Sistem Cloud-Based Reporting Toko Retail menggunakan Framework Kivy dan Flask
(Studi Kasus: PT. XYZ)
Nikson Theys Muay*1 , Hindriyanto Dwi Purnomo2
1,2
Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Jl. Dr. O. Notohamidjojo, Salatiga 50715, Indonesia
e-mail: *1[email protected], 2[email protected] Abstrak
PT.XYZ merupakan perusahaan penyedia kebutuhan sehari-hari. PT.XYZ mempunyai ide untuk mengubah sistem reporting yang telah digunakan bertahun-tahun menjadi aplikasi yang lebih baru menggunakan perangkat mobile. PT.XYZ harus menggantikan secara bertahap, maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sistem baru yaitu Sistem Cloud-Based Reporting Toko Retail menggunakan Framework Kivy dan Flask, pada penggunaan framework tersebut dapat menciptakan sistem cross-platform, secara open source sehingga sistem yang dibangun dapat berjalan pada perangkat desktop dan mobile yang tentunya dapat dinilai sangat efisien sehingga PT.XYZ dapat dengan mudah mengganti sistem yang lama tanpa mengkhawatirkan proses transaksi. Penelitian ini dilakukan pengembangan Sistem Cloud Base Reporting menggunakan model proses waterfall. Dari hasil pengujian yang dilakukan penulis mendapatkan persentase yaitu 85.6% sehingga dapat dikatakan pengujian ini mendapatkan respon yang sangat baik dari calon pengguna dari perusahaan PT.XYZ
Kata kunci: Kivy Framework, Flask, Cloud-Based Reporting, Proses model Waterfall.
Abstract
PT. XYZ is a company that provides daily necessities. PT.XYZ has an idea to change the reporting system that has been used for years into a newer application using a mobile device.
PT.XYZ must replace gradually, therefore this research was conducted to develop a new system, namely the Cloud-Based Reporting System for Retail Stores using the Kivy and Flask Frameworks, using the framework to create a cross-platform system, open source so that the system built can run on desktop and mobile devices which of course can be considered very efficient so that PT. XYZ can easily replace the old system without worrying about the transaction process. This research was conducted to develop a Cloud Base Reporting System using the waterfall process model. From the results of the tests carried out by the author, the percentage is 85.6% so it can be said that this test gets a very good response from potential users of the company PT.XYZ
Keywords: Kivy Framework, Flask, Cloud-Based Reporting, Waterfall model process.
1. PENDAHULUAN
P
T. XYZ atau yang lebih dikenal dengan Toko XYZ adalah salah satu bisnis retail yang ada Hingga saat ini, Toko XYZ telah beroperasi selama kurang lebih 30 tahun sebagai bisnis retail yang maju dan terkemuka dengan 1 kantor pusat, 30 kantor cabang, 14.000 lebih gerai toko, 120.000 lebih karyawan dan 4 juta lebih transaksi yang terjadi dalam sehari [2].Berdasarkan beberapa masalah pada sistem reporting di berbagai toko, hal ini juga mendasari terbangunnya sistem reporting pada toko PT. XYZ, beberapa permasalahan yang penulis telah rangkum dari beberapa literatur yang di teliti yaitu seperti, penelitian yang dilakukan oleh VM Siregar, dkk (2019) terkait sistem reporting yang ada pada toko online Kita-Kita.com
2
berdasarkan hasil pengamatan lapangan yang dilakukan toko online Kita-Kita.com masih menggunakan sistem reporting manual yang sangat beresiko dalam hal penginputan serta efektifitas dan efisiensi waktu, maka dari itu peneliti tersebut membuat sistem reporting penjualan yang sudah terkomputerisasi secara otomatis[3], kemudian juga ada beberapa masalah lain terkait sistem reporting yang diteliti oleh Fanny Oktavia, dkk (2020) menyebutkan permasalahan yang sama seperti VM Siregar, dkk, Toko Kripik Balado Mahkota yang menjadi tempat penelitian, penulis menemukan bahwa sistem reporting yang dilakukan masih menggunakan sistem kerja manual yang mengakibatkan redudansi data dan banyak data yang tumpang tindih, berdasarkan masalah diatas timbulnya masalah lain seperti banyak ditemukan kekeliruan dalam penghitungan barang masuk, terjual dan keluar yang tentunya bisa mengakibatkan kerugian yang dialami oleh manager atau pemilik tempat bisnis. [4], selanjutnya dari itu ditemukan masalah lain dari Arif Alfarisy, dkk (2020) yang melakukan penelitian di Toko Arif Gorden, penulis menemukan penggunaan sistem reporting yang menggunakan sistem konvensional sehingga pihak toko sangat kewalahan dalam pendataan bukti penjualan kepada pelanggan, dari banyaknya transaksi tersebut juga belum adanya sistem pengelolaan secara rinci untuk setiap laporan penjualan, pengeluaran dan barang yang mengakibatkan beberapa masalah seperti hilangnya bukti pembayaran, laporan stok toko yang salah, dan catatan pengeluaran yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang ada.[5]
Berdasarkan capaian dan juga permasalahan yang telah dijelaskan, Toko XYZ tidak boleh lalai terutama pada sistem pelaporan. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah pengganti dari sistem reporting pada Store Information System (SIS) yang telah dibangun menggunakan Visual Basic .NET menjadi sistem pelaporan penjualan pada SIS yang akan dibangun menggunakan Kivy dan Flask Framework serta telah terintegrasi dengan Server Cloud-Base. Kivy Framework merupakan library Python yang bersifat open source yang digunakan untuk pengembangan aplikasi berbasis desktop maupun mobile dengan User Interface (UI) alami (Natural User Interface) [6]. Kivy Framework ini dapat berjalan pada banyak platform seperti Mac OS X, Linux, Windows, iOS, Android dan dapat berkomunikasi untuk memberikan informasi secara realtime [7]. Flask Framework adalah sebuah micro-framework berbasis Python yang memiliki banyak tools dan library. Untuk membuat pengembangan lebih efisien maka digunakan Flask. Flask disini berguna sebagai Web Service yang akan menampilkan hasil backend dan frontend dari aplikasi yang dibuat dalam bentuk web preview[8].
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem pelaporan penjualan yang telah terhubung dengan aplikasi utama yaitu Store Information System (SIS), Penelitian ini akan menghasilkan sebuah aplikasi bernama Sistem Cloud-Base Reporting yang merupakan sistem laporan dari aplikasi Store Information System (SIS) yang nantinya akan diimplementasikan ke semua gerai toko XYZ.
2. METODE PENELITIAN
Pada bagian ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang dipakai dalam menerapkan sistem Cloud-Base Reporting sebagai jembatan antara client yang menggunakan Kivy Framework dan Flask Framework sebagai web preview dari hasil laporan dengan local database menggunakan PostgreSQL. Metode penelitian yang dipakai adalah Waterfall Model. Dan untuk metodologi penelitian menjadi seperti Gambar 1 dibawah ini:
3
Gambar 1. Bagan metodologi penelitian menggunakan metode waterfall
Tahap-tahap penelitian mengenai pembuatan sistem Cloud-Base Reporting yang ditunjukkan pada Gambar 1 adalah sebagai berikut :
2.1 Identifikasi Masalah
Tahap ini adalah tahap untuk melakukan identifikasi permasalahan. Permasalahan yang ada yaitu perusahaan ingin mengubah sistem pelaporan menjadi lebih modern dengan menggunakan berbagai platform berbasis penyimpanan Cloud. Namun, tetap memperhitungkan biaya serta mampu berjalan pada multi platform atau berbagai jenis device. Penulis juga melakukan survey dengan cara melakukan uji coba sistem bersama dengan Quality Assurance (QA) melihat hal-hal apa saja yang menjadi suatu kekurangan pada sistem pelaporan yang lama sehingga menjadi topik inti pada saat pembangunan sistem yang baru, selanjutnya penulis juga melakukan interview serta melakukan beberapa tanya jawab kepada user yang pernah menggunakan sistem pelaporan lama secara langsung dan mencari bug atau error pada sistem pelaporan yang lama.
2.2 Studi Pustaka
Tahap ini adalah tahap untuk melakukan pengumpulan literatur review yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa literatur review yang digunakan adalah Aplikasi E-Reporting, Kivy Framework, Python, Flask dan PostgreSQL. Pada tahap ini juga penulis membaca dan mengumpulkan literatur seperti permasalahan-permasalah pada studi kasus lain yang sama mengenai sistem pelaporan, kurang lebih terdapat 10 literatur yang membahas serta mempunyai permasalahan yang sama sehingga ini dapat disimpulkan bahwa sistem pelaporan sangatlah penting dalam perusahaan khususnya dalam bidang bisnis dan retail, penulis juga menemukan bahwa studi kasus tersebut dapat terselesaikan dengan cara pembangunan sistem secara komputerisasi dan otomatis sehingga terhindar dari dari kesalahan penginputan data secara manual.
4
2.3 Pengumpulan data
Tahap ini adalah tahap pengumpulan data-data yang digunakan dan akan diolah dalam penelitian, data yang didapat merupakan data real dari database sistem yang telah berjalan pada setiap toko sehingga data tersebut bisa dinyatakan valid dan telah diijinkan oleh perusahaan untuk digunakan dalam membangun sistem pelaporan yang baru, database yang digunakan yaitu SQL Server yang ada pada setiap sistem di komputer toko, terdapat 3 data inti yang digunakan untuk pembangunan sistem pelaporan ini, yaitu :
a. Data Barang yaitu data lengkap tentang semua barang yang dijual di Toko XYZ yang disimpan dalam database.
b. Data Pembelian yaitu data yang berisi hasil pembelian beberapa barang oleh konsumen dari setiap toko data ini juga disimpan didalam database.
c. Data pembayaran yaitu data setelah konsumen membayar barang yang dibeli pada kasir menggunakan tunai, debit, maupun pembayaran lainnya.
2.4 Perancangan Sistem
Tahap ini adalah tahap perancangan sistem yang akan dibangun, mulai dari pembangunan User Interface menggunakan Kivy, lalu dilanjutkan UI yang telah jadi dengan beberapa fungsi didalamnya menggunakan logic dari bahasa pemrograman Python, pembuatan Web Service yang digunakan yaitu Flask, membuat database di PostgreSQL. Dan tahap terakhir penggabungan semua sistem menjadi satu kesatuan. Penulis juga melakukan perancangan sistem sesuai dengan waktu yang ditentukan sehingga dapat terselaikan dengan tepat waktu dan digunakan oleh perusahaan.
2.5 Pengujian Sistem
Tahap ini adalah tahap pengujian terhadap sistem yang telah dibangun, seberapa banyak error, bug yang terjadi dalam aplikasi ini untuk kembali diperbaiki dan akan diuji ulang. Dalam pengujian sistem ini juga penulis melakukan beberapa unit testing seperti blackbox testing yang digunakan untuk mencoba apakah popup, bug dan error dapat diinformasikan secara langsung oleh sistem atau tidak, demikian juga penulis melakukan pengujian bersama Quality Assurance (QA) dalam hal pengetesan apakah permasalahan yang terjadi pada sistem yang lama dapat teratasi dengan baik pada sistem pelaporan yang baru, serta penulis juga memeberikan kuesioner pada user yang telah menggunakan sistem pelaporan yang baru secara langsung agar penulis dapat mengetahui seberapa manfaat sistem yang telah dibuat.
2.6 Implementasi
Tahap ini adalah tahap terakhir dimana aplikasi sudah jadi dan siap untuk diterapkan serta digunakan diberbagai gerai Toko XYZ dengan jumlah kurang lebih 14.000 toko di seluruh Indonesia dan cabang pada luar negeri, serta aplikasi telah selesai dalam tahap pengujian beberapa divisi.
Pada penelitian ini dilakukan pembangunan sistem Cloud-Base Reporting menggunakan model Waterfall. Dalam pembuatan sistem ini memiliki tahapan yang teratur serta perancangan UI dan fungsi-fungsi hingga tahap testing. Tahap-tahap ini dilakukan secara berurutan dan berkelanjutan antara satu tahap dan tahap yang lainnya[9]. Berikut contoh bagan Waterfall Model yang ditunjukkan pada Gambar 2.
5
Gambar 2. Bagan Waterfall Model
Tahap-tahap yang dilakukan dalam Waterfall Model untuk pembuatan sistem reporting dengan Kivy Framework ini adalah sebagai berikut:
2.7 Tahap Analysis
Tahap observasi bersama dengan beberapa staff di divisi Business Solution guna mengetahui kebutuhan sistem maupun fungsi yang telah ada saat digunakan sekarang di setiap gerai toko PT.XYZ, dari penjelasan terbentuklah flowchart diagram sistem Cloud-Base Reporting yang dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Flowchart Diagram 2.8 Tahap Design
Tahap yang terdiri dari desain database serta desain arsitektur sistem. Desain database dapat ditunjukan pada Gambar 4.
Gambar 4. Desain database Cloud-Base Reporting
Pada Gambar 4 digambarkan bahwa sistem Cloud-Base Reporting memuat 8 tabel. Dari masing-masing tabel tersebut digolongkan SQL dikarenakan fungsi pemanggilan masih
6
menggunakan Query SQL. Dari tabel diatas memiliki fungsinya masing-masing, untuk login menggunakan tabel user dan toko. Lalu untuk data report barang menggunakan tabel item dan item_detail, Lalu untuk data report penjualan menggunakan tabel penjualan dan product. Pada data report pembelian menggunakan tabel pelanggan dan harga. Dari tabel-tabel diatas dapat langsung digunakan sebagai data untuk membentuk sebuah report untuk ditampilkan secara langsung maupun tidak langsung.
Pada tahap desain arsitektur merupakan perancangan sistem yang digambarkan menggunakan diagram Unified Modeling Language (UML) yang terdiri dari Use Case Diagram dapat dilihat pada Gambar 5, Class Diagram dapat dilihat pada Gambar 6 dan Activity Diagram dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 5. Use Case sistem Cloud-Base Reporting
Pada Gambar 5 menjelaskan bahwa, user menggunakan username dan password untuk login.
Setelah login, menu akan terbuka dan menampilkan pilihan report seperti report barang, report pembelian dan report pembayaran, setelah user memilih report yang ingin ditampilkan, kemudian user diharuskan untuk mengisi variabel, inputan yang harus dimasukan user yaitu tanggal serta variabel yang lainnya, kemudian jika data yang dimasukan benar maka report akan otomatis tampil dan ketika data yang dimasukan salah maka data report akan kosong. Selanjutnya user akan memilih untuk mencetak report atau tidak, jika user memilih mencetak maka tampilan print akan otomatis keluar dan report bisa langsung dicetak, ketika user memilih untuk tidak mencetak, maka tampilan print tidak akan keluar dan user hanya bisa melihat dari tampilan device.
7
Gambar 6. Class Diagram sistem Cloud-Base Reporting
Pada Gambar 6 digambarkan class diagram dari sistem Cloud-Base Reporting. Di dalam class diagram terdapat beberapa bagian yang saling berhubungan yaitu boundary sebagai tampilan aplikasi atau User Interface (UI) yang berinteraksi langsung dengan user, controller yang berfungsi sebagai jembatan antar frontend dan backend dan entity yang merupakan tempat penyimpan data.
Gambar 7. Activity Diagram sistem Cloud-Base Reporting
Pada Gambar 7 menjelaskan activity diagram pada sistem Cloud-Base Reporting dari awal proses login hingga pencetakan report, pada awal user harus melakukan login, user akan masuk pada halaman home sistem, kemudian user harus memilih report yang akan ditampilkan,
8
kemudian user memasukan tanggal sebagai variabel data, system akan otomatis mengambil variabel yang dimasukan dan dilemparkan ke database, jika data yang diinput sesuai maka database akan melemparkan kembali kepada system yang akan menerima nilai true atau false, selanjutnya system akan memberikan nilai tersebut kepada user jika nilai true maka report akan ditampilkan, jika tidak maka user harus memasukan variabel kembali oleh system atau tampilan report tanpa data akan muncul pada device yang digunakan.
2.9 Tahap Coding
Tahap untuk membangun sistem yang sudah dirancang sesuai tahap design dengan menggunakan Kivy Framework.
2.10 Tahap Testing
Tahap untuk menguji sistem dengan menggunakan metode blackbox dan user testing.
2.11 Tahap Implementation
Tahap pengimlementasian system ke seluruh gerai toko PT.XYZ.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menghasilkan sistem Cloud Based-Reporting yang dibangun menggunakan Kivy Framework yang merupakan dasar kerangka multi platform sehingga sistem dapat berjalan pada berbagai sistem operasi seperti Android, iOS, Windows, Linux, dll[10]. Pada saat melakukan running, sistem otomatis akan memunculkan tampilan login dari sistem Cloud Based-Reporting yang dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Halaman login pada platform Windows
Gambar 8 merupakan tampilan login dimana user harus memasukan username dan password untuk dapat mengakses sistem. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan oleh user, seperti halaman home yang merupakan kumpulan dari halaman report dapat dilihat pada Gambar 9 dan salah satu halaman report pada Gambar 10.
9
Gambar 9. Halaman Home pada platform Windows
Gambar 9 merupakan halaman Home yang akan menampilkan menu report. Pada halaman Home terdapat beberapa tampilan report. Pada tampilan ini user memilih report yang akan ditampilkan.
Gambar 10. Halaman report barang pada platform Windows
Gambar 10 merupakan tampilan halaman report barang yang akan menampilkan data secara webview, kemudian pada halaman ini juga user mempunyai pilihan untuk mencetak report ataupun hanya ditampilkan. Dalam membangun sistem Cloud Based-Reporting, digunakan fungsi render_template yang berguna sebagai tampilan untuk menampilkan report dalam bentuk webview dan fungsi dialog untuk menampilkan semua pesan error dalam aplikasi.
Kode Program 1. Kode Program untuk render_template sebagai tampilan report.
1 2 3 4 5
def render_template(template_name_or_list, **context):
ctx = _app_ctx_stack.top
ctx.app.update_template_context(context) return _render(
ctx.app.jinja_env.get_or_select_template(template_name_or_list), context,
ctx.app,)
10
Kode program 1 merupakan salah satu fungsi yang digunakan sebagai render_template untuk memanggil tampilan secara webview untuk seluruh report.
Untuk mengetahui sistem telah berjalan sesuai fungsinya, maka dilakukan testing. Testing dilakukan agar kerusakan dapat diperbaiki sehingga sistem dapat berjalan dengan normal. Peneliti melakukan testing sistem menggunakan Black Box Testing. Black Box Testing adalah suatu fungsi pengujian sistem spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester melakukan spesifikasi fungsional suatu sistem serta mendefinisikan kumpulan kondisi input [11]. Hasil pengujian testing dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Pengujian halaman Login sistem
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar) Pengujian yang
dilakukan
Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Input username dan password untuk login sistem Cloud Based- Reporting.
masuk ke halaman home sistem Cloud Based- Reporting jika inputan benar
User masuk ke halaman home sistem Cloud Based-Reporting
(✔)diterima ()ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Input username dan
password tidak sesuai dengan data sistem Cloud Based-Reporting.
Pesan error ditampilkan jika inputan tidak sesuai dengan data.
Pesan error ditampilkan dan user harus menginputkan data yang benar
(✔)diterima ()ditolak
Tabel 1 menjelaskan bahwa fungsi login sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan, dikarenakan ketika testing, user diharuskan untuk mengisi data dengan benar.
Sebelum sistem diimplementasikan, diperlukan juga user testing guna untuk mencoba serta mengevaluasi kinerja sistem ini yang melibatkan 20 calon pengguna untuk melakukan testing sistem. Interface sampai fungsional. Berikut merupakan pertanyaan dan jawaban yang diberikan kepada user melalui kuesioner yang telah dibagikan.
Tabel 2. Pertanyaan dan Jawaban Kuesioner
No Pertanyaan Jawaban
STS TS C S SS
1. Apakah sistem Cloud Based-Reporting memudahkan user dalam penggunaanya?
- - 1 8 11
2. Apakah sistem yang sesuai dengan kebutuhan user yang telah ditentukan (Requirement)?
- - 1 14 5
3. Apakah sistem yang dibuat membantu kinerja user dalam bekerja?
- - - 12 8
4. Apakah sistem yang dibuat dapat memperkecil biaya pengeluaran dalam hal developing?
- - 1 13 6
5. Apakah sistem yang dibuat dapat mempercepat kinerja pekerjaan user secara efektif dan efisien dari sistem sebelumnya?
- - 1 10 9
11
Setelah mendapatkan hasil kuesioner pada Tabel 3, selanjutnya akan dilakukan analisis interval dengan memberi bobot nilai di setiap jawaban yang ada seperti berikut ini[12]:
1. STS (Sangat Tidak Setuju) : 1 skor 2. TS (Tidak Setuju) : 2 skor
3. C (Cukup) : 3 skor
4. S (Setuju) : 4 skor
5. SS (Sangat Setuju) : 5 skor
Setelah mendapatkan bobot nilai di setiap jawaban. Peneliti melakukan perhitungan Skor Maksimum guna menghitung Nilai Indeks dengan cara jumlah responden x skor tertinggi likert = 20 x 5 = 100. Selanjutnya dilakukan perhitungan pada Tabel 4.
Tabel 4. Perhitungan Skala Likert Pertany
aan ke-
Nilai Skor
Total Skor
Nilai Indeks ((Total Skor / Skor Maksimum) x 100)
% STS
(1 Skor)
TS (2 Skor)
C (3 Skor)
S (4 Skor)
SS (5 Skor)
1. - - 3 32 55 90 90%
2. - - 3 56 25 84 84%
3. - - - 48 40 88 88%
4. - - 3 52 30 85 85%
5. - - 3 44 45 92 92%
Tabel 5. Interval Penilaian
Indeks Range Hasil 0% - 19.99% Sangat Tidak Setuju 20% - 39.99% Tidak Setuju 40% - 59.99% Kurang Setuju 60% - 79.99% Setuju
80 – 100% Sangat Setuju
Mendasari Tabel 4 yang menggambarkan bahwa indeks Range pertanyaan memiliki nilai 87.8 % dan dapat digolongkan “Sangat Setuju”. Setelah melihat hasil diatas, disimpulkan bahwa sistem Cloud Based-Reporting mendapatkan respon yang sangat baik.
4. KESIMPULAN
Sistem Cloud Based-Reporting menggunakan Kivy Framework dan Flask, karena sistem yang bersifat cross platform (lintas platform) yang dapat beroperasi di berbagai device.
Berdasarkan hasil user testing memiliki persentase 87.8 %, yang membuktikan bahwa sistem Cloud Based-Reporting mendapatkan respon sangat baik.
5. SARAN
Diharapkan pengembangan sistem Cloud Based-Reporting dapat terus mengikuti perkembangan teknologi yang ada agar proses transaksi dapat lebih cepat, mudah dan efisien.
UCAPAN TERIMA KASIH
12
Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat didalam pembangunan sistem ini, Tuhan Yesus Memberkati
DAFTAR PUSTAKA [1] “Alfamart, Minimarket Indonesia - Belanja Puas Harga
Pas.” http://corporate.alfamartku.com/ (accessed Sep. 24, 2021).
[2] Alfamart, “Milestone | Alfamartku,” 2017.
http://corporate.alfamartku.com/sejarah- alfamart. (accessed Sep. 30, 2021).
[3] V. M. M. Siregar, H. Sugara, and G. A. Purba, “Aplikasi Pencatatan Laporan Penjualan Kita-Kita.Net Berbasis Web,” Tekinkom, vol. 2, no. 1, pp. 80–86, 2019, [Online]. Available: https://doi.org/10.37600/tekinkom.v2i1.81.
[4] F. Oktavia and Y. Hendriyani, “Perancacangan E-Report Financial System Berbasis WEB (Studi Kasus : Toko Kripik Balado Mahkota),” JTiP-UNP, vol. 13, no. 1, pp.
87– 95, 2020, [Online]. Available:
http://tip.ppj.unp.ac.id/index.php/tip/article/view/296.
[5] A. Alfarisy, F. Fenando, and M. S. Muarie, “Sistem Informasi Penjualan dan Persediaan Barang Berbasis Web Menggunakan Metode V-Model pada Toko Arif Gorden,” J. Inf. Technol. Ampera, vol. 2, no. 1, pp. 1–16, 2021, doi:
10.51519/journalita.volume2.isssue1.year2021.page1-16.
[6] M. Virbel et al., “Kivy: Cross-platform Python Framework for NUI Development.” 2016.
[7] “Kivy - Framework Untuk Kembangkan Aplikasi Mobile Multiplaform Menggunakan Bahasa Pemrograman Python | TeknoJurnal.” .
[8] N. Chauhan, M. Singh, A. Verma, A. Parasher, and G. Budhiraja, “Implementation of Database Using Python Flask Framework,” Int. J. Eng. Comput. Sci., vol. 8, no. 12, pp. 24890–24893, 2019, doi: 10.18535/ijecs/v8i12.4399.
[9] M. Bulman, “Waterfall Model,” no. Vol. 6 No. 1 (2022): JANUARY-MARCH 2022, 2022, [Online]. Available: https://doi.org/10.35870/jtik.v6i1.
[10] Www.kivy.org, “Kivy Documentation,” 2012, [Online]. Available: https://kivy.org/.
[11] T. Hidayat and M. Muttaqin, “Pengujian Sistem Informasi Pendaftaran dan Pembayaran Wisuda Online menggunakan Black Box Testing dengan Metode
Equivalence Partitioning dan Boundary Value Analysis,” J. Tek. Inform. UNIS JUTIS, vol. 6, no. 1, pp. 2252–5351, 2018.
[12] V. H. Pranatawijaya, W. Widiatry, R. Priskila, and P. B. A. A. Putra, “Penerapan Skala Likert dan Skala Dikotomi Pada Kuesioner Online,” J. Sains dan Inform., vol. 5, no.
2, p. 128, 2019, doi: 10.34128/jsi.v5i2.185