukannya. Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra organisasi atau merek produk atau jasa yang diwakili pihak Public Relations. Biasanya landasan citra itu berakar dari “nilai kepercayaan” yang kongkretnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi. Meskipun demikian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik dan buruk. Citra didefinisikan oleh Frank Jefkins dalam bukunya Essential of Public Relations, menyebutkan bahwa citra adalah kesan yang diperoleh yang didasarkan pada pengetahuan dan pengertian seseorang dari fakta-fakta atau kenyataan. Bill Canton, dikutip oleh Soemirat (2002:111), mengatakan bahwa citra merupakan kesan, perasaan, gambaran diri dari publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang, maupun organisasi.

2.7.1 Jenis-jenis Citra

Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations yang dikutip Soemirat (2002:117) dan buku lainnya Essential of Public Relations mengemukakan jenis-jenis citra, yakni:

(44)

2. The Current Image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat pada publik eksternal yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman publik eksternal. Citra ini bisa jadi bertentangan dengan mirror image.

3. The Wish Image (citra yang diinginkan), yakni manajemen menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap.

4. The Multiple Image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi ataupun perusahaan.

Dari berbagai jenis-jenis citra yang diutarakan oleh Frank Jefkins diatas, maka peneliti akan melihat jenis citra yang manakah yang dimiliki daerah yang menjadi studi penelitian yakni pariwisata Cristo Rei.

2.7.2 Proses Pembentukan Citra

(45)

digambarkan melalui persepsi-kognisi-motivasi-sikap. Pada model ini ditunjukan bagaimana stmulus yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respons.

Stimulus atau rangsang yang diberikan pada individu bisa diterima ataupun ditolak. Gambar berikut akan menjelaskan suatu model pembentukan citra :

Empat komponen persepsi-kognisi-motivasi-sikap diartikan sebagai citra individu terhadap suatu stimulus dan jika stimulus mendapat perhatian maka individu akan berusaha memahami tentang rangsang tersebut. Hal inilah yang menjadi modal dalam pembentukan citra. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut dari keempat komponen tersebut (Soemirat, 2004:114-116) :

1. Persepsi

Persepsi merupakan hasil dari pengamatan unsur lingkungan yang dikaitkan dengan proses pemaknaan. Hal ini berarti setiap individu akan memberi makna terhadap rangsangan berdasarkan pada Kognisi Persepsi Sikap Motivasi pengalamannya, kemampuan mempersepsi itulah yang akan menjadi asal pembentukan suatu citra.

2. Kognisi

(46)

3. Motif

Motif dapat diartikan sebagai suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong dia untuk melakukan kegiatan tertentu dengan suatu tujuan, dengan begitu motif akan menggerakkan individu untuk memberikan tanggapan seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsang.

4. Sikap

Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi ataupun nilai dengan motif sebagai daya pendorong. Dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembentukan citra pada hasil akhirnya adalah sikap, pendapat, atau perilaku tertentu, yang idealnya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh si pemberi rangsang.

2.8 Media Promosi a. Media

Promosi berasal dari kata bahasa Inggris promote yang berarti “meningkatkan” atau “mengembangkan”. Pengertian tersebut jika digunakan dalam

(47)

produsen dan konsumen. Kegiatan promosi adalah salah satu cara perusahaan (barang/jasa) untuk meningkatkan volume penjualan produknya.

Menurut Buchari Alma (2006:179) Promosi adalah sejenis komunikasi yang member penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen. Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya. Dalam promosi juga, terdapat beberapa unsur yang mendukung jalannya sebuah promosi tersebut biasa disebut bauran promosi.

b. Media Promosi

Dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara, 2006 : 119), media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.

(48)

atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware).

Media promosi sering dianggap sebagai teknik komunikasi pemasaran yang paling efektif untuk menyampaikan pesan kepada publik. Namun untuk dapat sampai pada tingkat media promosi yang efektif, diperlukan beberapa pertimbangan di antaranya pemilihan media promosi. Dalam pembuatan ini, esai foto akan disajikan di dalam sebuah buku, dengan pembuatan buku, isi pesan beserta gambar visualnya bisa di desain secara lebih rinci, informatif dan dengan ukuran tempat yang lebih fleksibel (kompasiana.com).

Media ini juga dapat bertahan relatif lama, karena berkas fisiknya bisa disimpan atau didokumentasikan oleh pembaca. Sebagai sebuah media dari komunikasi massa, Buku tidak hanya mempromosikan, memberitahukan dan memasarkan, akan tetapi buku ini juga bisa berupa sebuah perwujudan dari sebuah informasi yang dapat berupa pengertian-pengertian, asal-usul yang biasanya lebih bersifat umum. Dengan demikian, media buku dapat menjangkau khalayak yang sangat luas, selain berkas fisiknya yang dapat bertahan dan disimpan lebih lama, pembaca satu sama lain biasanya akan saling menceritakan dan sering kali memperpanjang umur buku dengan mengirimkan salinannya.

(http://www.solusipromosi.com).

(49)

Menurut Rhenald Khasali terdapat 2 kategori media promosi yaitu : 1. Above The Line (Media Lini Atas)

2. Below The Line (Media Lini Bawah)

Above The Line (ATL) adalah aktifitas marketing/promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan, contohnya : iklan di Televisi dengan berbagai versi, Radio, Print Ad (surat kabar, majalah, tabloid dll). Sifat ATL merupakan media „tak langsung‟ yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience.

(50)

Semua aktifitas ini biasanya dilakukan oleh kantor perwakilan di daerah yang menjadi area pemasarannya. Pada intinya aktifitas BTL selalu bertujuan untuk mendukung dan memfollow up aktifitas ATL.

c. Ambient Media

Ambient media merupakan salah satu strategi beriklan yang tujuan utamanya adalah untuk membangkitkan feeling dan mood konsumen agar merasa nyaman dan suka ketika berinteraksi dengan produk atau layanan yang ditawarkan oleh produsen. Semangat yang dibawa oleh ambient media adalah memberikan memorable expeperience kepada konsumen. Alam perkembangannya ambient media menjadi sebuah kegiatan below the line yang terintegrasi dengan media. ambient media juga bisa disebut sebagai media lingkungan. Secara sederhana iklan dapat di definisikan sebagai pesan yang menwarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. (Rhenald Kasali, 2007 : 9).

2.8.1 Jenis-jenis Media

(51)

a. Media Visual

Media visual adalah media yan g bisa dilihat, dibaca dan diraba. Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai jenis media ini sangat mudah untuk didapatkan. Contoh media yang sangat banyak dan mudah untuk didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh: media foto, gambar, komik, gambar tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan sebagainya.

b. Media Audio

Media audio adalah media yang bisa didengar saja, menggunakan indra telinga sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik dan lagu, alat musik, siaran radio dan kaset suara atau CD dan sebagainya.

c. Media Audio Visual

(52)

43 3.1 Lokasi Penelitian

Tempat penelitian adalah Patung Cristo Rei yang bertempat di pusat Kota Dili (Fatukama) dalam merangkup suatu penilitian yang berbasis penelitian Kualitatif, tempat penelitian adalah sumber utama untuk melakukan penelitian, dan untuk mendapatkan informasi-informasi penting yang berkaitan dengan penelitian yang sedang di teliti.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini mengunakan metode kualitatif berfokus pada pencarian data-data melalui beberapa hal penting yang bersifat langsung.

Dalam penelitian ini diperlukan data dan informasi mengenai objek yang dijadikan bahan dalam penyusunan data. Untuk mendapatkan data dan informasi tersebut perlu adanya suatu metode penelitian yang dapat dilakukan dengan penelitian ilmiah. Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang hasil datanya bukan didapat melalui perhitungan statistik atau bentuk hitungan lainnya. Penelitian kualitatif ini dipilih karena metode penelitian kualitatif dapat memberikan rincian yang lebih kompleks mengenai fenomena yang sulit diungkapkan jika

(53)

didefinisikan sebagai jenis penelitian dimana peneliti sangat tergantung terhadap informasi dari objek atau partisipan pada ruang lingkup yang luas, pertanyaan yang bersifat umum, pengumpulan data yang sebagian besar terdiri dari kata-kata partisipan,

Menurut Creswell (Bungin, 2008:46), Penelitian kualitatif merupakan suatu kegiatan (ilmiah) melalui proses; menemukan rumusan masalah, menentukan rencana penelitian, melakukan tahap-tahap penelitian, baik untuk mencari data melalui studi pustaka maupun ke lapangan, sampai menyusun sistematika hasil penelitian.

3.3 Fokus Penelitian

Fokus penelitian berfungsi untuk membangun pagar sekeliling lahan penelitian, membangun kriteria inklusif atau eksklusif dalam penelitian dan memudahkan cara kerja sehingga tidak ada tindakan yang tidak menguntungkan peneliti. Penelitian ini memiliki fokus penelitian, yaitu :

1. Mulai dari sejarah pembangunan Cristo Rei, dan pemilihan tempat pembuatan Cristo Rei, sejarah religi yang ada pada Cristo Rei, guna dijadikan sebagai patokan untuk merancang Logo dan Media Promosi untuk tempat wisata Cristo Rei.

3.4 Perancangan Penelitian

(54)

mengenai tempat yang sedang diteliti, sehingga dalam pembuatan Logo dan media Promosi dapat terkonsep dan dapat dengan sangat berguna dalam meningformasikan pesan mengenai wisata Cristo Rei secara meluas dan dengan cepat menyebar luas pada para wisatawan lokal khususnya wancanegara.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat, perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Data Primer a. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu tekhnik pengumpulan data yang digunakan untuk mencari data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan media promosi tersebut. Menurut prabowo (1996 : 47), wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden melalui proses percakapan secara tatap muka, karena itu metode ini memerlukan kedekatan dengan narasumber.

(55)

b. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. ( Sugiyono, 2013 : 145) metode pengumpulan data ini mengharuskan penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadab objek yang di teliti.

Observasi merupakan langkah awal untuk menentukan permasalahan. Dalam langkah ini penulis melakukan pengamatan langsung mengenai pariwisata Cisto Rey. Hal ini dilakukan guna mengetahui bagian mana yang dapat menjadi kata kunci dalam Perancangan Logo dan media promosi.

Berdasarkan analisis yang di dapatkan melalui data dilapangan serta mencari referensi-referensi di internet maupun literasi untuk dijadikan sebagai referensi dalam pengerjaan nantinya. Dengan melakukan observasi ini penulis menjadi mengerti tentang data-data apa saja yang perlu dan tidak perlu ditampilkan dalam proses perancangan Logo dan Media Promosi Wisata tersebut.

2. Data Sekunder

(56)

lebih dengan mudah mendapatkan ide dalam perancangan Logo dan Media Promosi tempat wisata Cristo Rei.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan uraian mengenai permasalahan yang menjadi alasan dalam perancangan Logo dan media promosi Cristo Rei. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, dengan hasil data yang didapat dari hasil wawancara, dokumen dan hasil observasi :

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah bentuk analisis yang memfokuskan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data catatan lapangan sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi data dilakukan dengan cara menyaring data yang dapat digunakan sebagai acuan, dan membuang data yang tidak perlu.

b. Penyajian Data

(57)

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang memberikan penjelasan dari sebuah rumusan masalah sehingga diketahui tindakan apa yang harus dilakukan. Kesimpulan ini bersifat sementara karena akan terus berkembang sejalan dengan penelitian baru dikedepannya. Maka berdasarkan hasil, akan digunakan untuk merancang logo dan media promosi Cristo Rei sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

3.7 Studi Kompetitor

(58)

49

4.1 Hasil dan Analisis data

Analisis data merupakan pencarian dan pengaturan data yang diperoleh dari

data lapangan, wawancara dan materi lain untuk memudahkan pemahaman mengenai

materi dalam membantu penyajian data yang ditemukan.

4.1.1 Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini membahas tentang Sejarah Religi Cristo Rei yang

sekaligus menjadi pembahasan utama dalam pembuatan konsep dan analisis yang

dijadikan dasar perancangan karya.

Cristo Rei merupakan tempat Religi dan tempat wisata di kota Dili Tepatnya

Jantung Kota Dili yang di jadikan sebagai tempat wisata Religi oleh pemerintah Dili,

Timor - Leste, dikarenakan peningalan Religi serta sejarah pembangunan pada masa

penjajahan Indonesia ke Timor - Leste.

4.1.2 Data Produk

Dalam upaya untuk meningkatkan brand awareness Cristo Rei dibutuhkan

(59)

media promosi harus efektif salah satunya yaitu poster, banner, dan baliho dan

terutama logo.

4.1.3 Potensi Pasar

Logo sangat berguna bagi wisatawan yang ingin memperoleh informasi tentang tempat wisata. Dengan adanya Logo calon wisatawan dapat melihat

mengetahui dan membedakan tempat wisata yang di maksud dan dijadikan sebagai

obyek wisata bagi para wisatawan.

4.1.4 Hasil Observasi

observasi adalah cara untuk mengumpulkan data agar peneliti langsung

melakukan pengamatan terhadap suatu obyek dan melakukan pencatatan secara

sistematis tentang hal-hal yang menjadi target pengamatan.

adapula beberapa hal yang di dapat setelah melakukan observasi langsung

pada obyek terpilih yaitu Cristo Rei sebagai berikut :

a. berdasarkan hasil observasi langsung di Cristo Rei, di temukan data bahwa yang

berkunjung di Cristo Rei lebih di dominasi oleh para wisatawan kota dili yang

melakukan aktivitas seperti berolahraga, berfoto dan berdoa dilihat dari hasil

tersebut maka harus dilakukannya promosi sehingga dapat membuat para

(60)

b. Dilihat dari potensi yang ada maka didapat hasil pemilihan media utama yaitu

Logo. Karena Logo menjangkau semua orang atau calon wisatawan yang ingin

melakukan traveling.

4.1.5 Hasil Wawancara

Wawancara merupakan salah satu tekhnik pengumpulan data yang digunakan untuk mencari data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan media promosi tersebut. Menurut prabowo (1996:47), wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden melalui proses percakapan secara tatap muka, karena itu metode ini memerlukan kedekatan dengan narasumber.

Wawancara di mulai pada tanggal 2 mei 2016 dengan informan Bapak Joao De Jesus E Costa Baptista Selaku Mantan Direktur Kementrian Pariwisata Timor-Leste bagian Marketing ( Minesterio Turismo ) Bapak Eiji wisatawan dari Jepang dan Roelrd wisatawan dari Amerika pada tanggal 27 Mei dan Bapak Antonio Laha's Selaku Ketua RT daerah Cristo Rei pada tanggal 4 Juni 2016. Berikut adalah rangkuman dari data hasil wawancara:

Sebagai sebuah Patung di pesisir pantai, Cristo Rei juga dianggap sebagai

sebuah simbol bagi orang-orang timor-leste dikarenakan memiliki faktor dan daya

tarik tersendiri bagi para pengunjung baik dalam maupun luar kota dan Mancanegara,

selain itu Cristo Rei dapat menceritakan berbagai sejarah terkait dengan pembuatan

(61)

di jantung Kota Dili maka Cristo Rei selalu di ramaikan oleh wisataman dalam kota

Dili yang mengunjungi Cristo Rei dengan melalukan aktifitas-aktifitas Agama pada

bulan-bulan Suci yang dianggap oleh Nasrani Khatolik. Selain kunjungan Agama

adapula yang melakukan aktifitas lain seperti berolahraga berlari menaiki anak tangga

Cristo Rei hingga mencapai patung Cristo Rei.

Cristo Rei juga di sering di jadikan tempat pembuatan Video Clip artis-artis

dan cover majalah dalam negeri, tetapi belum mampu mendobrak popularitas dari

Cristo Rei sendiri di karenakan kurangnya media-media pendukung yang bisa di lihat

oleh orang luar. Selain di kenal sebagai pusat meditasi yang amat bagus, Cristo Rei

dapat dinikmati dengan alamnya yang amat sangat bagus yang berada di sampingnya.

sayangnya, Pemerintah setempat kurang maksimal dalam melakuan promosi

mengenai tempat ini, sehingga para wisatawan mancanegara kurang mengenal

mengenai tempat ini. . Dan diharapkan dengan promosi akan memperoleh feedback

positif yang akan mengubah pola pikir pemerintah, dan kedepannya pemerintah dan

masyarakat sekitar akan turun tangan menjaga kelestarian sejarah, kalau perlu dapat

diperbaiki sehingga generasi berikutnya mengenal dan tahu benar tentang sejarah

religi yang dimiliki oleh Cristo Rei yang sekarang berdiri teguh dan di jadikan simbol

perdamaian, penerimaan dan persaudaraan, yang tidak di buat karena hanya

dibuatkan hanya sebagai patung semata, melainkan melalui proses yang panjan pada

(62)

4.1.6 Hasil Dokumentasi

Hasil dokumentasi yang diperoleh dari Cristo Rei berupa dokumentasi foto

yang berguna dalam pembuatan media promosi yang akan digunakan. Dokumentasi

hasil foto sebagai berikut :

4.1.7 Analisis STP (Segmentasi, Targeting, Positioning)

Agar mampu mendapatkan target sesuai yang disasar, diperlukan adanya penelitian atau riset yang mendukung hasil sesuai harapan. Populasi yang akan

Gambar. 4.1 Cristo Rei

(63)

diambil adalah para wisatawan yang melakukan kunjungan pada tempat ini yaitu beberapa adalah menetap dan melakukan aktifitas di Cristo Rei.

a. Segmentasi dan Targeting

1) Demografis

Usia : 15 - 65 Tahun

Jenis Kelamin : Pria dan wanita

Profesi : Pelajar, Mahasiswa, pekerja.

Status sosial : Semua kalangan

2) Geografis

Wilayah : Timor-Leste, internasional

Lokasi : Dili

Kepadatan : Perkotaan, pedesaan, pinggir kota

3) Psikografis

Gaya Hidup : suka berziarah, suka berwisata

Personality : Sosial tinggi, suka sejarah, menyukai hal baru,

semgangat berpetualangan.

4) Behavioral

Manfaat : Untuk menambah pengetahuan berkaitan dengan

sejarah Cristo Rei dan mengurangi tingkat kejenuhan

para remaja dan dewasa yang susah mendapat informasi

(64)

b. Positioning

Positioning yang di munculkan dalam perancangan media promosi Cristo Rei

adalah sebagai tempat wisata religi (ziarah) dan wisata ekowisata, karena Cristo Rei

memilik keunikan, sejarah dan Ekosistemnya yang masih alami.

4.2 Hasil Brainstorming

(65)

4.3 Client Brief

Dalam merancang sebuah logo diperlukan adanya client brief yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan konsep logo yang sesuai dan diinginkan oleh konsumen, dalam hal ini peneliti melakukan brief dan telah di setujui oleh Direktur Nasional Admistrasi Dan Sumber Daya Manusia Minesterio Turismo Timor-Leste Hasil brief yang telah dilakukan adalah :

(66)

a. Bentuk simpel (tidak rumit)

b. Logo mengarah pada elemen-elemen yang berkaitan dengan Cristo Rei c. Menggunakan simplify dari Cristo Rei, daun ekaliptus, pantai, dan bukit.

d. Warna mendominasi Warna-warna yang memiliki filosofi yang positif dan terkait dengan elemen-elemen yang ada pada Cristo Rei.

e. Visualisasi yang jelas dan tegas.

4.4 Studi Kompetitor

Dalam penelitian ini memiliki studi kompetitor yaitu O Cristo Redentor, Rio

de Janeiro - Brazil. Studi kompetitor diangkat karena memilik kemiripan produk,

Patung yang sama dan letaknya yang berada diatas ketingian gunung.

a. Cristo Redentor

(67)

Patung Kristus Sang Penebus atau Christ the Redeemer (O Cristo Redentor)

adalah sebuah patung Yesus Kristus di Rio de Janiero, Brasil. Dianggap sebagai

patung Art Deco terbesar di dunia. Tingginya 39,6 meter (130 kaki).

Patung O Cristo Redentor (Yesus Sang Penebus) adalah wisata religi dan

sekaligus ekowisata dilihat dari letak dan keberadaannya. Patung ini menjadi tempat

wisata yang menarik bagi para wisatawan yang ingin melakukan kunjungan. Tempat

wisata ini adalah salah satu tempat wisata terfavorit di Rio de Janeiro - Brazil. Patung

O Cristo Redentor memiliki keunikan tersediri yaitu lokasi patung berada di

ketinggian 700 meter (2.300 kaki) gunung Corcovado di Taman Nasional Hutan

Tijuca, dan hutan sekitarnya yang masih sangat alami sehingga sangat menarik untuk

menarik para wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat ini, bukan hanya untuk

wisata religi akan tetapi juga sebagai ekowisata.

Tempat wisata O Cristo Redentor memili kelebihan yaitu para wisatawan bisa

langsung menyaksikan Sunrise dan juga Sunset jika berada diatas tempat patung

tersebut, dilihat dari bidang infrastuktur tempat wisata ini sudah memilik infrastuktur

yang sudah memadai sehingga tidak susah bagi para wisatawan untuk berwisata di

tempat ini. Selain itu, tempat ini sangat terkenal dan sering di jadikan sebagai tempat

pembuatan video clip dan film-film hollywood, salah satu film yang sangat terkenal

adalah Fast and Furious Five (Fast Five). Sehingga Citra yang di munculkan dari

(68)

4.5 Keyword

(69)

Gambar 4.4 Keyword

(70)

4.6 Deskripsi Konsep

Dari analisis Keyword yang sudah dilakukan, maka didaptkan kesimpulan konsep untuk perancangan logo dan media promosi Cristo Rei yaitu " Integrity" atau mutu, sifat dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. kata kunci Integrity ini mengarah pada gaya perancangan Dynamic desain sesuai dengan keyword Simple, Forceful, interesting. Dalam arti Dynamic yaitu desain yang simpel, jelas dan menarik, desain yang Dynamic adalah desain yang dimaksud tidak banyak mengandung material desain yang tidak sulit dipahami dalam visual baik dari segi warna, bentuk ataupun font yang digunakan dalam perancangan.

Konsep Integrity menggunakan konsep desain yang menggunakan warna-warna halus, warna Integrity ini mengarah pada warna yang jelas, tegas dan bersih dalam arti, warna menggunakan warna yang harmonis dalam perpaduannya, sedangkan dari segi karakteristik bentuk yang Integrity adalah bentuk-bentuk yang sederhana atau simplify dalam arti bentuk yang jelas, tidak mengandung kerumitan yang tingkat keterbacaannya sulit. Dari konsep Integrity yang ditentukan menggunakan gaya desain berbasis Religi. Konsep ini akan diimplementasikan pada desain logo dan visual dari desain media promosi.

4.6.1 Konsep Perancangan

Keyword yang sudah didapat kemudian digunakan sebagai konsep, dan

(71)

kewibawaan dan kejujuran. Cristo Rei sendiri memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh tempat lain dari segi pemandangan dan dari kenyamanan dalam perjalan menuju

Patung Cristo Rei sendiri.

Dari konsep tersebut diharapkan wisatawan bisa lebih banyak berkunjung ke

Cristo Rei , baik sebagai penziarah dan juga ekowisata, yang ada disana dan akhirnya

akan ikut melestarikan Cristo Rei, sebab peninggalan yang ada pada Cristo Rei juga

bisa di lestarikan lagi dan menambah wawasan mengenai Cristo Rei.

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Observasi Wawancar Dokumentasi Studi Pustaka

(72)

4.6.2 Tujuan Kreatif

Dalam membuat sebuah perancangan logo dan media promosi Cristo Rei

berbasis Religi untuk Meningkatkan Brand Awareness Wisata Kota Dili yang

menarik dan mampu menjadi media promosi Cristo Rei maka dibutuhkan sebuah

konsep perancangan yang matang, dan sebuah visualisasi yang sesuai dengan target

dan segmentasi yang dituju, yang diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk

ikut serta melestarikan dan berkunjung ke Cristo Rei.

Dalam membuat perancangan logo dan media promosi Cristo Rei berbasis Religi untuk meningkatkan brand awareness wisata kota Dili maka dibutuhkan sebuah konsep perancangan yang matang, dan sebuah visualisasi yang sesuai dengan target dan segmentasi yang dituju, yang diharapkan dapat menarik minat masyarakat domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi Cristo Rei terutama yang bertujuan untuk meningkatkan Brand Awareness dan menambah wawasan mengenai tempat wisata dan melestarikan Cristo Rei.

4.6.3 Strategi Kreatif

(73)

Dengan menggunakan keyword “Integrity”, diharapkan dapat dijadikan acuan dalam membuat rancangan yang menyampaikan maksud dan tujuan yang sesuai dengan perancangan logo dan media promosi Cristo Rei.

a. Visual

Pembuatan logo Cristo Rei mengacu pada konsep "Integrity" memunculkan

kesan Religi dan Rohaniah pengenalan mengenai wisata Cristo Rei, dengan

menampilkan gambar-gambar yang berhubungan dengan Religi dan keindahan yang

dapat dinikmati dari tempat ini dan semua yang berhubungan dengan peninggalan

Religi, sehingga dapat menarik para konsumen dalam rencana meningkatkan

awareness dari Cristo Rei sendiri, dan menambah pengetahuan mengenai tempat

wisata yang berada di Dili.

b. Headline

Headline (judul utama) adalah unsur penting yang merupakan keterangan

nama wisata. Headline yang akan diangkat yaitu “Cristo Rei” bertujuan untuk

menimbulkan kesan yang menarik di benak para calon wisatawan untuk mengunjungi

Cristo Rei, dengan adanya headline "Cristo Rei" maka para calon wisatawan dapat

melihat perbedaan yang ada pada kata-kata yang membuat interaksi pada calon

konsumen untuk mengunjungi tempat ini dan mengenali Cristo Rei, kesan yang

ditimbulkan adalah pada benak wisatawan sebagai tempat yang menyenangkan dan

(74)

ARIAL

tonjolkan dari tempat ini yaitu keindahan dari Cristo Rei dan simbolic yang ada pada

tempat ini.

d. Tipografi

Pemilihan font didasarkan pada pertimbangan gaya visual, fungsi/ kesesuaian

dan karakter huruf yang digunakan. Berdasarkan pertimbangan tersebut font yang

digunakan yaitu “Angeline Vintage”. Dimana font ini memiliki karakter Thin Bold

agak kontras yang cukup, bentuk yang cukup ceria dan mudah dibaca, sehingga dapat

digunakan pada headline dan sub headline. Sedangkan font yang digunakan untuk

Tagline adalah “Arial”. Font ini mewakili karakter dari Cristo Rei yaitu mempunyai

unsur holy dalam simbol - simbolnya.

Gambar 4.6 Font terpilih

(75)

e. Warna

Berdasarkan analisis mengacu pada keyword yang ditemukan, dapat

dijabarkan bahwa warna yang digunakan nanti akan mengacu pada keyword

“integrity” yaitu Biru, Hijau, kuning (keemasan), putih . Arti dari warna hijau sendiri

melambangkan sebuah pandangan yang fresh dan natural, sedangkan laut

memberikan kesan dingin dan sejuk, putih memberikan kesan kebersihan. Dan

Kuning (keemasan) yaitu kemewahan dan warna-warna sejarah di Cristo Rei. Gambar 4.7 Font terpilih

Sumber : ( Hasil Olahan Peneliti 2016 )

(76)

Gambar 4.8 menjelaskan mengenai warna-warna yang terdapat pada kata kunci "Integrity" dan gambar 4.9 adalah warna-warna terpilih.

Pada gambar 4.9 adalah warna terpilih untuk mengaplikasikan pada media- media yang telah di konsepkan.

4.7 Program Kreatif

Perancangan berawal dari penentuan konsep, pemilihan tagline, warna,

tipografi, sketsa, draft yang disertai beberapa alternartif desain. Pertama yang

dilakukan mendesain logo yang disertai beberapa alternatif desain, ketika sudah

terpilih satu logo yang mewakili di aplikasikan pada media promosi yang digunakan.

4.7.1 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi dilakukan dengan cara menetapkan strategi promosi yang

terintegrasi dan efektif untuk memperkenalkan wisata Cristo Rei kepada terget

audience.

(77)

a. Isi Pesan

Pesan yang ingin disampaikan adalah informasi mengenai keberadaan tempat

wisata Religi dan keberagaman pariwisata serta melestarikan tempat peninggalan

sejarah. Sekaligus untuk menarik minat pengunjung untuk datang.

b. Bentuk Pesan

Bentuk pesan mengambil tema “The Heart Of Fatukama Dili” yang memiliki

makna berwisata di Cristo Rei akan memiliki makna tersendiri dari sebuah

kesenangan dan ketenangan hidup. Sehingga membuat semangat dan membuat

jiwa segar kembali setelah berwisata

4.8 Perancangan Karya

Dalam merancang logo dilakukan dengan Brainstorming yang digunakan

sebagai acuan untuk menentukan dasar desain logo. Dalam mendesain sebuah logo

sangatlah penting untuk menentukan karakter yang sesuai dengan Cristo Rei, agar

identitas yang ingin dicirikan dapat dengan mudah dipahami oleh masyarakat.

4.8.1 Logo

Perancangan logo yang digunakan untuk Cristo Rei ini menggunakan teknik komputerisasi digital dalam pewarnaan yang sesuai dengan Keyword “Integrity” dan

(78)

menyampaikan kesan jelas pada konsumen dengan baik jika dibandingkan dengan gaya desain yang memiliki tingkat baca dengan kerumitan yang tinggi.

Karakteristik bentuk dari logo Cristo Rei mengusung dari elemen-elemen yang telah di dapat dari hasil brainstorming dan diperkuat dengan hasil keyword yaitu integrity yang sangat identik dengan elemen yang akan dipergunakan. Elemen-elemen tersebut nantinya akan di simplify dan dijadikan bentuk awal dari konsep yaitu Integrity.

Setelah melakukan pendataan keseluruhan aspek yang mewakili karakter

Cristo Rei, maka elemen yang dipilih antara lain sebagai berikut :

a. Pantai

Pantai adalah sala satu objek di wisata Cristo Rei yang mengelinggi tempat wisata ini. Jadi, selain wisatawan melakukan kunjungan pada Cristo Rei di situ telah terdapat pemandangan yang menarik yaitu pantai Cristo Rei.

Gambar. 4.10 Pantai

Gambar

Gambar. 2.5 Dimensi Warna
Gambar. 2.6 Dimensi Warna
Gambar 2.7 Piramida   Brand Awareness
Gambar. 4.1 Cristo Rei Sumber : ( Hasil Olahan Peneliti 2016 )
+7

Referensi

Dokumen terkait

Wisata Pantai Lumbung memiliki potensi pada pemancingan, panjat tebing, dekat dengan Goa Glodak sekitar 200 meter dari wisata Pantai Lumbung sehingga wisatawan

branding wisata pemandian air panas Padusan sebagai upaya meningkatkan brand awareness ini, promosi dilakukan dengan menggunakan mix media , yaitu meliputi media ATL ( billboard

bertujuan agar konsumen yang melihat tertarik atau ingin mengunjungi wisata alam arung jeram Bosamba sehingga akan meneruskan untuk membaca apa informasi yang ada pada

Pengumpulan data melalui tanya jawab dengan narasumber yang diyakini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan tentang apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan logo dan

Hal tersebut yang membedakan wisata alam arung jeram Bosamba dengan tempat wisata arung jeram lainnya yaitu arung jeram (rafting) yang sangat cocok bagi pemula karena

Metode ini merupakan proses pencarian konsep yang dapat membantu terciptanya sebuah konsep perancangan media promosi yang berfungsi untuk menjadi dasar strategi visual dapam

Melihat potensi alam yang unik dan jarang ditemui ini, Jember memiliki potensi untuk menambah devisa Negara dari sektor pariwisata ini, baik wisata Tanjung Papuma

i PUDAK SEBAGAI IKON IDENTITAS PERANCANGAN VISUAL PROMOSI WISATA RELIGI KOTA GRESIK TUGAS AKHIR KARYA Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana Strata-1