• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Internet dan Website 2.1.1. Sejarah Internet.

Kata “Internet” merupakan kependekan dari “Interconnected Networking”, dalam bahasa Indonesia artinya jaringan yang saling terhubung ke beberapa rangkaian (“Pada”, para. 1)

Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubung sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol).

Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking. Internet berfungsi untuk menghubungkan seluruh komputer di seluruh dunia sehingga bisa memperoleh informasi baik pendidikan, pengetahuan umum maupun hiburan. ) ialah rangkaian komputer yang berhubung menerus (“Secara”, para. 1)

Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer sekitar tahun 1960. Jaringan komputer yang dimaksud adalah beberapa komputer terhubung satu sama lain dengan memakai kabel dalam satu lokasi, misalnya dalam satu kantor atau gedung. Jaringan komputer ini berfungsi agar pengguna komputer bisa bertukar informasi dan data dengan pengguna komputer lainnya. Pada awal diciptakannya, jaringan komputer dimanfaatkan oleh angkatan bersenjata Amerika untuk mengembangkan senjata nuklir. Amerika khawatir jika negaranya diserang maka komunikasi menjadi lumpuh. Untuk itulah mereka mencoba komunikasi dan menukar informasi melalui jaringan komputer.

Setelah angkatan bersenjata Amerika, dunia pendidikan pun merasa sangat perlu mempelajari dan mengembangkan jaringan komputer. Salah satunya adalah Universitas of California at Los Angeles (UCLA). Akhirnya tahun 1970 internet banyak digunakan di unversitas- universitas di Amerika dan berkembang pesat sampai saat ini. Agar para pengguna komputer dengan merek dan tipe berlainan dapat saling

(2)

berhubungan, maka para ahli membuat sebuah protokol (semacam bahasa) yang sama untuk dipakai di internet. Namanya TCP (Transmission Control Protocol, dalam bahasa Indonesianya Protokol Pengendali Transmisi) dan IP (Internet Protocol) (“Pada”, para.1)

2.1.2. Sejarah Internet di Indonesia.

Perkembangan Internet di Indonesia menurut Onno W. Purba, tahun 2000. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan internet Indonesia yang mungkin kurang banyak dikenal oleh khalayak internet Indonesia di tahun 2000 ini. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia. Pada waktu itu di awal tahun 1990-an jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network. Semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana internet Indonesia hari ini yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan internet.

Sekitar tahun 1886, belasan anak muda ITB yang tergabung di Amatir Radio Club (ARC) ITB bermodal pesawat Rig HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama dengan komputer Apple II milik YC1DAV berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto YB1BG, Achmad Zaini YB1HR, Yos YB2SV, YB0TD di band 40m. Robby Soebiakto YB1BG merupakan suhu diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian di dorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh BPPT, LAPAN, UI, & ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994-an.

Robby Soebiakto YB1BG adalah koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di internet dikenal dengan domain

(3)

AMPR.ORG dan IP 44.132. Saat ini AMPR-net Indonesia di koordinir oleh penulis YC1DAV. Koordinasi dan aktifitas-nya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list YBNET-L@ITB.ac.id.

Tahun 1986-1987-an awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia. Robby YB1BG juga merupakan pionir dikalangan teman- teman amatir radio Indonesia yang mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990-an komunikasi antara Canada dengan panggilan YC1DAV/VE3 rekan-rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie dua meter, komunikasi antara Indonesia-Canada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio. Robby YB1BG ternyata berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik amatir radio kemudian kami melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Canada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer melalui jaringan amatir radio ini.

RMS Ibrahim adalah motor dibalik operasional Internet di UI.

Ibam pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup.

RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC (http://www.idnic.net.id).

Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur di awal tahun 1990-an di dukung oleh kepalanya Bu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA di Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm dan 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai

(4)

JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio.

Bapak Ihsan ini yang mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway internet yang ada di BPPT.

Pak Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway packet radio bekerja pada band 70cm. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan X.25 melalui jaringan SKDP terkait pada gateway di DLR Jerman.

Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Pak Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id yang hingga saat ini masih beroperasi. Di masa awal perkembangannya BBS, Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di Jakarta.

Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang

"maniac" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri.

Mas Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club ARC ITB untuk mencoba mengembangkan gateway packet radio di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekat untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem packet radio berupa Terminal Node Controller TNC merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.

Berawal dari teknologi packet radio 1200bps di atas, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased

(5)

line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain.

September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps (sekarang 2Mbps) ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet dan IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya AI3 Indonesia yang mengkaitkan lebih dari 25 lembaga pendidikan di Indonesia.

Di tahun 1989-1990-an, teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri mulai membangun tempat diskusi di internet, salah satu tempat diskusi Indonesia di internet yang pertama berada di indonesians@janus.berkeley.edu. Berawal dari mailing list pertama di Janus diskusi-diskusi antar teman-teman mahasiswa Indonesia diluar negeri pemikiran alternatif berserta kesadaran masyarakat ditumbuhkan.

Pola mailing list ini ternyata terus berkembang dari sebuah mailing list legendaris di Janus, akhirnya menjadi sangat banyak sekali mailing list Indonesia terutama di host oleh server di ITB & egroups.com. Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan komunitas di internet Indonesia.

Di tahun 1994-an mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis internet dan masih sedikit sekali pengguna internet di Indonesia.

Sambungan awal ke internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup berani. Perkembangan usaha bisnis Internet di Indonesia semakin marak dengan 60-an ISP yang memperoleh lisensi dari pemerintah. Asosiasi ISP (APJII) terbentuk di motori oleh Sanjaya dan kawan-kawan di sekitar tahun 1998. Effisiensi sambungan antar ISP terus dilakukan dengan membangun beberapa Internet Exchange (IX) di Indosat, Telkom, APJII (IIX) dan beberapa

(6)

ISP lainnya yang saling exchange. APJII bahkan mulai melakukan manouver untuk memperbesar pangsa pasar internet di Indonesia dengan melakukan program SMU2000 yang kemudian berkembang menjadi Sekolah2000.

Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah tren ke arah e-commerce dan warung internet yang satu dan lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id &

i2bc@egroups.com. Sedangkan rekan-rekan penyelenggara WARNET banyak berkumpul di asosiasi-warnet@egroups.com, pada tanggal 25 Mei 2000 merupakan hari bersejarah bagi rekan-rekan WARNET – karena telah lahir asosiasi warnet yang ada secara fisik dalam Rudy Rusdiah, bendaharanya adalah Adlinsyah dan sekretaris adalah Abdullah Koro. WARNET di Indonesia akan disediakan domain war.net.id.

Demikian kilasan sejarah Internet di Indonesia, masih banyak hal yang perlu diperjuangkan terus agar dapat menggerakan bangsa Indonesia menuju komunitas yang berbasis pada pengetahuan.

2.1.3. Definisi Website

Website adalah merupakan dokumen yang tersimpan dalam web server yang memiliki jenis dan topik tertentu (“Website”, para. 2).

Website adalah sebuah cara untuk menampilkan diri di internet.

Website adalah sebuah tempat di internet, siapa saja di dunia ini dapat mengunjunginya, kapan saja mereka dapat mengetahui tentang diri seseorang atau perusahaan tertentu, memberi pertanyaan kepada seseorang, memberikan seseorang masukan atau bahkan mengetahui dan membeli produk. Internet bagaikan sebuah pusat perdagangan terbesar di dunia dan website adalah salah satu toko/kios di pusat perdagangan tersebut (“Pada”, para. 2).

(7)

Semua orang menggunakan web untuk segala sesuatu mulai dari pekerjaan sekolah sampai dengan memesan makanan karena prosesnya yang cepat, murah, mudah dan menyenangkan. Tidak perlu meninggalkan meja. Bahkan orang yang suka belanja sekalipun mencari produk yang diinginkan di web. (Semua, para.2). Website hanyalah sebuah kumpulan file yang terletak pada sebuah komputer yang terhubung ke Internet. Ketika seseorang mengunjungi website, sebenarnya hanya terhubung ke sebuah komputer dan komputer (yang kemudian disebut sebagai server) tersebut memberikan file yang ingin dilihat. Ini terdengar sederhana, tetapi umumnya komputer bisaa tidak memiliki power dan software yang dibutuhkan untuk merespon semua permintaan yang dibutuhkan oleh pengunjung website. Dan walaupun komputer/server tersebut sanggup, komputer akan membutuhkan koneksi/akses internet yang luar bisaa cepat untuk melayani jumlah pengunjung website.

2.1.4. Sejarah Website

Tahun 1989, Timothy Berners-Lee, ahli komputer dari Inggris menciptakan World Wide Web yaitu semacam program yang memungkinkan suara, gambar, film, musik ditampilkan dalam internet.

Situs pertamanya adalah www.nzoc01.cern.ch. Sedangkan we bertamanya adalah http://.../hypertext/WWW/TheProject.html. Tetapi web ini sudah lama tidak digunakan (First para.3). Karena penemuan inilah internet menjadi lebih menarik tampilannya dan sangat bervariasi.

Dahulu internet hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu dan dengan komponen tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang berada dirumah pun bisa terhubung ke internet dengan menggunakan modem dan jaringan telepon. Selain itu, internet banyak digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, lembaga militer di seluruh dunia untuk memberikan informasi kepada masyarakat (“Tahun”, para. 4).

(8)

2.1.5. Fungsi Situs Website

Secara umum situs web memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi Komunikasi

Situs web yang mempunyai fungsi komunikasi pada umumnya adalah situs web dinamis. Karena dibuat menggunakan pemrogaman web (server side) maka dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi seperti web mail, form contact, chatting, forum.

2. Fungsi Informasi

Situs web yang memiliki fungsi informasi pada umumnya lebih menekankan pada kualitas bagian kontennya karena tujuan situs tersebut adalah menyampaikan isinya. Situs ini pada umumnya berisi teks dan grafik yang dapat didownload dengan cepat.

3. Fungsi Entertainment

Bila situs web berfungsi sebagai sarana hiburan maka penggunaan animasi gambar dan elemen bergerak dapat meningkatkan mutu presentasi desainnya, meski tetap harus mempertimbangkan kecepatan downloadnya. Beberapa fasilitas yang memeberikan fungsi hiburan adalah game online, film online, music online, dan sebagainya.

4. Fungsi Transaksi

Situs web dapat dijadikan sarana transaksi bisnis, baik jasa maupun barang. Situs web ini menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik. Pembayaran bisa menggunakan kartu kredit, transfer ataupun memebayar secara langsung (Suyanto 5).

2.1.6. Jenis Situs Web

Berikut ini beberpa jenis situs web yang dikelompokkan sesuai tujuannya:

(9)

1. Alat Pemasaran

Adalah sebuah situs yang dibuat dengan tujuan untuk mempromosikan dan memasarkan produk atau jasa layanan suatu perusahaan. Dapat juga berupa company profile. Pemasaran melalui internet lebih cepat sampai dan memiliki jangkauan yang jauh lebih luas.

2. Nilai Tambah

Biasanya sebuah halaman web pada awalnya disusun sebagai sarana promosi, karena media promosi di web lebih murah dibandingkan dengan media promosi konvensional seperti brosur, majalah atau koran.

Sebuah situs web sering dibuat hanya sebagai adanya nilai tambah dalam perusahaan, mungkin perusahaan tersebut tidak terlalu membutuhkan sebuah situs, tetapi menggunakannya hanya sekedar untuk mengikuti tren sehingga perusahaan tampak lebih modern.

3. Katalog

Sebuah situs digunakan sebagi catalog elektronik yang menampilkan produk-produk yang dijual perusahaan. Dengan menggunakan situs web, apalagi jika produk yang tersedia sangat banyak, peng-update-an dapat dilakukan dengan mudah, efisien dan lebih ekonomis. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merancang situs web untuk katalog adalah informasi yang disampaikan jelas dan lengkap sehingga tujuan pemasarannya bisa tercapai.

4. E-Commerce

E-Commerce merupakan suatu kumpulan yang dinamis antara teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik. Di sini perdagangan barang, pelayanan dan informasi dilakukan secara elektronik. Dalam membuat situs e-commerce harus dipahami hubungan antara brand dan costumernya. Situs harus bisa memvisualkan aspek positif brand dan mengatur tempat dimana barang atau jasa tersebut

(10)

dipajang untuk dijual. Brand harus ditampilkan sebagai look and feel pada keseluruhan situs. Bagaimanapun, jika semua bagian pas dalam cara yang professional dengan jiwa brand tersebut, maka audience akan langsung merasa nyaman karenanya. Secara umum transaksi yang dilakukan dengan e-commerce adalah sebagai berikut:

a. Find it, mencari jenis produk atau jasa yang akan dibeli.

b. Explore it, mempelajari produk atau jasa yang akan dibeli.

c. Select it, memilih dan menyimpan ke dalam shopping cart.

d. Buy it, memproses transaksi pembayaran.

e. Ship it, mengakhiri proses transaksi dan kemudian dilakukan proses pengiriman barang.

Pada umumnya metode pembayaran yang dapat dipilih ada tiga, yaitu:

a. Online Processing Credit Card. Bisaanya untuk produk yang bersifat retail dimana pasarnya adalah seluruh dunia.

b. Money Transfer. Cara ini lebih aman. Namun konsumen dikenai biaya tambahan untuk penyedia jasa money transfer. Terutama bila harus mengirim uang ke negara lain.

c. Cash on Delivery. Bisaanya hanya dilakukan jika konsumen berada dalam satu kota yang sama dengan penyedia jasa.

5. E-learning

E-learning digunakan sebagai pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan. Ada juga yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui internet. Materi pengajaran melalui media ini mengandung teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video.

Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati, ada tiga hal yang wajib dilaksanakan, yaitu sederhana, personal dan cepat.

(11)

6. Komunitas

Sebuah situs yang dibuat dengan tujuan untuk memungkinkan pengunjung berkomunikasi secara bersamaan Pengunjung bisa berbagai pengalaman, ide, cerita dan mencari teman baru atau untuk membuat suatu perkumpulan baru. Contohnya adalah www.friendster.com.

Salah satu fitur pada situs yang ramai dikunjungi adalah forum, dimana pengunjung dapat mengirim berita sementara dan yang lain dapat menanggapinya. Forum juga dapat dijadikan tempat berkumpul dan mengobrol, membicarakan berbagai macam topik yang sedang hangat.

7. Portal

Portal adalah aplikasi berbasis web yang menyediakan akses suatu titik tunggal dari informasi online terdistribusi, seperti dokumen yang didapat melaui pencarian, kanal berita, dan link ke situs khusus.

Untuk memudahkan penggunaanya bisaanya disediakan fasilitas pencarian dan pengorganisasian informasi. Ada berbagai jenis portal, yang mendukung beberapa komunitas dan berbagai macam servis. Portal memiliki berbagai macam komponen teknik dan infrastruktur untuk mendukung fungsinya.

8. Personal

Situs personal merupakan situs yang memiliki tujuan untuk mempromosikan atau menginformasikan tentang seseorang, bisaanya berisi tentang biodata, portfolio (kumpulah hasil karya yang pernah dibuat), prestasi, atau sebagai diary yang menceritakan kehidupan sehari-hari yang di-publish agar orang lain dapat mengetahui dan mengenalnya (Suyanto 5-11).

2.1.7. Prinsip-Prinsip Desain Web

Prinsip utama sebuah desain adalah kualitas atau karakteristik bawaan dalam berbagai bentuk seni, diantaranya adalah:

(12)

A. Keseimbangan

Keseimbangan adalah hasil susunan satu atau lebih eleman desain sehingga antara yang satu dengan lainnya memiliki bobot yang sama. Keseimbangan adalah aturan dari kekontrasan visual. Bobot elemen bisaanya dapat lebih dikenali dari ukuran objek dan kepadatan detil atau tekstur. Bila kekontrasan antar elemen terlalu besar, keserasian dan keseimbangan akan hilang. Hubungan antara proporsi dan ukuran harus benar-benar dipertimbangkan pada saat ingin menghadirkan keseimbangan. (Suyanto 14).

B. Kontras

Kontras mudah dipahami, yaitu dengan melihat dari dua objek yang berlainan sehingga tampilan desain berkesan menonjol dan menarik perhatian. Pembarian kontras pada suatu objek haruslah kontras posirif, karena jika kontras yang diberikan adalah kontras negative, maka objek tersebut akan menjadi samar-samar, bahkan tidak terlihat karena terserap oleh latar belakang. (Suyanto 15).

C. Konsistensi

Konsistensi membuat pengunjung merasa nyaman karena dapat menjelajah situs dengan mudah. Ketika pengunjung membuka suatu halaman situs yang sudah konsisten, pengunjung akan langsung tahu kemana harus pergi dan pengunjung juga tahu sedang berada di mana.

Konsistensi dapat diterapkan pada marginm layout, huruf, warna, dan terutama pada navigasi. Navigasi sebaiknya sama antara halaman satu dengan halaman lainnya. Konsistensi sangat efektif untuk membangun brand perusahaan (Suyanto 16).

D. Ruang Kosong

Ruang kosong atau whitespace bisaanya disebut dengan ruang negatif, suatu istilah yang menggambarkan suatu ruang terbuka di antara elemen-elemen desain. Ruang kosong memisahkan atau menyatukan

(13)

elemen-elemen layout, menegaskan sebuah elemen, atau sebagai tempat istirahat bagi mata. Ruang kosong bisa ditemukan di antara kata, paragraf, huruf dan teks. Bisa juga diantara gambar dan elemen di halaman web. Ruang kosong sangat besar pengaruhnya dalam sebuah layout (Suyanto 17).

E. Warna

Warna dapat merebut perhatian, menarik, menolak, bahkan juga bisa mempengaruhi emosi. Warna dapat menampilkan kesan pertama kepada pengunjung ketika menjelajah sebuah situs web karena warna adalah yang pertama kali dilihat terutama warna background. Warna dapat berfungsi dan berperan sangat banyak dalam sebuah desain web.

Namun pada saat memilih warna, kita perlu berhati-hati dengan efek- efek yang dipilih, karena warna dapat mengidentifikasi tema dari situs (Suyanto 19).

1. Abu-abu. Adalah warna netral, sehingga dapat dikombinasikan dengan warna-warna lainnya. Abu-abu cocok sebagai warna latar belakang.

2. Merah. Warna ini menggambarkan semangat, sehingga banyak ahli feng-sui menyarankan warna merah untuk menambah semangat.

Warna merah cocok digunakan untuk menarik perhatian dan tombol

“Beli”.

3. Hijau. Warna hijau adalah warna alam, warna yang menyejukkan website mata dan melambangkan keamanan. Cocok digunakan pada website yang mementingkan unsur keamanan, seperti obat-obatan, dan obat semprot nyamuk.

4. Biru. Warna ini melambangkan ketentraman dan merupakan warna yang sering digunakan. Hindari penggunaan warna biru pada website tentang makanan, karena dapat menghilangkan selera.

5. Hitam. Warna yang melambangkan kekuatan, misteri, dan ketakutan.

Warna hitam dapat digunakan untuk menonjolkan warna lainnya.

(14)

6. Kuning. Warna kuning adalah warna yang gembira, dan optimisme.

Warna ini tidak cocok digunakan pada website untuk lanjut usia, karena dapat membuat mereka gelisah.

7. Ungu. Warna ungu menggabungkan kententraman dari biru dan semangat dari merah. Warna ungu disenangi oleh anak-anak kecil.

8. Coklat. Merupakan warna yang juga melambangkan alam, kenyamanan, dan ketahanan. Hindari penggunaan warna ini pada website wanita (“Warna”, para. 1).

F. Tipografi

Tipografi adalah seni huruf, meliputi pemilihan huruf, penentuan ukuran yang tepat,di mana teks dapat diputus, spasi jarak, dan bagaimana teks dapat dengan mudah dibaca. Karena beragamnya bentuk huruf maka agak sulit untuk menentukan pengaruh apa yang bisa ditimbulkan pada pengunjung. Akan tetapi huruf dibagi dalam beberapa lima kategori umum yang bisaanya masing-masing memiliki gata tersendiri, yaitu:

1. Serif. Huruf ini berciri memiliki stroke atau ekor. Huruf ini berkesan formal, elegan, anggun dan konservatif pada desain. Bentuk hurufnya yang berkaki membuat garis tidak kelihatan sehingga memudahkan mata pembaca untuk menelusuri dan membaca teks.

Jadi huruf ini cocok dipaki untuk teks yang panjang dengan jarak spasi yang sedikit.

2. San serif. Adalah jenis huruf yang tidak memiliki stroke atau ekor.

Ujungnya bisa berbentuk tumpul atau tajam.nJenis ini terlihat sederhana dan tidak formal sehingga cocok untuk judul dan subjudul.

3. Dekoratif. Jenis huruf yang mempunyai desain yang rumit, sesuatu yang baru yang menciptakan suasana hati yang membangkitkan emosi. Karena banyaknya jenis huruf dekoratif, maka bisa menimbulkan respons yang berbeda-beda.

4. Skrip. Jenis ini menyerupai tulisan tangan. Bentuk huruf ini memberikan kesan anggun, sentuhan pribadi dan kepuasan.

(15)

5. Monospace. Jenis huruf ini mempunyai jarak dan lebar yang sama untuk setiap hurufnya. Huruf mesin tik adalah contoh huruf monospace (Suyanto 43-46).

2.1.8. Kriteria Website yang Baik A. Usability

Usability adalah sebagai suatu pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan aplikasi atau situs web sampai pengguna dapat mengoperasikannya dengan mudah dan cepat. Situs web sebaiknya memenuhi lima syarat untuk mencapau tingkat usability yang ideal, antara lain:

1. Mudah untuk dipelajari. Letakkan isi yang paling penting pada bagian atas halaman agar pengunjung dapat menemukannya dengan mudah dan cepat.

2. Efisien dalam penggunaan. Jangan menggunakan link terlalu banyak.

Hantarkan informasi yang user butuhkan/berguna/berharga dengan sesesdikit mungkin klik. Setiap link di website seharusnya tidak mengalihkan perhatian user dari pesan utama yang ingin disampaikan.

3. Mudah untuk diingat. Situs sebaiknya jangan terlalu banyak melakukan perubahan terutama pada navigasinya.

4. Memiliki tingkat kesalahan yang rendah. Hindari link yang tidak berfungsi (broken link) atau halaman masih dalam proses pembuatan (under construction).

5. Kepuasan pengguna. Kepuasan adalah hal penting untuk diperhatikan untuk keberlangsungan situs web. Oleh karna itu sebuah website hendaknya enak dan nyaman untuk digunakan. User harus menemukan apa yang dicari dan dapat mendownloadnya dengan cepat, mengetahui kapan saatnya selesai dan dapat dengan mudah memberitahukan site atau konten yang didapat kepada teman atau relasi.

(16)

B. Sistem Navigasi

Kemudahan bernavigasi dalam situs web melibatkan sistem navigasi. Navigasi membantu pengunjung untuk menemukan jalan yang mudah ketika menjelajahi situs web. Memberitahu di mana pengunjung berad, dan ke mana pengunjung bisa pergi. Dengan demikian pengunjung dapat menemukan apa yang mereka cari dengan cepat dan mudah.

Navigasi dapat ditampilkan dalam berbagai media, yaitu teks, image atau animasi. Navigasi dari image dapat menawarkan banyak sekali variasi, misalnya dengan ikon, image, penggunaan huruf dan bentuk yang lebih bebas. Sedangkan navigasi dengan animasi memang sangat menarik karena berbagai interaktifitas visual yang ditawarkannya.

Syarat navigasi yang baik, antara lain:

1. Mudah dipelajari.

2. Tetap konsisten.

3. Memungkinkan feedback.

4. Muncul dalam konteks.

5. Menawarkan alternatif lain.

6. Memerlukan perhitungan waktu dan tindakan.

7. Menyediakan pesan visual yang jelas.

8. Menggunakan label yang jelas dan mudah dipahami.

9. Mendukung tujuan dan perilaku user.

C. Desain Visual

Kepuasan visual seorang user secara subyektif melibatkan bagaimana desainer situs web tersebut membawa mata user menimati dan menjelajahi situs web melalui layout, warna, bentuk dan tipografi.

Grafis membuat halaman web menjadi indah tetapi juga dapat memperlambat akses dengan semakin besarnya ukuran file-nya.

Desain yang baik setidaknya memiliki komposisi warna yang baik dan konsisten, layout grafis yang konsisten, teks yang mudah dibaca, penggunaan grafis yang memperkuat isi teks, penggunaan

(17)

animasi pada tempat yang tepat. Dan pada akhirnya secara keseluruhan memnbentuk suatu pola yang harmonis.

D. Content

Sebaik apapun situs web, jika tidak disertai konten yang berguna dan bermanfaat maka kurang akan berarti. Konten yang baik, menarik, dan relevan akan berguna baik target audience. Gaya penulisan dan bahasa yang dipergunakan harus sesuai dengan web dan target audience.

Konten harus relevan dengan tujuan situs. Situs web sebaiknya tetap memiliki arsip dari konten dan data-data lama.

E. Compatibility

Situs web harus kompatibel dengan berbagai perangkat tampilannya (browser). Beberapa syarat untuk meningkatkan kompatibilitas:

1. Tes di berbagai browser. Browser yang dipakai user bisa berbeda, versi yang berbeda atau dengan setting yang berbeda.

2. Pastikan situs web bekerja paling tidak di platform PC.

3. Jika memungkinkan, tawarkan pilihan tampilan situs, baik halaman web yang pelan (versi grafis atau animasi) atau cepat (versi HTML).

4. Kalau memakai plug-in, pastikan pengunjung dapat dengan mudah mendownloadnya.

F. Loading Time

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Zona Research (April 1999) menyatakan bahwa 80% user akan menutup browser bila halaman web yang dibuka tidak tampil dalam 7-8 detik. Penelitian Jupiter Media Metrix September 2001 – Amerika Serikat) mengatakan bahwa 40%

user akan kembali mengunjungi situs yang tampil lebih cepat.

Sebuah situs web yang tampil lebih cepat kemungkinan besar akan kembali dikunjungi, apabila dengan konten dan tampilan yang menarik. Waktu download memang tidak hanya dipengaruhi desain tetapi juga koneksi, server, dll.

(18)

G. Accesibility

Halaman web harus bisa dipakai setiap orang, baik anak-anak, orang tua, orang muda, termasuk orang cacat. Untuk hambatan fisik, dalam hal ini user dengan kekurangan indra penglihatan misalnya user yang penglihatannya kurang jelas memiliki kesulitan yang terletak pada ukuran teks sehingga kurang bisa membacanya maka dapat diatasi dengan memperbesar ukuran hurufnya. Pada orang-orang buta warna sebaiknya menghindari warna-warna yang rentan, bisa juga memberi warna yang kontras antara konten dan background.

H. Interactivity

Interaktivitas adalah apa yang melibatkan pengguna situs web sebagai user experience sengan situs web itu sendiri. Dasar dari interaktifitas adalah hyperlinks (link) dan mekanisme feed back.

Hyperlink digunakan untuk membawa user ke sumber berita, topic lebih lanjut, topik terkait, atau lainnya. Seperti link yang berbunyi more info about this, glosarry, related links, dan lain-lain.

Sedangkan mekanisme feed back, contohnya adalah critiques, comments, question, pooling / survey. Keuntungannya, user bisa memberitahujan jika ada missing link, dead link, atau kesalahan lain.

User juga bisa memberi kritik atau saran agar web bisa lebih baik lagi (Suyanto 61-69).

2.1.9. Tahapan Pembangunan Situs Web.

Dalam membuat situs web ada tahapan-tahapan yang harus diperhatikan dan dilakukan. Secara garis besar tahapan pembangunan situs web adalah sebagai berikut:

A. Rekayasa dan Pemodelan Sistem/ Informasi

Karena sistem ini merupakan bagian dari sebuah sistem yang lebih besar maka pekerjaan dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa subset kebutuhan software tersebut. Pandangan sistem ini penting ketika software harus

(19)

berhubungan dengan elemen-elemen lain seperti software, manusia dan database. Rekayasa dan analisis sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta desain tingkat puncak. Rekayasa informasi juga mencakup pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis.

B. Planning (Perencanaan)

Pada tahap ini, ditentukan tujuan dari software yang akan dibuat, malakukan analisis kebutuhan dan pengumpulan data yang diperlukan.

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada kebutuhan software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analisis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja dan interface yang diperlukan. Kebutuhan baik sistem maupun software didokumentasikan dan dilihat lagi dari pelanggan.

Untuk mengatur waktu kerja, jadwal kerja dibuat agar pembuatan software web lebih terencana dan tepat waktu.

C. Designing (Desain)

Desain software sebenarnya merupakan proses multi langkah yang berfokus pada empat tribut yang berbeda, yaitu struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detil prosedural. Proses desain menerjemahkan syarat atau kebutuhan ke dalam sebuah representasi software dengan kualitas yang diharapkan sebelum pengkodean dimulai. Sebagaiman disyaratkan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.

D. Scripting (Pemrograman)

Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan secara lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.

(20)

E. Testing (Pengujian)

Setelah program dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal software untuk memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada fungsi eksternal, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa dengan input yang terbatas akan didapat hasil yang aktual yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

F. Maintanance (Pemeliharaan)

Software mungkin akan mengalami perubahan setelah diserahkan kepada pelanggan. Perubahan bisa terjadi karena kesalahan- kesalahan tertentu, karena software harus diubah untuk mengakomodasi perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya, atau karena pelanggan perlu melakukan pengembangan fungsional. Pemeliharaan software mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak dilakukan dengan membuat yang baru. Pada tahap-tahap di atas, seorang desainer tidak bekerja sendiri, melainkan bekerja sama dengan tim lainnya (Suyanto 95-96).

2.2.1. Asal-Usul Agalonema

Agalonema berasal dari Asia Tenggara (Malaysia, Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam, Papua Nugini, Filipina dan Indonesia). Dahulu, anggota keluarga Araceae ini kebanyakan berdaun hijau dan putih.

Diantaranya, Agalonema cummutatum, Agalonema brevispathum, Aglaonema cochinchinese, Aglaonema costatum, Aglaonema crispum, Aglaonema pictum dan Aglaonema stenophyllum. Atas jasa Nat De Leon, pelopor penyilangan aglaonema asal Florida, Amerika Serikat, lahirlah aglaonema hibrid yang cantik dan corak yang menarik. Saat ini, penyilang asal Indonesia dan Thailand berhasil menghasilkan aglaonema hibrid. Coraknya semakin semarak. Warna daun hijau, merah dan kuning seolah memancarkan keanggunan yang menyejukkan mata (Redaksi PS 5-6).

(21)

Sebelum tahun 1980-an, Sri Rejeki, sebutan aglaonema bagi masyarakat Jawa, tidak begitu dikenal. Sebutan Sri Rejeki sebetulnya mengacu pada Aglaonema pictum, salah satu jenis asli Indonesia. Bentuk daunnya lebar, bulat telur berwarna hijau kebiruan dan bercorak kelabu keperakan. Habitat aglaonema itu ada di Sumatera, dan pernah ditanam di Kebun Raya Bogor tahun 1920. Namun, akhirnya dalam sejarah tanaman hias di Indonesia nama itu tenggelam. Lalu digantikan sebutan aglaonema. Di Malaysia aglaonema disebut good luck plant dan di Filipina disebut Ia suerte (keberuntungan).

Gambar 2.1. Aglaonema pictum, pemilik asli nama sri rejeki.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus Swadaya, 2006), p.16.

Orang yang memberi nama aglaonema adalah Heinrch Wilhelm Schott. Nama aglaonema baru diberikan pada tahun 1829 ketika usianya 35 tahun. Saat ini sebut aglaonema jauh lebih populer daripada Sri Rejeki. Popularitas tersebut terdongkrak sejak Gregorius Garnadi Hambali, pengankar di Bogor, Jawa Barat, berhasil membidani kelahiran Pride of Sumatera, pamor aglaonema terus mencorong. Begitu pula dengan para penyilang aglaonema lainnya, yang menghasilkan aglaonema yang semakin berkualitas (“Sang Aglaonema” 16-17).

(22)

2.2.2. Morfologi Tanaman Aglaonema 2.2.2.1. Daun

Daya tarik utama tanaman aglaonema adalah bentuk daunnya yang bulat, sempit, memanjang dan lancip pada ujungnnya seperti tombak.

Ukuran daun bervariasi, mulai dari bulat, lebar, bulat sedang, bulat kecil, hingga lonjong kecil. Beberapa jenis memiliki daun bergelombang pada bagian tepinya. Daun tumbuh teratur menyelimuti batang yang pendek.

Tekstur daun juga bervariasi, ada yang tebal halus, tebal agak kasar, hingga tipis lembut (Redaksi PS 7-8).

Warna daun aglaonema nonhibrida umumnya hijau dengan segala variasinya tergantung pada spesiesnya. Sedangkan aglaonema hibrida saat ini didominasi warna kemerahan, kuning dan jingga. Warna merah diperolrh dari aglaonema rotundum (Trubus Infokit 25). Daun merah menandakan keberanian, kuning keberuntungan, hijau keanggunan, dan putih kelembutan (Redaksi PS 8).

Gambar 2.2. Corak dan motif daun aglaonema sangat bervariasi.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus Swadaya, 2006), p.25.

2.2.2.2. Batang

Ukuran batang aglaonema relatif kecil, dengan diameter 1-3 cm.

Tinggi batang tergantung jenisnya. Ada yang jenis pendek, hanya 10 cm, namun yang jenis tinggi, lebih dari 50 cm. Batang lurus berwarna putih atau hijau. Yang putih bisaanya lebih tinggi, sedangkan yang hijau lebih pendek. Tipe pertumbuhan batang aglaonema ada dua macam yaitiu yang paling umum tumbuh ke atas, sedangkan yang kedua adalah merambat.

(23)

Di pangkal batang yang terpendam, keluar tunas baru yang akan membentuk anakan. Kecepatan terbentuk anakan tergantung tingkat kesehatan tanaman dan medianya. Jika median subur dan gembur, tanaman rajin mengeluarkan anakan (Trubus Infokit 25-26).

Gambar 2.3. Batang aglaonema.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok aglaonema: PT Trubus Swadaya, 2006), p.25.

2.2.2.3. Akar

Akar aglaonema selalu tumbuh baru. Akar pertama bakal layu setelah terjadi perkecambahan akar yang baru. Akar juga menjadi indikasi kesehatan tanaman. Akar yang gemuk menandakan aglaonema sehat, dan sebaliknya bila akar aglaonema kurus dan berwarna coklat maka menandakan bahwa aglaonema sedang sakit. Ukuran akar pada umumnya adalah 2-5 mm. Warnanya putih. Dari akar akan muncul banyak rambut- rambut akar. Semakin banyak akar maka aglaonema akan semakin cepat tumbuh besar.

Gambar 2.4. Akar aglaonema.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok aglaonema: PT Trubus Swadaya, 2006), p.27.

(24)

2.2.2.4. Bunga

Kehadiran bunga akan menyedot unsur hara. Wajar bila ukuran daun yang muncul setelah pembentukan bunga umumnya menjadi kecil.

Bunga muncul dari ketiak daun dan berwarna putih. Bunga ditopang oleh tangkai bunga sepanjang 10 cm. Bentuknya seperti bunga talas atau keladi.

Ada yang oval dan ada yang bulat dengan ujung meruncing.

Kematangan bunga bisa dilihat dari bentuknya. Jika sudah matang maka bentuknya agak gendut dan bila dipencet agak kempes. Bila masih keras artinya bunga belum matang. Namun ada cara yang paling mudah yaitu dengan adanya aroma wangi yang tercium sehari sebelum bunga matang. Bunga yang sudah matang bervariasai ada yang matang pukul 06.00, 07.00, dan seterusnya (Trubus Infokit 26-27).

Gambar 2.5. Bunga aglaonema.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus Swadaya, 2006), p.26.

2.2.2.5. Buah

Meski telah dilakukan penyerbukan buatan, tetapi tingkat keberhasilan menjadi buah amat rendah. Dari potensi 15-20 putik, yang berhasil hanya 2-3 buah. Bila pembuahan berhasil, mula-mula di pangkal bunga terbentuk benjolan kecil. Dua bulan kemudian sebesar kedele.

Empat bulan kemudian sebesar jagung. Bau akan matang delapan bulan kemudian. Sosok buah aglaonema mirip buah kopi, berukuran 1 c.

Bentuknya bulat oval. Tersusun membebtuk kelompok di ujung tangkai bunga. Ketika muda kulit buah berwarna hijau dan berubah menjadi merah

(25)

saar buah matang. Warna merah dari buah terdapat pada sebagaian besar spesies dan mengandung satu biji (Trubus Infokit 27).

Gambar 2.6. Buah aglaonema berumur 2 dan 8 bulan.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus Swadaya, 2006), p.27.

2.2.3. Aglaonema Hibrida

2.2.3.1. Pride of Sumatera yang fenomenal

Lahirnya Pride of Sumatera yang dihasilkan oleh Greg Hambali menandakan babak baru dalam dunia aglaonema hibrida. Adanya istilah aglaonema hibrida adalah untuk membedakan dengan aglaonema spesies yang jumlahnya mencapai 30 jenis. Pride of Sumatera memang bukan aglaonema hibrida pertama kalinya yang lahir dari persilangan. Periode 1980-an, aglaonema hibrida yang dihasilkan adalah tipe yang berdaun hijau. Sosok pride yang khas, merah kehijauan dengan punggung merah tua menyebabkan popularitas pride semakin meroket. Pewaris warna merah adalah induk jantan aglaonema rutondum (Trubus Infokit 43).

Gambar 2.7. Pride of Sumatera yang fenomenal.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus Swadaya, 2006), p.43.

(26)

2.2.3.2. Merah Merona di Penjuru Negara A. Donna Carmen

Donna Carmen hasil perkawinan aglaonema rutondum x aglaonema commutatum yang disilangkan oleh Greg Hambali juga. Ia dirilis pada tahun 1985. Saat pertama kali muncul harganya Rp. 250.000,- /daun. Kini di pasaran dijajakan dengan harga Rp.5000,-/ daun. Nama Donna Carmen diambil dari nama seorang pemilik kedai di perbatasan Brazil dan Bolivia. Keramahan Donna sangat mengesankan, sehingga nama itulah yang dipakai untuk hasil silangannya (Trubus Infokit 46).

Gambar 2.8. Donna Carmen.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus Swadaya, 2006), p.45.

B. Tiara

Tiara dirilis pada tahun 2000 yang merupakan hasil persilangan aglaonema rutondum x aglaonema commutatum hybrid. Sosoknya kompak dengan warna merah menyala, permukaan belakang daun juga berwarna merah, berbentuk elips, dan agak tegak. Pertama kali diluncurkan, Tiara tidak lanngsung laku. Namun saat ini Tiara dijual dengan harga dua juta per lembar daun. Nama Tiara diambil dari nama anak rekannya, Anton Sahputra, yang kerap menemani Greg ketika melakukan ekspedisi (Trubus Infokit 46).

(27)

Gambar 2.9. Tiara.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus Swadaya, 2006), p.46.

C. Adelia

Greg Hambali membidani kelahiran Adelia pada tahun 2000.

Nama Adelia diambil dari kolektor tanaman hias di Manila, Filipina.

Nama lengkapnya Angelis Adelia, dialah yang memandu perburuan aglaonema commutatum yang akan dimanfaatkan sebagai induk. Corak Adelia sangat bagus dan berbeda dari Pride of Sumatera. Semburat merah di urat daun adalah warisan dari aglaonema rutondum yang muncul merata berpadu dengan hijau. Induk aglaonema commutatum memberi warna merah muda pada batang. Saat pertama kali beredar harga satu Adelia berdaun 4 lembar dengan panjang 4 cm mencapai Rp. 12 juta.

Kini dijual dengan harga Rp. 350.000,-/daun (Trubus Infokit 46).

Gambar 2.10. Adelia.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus

(28)

D. Srikandi

Keistimewaan Srikandi ada pada jarak antar ruas batang yang dekat sehingga tanaman terlihat kompak. Daun besar dengan warna tulang merah kian memerah seiring penambahan umur. Nama Srikansdi diambil dari nama adik istri Greg Hambali, Indri Greg Hambali. Pada awal 2006, aglaonema ini menyabet juara aglaonema di Jakarta (Trubus Infokit 48).

Gambar 2.11. Srikandi.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus Swadaya, 2006), p.48.

E. Kresna

Kresna bersosok jangkung, karena itu Kresna lebih bagus ditanam dalam satu rumpun dengan anakan agar terkesan rimbun. Bentuk daunnya agak bulat dan tebal. Kresna dijual Rp. 3 juta/ pot (Trubus Infokit 48).

Gambar 2.12. Kresna.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus Swadaya, 2006), p.48.

(29)

Selain lima jenis aglaonema di atas masih banyak jenis-jenis aglaonema hasil persilangan Greg Hambali diantaranya: Ria, JT 2000, Petita, Nina, Shinta, Jatayu,Shanti dan Juwita.

2.2.3.3. Pesona Aglaonema Putih

Aglaonema putih juga tidak kalah mempesona dan peminatnya.

Di Thailand pemilik aglaonema putih bernama chiang may itu adalah Bua Sukmak dan Pramote Rojruangsang. Dijual di Indonesia dengan harga Rp.

6 juta/enam helai daunnya. Aglaonema putih keluaran Thailand yang lain adalah Top White. Setiap daun muda yang muncul berwarna putih lembut.

Seiring bertambah tua, warna daun berubah menjadi hijau dan kian pekat.

Meski kurang diminati di Indonesia, aglaonema putih tetaplah menarik (Trubus Infokit 56-57).

Gambar 2.13. Top White.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus Swadaya, 2006), p.56.

2.2.3.4. Kuning juga Mempesona A. Yellow Bone

Aglaonema kuning termasuk unik dan langka. Yellow Bone sangat langka karena tulang daunnya berwarna kuning. Lazimnya aglaonema bertulang putih, hijau dan merah. Sri Rejeki berumur 3 tahun ini didominasi warna hijau (Trubus Infokit 57).

(30)

Gambar 2.14. Yellow Bone.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus Swadaya, 2006), p.57.

B. Sultan Brunei

Taman Istana Brunei Darussalam memboyongnya dari Bangkok pada tahun 2001 seharga Rp. 100 Juta untuk 20 lembar daun. Warna hijau menghias tepian daun. Seiring penambahan umur tanaman, warna di tepi daun berubah menjadi hijau tua. Tangkai daun berwarna merah muda sehingga terlihat kontras dengan kuningnya daun (Trubus Infokit 58).

Gambar 2.15. Sultan Brunei.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus Swadaya, 2006), p.58.

(31)

C. Hibrid Yellow

Aglaonema berumur 1,5 tahun ini belum memiliki nama.

Penampilannya sangat istimewa lantaran warna dasar daun kuning. Dalam 30 kali penyilangan, belum tentu muncul kuning. Karena itu walau tingginya baru sejengkal, harganya sekitar Rp. 20 juta (Trubus Infokit 58).

Gambar 2.16. Hibrid Yellow.

Sumber: Trubus Infokit Vol. 04 Aglaonema (Depok: PT Trubus Swadaya, 2006), p.58.

Aglaonema kuning yang lain masih ada beberapa yaitu Semua Kuning, Ubah Warna, Atas Kuning Bawah Merah, Madame Teresa dan Lucia, Jack Hanny, Moonlight, dan lain-lain.

2.2.4. Sifat dan Karekteristik Aglaonema Hibrida

Aglaonema tumbuh subur di tempat teduh dengan pencahayaan terbatas. Dalam pemeliharaanya, tanaman hias yang indah ini termasuk tidak rewel asal dirawat dengan baik. Yang penting semua persyaratan hidupnya terpenuhi, seperti lokasi, sinar matahari, iklim, cuaca, sirkulasi udara, air dan media.

2.2.4.1. Lokasi

Lokasi atau tempat dengan ketinggian 300-400 m dpl adalah ideal untuk merawat aglaonema. Di dataran rendah (<300 m dpl) pertumbuhan tanaman lebih cepat, karena suhu lebih hangat dan matahari bersinar lebih lama sehingga proses fotosintesis berjalan dengan optimal.

(32)

Di dataran sedang (>400 m dpl), tanaman cenderung lebih lambat, karena udara lebih sejuk dan sinar matahari redup (Redaksi PS 9-10).

2.2.4.2. Sinar Matahari

Sebagai tanaman yang tumbuh di dataran rendah sampai sedang, aglaonema membutuhkan sinar matahari dengan tingkat intensitas cahaya terbatas, 10-30%. Aglaonema menyenangi lokasi teduh sehingga cocok untuk tanaman hias di dalam ruangan (indoor plant) kira-kira 1-2 minggu (Redaksi PS 10-11).

2.2.4.3. Iklim dan Cuaca

Iklim dan cuaca sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan kesehatan aglaonema. Idealnya, aglaonema butuh lokasi bersuhu 28-30° C (siang) dan 20-22° C (malam). Kelembapan udaran yang baik 50-60%.

Kelembapan dibawah 50%, kondisi terlalu kering menyebabkan aglaonema layu dan pada akhirnya mati (Redaksi PS 11).

2.2.4.4. Angin dan Sirkulasi Udara

Angin dan sirkulasi yang baik membantu penguapan sehingga kelembapan lokasi terjaga dengan baik. Saat kondisi lembab atau musim hujan dan sirkulasi buruk seringkali muncul cendawan yang menyerang daun, batang, maupun akarnya. Meskipun sinar matahari cukup, tetapi sirkulasi udara buruk, dapat mengganggu proses penyerapan zat hara dan media. Akibatnya, aglaonema tumbuh lambat dan tampak kurang sehat (Redaksi PS 12).

2.2.4.5. Air

Meski tidak menyukai tempat tergenang (banyak air), aglaonema membutuhkan air dalam jumlah yang cukup. Air merupakan unsur penting untuk pertumbuhan akar, cabang, daun dan bunga. Sumber air yang baik berasal dari tanah karena banyak mengandung mineral dan

(33)

unsur-unsur yang diperlukan tanaman. Air sebaiknnya ber-pH netral (Redaksi PS 12).

2.2.4.6. Media

Bila aglaonema ditanam di pot plastik, bahan medianya adalah sekam bakar (15%), coco peat (10%), pakis (50%), pasir (10%), kompos (5%) dan humus (10%). Pot plastik dipilih karena murah dan mudah diperoleh di toko tanaman hias. Agar sirkulasi udara di media cukup baik, sisi pot dibuat 2-3 lubang (Redaksi PS 12).

2.4. Analisa Data 2.4.1. Kuesioner

Tabel 2.1. Form Kuesioner

Kuesioner Tentang Perlunya Website Aglaonema di Internet

Nama : Alamat :

Usia : a. < 20 tahun-30 tahun b. 31 tahun - 40 tahun c. 41 tahun - 50 tahun d. 51 tahun – 60 tahun

1. Apakah Anda menyukai tanaman hias?

a. Ya,suka. b. Tidak suka (langsung ke nomor 6&7 saja)

2. Apakah Anda tahu tanaman hias Aglaonema atau Sri Rejeki?

a. Tahu b. Tidak tahu

3. Darimana Anda mengetahui Aglaonema?

a. Pameran Tanaman Hias b. Teman/Kerabat

c. Internet

(34)

45

d. Buku/Koran/Tabloid/Majalah

4. Apakah Anda memelihara Aglaonema?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah Anda membutuhkan informasi untuk perawatan dan pemeliharan Aglaonema?

a. Ya, perlu b. Tidak Perlu

6. Apakah Anda pengguna internet?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah Internet sangat bermanfaat bagi anda?

a. Ya b. Tidak

8. Menurut Anda, apakah fungsi dan manfaat dari internet?

a. Sebagai wadah informasi dan forum komunikasi (chatting, mailing list).

b. Membantu dalam melaksanakan pekerjaan (untuk bisnis).

c. Sarana pendukung di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan.

~Terima Kasih Anda telah mengisi kuesioner ini.~

Tabel 2.2. Nama-nama Responden

NO NAMA ALAMAT USIA PEKERJAAN

1. Henny Raya Pandaan 590 35 Ibu Rumah

Tangga 2. Gunawan Manyar Kertoarjo III/44 50 Wiraswasta

3. Claudius Larry Tembaan 25 Karyawan

4. Djie Wie Khiem Babatan Pantai VII/5 32 Wiraswasta 5. Fernando Karang Empat Timur I/57 26 Wiraswasta 6. Fena Yuanita Arief Rahman Hakim

Regency 21 A-5 22 Mahasiswa

7. Lukman Winarko Grand Trawas A47 38 Wiraswasta 8. Lie Ing Dharmahusada Indah Timur

II/11 51 Ibu Rumah

Tangga 9. Louis Chandra Mulyosari Prima I/MC-32 23 Mahasiswa

10. Alfandy Rangkah II/8 27 Karyawan

(35)

11. Peter Raya Betro 562 Sidoarjo 44 Wiraswasta

12. Shinta Karang Asem XVI/25 21 Mahasiswa

13. Lidia Hudianto Galaxy Bumi Permai A/4 26 Ibu Rumah Tangga 14. Melda Yalidona Nginden Intan Barat

IV/1-C 30 Ibu Rumah

Tangga 15. Agustinus Mulyo Lebak Arum II/29 34 Karyawan 16. Koe Tek Loek Mulyosari Prima I/MC-32 57 Wiraswasta

17. Lusiani Samanhudi 308 Gresik 53 Ibu Rumah

Tangga

18. Oktavia Gondo Kenjeran 438 22 Mahasiswa

19. Imelda Sorentoo H-14 – Laguna

Indah 24 Ibu Rumah

Tangga

20. Ely Kristy Tambaksari 31 Ibu Rumah

Tangga

21. Selvy Dharmahusada Mas AJ-19 24 Ibu Rumah

Tangga 22. Yolandawati Pogot Palm Regency A-27 26 Karyawan 23. Yohana Villa Kalijudan

Indah K/22 20 Mahasiswa

24. Michael Taman Pondok Indah A-17 29 Wiraswasta

25. Mike Karang Asem IV/7 25 Wiraswasta

26. Joni Graha Tirta B-80 Sidoarjo 46 Wiraswasta 27. Mercylin Manyar Jaya Praja III/D-35 28 Ibu Rumah

Tangga

28. Henry M Sungkono 14 Gresik 55 Wiraswasta

29. Monica Cicilia Klampis Indah III/39 30 Ibu Rumah Tangga

30. Chrisliangtoro Lebak Jaya 38 Karyawan

31. Fandy Santoso Dharmahusada Permai IX-6 47 Wiraswasta

32. Ita Ploso II/9 23 Mahasiswa

33. Lindawati Dharmahusada Indah I/C-

39 49 Ibu Rumah

Tangga

34. Irawan Imam Bonjol 17 54 Wiraswasta

35. Anast Prapen Indah B-8 43 Ibu Rumah

Tangga 36. Jeffry Perum.Maspion 40Pepelegi 26 Karyawan 37. Robin Klampis Semolo Barat

III/20 37 Wiraswasta

38. Annie Manyar Rejo IX/20 52 Ibu Rumah

Tangga

39. Imelda Gembong Sayuran 10 21 Mahasiswa

40. Vita Dian Istana F-II/39 31 Ibu Rumah

Tangga 41. Sofia Lestiawati Sidoyoso III/63 35 Ibu Rumah

Tangga

42. Honggo S.Parman 34 Sidoarjo 25 Mahasiswa

(36)

43. Yohana Soetanto Gading Indah Utara II/21 40 Wiraswasta

44. Stevan Gubeng Jaya 46 Karyawan

45. Michael Satelit Barat GS-5 24 Wiraswasta

46. Henry Ambengan Batu 45 Wiraswasta

47. Kiki Wijaya Darmo Harapan V-EL/6 55 Wiraswasta

48. Hari Manyar 8 41 Karyawan

49. Reza Trinato Dukuh Kupang Timur 33 Karyawan

50. Dhienny Sukomanunggal 232 49 Ibu Rumah

Tangga 51. Agung Pondok jati AD-4 Sidoarjo 29 Wiraswasta

52. Alfan Kutei 04 37 Wiraswasta

53. A Lok Pucang sawit 20 51 Karyawan

54. Henny Wonosari kidul 342 32 Ibu Rumah

Tangga 55. Soendoro W. Kendangsari 56-58 56 Wiraswasta 56. Poerwanto Tempel Sukorejo I/55 42 Karyawan

57. Handoyo Raya Jemursari 346 52 Wiraswasta

58. Ani Ch. Perak Timur 462 49 Karyawan

59. Niniek Ruko Citraland C1-41 51 Karyawan

60. Herman H. Raya Darmo 58-60 64 Wiraswasta

61. Semiwati S. Kertajaya Ind.Timur O-91 45 Ibu Rumah Tangga 62. Indah Darmawan A.yani 40 Sidoarjo 40 Ibu Rumah

Tangga 63. Megawati Dharmahusada Indah J-4 49 Ibu Rumah

Tangga

64. Kustiah Simpang DPS IX/39 58 Ibu Rumah

Tangga 65. Arif Babatan Pantai Utara X/64 24 Mahasiswa

66. Arifin Kalianak 30 37 Karyawan

67. Uswin Tambak Osowilangon 375 38 Karyawan

68. Rachmat Kalidami II / 34 21 Mahasiswa

69. Sudarmi Ds.Jajag - Banyuwangi 63 Ibu Rumah Tangga

70. Penny Manyar Rejo 1/8 62 Ibu Rumah

Tangga

71. Yanti Manyar Sabrangan 338 27 Karyawan

72. Donny Sutorejo Utara I/28 47 Wiraswasta

73. Yulita Ds.Manyar - Gresik 31 Ibu Rumah

Tangga

74. Anas Jemursari Utara 76 55 Ibu Rumah

Tangga 75. Astika Soekarno Hatta 20 Malang 42 Wiraswasta 76. Kartika Bendul Merisi Tengah 34 36 Ibu Rumah

Tangga

77. Tono Tulungagung 53 Wiraswasta

78. Ardhi Buduran - Sidoarjo 40 Karyawan

(37)

68%

32%

S uka Tidak S uka

79. Yuli Petemon Tengah 4 39 Karyawan

80. Bambang Manyar Jaya VII/48 61 Wiraswasta

81. Kristiono Basuki rahmat 332 Malang 29 Karyawan 82. Rudianto Manyar Tirtoyoso VII/5 35 Karyawan 83. Nanang Bulu jaya gang Masjid 9 46 Wiraswasta

84. Idris Jl. Sekolahan 41 30 Karyawan

85. Supri Sidokare Asri I / 42 38 Wiraswasta

86. Rosita Nginden Baru 11 33 Ibu Rumah

Tangga

87. Andri Wonorejo Permai 3/84 41 Wiraswasta

88. Indro Wahyudi Kalisosok 338 27 Karyawan

89. Anum Taman Pondok Jati AF-87 50 Wiraswasta

90. Johan Djohari Berbek Industri III/01 39 Wiraswasta 91. Wawan Pradah Kali Kendal II-64 55 Wiraswasta

92. Djo Sukodami gang Buntu 24 39 Wiraswasta

93. Gugun Tenggilis III / 41 30 Karyawan

94. Aris Waspada 36 46 Wiraswasta

95. Lala Kedung cowek 131 52 Ibu Rumah

Tangga

96. Henry Kapas Madya Barat 1/96 52 Wiraswasta

97. Richard Ngagel jaya 50 31 Karyawan

98. Jonny Klampis Semolo timur II/3 37 Wiraswasta

99. Yenny Pumpungan 1/37 41 Ibu Rumah

Tangga 100.

Yuyun Rogojampi - Banyuwangi 47 Ibu Rumah

Tangga

Dari 100 responden yang mengisi pertanyaan-pertanyaan kuesioner diatas, didapatkan jawaban, yaitu:

1. Apakah Anda menyukai tanaman hias?

- 68% responden menyatakan menyukai tanaman hias.

- 32% responden menyatakan tidak menyukai tanaman hias.

(38)

6 9%

31%

Tahu Tidak Tahu

22%

18%

13%

47%

Pemeran Tanaman Hias Teman/Kerabat

Internet Media Cetak

35%

65%

Ya Tidak

2. Apakah Anda tahu tanaman hias Aglaonema atau Sri Rejeki?

- 69% responden menyatakan mengetahui Aglaonema atau Sri Rejeki.

- 31% responden menyatakan tidak mengetahui Aglaonema atau Sri Rejeki.

3. Darimana Anda mengetahui Aglaonema?

- 22% responden mengetahui dari pameran tanaman hias.

- 18% responden mengetahui dari teman/kerabat.

- 13% responden mengetahui dari internet.

- 47% responden mengetahui dari buku/koran/tabloid/majalah.

4. Apakah Anda memelihara Aglaonema?

- 35% responden memelihara aglaonema.

- 65% responden tidak memelihara aglaonema.

(39)

96%

4%

Memerlukan Tidak Memerlukan

85%

15%

Pengguna Bukan Pengguna

43%

57%

Bermanfaat Tidak / Kurang Berm anfaat

5. Apakah Anda membutuhkan informasi untuk perawatan dan pemeliharan Aglaonema?

- 96% responden memerlukan informasi.

- 4% responden tidak memerlukan informasi.

6. Apakah Anda pengguna internet?

- 85% responden menggunakan internet.

- 15% responden tidak menggunakan internet.

7. Apakah internet sangat bermanfaat bagi Anda?

- 71% responden menyatakan internet sangat bermanfaat.

- 29 % responden menyatakan internet tidak/kurang bermanfaat.

(40)

8. Menurut Anda, apakah fungsi dan manfaat internet?

32%

43%

25%

Media komunikasi dan informasi Membantu pekerjaan

Sarana pendidikan

- 32% responden menyatakan internet merupakan wadah informasi dan forum komunikasi (chatting, mailing list).

- 43% responden menyatakan internet membantu dalam melaksanakan pekerjaan (untuk bisnis).

- 25% responden menyatakan internet merupakan sarana pendukung di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan.

2.4.2. Wawancara

Pada tanggal 15-17 September 2007 telah dilakukan beberapa wawancara/interview terhadap beberapa orang yang cukup erat hubungannya dengan dunia agrobis, diantaranya ialah Bpk. Rachmadi selaku Pengelola Makarti Orchid, Pasar Kayun Surabaya, Ibu Veronica Odylia selaku pemilik kebun anggrek dan aglaonema ‘Renny Orchid’, sekaligus sebagai sekretariat PAI (Perhimpunan Anggrek Indonesia), Bpk.Sigit & Bpk. Dwi selaku pemilik toko aglaonema terlengkap di Surabaya Timur ‘Bratang Orchid’, Pasar bunga Bratang Surabaya, Ibu Ruth dan Ibu Annie selaku kolektor Aglaonema di Surabaya.

Dalam wawancara yang dilakukan penulis ingin mengetahui seberapa pentingkah sebuah website tentang all about aglaonema itu apabila hadir di tengah masyarakat, terutama di kancah para hobiis tanaman hias. Hasilnya ialah 70% dari suara mereka menyatakan bahwa mereka akan menyambut dengan baik, dengan penjelasan dan pertimbangan singkat bahwa website tentang aglaonema ini nantrnya tidak hanya diperuntukkan bagi para hobiis saja, melainkan untuk seluruh masyarakat Indonesia, sebab turut mendukung di bidang dunia pendidikan

(41)

dan kebudayaan, selain itu juga sebagai wadah informasi dan komunikasi yang efektif dan canggih di masa yang akan datang.

2.4.3. SWOT

Dalam analisa SWOT ini akan dicari kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threat) pada tanaman hias khususnya aglaonema dan kompetitor-kompetitor website aglaonema yang sudah online.

2.4.3.1. Aglaonema A. Strength

- Aglaonema atau Sri Rejeki sudah populer di telinga masyarakat.

- Aglaonema sudah memiliki “fans-fans” yang loyal bahkan membentuk suatu jaringan dan komunitas sendiri sebagai sutau wadah penggemar tanaman hias aglaonema, dimana dari jaringan tersebut dapat menciptakan peluang bisnis yang bagus .

- Aglaonema dianggap sebagai tanaman keberuntungan, dimana para pemiliknya dipercaya bisa mendapatkan hoki atau beruntung.

- Aglaonema memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran, melebihi harga pasar tanaman hias jenis lain yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat.

- Memiliki tampilan daun yang berwarna merah cerah hingga warna-warna lainnya yang amat bervariatif, yang tidak dimiliki oleh tanaman jenis lain.

B. Weakness

- Memerlukan perhatian ekstra dalam pemeliharaan.

- Bagi sebagian orang, harga aglaonema relatif masih tinggi, walaupun kini ada beberapa jenis aglaonema yang sudah dibudidayakan secara masal, sehingga dapat menekan harganya.

- Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa target marketnya masih sangat sedikit, yaitu para penggemar tanaman hias saja.

(42)

C. Opportunities

- Seiring dengan berjalannya waktu, aglaonema akan semakin dikenal masyarakat, dan tidak menutup kemungkinan, semakin banyak masyarakat yang turut memelihara aglaonema di rumah.

- Jenis-jenis aglaonema silangan akan semakin banyak yang baru, berarti permintaan akan aglaonema berjenis baru akan semakin besar.

- Secara tidak langsung, kepopuleran aglaonema ini dapat mengangkat nama-nama tanaman hias yang lain yang belum terkenal.

D. Threat

- Banyak juga orang yang lebih menyukai tanaman hias lainnya (seperti Adenium, Euphorbia, Kaktus, Anggrek, Anthurium, Philodendron, Sansievera,dsb), yang jika aglaonema tidak dikembangkan pamor dan keberadaannya, maka keberadaan tanaman hias lain yang semakin didengar masyarakat, bahkan bisa menyaingi harga pasar aglaonema.

2.4.3.2. www.tpkkoja.co.id A. Strength

- Sudah online sejak tahun 2005

- Memiliki menu-menu yang lengkap dari galeri, forum, keanggotaan, hingga informasi-informasi aglaonema.

- Merupakan salah satu media informasi yang efektif selain buku hobi yang bergaya konvensional.

- Semua isi website yang berupa foto maupun teks bisa diupdate kapan saja, karena online.

B. Weakness

- Desain website yang kurang menarik dan kurang bernuansa, sehingga kurang mengena pada target market dan target audiencenya.

- Font kurang jelas.

- Hierarkhi tidak beraturan.

(43)

C. Opportinities

- Peluang berkembangnya website tpkkoja ini sangat besar, karena sudah banyak orang yang mengetahuinya dan sudah memiliki banyak anggota.

- Suatu saat website di bidang agro ini bisa menjadi media komunikasi dan informasi yang efektif, cepat, dan tepat guna.

D. Threat

- Semakin maraknya bisnis di bidang agrobis membuat banyaknya website- website lain yang lebih menarik dan lengkap mulai bermunculan, dengan demikian apabila website tpkkoja tidak meng-update dan memperbaharui desain dan isinya, maka hal ini dapat menjadi ancaman yang serius.

2.4.3.3. www.agloindonesia.com A. Strength

- Desain terlihat menarik dan simpel.

- Mulai muncul sejak tahun 2006.

- Merupakan salah satu media informasi yang efektif selain buku hobi yang bergaya konvensional.

- Semua isi website yang berupa foto maupun teks bisa diupdate kapan saja, karena online.

B. Weakness

- Menu-menu yang ada kurang lengkap, karena masih tergolong baru dan membutuhkan banyak revisi dan penambahan.

C. Opportinities

- Website agloindonesia bisa mengalami perkembangan yang lebih luas.

- Dengan desain yang lebih unik dan beda, target audience bisa lebih nyaman dalam memakai dan menggunakannya, sehingga di masa yang akan datang dapat menjaring pelanggan baru untuk mampir di website ini.

Gambar

Gambar 2.1. Aglaonema pictum, pemilik asli nama sri rejeki.
Gambar 2.2. Corak dan motif daun aglaonema sangat bervariasi.
Gambar 2.3. Batang aglaonema.
Gambar 2.6. Buah aglaonema berumur 2 dan 8 bulan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa peningkatan produksi keripik pare ke depan lebih menjanjikan dari pada keripik sayur lainnya, disamping pula ada

Lebih lanjut, Isnaini dan Suranto (2010:21) mengemukakan, lari sambung disebut juga dengan lari estafet. Pelaksanaan dalam lari sambung dilakukan oleh empat pelari dalam satu

Waduk Cikoncang terletak di dataran rendah sehingga kemungkinan terjadinya up welling (umbalan) sangat kecil. Pemanfaatan lahan waduk masih di bawah batas maksimum yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan kontribusi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Denpasar tahun

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penambahan banner dengan bentuk dan persentase yang berbeda terhadap nilai slump dan kuat lentur beton

Jika spesi…kasi sistem dinyatakan dalam formula , maka veri…kasi berbasis model merupakan veri…kasi untuk memeriksa apakah model M memenuhi formula

Belum adaya penegtahuan mengenai gempa oleh Ponpes NW untuk mitigasi gempa, dengan pengajuan serta disetujui proposal ini akan banyak diperoleh seperti peta lintasan

Sub Model Dinamika Masyarakat Sub model ini dibangun untuk menggambarkan perkembangan jumlah masyarakat yang berbatasan langsung de- ngan kawasan Taman Nasional Baluran yang