• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN LOMBA GURU BERDEDIKASI 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEDOMAN LOMBA GURU BERDEDIKASI 2015"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

LOMBA GURU BERDEDIKASI

PENDIDIKAN MENENGAH DI DAERAH KHUSUS

TINGKAT NASIONAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

(2)
(3)

iii KATA PENGANTAR

Berbagai upaya pemerintah terus dilakukan untuk membangun mutu pendidikan nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Penyelenggarakan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) disebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional peran dan tanggungjawab guru sangat mutlak.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk mewujudkan tugas utama tersebut, guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan kompetensi professional. Selain itu, adanya kondisi keterbatasan guru terhadap akses transportasi dan informasi, sarana dan prasarana, serta fasilitas pendukung pembelajaran lainnya (daerah Khusus). Dari kondisi tersebut, menuntut guru untuk lebih berkorban, tulus, dan mampu bertahan (ketahan-malangan), sebagai wujud pengabdian dan dedikasinya yang perlu diapresiasi oleh pemerintah.

(4)

iv

Dosen, Pasal 36 ayat (1) bahwa ”Guru yang berprestasi, berdedikasi

luar biasa, dan/atau bertugas di daerah khusus berhak memperoleh

penghargaan” dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Pasal 30 ayat (1) bahwa “Guru memiliki hak untuk mendapatkan penghargaan sesuai dengan prestasi

kerja, dedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di Daerah Khusus”.

Implementasi kebijakan tersebut maka diberikan penghargaan kepada Guru SMA/SMK Berdedikasi Tahun 2015. Pemberian penghargaan tersebut diberikan kepada guru atas dedikasi yang tinggi, pengabdian, kesetiaan pada lembaga, berjasa pada negara, maupun menciptakan karya yang bermanfaat dalam memecahkan permasalahan pada pelaksanaan tugas dan tanggungjawab.

Pedoman ini merupakan acuan dasar bagi Dinas Pendidikan Kabupaten dan Provinsi serta Panitia Nasional, dalam menyelenggarakan pemilihan guru SMA/SMK berdedikasi tahun 2015. Melalui pemilihan guru berdedikasi pada daerah khusus diharapkan semua pemangku kepentingan akan meningkatkan komitmennya dalam pembinaan dan pengembangan profesionalisme guru satuan pendidikan menengah di daerah khusus dalam mendukung peran sertanya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Jakarta, Maret 2015

Direktur Pembinaan PTK Dikmen

(5)

v

C.Azas-asas Penghargaan... 7

D.Penilaian………..………. …. 9

BAB III. PROSEDUR PENETAPAN PENERIMA PENGHARGAAN... 11

Lampiran 1 Biodata Peserta... 20

(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya, pendidikan dalam konteks pembangunan nasional mempunyai fungsi: (1) sebagai pemersatu bangsa, (2) penyamaan dan pemberian kesempatan kehidupan individu, dan (3) pengembangan potensi diri. Pendidikan diharapkan dapat mempererat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memberi kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dan mengembangkan potensi sekalipun kondisi geografis wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan kondisi kehidupan, sosial budaya, sosial ekonomi yang bervariasi pada setiap daerah berakibat banyaknya pemukiman terpencil dan tertinggal.

Penduduk yang bermukim di daerah khusus, berhak mendapat pelayanan pendidikan yang merata dan berkualitas. Hal tersebut menuntut konsekuensi guru SMA/SMK dihadapkan dengan tantangan, perjuangan dan dedikasi yang lebih tinggi. Begitu pula yang dihadapi oleh guru SMA/SMK di daerah khusus memiliki peran yang sangat strategis sekaligus bertanggungjawab atas ketercapaian tujuan pendidikan nasional, juga memiliki jiwa kenegarawanan dalam menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.

(7)

2 kebijakan tersebut dengan pemberian penghargaan guru berdedikasi pada daerah khusus, melalui mekanisme penyeleksian dari tingkat gugus wilayah hingga tingkat nasional.

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah melalui Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah mengadakan kegiatan pemberian penghargaan kepada Guru SMA/SMK Berdedikasi yang bertugas di daerah khusus. Berdedikasi ditandai dengan pencapaian atas prestasi kerja, pengabdian, kesetiaan pada lembaga, berjasa pada negara, maupun menciptakan karya yang bermanfat (inovatif) atau cara kreatif untuk memecahkan permasalahan dalam tugasnya dengan penuh tanggungjawab.

Penghargaan Guru SMA/SMK berdedikasi tersebut sebagai wujud upaya pemerintah mendukung guru yang telah melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, mencerdaskan generasi bangsa khususnya di daerah khusus. Penghargaan juga merupakan ungkapan terima kasih atas kinerja guru agar selalu meningkatkan dedikasi, prestasi kerja, kemampuan profesional dan mempertinggi harkat, martabat guru serta dalam rangka memperkuat rasa persatuan dan kesatuan nasional melalui jalur pendidikan.

(8)

3 tanggungjawab mereka, maka negara memberikan penghargaan atas dedikasinya.

Berdasarkan pentingnya pemberian penghargaan guru SMA/SMK Berdedikasi di daerah khusus, maka diperlukan adanya pedoman yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan seleksi guru SMA/SMK Berdedikasi di daerah khusus di seluruh wilayah NKRI.

B. Landasan Hukum

Landasan hukum pemberian penghargaan kepada guru SMA/SMK Berdedikasi, adalah:

1. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru;

5. Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2010 atas perubahan Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan;

7. Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010;

(9)

4 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

C. Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah untuk pemberian penghargaan kepada guru SMA/SMK yang sudah menunjukkan dedikasi dan prestasinya selama bertugas di daerah khusus di Wilayah NKRI, dengan harapan semua guru akan mendukung dan meningkatkan keberhasilan pendidikan, meningkatkan motivasi, prestasi, inovasi, reatifitas serta semangat dalam menjalankan tugas, kewajiban dan tanggung jawab serta pengabdian di daerahnya masing-masing.

Tujuan penyusunan pedoman ini adalah sebagai acuan bagi sekolah, kabupaten, provinsi, dan pusat dalam melakukan proses seleksi calon guru berdedikasi SMA/SMK tingkat nasional.

D. Manfaat

Manfaat pemberian penghargaan kepada guru SMA/SMK yang berdedikasi di daerah khusus ini, adalah:

1. Mengangkat harkat dan martabat guru atas dedikasi, prestasi, dan pengabdian profesionalitasnya sebagai pendidik bangsa dihormati dan dihargai oleh masyarakat, pemerintah dan seluruh lapisan rakyat Indonesia.

(10)

5 baktinya pada bangsa dan negara melalui pelaksanaan tugas secara profesional sesuai kualifikasi masing – masing. 3. Meningkatkan kesetiaan, keikhlasan dan loyalitas guru

dalam melaksanakan tugas, peran dan fungsinya dengan penuh rasa tanggungjawab sebagai suatu profesi meskipun bekerja di daerah yang terpencil atau terbelakang; daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil; daerah perbatasan dengan negara lain; daerah yang mengalami bencana alam; bencana sosial; atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain yang mengharuskan menjalani kehidupan secara prihatin.

E. Penjelasan Istilah

Terdapat dua hal yang perlu dijelaskan dalam pedoman ini:

1. Daerah khusus adalah daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil; daerah perbatasan dengan negara lain; daerah yang mengalami bencana alam; bencana sosial; atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain serta adanya kondisi keterbatasan guru terhadap akses transportasi dan informasi, sarana dan prasarana, serta fasilitas pendukung pembelajaran lainnya

(11)

6 F. Sasaran

(12)

7 BAB II

KRITERIA DAN PENILAIAN

A. Kriteria Umum

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945.

3. Memiliki moralitas, kepribadian dan kelakuan yang baik. 4. Dapat dijadikan panutan/tauladan oleh siswa, teman

sejawat dan masyarakat sekitarnya.

5. Mencintai tugas dan tanggungjawab terhadap pekerjaan di daerah khusus.

B. Kriteria Khusus

1. Memiliki kualifikasi akademik S1/D IV/Akta IV, dibuktikan dengan foto copy ijazah yang dilegalisir.

2. Melaksanakan tugas sebagai guru SMA/SMK di daerah khusus/terpencil sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) tahun secara terus menerus atau selama 8 (Delapan) tahun secara terputus-putus, dengan bukti surat tugas tahunan dari kepala sekolah yang bersangkutan.

3. Peserta merupakan utusan peringkat satu di Tingkat Provinsi, dibuktikan dengan surat keterangan/keputusan dari Gubernur atau Kepala Dinas Pendidikan.

4. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat dibuktikan dengan surat keterangan dari Dinas Pendidikan Kabupaten.

(13)

8 guru PNS atau surat keterangan dari penyelenggara pendidikan bagi guru Non PNS.

6. Menunjukkan kepribadian dan hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekitar dan peserta didik selama bertugas di daerah khusus/terpencil, dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala desa.

7. Belum pernah menerima penghargaan peringkat 1, 2, dan 3 guru berdedikasi tingkat nasional.

C. Asas–asas Penghargaan

Untuk menjamin ketepatan dan sesuai dengan latar belakang dan tujuannya, maka pemberian penghargaan pada guru di daerah khusus diselenggarakan berdasarkan asas- asas sebagai berikut:

1. Asas Penghargaan

Jasa profesionalitas guru yang bersifat kemanusiaan disertai kemampuan dan kesetiaan menanamkan rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia kepada peserta didik dan layak untuk diberi penghargaan.

2. Asas Keadilan

Pemberian penghargaan kepada guru harus bebas dari kepentingan kelompok atau golongan berdasarkan suku, agama, ras, daerah, tetapi sepenuhnya didasarkan atas pertimbangan keadilan berdasarkan prestasi, pengabdian, dedikasi dan loyalitasnya dalam mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas.

3. Asas Akuntabilitas

(14)

9 semua unsur yang terkait.

4. Asas Arus Bawah (Bottom Up)

Pemberian penghargaan harus didasari oleh kepercayaan pada kemampuan melakukan penilaian secara obyektif oleh aparat yang ada di lapangan (stakeholders) yang langsung dapat mengamati dan mengikuti kegiatan guru dalam melaksanakan profesinya di sekolah dan pengabdiannya di masyarakat.

5. Asas Motivasi

Pemberian penghargaan harus difokuskan pada aspek– aspek yang berhubungan dengan pekerjaan guru sebagai suatu profesi/prestasi, kinerja, pengabdian, kesetiaan, disiplin, dedikasi dan loyalitas, agar berfungsi untuk meningkatkan motivasi kerja dan berpengaruh pada pengembangan karier guru.

6. Asas Keseimbangan

Penghargaan harus seimbang dalam arti kesempatan dalam meningkatkan profesionalitasnya untuk guru-guru di daerah khusus sama dengan guru yang berdomisili di daerah perkotaan.

7. Asas Demokrasi

(15)

10 8. Azas Kebermanfaatan

Dedikasi dalam bentuk kinerja yang berdayaguna untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran di daerah khusus untuk mencapai kecerdasan generasi bangsa dan membentuk karakter berwawasan membangun NKRI serta memberikan nilai manfaat bagi lingkungan kerjanya.

9. Azas Keberlanjutan

Kinerja berdedikasi dilakukan oleh guru secara terus menerus dan membentuk budaya kerja dalam menjalankan peran dan fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

D. Penilaian

1. Penilaian dedikasi yang meliputi kinerja, pengabdian, kesetiaan pada lembaga, berjasa pada negara, maupun menciptakan karya yang bermanfaat untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan kemasyarakatan, dalam berbagai bentuk dokumen/portofolio, dengan bukti fisik: laporan pengalaman pengabdian, foto/video kegiatan pengabdian, kondisi wilayah, aksesibilitas, dan bukti hasil capaian dedikasi.

(16)

11 Tabel 1

Pedoman Penilaian Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

No Aspek Penilaian Teknik Penilaian

Skor Nilai 1*) a. Penilaian kinerja (hasil capaian

kerja).

b. Pengabdian (pemecahan masalah pendidikan dan kemasyarakatan di luar tugas pokok).

c. Kesetiaan pada Lembaga (lama pengabdian). d. Menciptakan karya yang

bermanfaat untuk

2 Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial

Portofolio

Wawancara 30

3 Kemampuan Berkomunikasi Paparan 20

(17)

12 BAB III

PROSEDUR PENETAPAN PENERIMA PENGHARGAAN

A. Tata Cara Pengusulan

1. Kepala Sekolah menyeleksi guru berdedikasi berdasarkan persyaratan dan kriteria sesuai dengan pedoman ini, untuk di usulkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten.

2. Dinas Pendidikan Kabupaten menyeleksi guru SMA/SMK yang bertugas di daerah khusus, yang diusulkan pihak sekolah sebagai guru berdedikasi, lalu menetapkan satu orang guru berdedikasi berdasarkan persyaratan dan kriteria yang ditentukan, selanjutnya Dinas Pendidikan Kabupaten menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

3. Dinas Pendidikan Provinsi menyeleksi guru SMA/SMK yang bertugas di daerah khusus, yang diusulkan Dinas Pendidikan Kabupaten sebagai guru berdedikasi, berdasarkan persyaratan dan kriteria yang ditentukan dan menetapkan satu guru berdedikasi mewakili tingkat provinsi. Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi mengusulkan satu orang guru tersebut ke Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.

(18)

13

5. Nama dan identitas guru SMA/SMK Berdedikasi calon penerima penghargaan tingkat nasional harus sudah dikirimkan ke Panitia Pemberian Penghargaan Guru Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional selambat-lambatnya tanggal 11 Juli 2014 (cap pos) dengan alamat:

Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah,

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Up. Kasubdit PTK PKLK , Dit. P2TK Dikmen

Kompleks Kemdikbud Gedung D Lantai 12 Jl. Jenderal Sudirman Pintu 1, Senayan

Jakarta 10270 Telp. (021) 57974109

(19)

14 B. Pejabat yang Menilai dan Menetapkan

1. Calon penerima penghargaan bagi guru SMA/SMK Daerah Khusus berdedikasi di Tingkat Sekolah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Sekolah.

2. Calon penerima penghargaan bagi guru SMA/SMK Daerah Khusus yang berdedikasi di Tingkat Kabupaten ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten. 3. Calon penerima penghargaan bagi guru SMA/SMK Daerah

Khusus yang berdedikasi di Tingkat Provinsi ditetapkan dengan Keputusan Gubernur/Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

4. Guru SMA/SMK Daerah Khusus yang berdedikasi di Tingkat Nasional ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

-

ALUR SELEKSI

Peringkat I Peringkat II

Peringkat III III

PROVINSI

SEKOLAH

SK Kadis/Gubernur Peringkat I

NASIONAL

(20)

15 C. Penghargaan dan Pembiayaan

1. Tingkat Kabupaten

a. Pemerintah Kabupaten/Dinas Pendidikan Kabupaten memberikan penghargaan kepada Guru SMA/SMK Berdedikasi di Daerah Khusus Tingkat Kabupaten berupa piagam penghargaan dari Bupati atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten dan penghargaan lainnya.

b. Biaya seleksi atau penentuan calon guru Berdedikasi di Daerah Khusus penerima penghargaan di tingkat Kabupaten ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten /Dinas Pendidikan Kabupaten, serta sumbangan pihak lain/sponsor yang tidak mengikat.

2. Tingkat Provinsi

a. Pemerintah Provinsi/Dinas Pendidikan Provinsi memberikan penghargaan kepada Guru SMA/SMK Berdedikasi di Daerah Khusus Tingkat Provinsi berupa piagam penghargaan dari Gubernur atau Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan penghargaan lainnya.

(21)

16 3. Tingkat Nasional

a. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penghargaan berupa piagam penghargaan dan penghargaan lainnya.

b. Biaya transportasi dari tempat tugas (pulang-pergi) yang bersangkutan dan akomodasi selama di Jakarta ditanggung oleh Anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang relevan, yaitu Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah atau sumbangan pihak lain/sponsor yang tidak mengikat.

D. Pemanggilan Peserta

1. Pengiriman nama calon penerima penghargaan guru SMA/SMK Daerah Khusus berdedikasi dari tingkat provinsi harus dilengkapi dengan persyaratan administrasi sebagai berikut:

a. Fotocopy SK pengangkatan sebagai guru SMA/SMK Daerah Khusus dari pejabat yang berwenang untuk guru PNS dan dari penyelenggara pendidikan atau yayasan untuk guru bukan PNS yang dilegalisasi oleh Dinas Pendidikan setempat.

b. Foto copy ijazah terakhir yang dilegalisasi. c. Foto copy SK terakhir yang dilegalisasi.

d. Surat keterangan aktif mengajar dari atasan langsung yang bersangkutan.

e. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Bupati sebagai Guru Berdedikasi.

(22)

17 g. Pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 4 lembar.

h. Biodata dengan format sebagaimana terlampir.

i. Ukuran baju PSL (Pakaian Sipil Lengkap) untuk guru laki-laki dan blazer bagi guru perempuan.

(23)

18 BAB IV

PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan seleksi dan pemberian penghargaan kepada guru SMA/SMK Daerah Khusus yang berdedikasi tingkat nasional akan dilaksanakan pada tanggal 13 s/d 19 Agustus 2015 di Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan Pemberian Penghargaan kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015.

B.Rangkaian Kegiatan

Rangkaian pelaksanaan Kegiatan Lomba Guru Berdedikasi dirancang sebagai berikut:

(24)

19

KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN

Maret April Mei Juni Juli Agustus 3 4 I 2 3 4 I 2 3 4 I 2 3 4 I 2 3 4 I 2 3

4. Pelaksanaan Lomba di Tingkat Provinsi 5. Pengiriman

Dokumen Peserta terpilih Tingkat Provinsi 6. Pelaksanaan

(25)

20 BAB V

PENUTUP

Pemberian penghargaan dari pemerintah kepada Guru SMA/SMK Berdedikasi yang bertugas di daerah khusus merupakan ungkapan terima kasih atas jasa dan pengabdiannya. Pedoman ini disusun untuk dapat dijadikan acuan bagi semua pihak terkait dalam melaksanakan Kegiatan pemilihan Guru Berdedikasi Pendidikan Menengah di Daerah Khusus.

(26)

21

Lampiran 1. Biodata Peserta

(Diisi dengan huruf kapital/huruf besar dan jelas)

1. Nama (lengkap dengan gelar) :... 2. NUPTK :... 3. NIP/KARPEG/NIY *) :... 4. NRG/No. Sertifikat Pendidik :... 5. J a b a t a n :... 11. Mata pelajaran yang diajarkan :... 12. Pendidikan terakhir :...

3) Kelas III :...peserta didik b. Jumlah Guru

1) Guru PNS :... orang 2) Guru Non PNS :... orang c. Lokasi Sekolah

1) Dari Ibukota Kecamatan:... Km 2) Dari Ibukota Kab./Kota :... Km

BIODATA PESERTA

LOMBA GURU SMA/SMK BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL

(27)

22

17. Alamat sekolah

a. Nama sekolah :... **)Coret yang tidak perlu.

**) apabila tempat yang disediakan kurang, dapat ditulis pada kertas lain.

Pas Photo Berwarna

(28)

23

(29)

24

Lampiran 2

PROFIL DIRI PENGABDIAN GURU

CALON PESERTA GURU BERDEDIKASI SMA/SMK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014

BAB I : PENDAHULUAN

A. Analisis situasi

Bagian ini menjelaskan tentang keadaan wilayah dan sekolah dari segi geografis, sosial, ekonomi, sarana dan prasarana, jumlah siswa drop out dari sekolah yang bersangkutan, dan partisipasi masyarkat terkait dengan pendidikan.

B. Program Kegiatan

Bagian ini berisi tentang bentuk-bentuk kegiatan pengabdian yang telah dilakukan dalam memecahkan masalah pendidikan di sekolah dan wilayah daerah khusus.

C. Tujuan Program

Bagian ini berisi tentang target pencapaian program kegiatan pengabdian sesuai bentuk-bentuk program kerja yang dilakukan.

D. Sasaran Program

(30)

25 E. Manfaat Program

Bagian ini menjelaskan tentang kegunaan program pengabdian bagi peserta didik, sekolah dan wilayah lingkungan masyarakat tempat bertugas.

BAB II. PROFIL PENGABDIAN

A. Profil Guru

Memaparkan tentang perjalanan pengabdian guru mulai dari awal bertugas sampai berhasil menjadi guru berdedikasi di tingkat provinsi, yang memiliki berbagai macam inovasi yang telah berjalan di daerahnya.

B. Profil Sekolah

Memaparkan tentang keberadaan sekolah berkenaan dengan Kurikulum dan pembelajaran, peserta didik, keuangan, sarana prasarana, ketegaan, administrasi dan keorganisasian, peran serta masyarakat, lingkungan, budaya dan kultur.

C. Tantangan dan Kendala dalam Proses Pelaksanaan Tugas, Memaparkan berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi baik instrinsik maupun ekstrinsik dalam pelaksanaan tugas di daerah khusus.

(31)

26 setiap masalah, strategi penyelesain masalah, pendekatan penyelesaian masalah, dukungan penyelesaian masalah, pengendalian masalah yang dihadapi dan ditindaklanjuti dengan proses perbaikan berkelanjutan.

E. Hasil Pencapian Kegiatan

Memaparkan hasil dan dampak yang telah dilakukan sebagai solusi terhadap berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi selama melaksanakan tugas.

F. Harapan Masa Depan

(32)

27 BAB III: PENUTUP

Lampiran - lampiran:

Berisi bukti penguat kinerja pengabdian yang dijelaskan dalam isi laporan seperti: portofolio, foto/video kegiatan dan kondisi sekolah, kondisi wilayah.

Gambar

Tabel 1 Pedoman Penilaian Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Strategi Kue Kering “NOOR” Di Kota Banjarmasin”, ditulis oleh Nurul Ekawati Ramadhaniah,telah diujikan dalam Sidang Tim Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

CT scan toraks dilakukan sebagai evaluasi lanjut pada pasien dengan kecurigaan kanker paru, dan diperluas hingga kelenjar adrenal untuk menilai kemungkinan metastasis

pasien dengan tampilan umum baik (Karnofsky >60%) dengan kontraindikasi bedah [rekomendasi A]. Regimen terapi kombinasi terbaik adalah concurrent therapy [rekomendasi

Namun pada penelitian Pinto (2011) menyatakan bahwa risiko yang terjadi pada peternakan ayam broiler milik Bapak Restu di Desa Cijayanti, Kab.Bogor adalah risiko

Permasalahan pada penelitian ini adalah membandingkan hasil perjalanan bobot, nilai  dan hasil proses Adaptif LMS dengan RLS untuk peredamaan bising

Direktorat Jenderal Pajak (Data pajak sebanyak 28 perusahaan sesuai lembar otorisasi yang telah diserahkan, sebanyak 27 perusahaan datanya telah siap tetapi DJP tidak

– A MINUS B adalah relasi dengan heading (atribut) yang sama untuk setiap A dan B, dimana terdiri dari himpunan semua tuples yang terdapat pada A, tetapi tidak terdapat pada B..