SKRIPSI
Oleh :
HERU ANDRIAWAN
0734010271
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sar jana Komputer
Pr ogram Studi Teknik Infor matika
Oleh :
HERU ANDRIAWAN
0734010271
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT VERTIGO DENGAN
METODE
FORWARD
DAN
BACKWARD CHAINING
Disusun Oleh :
HERU ANDRIAWAN
0734010271
Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan
Gelombang IV Tahun Akademik 2011/2012
Menyetujui,
Pembimbing Utama
Hj.Asti Dwi Ir fianti, S.Kom M.Kom NIP/NPT. 373 020 602 131
Kepala Program Studi Teknik Infor matika
Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Dr. Ir. Ni Ketut Sar i, MT
Disusun Oleh :
HERU ANDRIAWAN
0734010271
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogram Studi Teknik Infor matika, Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awaTimur Pada tanggal : 17 Februari 2012
PEMBIMBING :
1.
Hj.Asti Dwi Ir fianti, S.Kom M.Kom NIP/NPT. 373 020 602 131
2.
Budi Nugroho, S.Kom NIP/NPT. 380 090 502 051
TIM PENGUJ I :
1.
Bar ry Nuqoba, S.Si, M.Kom NIP/NPT.
2.
Pr of. Dr. Ir. Sr i Redjeki, MT. NIP/NPT. 19570314 198603 2 001
3.
Rinci Kembang Hapsari, S.Si M.Kom NIDN. 712 127 701
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Ir. Sutiyono, MT
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Jl. Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Tlp. (031) 8706369, 8783189 Fax (031) 8706372 Website: www.upnjatim.ac.id
KETERANGAN REVISI
Mahasiswa di bawah ini :Nama : Heru Andriawan
NPM : 0734010271
Program Studi : Teknik Informatika
Telah mengerjakan revisi skripsi dengan judul :
“ SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT VERTIGO DENGAN METODE
FORWARD DAN BACKWARD CHAINING ”
Oleh karenanya mahasiswa tersebut diatas dinyatakan bebas revisi skripsi dan
diijinkan untuk membukukan skripsi dengan judul tersebut.
Surabaya, 17 Februari 2012
Dosen Penguji yang memerintahkan revisi :
1.) Bar ry Nuqoba, S.Si, M.Kom
{
}
NIP/NPT.
2.) Pr of. Dr. Ir. Sri Redjeki, MT
{
}
NIP/NPT. 19570314 198603 2 001
3.) Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom
{
}
Hj.Asti Dwi Ir fianti, S.Kom M.Kom NIP/NPT. 373 020 602 131
Dosen Pembimbing Pendamping
Pem bimbing I : Hj.Ast i Dw i Irfiant i, S.Kom, M .Kom Pem bimbing II : Budi Nugroho, S.Kom
ABSTRAK
Vertigo adalah suatu sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala yang timbul, terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh.
Sistem pakar merupakan suatu bagian metode ilmu artificial intelligence untuk dibuat suatu program aplikasi diagnosa penyakit vertigo yang terkomputerisasi serta berusaha menggantikan dan menirukan proses penalaran dari seorang ahlinya atau pakar dalam memecahkan masalah spesifikasi, dengan kata lain dapat dikatakan duplikat dari seorang pakar karena pengetahuan ilmu tersebut tersimpan di dalam suatu system database.
Sistem pakar diagnosa penyakit vertigo ini menggunakan metode forward dan backward chaining, yang bertujuan menelusuri gejala yang ditampilkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan agar dapat mendiagnosa jenis penyakit yang berbasis web management system. Forward chaining merupakan pendekatan yang baik untuk masalah tertentu seperti perencanaan, pengawasan, pengaturan dan interpretasi. Pada sistem akan menanyakan semua pertanyaaan yang mungkin, meskipun hanya perlu menanyakan beberapa pertanyaan untuk mencapai solusi. Sehingga kurang dari segi efektivitasnya. Sedangkan pada backward chaining mencoba menyelesaikan problem dengan mencari basis pengetahuan yang relevan dengan problem, pada backward chaining akan ditayakan hal-hal pertanyaan yang perlu saja.
Puji syukur senantiasa saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dimudahkan dalam penyelesaian
pembuatan laporan, pada tugas akhir yang berjudul : “Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Vertigo Dengan Metode Forward Dan Backward Chaining”.
Tugas akhir ini memberikan saya kesempatan untuk lebih memperdalam ilmu
yang diperoleh selama masa perkuliahan serta mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pada kesempatan ini pula saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan konsep pada tugas
akhir ini, terutama untuk :
1. Ibu Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom dan Bapak Budi Nugroho, S.Kom
yang telah membimbing dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Prof. Dr. Moh. Hasan Machfoed, dr, Sp.S(K), MS. Selaku nara sumber.
3. Para dosen penguji, yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi penguji
pada seminar tugas akhir.
4. Kedua orang tua, serta saudara-saudara saya yang tidak pernah berhenti
memberikan dukungan moril dan materiil serta doa yang tulus didalam
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir Ini.
5. Teman-teman serta pihak-pihak baik secara langsung maupun tidak langsung,
yang memberikan bantuan, saran, serta dukungan semangat untuk
juga berharap semoga pembuatan laporan ini berguna baik bagi saya khususnya, dan
untuk para pembaca pada umumnya. Oleh karena itu kritik dan sarannya yang
membangun sangat diharapkan.
Surabaya, Februari 2012
ABSTRAK... i
2.1.2 Faktor Penyebab Timbulnya Penyakit Vertigo ... 7
2.1.3 Gejala Penyakit Vertigo ... 9
2.1.4 Penanggulangan Penyakit Vertigo ... 10
2.3.9 Struktur Sistem Pakar ... 31
2.3.10 Teknik Representasi Pengetahuan ... 33
2.4 PHP ... 34
2.5 Web Server (XAMPP) ... 36
2.6 Java Script ... 39
4.1 Lingkungan Implementasi ... 67 BAB V UJI COBA DAN EVALUASI 5.1 Uji Coba Sistem ... 80
5.6 Uji Coba Form Solusi Vertigo Periveral... 104
5.7 Uji Coba Form Kontak Kami ... 104
5.8 Uji Coba Form Login Petugas (Admin) ... 105
5.12 Uji Coba Form Kelola Pasien ... 112
5.13 Evaluasi Program ... 113
5.13.1 Analisis Hasil Proses Forward Chaining ... 113
5.13.2 Analisis Hasil Proses Backward Chaining... 114
5.13.3 Analisis Metode Forward dan Backward Chaining ... 116
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan…... ... 118
6.2 Saran... ... 119
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 2.1 Canalit Reposition Treatment (CRT) /
Gambar 3.1 Block Diagram Penyakit Vertigo ... 45
Gambar 3.2 Dependency Diagram Penyakit Vertigo ... 47
Gambar 3.3 Aliran Data Forward Chaining ... 54
Gambar 3.12 Perancangan Form Desain Interface Admin ... 64
Gambar 3.13 Perancangan Form Registrasi User ... 65
Gambar 3.14 Perancangan Form Konsultasi Pertanyaan ... 65
Gambar 3.15 Perancangan Form Hasil Konsultasi Pasien ... 66
Gambar 4.10 Form Login Pasien ... 77
Gambar 5.2 Gambar Proses Registrasi Pasien Berhasil ... 81
Gambar 5.3 Form Login Pasien ... 82
Gambar 5.4 Halaman Utama Pasien ... 82
Gambar 5.5 Halaman Pada Menu Konsultasi ... 83
Gambar 5.6 Form Pilihan Konsultasi Forward Chaining ... 83
Gambar 5.7 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 1... 84
Gambar 5.8 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 2... 84
Gambar 5.9 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 3... 85
Gambar 5.10 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 4... 85
Gambar 5.11 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 5... 86
Gambar 5.12 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 6... 86
Gambar 5.13 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 7... 87
Gambar 5.14 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 8... 87
Gambar 5.15 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 9... 88
Gambar 5.16 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 10 ... 88
Gambar 5.17 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 11 ... 89
Gambar 5.18 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 12 ... 89
Gambar 5.19 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 13 ... 90
Gambar 5.20 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 14 ... 90
Gambar 5.21 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 15 ... 91
Gambar 5.22 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 16 ... 91
Gambar 5.23 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 17 ... 92
Gambar 5.24 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 18 ... 92
Gambar 5.28 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 22 ... 94
Gambar 5.29 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 23 ... 95
Gambar 5.30 Form Konsultasi Forward Chaining Pertanyaan 24 ... 95
Gambar 5.31 Form Hasil Konsultasi Untuk Metode Forward Chaining ... 96
Gambar 5.32 Form Pilihan Konsultasi Backward Chaining ... 97
Gambar 5.33 Form Pilihan Dugaan Penyakit Pada Backward Chaining ... 97
Gambar 5.34 Form Konsultasi Backward Chaining Pertanyaan 1 ... 98
Gambar 5.35 Form Konsultasi Backward Chaining Pertanyaan 2 ... 98
Gambar 5.36 Form Konsultasi Backward Chaining Pertanyaan 3 ... 99
Gambar 5.37 Form Konsultasi Backward Chaining Pertanyaan 4 ... 99
Gambar 5.38 Form Konsultasi Backward Chaining Pertanyaan 5 ... 100
Gambar 5.39 Form Konsultasi Backward Chaining Pertanyaan 6 ... 100
Gambar 5.40 Form Konsultasi Backward Chaining Pertanyaan 7 ... 101
Gambar 5.41 Form Konsultasi Backward Chaining Pertanyaan 8 ... 101
Gambar 5.42 Form Konsultasi Backward Chaining Pertanyaan 9 ... 102
Gambar 5.43 Form Konsultasi Backward Chaining Pertanyaan 10 ... 102
Gambar 5.44 Form Konsultasi Backward Chaining Pertanyaan 11 ... 103
Gambar 5.45 Form Hasil Konsultasi Untuk Metode Backward Chaining ... 103
Gambar 5.46 Form Solusi Untuk Vertigo Periveral ... 104
Gambar 5.47 Form Kontak Kami ... 105
Gambar 5.48 Form Login Petugas Admin ... 105
Gambar 5.49 Form Halaman Menu Awal ... 106
Gambar 5.50 Form Kelola Admin ... 106
Gambar 5.51 Form Edit Admin ... 107
Gambar 5.52 Dialog Saat Data Admin Berhasil Diupdate ... 107
Gambar 5.53 Form Tambah Penyakit Vertigo ... 108
Gambar 5.57 Form Edit Gejala ... 110
Gambar 5.58 Form Kelola Relasi Gejala Vertigo ... 111
Gambar 5.59 Form Tambah Relasi Gejala ... 111
Gambar 5.60 Form Kelola Pasien ... 112
Tabel 3.1 Tabel Kepastian ... 49
Tabel 4.1 Tabel Admin... 68
Tabel 4.2 Tabel Gejala ... 68
Tabel 4.3 Tabel Relasi... 68
Tabel 4.4 Tabel Konsultasi ... 69
Tabel 4.5 Tabel Penyakit ... 69
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin maju,
ditambah kebutuhan manusia akan informasi kesehatan secara cepat dan akurat,
kapan pun dan dimana pun, mendorong para ahli untuk mengembangkan kegunaan
komputer agar dapat mempermudah pekerjaan manusia, dalam hal ini mengenai
informasi kesehatan. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan,
kesadaran akan pola hidup yang sehat terkadang masih terabaikan. Sehingga banyak
gejala dan penyakit yang timbul akibat pola hidup dan pola makan yang tidak teratur,
salah satunya adalah penyakit vertigo.
Vertigo merupakan sakit kepala yang berbeda dari gejala sakit kepala biasa
atau pun migrain. Angka kejadian vertigo dari studi yang sudah ada cukup bervariasi,
diperkirakan berkisar antara 1,7% – 17%. Populasi yang paling sering terkena adalah
rentang usia 11 - 60 tahun.
Vertigo adalah suatu gangguan sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau
lingkungan sekitarnya dengan gejala yang timbul, terutama dari jaringan otonomik
yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh. Seorang penderita vertigo
sendiri biasanya tidak mengetahui jenis gejala maupun penyakit yang dideritanya
karena minimnya informasi yang mereka dapatkan.
Terkadang penderita akan mendatangi dokter spesialis untuk berkonsultasi,
namun tidak semua orang dapat melakukannya, bisa dikarenakan faktor ketidak
tahuan ataupun karena tuntutan kesibukan, terdapat pula kelemahan seperti jam kerja
praktek dokter yang terbatas. Dengan adanya hal tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa dibutuhkan adanya sebuah alat bantu yang dapat mendiagnosa penyakit
vertigo berupa sistem pakar sebagai alternatif informasi dan media konsultasi yang
lebih praktis.
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti layaknya para pakar (expert). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat
menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para pakar atau
ahli dibidangnya. Dengan pengembangan sistem pakar, diharapkan orang awampun
dapat menyelesaikan masalah yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan
bantuan para ahli, dan dalam sisitem pakar ini penderita penyakit vertigo dapat
mengkonsultasikan untuk memastikan jenis penyakitnya, berdasarkan gejala-gejala
yang sering dialami, serta memperoleh informasi dan solusi bagaimana cara
mengatasi penyakit vertigo tersebut secara tepat dan akurat.
Pembuatan sistem pakar ini akan dikonsultasikan dengan seorang ahli
dibidangnya yaitu dokter spesialis syaraf. Metode yang digunakan yaitu forward
chaining sebagai konsultasi apabila seorang penderita belum mengetahui jenis
penyakit yang diderita melalui berbagai pertanyaan yang akan diberikan, sedangkan
metode backward chaining digunakan untuk memastikan apakah penderita tersebut
benar terkena penyakit vertigo dengan persentase kepastian, dalam hal ini penderita
merupakan metode penelusuran yang dimulai dari hipotesis/kesimpulan, kemudian
mengecek pada sebab-sebab yang mendukung dari kesimpulan tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat
dirumuskan beberapa permasalahan antara lain :
a. Bagaimana cara pengguna (penderita) dapat memperoleh informasi
tentang jenis penyakit dan solusi vertigo dengan mudah?
b. Bagaimanakah cara membuat sistem pakar diagnosa penyakit vertigo
dengan forward dan backward chaining ?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah :
a. Pada aplikasi ini tidak membahas masalah keamanan website.
b. Pada sistem pakar ini hanya digunakan untuk mengidentifikasi
gejala-gejala penyakit vertigo.
c. Sistem ini hanya memberikan hasil identifikasi penyakit sesuai dengan
rule-rule yang telah diinputkan.
d. Metode yang digunakan adalah Forward Chaining dan Backward
1.4 Tujuan
Penyusunan tugas akhir ini, bertujuan untuk membuat aplikasi sistem pakar
diagnosa penyakit vertigo dengan metode forward chaining dan backward chaining.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan aplikasi sistem pakar ini yaitu untuk
mengetahui dan memastikan jenis penyakit vertigo yang diderita, serta cara
menangani penyakit vertigo sesuai jenisnya, dengan menginputkan gejala-gejala yang
sering dialami penderita, secara praktis, tepat dan akurat.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang deskripsi umum Tugas Akhir yang meliputi latar
belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, serta
metodologi dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan
laporan Tugas Akhir ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi mengenai konsep dan teori pembelajaran yang menjadi
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang dari sistem yang akan dibuat, serta perancangan
sistem yang meliputi : perancangan aturan penyakit, perancangan data base,
dan desain interface sistem.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi hasil implementasi dari perancangan yang telah dibuat
sebelumnya yang meliputi implementasi database dan implementasi aplikasi.
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI
Bab ini berisi pembahasan mengenai uji coba aplikasi, pelaksanaan uji
coba dan evaluasi dari hasil uji coba sistem yang telah dilakukan, untuk
kelayakan penggunaan aplikasi.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk penggembangan aplikasi
lebih lanjut dalam upaya memperbaiki kelemahan pada aplikasi untuk
mendapatkan hasil kinerja aplikasi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian daftar pustaka ini akan disebutkan berbagai sumber
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 VertigoVertigo adalah suatu sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau
lingkungan sekitarnya dengan gejala yang timbul, terutama dari jaringan otonomik
yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh. Kata vertigo berasal dari
bahasa latin yaitu vertere yang artinya memutar. Nama ini diberikan kepada orang
yang biasanya merasa dunia di sekitarnya berputar sehingga hilang keseimbangan.
Pada dasarnya vertigo merupakan keluhan, bukan penyakit. Namun, keluhan
ini bisa menjadi pertanda penyakit yang serius. Jadi, sekalipun bukan penyakit,
vertigo tidak boleh disepelekan. Vertigo bisa jadi merupakan pertanda
penyakit-penyakit seperti tumor otak, hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes mellitus
(kencing manis), jantung dan ginjal. Semakin dini vertigo ditangani akan semakin
cepat dapat diatasi.
Penyakit yang juga disebut vestibulars disorders atau gangguan vestibular ini
adalah gangguan kesehatan yang berhubungan dengan sistem keseimbangan kita,
biasanya gejala yang timbul adalah rasa berputar (ingin jatuh), telinga berdengung
dan kadang-kadang dengan rasa mual. Dr. Troeboes, salah seorang dokter yang
pernah masuk dalam tim dokter mantan Presiden Soeharto, mengatakan keluhan
vertigo disampaikan oleh lima persen dari seluruh pasien yang berobat di
2.1.1 J enis Vertigo
Vertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran vestibular
yang mengalami kerusakan, yaitu vertigo periferal dan vertigo sentral. Saluran
vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang senantiasa mengirimkan
informasi tentang posisi tubuh ke otak untuk menjaga keseimbangan. Vertigo
periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis semisirkularis,
yaitu telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol keseimbangan.
Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal antara lain
penyakit-penyakit seperti benign parozysmal positional vertigo (gangguan akibat
kesalahan pengiriman pesan), penyakit meniere (gangguankeseimbangan yang sering
kali menyebabkan hilang pendengaran) , vestibular neuritis (peradangan pada sel-sel
saraf keseimbangan) , dan labyrinthitis (radang di bagian dalam pendengaran).
Sedangkan vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak,
khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan
serebelum (otak kecil). Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo
sentral termasuk antara lain stroke, multiple sclerosis (gangguan tulang belakang dan
otak), tumor, trauma di bagiankepala, migren, infeksi, kondisi peradangan,
neurodegenerative illnesses (penyakit akibat kemunduran fungsi saraf) yang
menimbulkan dampak pada otak kecil.
2.1.2 Faktor Penyebab Timbulnya Penyakit Vertigo
Penyebab timbulnya gejala keluhan vertigo biasanya datang mendadak,
Faktor penyebab vertigo antara lain gangguan Sistemik, Neurologik, Ophtalmologik,
Otolaringologi, dan Psikogenik. Vertigo sistemik adalah keluhan vertigo yang
disebabkan oleh penyakit tertentu, misalnya diabetes mellitus, hipertensi dan jantung.
Vertigo neurologik adalah keluhan vertigo yang disebabkan oleh gangguan saraf.
Vertigo ophtalmologis yaitu keluhan yang disebabkan oleh gangguan mata atau
berkurangnya daya penglihatan. sedangkan vertigo otolaringologis yaitu keluhan
yang disebabkan karena berkurangnya fungsi alat pendengaran. Selain penyebab dari
segi fisik, penyebab lain munculnya vertigo adalah pola hidup yang tidak teratur,
seperti kurang tidur atau terlalu memikirkan suatu masalah hingga stres. Vertigo yang
disebabkan oleh stres atau tekanan emosional disebut vertigo psikogenik.
Vertigo juga sering kali disebabkan oleh adanya gangguan keseimbangan
yang berpusat di area labirin atau rumah siput di rongga teling yang kemungkinan
disebabkan oleh :
- Infeksi virus seperti influenza yang menyerang area labirin
- Infeksi bakteri di telinga bagian tengah
- Radang sendi di daerah leher
- Serangan migrain
- Mabuk kendaran
- Alkohol dan obat-obatan tertentu
- Sirkulasi darah yang terlalu sedikit sehingga menyebabkan aliran darah ke pusat
2.1.3 Gejala Penyakit Vertigo
Gejala-gejala untuk penyakit vertigo ini dikonsultasikan melalui tahap
wawancara dengan seorang dokter syaraf yang ahli bidangnya yaitu
Prof.Dr.Moh.Hasan.Machfoed, dr, Sp.S(K),MS. Pada vertigo jenis periferal biasanya
terjadi gejala-gejala seperti :
1 . Mual dan muntah-muntah ringan / seperti mabuk
2 . Jantung berdebar lebih cepat dari biasanya
3. Pandangan gelap (berkurangnya daya penglihatan)
4. Rasa lelah dan stamina menurun
5. Tidak mampu berkonsentrasi / tidak fokus
6. Hilangnya keseimbangan tubuh ketika berdiri atau duduk
7. Otot tubuh terasa sakit
8 . Daya pikir menurun (mudah lupa)
9. Sensitif dengan cahaya terang
10. Berkeringat dingin
11. Telinga berdenging atau hilangnya pendengaran
12. Rasa seolah akan terjatuh pada permulaan tidur
13. Keadaan sekitar terasa berputar
Sedangkan gejala vertigo sentral biasanya terjadi secara bertahap, penderita
akan mengalami hal-hal seperti :
1. Mual dan muntah-muntah (lebih dari 5 kali sehari selama 1 minggu)
2. Penglihatan ganda (seolah melihat sekeliling / benda lebih dari satu)
4. Pusing disekitar mata (kelumpuhan atau ketidak seimbangan otot-otot bola mata)
5.Kelumpuhan otot-otot wajah (otot wajah tidak dapat digerakkan)
6. Sakit kepala terus menerus (sakit kepala yang parah)
7. Kesadaran terganggu (mudah pingsan)
8. Tubuh terasa lemah, tidak dapat menggenggam sesuatu
9. Tidak mampu berkata-kata
10. Hilangnya koordinasi tubuh (gangguan tulang belakang dan otak)
11. Banyak berkeringat secara berlebihan
2.1.4 Penanggulangan Penyakit Vertigo
Sebelum memulai pengobatan, harus ditentukan sifat dan penyebab dari
vertigo. Gerakan mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga
bagian dalam atau saraf yang menghubungkannya dengan otak. Nistagmus adalah
gerakan mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. Arah dari
gerakan tersebut bisa membantu dalam menegakkan diagnosa. Nistagmus bisa
dirangsang dengan menggerakkan kepala penderita secara tiba-tiba atau dengan
meneteskan air dingin ke dalam telinga.
Untuk menguji keseimbangan, penderita diminta berdiri dan kemudian
berjalan dalam satu garis lurus, awalnya dengan mata terbuka, kemudian dengan mata
tertutup.
Tes pendengaran seringkali bisa menentukan adanya kelainan telinga yang
atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan
saraf. Jika diduga suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau
dari tulang belakang. Jika diduga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka
dilakukan pemeriksaan angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh
darah yang menuju ke otak.
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya. Obat untuk mengurangi vertigo
yang ringan adalah meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin. Skopolamin
terutama berfungsi untuk mencegah motion sickness, yang terdapat dalam bentuk
plester kulit dengan lama kerja selama beberapa hari. Semua obat di atas bisa
menyebabkan kantuk, terutama pada usia lanjut. Skopolamin dalam bentuk plester
menimbulkan efek kantuk yang paling sedikit.
Terapi rehabilitasi vestibular (vestibular rehabilitation therapy/VRT)
merupakan terapi fisik untuk menyebuhkan vertigo. Tujuan terapi ini adalah untuk
mengurangi pusing, meningkatkan keseimbangan, dan mencegah seseorang jatuh
dengan mengembalikan fungsi sistem vestibular.
Pada Vestibular Rehabilitation Therapy, pasien melakukan latihan agar otak
dapat menyesuaikan dan menggantikan penyebab vertigo. Keberhasilan terapi ini
bergantung pada beberapa faktor pasien yang meliputi usia, fungsi kognitif (memori,
kemampuan mengikuti pentunjuk), kemampuan kordinasi dan gerak, dan kesehatan
pasien secara keseluruhan (termasuk sistem saraf pusat), serta kekuatan fisik. Dalam
melatih keseimbangan dalam tingkat yang lebih tinggi, meliputi gerakan kepala,
gerakan mata, dan berjalan.
Langkah-langkah berikut ini juga dapat meringankan atau mencegah gejala
vertigo:
1. Tidur dengan posisi kepala yang agak tinggi
2. Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita berdiri
dari tempat tidur
3. Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang
4. Hindari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil suatu benda
dari ketinggian
5. Gerakkan kepala secara hati-hati jika kepala kita dalam posisi datar
(horisontal) atau bila leher dalam posisi mendongak.
6. Latihan vestibular, yaitu : Berdiri tegak, buka kedua mata kemudian tutup.
Lakukan lima kali. Melatih gerakan kepala memutar. Pertama, tempelkan
dagu ke dada, kemudian gerakkan atau putar kepala ke kiri, terus sampai
kepada posisi semula. Kemudian ganti arah, dengan memulai ke arah kanan.
Masing-masing arah lakukan 3 kali. Lakukan juga gerakan menunduk
perlahan-lahan, lalu menengadah, ulangi 3 kali. Latih juga gerakan kepala
miring, yaitu usahakan telinga kiri menempel ke pundak kiri. Tahan hingga 15
detik, kemudian lakukan gerakan yang sebaliknya. Ulangi masing-masig arah
3 kali. Duduk dengan tulang punggung tetap tegak, mata terbuka. Lalu
Melatih gerakan bola mata ke kanan dan ke kiri (horizontal) dengan mata
tetap terbuka. Ulangi masing-masing arah 3 kali. Lalu sambung dengan
menggerakkan bola mata secara vertical, atas dan bawah. Latih otot mata
dengan mengikuti arah benda yang sedang bergerak, lalu fokuskan pandangan
mata pada benda yang diam.
7. Secara naturopati gangguan vertigo ini bisa dibantu dengan mengkonsumsi
atau menghindari makanan tertentu. Setiap makan, usahakan porsi yang
cukup, jangan terlalu banyak, hindari makanan yang tinggi karbohidrat,
makanan-makanan yang bisa merangsang alergi (misalnya seafood, pedas,
asam yang berlebihan), makanan yang mengandung alkohol, kafein, minyak
dan lemak.
8. Mengkonsumsi enzim Bromelain, Magnesium, Vitamin B12 yang berfungsi
untuk mengatur keseimbangan sistem syaraf. Jahe dan Ginko juga sangat
bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi ke dan dalam otak.
Adapun beberapa latihan terapi gangguan keseimbangan atau vertigo akibat
perubahan posisi kepala (istilah medis : BPPV - Benign Paroxysmal Positional
Vertigo), yaitu :
Canalit Reposition Treatment (CRT) / Epley manouver, Rolling / Barbeque
maneuver, Semont Liberatory maneuver dan Brand-Darroff exercise.
1. Canalit Reposition Treatment (CRT) / Epley maneuver
Gambar 2.1 Canalit Reposition Treatment (CRT) / Epley maneuver
Latihan terapi :
1. Posisi duduk, kepala menoleh ke kiri (pada gangguan keseimbangan /
vertigo telinga kiri)
2. Tidur sampai kepala menggantung di pinggir tempat tidur, tunggu jika
terasa berputar atau sampai vertigo hilang.
3. Putar kepala ke arah kanan (sebaliknya) perlahan sampai muka menghadap
ke lantai, tunggu sampai rasa vertigo hilang.
4. Duduk dengan kepala tetap pada posisi menoleh ke kanan dan kemudian ke
arah lantai. Masing-masing gerakan ditunggu lebih kurang 30-60 detik. Dapat
dilakukan juga untuk sisi yang lain berulang kali sampai terasa vertigo hilang.
Latihan terapi dilakukan dengan cara berguling sampai 360 derajat,
1. Mula-mula posisi tiduran kepala menghadap ke atas.
2. Jika vertigo kiri, mulai berguling ke kiri (kepala dan badan) secara
perlahan-lahan.
3. Jika timbul vertigo, berhenti dahulu tetapi jangan berbalik lagi, sampai
hilang.
4. Setelah rasa vertigo hilang berguling diteruskan.
5. Kembali ke posisi semula.
3. Semont Liberatory maneuver
Gambar 2.2 Semont Liberatory Maneuver
1. Pertama posisi duduk (1), untuk gangguan vertigo telinga kanan, kepala
menoleh ke kiri,
2. Kemudian langsung bergerak ke kanan sampai menyentuh tempat tidur (2)
dengan posisi kepala tetap, tunggu sampai vertigo hilang (30-6- detik),
3. Kemudian tanpa merubah posisi kepala berbalik arah ke sisi kiri (3), tunggu
30-60 detik, baru kembali ke posisi semula.
Hal ini dapat dilakukan dari arah sebaliknya, berulang kali.
4. Brand-Darroff exercise
Gambar 2.3 Brand-Darroff Exercise
Hampir sama dengan Semont Liberatory, hanya posisi kepala berbeda,
pertama posisi duduk, arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke posisi kanan,
kemudian balik posisi duduk, arahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan badan ke sisi
kiri, masing-masing gerakan ditunggu kira-kira 1 menit, dapat dilakukan berulang
kali,pertama cukup 1-2 kali kiri kanan, besoknya makin bertambah.
2.2 Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegence)
Kecerdasan Buatan (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau AI)
didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem
seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke
dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat
dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan
antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf
tiruan dan robotika.
Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk
Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan,
menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di
sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai
sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh :
Pengenalan Obyek/Muka, bermain sepak bola.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk
cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku,
menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang
membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian,
perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan
pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah
menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi
masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam
bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam
beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.
'Kecerdasan buatan' ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan,
tapi juga mengkonstruksinya.
Tidak ada definisi yang memuaskan untuk 'kecerdasan' :
Kecerdasan : kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan menggunakannya atau
kecerdasan yaitu apa yang diukur oleh sebuah 'Test Kecerdasan'.
Kecerdasan buatan adalah gabungan dari tiga bidang penelitian utama yaitu :
a.Robotics, merupakan bidang penyelidikan umum yang memiliki tujuan akhir
untuk membangun, dengan segala kemungkinan, simulasi dari wujud
manusia secara lengkap termasuk mental dan fisik.
b.Cognitive Seciente, mempelajari cara pengenalan pada manusia atau proses
berfikir, susunan dan cara kerja pada otak manusia.
c.Intellegence Software, difokuskan pada pengembangan keamanan komputer
agar lebih pintar. Pada bidang ini teknik dan teori kecerdasan buatan dicoba
untuk diaplikasikan agar dapat meningkatkan kegunaan komputer bagi
Pengertian kecerdasan buatan dapat dipandang dari berbagai sudut pandang, antara
lain :
a. Sudut pandang kecerdasan.
b. Kecerdasan buatan akan membuat mesin menjadi cerdas (mampu berbuat
seperti apa yang dilakukan oleh manusia).
c. Sudut pandang penelitian
d. Kecerdasan buatan adalah suatu studi bagaimana membuat agar komputer
dapat melakukan sesuatu, sebaik yang dikerjakan oleh manusia.
e. Sudut pandang bisnis.
f. Kecerdasan buatan adalah kumpulan peralatan yang sangat powerful dan
metodeologis dalam penyelesaian masalah-masalah bisnis.
g. Sudut pandang pemrograman.
h. Kecerdasan buatan meliputi studi tentang pemrograman simbolik,
penyelesaian masalah (problem solving) dan pencarian (searching).
Untuk melakukan aplikasi kecerdasan buatan ada 2 bagian utama yang sangat
dibutuhkan, yaitu :
a. Basis Pengetahuan (knowledgebase), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan
hubungan antara satu dengan yang lainnya.
b. Motor inferensi (inference engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan
Gambar 2.4 Inference Engine
2.3 Sistem Pakar (Expert System)
Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan
menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini,
orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu
informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para
ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar
sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan
mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
Sistem pakar dalam penyusunannya, mengkombinasikan kaidah-kaidah
penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang
diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal
tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses
2.3.1 Sejar ah Sistem Pakar
Sistem Pakar dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial
Intelligence Corporation. Periode penelitian artificial intelligence ini didominasi oleh
suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan
menghasilkan prestasi pakar atau bahkan yang melebihi prestasi manusia. Suatu
usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa
sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan
Herbert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk
menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju
Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun beberapa langkah-langkah yang
dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa
(general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan
dikembangkannya DENDRAL oleh E. Feigenbaum dari Universitas Stanford dan
kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL tujuannya mengarah kepada
konklusi-konklusi berikut :
a. GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES
yang berunjuk kerja tinggi.
b. Pemecahan masalah manusia adalah baik hanya jika beroperasi dalam
c. ES harus di-update secara berkala untuk informasi baru. Update semacam
ini dapat efisien apabila menggunakan representasi pengetahuan berbasis rule.
d. Problem yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak sekali
tentang area problem.
Pada pertengahan tahun 1970-an, beberapa ES mulai muncul. Sebuah
pengetahuan kunci yang dipelajari saat itu adalah kekuatan dari ES berasal dari
pengetahuan spesifik yang dimilikinya, bukan dari formalisme-formalisme khusus
dan pola penarikan kesimpulan yang digunakannya. Awal 1980-an, teknologi ES
yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi
komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment
Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem pakar untuk
melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970.
Sistem pakar untuk melakukan diagnosis pertama dibuat oleh Bruce Buchanan dan
Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem ini diberi nama MYCIN. MYCIN
merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan
infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu
memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail.
Dalam uji coba, dia mampu menunjukkan kemampuan seperti seorang spesialis.
Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN
2.3.2 Konsep Dasar Sistem Pakar
Menurut Efraim Turban, konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian,
ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan.
1. Keahlian
Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang
tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh
bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian adalah :
a. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.
b. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.
c. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup
permasalahan tertentu.
d. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah.
e. Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).
Bentuk-bentuk ini memungkinkan para ahli untuk dapat mengambil keputusan
lebih cepat dan lebih baik dari pada seseorang yang bukan ahli.
2. Ahli
Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu
tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain),
menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecah aturan-aturan
3. Pengalihan Keahlian
Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian
dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari
sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu :
a. Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya).
b. Representasi pengetahuan (ke komputer).
c. Inferensi pengetahuan.
d. Pengalihan pengetahuan ke user.
4. Inferensi
Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut dengan nama basis
pengetahuan. Ada 2 tipe pengetahuan, yaitu : fakta dan prosedur (biasanya
berupa aturan).
Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah
kemampuan untuk menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai
basis pengetahuan dan sudah tersedia program yang mampu mengakses
basisdata, maka komputer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi.
5. Aturan
Sebagian besar sistem pakar komersial dibuat dalam bentuk rule-based
systems, yang mana pengetahuannya disimpan dalam bentuk aturan-aturan.
Aturan tersebut biasanya berbentuk IF-THEN.
6. Kemampuan Menjelaskan
Fitur lain dari sistem pakar adalah kemampuan untuk merekomendasi.
Kemampuan inilah yang membedakan sistem pakar dengan sistem konvensional.
2.3.3 Keuntungan Sistem Pakar
Ada banyak keuntungan bila menggunakan sistem pakar, antara lain :
a. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
b. Dapat melakukan proses secara berulang secara otomatis.
c. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
d. Meningkatkan output dan produktivitas.
e. Meningkatkan kualitas.
f. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang
termasuk keahlian langka).
g. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
h. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
i. Memiliki reabilitas (handal).
k. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap
dan mengandung ketidakpastian.
l. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
m. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
n. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.
2.3.4 Kelemahan Sistem Pakar
Selain keuntungan sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan,
diantaranya adalah :
a. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan di mana pengetahuan tidak
selalu bisa didapatkan dengan mudah karena kadangkala pakar dari
masalah yang kita buat tidak ada, dan kalaupun ada kadang pendekatan
yang dimiliki oleh pakar berbeda-beda.
b. Untuk membuat suatu system pakar yang benar-benar berkualitas tinggi
sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk
pengembangan dan pemeliharaanya.
c. Boleh jadi sistem tidak dapat membuat keputusan.
d. Sistem pakar tidaklah 100% sempurna atau tidak selalu benar. Oleh karena
itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan. Sehingga dalam hal
ini peran manusian tetap merupakan faktor yang dominan.
2.3.5 Karakteristik Sistem Pakar
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memiliki fasilitas informasi yang handal.
3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
4. Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
2.3.6 Kategori Sistem Pakar
Adapun masalah yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar, antara lain
yaitu :
1. Interpretasi, membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data
mentah.
2. Prediksi, memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari
situasisituasi tertentu.
3. Diagnosis, menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang
didasarkan pada gejala-gejala yang teramati.
4. Desain, menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok
dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala
tertentu.
5. Perencanaan, merencanakan serangkaian tindakan yanga akan dapat mencapai
sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu.
6. Debugging dan Repair, menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk
mengatasi malfungsi.
7. Instruksi, mendeteksi dan mengoreksi definisi dalam pemahaman domain
subyek.
8. Pengendalian, mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks.
10. Simulation, pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem.
11. Monitoring, membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang
diharapkan.
2.3.7 Inferensi Berbasis Aturan
Inferensi merupakan proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang
diketahui atau diasumsikan. Inferensi adalah konklusi logis (logical conclution) atau
implikasi berdasarkan informasi yang tersedia.
2.3.7.1 Forward Chaining
Suatu perkalian inferensi yang menghubungkan suatu permasalahan dengan
solusinya disebut dengan rantai (chain). Suatu rantai yang dicari atau dilewati atau
dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusinya disebut dengan
forward chaining. Cara lain menggambarkan forward chaining ini adalah dengan
penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta.
Dengan kata lain :
• Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya.
• Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi.
Forward chaining atau runut maju adalah aturan-aturan diuji satu demi satu
dalam urutan tertentu (data driven). Dalam metode ini, data digunakan untuk
menentukan aturan mana yang akan dijalankan, kemudian aturan tersebut dijalankan.
Proses diulangi sampai ditemukan suatu hasil.
Contoh :
Terdapat 10 aturan yang tersimpan dalam basis pengetahuan yaitu :
R1 : if A and B then C
R2 : if C then D
R3 : if A and E then F
R4 : if A then G
R5 : if F and G then D
R6 : if G and E then H
R7 : if C and H then I
R8 : if I and A then J
R9 : if G then J
R10 : if J then K
Fakta awal yang diberikan hanya A dan E, ingin membuktikan apakah K bernilai
Gambar 2.5 Proses Penalaran Forward Chaining
2.3.7.2Backward Chaining
Suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa kembali ke fakta yang
mendukung hipotesa tersebut adalah backward chaining. Cara lain menggambarkan
backwkard chaining adalah dalam hal tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan
sub tujuannya. Dengan kata lain :
Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang
diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mengecek pada sebab-sebab yang
mendukung (ataupun kontradiktif) dari ekspektasi tersebut.
Backward Chaining atau runut mundur adalah penalaran dimulai dari kesimpulan
dan akan dibuktikan kebenarannya (goal driven). Metode ini merupakan cara yang
efesien untuk memecahkan masalah yang dimodelkan sebagai masalah yang
terstruktur.
Tujuan dari inferensi ini adalah mengambil pilihan terbaik dari banyak
kemungkinan Metode backward chaining ini cocok digunakan untuk memecahkan
Contoh :
Seperti pada contoh forward chining, terdapat 10 aturan yang sama pada basis
pengetahuan dan fakta awal yang diberikan hanya A dan E. ingin membuktikan
apakah K bernilai benar. Maka proses penalaran backward chaining terlihat pada
gambar berikut :
Gambar 2.6 Proses Penalaran Backward Chaining
2.3.8 Pemakai Sistem Pakar
Sistem pakar dapat digunakan oleh :
1. Orang awam yang bukan pakar untuk meningkatkan kemampuan mereka
dalam memecahkan masalah.
2. Pakar sebagai asisten yang berpengetahuan.
2.3.9 Struktur Sistem Pakar
Komponen utama pada struktur sistem pakar menurut Hu et al (1987)
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa
representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan
kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah
cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi
berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada
basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk
memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis
pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin
inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi
penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi
penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua
data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact
reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya. Strategi pengendalian berfungsi
sebagai panduan arah dalam melakukan proses penalaran. Terdapat tiga teknik
pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining,
dan gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut.
3. Basis Data (Data Base)
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta
tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis
maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang
dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data
lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai.dengan
komputer.
2.3.10 Teknik Representasi Pengetahuan
Representasi pengetahuan merupakan suatu teknik untuk merepresentasikan
basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema atau diagram tertentu
sehingga dapat diketahui relasi atau hubungan antara suatu data dengan data yang
lain. Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami struktur
pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya.
Dalam pengembangan suatu sistem pakar terdapat beberapa teknik
representasi pengetahuan yang biasa digunakan, yaitu :
a. Rule-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan
(rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.
b. Frame-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan
frame.
Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek
adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda (proses).
d. Case-Base Reasoning
Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).
2.4 PHP
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs
personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada
waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa
sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya
PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak
pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.Pada November 1997,
dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam
program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan
kemampuan PHP/FI secara signifikan.Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama
Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat.
Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk
PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah
menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.Pada pertengahan tahun
1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0.
PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi
kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.Pada Juni 2004,
Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami
perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek
ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah
paradigma berorientasi objek.
Beberapa kelebihan PHP dari bahasa pemrograman web, antara lain:
1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan
sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai
apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan
developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah
karena memiliki referensi yang banyak.
5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux,
Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console
serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.
PHP memiliki 8 (delapan) tipe data yaitu :
1. Integer
2. Double
3. Boolean
4. String
6. Array
browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, dan program
browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses
permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan
kembali ke browser. Data ini mempunyai format yang standar, disebut dengan format
SGML (standar general markup language) . Data yang berupa format ini kemudian
akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan kemampuan browser tersebut.
Contohnya, bila data yang dikirim berupa gambar, browser yang hanya mampu
menampilkan teks (misalnya lynx) tidak akan mampu menampilkan gambar tersebut,
dan jika ada akan menampilkan alternatifnya saja. Web server, untuk berkomunikasi
dengan client-nya (web browser) mempunyai protokol sendiri, yaitu HTTP (hypertext
transfer protocol).
Protokol ini dapat mengkomunikasikan antar web server dengan client-nya
dapat saling dimengerti dan lebih mudah. Seperti telah dijelaskan diatas, format data
banyak menggunakan format HTML (hypertext markup language) karena
penggunaannya lebih sederhana dan mudah dipelajari. Kata HyperText mempunyai
arti bahwa seorang pengguna internet dengan web browsernya dapat membuka dan
membaca dokumen-dokumen yang ada dalam komputernya atau bahkan jauh
tempatnya sekalipun.
Hal ini memberikan cita rasa dari suatu proses yang tridimensional, artinya
pengguna internet dapat membaca dari satu dokumen ke dokumen yang lain hanya
dengan mengklik beberapa bagian dari halaman-halaman dokumen (web) itu. Proses
yang dimulai dari permintaan webclient (browser), diterima web server, diproses, dan
dikembalikan hasil prosesnya oleh web server ke web client lagi dilakukan secara
transparan. Setiap orang dapat dengan mudah mengetahui apa yang terjadi pada
tiap-tiap proses. Secara garis besarnya web server hanya memproses semua masukan yang
diperolehnya dari web clientnya.
Macam - macam web server diantanya :
a. Apache Tomcat
b. Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS)
c. Lighttpd
d. Sun Java System Web Server
e. Xitami Web Server
Namun web yang terkenal dan yang sering digunakan adalah Apache dan
Microsoft Internet Information Service (IIS).
Cara kerja web server :
a. Web server merupakan mesin dimana tempat aplikasi atau software beroperasi
dalam medistribusikan web page ke user, tentu saja sesuai dengan permintaan
user.
b. Hubungan antara Web Server dan Browser Internet merupakan gabungan atau
jaringan.
Komputer yang ada di seluruh dunia. Setelah terhubung secara fisik, Protocol
TCP/IP (networking protocol) yang memungkinkan semua komputer dapat
berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Pada saat browser meminta data web page
ke server maka instruksi permintaan data oleh browser tersebut di kemas di dalam
TCP yang merupakan protocol transport dan dikirim ke alamat yang dalam hal ini
merupakan protocol berikutnya yaitu Hyper Text Transfer Protocol (HTTP). HTTP
ini merupakan protocol yang digunakan dalam World Wide Web (WWW) antar
komputer yang terhubung dalam jaringan di dunia ini. Untuk mengenal protocol ini
jelas sangan mudah sekali dimana setiap kali anda mengetik http://… anda telah
menggunakannya, dan membawa anda ke dunia internet. Data yang di passing dari
browser ke Web server disebut sebagai HTTP request yang meminta web page dan
kemudian web server akan mencari data HTML yang ada dan di kemas dalam TCP
disebut sebagai HTTP response. Jika data yang diminta oleh browser tidak ditemukan
oleh si Web server maka akan meninbulkan error yang sering anda lihat di web page
yaitu Error : 404 Page Not Found.
XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah
tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP merupakan
software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan
Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia
Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan
beberapa module lainnya.
Hanya bedanya kalau yang versi untuk Windows sudah dalam bentuk instalasi
grafis dan yang Linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. Kelebihan lain yang
berbeda dari versi untuk Windows adalah memiliki fitur untuk mengaktifkan sebuah
server secara grafis, sedangkan Linux masih berupa perintah-perintah di dalam
console. Oleh karena itu yang versi untuk Linux sulit untuk dioperasikan. Dulu
XAMPP untuk Linux dinamakan LAMPP, sekarang diganti namanya menjadi
XAMPP FOR LINUX.
2.6 J avaScript
JavaScript adalah bahasa skrip yang populer di internet dan dapat bekerja di
sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox,
Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web
JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape
dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan
akhirnya menjadi JavaScript. Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk
lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah
bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa
pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript,
walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript. JavaScript bisa
digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di
gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat AJAX,
JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk
AJAX. adalah suatu teknik pemrograman berbasis web untuk menciptakan
aplikasi web interaktif. Tujuannya adalah untuk memindahkan sebagian besar
interaksi pada komputer web surfer, melakukan pertukaran data dengan server di
belakang layar, sehingga halaman web tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan
setiap kali seorang pengguna melakukan perubahan. Hal ini akan meningkatkan
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dari aplikasi sistem pakar
yang akan dibuat. Dimana desain aplikasi ini akan digunakan sebagai gambaran
umum terhadap aplikasi sitem yang akan dibuat, sehingga kebutuhan akan konsep
aplikasi dapat diketahui sebelum pembuatan aplikasi.
3.1 Perancangan Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan teknik pemecahan masalah yang menguraikan
bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian
komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Disini kita akan
mempelajari bagaimana suatu sistem bekerja, dan bagaimana prosesnya. Pada analisis
sistem ini, kita dapat menentukan permasalahan yang ada dengan melakukan
pengamatan atau analisis pada data yang terdapat pada sistem, kemudian dari
permasalahan tersebut kita dapat menentukan solusinya.
3.1.1 Analisis Infor masi
Analisis informasi merupakan fase-fase pengembangan dalam pembangunan
suatu sistem informasi yang difokuskan pada masalah yang dapat atau akan
digunakan untuk mengimplementasikan solusi pada masalah yang ada. Dalam
menentukan dan menganalisis informasi, dapat dilakukan dengan mencari dan
mengumpulkan sumber informasi, baik informasi dari seorang pakar atau dokter
maupun dari sumber tertulis lainnya.
Pada pembuatan tugas akhir ini, peneliti mendapatkan sumber informasi dari
seorang pakar dan juga sumber tertulis. Pencarian sumber informasi yang diperoleh
dari sumber tertulis atau dokumen dilakukan dengan tujuan mencari infomasi yang
berisi tentang penyakit vertigo, yang kemudian dilakukan konfirmasi pada seorang
pakar atau dokter untuk menyatakan kebenaran dari isi dokumen yang didapat.
3.1.2 Analisis Per masalahan
Permasalahan yang ada antara lain, yaitu :
1. Adanya beberapa jenis-jenis penyakit, maka dokter kesulitan untuk mengingat
suatu nama atau jenis penyakit, dan cara pengobatan atau pencegahannya
2. Tidak semua pasien dapat berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis, hal
ini dapat dikarenakan waktu yang kurang efisien ataupun biaya yang tidak
sedikit.
3. Terkadang dokter merasa kesulitan untuk menentukan jenis penyakit yang
pasti, karena terdapat beberapa gejala yang mungkin hampir serupa.
3.1.3 Analisis Solusi
Setelah mengetahui beberapa permasalahan yang ada melalui analisis
permasalahan diatas, maka peneliti membuat sebuah analisis solusi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut, dimana akan dibuatnya suatu aplikasi sistem
menentukan solusi terapi pengobatannya. Sistem pakar ini dibuat dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan menggunakan MySQL sebagai
penyimpanan data, serta menerapkan penalaran forward chaining dan backward
chaining pada program yang dibuat, untuk membandingkan kedua metode tersebut.
3.2 Perancangan Algoritma
Perancangan algoritma program pada sistem pakar diagnosa penyakit vertigo
ini akan dibuat dengan beberapa rancangan, agar menjadi sebuah program utuh yang
dapat digunakan secara tepat dan mudah pengoperasiannya, baik bagi user atau
pasien dan juga untuk pakar itu sendiri.
Perancangan pembuatan program aplikasi sitem pakar diagnosa penyakit
vertigo ini antara lain, yaitu :
• Perancangan aturan, yang terdiri dari perancangan block diagram, perancangan
dependency diagram, decision table dan tabel reduksi
• Basis aturan atau rule base
• Mesin inferensi (inference engine)
• Perancangan desain antarmuka pemakai (user interface)
Pembuatan program aplikasi sitem pakar diagnosa penyakit vertigo ini memakai
aturan forward chaining dan backward chaining dengan menggunakan pemrograman
3.3 Perancangan Atur an Penyakit Vertigo
3.3.1 Perancangan Block Diagram
Perancangan Block Diagram ini bertujuan untuk mengetahui urutan kerja
sistem dalam mencari suatu keputusan, selain itu juga untuk membatasi ruang lingkup
permasalahan. Perancangan aturan diagnosa penyakit vertigo pada tubuh manusia
sebagai knowledge base system diambil dari parameter gejala-gejala penyakit vertigo
yang sebelumnya sudah diinputkan pada database berdasarkan jenis penyakitnya.
Berdasarkan beberapa parameter gejala penyakit vertigo yang ada dalam
knowledge base system , maka penyusunan block diagram penyakit vertigo ini adalah
Level 0 Level 1 Level 2
Mual dan muntah-muntah (lebih dari 5 kali sehari selama 1 minggu)
Penglihatan ganda (seolah melihat sekeliling / benda lebih dari satu)
Banyak berkeringat secara berlebihan Sulit menelan pada saat makan
Pusing disekitar mata (kelumpuhan atau ketidak seimbangan otot-otot bola mata)
Kelumpuhan otot-otot wajah (otot wajah tidak dapat digerakkan)
Sakit kepala terus menerus (sakit kepala yang parah) Kesadaran terganggu (mudah pingsan)
Tubuh terasa lemah, tidak dapat menggenggam sesuatu Tidak mampu berkata-kata
Hilangnya koordinasi tubuh (gangguan tulang belakang Mual dan muntah-muntah ringan / seperti mabuk Jantung berdebar lebih cepat dari biasanya
Rasa lelah dan stamina menurun
Tidak mampu berkonsentrasi / tidak fokus
Hilangnya keseimbangan tubuh ketika berdiri atau duduk Otot tubuh terasa sakit
Daya pikir menurun (mudah lupa) Sensitif dengan cahaya terang Berkeringat dingin