MEETING
THE CHALLENGE
Dengan berlanjutnya penurunan harga batubara global di tahun 2014, seluruh bidang usaha terkait batubara di dunia mengalami tekanan, termasuk Indika Energy sebagai perusahaan energi terintegrasi dengan usaha utama di batubara.
Dengan keyakinan jangka panjang bahwa energi akan tetap menjadi kebutuhan mendasar di seluruh dunia, terlebih lagi untuk Indonesia yang diharapkan akan mempertahankan pertumbuhan ekonominya ke depan, Indika Energy tetap berkomitmen pada visinya sebagai perusahaan energi Indonesia berkelas dunia yang memiliki kompetensi terintegrasi dan mumpuni di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi.
Bertumpu pada portofolio aset yang substansial dan neraca keuangan yang solid, Indika Energy mengambil langkah- langkah untuk mengatasi berbagai tantangan, utamanya dengan menjaga kas dan menurunkan biaya, selagi terus menjajaki bidang-bidang pertumbuhan strategis, meningkatkan produktivitas, dan memperkokoh tata kelola perusahaan. Perusahaan juga terus membangun strategi jangka panjang untuk dapat merengkuh potensi bisnis yang strategis maupun oportunistik dengan pengelolaan risiko yang ketat, serta menciptakan sinergi di antara ketiga pilar usahanya: sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi.
Seluruh langkah tersebut akan memampukan Indika Energy untuk melewati masa sulit ini, dan bangkit menjadi Perusahaan yang lebih ramping dan kuat sehingga dapat bersaing lebih baik untuk jangka panjang.
Sekilas Indika Energy 6 Kemampuan Di Sepanjang Rantai Nilai Batubara 8 Peta Operasi 10 Peristiwa Penting 12 Struktur & Organisasi Perusahaan 14 Visi, Misi Dan Tata Nilai
18 Strategi Bisnis 20 Komposisi Pemegang Saham 22
Ikhtisar Keuangan 26 Ikhtisar Saham 29 Ikhtisar Keuangan - Perusahaan Asosiasi - Kideco 30
IKHTISAR KEUANGAN
25
TINJAUAN PERUSAHAAN
5
TEMA
1
Laporan Komisaris Utama 36 Laporan Direktur Utama 40
PROFIL DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
48
Gambaran Umum Ekonomi Dan Industri 60 Tinjauan Operasional 62 Tinjauan Keuangan 76 Prospek Usaha dan Faktor-Faktor Risiko Utama 80 Teknologi Informasi dan Komunikasi 86 Penerapan Tata Kelola Perusahaan 88 Human Capital 110 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 114 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca 118
LAPORAN KEUANGAN
121
INFORMASI PERUSAHAAN
293
LAPORAN KOMISARIS UTAMA DIREKTUR UTAMA DAN
35
LAPORAN MANAJEMEN
59
TINJAUAN
PERUSAHAAN
PT Indika Energy Tbk. (Indika Energy atau Perusahaan) tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008.
Indika Energy didirikan tahun 2000, kini menjadi salah satu perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka di Indonesia. Portofolio bisnis Perusahaan mencakup sektor sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur energi.
Perusahaan berkembang pesat dari tahun ke tahun, baik secara organik maupun melalui akuisisi usaha-usaha yang memberikan sinergi usaha.
Dengan portofolio usaha yang dimiliki, Perusahaan mampu menyediakan produk dan layanan yang saling melengkapi baik untuk pelanggan domestik maupun internasional, serta memungkinkan Perusahaan memanfaatkan peluang- peluang pertumbuhan di berbagai sektor energi di Indonesia.
Indika Energy telah berkembang menjadi perusahaan dengan kegiatan operasional di berbagai wilayah nusantara.
Sekilas
Indika Energy
SUMBER DAYA ENERGI
PT Kideco Jaya Agung perusahaan pertambangan batubara terbesar ketiga di Indonesia, berlokasi
di Kalimantan Timur
Kepemilikan
PT Santan Batubara perusahaan pertambangan batubara di Kalimantan Timur
Kepemilikan
PT Multi Tambangjaya Utama perusahaan pertambangan thermal bituminous dan coking
coal di Kalimantan Tengah
Kepemilikan
PT Mitra Energi Agung proyek pertambangan batubara
greenfield di Kalimantan Timur
Kepemilikan
46,0% 85,0%
34,9% 60,0%
PT Indika Inti Corpindo perusahaan perdagangan
batubara
Kepemilikan
100%
JASA ENERGI
INFRASTRUKTUR ENERGI
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk.
perusahaan jasa transportasi &
logistik terintegrasi untuk industri pertambangan
Kepemilikan
PT Kuala Pelabuhan Indonesia perusahaan jasa manajemen pelabuhan
terintegrasi di Papua
Kepemilikan
PT Petrosea Tbk.
perusahaan rekayasa teknik & konstruksi (E&C) dan kontraktor pertambangan
batubara
Kepemilikan
PT Cirebon Electric Power pembangkit listrik berkapasitas 660 MW
dengan bahan bakar batubara di Cirebon, Jawa Barat
Kepemilikan
PT Tripatra Engineering &
PT Tripatra Engineers & Constructors perusahaan rekayasa teknik, pengadaan
dan konstruksi (EPC) untuk industri minyak & gas
Kepemilikan
69,8%
51,0% 20,0%
100%
100%
12
Pembangkitan tenaga listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Electricity generation in coal-fired power plant11
Pemindahan batubara dari tongkang ke kapal besar
Unloading coal from barges to mother vessel
10
Pengiriman batubara menggunakan tongkang kepada pelanggan atau titik
transshipmentBarging the coal to end user or transshipment point
9
Proses pemuatan batubara ke tongkang
Loading process of coal to barges1
Mengidentifikasi potensi sumber daya batubara melalui studi geologis
Identification of potential coal resources through geological study
8
Terminal stockpile batubara sebelum pengiriman
Coal loading terminal with stockpile prior to bargingKemampuan di
Sepanjang Rantai
Nilai Batubara
6
Pemrosesan batubara melalui tahap penghancuran dan pencucian
Crushing and washing of extracted coalPemegang konsesi/concession holder
7
Pengangkutan batubara yang telah diproses terminal batubara
Transportation of processed coal to coal terminal
3
Studi Kelayakan dan Ekonomis terhadap cadangan batubara
Economic and feasibility study of the coal reserves
4
Rekayasa teknik dan konstruksi pembangunan Infrastruktur produksi batubara.
Engineering and construction of coal production infrastructure
5
Proses pengupasan tanah dan pengambilan batubara
Overburden removal and coal extraction
Pemegang konsesi/concession holder
2
Proses eksplorasi di lapangan atas sumber daya batubara
Field exploration process of potential coal resourcesPeta Operasi
1 4
3
1
2
5
3 1
JASA ENERGI n
1 Exxon Mobil Cepu Project 2 JOB Pertamina Medco - Senoro 3 Pertamina HE ONWJ 4 Conoco Phillips - ESC 5 BP Tangguh 6 ENI Muara Bakau
7 Gunung Bayan Pratama Project 8 Kideco Project
9 Santan Batubara Nusantara Project 10 Adimitra Baratama Nusantara Project
SUMBER DAYA ENERGI ▲
1 Multi Tambangjaya Utama 2 Kideco Jaya Agung 3 Santan Batubara 4 Mitra Energi Agung
INFRASTRUKTUR ENERGI ●
1 Cirebon Electric Power 2 Petrosea Offshore Supply Base 3 Kuala Pelabuhan Indonesia
Floating Crane Â
1 FC Nicholas 2 FC Rachel 3 FC Ben Glory 4 FC Abby 5 FC Chloe 6 FC Blitz 7
10
9
6 2 3
1
4
1
2
3
4
8 2
5 6
7
Peristiwa Penting
Perjalanan Indika Energy
2000
Pendirian PT Indika Energy.
2004
Indika Energy mengakuisisi 41% kepemilikan saham di Kideco.
Kideco didirikan pada tahun 1982, bergerak dalam pertambangan batubara tambang terbuka di Kalimantan Timur. Kideco memiliki PKP2B generasi pertama yang berlaku hingga tahun 2023.
2006
Indika Energy meningkatkan 5% penyertaannya di Kideco, menjadi 46%.
2007
• Melaksanakan merger antara Indika Energy dengan Tripatra Company dan Ganesha Intra Development Company.
Tripatra didirikan pada tahun 1973, bergerak dalam bidang rekayasa teknik, pengadaan & konstruksi (EPC), operasional dan pemeliharaan (O&M) di sektor energi.
• Pendirian Cirebon Electric Power (CEP), pembangkit listrik tenaga uap batubara berkapasitas 660 MW. Indika Energy memiliki 20% kepemilikan di CEP.
• Tripatra mengakuisisi 45% kepemilikan saham di Cotrans Asia, sebuah perusahaan jasa logistik batubara, yang berdiri sejak tahun 2004.
2008
• Indika Energy melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia, atas 937.284.000 saham atau 20% kepemilikan.
• Pendirian Sea Bridge Shipping, perusahaan jasa
transhipment, dimana Tripatra memiliki kepemilikansebesar 46%.
• Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) menjadi anak perusahaan Tripatra sepenuhnya, melalui akuisisi tambahan 50,1% kepemilikan saham.
• Pendirian Intan Resource Indonesia.
• Indika Energy mengakuisisi 100% kepemilikan saham di Indika Capital Pte. Ltd. (dahulu Westlake Capital Pte.
Ltd.) dan Citra Indah Prima.
2009
Indika Energy mengakuisisi 98,55% kepemilikan saham di Petrosea.
Petrosea didirikan pada tahun 1972, bergerak dalam bidang rekayasa teknik & konstruksi (E&C) dan kontraktor pertambangan batubara.
2010
• Pendirian Indika Logistic & Support Service (ILSS).
• Indika Energy menandatangani Perjanjian Opsi untuk mengakuisisi 51% kepemilikan saham di MBSS.
MBSS didirikan pada tahun 1994, bergerak dalam bidang jasa logistik dan transportasi batubara yang terintegrasi.
2011
Indika Energy mengakuisisi 51% kepemilikan saham di MBSS.
2012
• Indika Energy melakukan divestasi atas 28,75%
kepemilikan di Petrosea.
• Indika Energy mengakuisisi 60% kepemilikan di Mitra Energi Agung (MEA).
MEA didirikan pada tahun 2008, tambang batubara greenfield yang memiliki IUP dengan area konsesi seluas 5.000 Ha di Kalimantan Timur.
• Indika Energy mengakuisisi 85% kepemilikan di Multi Tambangjaya Utama (MUTU).
MUTU didirikan pada tahun 1989, merupakan tambang thermal coal bituminous dan coking coal yang memiliki PKP2B generasi ke-3 di Kalimantan Tengah, dengan area konsesi seluas 24.970 Ha.
• Cirebon Electric Power, pembangkit listrik tenaga uap batubara dengan kapasitas 660 MW, beroperasi penuh dengan tercapainya Commercial Operation Date (COD).
2013
Indika Logistik & Support Services; mengambil alih 95%
kepemilikan Tripatra di KPI.
60%
PT Mitra Energi Agung (Indonesia) Produsen & Distributor Batubara
85%PT Multi Tambangjaya Utama (Indonesia) Produsen Batubara
100%
Indika Capital Investments Pte. Ltd.
(Singapore) Perdagangan Batubara
100%
Indika Capital Pte. Ltd. (Singapore) Anak Perusahaan
Pembiayaan 45%
PT Cotrans Asia (Indonesia) Transshipment dan Jasa Tongkang
46%
PT Sea Bridge Shipping (Indonesia) Transshipment dan Jasa Tongkang
100%
Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. (Singapore) Perusahaan Induk Investasi
100%
Tripatra Investments Limited (B.V.I) Perusahaan Induk Investasi
90%
PT Melawi Rimba Minerals (Indonesia) Produsen Batubara
90%
PT Sindo Resources (Indonesia) Produsen Batubara
100%
PT Indika Multi Daya Energi (Indonesia) Pemegang Participating Interest Minyak & Gas
100%
Indika Capital Resources Limited (B.V.I) Anak Perusahaan - Pembiayaan
46%
PT Kideco Jaya Agung (Indonesia) Produsen & Distributor Batubara
43,3%
PT Intan Resource Indonesia (Indonesia) Distributor Batubara
100%
Asia Prosperity Coal B.V.
(The Netherlands) (B.V.I) Anak Perusahaan - Pembiayaan
100%
PT Citra Indah Prima (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi
100% 90% 100% 100% 100%
Catatan :
Struktur Perusahaan
PT Indika Indonesia Resources (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi Bisnis Perdagangan Batubara
PT Indika Indonesia Resources (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi Bisnis Perdagangan Batubara
PT Indika Inti Corpindo (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi Bisnis Perdagangan Batubara
PT Tripatra Engineers and Constructors (Indonesia)
EPC dan Jasa O&M
PT Tripatra Engineering (Indonesia) Manajemen Proyek
dan Konstruksi
10%
SUMBER DAYA ENERGI JASA ENERGI
50% PT Santan Batubara
(Indonesia) Produsen & Distributor Batubara
51%
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (Indonesia) Jasa Logistik dan Transportasi
100%
Indo Integrated Energy B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan - Pembiayaan
100%
PT Indika Multi Energi Internasional (Indonesia) Subholding
100%
Indo Integrated Energy II B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan - Pembiayaan
99,8%
PT POSB Infrastructure Kalimantan (Indonesia) Jasa Logistik dan Pelabuhan
100%
PT Indika Logistic &
Support Services (Indonesia) Jasa Logistik dan Pelabuhan
5%
95%
PT Kuala Pelabuhan Indonesia (Indonesia) Jasa Logistik dan Pelabuhan
100%
Indo Energy Capital B.V.
(The Netherlands) Anak Perusahaan - Pembiayaan
100%
Indo Energy Capital II B.V.
(The Netherlands) Anak Perusahaan - Pembiayaan
100%
PT Jatiwarna Gas Utama (Indonesia) Pengisian Bahan Bakar Gas
100%
PT Prasarana Energi Indonesia (Indonesia) Pembangkit Listrik
100%
100%
PT Satya Mitra Gas (Indonesia) Pengisian Bahan Bakar Gas
100%
PT Prasarana Energi Cirebon (Indonesia) Pembangkit Listrik
51%
PT Hartono Jaya Offshore (Indonesia) Pelayaran
60%
PT Mitra Alam Segara Sejati (Indonesia) Pelayaran
50%
PT Mitra Hartono Sejati (Indonesia) Pelayaran
69,97%
PT Mitra Swire CTM (Indonesia) Pelayaran
100%
PT Wahida Arta Guna Lestari (Indonesia) Pengisian Bahan Bakar Gas
100%
PT LPG Distribusi Indonesia (Indonesia) Subholding
99,8%
PT Petrosea Kalimantan (Indonesia) Kontraktor, Perdagangan dan Jasa
100%
Indo Energy Finance B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan - Pembiayaan
100%
Indo Energy Finance II B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan - Pembiayaan
69,8%
PT Petrosea Tbk.
(Indonesia) Tambang & EPC
(Lepas Pantai)
99,9%
PT Indy Properti Indonesia (Indonesia) Building Management
15%
5%
PT Cirebon Electric Power (Indonesia) Independent Power Plant (IPP) 1 X 660 MW
15%
5%
PT Cirebon Power Services (Indonesia)
Perusahaan O & M
90%
PT Indika Infrastruktur Investindo (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi
100%
Indika Power Investments Pte. Ltd
(Singapore) Perusahaan Induk Investasi
100%
PT Indika Energy Infrastructure
(Indonesia) Perusahaan Induk Infrastruktur
JASA ENERGI INFRASTRUKTUR ENERGI
Organisasi Perusahaan
DIREKTUR
Jasa Energi - Minyak dan Gas
Joseph Pangalila
DIREKTURPengembangan Usaha dan Jasa Energi:
Penambangan
Richard Bruce Ness
DIREKTURSumber Daya Energi - Batubara dan Minyak & Gas
Azis Armand
GROUP CHIEFFINANCIAL OFFICER (Ad Interim)
M. Arsjad Rasjid P.M.
Investor Relations &
Corporate Finance
Financial Controller
Corporate Planning
Tax & Risk Management
CORPORATE SECRETARY
& LEGAL KOMITE
AUDIT
KOMITEGOOD CORPORATE GOVERNANCE
DEWAN KOMISARIS
WAKIL DIREKTUR UTAMA
M. Arsjad Rasjid P.M.
DIREKTUR UTAMA
Group Chief Executive Officer
Wishnu Wardhana
DIREKTUR
Infrastruktur Energi - Logistik Kelautan
Rico Rustombi
DIREKTUR INDEPENDEN
Infrastuktur Energi - Pembangkit Listrik
Eddy Junaedy Danu
GROUP CHIEF
OPERATING OFFICER (Ad Interim)
M. Arsjad Rasjid P.M.
Office of The CEO
& Corporate Communication
& Sustainability
ICT & Business Process Improvement
Human Capital
Project Development
& Services
Corporate Security Indika AUDIT INTERNAL
KOMITE
HUMAN CAPITAL
KOMITERISIKO DAN INVESTASI
Visi, Misi
& Tata Nilai
VISI
Menjadi perusahaan energi Indonesia tingkat dunia yang diakui kompetensi terintegrasinya di sektor sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi.
MISI
1. Mengembangkan sumber daya energi yang melimpah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi global.
2. Menciptakan integrasi dan sinergi antar bisnis.
3. Menciptakan nilai yang optimal bagi pemegang saham.
4. Mengembangkan sumber daya manusia secara berkesinambungan.
5. Menjadi warga korporasi yang baik.
TATA NILAI
Integritas: Jujur terhadap diri sendiri, orang lain dan
pekerjaan setiap saat dengan menjunjung tinggi standar etika dan norma hukum yang berlaku.
Kesatuan dalam Keragaman: Memandang keberagaman
sebagai aset perusahaan serta menerima, menghargai, melengkapi dan menguatkan satu sama lain sebagai satu kesatuan yang kokoh.
Kerjasama: Berkontribusi aktif dan bekerjasama dengan
dilandasi saling percaya dan mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi.
Prestasi: Menjadikan prestasi sebagai tolak ukur
keberhasilan dan motivasi untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan.
Tanggung Jawab Sosial: Memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap lingkungan dan masyarakat serta berkontribusi
bagi peningkatan nilai tambah serta kesejahteraan
masyarakat.
Penerapan lima strategi jangka panjang Indika Energy tercermin dalam fokus Perusahaan untuk menciptakan sinergi melalui tiga pilar bisnisnya, mendukung pertumbuhan organik dan inorganik, demi penciptaan nilai bagi para pemegang saham.
MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA YANG BERLIMPAH DAN MENINGKATNYA KEBUTUHAN AKAN ENERGI, TERMASUK MELAKUKAN IDENTIFIKASI DAN MENDAPATKAN INVESTASI YANG MENARIK DI BIDANG ENERGI.
Dalam melakukan investasi di sektor energi, Indika Energy menerapkan pendekatan akuisisi yang disiplin berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap aset energi tersebut. Hal ini mengharuskan Indika Energy untuk mengikuti perkembangan regulasi sumber daya alam yang ada dan meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia melalui kepentingan domestik maupun internasional.
1
MENGINTEGRASIKAN PLATFORM KEANEKARAGAMAN ENERGI DAN EFISIENSI OPERASIONAL.
Kini Indika Energy memiliki keahlian dan kemampuan di seluruh rantai usaha energi batubara. Hal penting untuk mendapatkan sinergi dari integrasi ini adalah peningkatan fleksibilitas operasional dan pengelolaan biaya, serta memberikan layanan yang efisien kepada para pelanggan di seluruh value chain batubara tersebut.
2
MEMANFAATKAN KERJA SAMA YANG SUDAH TERBINA DAN KEAHLIAN YANG DIMILIKI DI SEKTOR ENERGI DENGAN MENGUPAYAKAN INISIATIF- INISIATIF GUNA MEMASOK DAN MELAYANI PASAR YANG BARU.
Saat ini Indika Energy memainkan peran yang cukup besar dalam bisnis pertambangan batubara dan jasa energi secara nasional, termasuk usaha logistik dan infrastruktur energi (pembangkit listrik). Para pelanggan internasional Kideco mencakup perusahaan-perusahaan pembangkit listrik besar di lebih dari 16 negara di Asia dan Eropa. Dengan produk batubara berkalori rendah yang ramah lingkungan, rendah kadar ash dan sulfur telah meningkatkan kemungkinan terciptanya perpaduan produk-produk baru untuk pasar yang baru.
3
Strategi Bisnis
Sehubungan dengan melemahnya harga batubara yang berkepanjangan, Perusahaan tetap fokus dan konsisten dalam menerapkan Strategi yang berorientasi pada peningkatan efisiensi operasional, pencadangan dana dan optimalisasi biaya.
Manajemen secara terus menerus berupaya mengoptimalkan penggunaan aset yang dimiliki, menekan biaya-biaya di seluruh organisasi, rasionalisasi sumber daya manusia, serta menjalankan pembelanjaan modal dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian.
MENGOPTIMALKAN PRODUKSI DAN EFISIENSI OPERASIONAL DENGAN MEMANFAATKAN ASET YANG ADA UNTUK
PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI OPERASI TAMBANG.
Melalui perencanaan yang terstruktur dan rencana kerja korporasi, sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) Indika Energy yang mutakhir secara bersamaan akan dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian target dan sasaran usaha di semua unit bisnis untuk mencapai efisiensi yang optimal dalam penggunaan sumber daya, manajemen biaya, manajemen armada dan fleksibilitas operasional.
4
TERUS MENDIVERSIFIKASI SUMBER PENDAPATAN DAN MENSTABILKAN ARUS KAS.
Kegiatan usaha Indika Energy mencakup pengintegrasian investasi yang menarik untuk mendiversifikasi dan meningkatkan sumber pendapatan yang mengacu pada prinsip kehati- hatian dalam pengelolaan keuangan untuk menjaga nilai perusahaan.
5
PT Indika Mitra Energi (63,47%)
Dewan Komisaris
& Direksi (6,42%)
Masyarakat (30,11%)
KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PER 31 DESEMBER 2014
NO. NAMA JABATAN JUMLAH SAHAM PERSENTASE (%)
1 Wiwoho Basuki Tjokronegoro Komisaris Utama 5.264.500 0,10
2 Agus Lasmono Wakil Komisaris Utama 10.156.000 0,19
3 Indracahya Basuki Komisaris 1.403.500 0,03
4 Pandri Prabono-Moelyo Komisaris 231.100.200 4,44
5 Anton Wahjosoedibjo Komisaris Independen - -
6 Dedi Aditya Sumanagara Komisaris Independen - -
7 Wishnu Wardhana Direktur Utama 1.208.500 0,02
8 M. Arsjad Rasjid P.M. Wakil Direktur Utama 1.208.000 0,02
9 Azis Armand Direktur 1.208.000 0,02
10 Eddy Junaedy Danu Direktur 81.880.500 1,57
11 Rico Rustombi Direktur - -
12 Joseph Pangalila Direktur 165.000 0,00
13 Richard Bruce Ness Direktur Independen 810.000 0,02
Komposisi Pemegang Saham Per 31 Desember 2014
STRUKTUR PERMODALAN PER 31 DESEMBER 2014
MODAL DASAR
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETORRp1.700.000.000.000
(Terdiri 17.000.000.000 saham, Nilai nominal Rp100 per saham)
Rp521.019.200.000 (US$56.892.154) (Terdiri 5.210.192.000 saham)
PEMEGANG SAHAM PENGENDALI PER 31 DESEMBER 2014
STATUS KEPEMILIKAN
JUMLAH LEMBAR SAHAM KEPEMILIKAN (%)PT Indika Mitra Energi* 3.307.097.790 63,47
Masyarakat (dibawah 5%) 1.903.094.210 36,53
*) Dikendalikan oleh Wiwoho Basuki Tjokronegoro & keluarga sebesar 40,5% dan Agus Lasmono sebesar 59,5% .
KOMPOSISI PEMILIKAN SAHAM PER 31 DESEMBER 2014
STATUS KEPEMILIKAN
JUMLAH LEMBAR SAHAM KEPEMILIKAN (%)Perusahaan Terbatas (PT) 3.337.549.193 64,06
Individu/Perorangan – Asing 3.476.500 0,07
Institusi – Asing 619.600.185 11,89
Asuransi 225.095.500 4,32
Dana Pensiun 62.652.700 1,20
Karyawan 35.579.500 0,68
Reksadana 17.344.995 0,33
Koperasi 6.460.500 0,12
Yayasan 14.636.000 0,29
Individu/Perorangan – Lokal 887.796.927 17,04
Total 5,210,192,000 100,00
IKHTISAR KEUANGAN
2014
Dinyatakan dalam US$, kecuali dinyatakan lain
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 2014 2013 2012
Pendapatan 1.109.508.311 863.394.192 749.705.785
Beban Pokok Kontrak dan Penjualan 948.472.697 669.987.605 556.462.501
Laba Kotor 161.035.614 193.406.587 193.243.284
Beban Umum dan Administrasi 132.149.607 152.450.752 158.569.000
Laba Usaha 28.886.007 38.830.394 34.674.284
(Rugi) Laba Bersih Tahun Berjalan (30.498.929) (53.798.103) 87.207.432
(Rugi) Laba Komprehensif Tahun Berjalan (30.565.073) (49.329.010) 84.832.965
(Rugi) Laba Bersih Yang Dapat Diatribusikan Kepada :
Pemilik Entitas Induk (27.514.790) (62.487.116) 68.680.536
Kepentingan Non-Pengendali (2.984.139) 8.689.013 18.526.896
(Rugi) Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk (27.580.934) (58.018.023) 66.306.069
Kepentingan Non-Pengendali (2.984.139) 8.689.013 18.526.896
Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Entitas 73.482.756 102.511.466 178.983.576
Jumlah Saham Beredar (lembar) 5.210.192.000 5.210.192.000 5.210.192.000
(Rugi) Laba per Saham Dasar (0.0053) (0.0120) 0.0132
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Investasi pada Entitas Asosiasi 271.766.662 286.550.051 288.079.887
Investasi pada Pengendalian Bersama Entitas 14.487.529 21.102.394 25.528.684
Investasi pada unit Portofolio - Pihak Ketiga 54.780.796 54.896.489 40.026.825
Investasi dalam Obligasi - Pihak Ketiga - - -
Jumlah Aset Lancar 831.419.308 759.345.558 698.911.436
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.458.932.984 1.556.977.758 1.660.820.522
Jumlah Aset 2.290.352.292 2.316.323.316 2.359.731.958
Jumlah Liabilitas Lancar 396.736.289 347.398.333 542.284.297
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 981.113.153 1.019.053.345 794.927.594
Jumlah Liabilitas 1.377.849.442 1.366.451.678 1.337.211.891
Jumlah Ekuitas 912.502.850 949.871.638 1.022.520.067
Jumlah Liabilitas & Ekuitas 2.290.352.292 2.316.323.316 2.359.731.958
RASIO PERTUMBUHAN
Pendapatan 28,5% 15,2% 26,3%
Beban Pokok Kontrak dan Penjualan 41,6% 20,5% 20,3%
Laba Kotor -16,7% - 0,1% 47,8%
Beban Umum dan Administrasi -14,5% - 3,9% 44,5%
Laba Usaha -25,6% 17,2% 64,5%
Laba Bersih - Diatribusikan kepada pemilik entitas induk -56,0% - 191,0% - 46,3%
Jumlah Aset -1,1% -1,8% 17,1%
Jumlah Liabilitas 0,8% 2,2% 15,3%
Jumlah Ekuitas -3,9% - 7,1% 19,6%
RASIO USAHA
Laba Usaha / Pendapatan (%) 2,60 4,50 4,63
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Pendapatan (%) -2,48 - 7,24 9,16
Laba Usaha / Jumlah Ekuitas (x) 0,03 0,04 0,03
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Jumlah Ekuitas (%) -0,03 - 0,07 0,07
Laba Usaha / Jumlah Aset (x) 0,01 0,02 0,01
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Jumlah Aset (x) -0,01 - 0,03 0,03
RASIO KEUANGAN
Jumlah Aset Lancar / Jumlah Liabilitas Lancar (x) 2,10 2,19 1,29
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) 1,51 1,44 1,31
Ikhtisar Keuangan
Indika Energy
LABA KOTOR
dalam US$
2014 | 161.035.614 2013 | 193.406.587
-28,3%
-25,6%
-16,7%
-56,0%
-11,0%
+28,5%
Adjusted EBITDA*
dalam US$
2014 | 231.909.056 2013 | 260.553.462
* termasuk dividen yang diterima dari entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas
(RUGI) LABA YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
dalam US$
2014 | (27.514.790) 2013 | (62.487.116)
BAGIAN LABA BERSIH ENTITAS ASOSIASI DAN PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS
dalam US$
2014 | 73.482.756 2013 | 102.511.466 LABA USAHA
dalam US$
2014 | 28.886.007 2013 | 38.830.394 PENDAPATAN
dalam US$
2014 | 1.109.508.311 2013 | 863.394.192
RINCIAN PENDAPATAN 2014
US$1.109,5 juta
Tripatra 37,6%
Others 18,9%
MBSS 12,1%
Petrosea
31,4%
HARGA SAHAM
(dalam Rp)2014 PEMBUKAAN TERTINGGI TERENDAH PENUTUPAN 2013 PEMBUKAAN TERTINGGI TERENDAH PENUTUPAN
Triwulan 1 610 635 490 585 Triwulan 1 1.240 1.730 1.200 1.220
Triwulan 2 630 750 565 630 Triwulan 2 770 1.300 700 770
Triwulan 3 745 815 625 740 Triwulan 3 750 880 475 740
Triwulan 4 520 750 500 510 Triwulan 4 600 880 580 590
VOLUME DAN NILAI TRANSAKSI SAHAM
2014 Q1 Q2 Q3 Q4 2013 Q1 Q2 Q3 Q4
Rata-rata/hari-Volume (ribu
lembar) 6.485 8.685 3.765 3.275 Rata-rata/hari-Volume (ribu
lembar) 11.586 7.416 20.278 9.690
Rata-rata/hari-Nilai (Rp miliar) 3,7 5,8 2,7 2,0 Rata-rata/hari-Nilai (Rp miliar) 17,2 7,7 14,0 7,6
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
KETERANGAN SAHAM YANG
DITAWARKAN JUMLAH
SAHAM TANGGAL EFEKTIF DARI
OJK/PERSETUJUAN RUPS PENCATATAN BEI INDONESIA Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) 937,284,000 5,207,142,000 2 Juni 2008 11 Juni 2008 Employee and Management Stock Option 3,050,000 5,210,192,000 8 Mei 2008 11 Agustus 2011
INFORMASI OBLIGASI
KETERANGAN NILAI BURSA PENCATATAN TINGKAT
BUNGA TANGGAL EFEKTIF
TANGGAL JATUH
TEMPO PERINGKAT
Obligasi 2018 US$300
Juta Singapore Stock
Exchange 7% 5 Mei 2011 Mei 2018 “B1” dengan outlook negatif dari Moody’s dan “B+” dengan outlook negatif dari Fitch,
Obligasi 2023 US$500
Juta Singapore Stock
Exchange 6,375% 24 Januari 2013 Januari 2023 “B1” dengan outlook negatif dari Moody’s dan “B+” dengan outlook negatif dari Fitch
KEBIJAKAN DIVIDEN
JUMLAH DIVIDEN
(DALAM MILIAR RP) DIVIDEN PER LEMBAR SAHAM
(DALAM RP) RASIO DIVIDEN TANGGAL PEMBAYARAN DIVIDEN
2008 437,40 84,00 40,32% dari Laba Bersih 2008 3 Juli 2009
2009 362,83 69,68 50,00% dari Laba Bersih 2009 25 Juni 2010
2010 249,94 48,00 (Dividen Interim) - 30 November 2010
135,39 26,00 (Dividen Final) - 29 Juli 2011
Total 385,30 74,00 50,00% dari Laba Bersih 2010
Ikhtisar Saham
Dinyatakan dalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF 2014 2013 2012
Penjualan 2.059,4 2.120,6 2.357,3
Beban Pokok Penjualan 1.731,1 1.654,9 1.623,9
Laba Kotor 328,3 465,7 733,4
Beban Usaha 32,7 31,6 40,4
Laba Usaha 295,6 434,1 692,9
Laba Bersih 154,4 212,2 380,0
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Jumlah Aset Lancar 396,0 457,6 523,7
Jumlah Aset Tidak Lancar 206,4 229,0 221,4
Jumlah Aset 602,4 686,7 745,1
Jumlah Liabilitas Lancar 224,3 272,0 312,1
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 51,6 51,4 46,9
Jumlah Liabilitas 275,8 323,4 359,1
Jumlah Ekuitas 326,6 363,3 386,0
Jumlah Liabilitas & Ekuitas 602,4 686,6 745,1
PERTUMBUHAN (%)
Penjualan -2,9 -10,0 4,0
Beban Pokok Penjualan 4,6 1,9 15,8
Laba Kotor -29,5 -36,5 -15,2
Beban usaha 3,6 -21,9 -0,8
Laba Usaha -31,9 -37,4 -15,9
Laba Bersih -27,3 -44,2 -16,7
Jumlah Aset -12,3 -7,8 -8,9
Jumlah Liabilitas -14,7 -9,9 -0,7
Jumlah Ekuitas -10,1 -5,9 -15,3
RASIO USAHA
Laba Usaha / Penjualan (%) 14,35 20,47 29,40
Laba Bersih / Penjualan (%) 7,50 10,01 16,12
Laba Usaha / Jumlah Ekuitas (x) 0,90 1,20 1,80
Laba Bersih / Jumlah Ekuitas (x) 0,47 0,58 0,98
Laba Usaha / Jumlah Aset (x) 0,49 0,63 0,93
Laba Bersih / Jumlah Aset (x) 0,26 0,31 0,51
RASIO KEUANGAN
Jumlah Aset Lancar / Jumlah Liabilitas Lancar (x) 1,77 1,68 1,68
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) 0,84 0,89 0,93
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (x) 0,46 0,47 0,48
PERUSAHAAN ASOSIASI - KIDECO
-2,9%
-29,5%
-31,9%
-27,3%
-29,1%
+8,3%
VOLUME PENJUALAN
dalam jutaan ton
2014 | 40,2 2013 | 37,1
EBITDA
dalam jutaan US$
2014 | 328,7 2013 | 463,7 LABA BERSIH
dalam jutaan US$
2014 | 154,4 2013 | 212,2 LABA USAHA
dalam jutaan US$
2014 | 295,6 2013 | 434,1 PENJUALAN
dalam jutaan US$
2014 | 2.059,4 2013 | 2.120,6
LABA KOTOR
dalam jutaan US$
2014 | 328,3 2013 | 465,7
1998 1999 5
0 10 15 20 25 30 35 40
5,0 7,4
8,5
10,3 11,5 14,0
16,0
18,2 18,9 20,6
22,0 24,7
29,1 31,5
34,2 37,3
40,3
2000 2001 2002 2003
2004 2007 2010 2011 2005 2006 2012 2008 2009 2013 2014
(dalam jutaan ton)
CADANGAN BATUBARA KIDECO BERDASARKAN LOKASI TAMBANG dalam jutaan ton
AREA CALORIFIC VALUE (KCAL) PROVED PROBABLE TOTAL
Roto Selatan 4.870 91 66 157
Roto Utara 5.470 - 18 18
Roto Tengah 4.730 22 17 39
Susubang 5.120 - 16 16
Samarangau 4.430 79 342 421
Total 192 459 651
PRODUKSI BATU BARA KIDECO
SUMBER DAYA BATUBARA KIDECO BERDASARKAN LOKASI TAMBANG dalam jutaan ton
AREA MEASURED INDICATED INFERRED TOTAL
Roto Selatan 106 114 44 264
Roto Utara - 22 57 79
Roto Tengah 27 33 62 122
Susubang - 21 7 28
Samarangau 88 570 225 883
Total 221 760 395 1.376
Berdasarkan JORC Report April 2011
PRODUKSI BATUBARA KIDECO BERDASARKAN AREA TAMBANG TAHUN 2014
KETERANGAN ROTO UTARA ROTO SELATAN ROTO TENGAH SAMARANGAU SUSUBANG TOTAL
Overburden (jutaan bcm) 18,6 115,9 35,8 81,7 5,3 257,4
Produksi (jutaan ton) 3,0 15,9 4,3 16,7 0,5 40,3
Stripping Ratio (x) 6,3 7,3 8,3 4,9 10,4 6,4
PENJUALAN BATUBARA KIDECO BERDASARKAN NEGARA TUJUAN TAHUN 2014
Taiwan 3,6%
Filipina
4,1%Korea 5,9%
Indonesia 27,7%
Malaysia 6,1%
Thailand 2,8%
Hongkong 3,8%
India 11,5%
Jepang 6,4%
China 22,8%
Lain-lain 5,3%
LAPORAN KOMISARIS UTAMA
& DIREKTUR UTAMA
“KAMI MEYAKINI BAHWA PROSPEK BISNIS PERUSAHAAN KE DEPAN AKAN BERKEMBANG DENGAN BAIK, DIMANA TANTANGAN YANG DIHADAPI ADALAH
BAGAIMANA PERUSAHAAN AKAN MAMPU MENGENDALIKAN BIAYA DI BIDANG INDUSTRI ENERGI YANG SEMAKIN
KOMPETITIF.”
WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO Komisaris Utama
LAPORAN
KOMISARIS
UTAMA
Pemegang saham yang terhormat,
Kondisi tahun 2014 tetap sulit bagi semua pelaku industri batubara di seluruh dunia. Harga batubara dunia terus menurun disebabkan kombinasi beberapa faktor, terutama perlambatan pertumbuhan ekonomi China, ditambah dengan terbitnya regulasi baru yang membatasi impor batubara ke China. Sementara itu, pertumbuhan impor batubara India tidak sesuai dengan harapan karena restrukturisasi sektor pembangkit listrik dalam negeri masih terkendala. Faktor-faktor tersebut telah mengakibatkan berlanjutnya penurunan harga batubara.
HASIL DAN EVALUASI TAHUN 2014
Sebagai perusahaan energi terintegrasi yang memiliki portofolio bisnis sebagian besar terkait sektor batubara, kinerja Indika Energy terpengaruh oleh perkembangan tersebut di atas. Meskipun demikian, Perusahaan menunjukkan pertumbuhan dalam bisnis Engineering, Procurement & Construction (EPC) dan bisnis perdagangan batubara. Namun, walaupun kedua sektor ini mengalami pertumbuhan, Perusahaan secara keseluruhan membukukan kerugian pada tahun 2014, karena semua anak perusahaan yang bergerak di sektor batubara mengalami penurunan marjin, sementara bisnis EPC juga memberikan kontribusi marjin yang relatif rendah.
Dalam kondisi yang sulit ini, manajemen Indika Energy tetap menekankan penerapan prinsip kehati-hatian dalam setiap pendekatan bisnis, fokus pada peningkatan efisiensi, optimalisasi struktur biaya, pencadangan dana, peningkatan pemanfaatan aset, dan rasionalisasi kegiatan operasional yang rentan terhadap perubahan harga batubara.
Sementara itu, Indika Energy berupaya meningkatkan kegiatan bisnis di bidang jasa rekayasa enjiniring dan sektor pembangkitan listrik. Sinergi terus dikembangkan dalam kelompok usaha Indika Energy dengan memanfaatkan kekuatan operasional dari masing- masing anak perusahaan.
TATA KELOLA DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Perusahaan terus memperkokoh struktur organisasi,
antara lain dengan memperkuat fungsi komite-komite
pada semua anak perusahaan untuk aspek pengawasan
seperti audit, tata kelola, risiko dan investasi, serta
pengembangan sumber daya manusia. Komite-komite
ini secara aktif terlibat dalam mendorong perbaikan dan
meningkatkan koordinasi Perusahaan.
Pengembangan sumber daya manusia sebagai penggerak utama kinerja Perusahaan, tetap menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi staf dan karyawan melalui berbagai pelatihan dan pengembangan. Kemampuan untuk berinovasi, menghadapi perubahan, dan mendorong pertumbuhan bisnis merupakan faktor penting dalam transformasi menjadi perusahaan berkinerja tinggi.
PROSPEK USAHA DAN STRATEGI
Di masa mendatang, pertumbuhan permintaan akan sumber energi primer termasuk minyak dan batubara untuk Asia dan terutama Indonesia akan terus meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi ke depan. Batubara sebagai sumber energi primer yang kompetitif akan tetap mempunyai peran yang besar
untuk menopang pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.
Kami meyakini bahwa prospek bisnis Perusahaan ke depan akan berkembang dengan baik, dimana tantangan yang dihadapi adalah bagaimana Perusahaan akan mampu mengendalikan biaya di bidang industri energi yang semakin kompetitif. Kami percaya bahwa dengan langkah-langkah yang telah dilakukan, jajaran Direksi akan mampu menjawab tantangan di tahun- tahun mendatang.
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas dukungan yang telah diberikan, dan kepada jajaran Direksi dan seluruh staf dan karyawan diharapkan untuk tetap meneruskan upaya peningkatan kinerja Perusahaan.
WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO
Komisaris Utama
“DI TAHUN 2014, PRIORITAS UTAMA PERUSAHAAN ADALAH PENINGKATAN EFISIENSI OPERASIONAL, PENEKANAN BIAYA YANG BERLANJUT, MEMPERKETAT BELANJA
MODAL DAN PENCADANGAN DANA.
PERUSAHAAN JUGA AKAN MENGELOLA RISIKO DENGAN BERFOKUS PADA PENGELOLAAN ARUS KAS YANG EFISIEN.”
WISHNU WARDHANA
Direktur Utama & CEO Grup
LAPORAN
DIREKTUR
UTAMA
Petrosea (59%) Holding (22%) MBSS (12%) MUTU (7%) Pemegang saham yang terhormat,
Tahun 2014 masih merupakan tahun yang sulit bagi perusahaan di sektor batubara di Indonesia, termasuk Indika Energy. Hal ini secara umum disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia dan secara khusus oleh berkurangnya permintaan batubara dari China selaku importir terbesar batubara Indonesia serta ketidakpastian pembangunan sektor pembangkit listrik di India. Lebih lanjut, China kembali memberlakukan persyaratan impor batubara, yang menyebabkan harga batubara dalam negerinya lebih murah dibandingkan impor. Perkembangan ini mengakibatkan peningkatan persediaan batubara di pasar dunia yang cukup tinggi dan menyebabkan persaingan ketat di antara para produsen batubara dan industri terkait sehingga harga semakin tertekan. Oleh karena itu, seluruh rantai nilai batubara di Indonesia terkena dampak yang signifikan.
KINERJA DAN STRATEGI TAHUN 2014
Akibat tekanan harga yang berkepanjangan pada industri batubara, Indika Energy membukukan kerugian bersih pada tahun 2014, meskipun pendapatan meningkat dari US$863,4 juta pada tahun 2013 menjadi US$1.109,5 juta pada tahun 2014. Tripatra adalah penyumbang pendapatan terbesar, di mana pendapatannya naik 37,7% menjadi US$417,7 juta yang dihasilkan dari perolehan setahun penuh proyek-proyek Rekayasa teknik, Pengadaan dan konstruksi. Perdagangan batubara juga memberikan sumbangan pendapatan positif sebesar US$143,0 juta dengan meningkatnya volume batubara yang diperdagangkan dari 56.000 ton menjadi 3,6 juta ton.
Peningkatan tersebut ter-offset dengan berkurangnya pendapatan dari Petrosea dan MBSS. Petrosea
menyumbang pendapatan sebesar US$347,9 juta pada tahun 2014, turun 3,3% dari tahun sebelumnya, sementara pendapatan MBSS turun 11,3% menjadi US$134,1 juta, dipengaruhi tekanan harga batubara dan penurunan tingkat utilisasi kapasitas.
Perubahan komposisi pendapatan menyebabkan struktur biaya dalam portofolio bisnis berubah. Beban pokok kontrak dan penjualan naik 41,6% pada tahun 2014 menjadi US$948,5 juta, terutama disebabkan pertumbuhan proyek-proyek EPC dan usaha perdagangan batubara di mana keduanya memiliki marjin yang rendah. Komposisi biaya tetap Petrosea dan MBSS meningkat karena tingkat utilisasi kapasitas yang rendah. Akibatnya, marjin laba kotor konsolidasian turun 16,7% menjadi US$161,0 juta.
Menanggapi penurunan berkepanjangan di industri batubara, Perusahaan terus menerus melakukan efisiensi biaya dan memperketat belanja modal. Upaya tersebut berhasil menurunkan biaya operasional konsolidasian sebesar US$22,4 juta menjadi US$132,1 juta pada tahun 2014. Selain itu, inisiatif manajemen liabilitas pada tahun 2013 menurunkan beban bunga tahunan sekitar US$7,8 juta per tahun, mulai dari tahun 2014. Pada tahun 2014, belanja modal turun menjadi US$68,5 juta dibandingkan US$74,5 juta pada tahun 2013, dimana belanja modal sepanjang tahun 2014 terutama dipergunakan untuk pemeliharaan alat berat dan kelanjutan pembangunan gedung perkantoran.
Bagian laba bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas turun sebesar 28,3% menjadi US$73,5 juta pada tahun 2014, terutama disebabkan berkurangnya kontribusi laba dari Kideco sebagai akibat dari penurunan harga jual batubara.
Belanja Modal Tahun 2014
100%= US$68,5 Juta
Kegiatan operasional Perusahaan menghasilkan total kerugian bersih sebesar US$27,5 juta dibandingkan dengan kerugian bersih US$62,5 juta pada tahun 2013, termasuk transaksi one-off pada kedua tahun tersebut.
Meski demikian, kami menutup tahun 2014 dengan saldo kas dan aset keuangan lainnya senilai US$411,1 juta.
TATA KELOLA DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Guna mendukung peningkatan efisiensi operasional serta sinergi dalam tiga pilar bisnis Perusahaan yang mencakup sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur energi, Perusahaan memperkuat tata kelola dan pengendalian korporasi di semua lini sepanjang tahun 2014. Hal-hal yang dilakukan termasuk memperkuat fungsi pengawasan komite-komite, menerapkan sistem informasi SAP, serta menjalankan mekanisme whistleblowing di anak-anak perusahaan.
Pengembangan sumber daya manusia diselaraskan dengan perubahan kebutuhan bisnis, antara lain dengan melakukan program rasionalisasi, pelatihan kepemimpinan yang selektif dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan manajerial yang antara lain diwujudkan melalui acara tahunan Indika Energy Leadership Summit.
TINJAUAN MASA DEPAN
Harga batubara diperkirakan tetap rendah dalam jangka pendek, demikian pula laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan di bawah 6% pada tahun 2015.
Bercermin pada kinerja Perusahaan di tahun 2014 serta turunnya industri batubara, prioritas utama adalah peningkatan efisiensi operasional, penekanan biaya yang berlanjut, pengetatan belanja modal dan pencadangan dana. Perusahaan juga akan mengelola risiko dengan berfokus pada pengelolaan arus kas yang efisien dan selanjutnya memperkokoh lini usaha non- batubara.
Walaupun industri batubara diperkirakan tidak akan pulih dalam waktu dekat, energi tetap merupakan kebutuhan penting setiap negara, termasuk Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan ekonomi cukup tinggi sehingga memerlukan pasokan energi yang besar.
Kami berkeyakinan bahwa Perusahaan berada pada posisi strategis untuk menghadapi situasi ini dan akan mampu memanfaatkan peluang yang muncul dengan tetap mempertahankan fokus dan strategi jangka panjangnya sebagai perusahaan energi yang terintegrasi.
Singkatnya, manajemen terus berperan aktif untuk menjaga nilai Perusahaan dalam mengembangkan, meningkatkan dan melakukan diversifikasi atas portofolio bisnisnya dengan berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian.
Atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan atas dukungannya dalam menghadapi kondisi yang sulit ini. Penghargaan khusus juga kami sampaikan kepada Dewan Komisaris atas dukungan dan saran yang diberikan, seiring langkah maju kita untuk meningkatkan kinerja Perusahaan ini.
WISHNU WARDHANA
Direktur Utama & CEO Grup
PROFIL DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Dewan Komisaris
WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO
Komisaris Utama
DEDI ADITYA SUMANAGARA
Komisaris Independen
INDRACAHYA BASUKI
Komisaris
PANDRI
PRABONO-MOELYO
Komisaris
AGUS LASMONO
Wakil Komisaris Utama
ANTON
WAHJOSOEDIBJO
Komisaris Independen
Profil Dewan Komisaris
WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO
Komisaris Utama
Usia 75 tahun, ditunjuk sebagai Komisaris Utama Indika Energy sejak Februari 2007 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007.
Saat ini Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro juga menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Indika Mitra Energi (sejak 2005), PT Teladan Resources (sejak 2005), PT
Indoturbine (sejak 2005) dan PT Teladan Utama (sejak 2008). Sebelumnya beliau
juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Teladan Resources (1998-2005), Komisaris
Utama TPEC (1988-2012) dan TPE (1992-2012). Beliau lulus dengan Magna Cum
Laude dari University of Kansas, memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang
Petroleum Engineering pada tahun 1964 dan Master of Science di bidang Petroleum
Engineering pada tahun 1965. Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro juga mengikuti
studi pasca sarjana di bidang Earth Science di Stanford University dari tahun 1968
sampai dengan tahun 1969.
AGUS LASMONO
Wakil Komisaris Utama
Usia 43 tahun, menjabat Wakil Komisaris Utama Indika Energy sejak Februari 2007
sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Agus
Lasmono juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Net Mediatama Indonesia (sejak
2012) dan PT Indika Inti Corpindo (sejak 2004), Komisaris PT Indika Inti Mandiri (sejak
1999) dan Kideco (sejak 2004) dan juga sebagai Direktur Utama PT Indika Mitra Energi
(sejak 2010) dan PT Indika Multi Media (sejak 2002). Beliau juga pernah menjabat sebagai
Komisaris Utama PT Indika Inti Mandiri (1996-1997), Direktur Utama PT Indika Inti Mandiri
(1997-1999) serta Komisaris Independen PT Surya Citra Media Tbk. dan PT Surya Citra
Televisi (2005-2013). Beliau mendapatkan gelar Bachelor of Arts di bidang Economics
dari Pepperdine University, Malibu, California, United States pada tahun 1993 dan gelar
Master di bidang International Business dari West Coast University, Los Angeles, California,
United States pada tahun 1995.
INDRACAHYA BASUKI
Komisaris
Usia 41 tahun, menjabat Komisaris Indika Energy sejak Februari 2007 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Indracahya Basuki juga menjabat sebagai Direktur PT Teladan Resources (sejak 1998) dan PT Indika Mitra Energi (sejak 2005). Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Komisaris Tripatra (2007- 2012). Mendapatkan gelar Bachelor of Science di bidang Mechanical Engineering dari Columbia University, New York, Amerika Serikat pada tahun 1996 dan Master of Business Administration dari Rice University, Houston, Texas, Amerika Serikat pada tahun 2002.
PANDRI PRABONO-MOELYO
Komisaris
Usia 66 tahun, menjabat sebagai Komisaris Indika Energy
sejak Mei 2013 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor
15 tertanggal 15 Mei 2013. Bapak Pandri Prabono-Moelyo
bergabung dengan Indika Energy pada tahun 2007 sebagai
Direktur, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24
tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Pandri Prabono-Moelyo
memiliki lebih dari 35 tahun pengalaman di Tripatra. Saat ini
beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama Tripatra (sejak
2012), Komisaris Petrosea (sejak Mei 2011), Direktur Tripatra
(Singapura) Pte. Ltd. (sejak 2005). Beliau sebelumnya menjabat
sejumlah posisi sebagai Direktur Indika Energy (2007-2013),
Direktur Utama TPEC (1988-2010) dan TPE (1992-2010) serta
Komisaris Utama Petrosea (2009-2010). Beliau memiliki
pengalaman yang luas dalam menangani kontrak konstruksi
internasional berskala besar dan praktik industri konstruksi
Indonesia. Mendapatkan gelar Insinyur Teknik Mesin dari
Institut Teknologi Bandung pada tahun 1974 dan Master of
Business Administration dari Central Institute of Management
pada tahun 1989.
ANTON WAHJOSOEDIBJO
Komisaris Independen
Usia 75 tahun, menjabat Komisaris Independen Indika Energy sejak Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 65 tertanggal 13 Maret 2008. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Pranata Energi Nusantara (sejak 2004). Sebelumnya, Beliau merupakan penasihat eksekutif di Amoseas Indonesia Inc. dan Wakil Presiden Senior dan Deputy Managing Director dari PT Caltex Pacific Indonesia (Chevron). Bapak Anton Wahjosoedibjo mendapatkan gelar Electrical Engineering dari studi pasca sarjana di bidang Electrical Engineering di University of Pennsylvania (1966), dan mendapatkan Petroleum Professional Diploma dari International Petroleum Institute, Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat pada tahun 1976. Beliau juga mengikuti sejumlah program eksekutif di Stanford University, Palo Alto, California dan National University of Singapore (1983), The Southern Methodist University of Dallas, Texas (1988) dan Princeton University, New Jersey, Amerika Serikat.
DEDI ADITYA SUMANAGARA
Komisaris Independen
Usia 67 tahun, menjabat Komisaris Independen Indika Energy
sejak Mei 2010 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor
131 tertanggal 19 Mei 2010. Bapak Dedi Aditya Sumanagara
merupakan Ketua Dewan Penasihat Perhimpunan Ahli
Pertambangan Indonesia (2012-2015). Sebelumnya beliau
pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Gresik
(Persero) Tbk. (2008-2013), Ketua Kamar Dagang & Industri
Indonesia (2004-2009), Direktur Utama PT Aneka Tambang
(Persero) Tbk. (1997-2008), Komisaris PT Indonesia Chemical
Alumina (2008-2012) dan Direktur Pengembangan PT Aneka
Tambang (Persero) Tbk. (1994-1997). Memiliki pengalaman di
industri pertambangan lebih dari 35 tahun dan mendapatkan
gelar Insinyur Teknik Perminyakan pada tahun 1974 dari
Institut Teknologi Bandung.
Direksi
AZIS ARMAND
Direktur
WISHNU WARDHANA
Direktur Utama
RICHARD BRUCE NESS
Direktur
M. ARSJAD RASJID P.M.
Wakil Direktur Utama
RICO RUSTOMBI
Direktur
JOSEPH PANGALILA
Direktur
EDDY JUNAEDY DANU
Direktur Independen
Profil Direksi
WISHNU WARDHANA
Direktur Utama
Usia 44 tahun, menjabat sebagai Direktur Utama Indika Energy
sejak Mei 2013, dimana sebelumnya beliau menjabat Wakil
Direktur Utama Indika Energy sejak Mei 2009 sampai dengan
Mei 2013. Bapak Wishnu Wardhana bergabung dengan Indika
Energy sebagai Direktur pada tahun 2007 berdasarkan Akta
Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Sebelumnya Bapak
Wishnu Wardhana pernah menjabat sebagai Komisaris Utama
PT Indika Infrastruktur Investindo (2008-2009, 2013-2014),
Wakil Komisaris Utama Petrosea (2013-2014) dan Komisaris
MBSS (2013-2014). Saat ini Beliau juga menjabat sebagai
Wakil Komisaris Utama Tripatra (sejak 2012), Komisaris PT
Indika Mitra Energi (sejak 2005), PT Indoturbine (sejak 2005),
Kideco (sejak 2005) dan PT Indika Energy Infrastructure (sejak
Juni 2010), Direktur Utama PT Teladan Resources (sejak 2004)
dan PT Indika Inti Corpindo (sejak 2008). Beliau ditunjuk dan
menjabat sebagai Ketua Asia Pacific Economic Cooperation
Business Advisory Council (ABAC) Indonesia dan Ketua APEC
CEO Summit 2013 (Keputusan Presiden Republik Indonesia
No.79M Tahun 2012). Beliau mendapatkan gelar Bachelor
of Arts in Economics dari Pepperdine University, California,
United States pada tahun 1993.
AZIS ARMAND
Direktur
(Direktur Sumber Daya Energi: Batubara dan Minyak & Gas)
Usia 47 tahun, menjabat sebagai Direktur Indika Energy sejak February 2007, dimana sejak Maret 2008 sampai dengan Mei 2013 beliau menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Indika Energy. Bapak Azis Armand bergabung sebagai Direktur Indika Energy di tahun 2007 berdasarkan Akta Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Indika Inti Corpindo (sejak 2008) dan PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak 2008). Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Komisaris Petrosea (2009-2013). Memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman di bidang Corporate Finance dan Investasi. Sebelumnya beliau berkarir sebagai Rating Manager di PT Pemeringkatan Efek Indonesia (1995-1997) dan Associate di JP Morgan Chase (1997-2004). Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan Master in Urban Planning dari University of Illinois, Urbana-Champaign, United States pada tahun 1995.
M. ARSJAD RASJID P.M.
Wakil Direktur Utama (Operasi & Keuangan)
Usia 44 tahun, menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Indika Energy sejak Mei 2013, dimana sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Utama Indika Energy sejak November 2005 sampai dengan Mei 2013. Bapak Arsjad Rasjid bergabung sebagai Komisaris Utama Indika Energy di tahun 2000 berdasarkan Akta Nomor 31 tertanggal 19 Oktober 2000. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Kideco (sejak 2005), Komisaris Tripatra (sejak 2007), Komisaris PT Indika Mitra Energi (sejak 2010), Komisaris Utama MBSS (sejak 2010) dan Direktur PT Indika Energy Infrastructure (sejak 2010). Bapak Arsjad Rasjid menimba ilmu di University of Southern California di bidang Computer Engineering pada tahun 1990 dan mendapatkan gelar Bachelor of Science di bidang Business Administration pada tahun 1993 dari Pepperdine University, California, United States. Pada Maret 2012, beliau menyelesaikan program Executive Education Global Leadership and Public Policy for the 21st Century di Harvard Kennedy School, United States serta menyelesaikan program Insights Into Politics and Public Policy in Asia for Global Leaders pada Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapore. Di tahun 2013 beliau juga telah menyelesaikan Executive Education on Impacting Investing di Said Business School, University of Oxford, United Kingdom.
Pada 2014 beliau menyelesaikan program Executive Education
on Leadership and Decision Making in the 21
stCentury di
EDDY JUNAEDY DANU
Direktur Independen (Direktur Infrastruktur Energi: Pembangkit Listrik)
Usia 64 tahun, ditetapkan sebagai Direktur Independen Indika Energy pada Mei 2014. Bapak Eddy Junaedy Danu bergabung dengan Indika Energy sebagai Direktur di tahun 2009 berdasarkan Akta Nomor 123 tertanggal 28 Mei 2009.
Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Petrosea (sejak April 2014), PT Indika Multi Energi Internasional (sejak Mei 2014) dan PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak Mei 2014). Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama Petrosea (2013-2014), PT Indika Infrastruktur Investindo (2013-2014) dan PT Cirebon Electric Power (2013-2014). Beliau telah mengabdi pada Tripatra selama lebih dari 35 tahun, dimana sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Tripatra dan Executive Director for Marketing and Operational. Memiliki lebih dari 36 tahun pengalaman di bidang engineering dan project management dan telah menjabat sebagai Project Engineer dan Project Manager untuk berbagai proyek minyak dan gas EPC berskala besar. Mendapatkan gelar Insinyur Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1973 dan Master di bidang International Business dari Prasetya Mulya Business School pada tahun 1998.
RICHARD BRUCE NESS
Direktur (Direktur Jasa Energi: Penambangan dan Direktur Pengembangan Usaha)
Usia 65 tahun, menjabat sebagai Direktur Indika Energy sejak Mei 2014, dimana sebelumnya menjabat sebagai Direktur Indika Energy sejak Mei 2009 dan Direktur Independen di tahun 2013 sampai dengan 2014. Bapak Richard Bruce Ness bergabung dengan Indika Energy sebagai Direktur di tahun 2009 berdasarkan Akta Nomor 123 tertanggal 28 Mei 2009.
Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama Petrosea (sejak April 2014). Bapak Richard Bruce Ness berpengalaman di sektor energi, sumber daya dan pertambangan lebih dari 30 tahun. Sebelumnya, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama Petrosea (2013-2014), Komisaris MBSS (2010- 2011), Direktur Utama di berbagai perusahaan afiliasi dan anak perusahaan Newmont, konsultan pertambangan PT Clinton Indonesia dan Wakil Presiden PT Freeport Indonesia.
Bapak Richard Bruce Ness juga menjabat posisi sebagai
Ketua bidang Pertambangan di US Chamber of Commerce,
Indonesia. Beliau mendapatkan gelar di bidang Mechanics
dari Moorhead Technical Institute, Minnesota, United States
pada tahun 1969 dan studi pasca sarjana di Moorhead State
University, Minnesota, United States di tahun 1979. Bapak
Richard Bruce Ness juga menyelesaikan program Professional
Management di Harvard Business School, United States pada
tahun 1992.
RICO RUSTOMBI
Direktur
(Direktur Infrastruktur Energi: Logistik Kelautan)
Usia 46, ditunjuk sebagai Direktur Indika Energy pada Mei 2013 berdasarkan Akta Nomor 15 tertanggal 15 Mei 2013. Beliau juga menjabat Direktur Utama MBSS sejak 2012 dan Komisaris PT Cotrans Asia sejak 2006. Sebelumnya beliau menjabat Wakil Direktur Utama MBSS (2010-2011) dan Komisaris Petrosea (2010- 2013). Bapak Rico Rustombi bergabung dengan Indika Energy tahun 2006 dan menjabat sebagai Group Chief of Corporate Affairs PT Indika Energy Tbk (2011-2013). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Abadi Agung Utama dan Direktur Utama PT Wahana Artha Mulya (sejak 2005) serta Direktur Utama PT Quantum Sarana Nusantara (sejak 2004).
Sepanjang perjalanan karirnya, Bapak Rico Rustombi pernah menjabat sebagai direktur di beberapa perusahaan tambang, rekayasa, konstruksi dan beliau sangat aktif sebagai pengurus organisasi-organisasi seperti KADIN DAN HIPMI. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan (STEKPI) di bidang Keuangan dan gelar master di bidang Keuangan dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.
JOSEPH PANGALILA
Direktur
(Direktur Jasa Energi: Minyak & Gas)