• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM POKOK PEMBINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA BONERATE KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM POKOK PEMBINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA BONERATE KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM POKOK PEMBINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA BONERATE

KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Oleh:

YUSRAWATI

Nomor Induk Mahasiswa : 10561 04825 14

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTASILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(2)

i SKRIPSI

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM POKOK PEMBINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA BONERATE KABUPATEN

KEPULAUAN SELAYAR

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun dan Diajukan Oleh:

YUSRAWATI

Nomor Stambuk: 10561 04825 14

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Yusrawati

Nomor Induk Mahasiswa : 10561 04825 14

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar akademik dan pemberian sanksi lainnya sesuai dengan aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 21 Februari 2020

Yang Menyatakan,

(6)

v ABSTRAK

Yusrawati, Lukman Hakim dan Ansyari Mone. Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pokok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga di Desa Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam program pokok pembinaan kesejahtraan keluarga di Desa Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini adalah 8 orang. Menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sementara analisa data yang digunakan yakni reduksi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam program pokok PKK berjalan cukup baik, karena adanya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dengan mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh tim penggerak PKK Desa Bonerate. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam program pokok PKK dapat dilihat dengan bentuk swadaya masyarakat baik dalam hal tenaga maupun materi. Adapun permasalahanya adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Desa Bonerate. Disarankan agar Partisipasi masyarakat Desa Bonerate dalam program PKK perlu ditingkatkan lagi serta tim pengerak PKK sebagai pelaksana tugas yang ada di Desa Bonerate harus lebih mengoptimalkan keterlibatan masyarakat dalam berbagai kegiatan.

(7)

vi

KATA PENGANTA R

“Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang” Assalamu „Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pokok PKK Di Desa Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Kedua Orang Tua Tercinta yaitu Bapak Abduh dan Ibu SittiAra yang telah Melahirkan, Membesarkan, Mendidik, Mengarahkan, dan Senantiasa Mendo‟akan Serta Memberikan Bantuan yang Tiada Ternilai Baik Moral Maupun Materi, Nasehat Serta Pengorbanan Yang Tak Terhingga Dalam Melalui Hari Demi Hari Dalam Kehidupan Ini.

2. Ayahanda Dr. H. Lukman Hakim, M.Si Selaku Pembimbing I dan Bapak Drs. H. Ansyari Mone, M.Pd Selaku Pembimbing II yang Senantiasa Meluangkan

(8)

vii

Waktunya Membimbing Dan Mengarahkan Penulis, Sehingga Skripsi Ini Dapat Diselesaikan.

3. Ibunda Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Kakanda Nasrul Haq, S.Sos., M.PA Selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Kakanda Nurbiah Tahir, S.Sos,M,Ap Selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Administrasi Negara

6. Bapak Dan Ibu Dosen Jurusan Administrasi Negara Oleh Limpahan Ilmu Yang Diberikan Kepada Penulis Sebagai Bekal Dimasa Akan Datang.

7 Bapak Dan Ibu Staf Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makasssar

8. Buat Saudara-Saudariku Mahyudin S.Tr.Kep, Agus Salim S.Pd, Aprianti, Harianti.

9. Terima Kasih (Sarwinda S.Sos, Ayu Miranda S.Sos, Sarneni Bs S.Sos ,Waode Surya S.Sos, Ruwaeda S.sos ).

10. Masyarakat dan Tim Penggerak PKK di Desa Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar.

11. Buat teman-teman seperjuangan di jurusan Ilmu Administrasi Negara angkatan 014, penulis mengucapkan terima kasih atas kebersamaan dan pengertiannya selama ini.

(9)

viii

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi penelitian ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 21 Februari 2020 Penulis

(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENERIMAAN TIM ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I. PENDAHULUAN………. 1

A. Latar Belakang……… .... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Kegunaan Penelitian... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Partisipasi Masyarakat ... 7

B. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ... 15

C. Kerangka Pikir ... 26

D. Deskripsi Fokus Penelitian ... 28

BAB III. METODE PENELITIAN ... 30

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 30

B. Jenis dan Tipe Penelitian ... 31

C. Sumber Data ... 31

(11)

x

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

G. Teknik Analisis Data ... 33

F. Teknik Pengabsahan Data ... 34

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 37

C. Pembahasan Penelitian ... 48 BAB V. PENUTUP ... 59 A. Kesimpulan ... 59 B. Saran ... 61 DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

4.1 Rekapitulasi Kependudukan Desa Bonerate 2019 37

4.2 Program Pokok PKK Desa Bonerate 38

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat. Keluarga terdiri dari kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi menciptakan peranan sosial. Kumpulan dari keluarga akan membentuk suatu lapisan masyarakat dan selanjutnya lapisan-lapisan masyarakat tersebut akan bergabung dalam kelompok besar menjadi suatu bangsa. Baik buruknya suatu bangsa tergantung pada pembinaan anggota keluarga dan generasi yang akan datang.

Dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak, salah satu yang berperan dalam membina keluarga adalah ibu. Sebagaiseorang wanita, ibu dituntut untuk mempunyai waktu yang lebih lama untuk tinggal dirumah dibandingkan dengan ayah. Dengan demikian, maka wanita dituntut untuk dapat mengatur kehidupan rumah tangganya, terutama dalam fungsi sebagai pengasuh anak dan pengatur konsumsi makanan dalam suatu keluarga. Dalam membina keluarga wanita memerlukan bekal pendidikan dan pengetahuan.

Perkembangan menunjukkan bahwa sesungguhnya wanita mempunyai potensi yang sama besarnya dengan potensi pria. Secara hukum wanita Indonesia berpeluang sama dengan laki-laki untuk berpartisipasi dalam proses

(15)

2

pembangunan disemua bidang kehidupan. Pasal 21 dan pasal 27 Undang-Undang Dasar 1945 menjamin adanya kesamaan hak dan kewajiban bagi seluran warga negara tanpa membeda-bedakan apakah pria ataupun wanita, dalam bidang pekerjaan, kesehatan, politik, dan hukum, serta hak perorangan. Wanita, sebagai warga negara maupun sebagai sumber insani bagi pembangunan mempunyai hak, kewajiban, dan kesempatan yang sama dengan pria disegala bidang kehidupan bangsa dan dalam kegiatan pembangunan.

Salah satu wadah organisasi perempuan di masyarakat desa dan kelurahan adalah PKK. Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan sebuah gerakan yang dipelopori oleh perempuan sebagai penggerak dalam membangun, membina dan membentuk keluarga guna mewujudkan kesejahteraan keluarga sebagai unit kelompok terkecil dalam masyarakat.Kesejahteraan keluarga menjadi tujuan utama PKK. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang akan berpengaruh besar terhadap kinerja pembangunan, dari keluarga yang sejahtera ini maka tata kehidupan berbangsa dan bernegara akan dapat melahirkan ketentraman dan kedamaian. Oleh karena itu, kesejahteraan keluarga menjadi salah satu barometer dalammenilai peningkatan pembangunan.

Pemerintah telah membentuk berbagai program dan sarana yang dapat membantu masyarakat, salah satunya adalah organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di seluruh wilayah Indonesia. Organisasi ini telah

(16)

3

diakui oleh masyarakat, bahkan pada tahun 2007 mendapat penghargaan dari beberapa lembaga internasional (WHO, Unicef, Unesco,) karena melalui 10 program pokoknya PKK telah mampu melibatkan wanita dan pria dalam upaya mewujudkan keluarga yang sejahtera, maju dan mandiri.

Menurut sejarahnya, PKK semula merupakan akronim dari Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang bertujuan untuk melibatkan partisipasi wanita melalui program pendidikan perempuan. Kemudian, pada tanggal 27 Desember 1972 organisasi tersebut berubah nama menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga yang bertujuan untuk membina dan membangun keluarga dibidang mental, spiritual dan fisik serta peningkatan mutu pangan, sandang, kesehatan, dan lingkungan hidup. Anggotanya adalah tokoh masyarakat, para isteri Kepala Dinas dan isteri Kepala Daerah sampai dengan tingkat Desa dan Kelurahan yang kegiatannya didukung dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Selanjutnya dengan adanya reformasi serta paradigma baru dan semangat otonomi daerah, sejak tahun 1999 akronim PKK berubah lagi menjadi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Kata pemberdayaan dipilih karena mengandung pengertian suatu usaha sistematis dan terencana untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Mnurut Paradigma Nomor 5 Tahun 2007, PKK merupakan salah satu lembaga kemasyarakatan Desa dan Kelurahan merupakan mitra pemerintah dalam organisasi kemasyarakatan. PKK mempunyai peran untuk membantu pemerintah

(17)

4

Desa dan Kelurahan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir batin untuk menuju terwujudkan keluarga yang berbudaya, bahagia, sejahtera, mandiri dan harmonis serta mempunyai peran dalam menumbuh-kembangkan potensi dan peran perempuan dalam meningkatkan pendapatan keluarga.selain itu peran PKK sebagai penggali, pengembangan potensi masyarakat khususnya keluarga, sebagai Pembina, motivator, serta penggerak prakarsa, gotong royong dan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan sebagai bagian integral dalam mewujudkan pembagunan partisipati.

Kesejahteraan keluarga menjadi tujuan utama PKK. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang akan berpengaruh besar terhadap kinerja pembangunan dalam mendukung program-program pemerintah. Dari keluarga yang sejahtera ini, maka tata kehidupan berbangsa dan bernegara akan dapat melahirkan ketentraman, keamanan, keharmonisan, dan kedamaian. Dengan demikian, kesejahteraan keluarga menjadi salah satu barometer dalam pembangunan dengan program-program pemerintah. PKK menjadi gerakan untuk membantu dan mendukung program-program pemerintah dengan mendata beberapa aspek yang diperlukan seperti data warga, ibu hamil, bayi, dan balita, kelahiran, kematian, sampai kegiatan masyarakat.

Partisipasi masyarakat merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat secara aktif yang berorientasi pada pencapaian hasil pembangunan yang dilakukan masyarakat. Menurut Soetomo (2008) partisipasi masyarakat adalah partisipasi dalam keseluruhan proses pembangunan mulai dari

(18)

5

pengambilan keputusan dalam identifikasi masalah dari kebutuhan, perencanaan program, pelaksanaan program serta dalam evaluasi dan menikmati hasil. Partisipasi masyarakat dalam penelitian ini adalah keterlibatan masyarakat pada tahap pelaksanaan dalam program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga.

Dalam kaitanya dengan Program PKK di Desa Bonerate ketua PKK setempat sudah melakukan peran dengan semaksimal mungkin untuk mengimplementasikan kegiatan PKK. Akan tetapi terdapat kendala didalamnya yaitu rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Desa Bonerate.

Menurut ibu Nur Hidayah selaku ketua PKK Desa Bonerate mengatakan bahwa, rata-rata masyarakat disini masih sangat kurang pemahamanya tentang PKK. Jadi mereka malas untuk ikut dalam kegiatan ini. Pada dasarnya pendidikan mereka masih rendah.

Permasalahanya adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Desa Bonerate. Untuk itu kegiatan PKK adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh tim pengerak PKK untuk mensejahterakan masyarakat setempat.

Berdasarkan penjelasan diatas, merupakan suatu hal yang menarik bagi penulis untuk mengkaji lebih jelas tentang partisipasi masyarakat dalam program PKK dan mengangkat judul penelitian:

“Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga” di Desa Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar.

(19)

6 B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pokok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga di Desa Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yaitu sebagai berikut:

Untuk mengetahui bagaimana Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pokok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga di Desa Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar.

D. Manfaat Penelitian a) Manfaat Teoritis

Sebagai khasanah ilmu dan informasi dalam menngukur Partisipasi Masyarakat dalam program pokok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga yang dapat dikembangkan sebagai penelitian selanjutnya.

b) Manfaat Praktis

Menambah wawasan penulis mengenai partisipasi masyarakat dalam program pokok pembinaan kesejahteraan keluarga di Desa Benerate, Kabupaten Kepulauan Selayar. untuk selanjutnya dijadikan sebagai bahan acuan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian sejenis.

(20)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Partisipasi Masyarakat

a. Pengertian Partisipasi Masyarakat

Sastropoetro menyatakan sehubungan dengan partispasi agar efektif, masyarakat akan dapat bergerak untuk lebih berpartisipasi apabila: 1) partisipasi itu dilakukan melalui organisasi-organisasi yang sudah dikenal atau yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat yang bersangkutan, 2) partisipasi itu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang bersangkutan, 3) manfaat yang diperoleh melalui partisipasi itu memenuhi keinginan masyarakat setempat, 4) dalam proses partisipasi masyarakat menjamin adanya kontrol yang dilakukan masyarakat (karianga, 2011).

Partisipasi yang pada dasarny aberarti ikut serta, memiliki banyak definisidari para ahli. Terdapat banyak defisisi mengenai partisipasi masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Menurut Soetomo (2008) partisipasi masyarakat adalah partisipasi dalam keseluruhan proses pembangunan mulai dari pengambilan keputusan dalam identifikasi masalah dari kebutuhan, perencanaan program, pelaksanaan program serta dalam evaluasi dan menikmati hasil.

2) Menurut Karianga (2011) partisipasi masyarakat merupakan proses dimana seluruh pihak masyarakat dapat membentuk dan terlibat dalam seluruh inisiatif pembangunan.

(21)

8

3) Menurut Suryana (2010) partisipasi masyarakat merupakan suatu keterlibatan masyarakat disemua tahapan proses perkembangan yang ada di dalam suatu kelompok masyarakat, mulai dari menganalisa situasi, membuat perencanaan, melaksanakan dan mengelola, memonitor dan mengevaluasni, sampai menentukan pendistribusian manfaat dari pengembangan yang dilakukan supaya ada kesetaraan.

4) Menurut Rukminto (2008) partisipasi masyarakat merupakan keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.

5) Menurut Hetifah Sj.Soemanto (2004) partisipasi masyarakat merupakan proses ketika warga sebagai individu maupun skelompok sosial dan organisasi mengambil pesan serta ikut mengetahui proses perencanaaan, dan pemantauan kebijakan yang langsung mempengaruhi kegiatan mereka.

6) Menurut Adisasmita (2006) partisipasi anggota masyarakat adalah keterlibatan anggota masyarakat dalam pembangunan, meliputi kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan (implementasi) program/proyek pembangunan yang di kerjakan di dalam masyarakat lokal.

Dari beberapa pengertian diatas secara sederhana partisipasi dapat diartikan sebagai keikut sertaan seseorang, kelompok atau masyarakat dalam

(22)

9

suatu program lebih lengkapnya yang dimaksud parttisipasi masyarakat ialah masyarakat ikut serta dan terlibat dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Jadi seseorang dapat disebut berpatisipasin apabila masyarakat melibatkan diri secara aktif, dan bukan sekedar hadir dan bersikap pasif terhadap program di wilayah tersebut, sehingga masyarakat kecamatan harus menyadari pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjalankan suatu program.

b. Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat

Selain keterlibatan masyarakat dalam tahap program, partisipasi masyarakat juga dapat dilihat melalui bentuk-bentuk partisipasi, dimana seseorang, kelompok atau masyarakat memberikan kontribusi tersebut untuk dapat membantu keberhasilan program. Untuk lebih jelasnya Faisal Djalal dan Dedi Suriadi (2001) mengemukakan bahwa bentuk partisipasi masyarakat adalah penyampaian saran dan pendapat, barang, ketrampilan dan jasa. Secara lengkap Abu Huraerah (2008) mengemukakan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat diantaranya adalah:

1) Partisipasi buah fikiran, yaitu menyumbangkan ide atau gagasan, pendapat, saran, kritik dan pengalamanuntuk keberlangsungan suatu kegiatan.

2) Partisipasi tenaga, dalam berbagai kegiatan untuk perbaikan atau pembanggunan, pertolongan bagi orang lain, partisipasi spontan atas dasar sukarela.

(23)

10

3) Partisipasi harta benda, menyumbangkan materi berupa uang, barang dan penyediaan sarana dan fasilitas untuk kepentingan program.

4) Partisipasi ketrampila, yaitu berupa pemberian bantuan skillyang dia miliki untuk perkembangan program.

Dusseldorp seperti yang dikutip dalam Totok Mardikanto & Poerwoko Soebiato (2013) mengidentifikasi beragam bentuk-bentuk kegiatan partisipasi yang dilakukan oleh setiap masyarakat dapat berupa:

a) Menjadi anggota kelompok-kelompok masyarakat b) Melibatkan diri pada kegiatan diskusi kelompok

c) Melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan organisasi untuk menggerakkan partisipasi masyarakat yang lain.

d) Mengambil bagian dalam proses pengambialan keputusan e) Meanfaatkan hasil-hasil yang dicapai dari kegiatan masyarakat.

Dari berbagai bentuk kontribusi yang diuraikan di atas maka dapat disimpulkan bentuk partisipasi yang dapat diberikan masyarakat yaitu kontribusi dalam bentuk pikiran, yang dapat berupa setuju atau penolakanterhadap kegiatan yang ditawarkan serta juga dapat berupa kehadiran dalam pertemuan atau rapat. Kehadiran seseorang dalam pertemuan atau rapat diharapkan dapat menarik masyarakat lainya untuk dapat ikut serta,meskipun hanya hadir dan menyetujui keputusan, itu juga merupakan kontribusi masyarakat. Bentuk partisipasi masyarakat selanjutnya ialah kontribusi tenaga, yang biasanya diberikan partisipan dalam

(24)

11

pembangunan fisik seperti sarana dan prasarana. Selanjutnya kontribusi dalam bentuk harta benda, yang diberikan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan akan sulit berjalan dengan baik, serta partisipasi keterampilan yang dapat dilakukan masyarakat dalam menyumbangkan segala keterampilan yang dimiliki dalam membantu kesuksesan program.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat

Dalam upaya mengembangkan dan membina partisipasi masyarakat ada beberapa faktor yang bisa membantu atau mendorong upaya tersebut, menurut Sastropoetro (2004), ada lima unsur penting yang menentukan gagal dan berhasilnya partisipasi, yaitu:

a. Komunikasi yang menumbuhkan pengertian yang efektif atau berhasil. b. Perupahan sikap, pendapat dan tingkah laku yang diakibatkan oleh

pengertian yang menumbuhkan kesadaran

c. Kesadaran yang didasarkan pada perhitungan dan pertimbangan

d. Kesedian melakukan sesuatu yang tumbuh dari lubuk hati sendiri tanpa dipaksa orang lain

e. Adanya rasa tanggung jawab terhadap kepentingan bersama.

Tumbuh kembangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan menurut Margono dalam Mardikanto (2003), dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu:

a. Adanya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat untuk berpartisipa b. Adanya kemauan untuk berpartisipasi

(25)

12

c. Adanya kemampuan untuk berpartisipasi

Lebih lanjut menurut Mikkelen (2003), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat yaitu:

a. Faktor sosial yaitu dilihat dari adanya perbedaan sosial masyarakat untuk berpartisipasi, adanya dukungan sosial terhadap individu

b. Faktor budaya yaitu adanya kebiasaan atau adat istiadat yang bersifat tradisional statis dan tertutup terhadap perubahan

c. Faktor politik yaitu apabila proses pembangunan yang dilaksanakan kurang melibatkan masyarakat pada awal dan akhir proses pembangunan sehingga terkendala untuk berpartisipasi dan pengambilan keputusan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemauan masyarakat untuk berpartisipasi menurut Sahidu (2008) dipengaruhi oleh beberapa faktor:

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemauan mansyarakat untuk berpartisipasi adalah motif, harapan, needs, rewards dan penguasaan informasi. Faktor yang memberikan kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi adalah pengaturan dan pelayanan, kelembagaan, struktur dan stratifikasi sosial,budaya lokal, kepemimpinan.

d. Manfaat Partisipasi Masyarakat

Secara umum adanya program-program partisipatif memberikan kesempatan secara langsung kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam rencana yang menyangkut kesejahteraan mereka dan secara langsung juga

(26)

13

melaksanakan sendiri serta memetik hasil dari program itu tersebut. menurut Widodo (2006), yaitu:

a. partisipasi adalah kewujudan kedaulatan rakyat, yang menempatkan mereka sebagai awal dan tujuan pembangunan.

b. partisipasi menimbulkan rasa harga diri dan kemampuan pribadi untuk turut serta dalam menentukan keputusan yang menyangkut masyarakat, dengan kalimat lain partisipasi merupakan bentuk “memanusiakan manusia”.

c. partisipasi adalah proses saling belajar bersama antara pemerintah dan masyarakat, sehingga bisa saling menghargai, mempercayai, dan menumbuhkan sikap yang arif.

d. partisipasi menciptakan suatu lingkungan umpan balik informasi tentang aspirasi, kebutuhan, dan kondisi masyarakat.

e. partisipasi merupakan kunci dan kemandirian mansyarakat.

f. partisipasi merupakan cara yang paling efektif untuk mengembangkan kemampuan masyaraakat dalam pengelolaan program pembangunan guna memenuhi kebutuha.

g. partisipasi bisa mencegah timbulnya pertengkaran atau konflik.

h. partisipasi bisa membangun rasa memiliki masyarakat terhadap agenda pemerintah, kemasyarakatan, dan pembangunan.

(27)

14 B. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

a. Pengertian PKK

Berdasarkan Permendagri Nomor 1 Tahun 2013 Pasal 1 bahwa: Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, selanjutnya disingkat Gerakan PKK adalah gerakan nasional dalampembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yangpengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat, menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera,maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaranhukum dan lingkungan.

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan wadah membina keluarga bermasyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan yang dapat menghasilkan sinergi untuk keluarga sejahtera yang mandiri dengan meningkatkan mental spiritual perilaku hidup dengan menghayati dan mengamalkan Pancasila. Dapat dikembangkan lebih luas lagi dengan berbagai upaya atau usaha dan kegiatan, seperti meningkatkan pendidikan dan ketrampilan yang diperlukan, ikut mengupayakan dalam kehidupan bangsa serta meningkatkan pendapatan keluarga, meningkatkan kualitas adan kuantitas pangan keluarga, meningkatkan derajat kesehatan, kelestarian lingkungan hidup serta membiasakan hidup berencana dalam semua aspek kehidupan dan perencanaan ekonomi keluarga dengan membiasakan menabung. Dalam melakukan kegiatan tersebut perlu adanya pengelolaan PKK baik kegiatan

(28)

15

pengorganisasian maupun pelaksaan program-program, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat (Sutedjo, 2006).

Dengan adanya kegiatan PKK diharapkan dapat meningkatkan kesetaraan keluarga pada umumnya yang berpedoman pada pelaksaan kegiatan 10 Program Pokok PKK.Selain memiliki program-program pokok, PKK juga memiliki panca dharma PKK. Isi dari panca dharma ini tentang peranan-peranan wanita dalam kehidupan, yaitu sebagai berikut:

1) Wanita sebagai pendamping suami 2) Wanita sebagai pengelola rumah tangga

3) Wanita sebagai penerus keturunan dan pendidik anak 4) Wanita sebagai pencari nafkah tambahan

5) Wanita sebagai warga negara dan anggota masyarakat

b. Visi dan Misi PKK 1) Visi

Terwujudnya keluarga yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju, mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.

2) Misi

a) Meningkatkan mental spiritual, perilaku hidup dengan menghayati dan mengamalkan Pancasila serta meningkatkan pelaksanaan hak dan

(29)

16

kewajiban sesuai dengan Hak Asasi Manusia (HAM), demokrasi, meningkatkan kesetiakawanan sosial dan kegotongroyongan serta pembentukan watak bangsa yang selaras, serasi dan seimbang

b) Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan yang diperlukan, ikut mengupayakan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatakan pendapatan keluarga.

c) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan keluarga, serta upaya peningkatan pemanfaatan pekarangan melalui Halaman Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (hatinya) PKK, sandang dan perumahan serta tata laksana rumah tangga yang sehat.

d) Meningkatkan derajat kesehatan kelestarian lingkungan hidup serta membiasakan hidup berencana dalam semua aspek kehidupan dan perencanaan ekonomi keluarga dengan membiasakan menabung. e) Meningkatkan pengelolaan Gerakan PKK, baik kegiatan

pengorganisasian maupun pelaksanaan program-programnya, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat.

c. Tujuan PKK 1) Tujuan Umum

Dalam kurun waktu ke waktu akan mendorong peningkatan kemandirian Gerakan PKK dalam keluarga dan masyarakat di lingkungannya melalui pelaksanaan kegiatan 10 Program Pokok PKK.

(30)

17 2) Tujuan Khusus

Dalam kurun waktu yang relatif pendek akan meningkatkan efektivitas, efisiensi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatan 10 Program Pokok PKK yang merata di semua jenjang, serta meningkatkan mutu pengorganisasian Gerakan PKK dan kapasitas Gerakan PKK baik di desa dan maupun di kota dengan kader-kader yang handal dan berkualitas, serta meningkatkan kemitraan dalam pelaksanaan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

d. Prinsip Dasar PKK

Dalam menyusun suatu rencana kerja atau kegiatan perlu memperhatikan beberapa prinsip dasar antara lain:

1) Adanya sejumlah kekuatan yang dimiliki atau kekuatan yang baik internal maupun eksternal yang berpengaruh terhadap upaya atau kegiatan yang akan dilakukan. Adanya berbagai kelemahan yang dihadapi dan yang secara nyata berpengaruh terhadap proses kegiatan yang akan dilakukan. 2) Adanya beberapa peluang atau kondisi yang memungkinkan sehingga

dapat didayagunakan atau dimanfaatkan untuk memperlancar tujuan yang akan dicapai.

3) Adanya ancaman yang diperkirakan dapat berpengaruh secara langsung terhadap pencapaian tujuan kegiatan yang dilakukan. PKK dapat menyusun suatu rencana kerja secara baik, tepat guna, tepat sarana dan

(31)

18

sesuai dengan permasalahan yang dihadapi maupun potensi yang dimiliki khususnya di Desa Bonerate.

e. Program Kelompok Kerja PKK 1) Pokja I mengelola program:

a)Penghayatan dan Pengamalan Pancasila b)Gotong royong

2) Pokja II mengelola program: a)Pendidikan dan Ketrampilan

b)Pengembangan Kehidupan Berkoperasi 3) Pokja III mengelola program:

a)Pangan b)Sandang

c)Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga 4) Pokja IV mengelola program:

a)Kesehatan

b)Kelestarian Lingkungan Hidup c) Perencanaan Sehat

f. Program Pokok PKK

Program PKK pada disesuaikan dengan Pedoman Umum baru Tim Penggerak PKK di dalam melaksanakan 10 Program Pokok PKK, telah melakukan pembenahan-pembenahan kesekretariatan dan pembinaan

(32)

19

langsung ke setiap Kecamatan dan Kelurahan. Adapun program PKK yang harus diperhatikan yaitu:

1) Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Dalam pelaksaan menumbuhkan kesadaran berkeluarga dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara perlu memahami hak dan kewajibannya sebagai warga Negara dengan sosialisasi melalui penyuluhan, pelatihan dan simulasi terpadu.

2) Gotong Royong

Dalam pelaksanaan gotong royong perlu membangun kerja sama yang baik antarsesama keluarga, warga dan kelompok dalam rangka mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan.

3) Pangan

Mempelajari cara pengolahan akan kebutuhan makanan keluarga sebagai faktor penting untuk pertumbuhan dan kesehatan individu di dalam kesejahteraan keluarga. Makanan keluarga harus cukup seimbang, mengandung kalori yang sesuai dengan keperluan setiap individu sehingga cukup protein, vitamin dan mineral, menarik dan sedap sesuai selera dan keuangan keluarga.

4) Sandang

Cara pengelolaan kebutuhan keluarga sebagai kebutuhan hidup yang mempunyai pengaruh terhadap individu baik jasmani, rohani dan sosial.Dan membudayakan perilaku berbusana sesuai dengan moral

(33)

20

budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat mencintai produksi dalam negeri.

5) Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga

Perumahan sebagai kebutuhan hidup yang pokok disamping sandang dan pangan.Perumahan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesejahteraan keluarga, sehingga perlu diusahakan agar fungsi rumah sebagai tempat tinggal menjadi nyaman dan layak untuk ditinggali. Meningkatkan permasyarakatan tentang perumahan sehat dan layak huni serta menumbuhkembangkan kesadaran akan bahaya bertempat tinggal di daerah perbukitan dan menumbuhkan kesadaran hukum tentang kepemilikan rumah dan tanah.

6) Pendidikan dan Keterampilan

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga mengenai tumbuh kembang anak balita secara optimal dan pentingnya PAUD melalui pelatihan BKB atau Bina Keluarga Balita dan penyuluhan orientasi PAUD.Melakukan penyuluhan dan menggerakkan keluarga tentang wajib belajar pendidikan dasar 12 tahun (Wajib Dikdas 12 tahun).

7) Kesehatan

Memeliharan kesehatan individu maupun keluarga dan lingkungannya, baik jasmani, rohani dan sosial mencakup pendidikan kesehatan pribadi dan keluarganya, kebersihan lingkungan, sumber air minum yang sehat, pembuangan limbah dan pelestarian lingkungan hidup.Dan upaya

(34)

21

perbaikan gizi keluarga, kepedulian keluarga terhadap perilaku hidup bersih dan sehat serta pola makan sehat dan bergizi seimbang.

8) Pengembangan Kehidupan Berkoperasi

Memotivasi keluarga agar mau menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Keuangan keluarga secara rasional, efektif dan efisien berdasarkan penghasilan keluarga yang dihubungkan dengan pendapatan dan pengeluaran dengan melaksanakan cara hidup sederhana dan sehat.

9) Kelestarian Lingkungan Hidup

Kebiasaan membuang sampah di tempat yang benar, cuci tangan dengan sabun setelah buang air kecil/besar dan sebelum makan, minum serta dalam mengolah makanan.Pengelolaan sampah rumah tangga dan kebersihan perorangan dan melakukan program sejuta pohon sebagai paru-paru lingkungan perumahan.

10) Perencanaan Sehat

Pentingnya suatu perencanaan untuk masa depan kehidupan dan penghidupan keluarga dengan mempertimbangkan bakat, kondisi dan kesanggupan dari masing-masing keluarga sehingga dapat mencapai keluarga sejahtera dan kesejahteraan masyarakat. Meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya pemahaman dan kesertaan dalam program keluarga berencana menuju keluarga berkualitas.

(35)

22

Kesepuluh pokok program PKK ini saling berhubungan, saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan, sehingga menjadi satu kesatuan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang mendasarkan pada kesejahteraan keluarga, meliputi sandang, pangan, perumahan, keuangan/berkoperasi, kesehatan dan keamanan.Untuk itu segala sumber yang ada dalam keluarga harus ditatalaksanakan yang berarti segala aktivitas keluarga direncanakan terlebih dahulu. Pelaksanaan tatalaksana untuk mencapai tujuan yang diinginkan harus bekerja sama antar anggota keluarga dan dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga perlu adanya penghayatan dan pengamalan Pancasila serta gotong royong dengan cara memberikan pendidikan dan ketrampilan bagi keluarga.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa PKK merupakan organisasi yang menjadi wadah dalam membina keluarga bermasyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan yang dapat menghasilkan sinergi untuk keluarga sejahtera pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah, yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat.

g. Peranan Pembinaan Kesejahteraaan Keluarga (PKK)

Peranan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga merupakan segala macam tindakan yang dilakukan melalui berbagai macam kegiatan ketrampilan yang banyak dilakukan mulai dari hidup sehat, pendidikan keluarga yang dimulai dari lingkungan terbawah Rumah Tangga (RT) hingga Desa dan

(36)

23

kelurahan.Peran pembinaan kesejahteraan keluarga sangat penting bagi pemerintah karena merupakan penengak utama antara negara dan wanita Desa.

Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bahkan bertugas untuk mensukseskan program P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) pemerintah secara tegas menyebutkan bahwa PKK berperan dan bertujuan sebagai pembantu pemerintah dalam usaha pembangunan. Bahkan dalam struktur organisasi berada di bawah naungan departemen dalam negeri, dan ketuanya di tingkat desa adalah istri kepala desa.

Peranan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tersebut sejalan dengan visi dan misi PKK, dan didukung dengan sepuluh program pokok yang dimiliki PKK, kemudian lebih dikenal sebagai “Sepuluh Program Pokok PKK”. Kesepuluh program pokok tersebut adalah:

(1) Penghayatan dan pengamalan Pancasila (2) Gotong royon

(3) Pangan (4) Sandang

(5) Perumahan dan tata laksana rumah tangga (6) Pendidikan dan ketrampilan

(7) Kesehatan

(8) Pengembangan kehidupan koperasi (9) Kelestarian lingkungan hidup

(37)

24 (10) Perencanaan sehat.

Dengan sepuluh program pokok PKK tersebut dapat diketahui secara jelas bahwa PKK memiliki agenda dan tujuan yang sangat mulia, yaitu ingin mencapai kemajuan dan kesejahteraan keluarga yang menjadi dambaan setiap keluarga.Supaya dalam pelaksanaannya dapat berdaya guna dan berhasil guna, maka PKK membentuk Kelompok Kerja (Pokja) dengan spesifikasi penanganan yang khusus.Pokja-pokja tersebut (sekarang ada empat pokja) berjalan seiring dan saling melengkapi sehingga koordinasi di antara keempat pokja tersebut sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.

C. Kerangka Pikir

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan organisasi masyarakat yang menjadi wadah untuk membina keluarga baik di perkotaan maupun di pedesaan yang dapat menghasilkan perubahan untuk keluarga sejahtera dalam membangun taraf kehidupan keluarga. Oleh karena itu peneliti menganggap bahwa kehadiran PKK sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai wadah pelatihan bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf kehidupan yang optimal bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dari sekian banyak masyarakat yang berada di Desa Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar sebagian besar penduduk memiliki tingkat ekonomi menengah kebawah, oleh karena dengan hadirnya PKK diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengatasi kebutuhan sandang, pangan dalam keluarga. Dalam

(38)

25

pandangan peneliti untuk mewujudkan hal tersebut ada tiga aspek yang perlu kita perhatikan, dalam hal ini: 1) Perencanaan merupakan fungsi utama dalam setiap aktivitas suatu orgtanisasi dalam hal ini PKK, karena perencanaan merupakan dasar atau landasan dalam melaksanakan tindakan-tindakan administrasi dalam suatu organisasi seperti halnya PKK. 2) Pelaksanaan merupakan upaya untuk menggerakkan anggota kelompok sehingga mereka mampu merealisasikan segala program pokok PKK yang telah disusun secara sistematis dalam perencaan. 3) Pengawasan adalah merupakan suatu upaya untuk memastikan bahwa semua program pokok PKK telah direalisasikan berdasarkan perencaan sebelum. Oleh karena itu peneliti menggap bahwa program-program PKK dapat dijadikan wadah atau instrument untuk membangun perekonomian masyarakat Desa Bonerate.

Untuk lebih jelasnya kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat dari bagan berikut:

(39)

26

Bagan 2.1 Kerangka piker penelitian D. Deskripsi Fokus Penelitian

Deskripsi fokus penelitian digunakan sebagai dasar dalam pengumpulan data sehingga tidak terjadi kesalahan terhadap data yang diambil. Untuk menyamakan pemahaman dan cara pandang terhadap karya ilmiah ini, maka penulis akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan deskripsi fokus penelitian terhadap penulisan karya ilmiah ini.

Deskripsi fokus penelitian merupakan penjelasan dari kerangka pikir. Deskripsi fokus penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Perencanaan dalam program pembinaan kesejahteraan keluarga merupakan suatu upaya dalam melakukan program pokok pembinaan kesejahteraan

Partisipasi Masyarakat -Perencanaan Program PKK -Pelaksanaan Program PKK -Pengawasan Program PKK

Program PKK

(40)

27

keluarga. Dengan adanya perencanaan maka program pembinaan kesejahteraan keluarga akan lebih terarah dan tepat sasaran.

2. Pelaksanaan dalam program pembinaan kesejahteraan keluarga merupakan suatu bentuk realisasi dari perencanaan. Ditahap pelaksanaan ini dapat merealisasikan segala bentuk perencanaan program pembinaan kesejahteraan keluarga yang telah di susun ditahap perencanaan.

3. Pengawasan dalam program pembinaan kesejahteraan keluarga merupakan fungsi kontrol untuk menjaga stabilitas dari program PKK yang telah di realisasikan.

4. Pendidikan Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga mengenai tumbuh kembang anak balita secara optimal dan pentingnya PAUD melalui pelatihan BKB atau Bina Keluarga Balita dan penyuluhan orientasi PAUD.Melakukan penyuluhan dan menggerakkan keluarga tentang wajib belajar pendidikan dasar 12 tahun (Wajib Dikdas 12 tahun).

5. Sandang Cara pengelolaan kebutuhan keluarga sebagai kebutuhan hidup yang mempunyai pengaruh terhadap individu baik jasmani, rohani dan sosial. 6. Pangan Mempelajari cara pengolahan akan kebutuhan makanan keluarga

sebagai faktor penting untuk pertumbuhan dan kesehatan individu di dalam kesejahteraan keluarga.

(41)
(42)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 2 (dua) bulan setelah ujian proposal. Penelitian ini berlokasi di Desa Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian Deskriptif Kualitatif

Jenis penelitian yang digunakan ini adalah melalui penelitian deskriptif kualitatif dengan maksud untuk memberikan gambaran secara objektif mengenai Partisipasi Masyarakat dalam Program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga di Desa Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah fenomenologi yang dimaksud untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai judul yang diteliti berdasarkan pengalaman oleh informal.

(43)

30 C. Sumber Data

1. Data Primer

Yaitu data empiris yang didapatkan dari informan berdasarkan hasil observasi dan wawancara secara mandala. Adapun data yang dimaksud berupa partisipasi masyarakat dalam program PKK di Desa Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada penelitian sebelumnya, seperti dokumen, buku-buku laporan, peraturan-peraturan pemerintah, dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam penelitian.

D. Informan Penelitian

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang suatu situasi dan kondisi latar penelitian Sebelum peneliti melakukan pemilihan informan, maka terlebih dahulu ditetapkan situasi sosial penelitian, yang merupakan tempat dimana permasalahan yang terjadi betul-betul ada. Berdasarkan Sugiyono (2014), Untuk mendapatkan informasi yang benar-benar valid, peneliti melakukan pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan secara tidak acak. Cara ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa informan yang telah terpilih adalah orang-orang yang benar-benar mengetahui atau terlibat langsung dalam fokus penelitian.

(44)

31

Adapun kriteria informan yang dimaksudkan oleh peneliti disini adalah Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga. Dalam penelitian ini, peneliti mengambilinforman 8 orang yang terdiri dari Kepala desa, sekretaris desa, Ketua (PKK), Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan Program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) 5 (lima) orang. Peneliti mengambil kriteria tersebut karena menurut peneliti kriteria itu mampu memberikan informasi terkait dengan masalah apa yang sedang diteliti yang ada di Desa Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah penunjang yang sangat penting dalam sebuah penelitian.semakin banyak data yang diperoleh maka semakin bagus pula hasil akhir dari suatu penelitian.Dalam penelitian mengenai partisipasi masyarakat dalam program pembinaan kesejahteraan keluarga di Desa Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar.

1. Observasi

Pada metode observasi ini, peneliti akan melakukan observasi langsung kelapangan mengenai partisipasi masyarakat dalam program PKK di Desa Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Wawancara

Wawancara mendalam bertujuan untuk menggali informasi lebih dalam mengenai pikiran serta perasaan informan dan mengetahui lebih jauh

(45)

32

bagaimana informan melihat, menilai tentang partisipasi masyarakat dalam program pembinaan kesejahteraan keluarga di Desa Bonerate. Wawancara dilakukan dalam bentuk percakapan informan dengan menggunakan pedoman wawancara atau daftar pertanyaan, mengenai bagaimana partisipasi masyarakat dalam program PKK di Desa Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksud berupa data-data program pelaksanaan PKK di Desa Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dengan cara menurut Miles and Huberman sugiono (2014) bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatiif dilakukan ssecara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data ini dilakukan dengan cara:

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu dengan mereduksi data peneliti mencoba mengambungkan, menggolongkan, mengklasifikasikan,memilah-milah atau menggelompokan data dari temuan di lapangan. Maka reduksi data dilakukan dengan merangkum hal-hal apa saja yang berhhubungan dengan sasaran penelitian.

(46)

33 2. Penyajian Data

Penyajian data adalah menyajikan data. Melalui penyajian data tersebut maka data akan tersusun dalam pola hubungan yang disajikan dalam bentuk bagan, uraian singkat, laporan tulisan yang dijelaskan (yang bersifat naratif).

3. Verivikasi

Verivikasi yaitu menarik kesimpulan berdasarkan hasil temuan yang telah disajikan dalam uraian singkat tersebut. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

G. Pengabsahan Data

Untuk mendapatkan keabsahan data, sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut, maka paling tidak ada tiga teknik yang penulis gunakan yaitu:

Pertama, teknik perpanjangan kehadiran penelitian, dalam hal ini penulis memperpanjang waktu didalam mencari data dilapangan, mengadakan wawancara tidak hanya satu kali tetapi peneliti melakukan berulang kali, berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.Hal ini penulis lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar, disamping itu penulis juga mengadakan heking data sampai mendapat data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan

(47)

34

secara ilmiah. Melakukan pengamatan secara terus menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data yang lain yang penting.

Kedua, teknik triangulasi, menurut Sugiyono (2014) triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. lebih lanjut Sugiyono membagi triangulasi kedalam tiga macam yaitu:

1.Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan pengujian data.Kemudian peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, dan membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam hal ini data yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumen.Apabila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber

(48)

35

data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data.data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibiltas data yang dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dala, waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya. Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim penelitian lain yang diberi tugas melakukan pengumplan data.

Ketiga, adalah teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan pengamatan dalam penelitian ini dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi di lapangan.Peneliti selalu berusaha untuk melakukan, berbagai informasi atau data yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis secermat mungkin.

(49)

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil dan Lokasi Penelitian

Desa Bonerate merupakan suatu wilayah yang terletak di Kecamatan Pasimannu Kabupaten Kepulauan Selayar dengan jumlah penduduk 1,532 jiwa, yang terdiri atas 480 KK (Kepala Keluarga). Jumlah penduduk di Desa Bonerate dapat Di Lihat Pada tabel berikut :

Tabel 4.1 : Rekapitulasi Kependudukan Desa Bonerate 2019

DUSUN

KEADAAN PENDUDUK Kepala Keluarga Penduduk

L P JML L P JML

EROIHU BARAT 121 57 178 271 297 568

EROIHU TIMUR 112 48 160 251 255 506

WAIKOMBA 103 39 142 207 251 458

JUMLAH 336 144 480 729 803 1532

Sumber: Rekapitulasi Kependudukan Desa Bonerate 2019

Dari ke tiga dusun ini terdapat 4 orang yang ditunjuk sebagai penggerak PKK. Organisasi PKK di Desa Bonerate ini memiliki peranan dalam meningkatkan pemberdayaan wanita. Dalam melaksanakan kegiatan PKK ini memberikan kontribusi yang positif terhadap wanita sebagai ibu rumah tangga. Melalui PKK, wanita dapat mengaktualisasikan dirinya untuk aktif, selain

(50)

37

perannya sebagai ibu rumah tangga. Tingkat keaktifan peranan PPK dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Desa Bonerate dapat dilihat dari program PKK Desa bonerate Pada tabel berikut:

Tabel 4.2 : Program Pokok PKK di Desa Bonerate

No Program Kegiatan Tujuan Sasaran Hasil 1 Keagamaan Penyuluh an, Arisan majelis taklim, pengajian Untuk meningkatkan kesadaran Ibu-Ibu, ajang silaturahim ibu-ibu,untuk meningkatkan baca tulis Alquran Anggota PKK Desa Tambah Kesadaran dalam bermasyarakt , mampu Baca tulis alqur‟an 2 Kesehatan Masyarakat, Penyuluhan Penyuluh an, Postindu posyandu Untuk meningkatkan kesehatan keluarga,Pelest raian lingkungan, Untuk masyarakat usia lanjut,memerik sa kesehatan bayi dan ibu hamil Maasyaraka t Tambah kesadaran masyarakt akan pentingnya hidup,menjag a ketahanan mental dan spiritual menjaga hatan tubuh bayi dan ibu hamil 3 Kebersihan lingkungan Kerja bakti Menerapkan hidup bersih sehat. Masyarakat Tamabah kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan 4 Kerajinan Pelatihan daur Ulang, pelatiaha n Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan Masyarakat Menimbulka n kesadaran maasyarakatd alam mengelola

(51)

38

menjahit keterampilan sampah agar

memiliki nilai ekonomi 5 Masakan tradisional pelatihan Mendorong timbulnya kesadaran masyarakatunt uk mengkonsumsi makanan tradisional Ibu-ibu anggota pkk Desa Mampu membuat makanan tradisional

6 Olahraga Senam Untuk menjaga stamiana tubuh agar tetap sehat dan kuat

Masyarakat Sehat dan baik

Sumber : Buku Program Kerja PKK Desa Bonerate

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa Program-program diarahkan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan peluang dengan mempertimbangkan tersedianya potensi pendukung yang ada pada masyarakat itu sendiri, sehingga partisipasi masayarakat dalam program PKK sangat diperlukan.

Tabel 4.3 : Kelompok PKK Desa Bonerate

No Nama Kelompok Anggota

1 Mawar 1. Fitriani (Ketua)

2. Wahyuni 3. Kariati 4. Jubaeda 5. Syifa

2 Melati 1. Nurdia (Ketua)

2. Selfiana 3. Mega 4. Lisda 5. Rita 6. Dewi

(52)

39

3 Seroja 1. Fatma (Ketua)

2. Musdalifa 3. Saleha 4. Ani 5. Maleha 6. Darna

4 Anggrek 1. Hasna (Ketua) 2. Winda

3. Fira 4. Sukma 5. Sakinah 5 Kamboja 1. Irda (Ketua)

2. Desi 3. Saramina 4. Herawati 5. Jamaru

6 Matahari 1. Hartina (Ketua) 2. Dinda

3. Asma 4. Nita 5. Anisa 6. Suciana

Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan bahwa kegiatan program PKK di Desa Bonerate pada saat ini diketuai oleh Ibu Nur Hidaya, Mengatakan bahwa partisipasi masyarakat terhadap program kegiatan PKK dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

Keberhasilan suatu program PKK tidak dapat dilepaskan dari adanya partisipasi anggota masyarakatnya, baik sebagai kesatuan sistem maupun sebagai individu yang merupakan bagian yang sangat penting dalam program PKK karena kegiatan yang dilakukan PKK ditunjukkan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Oleh sebab itu tanggung jawab berhasil tidaknya program PKK

(53)

40

tidak saja dilakukan oleh anggota PKK tetapi juga dilakukan oleh masyarakat. Untuk mewujudkan program PKK yang sesuai dengan kebutuhannya sendiri, maka diperlukan partisipasi masyarakat tersebut mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pada proses evaluasi.

1. Partisipasi Masyarakat Dalam Prencanaan

Ada tiga alasan utama pentingnya melibatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan yaitu pertama sebagai langkah awal untuk mempersiapkan masyarakat untuk berpartisipasi dan merupakan satu cara untuk menumbuhkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab masyarakat setempat terhadap program PKK yang dilaksanakan, kedua sebagai alat untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan, kondisi, dan sikap masyarakat setempat, Ketiga, masyarakat memperoleh hak untuk berpendapat dalam menentukan program-program PKK yang dilaksanakan.

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa PKK Desa Bonerate selalu melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Masyarakat dilibatkan setiap kali penentuan program-program yang akan dilaksnakan. Sebelum perencanaan pihak penggelola melakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu yang akhirnya akan menjadi pedoman untuk merencanakan program. Wujud partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan ini bermacam-macam, seperti kehadiran rapat, diskusi, sumbangan pikiran, tanggapan atau penolakan terhadap program yang ditawarkan.

(54)

41

Keikutsertaan masyarakat Desa Bonerate dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk tingkat partisipasi, salah satunya yaitu ikut dalam proses musyawarah rencana program PKK. Dalam hal ini, kegiatan menjahit merupakan program yang diusulkan oleh masyarakat Desa Bonerate. Walaupun dalam perencanaannya ada sebagian masyarakat yang menolak karena permasalahan kain yang akan di gunakan. Hal penting yang perlu di perhatikan adalah kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program PKK. Oleh sebab itu penting bagaimana menumbuhkan partisipasi Non Fisik masyarakat yaitu berupa kehadiran dan menyalurkan aspirasi pemikiran terutama dalam tahap perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena keikutsertaan ini adalah ukuran tingkat partisipasi masyarakat. Semakin besar kemampuan untuk menentukan nasib sendiri semakin besar partisipasi dalam program PKK.

Hal ini senada dengan wawancara oleh salah satu tim penggerak PKK bahwa:

“Program PKK yang ada di Desa Bonerate sebagian besar adalah hasil musrenbang yang telah di laksanakan bersama masyarakat. Secara tidak langsung ide dan gagasan program PKK awalnya merupakan bagian dari partisipasi masyarakat Desa Bonerate, jadi mereka dalam hal ini ‟masyarakat‟ memang sudah turut berpartisipasi walaupun partisipasinya memang masih dikatakan kurang”

(55)

42

Berdasarkan hasil wawancara diatas bahwa pada dasarnya masyarakat sudah terlibat dalam program PKK itu sendiri. Partisipasi masyarakat dapat terlihat dengan adanya musrenbang di Desa Bonerate. Keberhasilan suatu program PKK, bagaimana bentuk dan hasilnya tidak dapat dilepaskan oleh adanya putusan-putusan yaitu melalui tahapan-tahapan pengambilan keputusan. Pada tahap tertentu keterlibatan masyarakat sangatlah dibutuhkan mengingat ide-ide atau pemikiran dapat menjadi bahan pertimbangan.

Pada tahap proses perencanaan inilah masyarakat Desa Bonerate mulai mempersiapkan bagaimana rancangan kedepan program PKK yang akan dilaksanakan. Hal ini menjadi sangat penting karena proses dari perencanaan merupakan suatu prosedur yang secara umum dimaksudkan untuk membantu merumuskan strategi dan mengelola perubahan masyarakat dalam kerangka perbaikan kesejahteraan dan kualitas hidup di masa depan.

Hal tersebut senada dengan pernyataan oleh salah satu Tokoh masyarakat: “Memang masih ada sebagian masyarakat yang belum secara menyeluruh meyampaikan keinginannya untuk program PKK. Hal tersebut terjadi salah satunya karena kurangnya komunikasi antara tim penggerak PKK dengan masyarakat yang mana turut memicu kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan kebersihan lingkungan. Karena kurangnya komunikasi yang terjalin mengakibatkan sedikit pula informasi yang di dapatkan akan kebutuhan yang saat ini di inginkan oleh masyarakat Desa Bonerate”

(56)

43

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa kurangnya komunikasi yang terjalin antara tim penggerak PKK dengan Masyarakat turut memicu rendahnya tingkat partisipasi masyarakat. Padahal bentuk partisipasi masyarakat berkaitan erat dengan bagaimana masyarakat merasa turut dilibatkan dalam program PKK.

2. Partisipasi Masyarakat Dalam pelaksanaan

Keterlibatan dari anggota masyarakat dalam proses kegiatan PKK mutlak adanya, karena tanpa itu maka program dari PKK yang dilaksanakan ataupun akan dilaksanakan nantinya tidak akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mewujudkan keberhasilan program PKK, inisiatif dari anggota masyarakat yang lahir dari kesadaran dan tanggug jawab sebagai manusia yang hidup bermasyarakat dan diharapakan tumbuh berkembang sebagai suatu partisipasi. Dalam pelaksanaan program PKK tentunya ada rangsangan dari ketua PKK agar masyarakat dalam keikutsertaannya meiliki motivasi.

Hal tersebut senada disampaikan oleh Ketua PKK :

“Partisipasi masyarakat ada yang namanya kesadaran kolektif, tanpa dibayar mereka dengan suka rela membantu. Ada tiga faktor yg mempengaruhi partisipasi masyarkat dalam program PKK yaitu adanya rasa memiliki, masyarakat di libatkan dalam proses kegiatan PKK, dan yang terakhir memang masyarakat butuh. Jika dari ketiganya tidak ada maka

(57)

44

jangan harap akan ada partisipasi masyarakat khususnya dalam Program PKK”.

Berdasarkan hasil wawancara diatas bahwa masyarakat pada dasarnya ada yang secara sadar sukarela turut berpartisipasi dalam kegiatan walaupun tanpa diberikan sejumlah upah. Terdapat 3 hal yang mendasari dari tingkat kemauan partisipasi masyarakat dalam kegiatan PKK, diantaranya yaitu harus ada rasa saling memiliki, yang kedua yaitu masyarakat dilibatkan dalam kegiatan PKK, dan yang ketiga yaitu memang secara umum masyarakat butuh.

Kerjasama yang diharapkan ketua PKK dari masyarakat adalah keikutsertaan dalam menyumbangkan kemampuannya berupa pemikiran dan keterampilan. Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan yaitu di lihat dari salah satu program kebersihan lingkungan masyarakat mempersiapkan segala sesuatu sebelum program dimulai, keterlibatan masyarakat dalam mempersiapkan sarana prasarana jelas terlihat, dengan suka rela membawa alat dan perlengkapan yang meraka punya untuk digunakan dalam proses pelaksanaan program untuk mencapai tujuan. Lebih lanjut lagi dalam program kerajinan di antaranya menjahit selalu banyak Ibu-ibu.

Hal tersebut senada disampikan oleh salah seorang tokoh masyarakat mengatakan bahwa

“kalau ada kegiatan yang ingin dilakukan kami selalu hadir, seperti kalau ada kegiatan kerja bakti dan menjahit, kami selalu membawa peralatan.

(58)

45

Berdasarkan hasil wawancara diatas bahwa masyarakat pada dasarnya ada yang secara sadar sukarela turut berpartisipasi dalam kegiatan PKK Desa Bonerate seperti membawa peralatan sendiri.

3. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan

Partisipasi masyarakat dalam pengawasan program-program PKK merupakan aktivitas yang melibatkan pihak bersangkutan untuk mencari informasi dalam mengembangkan kegiatan atau program yang sedang berjalan, pencarian informasi agar berjalan sesuai waktu dan sasaran yang ditetapkan dilanjutkan dengan penilaian aspek efisiensi dan relevansi program, termasuk dampaknya terhadap konteks pencapaian tujuan baik positif maupun negatif.

pengawasan program adalah untuk menilai dan melihat secara sistematis pencapaian target program sudah dilaksanakan dan sesuai dengan standar yang ditentukan agar dapat digunakan dalam mengambil keputusan. Tingkat partisipasi masyarakat untuk program PKK pada tahap pelaksanaan kegiatan menjahit sudah terbilang baik. Partisipasi masyarakat diindikasikan sudah baik karena masyarakat pada awalnya turut bergotong royong menentukan kegiatan yang akan dilakukan, serta kegiatan menjahit tersebut sudah sesuai dengan prosedur yang ada.

(59)

46

“kegiatan menjahit yang ada di desa bonerate mulai dari tahap persiapannya, hingga pada proses pelaksanaannya sudah sesuai dengan apa yang direncanakan. Dalam hal ini berupa, material yang di pakai, hingga pada proses pengerjaannya sudah memenuhi syarat yang ada”.

Berdasarkan hasil wawancara diatas dalam kegiatan menjahit yang ada di desa bonerate sudah sesuai dengan syarat yang telah di tentukan. Kesesuaian tersebut dapat dilihat mulai dari perencanaan. Proses dari pelaksanaan tersebut melibatkan langsung masyarakat karena kegiatan PKK harus lebih didasarkan atau ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Dalam bentuk partisipasinya salah satunya dapat ditunjukkan dengan partisipasi aktif dalam bentuk pengawasan dalam kegiatan PKK. Pelaksanaan program dimaksudkan untuk menganalisis, menilai, dan melihat seberapa jauh target tersebut sudah tercapai.

Lebih lanjut, adapun data meningkatnya hasil pendapatan keluarga pertahunya yang diperoleh dari kegiatan yang dilakukan PKK Desa Bonerate dimulai dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 di terangkan bahwa pada tahun 2016 tingkat pendapatan keluarga pertahunya mencapai Rp. 21.900.000, sedangkan pada tahun 2017 meningkat menjadi Rp. 23.725.000 dan tahun 2018 meningkat menjadi Rp. 27.375.000.

Dari hasil pendapatan keluarga di atas dari tahun ke tahun maka, adapun peningkatan pendapatanya adalah pada tahun 2015 sebesar Rp 21.900.000 di bandingkan pendapatan keluarga pada tahun 2016 sebesar Rp 23.725.000 terdapat peningkatan sebesar Rp 23.7250.000-Rp 21.900.000= Rp 1.825.000,

(60)

47

jadi peningkatan pendapatan keluarga meningkat sebesar Rp 1.825.000, sedangkan tahun 2016 Rp 23.725.000 di bandingkan pada tahun 2017 sebesar Rp 27.375.000 terdapat peningkatan sebesar Rp 27.375.000-Rp 23.725.000= Rp 3.650.000 dibandingkan pada tahun 2018 Rp 31.755.000 terjadi peningkatan pendapatan sebesar Rp 31.755.000-Rp 27.375.000= Rp 4.380.000. adapun rata-rata meningkatnya hasil pendapatan dari tahun ketahun adalah sebesar Rp 1.825.000 + Rp 3.650.000 + Rp 4.380.000 : 3 tahun= Rp 3.285.000 jadi adapun rata-rata meningkatnya pendapatan keluarga pertahun adalah sebesar Rp. 3.285.000, dari hasil meningkatnya pendapatan keluarga Desa Bonerate dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam kegiatan program PKK mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar.

Hambatan yang mempengaruhi Partisipasi Masyarakat dalam Program PKK Desa Bonerate adalah Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan yang rendah, maka mereka sulit untuk mengerti apa dan bagaimana pentingnya program yang dilaksanakan itu. Karena ketidaktahuan itulah kemudian timbul sikap yang acuh dan bermasa bodoh terhadap program PKK, Masyarakat yang tingkat pendidikan rendah, kurang aktif dalam proses perencanaan mereka lebih semangat untuk berkontribusi dalam hal teknis seprti kerja bakti, persiapan program. Faktor penghambat yang lain yaitu jenis pekerjaan, hasil penelitian yaitu masyarakat Bonerate merupakan masyarakat yang mayoritas adalah petani, mereka bisa berpartisipasi ketika bukan

(61)

48

waktunya ke Kebun. Pekerjaan yang lain yang di temukan dalam penelititian ini adalah pekerjaan buruh Di kebun untuk cabut Rumput yang tidak bisa sama sekali di tinggalkan dan harus menunggu waktu libur yang akirnya berpengaruh pada partisipasi dari masyarakat itu sendiri.

B. Pembahasan

1. Partisipasi Masyarakat

Menurut Soetomo (2008) partispasi masyarakat adalah partisipasi dalam keseluruhan proses pembangunan mulai dari pengambilan keputusan dalam identifikasi masalah dari kebutuhan, dari kebutuhan perencanaan program, pelaksanaan program serta evaluasi dan menikmati hasil.

Dari uraian pengertian partispasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Peran serta masyarakat dimaknai sebagai hak masyarakat untuk ikut mengontrol agenda dan urutan prioritas program untuk dirinya atau kelompoknya. menyatakan bahwa partisipasi merupakan proses pembangunan sosial, dimana orang sebagai subjek dalam lingkungan mereka sendiri, mencari cara untuk memenuhi kebutuhan kolektif mereka dan harapan untuk mengatasi masalah umum yang mereka hadapi.

Partisipasi menjadi faktor penting dalam keberhasilan PKK, Menurut Karianga (2011) partisipasi masyarakat merupakan proses dimana seluruh pihak masyarakat dapat membentuk dan terlibat dalam seluruh inisiatif pembangunan. Lanjut Menurut Suryana (2010) partisipasi masyarakat merupakan suatu keterlibatan masyarakat disemua tahapan proses

Gambar

Tabel 4.1 : Rekapitulasi Kependudukan Desa Bonerate 2019
Tabel  4.2 : Program  Pokok  PKK  di Desa Bonerate
Tabel 4.3 : Kelompok PKK Desa Bonerate
Foto papan Rekapitulasi Kependudukan Desa Bonerate
+2

Referensi

Dokumen terkait

Variabel partisipasi masyarakat yang meliputi pengambilan keputusan, pelaksanaan, menerima manfaat, dan menilai hasil program secara simultan berpengaruh positif dan

Dalam pelaksanaan program ini diutamakan peran aktif dan partisipasi masyarakat desa yang dikoordinasikan oleh Satuan Pelaksana (Satlak) desa. Prinsip yang menjiwai program

Hal ini mengungkapkan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi pada tahap pengambilan keputusan, tahap pelaksanaan, tahap menikmati hasil, dan tahap evaluasi yang dilakukan

Keadaan diatas mencerminkan bahwa partisipasi masyarakat dalam tahapan-tahapan pembangunan pada merupakan tahapan pengambilan keputusan tentang rencana yang

Partisipasi masyarakat dalam Pelaksanaan Program Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Desa Swarga Bara Kabupaten Kutai Timur dalam perencanaan program masih terbatas

1) Partisipasi adalah konstribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan. 2) Partisipasi adalah usaha membuat masyarakat

Partisipasi Masyarakat dalam Program Pemerintah Penanggulangan Kemiskinan (Studi Kasus Partisipasi Masyarakat dalam Tahap Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan

Penelitian Laverack 2005 menyebutkan bahwa manajemen program yang memberdayakan masyarakat adalah manajeman pengambilan keputusan pada perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan,