• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JASA SERVIS AC MENGGUNAKAN METODE SWOT (Studi Kasus Pada CV. Wahyu Putra Teknik).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JASA SERVIS AC MENGGUNAKAN METODE SWOT (Studi Kasus Pada CV. Wahyu Putra Teknik)."

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sar jana Ilmu Administrasi Bisnis Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik

UPN “Veteran” J awa Timur

OLEH : MARIO BUDIONO

NPM 1042010023

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL“VETERAN”J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

(2)

Disusun Oleh :

MARIO BUDIONO NPM 1042010023

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Sonja Andarini, Dra, M. Si NIP. 196503261993092001

Mengetahui, DEKAN

(3)

Oleh :

MARIO BUDIONO NPM 1042010023

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J urusan Ilmu Administr asi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univer sitas

Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada tanggal 18 juli 2014

Pembimbing Utama Tim Penguji :

1. Ketua

Sonja Andarini, Dr a, M. Si Dr. J ojok D, S. Sos, M. Si

NIP. 196503261993092001 NPT 370119500421

2. Sekretaris

Sonja Andar ini, Dra, M. Si NIP. 196503261993092001 3. Anggota

R. Y. Rusdianto, S. Sos, M. Si NPT 372069500461

Mengetahui, DEKAN

(4)

hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi dengan judul Strategi Pengembangan Usaha Jasa Servis AC Menggunakan Metode SWOT (Studi Kasus Pada CV. Wahyu Putra Teknik) dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Sonja Andarini, Dra, M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat, serta motivasi kepada penulis. Dan penulis juga banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa moril, materiil, maupun spiritual. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Hj. Suparwati, Dra., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 2. Ibu Lia Nirawati Dra., M.Si. selaku ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Siti Ning Farida, Dra., M.Si. selaku sekertaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Ibu dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(5)

Penulis menyadari bahwa didalam penyusunan skripsi ini banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Dengan segala keterbatasan yang penulis miliki semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak umumnya dan penulis pada khususnya.

Surabaya, Juli 2014

(6)

HALAMAN J UDUL ... i

LEMBAR PERSETUJ UAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

ABSTRAKSI ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJ AUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 8

2.2 Landasan Teori ... 9

2.2.1 Strategi ... 9

2.2.1.1 Definisi Strategi ... 9

2.2.2 Manajemen Strategi ... 11

(7)

2.2.5 Analisis SWOT ... 29

2.2.6 Profit ... 31

2.3 Kerangka Berpikir ... 33

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 35

3.2 Batasan Masalah Penelitian ... 36

3.3 Lokasi Penelitian ... 37

3.4 Unit Analisis Penelitian ... 37

3.5 Subyek dan Informasi Penelitian... 39

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.7 Teknik Analisis Data ... 42

3.8 SWOT ... 42

3.9 Pengujian Keabsahan Data ... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 52

4.1.1 Profil Perusahaan ... 52

4.1.2 Visi Dan Misi ... 54

4.1.3. Struktur Organisasi ... 55

4.1.4 Job Describtion ... 56

(8)

4.2.3.1 Tahap Pengumpulan Data ... 60

4.2.3.2 Tahap Analisis ... 72

4.2.3.2.1 Matrik TOWS Atau SWOT ... 72

4.2.4 Formulasi Strategi ... 74

4.3 Pembahasan ... 75

4.3.1 Analisis SWOT ... 75

4.3.2 Formulasi Strategi ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA

(9)

Tabel 1.1 Jumlah perusahaan yang telah menggunakan pelayan jasa ... 6

Tabel 3.8.1 EFAS ... 46

Tabel 3.8.2 IFAS ... 48

Tabel 4.2.1 Data Informan ... 60

Tabel 4.2.3.1.1 EFAS ... 69

Tabel 4.2.3.1.2 IFAS ... 71

(10)
(11)

1042010023 ABSTRAKSI

Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai strategi dalam berusaha. Oleh karena itu diperlukan suatu trobosan baru yang bisa menimbulkan minat konsumen untuk memilih dan tertarik dengan produk ataupun jasa yang ditawarkan. Hal ini mengharuskan perusahaan melakukan aktivitas seefektif dan seefisien mungkin, sehingga perusahaan tersebut dapat terjamin dalam jangka waktu yang relatif lama. Untuk itu perusahaan akan melakukan berbagai macam ide-ide kreatif dalam upaya mempertahankan keberadaannya di tengah-tengah persaingan terutama pada perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.

Perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa servis AC merupakan suatu perusahaan yang masuk dalam jajaran perusahaan kecil menengah, kebanyakan perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa servis AC tidak mampu bertahan dalam persaingan yang ketat ini adalah karena kurang tepatnya strategi bisnis yang digunakan, terutama strategi pemasaran yang tepat yang bisa menentukan seberapa besar penjualan yang bisa meningkatkan keuntungan perusahaan.

CV. Wahyu Putra Teknik ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa servis AC yang termasuk dalam jenis usaha kecil menengah yang bisa menentukan perkembangan perekonomian bangsa juga bisa mengurangi pengangguran yang terjadi, terutama didaerah Sidoarjo.

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah informasi yang berupa narasi-narasi kualitatif yang dihasilkan dalam wawancara mendalam (in depth interview) dan kuisioner yang berkaitan dengan strategi pengembangan CV. Wahyu Putra Teknik. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi pengembangan yang digunakan pelaku bisnis dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya yang kemudian akan diambil sebuah kesimpulan SWOT.

(12)

1042010023 ABSTRACT

Basically every company has a strategy in trying. Therefore we need a new breakthrough that could lead consumers to choose and are interested in the products or services offered. This requires companies conducting activities as effectively and efficiently as possible, so that it can be protected in a relatively long period of time. For that the company will perform a wide range of creative ideas in an effort to maintain its presence in the midst of competition, especially in companies engaged in the same.

Company engaged in service AC service activities is a company that entered the ranks of small and medium enterprises, most companies engaged in servicing air conditioning services are not able to survive in the stiff competition it is precisely because it is less business strategies used, particularly the right marketing strategy that can determine how much sales can increase company profits.

CV. Wahyu Putra Teknik is one company that is engaged in services AC service activities are included in the types of small and medium businesses that could determine the nation's economic growth can also reduce the unemployment that occurs, especially Sidoarjo area.

Techniques analysis in this study is the information in the form of qualitative narratives produced in-depth interviews and a questionnaire relating to the strategic development of CV. Wahyu Putra Teknik. The purpose of this study is to identify development strategies used in running businesses and developing a business that will then be taken a conclusion SWOT.

(13)

1.1Latar Belakang

Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai strategi dalam berusaha. Oleh karena itu diperlukan suatu trobosan baru yang bisa menimbulkan minat konsumen untuk memilih dan tertarik dengan produk ataupun jasa yang ditawarkan. Hal ini mengharuskan perusahaan melakukan aktivitas seefektif dan seefisien mungkin, sehingga perusahaan tersebut dapat terjamin dalam jangka waktu yang relatif lama. Untuk itu perusahaan akan melakukan berbagai macam ide-ide kreatif dalam upaya mempertahankan keberadaannya di tengah-tengah persaingan terutama pada perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.

(14)

Dalam situasi persaingan yang begitu ketat secara langsung menimbulkan suatu masalah sehingga perusahaan perlu untuk menggunakan strategi yang tepat agar bisa mencapai tujuan.

Perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa servis AC merupakan suatu perusahaan yang masuk dalam jajaran perusahaan kecil menengah, kebanyakan perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa servis AC tidak mampu bertahan dalam persaingan yang ketat ini adalah karena kurang tepatnya strategi bisnis yang digunakan, terutama strategi pemasaran yang tepat yang bisa menentukan seberapa besar penjualan yang bisa meningkatkan keuntungan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan yang bergerak dibidang ini dituntut untuk menggunakan strategi yang tepat untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.

CV. Wahyu Putra Teknik ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa servis AC yang termasuk dalam jenis usaha kecil menengah yang bisa menentukan perkembangan perekonomian bangsa juga bisa mengurangi pengangguran yang terjadi, terutama didaerah Sidoarjo.

(15)

para pesaing-pesaingnya yaitu lebih menekankan dan menitik beratkan pada strategi kualitas pelayanan yang diberikan.

Rangkuti (2002 : 58) mengungkapkan bahwa Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman merupakan empat sisi utama yang penting dalam menilai posisi kemampuan yang ada dari sebuah perusahaan dalam persaingan dengan perusahaan lainnya yang sejenis. Penilaian terhadap sisi kekuatan sebuah perusahaan akan memicu perusahaan tersebut untuk menonjolkan sisi kekuatannya untuk memberikan nilai tambah dari perusahaan lain. Penilaian terhadap sisi kelemahan dapat membuat perusahaan tersebut berusaha mengatasi kelemahannya sendiri. Penilaian terhadap sisi peluang akan membuat perusahaan tersebut berusaha menakhlukkan berbagai peluang yang ada. Penilaian terhadap sisi ancaman akan menyadarkan perusahaan tersebut untuk menanggulangi setiap ancaman yang datang.

(16)

bisnis dapat segera memanfaatkan peluang tersebut untuk menjaring konsumen lebih banyak lagi. Ancaman atau threats adalah halangan utama para pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Ancaman tersebut dapat berupa banyaknya pesaing dan juga mulai beralihnya konsumen ke pesaing yang ada disekitar lokasi kegiatan bisnis.

Analisis SWOT dapat membantu para pelaku bisnis agar dalam menjalankan kegiatan bisnisnya dapat berjalan sesuai rencan bisnis dan tercapai tujuannya. Pelaku bisnis harus berani mengakui apa saja kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang ada dalam kegiatan bisnisnya agar dapat melakukan strategi yang tepat sasaran dalam menjalankan bisnisnya.

Kreatifitas strategi penting dilakukan bila dihubungkan dengan tingkat inovasi pada umumnya agar tercipta perencanaan strategi yang mampu mengembangkan kreatifitas imajinasi konsep strategi kedalam langkah – langkah prosedur penerapan program strategi bisnis.

(17)

strategi pengembangan yang telah ditetapkan harus dapat menarik konsumen agar tetap dan dipercaya.

Bila melihat pada pertumbuhan sektor industri jasa dalam tahun terakhir ini memberikan tingkat persaingan yang ketat, oleh karena itu konsumen akan memilih pelayanan jasa yang dapat memenuhi harapannya. Dalam pelayanan jasa konsumen adalah pihak yang cenderung memberikan penilaian terhadap mutu pelayanan, mereka menilai dengan membandingkan apa yang mereka terima dengan apa yang mereka harapkan. Suatu perusahaan dapat meraih reputasi baik apabila mutu pelayanannya senantiasa memenuhi harapan konsumen. Dalam penelitian ini adalah CV. Wahyu Putra Teknik yang bergerak di pelayanan jasa. CV. Wahyu Putra Teknik berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam hal pemenuhan kebutuhan serta kenyamanan dengan pelayanan yang sebaik mungkin.

(18)

Tabel 1.1 : Jumlah Konsumen / Perusahaan yang telah menggunakan pelayanan jasa

No NAM A PERUSAHAAN Tahun Tahun Tahun

2011 (menggunakan) 2012 (menggunakan) 2013 (menggunakan)

1 PT. ASIA PLASTIK 14 15 16

2 PT. TAM ANACO 13 12 15

3 PT. M ITRA SENTOSA PLASTIK INDUSTRI 15 13 15

4 PT. NIAGA SEJAHTERA PLASTIK INDUSTRI 13 14 16

5 PT. PANJALU 15 15 13

6 CV. CAHAYA GRAFIKA 14 11 14

7 PT. INDO KOM PRESIGM A 16 12 14

8 PT. JAKARTA INTILAND 17 14 14

9 RAM AYANA KRIAN 15 16 15

10 PT. INDOCERIA 14 15 16

11 RAM AYANA SIDOARJO 13 15 15

12 UD. SANCTITAS VERITAS 14 16 15

13 CV. CAHAYA GRAFIKA 14 13 15

14 PT. RAM AYANA BALI 17 12 15

15 PT. HAKAKA INTERINDO 16 14 14

16 PT. SURYA RENGGO CONTAINERS 14 15 17

17 PT. PACIFIC EQUINOX 13 14 16

18 BPPT 11 16 15

19 PT. PANGGUNG ELEKTRIC CITRABUANA 14 15 17

20 PT. M ALIDAS STERILINDO 12 14 16

21 PT. YANA PRIM A HASTA PERSADA 15 15 16

22 PT. UNIPLAS 12 14 15

23 PT. ALFIN PUTRA TEKNIK 14 12 14

24 PT. OM YA INDONESIA 12 17 15

25 PT. WIDYA INDAH 15 15 14

(19)

Berdasarkan adanya informasi tersebut, dapat dikatakan bahwa CV. Wahyu Putra Teknik telah menangani sebagian perusahaan besar dan hasil yang dicapai selama tahun 2011-2013 cukup baik.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian mengenai perencanaan strategi usaha jasa service AC yang berjudul “Strategi Pengembangan Usaha Jasa Servis AC Dengan Pendekatan Metode SWOT.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang didepan, maka perumusan masalah dalam “Bagaimana Strategi Pengembangan yang dilakukan CV. Wahyu Putra Teknik di Sidoarjo berbasis metode SWOT?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan yang dilakukan oleh CV. Wahyu Putra Teknik di Sidoarjo.

1.4Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak perusahaan khususnya CV. Wahyu Putra Teknik dalam memberikan informasi atau masukan terhadap masalah yang dihadapi serta memberikan bahan pertimbangan untuk menetapkan perncanaan strategi selanjutnya.

(20)

2.1 Hasil Penelitian Ter dahulu

Penelitian terdahulu yang disajikan sebagai dasar dan pembanding untuk melengkapi landasan teori adalah penelitian dari :

a. Eni Dewi Saputri (2011)

Judul : Perancangan Strategi Pengembangan Usaha Dengan Metode SWOT Analysis Di Perusahaan Abon Diamond Ampel Boyolali

1) Perumusan masalah

“strategi apakah yang dapat di terapkan pada perusahaan “DIAMOND”dalam rangka mengembangkan usahanya untuk menghadapi persaingan antar perusahaan yang semakin ketat?

2) Kesimpulan

Strategi yang dihasilkan dengan melihat kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikannaya adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kapasitas produksi secara ekonomis dengan mutu yang baik.

(21)

c. Maksimalisasi harga dengan volume yang optimal di luar pasar utama dan menetapkan harga optimal dengan tetap mempertahankan misi serta memberikan kondisi yang wajar bagi penyalur.

d. Memantapkan keterkaitan suplier dan lembaga penunjang, baik kualitas maupun kuantitas.

e. Menggunakan kelebihan produksi untuk pangsa pasar luar. f. Menetapkan pola karir (jenjang karir) bagi tenaga kerja. 2.2 Landasan Teori

2.2.1 Strategi

2.2.1.1 Definisi Strategi

Dalam manajemen strategi yang baru, (Mintzberg dalam Suryana, 2001 : 129 – 130) mengemukakan strategi yaitu perencanaan (plan), pola (patern), posisi (position), perspektif (perspectif) dan permainan atau taktik (play).

1. Strategi adalah perencanaan (Plan)

(22)

2. Strategi adalah pola (Patern)

Strategi adalah Pola “strategy is patern”, yang selanjutnya disebut sebagai “intended strategy”, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan atau disebut juga sebagai “realized strategy” karena telah dilakukan oleh perusahan.

3. Strategi adalah Posisi (Position)

Definisi strategi ketiga adalah strategy I position, yaitu menempatkan produk tertentu ke pasar yang dituju. Strategi sebagai posisi cenderung melihat kebawah, yaitu ke suatu titik bidik dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan dan melihat keluar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal.

4. Strategi adalah Perspektif (Perspectif)

Jika dalam pola dan posisi cenderung melihat kebawah dan keluar, maka sebaliknya dalam perspektif cenderung lebih melihat kedalam yaitu kedalam organisasi dan keatas yaitu melihat grand visison dari perusahaan.

5. Strategi adalah Permainan (Play)

(23)

2.2.2 Manajemen Str ategi

Dalam kondisi lingkungan bisnis yang dinamis, semakin cepat terjadi perubahan, maka persaingan usaha juga semakin ketat. Untuk menghadapi hal tersebut, suatu usaha bisnis perlu suatu strategi bisnis untuk memenangkan persaingan agar kelangsungan hidup usahanya tetap terjamin.

Strategi menempatkan sebuah organisasi dalam menentukan tempat bisnis dan cara bisnis untuk bersaing. Strategi menunjukkan arahan umum yang ingin ditempuh oleh suatu organisasi (perusahaan) untuk mencapai tujuannya. Strategi ini merupakan rencana besar dan penting. Setiap organisasi yang dikelola secara baik memiliki strategi, walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit.

(24)

Glueck dan Jauch dalam setiawan (2011 : 42), manajemen strategis merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategis ialah cara dengan jalan mana perencanaan strategi menentukan sasaran dan membuat kesimpulan strategi.

Berdasarkan teori dari Chandler dalam Rangkuti (2004 : 3), Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan yang berkaitan dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.

2.2.3 Pengertian Bisnis

Umar (2005 : 54) mendefinisikan bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Sedangkan Boone dan Kurtz (2013 : 5),Bisnis (business) mencakup segala kegiatan dan usaha untuk mendapat keuntungan yang menyediakan barang dan jasa yang diperlukan pada suatu sistem ekonomi. Beberapa bisnis memproduksi barang nyata, misalnya mobil, sereal, dan pemutar musik digital; sebagian lain menyediakan jasa, seperti asuransi, rias rambut, dan hiburan, mulai dari taman bertema Six Flags, acara olahraga, dan konser musik.

Hughes dan Kapoor (dalam buku Alma, 2012 : 21), Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a profit, the goods and

service that satisfy society’s needs. The general term business refers to all such

(25)

kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pandangan lain menyatahkan bahwa bisnis ialah sejumlah total usaha yang meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, usaha jasa, dan pemerintahan, yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa ke konsumen. Istilah bisnis pada umumnya ditekankan pada 3hal yaitu : usaha-usaha perorangan kecil-kecilan dalam bidang barang dan jasa, usaha perusahaan besar seperti pabrik, transport, perusahaan surat kabar, hotel dan sebagiannya, dan usaha dalam bidang struktur ekonomi suatu bangsa.

Brown dan Petrello (dalam buku Alma, 2012 : 21), “Business is an institution which produces goods and services demanded by people”. Artinya

(26)

banking, kesehatan juga bisnis yang menghasilkan barang seperti perumahan, pakaian, sandang, papan, pangan.

Kebanyakan perusahaan jasa bersifat labor intensive, banyak melibatkan tenaga kerja manusia. Ada pula perusahaan yang mengahsilkan barang dan juga jasa sekaligus, seperti perusahaan yang menghasilkan komputer sebagai produk utamanya, namun juga menghasilkan jasa, seperti sistem desain, konsultan, pelatihan, dsb.

2.2.3.1Klasifikasi Bisnis

Klasifikasi organisasi bisnis yang bergerak dalam bidang koemersial. Ada 9 macam kegiatan bisnis.

1. Usaha pertanian

2. Produksi bahan mentah 3. Pabrik/manufaktur 4. Konstruksi

5. Usaha perdagangan besar dan kecil 6. Transportasi dan komunikasi

7. Usaha finansial, asuransi, dan real estate 8. Usaha jasa

(27)

Usaha pertanian ini banyak macamnya, seperti usaha peternakan, usaha perkebunan, pertanian, sawah, sayuran, buah-buahan, perikanan, dan sebagainya.

Usaha pr oduksi bahan mentah, misalnya yang bergerak dalam bidang kehutanan, pertambangan, juga perikanan air tawar ataupun ikan laut. Usaha menghasilkan bahan mentah ini sangat penting bagi industri lainnya. Jika usaha ini tidak ada, maka usaha industri akan mati, toko-toko juga akan sepi.

Usaha pabr ik/manufaktur banyak kita jumpai di sepanjang jalan raya, ataupun di lokasi yang telah ditetapkan oleh pemerintahan. Usaha ini mengolah bahan mentah menjadi bahan baku sampai menjadi hasil jadi. Dan disini bekerja sebagian besar penduduk sebagai tenag kerja.

Usaha kontruksi bergerak dalam usaha pembangunan, seperti pembangunan jalan-jalan, bangunan rumah, gedung pertokoan, rumah sakit, sekolah, bangunan perkantoran, pabrik, dan berbagai bangunan lainya. Kegiatan ini sangat penting artinya bagi kemajuan kegiatan perekonomian. Usaha ini memperkerjakan banyak tenaga manusia, dan menggunakan barang dan jasa dari berbagai macam, seperti batu, kayu, semen, besi, cat, dan sebagainya. Semua kegiatan ini akan menambah kesibukan perekonomian.

Usaha perdagangan besar dan perdagangan kecil

(28)

dan kecil ini, sangat menunjang inti kegiatan sistem distribusi, yang menghubungkan antara produsen dan konsumen.

Kegiatan pengangkutan dan komunikasi.

Usaha ini sangat membantu kelancaran kegiatan bisnis. Kegiatan transportasi membantu mengangkut bahan baku dan barang jadi dari produsen ke perdagangan besar, keperdagangan kecil, dan ke konsumen. Usaha finansial, asuransi, dan real estate.

Usaha ini memberi kemudahan kepada kegiatan bisnis. Tanpa dunia perbankan, maka kegiatan bisnis secara modern tidak mungkin berkembang, karena perbankan memberi kemungkinan untuk mendapat kredit, dan memberi fasilitas memudahkan terjadinya transaksi.

Usaha jasa, banyak disediakan seperti usaha yang dilakukan dalam bentuk reparasi, tukang cukur, salon kecantikan, guru, dosen, pengacara, dokter, bioskop, kegiatan olahraga, kerohanian dan sebagainya. Produksi yang mereka hasilkan sangat penting artinya bagi kegiatan ekonomi sekarang ini.

(29)

2.2.3.2Fungsi Dasar Bisnis

Steinhoff (1979 : 17), untuk dapat menyediakan barang dan jasa bagi kebutuhan masyarakat, diperlukan lebih dulu bahan mentahnya, kemudian diproses dalam pabrik menjadi hasil produk. Dengan demikian tampak jelas bahwa fungsi dasar bisnis ialah :

a. Acquiring raw materials (mencari bahan mentah)

b. Manufacturing raw materials into products (merubah bahan mentah menjadi produk)

c. Distributing products to customers (menyalurkan barang ke tangan konsumen)

2.2.4 Strategi Fungsional

Menurut Porter dalam Rangkuti (2004:6) ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing yaitu :

1. Cost Leadership 2. Diferensiasi 3. Fokus

(30)

Perusahaan dapat melakukan strategi diferensiasi dengan menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumennya, misalnya : persepsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi produk, pelayanan yang baik dan brand imageyang lebih unggul.Selain itu strategi fokus dapat diterapkan untuk

memperoleh keuntungan bersaing sesuai dengan segmentasi dan pasar sasaran yang diterapkan.

Menurut Rangkuti (2004:6-7) pada dasarnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tipe strategi diantaranya sebagai berikut :

1. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.Misalnya: strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, strategi mengenai tenaga kerja dan sebagainya. 2. Strategi Investasi

Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya: apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu devisi baru dan sebagainya.

3. Strategi Bisnis

(31)

Identifikasi dan penentuan strategi di bidang fungsional sangat penting karena dapat lebih memperjelas strategi utama dengan identifikasi yang spesifik dan terperinci tentang bagaimana manajer harus mengelola bidang-bidang fungsional tertentu dimasa mendatang. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi manajemen kecuali mengembangkan berbagai strategi di bidang fungsional dengan memberikan perhatian utama pada bidang-bidang fungsional seperti: keuangan, sumber daya manusia, pemasaran dan produksi.

Manajemen keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan adalah merencanakan dari mana pembiayaan

bisnis diperoleh dan dengan cara apa modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.

Manajemen sumber daya manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang dijalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerjasama dengan perusahaan.

Manajemen pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan bagaimana cara pemenuhan kebutuhannya dapat diwujudkan.

(32)

mulai dari pemilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam suatu proses produksi.Secara rinci strategi bisnis atau fungsional dijelaskan sebagai berikut :

1. Strategi di Bidang Keuangan

Manajemen keuangan merupakan bagian dari perusahaan fungsinya adalah mengorganisasikan perolehan data, menggunakan data dan sekaligus mengendalikan dana tersebut dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan.

Dana dapat diperoleh dari berbagai sumber diantaranya yaitu : sumber internal dan eksternal. Selanjutnya dana tersebut dikendalikan melalui manajemen kas yang pada tahapan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan baik untuk investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang guna memperoleh laba (Umar, 2005 : 38).

Secara garis besar sumber dana dibagi atas tiga golongan diantaranya : 1) Sumber Internal

Sumber internal seperti : laba, depresiasi dan amortisasi. 2) Sumber Eksternal

(33)

3) Modal sendiri

Modal sendiri seperti : saham preferen dan deviden.

Menurut Suryana (2001 : 95-96) dalam perencanaan dan penggunaan sumber dana ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya diantaranya adalah :

1) Biaya Awal

2) Proyeksi atau rancangan keuangan yang mencakup pembukuan neraca harian, proyeksi atau rancangan neraca pendapatan (income statements), proyeksi atau rancangan necara aliran kas (cash flow statement).

3) Analisis pulang pokok. Biaya awal (start-up cost) adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaanakanberdiri. Biaya awal perusahaan yang baru berdiri pada umumnya meliputi biaya awal yang tidak terduga, biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor), biaya (sewa) bangunan, biaya asuransi serta biaya tambahan atau biaya secara umum. Moeljadi (2006 : 66-67) menyatakan secara umum dalam bisnis menggunakan empat anggaran berikut :

1) Anggaran fisik (physical)

2) Anggaran biaya (cost) disiapkan untuk setiap kategori pengeluaran utama dari perusahaan, seperti: biaya pabrik atau produksi, biaya penjualan dan biaya administrasi.

(34)

4) Anggaran kas (cash) dikembangkan melalui semua informasi anggaran yang didiskusikan sebelumnya menjadi dasar kas.

2. Strategi di Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia (human resources management), yaitu fungsi untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan para karyawan andal dalam rangka menjalankan aktivitas yang diperlukan untuk memenuhi tujuan organisasi (Boone dan Kurtz, 2002 : 318). Tanggung jawab utama manajer sumber daya manusia meliputi perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perekrutan dan penyeleksian, pelatihan dan pengevaluasian kinerja, tunjangan serta kompensasi dan pemberhentian karyawan. Dalam melaksanakan tugas ini, para manajer sumber daya manusia memenuhi tujuan tersebut dengan :

(1) Menyediakan karyawan yang andal dan terlatih untuk organisasi. (2) Memaksimalkan keefektivan karyawan dalam organisasi.

(3) Memenuhi kebutuhan masing-masing karyawan dengan memberikan kompensasi, peluang untuk berkembang dan meningkatkan karier tunjangan dan kepuasan kerja.

(35)

unsur manusia secara baik agar memperoleh tenaga kerja yang mencintai dan puas dengan pekerjaannya (Umar, 2005 : 331).

Kualitas, sikap dan perilaku sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan sosial, politik, kebudayaan dan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan sumber daya manusia terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal, antara lain berupa perkembangan pendidikan, jumlah penawaran tenaga kerja, perkembangan sosial, perburuhan, agama, budaya dan sistem nilai masyarakat lainnya. Sedangkan faktor-faktor internal sumber daya manusia dipengaruhi oleh manajemen sumber daya manusia itu sendiri, yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia.Fungsi kedua, yaitu fungsi operasional yang terdiri atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. Fungsi ketiga yaitu kedudukan manajemen sumber daya manusia dalam rangka pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu (Umar, 2005 : 137).

3. Strategi di Bidang Pemasaran

(36)

juga merupakan suatu upaya untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Menurut Kotler (2000:9), Pemasaran adalah suatu proses sosial dimana setiap individu dan kelompok mendapatkan apa yang diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai.

Menurut Alma (2004:3), Pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan value dari satu inisiator stakeholder. Dari kedua definisi diatas maka dapat

disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran sesuatu yang bernilai satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Menurut Tjiptono (2006 : 6), mengemukakan bahwa jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Sedangkan menurut Andrian Payne (2001 : 7), jasa merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur keterwujudan (intangibility) yang berhubungan dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti dalam kepemilikannya dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan.

(37)

Jasa mempunyai empat karakteristik yang sering dijumpai, yaitu : 1) Intangbility (tidak terwujud)

Menurut Tjipto (2011 : 25), jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Hal ini memiliki sejumlah implikasi bagi konsumen dan penyedia jasa. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi dikarenakan terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi

pembeli sebelum pembelian dilakukan. 2) Inseparability (tidak dapat dipisah-pisahkan)

Menurut Tjiptono (2011 : 27), barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. Karakteristik ini mempunyai beberapa implikasi, yaitu :

a. Pertama : khusunya dalam jasa yang tingkat kontaknya tinggi, karena penyedia jasa dan pelanggan sama-sama hadir, maka interaksi diantara mereka merupakan faktor penting yang menentukan kepuasan pelanggan terhadap jasa tersebut.

(38)

ruang kuliah yang sama. Perilaku mereka bisa mempengaruhi kepuasan terhadap jasa yang disampaikan. c. Perkembangan atau pertumbuhan jasa sulit diwujudkan. 3) Variability (berubah-ubah)

Menurut Tjiptono (2011 : 28), berpendapat jasa bersifat sangat variable karena merupakan non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi.

4) Perishability (daya tahan)

Menurut Tjiptono (2011 : 28), berarti jasa tidak tahan lama dan tidak disimpan.

Klasifikasi jasa menurut Tjiptono (2011 : 31), yang mengutip Lovelock (1992), jasa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan sifat tindakan jasa.

Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu, dimana sumbu vertikalnya menunjukkan sifat tindakan jasa (tangible actions dan intangible actions), sedangkan sumbu horizontalnya adalah penerimaan jasa (manusia dan benda).

2. Berdasarkan hubungan dengan pelanggan

(39)

jasa (penyampaian secara berkesinambungan/ kotineu dan penyampaian diskret)

3. Berdasarkan tingkat customization dan kemampuan mempertahankan standart konstan dalam penyampaian jasa. Jasa diklasifikasikan berdasarkan dua sumbu utama, yaitu tingkat customization karakteristik jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan individual (tinggi dan rendah) dan tingkat kemampuan penyedia jasa dalam mempertahankan standart yang konstan.

4. Berdasarkan sifat permintaan dan penawaran jasa. Jasa diklasifikasikan ke dalam sebuah matrik yang terdiri atas 2 sumbu, dimana sumbu vertikalnya menunjukan sejauh mana penawaran jasa menghadapi masalah sehubungan dengan terjadinya permintaan puncak (permintaan puncak dapat dipenuhi tanpa penundaan berarti dan permintaan puncak dapat dipenuhi tanpa penundaan berarti dan permintaan puncak biasanya melampaui penawaran), sedangkan sumbu horizontalnya adalah tingkat fluktuasi permintaan sepanjang waktu (tinggi dan renda). 5. Berdasarkan metode penyampaian jasa.

(40)

sedangkan sumbu horizontalnya adalah ketersediaan outlet jasa (single site dan multi sites)

4. Strategi di Bidang Produksi

Perumusan dan penetapan strategi di bidang produksi penting dilakukan untuk dijadikan sebagai tuntutan kerja para manajer. Pengalaman menunjukkan bahwa ada dua komponen yang biasanya menjadi perhatian utama diantaranya adalah :

1) Sarana dan prasarana kerja

Komponen ini menyangkut berbagai keputusan. Misalnya: tentang lokasi usaha, besaran usaha, pemakaian fasilitas kerja dan penggantiannya.

2) Pengadaan sarana dan prasarana kerja

Pada umumnya terdapat dua jenis pilihan dalam hal pengadaan sarana dan prasarana kerja yaitu dengan cara menyewa atau membeli. Pilihan mana yang akan digunakan diukur berdasarkan pada biaya, masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu, rincian yang lebih jelas perlu dibuat dan dimasukkan sebagai bagian strategi fungsional dan operasional.

Secara fungsional bidang manajemen produksi dan operasional perlu menerapkan sistem perencanaan dan pengawasaan kegiatan-kegiatannya untuk memperlancar proses pengambilan keputusan, antara lain adalah :

(41)

c. Pengendalian mutu;

d. Tingkat produktifitas kerja; e. Jadwal produksi;

f. Pencarian tenaga kerja; g. Penggunaan fasilitas kerja; h. dan sebagainya

Jadi manajemen produksi bertindak sebagai proses yang secara berkesinambungan dan efektif menjalankan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Keown, dkk (2000:750-751) manajemen persediaan melibatkan control asset yang digunakan dalam proses produksi atau diproduksi untuk dijual dalam kegiatan bisnis perusahaan biasa. Tujuan dari menyimpan bagi suatu perusahaan adalah untuk memisahkan operasi perusahaan, artinya membuat masing-masing fungsi bisnis independent dari fungsi lain agar penundaan atau penghentian dalam satu area tak mempengaruhi produksi dan penjualan produk akhir.

2.2.5 Analisis SWOT

(42)

pesaing sampai menyusun strategi untuk memenangkan persaingan bisnis dengan konsep cooperation dan competition.

Terkait dengan permasalahan dalam penelitian, maka penjelasan masalah analisis SWOT sangat perlu, dimana SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kekuatan dan kelemahan berkaitan dengan upaya dalam menyusun rencana strategis, baik organisasi dan karyawannya, jaringan dan pemasoknya, sistem operasionalnya maupun citra yang dimilikinya. Sedangkan peluang dan ancaman berkaitan dengan pasar, pesaing-pesaingnya dan lingkungan makro seperti terjadinya peristiwa bencana alam seperti banjir, kebakaran dan sebagainya.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). (Rangkuti, 2004 : 19)

Konsep dasar pendekatan SWOT ini tampaknya sederhana sekali yaitu sebagaimana dikemukakan oleh Rangkuti (2004 : 10) bahwa “apabila kita telah mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dan mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan, sudah dapat dipastikan bahwa kita dapat memenangkan pertempuran.”

(43)

strategi perencanaan bisnis (Strategic Business Planning) yang bertujuan untuk menyusun strategi jangka pendek yaitu kemampuan untuk bertahan dan mengejar laba maupun tujuan jangka panjang yaitu kelangsungan hidup usahanya, sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan dapat segera diambil keputusan, berikut semua perubahannya dalam menghadapi pesaing.

Dengan demikian, setiap usaha pasti memerlukan perencanaan bisnis yang akurat sehingga dapat memusatkan perhatian posisi dalam bisnis tersebut, dapat mengetahui ke arah mana perusahaan akan pergi, bagaimana cara mencapainya serta tindakan apa saja yang perlu dilakukan agar dapat memaksimalkan kekuatan dan merebut peluang yang ada sehingga berhasil. Karena itu perencanaan bisnis yang baik merupakan alat yang sangat berguna untuk menjalankan bisnis secara efektif dan efisien.

Selain sebagai alat atau pedoman dalam menjalankan bisnis, perencanaan bisnis juga sangat berguna untuk disampaikan kepada pemberi dana, misalnya pihak bank maupun lembaga keuangan lainnya, sehingga dapat diketahui dengan cepat, untuk apa saja dana tersebut dipergunakan dan bagaimana arah pengembangan selanjutnya.

2.2.6 Pr ofit

(44)
(45)

2.3 Kerangka Berpikir

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Di dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai berbagai macam strategi bisnis yang dijalankan oleh para pelaku usaha / bisnis, dimana aktivitas bisnisnya dilakukan seefektif dan seefisien mungkin sehingga organisasi bisnis / perusahaan dapat meningkatkan daya saing dengan perusahaan lain.

Dengan adanya latar belakang tersebut, maka dibutuhkan adanya strategi bisnis yang meliputi strategi keuangan, manajemen sumber daya manusian, pemasaran dan produksi untuk menjalankan kegiatan bisnis.

Organisasi Bisnis

Strategi Bisnis 1. Keuangan 2. SDM 3. Pemasaran 4. Produksi

Profit (Keuntungan)

(46)

Dengan diterapkannya strategi bisnis yang tepat, maka suatu organisasi / perusahaan dapat menghasilkan keuntungan (profit) yang besar. Dengan kondisi tersebut, perusahaan mampu mengembangkan usahanya (melakukan pengembangan) dan usaha tersebut dapat terus bertahan dalam waktu yang lama (kontinuitas usaha).

(47)

3.1 Pendekatan dan J enis Penelitian

Untuk memperjelas metode yang akan diterapkan berupa studi deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan realita sosial yang kompleks dengan menerapkan konsep – konsep teori yang telah ada. Realita sosial yang dipelajari dititik beratkan pada perencanaan strategi pengembangan usaha pada CV. Wahyu Putra Teknik yang berada di Jalan Raya Suko No. 63 A Suko sidoarjo.

(48)

Dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrumen penelitian harus mencakup segi respontif, dapat menyesuaikan diri, menekan kebutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses data secepatnya dan memanfaatkan kesempatan mencari respon yang tidak lazim.

Penelitian kualitatif memiliki karakteristik pokok yang lebih mementingkan makna dan konteks, dimana proses penelitiannya lebih bersifat siklus daripada linear. Dengan demikian, pengumpulan data dan analisa berlangsung secara simultan, lebih mementingkan ke dalam disbanding keluasan penelitian, sementara peneliti sendiri merupakan instrumen kunci. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan pengamatan berperan serta (participant observation) yang didefinisikan mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara cermat sampai pada yang sekecil-kecilnya sekalipun dengan wawancara mendalam atau in depth interview (Bondan dalam Moleong, 2002 : 117).

3.2 Batasan Masalah Penelitian

Dalam penelitian ini lebih ditekankan pada perencanaan strategi pengembangan yang berada di Jalan Raya Suko No. 63 A Suko sidoarjo.

(49)

strategi yang diterapkan usaha CV. Wahyu Putra Teknik tersebut cukup mampu mengembangkan usahanya.

3.3 Lokasi Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di CV. Wahyu Putra Teknik yang berlokasi di Jalan Raya Suko No 63 A Suko Sidoarjo. Peneliti memilih lokasi penelitian di CV. Wahyu Putra Teknik karena perusahaan ini bergerak di bidang pelayanan jasa servis AC yang fokus usahanya adalah melayani konsumen dan membuat para konsumen puas atas pelayanan jasa servis AC.

3.4 Unit Analisis Penelitian

Dalam penelitian kualitatif ini sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual. Jadi, tujuan sampling dalam hal ini adalah untuk menjaring sebanyak-banyaknya informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (construction) dengan tujuan bukan memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dapat dikembangkan atau digeneralisasikan. Tujuan yang kedua dari sampling adalah menggali informasi yang menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak terdapat sampel acak melainkan sampel bertujuan (purposive sampling). Di dalam teknik purposive sampling ditandai dengan ciri-ciri antara lain sebagai berikut :

(50)

b. Pemilihan sampel secara berurutan : Tujuan memperoleh variasi yang sebanyak-banyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan jika satuan sebelumnya sudah dijaring atau dianalisis. Setiap satuan berikutnya dapat dipilih untuk memperluas informasi yang telah diperoleh terlebih dahulu sehingga dapat dipertentangkan atau di sisi lain adanya kesengajaan informasi yang ditemui. Dari mana atau dari siapa dia memulai tidak menjadi persoalan tetapi apabila hal itu sudah berjalan, maka pemilihan berikutnya bergantung pada keperluan peneliti.

Unit analisis data dalam penelitian ini adalah informasi yang berupa narasi-narasi kualitatif yang dihasilkan dalam wawancara mendalam (in depth interview) yang berkaitan dengan perencanaan strategi pengembangan usaha jasa

(51)

3.5 Subyek dan Infor masi Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitiannya adalah CV. Wahyu Putra Teknik yang berlokasi di Jalan Raya Suko No 63 A Suko Sidoarjo.

2. Informan Penelitian

Informan penelitian tidak ditentukan berapa jumlahnya tetapi dipilih beberapa yang dianggap mengetahui, memahami permasalahan yang terjadi sesuai substansi penelitian ini. Hal ini disebabkan karena dalam penelitian kualitatif tidak mempersoalkan jumlah informan, yang terpenting adalah seberapa jauh penjelasan informan yang diperoleh dalam menjawab permasalahan (Moleong, 2002 : 160).

Peneliti berusaha menjaring informasi sebanyak mungkin yang berkaitan dengan tujuan penelitian dari berbagai sumber. Peneliti mencari variasi informasi sebanyak-banyaknya dari informan dengan menggunakan teknik sampling wawancara mendalam (in depth interview), yaitu orang-orang yang

(52)

(2) Karyawan, (3) Konsumen yang pernah menggunakan jasa CV. Wahyu Putra Teknik lebih dari satu kali.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan sumber data utama adalah in depth interview yang menghasilkan data berupa kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Teknik ini dinilai paling sesuai karena memungkinkan pihak yang diwawancarai untuk mendefinisikan diri sendiri dan lingkungannya untuk menggunakan istilah-istilah mereka sendiri mengenai fenomena yang diteliti dan tidak sekedar menjawab pertanyaan (Mulyana, 2002 : 183).

Dengan teknik ini informan diharapkan dapat lebih terbuka dan berani dalam memberikan jawaban dan respon terhadap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Kelebihan lainnya adalah secara personal, peneliti dapat bertanya secara langsung dan mengamati respon terutama non verbal mereka dengan lebih detail.

(53)

Seperti teknik-teknik penelitian lain, in depth interview juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan utamanya adalah kekayaan data yang diperoleh. In depth interview mampu menghasilkan respon yang lebih akurat dalam penelitian yang membahas topik-topik yang sensitif. Hubungan yang dekat antara infoman dan peneliti mempermudah untuk menggali topik-topik tertentu yang mungkin masih tabu dalam pendekatan lain.

Sedangkan kekurangan in depth interview biasanya dilakukan dengan sampel yang kecil dan tidak acak. Karena interview biasanya dilakukan tanpa menggunakan standar-standar tertentu, masing-masing informan dapat memberikan berbagai versi jawaban dari sebuah pertanyaan. Bahkan sangat mungkin apabila seorang informan memberikan jawaban atas pertanyaan yang tidak ditanyakan pada informan lain. Kekurangan ini adalah adanya bias dari peneliti. Dalam beberapa interview mungkin saja sikap dan pendirian peneliti tanpa sengaja terkontaminasi, misalnya melalui perilaku non verbal atau tekanan suara. Hal ini dapat mempengaruhi validitas dari jawaban informan.

(54)

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah informasi yang berupa narasi-narasi kualitatif yang dihasilkan dalam wawancara mendalam (in depth interview) dan kuisioner yang berkaitan dengan perencanaan strategi

pengembangan CV. Wahyu Putra Teknik. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi pengembangan yang digunakan pelaku bisnis dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Selanjutnya peneliti menggunakan teknik focused synthesis yaitu teknik analisis dengan menggunakan teori-teori yang relevan dari literatur relevan yang digunakan untuk menjelaskan fenomena yang diamati.

3.8 Analisis SWOT

1. Analisis SWOT

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara

(55)

Gambar 3.8.1 Analisis SWOT

3. Mendukung 1. Mendukung

strategi turn- strategi

around agresif

4. Mendukung 2. Mendukung

strategi strategi defensif diversifikasi

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

Berbagai Peluang

Kelemahan Internal

Kekuatan Internal

(56)

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Tahap pengumpulan data pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Membuat matrik faktor strategi eksternal, Berikut ini cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) :

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

(57)

(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil,diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

(58)

Tabel 3.8.1 EFAS

FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL

BOBOT RATING BOBOT X

RATING

KOMENTAR

PELUANG :

ANCAMAN :

TOTAL

Setelah faktor-faktor strategis eksternal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analiysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah :

a. Tentukan factor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing factor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh factor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

(59)

bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variable yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif , kebalikannya.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa factor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

(60)

Tabel 3.8.2 IFAS

FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL

BOBOT RATING BOBOT X

RATING

KOMENTAR

KEKUATAN :

KELEMAHAN :

TOTAL

(61)

Gambar 3.8.2 Matrik SWOT

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S) Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal.

WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal.

OPPORTUNIES (O) Tentukan 5-10 faktor-faktor peluang eksternal

STRATEGI SO STRATEGI WO

TREATHS (T)

Tentukan 5-10 faktor-faktor ancaman eksternal

STRATEGI ST STRATEGI WT

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

(62)

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2. Tema Strategi

Penyusunan tema strategis berdasarkan strategi-strategi SO, ST, WO, dan WT

3.9 Pengujian Keabsahan Data

Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan istilah yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji validitas internal (credibility), validitas eksternal (transferability), reliabilitas (dependability) dan obyektivitas (confirmability) (Sugiyono, 2005 : 120-121). Namun yang paling utama adalah uji kredibilitas data.

(63)
(64)

4.1 Gambar an Umum Obyek Penelitian

4.1.1 Profil Perusahaan

CV. WAHYU PUTRA TEKNIK adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang General Contractor ( Refrigerant system, Air Conditioner,Chiller, Air Drayer, Motor & Electrical Industri ). Perusahaan ini berdomosili di Jl. Raya Suko No. 63A Suko Sidoarjo.

Spesialisasi bidang pekerjaan perusahaan kami adalah sebagai berikut :

1. BIDANG PEKERJ AAN MEKANIKAL – ELEKRIKAL ( M/ E)

1. BIDANG PEKERJ AAN MEKANIKAL

a. REFRIGERANT SYSYTEM, AIR CONDITIONER, CHILLER, AIR DRAYER, MOTOR & ELECTRICAL INDUSTRI

b. INSTALASI PEMIPAAN (PLUMBING)

c. INSTALASI FIRE HYDRANT & FIRE SPLINKER

(65)

1. BIDANG PEKERJ AAN ELEKTRIKAL

a. INSTALASI LISTRIK GEDUNG & PABRIK

b. PANEL LISTRIK TEGANGAN MENENGAH

c. PANEL LISTRIK TEGANGAN RENDAH

d. INSTALASI TELEKOMUNIKASI

e. INSTALASI SOUND SISTEM

f. INSTALASI FIRE ALARM

g. PENGADAAN DAN PERAWATAN ACCU

KENDARAAN BERMOTOR

2. BIDANG PEKERJ AAN SIPIL

1. PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

2. DRAINASE DAN JARINGAN PENGAIRAN

Perusahaan kami telah cukup berpengalaman dalam pelaksaan pekerjaan di berbagai perusahaan . Sejauh ini belum ada keluhan yang berarti terhadap hasil kerja perusahaan kami dan ini sejalan dengan motto kami yaitu : “ KAMI ADALAH MITRA”, sehingga setiap pekerjaan yang kami laksanakan selalu berorientasi pada mutu yang baik demi kepuasan dan nama baik pelanggan.

(66)

4.1.2 Visi dan Misi

Demi terwujudnya layanan dan profesionalisme, CV Wahyu Putra Teknik memiliki visi yaitu:

Mendedikasikan aktivitas bisnisnya khususnya di bidang pelayanan jasa service sehingga dapat memuaskan konsumennya.

(67)

4.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 4.1.3 Str uktur Organisasi CV Wahyu Putra Teknik

(68)

4.1.4 J ob Description

Berikut ini diuraikan tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dengan perincian sebagai berikut :

1. Direktur

a. Membuat pedoman untuk diserahkan kepada bawahannya. b. Mengatur dan merencanakan organisasi.

c. Mengawasi jalannya operasi perusahaan serta mengambil kebijakan preventif terhadap penyimpangan yang terjadi.

d. Mengangkat dan memberhentikan karyawan. 2. Sekretaris

a. Membuat laporan

b. Menyimpan dan mengatur arsip c. Menyiapkan rapat pimpinan 3. Marketing

a. Sebagai promosi

b. Mengatur peran dalam konsep komunikasi pemasaran c. Peran dalam bidang pengembangan dan riset

4. Manager keuangan

a. Bertanggung jawab atas segala kegiatan keuangan perusahaan. b. Menghitung seluruh pendapatan dan pengeluaran perusahaan. 5. Manajer operasional

(69)

6. Operational & Logistik

Bertugas membantu operational manager.

7. Koordinator sipil, Koordinator Menchanic, dan Koordinator Electric Bertanggung jawab atas pekerja yang di lapangan.

4.2 Hasil Penyajian Data

Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama satu bulan di CV Wahyu Putra Teknik yang berlokasi di Jl. Raya Suko 63A Suko Sidoarjo. Sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya, subyek penelitian ini yang dijadikan informan tidak dapat dibatasi atau ditentukan. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan perencanaan strategi pengembangan usaha jasa servis yang dilakukan oleh CV Wahyu Putra Teknik dengan menggunakan analisis SWOT. Data diperoleh dengan menggunakan teknik in depth interview (wawancara mendalam) yaitu orang-orang yang dianggap

(70)

(dideskripsikan) dan dianalisis secara induktif sehingga diperoleh gambaran, jawaban serta kesimpulan dari pokok permasalahan yang diangkat. Berikut adalah hasil dari indepth interview (wawancara mendalam) :

1. Wawancara dari pemilik

Menurut bapak apa yang menjadi kekuatan dari perusahaan ini dibandingkan dengan perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama yaitu dibidang pelayan jasa servis ac ?

“Yang menjadi kekuatan kami yang utama adalah kualitas pelayanan yang terbaik dan lebih mengakrabkan diri ke konsumen agar konsumen lebih nyaman. Meskipun kami mempunyai batasan. Disisi lain, CV. Wahyu Putra Teknik juga menjual yang diperlukan untuk servis AC seperti : selang, freon, cutter pipa, dll”

Menurut bapak adakah ancaman yang berarti bagi jalannya bisnis usaha ini ?

“Ada, 1. Banyaknya pesaing yang membuka bisnis servis AC 2. Faktor gangguan alam seperti : hujan, banjir yang menjadi penghambat mekanik sehingga tertundanya datang pada tepat waktu

3. Seringanya terjadi kecelakaan di karenakan banyakny pengguna jalan tidak mentaati lalu lintas”

(71)

“Peluang tersebut adalah sesuai dengan perkembangan zaman dan semakin banyak perusahaan yang memakai AC, maka memerlukan suatu elektronik untuk bekerja. Dan juga sering munculnya kendala pada AC, seperti : kotornya pada AC, terjadinya bocor, mengganti freon”

Secara objektif apakah kelemahan yang ada pada perusahaan ini ? jika ada bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut ?

“1. Kurangnya pegawai, kami akan berusaha untuk menambah lagi pegawai dengan keahliannya

2. Dikarenakan kurangnya pegawai dan kurangnya dana sehingga menimbulkan masalah dalam promosi

3. Karena longgarnya peraturan di perusahaan, sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh pegawai untuk melanggar”

4.2.1 Identitas Infor man

(72)

Tabel 4.2.1 Data Informan

No Nama Usia

Jenis Kelamin

St at us

1. Slamet Joko Anggoro 40 tahun Laki-laki Pem ilik

2. Sugeng 17 tahun Laki-laki Karyaw an

3. Erw in 23 tahun Laki-laki Karyaw an

4. Hendro 24 tahun Laki-laki Karyaw an

5. Tatang 25 tahun Laki-laki Karyaw an

6. Rudi Gunaw an 39 tahun Laki-laki Pelanggan 7. M och. Ali 45 tahun Laki-laki Pelanggan Sumber: Hasil wawancara

4.2.2 Hasil Penelitian CV Wahyu Putr a Teknik

CV Wahyu Putra Teknik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa servis AC yang menawarkan jasa berupa servis AC bagi konsumen yang membutuhkan atau memerlukan servis AC.

4.2.3 Analisis SWOT

4.2.3.1Tahap Pengumpulan Data

(73)

Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan, seperti :

1. Analisis Pasar

Melihat dari dari website bps (badan pusat statistik) Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada Triwulan II-2013 mencapai Rp2.210,1 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp688,9 triliun.

Kebutuhan Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II-2013 dibanding triwulan I-2013 mencapai 2,61 persen (q-to-q) dan apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2012 mengalami pertumbuhan 5,81 persen (y-on-y). Secara kumulatif, Kebutuhan Indonesia semester I-2013 dibandingkan dengan semester I-2012 tumbuh 5,92 persen (c-to-c).

Struktur PDB menurut Pengeluaran triwulan II-2013 didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 55,44 persen. Selain itu, didukung oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang memberikan kontribusi masing-masing sebesar 32,68 persen dan 8,63 persen. Sedangkan peranan Ekspor dan Impor masing-masing sebesar 23,15 persen dan 25,72 persen.

(74)

persen, dan sisanya 4,41 persen di pulau-pulau lainnya. Dengan melihat data perekonomian diatas, maka orang yang memiliki uang berlebih cenderung untuk mengeluarkan uangnya untuk berlibur.

2. Analisis Kompetitor atau Pesaing

Banyaknya pesaing-pesaing, membuat CV. Wahyu Putra Teknik terpacu untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya agar dapat bersaing dengan pesaing-pesaing yang lain.

No. NAMA PESAING-PESAING ALAMAT

1. Universal Teknik Graha M utiara Sukodono Sidoarjo

2. Z-Cool Teknik Jl. Delima no.164 wage taman-Sidoarjo

Sumber : CV. Wahyu Putra Teknik

3. Analisis Keuangan

(75)

Dalam mengelola keuangan CV. Wahyu Putra Teknik masih secara manual dengan bantuan komputer. Yang bertugas mengelola keuangan adalah bagian keuangan (financial accounting manager) dibantu oleh tim administrasi. Dengan modal yang berasal dari tabungan pribadi, pinjaman dari orang tua dan bank, pemilik mengawali usaha ini dengan modal awal berkisar antara Rp 50.000.000,00 sampai dengan Rp 100.000.000,00. Cara penentuan harga hasil produksi ditentukan dengan menghitung seluruh biaya produksi kemudian menambahkan margin atau menaikkan harga produk sebagai profit (keuntungan), demikian menurut Bapak Slamet.

(76)

4. Analisis Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia

Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia berkaitan erat dengan tenaga kerja. Peran tenaga kerja sangat membantu kelangsungan dan kelancaran proses produksi suatu produksi suatu barang atau jasa. Kegiatan perencanaan sumber daya manusia perlu dilakukan untuk menetapkan jumlah tenaga kerja yang nantinya dibutuhkan dalam proses produksi.

Karyawan yang dipekerjakan di CV. Wahyu Putra Teknik sebanyak 15 orang. Pembagian tugas setiap karyawan telah sesuai dengan divisi masing-masing sesuai peraturan yang ditetapkan. Cara perekrutan tenaga kerja pada perusahaan ini adalah dengan membuka lowongan melalui media massa seperti koran serta mencari referensi dari teman maupun karyawan sendiri, demikian kata Bapak Slamet.

Hari dan jam kerja yang telah ditetapkan adalah setiap hari Senin sampai dengan Sabtu. Jam kerja perusahaan setiap hari Senin sampai dengan Sabtu adalah 8 jam kerja belum termasuk jam lembur. Menurut salah seorang informan yaitu karyawan CV. Wahyu Putra Teknik, apabila terdapat karyawan yang tidak jujur maka diberikan peringatan dan karyawan yang memiliki prestasi kerja diberikan bonus serta kesempatan berkarir dalam jabatan.

(77)

servis AC sendiri sehingga melatih karyawan untuk hidup mandiri dan tidak terlalu bergantung pada perusahaan, demikian kata salah seorang karyawan yang bekerja di CV. Wahyu Putra Teknik.

5. Analisis Strategi Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Hal tersebut berdasarkan konsep inti yaitu kebutuhan, keinginan, permintaan produk, nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi atau hubungan, pasar, pemasar dan pemasaran.

Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan akan terus memakainya. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran, mengorganisir, melaksanakan dan mengawasi usaha pemasaran.

(78)

(price), strategi saluran distribusi (place) dan strategi promosi (promotion) untuk mengatasi kemungkinan adanya kendala yang dihadapi.

2. Produk (Product)

Strategi produk yang dilakukan CV. Wahyu Putra Teknik adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen dengan mengutamakan kualitas. Yang menjadi keunggulan dari bisnis ini adalah perusahaan mengutamakan skiil karyawan dan keefektivitasan karyawan. Mulai dari proses awal yaitu memasang alat-alat yang akan digunakan untuk servis AC, saat menservis AC, masalah yang terjadi pada AC, dan mengetahui segala penyebab yang terjadi pada AC kenapa terjadi kerusakan AC. Setelah mengetahui apa yang menjadi kendala pada AC, maka karyawan langsung bekerja dengan cepat karena karyawan di CV. Wahyu Putra Teknik rata-rata memiliki skiil yang cukup bagus dan hasil yang dikerjakan cukup memuaskan para konsumen (pelanggan), demikian kata Bapak Slamet.

3. Harga (Price)

Gambar

Tabel 1.1 : Jumlah Konsumen / Perusahaan yang telah menggunakan pelayanan
Gambar 3.8.1 Analisis SWOT
Tabel 3.8.1 EFAS
Tabel 3.8.2 IFAS
+6

Referensi

Dokumen terkait

Memahami perencanaan usaha yang meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran untuk produksi tanaman hias berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh

1.Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Di BMT Al-Hikmah Setelah penulis melakukan penelitian tentang strategi BMT Al- Hikmah untuk pengembangan sumber daya

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis strategi pemasaran yang telah dilakukan dengan menggunakan matriks IE, posisi pengembangan usaha mikro kecil dalam usaha

komunikasi pemasaran perlu dilakukan pada usaha bisnis Toba Bakery Balige. Melalui strategi pengembangan usaha dan komunikasi

Satyaloka Tirta Amerta berkaitan dengan usaha air minum dalam kemasan yang akan dikembangkan dan menyusun dan merekomendasikan strategi pengembangan usaha

Uul Jaya, peneliti merangkum bahwa strategi pengembangan usaha yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah dengan memproduksi rengginang pulut yang berkualitas,

Berdasarkan diagram analisis dari SWOT posisi strategi pengembangan usaha keripik pisang Flamboyan berada pada kuadran I, maka strategi yang difokuskan bagi pengembangan

Strategi pengembangan sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan yaitu melakukan perencanaan terkait pelatihan yang dibutuhan, metode pelatihan dengan membentuk kelas, di masa