• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEETING THE CHALLENGE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MEETING THE CHALLENGE"

Copied!
302
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MEETING

THE CHALLENGE

(3)

Dengan berlanjutnya penurunan harga batubara global di tahun 2014, seluruh bidang usaha terkait batubara di dunia mengalami tekanan, termasuk Indika Energy sebagai perusahaan energi terintegrasi dengan usaha utama di batubara.

Dengan keyakinan jangka panjang bahwa energi akan tetap menjadi kebutuhan mendasar di seluruh dunia, terlebih lagi untuk Indonesia yang diharapkan akan mempertahankan pertumbuhan ekonominya ke depan, Indika Energy tetap berkomitmen pada visinya sebagai perusahaan energi Indonesia berkelas dunia yang memiliki kompetensi terintegrasi dan mumpuni di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi.

Bertumpu pada portofolio aset yang substansial dan neraca keuangan yang solid, Indika Energy mengambil langkah- langkah untuk mengatasi berbagai tantangan, utamanya dengan menjaga kas dan menurunkan biaya, selagi terus menjajaki bidang-bidang pertumbuhan strategis, meningkatkan produktivitas, dan memperkokoh tata kelola perusahaan. Perusahaan juga terus membangun strategi jangka panjang untuk dapat merengkuh potensi bisnis yang strategis maupun oportunistik dengan pengelolaan risiko yang ketat, serta menciptakan sinergi di antara ketiga pilar usahanya: sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi.

Seluruh langkah tersebut akan memampukan Indika Energy untuk melewati masa sulit ini, dan bangkit menjadi Perusahaan yang lebih ramping dan kuat sehingga dapat bersaing lebih baik untuk jangka panjang.

(4)

Sekilas Indika Energy 6 Kemampuan Di Sepanjang Rantai Nilai Batubara 8 Peta Operasi 10 Peristiwa Penting 12 Struktur & Organisasi Perusahaan 14 Visi, Misi Dan Tata Nilai

18 Strategi Bisnis 20 Komposisi Pemegang Saham 22

Ikhtisar Keuangan 26 Ikhtisar Saham 29 Ikhtisar Keuangan - Perusahaan Asosiasi - Kideco 30

IKHTISAR KEUANGAN

25

TINJAUAN PERUSAHAAN

5

TEMA

1

(5)

Laporan Komisaris Utama 36 Laporan Direktur Utama 40

PROFIL DEWAN KOMISARIS

DAN DIREKSI

48

Gambaran Umum Ekonomi Dan Industri 60 Tinjauan Operasional 62 Tinjauan Keuangan 76 Prospek Usaha dan Faktor-Faktor Risiko Utama 80 Teknologi Informasi dan Komunikasi 86 Penerapan Tata Kelola Perusahaan 88 Human Capital 110 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 114 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca 118

LAPORAN KEUANGAN

121

INFORMASI PERUSAHAAN

293

LAPORAN KOMISARIS UTAMA DIREKTUR UTAMA DAN

35

LAPORAN MANAJEMEN

59

(6)
(7)

TINJAUAN

PERUSAHAAN

(8)

PT Indika Energy Tbk. (Indika Energy atau Perusahaan) tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008.

Indika Energy didirikan tahun 2000, kini menjadi salah satu perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka di Indonesia. Portofolio bisnis Perusahaan mencakup sektor sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur energi.

Perusahaan berkembang pesat dari tahun ke tahun, baik secara organik maupun melalui akuisisi usaha-usaha yang memberikan sinergi usaha.

Dengan portofolio usaha yang dimiliki, Perusahaan mampu menyediakan produk dan layanan yang saling melengkapi baik untuk pelanggan domestik maupun internasional, serta memungkinkan Perusahaan memanfaatkan peluang- peluang pertumbuhan di berbagai sektor energi di Indonesia.

Indika Energy telah berkembang menjadi perusahaan dengan kegiatan operasional di berbagai wilayah nusantara.

Sekilas

Indika Energy

SUMBER DAYA ENERGI

PT Kideco Jaya Agung perusahaan pertambangan batubara terbesar ketiga di Indonesia, berlokasi

di Kalimantan Timur

Kepemilikan

PT Santan Batubara perusahaan pertambangan batubara di Kalimantan Timur

Kepemilikan

PT Multi Tambangjaya Utama perusahaan pertambangan thermal bituminous dan coking

coal di Kalimantan Tengah

Kepemilikan

PT Mitra Energi Agung proyek pertambangan batubara

greenfield di Kalimantan Timur

Kepemilikan

46,0% 85,0%

34,9% 60,0%

PT Indika Inti Corpindo perusahaan perdagangan

batubara

Kepemilikan

100%

(9)

JASA ENERGI

INFRASTRUKTUR ENERGI

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk.

perusahaan jasa transportasi &

logistik terintegrasi untuk industri pertambangan

Kepemilikan

PT Kuala Pelabuhan Indonesia perusahaan jasa manajemen pelabuhan

terintegrasi di Papua

Kepemilikan

PT Petrosea Tbk.

perusahaan rekayasa teknik & konstruksi (E&C) dan kontraktor pertambangan

batubara

Kepemilikan

PT Cirebon Electric Power pembangkit listrik berkapasitas 660 MW

dengan bahan bakar batubara di Cirebon, Jawa Barat

Kepemilikan

PT Tripatra Engineering &

PT Tripatra Engineers & Constructors perusahaan rekayasa teknik, pengadaan

dan konstruksi (EPC) untuk industri minyak & gas

Kepemilikan

69,8%

51,0% 20,0%

100%

100%

(10)

12

Pembangkitan tenaga listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Electricity generation in coal-fired power plant

11

Pemindahan batubara dari tongkang ke kapal besar

Unloading coal from barges to mother vessel

10

Pengiriman batubara menggunakan tongkang kepada pelanggan atau titik

transshipment

Barging the coal to end user or transshipment point

9

Proses pemuatan batubara ke tongkang

Loading process of coal to barges

1

Mengidentifikasi potensi sumber daya batubara melalui studi geologis

Identification of potential coal resources through geological study

8

Terminal stockpile batubara sebelum pengiriman

Coal loading terminal with stockpile prior to barging

Kemampuan di

Sepanjang Rantai

Nilai Batubara

(11)

6

Pemrosesan batubara melalui tahap penghancuran dan pencucian

Crushing and washing of extracted coal

Pemegang konsesi/concession holder

7

Pengangkutan batubara yang telah diproses terminal batubara

Transportation of processed coal to coal terminal

3

Studi Kelayakan dan Ekonomis terhadap cadangan batubara

Economic and feasibility study of the coal reserves

4

Rekayasa teknik dan konstruksi pembangunan Infrastruktur produksi batubara.

Engineering and construction of coal production infrastructure

5

Proses pengupasan tanah dan pengambilan batubara

Overburden removal and coal extraction

Pemegang konsesi/concession holder

2

Proses eksplorasi di lapangan atas sumber daya batubara

Field exploration process of potential coal resources

(12)

Peta Operasi

1 4

3

1

2

5

3 1

(13)

JASA ENERGI n

1 Exxon Mobil Cepu Project 2 JOB Pertamina Medco - Senoro 3 Pertamina HE ONWJ 4 Conoco Phillips - ESC 5 BP Tangguh 6 ENI Muara Bakau

7 Gunung Bayan Pratama Project 8 Kideco Project

9 Santan Batubara Nusantara Project 10 Adimitra Baratama Nusantara Project

SUMBER DAYA ENERGI ▲

1 Multi Tambangjaya Utama 2 Kideco Jaya Agung 3 Santan Batubara 4 Mitra Energi Agung

INFRASTRUKTUR ENERGI ●

1 Cirebon Electric Power 2 Petrosea Offshore Supply Base 3 Kuala Pelabuhan Indonesia

Floating Crane Â

1 FC Nicholas 2 FC Rachel 3 FC Ben Glory 4 FC Abby 5 FC Chloe 6 FC Blitz 7

10

9

6 2 3

1

4

1

2

3

4

8 2

5 6

7

(14)

Peristiwa Penting

Perjalanan Indika Energy

2000

Pendirian PT Indika Energy.

2004

Indika Energy mengakuisisi 41% kepemilikan saham di Kideco.

Kideco didirikan pada tahun 1982, bergerak dalam pertambangan batubara tambang terbuka di Kalimantan Timur. Kideco memiliki PKP2B generasi pertama yang berlaku hingga tahun 2023.

2006

Indika Energy meningkatkan 5% penyertaannya di Kideco, menjadi 46%.

2007

• Melaksanakan merger antara Indika Energy dengan Tripatra Company dan Ganesha Intra Development Company.

Tripatra didirikan pada tahun 1973, bergerak dalam bidang rekayasa teknik, pengadaan & konstruksi (EPC), operasional dan pemeliharaan (O&M) di sektor energi.

• Pendirian Cirebon Electric Power (CEP), pembangkit listrik tenaga uap batubara berkapasitas 660 MW. Indika Energy memiliki 20% kepemilikan di CEP.

• Tripatra mengakuisisi 45% kepemilikan saham di Cotrans Asia, sebuah perusahaan jasa logistik batubara, yang berdiri sejak tahun 2004.

2008

• Indika Energy melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia, atas 937.284.000 saham atau 20% kepemilikan.

• Pendirian Sea Bridge Shipping, perusahaan jasa

transhipment, dimana Tripatra memiliki kepemilikan

sebesar 46%.

• Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) menjadi anak perusahaan Tripatra sepenuhnya, melalui akuisisi tambahan 50,1% kepemilikan saham.

• Pendirian Intan Resource Indonesia.

• Indika Energy mengakuisisi 100% kepemilikan saham di Indika Capital Pte. Ltd. (dahulu Westlake Capital Pte.

Ltd.) dan Citra Indah Prima.

2009

Indika Energy mengakuisisi 98,55% kepemilikan saham di Petrosea.

Petrosea didirikan pada tahun 1972, bergerak dalam bidang rekayasa teknik & konstruksi (E&C) dan kontraktor pertambangan batubara.

2010

• Pendirian Indika Logistic & Support Service (ILSS).

• Indika Energy menandatangani Perjanjian Opsi untuk mengakuisisi 51% kepemilikan saham di MBSS.

MBSS didirikan pada tahun 1994, bergerak dalam bidang jasa logistik dan transportasi batubara yang terintegrasi.

2011

Indika Energy mengakuisisi 51% kepemilikan saham di MBSS.

2012

• Indika Energy melakukan divestasi atas 28,75%

kepemilikan di Petrosea.

• Indika Energy mengakuisisi 60% kepemilikan di Mitra Energi Agung (MEA).

MEA didirikan pada tahun 2008, tambang batubara greenfield yang memiliki IUP dengan area konsesi seluas 5.000 Ha di Kalimantan Timur.

• Indika Energy mengakuisisi 85% kepemilikan di Multi Tambangjaya Utama (MUTU).

MUTU didirikan pada tahun 1989, merupakan tambang thermal coal bituminous dan coking coal yang memiliki PKP2B generasi ke-3 di Kalimantan Tengah, dengan area konsesi seluas 24.970 Ha.

• Cirebon Electric Power, pembangkit listrik tenaga uap batubara dengan kapasitas 660 MW, beroperasi penuh dengan tercapainya Commercial Operation Date (COD).

2013

Indika Logistik & Support Services; mengambil alih 95%

kepemilikan Tripatra di KPI.

(15)
(16)

60%

PT Mitra Energi Agung (Indonesia) Produsen & Distributor Batubara

85%PT Multi Tambangjaya Utama (Indonesia) Produsen Batubara

100%

Indika Capital Investments Pte. Ltd.

(Singapore) Perdagangan Batubara

100%

Indika Capital Pte. Ltd. (Singapore) Anak Perusahaan

Pembiayaan 45%

PT Cotrans Asia (Indonesia) Transshipment dan Jasa Tongkang

46%

PT Sea Bridge Shipping (Indonesia) Transshipment dan Jasa Tongkang

100%

Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. (Singapore) Perusahaan Induk Investasi

100%

Tripatra Investments Limited (B.V.I) Perusahaan Induk Investasi

90%

PT Melawi Rimba Minerals (Indonesia) Produsen Batubara

90%

PT Sindo Resources (Indonesia) Produsen Batubara

100%

PT Indika Multi Daya Energi (Indonesia) Pemegang Participating Interest Minyak & Gas

100%

Indika Capital Resources Limited (B.V.I) Anak Perusahaan - Pembiayaan

46%

PT Kideco Jaya Agung (Indonesia) Produsen & Distributor Batubara

43,3%

PT Intan Resource Indonesia (Indonesia) Distributor Batubara

100%

Asia Prosperity Coal B.V.

(The Netherlands) (B.V.I) Anak Perusahaan - Pembiayaan

100%

PT Citra Indah Prima (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi

100% 90% 100% 100% 100%

Catatan :

Struktur Perusahaan

PT Indika Indonesia Resources (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi Bisnis Perdagangan Batubara

PT Indika Indonesia Resources (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi Bisnis Perdagangan Batubara

PT Indika Inti Corpindo (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi Bisnis Perdagangan Batubara

PT Tripatra Engineers and Constructors (Indonesia)

EPC dan Jasa O&M

PT Tripatra Engineering (Indonesia) Manajemen Proyek

dan Konstruksi

10%

SUMBER DAYA ENERGI JASA ENERGI

(17)

50% PT Santan Batubara

(Indonesia) Produsen & Distributor Batubara

51%

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (Indonesia) Jasa Logistik dan Transportasi

100%

Indo Integrated Energy B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan - Pembiayaan

100%

PT Indika Multi Energi Internasional (Indonesia) Subholding

100%

Indo Integrated Energy II B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan - Pembiayaan

99,8%

PT POSB Infrastructure Kalimantan (Indonesia) Jasa Logistik dan Pelabuhan

100%

PT Indika Logistic &

Support Services (Indonesia) Jasa Logistik dan Pelabuhan

5%

95%

PT Kuala Pelabuhan Indonesia (Indonesia) Jasa Logistik dan Pelabuhan

100%

Indo Energy Capital B.V.

(The Netherlands) Anak Perusahaan - Pembiayaan

100%

Indo Energy Capital II B.V.

(The Netherlands) Anak Perusahaan - Pembiayaan

100%

PT Jatiwarna Gas Utama (Indonesia) Pengisian Bahan Bakar Gas

100%

PT Prasarana Energi Indonesia (Indonesia) Pembangkit Listrik

100%

100%

PT Satya Mitra Gas (Indonesia) Pengisian Bahan Bakar Gas

100%

PT Prasarana Energi Cirebon (Indonesia) Pembangkit Listrik

51%

PT Hartono Jaya Offshore (Indonesia) Pelayaran

60%

PT Mitra Alam Segara Sejati (Indonesia) Pelayaran

50%

PT Mitra Hartono Sejati (Indonesia) Pelayaran

69,97%

PT Mitra Swire CTM (Indonesia) Pelayaran

100%

PT Wahida Arta Guna Lestari (Indonesia) Pengisian Bahan Bakar Gas

100%

PT LPG Distribusi Indonesia (Indonesia) Subholding

99,8%

PT Petrosea Kalimantan (Indonesia) Kontraktor, Perdagangan dan Jasa

100%

Indo Energy Finance B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan - Pembiayaan

100%

Indo Energy Finance II B.V. (The Netherlands) Anak Perusahaan - Pembiayaan

69,8%

PT Petrosea Tbk.

(Indonesia) Tambang & EPC

(Lepas Pantai)

99,9%

PT Indy Properti Indonesia (Indonesia) Building Management

15%

5%

PT Cirebon Electric Power (Indonesia) Independent Power Plant (IPP) 1 X 660 MW

15%

5%

PT Cirebon Power Services (Indonesia)

Perusahaan O & M

90%

PT Indika Infrastruktur Investindo (Indonesia) Perusahaan Induk Investasi

100%

Indika Power Investments Pte. Ltd

(Singapore) Perusahaan Induk Investasi

100%

PT Indika Energy Infrastructure

(Indonesia) Perusahaan Induk Infrastruktur

JASA ENERGI INFRASTRUKTUR ENERGI

(18)

Organisasi Perusahaan

DIREKTUR

Jasa Energi - Minyak dan Gas

Joseph Pangalila

DIREKTUR

Pengembangan Usaha dan Jasa Energi:

Penambangan

Richard Bruce Ness

DIREKTUR

Sumber Daya Energi - Batubara dan Minyak & Gas

Azis Armand

GROUP CHIEF

FINANCIAL OFFICER (Ad Interim)

M. Arsjad Rasjid P.M.

Investor Relations &

Corporate Finance

Financial Controller

Corporate Planning

Tax & Risk Management

CORPORATE SECRETARY

& LEGAL KOMITE

AUDIT

KOMITE

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(19)

DEWAN KOMISARIS

WAKIL DIREKTUR UTAMA

M. Arsjad Rasjid P.M.

DIREKTUR UTAMA

Group Chief Executive Officer

Wishnu Wardhana

DIREKTUR

Infrastruktur Energi - Logistik Kelautan

Rico Rustombi

DIREKTUR INDEPENDEN

Infrastuktur Energi - Pembangkit Listrik

Eddy Junaedy Danu

GROUP CHIEF

OPERATING OFFICER (Ad Interim)

M. Arsjad Rasjid P.M.

Office of The CEO

& Corporate Communication

& Sustainability

ICT & Business Process Improvement

Human Capital

Project Development

& Services

Corporate Security Indika AUDIT INTERNAL

KOMITE

HUMAN CAPITAL

KOMITE

RISIKO DAN INVESTASI

(20)

Visi, Misi

& Tata Nilai

VISI

Menjadi perusahaan energi Indonesia tingkat dunia yang diakui kompetensi terintegrasinya di sektor sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi.

MISI

1. Mengembangkan sumber daya energi yang melimpah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi global.

2. Menciptakan integrasi dan sinergi antar bisnis.

3. Menciptakan nilai yang optimal bagi pemegang saham.

4. Mengembangkan sumber daya manusia secara berkesinambungan.

5. Menjadi warga korporasi yang baik.

(21)

TATA NILAI

Integritas: Jujur terhadap diri sendiri, orang lain dan

pekerjaan setiap saat dengan menjunjung tinggi standar etika dan norma hukum yang berlaku.

Kesatuan dalam Keragaman: Memandang keberagaman

sebagai aset perusahaan serta menerima, menghargai, melengkapi dan menguatkan satu sama lain sebagai satu kesatuan yang kokoh.

Kerjasama: Berkontribusi aktif dan bekerjasama dengan

dilandasi saling percaya dan mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi.

Prestasi: Menjadikan prestasi sebagai tolak ukur

keberhasilan dan motivasi untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial: Memiliki kepedulian yang tinggi

terhadap lingkungan dan masyarakat serta berkontribusi

bagi peningkatan nilai tambah serta kesejahteraan

masyarakat.

(22)

Penerapan lima strategi jangka panjang Indika Energy tercermin dalam fokus Perusahaan untuk menciptakan sinergi melalui tiga pilar bisnisnya, mendukung pertumbuhan organik dan inorganik, demi penciptaan nilai bagi para pemegang saham.

MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA YANG BERLIMPAH DAN MENINGKATNYA KEBUTUHAN AKAN ENERGI, TERMASUK MELAKUKAN IDENTIFIKASI DAN MENDAPATKAN INVESTASI YANG MENARIK DI BIDANG ENERGI.

Dalam melakukan investasi di sektor energi, Indika Energy menerapkan pendekatan akuisisi yang disiplin berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap aset energi tersebut. Hal ini mengharuskan Indika Energy untuk mengikuti perkembangan regulasi sumber daya alam yang ada dan meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia melalui kepentingan domestik maupun internasional.

1

MENGINTEGRASIKAN PLATFORM KEANEKARAGAMAN ENERGI DAN EFISIENSI OPERASIONAL.

Kini Indika Energy memiliki keahlian dan kemampuan di seluruh rantai usaha energi batubara. Hal penting untuk mendapatkan sinergi dari integrasi ini adalah peningkatan fleksibilitas operasional dan pengelolaan biaya, serta memberikan layanan yang efisien kepada para pelanggan di seluruh value chain batubara tersebut.

2

MEMANFAATKAN KERJA SAMA YANG SUDAH TERBINA DAN KEAHLIAN YANG DIMILIKI DI SEKTOR ENERGI DENGAN MENGUPAYAKAN INISIATIF- INISIATIF GUNA MEMASOK DAN MELAYANI PASAR YANG BARU.

Saat ini Indika Energy memainkan peran yang cukup besar dalam bisnis pertambangan batubara dan jasa energi secara nasional, termasuk usaha logistik dan infrastruktur energi (pembangkit listrik). Para pelanggan internasional Kideco mencakup perusahaan-perusahaan pembangkit listrik besar di lebih dari 16 negara di Asia dan Eropa. Dengan produk batubara berkalori rendah yang ramah lingkungan, rendah kadar ash dan sulfur telah meningkatkan kemungkinan terciptanya perpaduan produk-produk baru untuk pasar yang baru.

3

Strategi Bisnis

(23)

Sehubungan dengan melemahnya harga batubara yang berkepanjangan, Perusahaan tetap fokus dan konsisten dalam menerapkan Strategi yang berorientasi pada peningkatan efisiensi operasional, pencadangan dana dan optimalisasi biaya.

Manajemen secara terus menerus berupaya mengoptimalkan penggunaan aset yang dimiliki, menekan biaya-biaya di seluruh organisasi, rasionalisasi sumber daya manusia, serta menjalankan pembelanjaan modal dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian.

MENGOPTIMALKAN PRODUKSI DAN EFISIENSI OPERASIONAL DENGAN MEMANFAATKAN ASET YANG ADA UNTUK

PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI OPERASI TAMBANG.

Melalui perencanaan yang terstruktur dan rencana kerja korporasi, sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) Indika Energy yang mutakhir secara bersamaan akan dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian target dan sasaran usaha di semua unit bisnis untuk mencapai efisiensi yang optimal dalam penggunaan sumber daya, manajemen biaya, manajemen armada dan fleksibilitas operasional.

4

TERUS MENDIVERSIFIKASI SUMBER PENDAPATAN DAN MENSTABILKAN ARUS KAS.

Kegiatan usaha Indika Energy mencakup pengintegrasian investasi yang menarik untuk mendiversifikasi dan meningkatkan sumber pendapatan yang mengacu pada prinsip kehati- hatian dalam pengelolaan keuangan untuk menjaga nilai perusahaan.

5

(24)

PT Indika Mitra Energi (63,47%)

Dewan Komisaris

& Direksi (6,42%)

Masyarakat (30,11%)

KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PER 31 DESEMBER 2014

NO. NAMA JABATAN JUMLAH SAHAM PERSENTASE (%)

1 Wiwoho Basuki Tjokronegoro Komisaris Utama 5.264.500 0,10

2 Agus Lasmono Wakil Komisaris Utama 10.156.000 0,19

3 Indracahya Basuki Komisaris 1.403.500 0,03

4 Pandri Prabono-Moelyo Komisaris 231.100.200 4,44

5 Anton Wahjosoedibjo Komisaris Independen - -

6 Dedi Aditya Sumanagara Komisaris Independen - -

7 Wishnu Wardhana Direktur Utama 1.208.500 0,02

8 M. Arsjad Rasjid P.M. Wakil Direktur Utama 1.208.000 0,02

9 Azis Armand Direktur 1.208.000 0,02

10 Eddy Junaedy Danu Direktur 81.880.500 1,57

11 Rico Rustombi Direktur - -

12 Joseph Pangalila Direktur 165.000 0,00

13 Richard Bruce Ness Direktur Independen 810.000 0,02

Komposisi Pemegang Saham Per 31 Desember 2014

(25)

STRUKTUR PERMODALAN PER 31 DESEMBER 2014

MODAL DASAR

MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR

Rp1.700.000.000.000

(Terdiri 17.000.000.000 saham, Nilai nominal Rp100 per saham)

Rp521.019.200.000 (US$56.892.154) (Terdiri 5.210.192.000 saham)

PEMEGANG SAHAM PENGENDALI PER 31 DESEMBER 2014

STATUS KEPEMILIKAN

JUMLAH LEMBAR SAHAM KEPEMILIKAN (%)

PT Indika Mitra Energi* 3.307.097.790 63,47

Masyarakat (dibawah 5%) 1.903.094.210 36,53

*) Dikendalikan oleh Wiwoho Basuki Tjokronegoro & keluarga sebesar 40,5% dan Agus Lasmono sebesar 59,5% .

KOMPOSISI PEMILIKAN SAHAM PER 31 DESEMBER 2014

STATUS KEPEMILIKAN

JUMLAH LEMBAR SAHAM KEPEMILIKAN (%)

Perusahaan Terbatas (PT) 3.337.549.193 64,06

Individu/Perorangan – Asing 3.476.500 0,07

Institusi – Asing 619.600.185 11,89

Asuransi 225.095.500 4,32

Dana Pensiun 62.652.700 1,20

Karyawan 35.579.500 0,68

Reksadana 17.344.995 0,33

Koperasi 6.460.500 0,12

Yayasan 14.636.000 0,29

Individu/Perorangan – Lokal 887.796.927 17,04

Total 5,210,192,000 100,00

(26)
(27)

IKHTISAR KEUANGAN

2014

(28)

Dinyatakan dalam US$, kecuali dinyatakan lain

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 2014 2013 2012

Pendapatan 1.109.508.311 863.394.192 749.705.785

Beban Pokok Kontrak dan Penjualan 948.472.697 669.987.605 556.462.501

Laba Kotor 161.035.614 193.406.587 193.243.284

Beban Umum dan Administrasi 132.149.607 152.450.752 158.569.000

Laba Usaha 28.886.007 38.830.394 34.674.284

(Rugi) Laba Bersih Tahun Berjalan (30.498.929) (53.798.103) 87.207.432

(Rugi) Laba Komprehensif Tahun Berjalan (30.565.073) (49.329.010) 84.832.965

(Rugi) Laba Bersih Yang Dapat Diatribusikan Kepada :

Pemilik Entitas Induk (27.514.790) (62.487.116) 68.680.536

Kepentingan Non-Pengendali (2.984.139) 8.689.013 18.526.896

(Rugi) Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada:

Pemilik Entitas Induk (27.580.934) (58.018.023) 66.306.069

Kepentingan Non-Pengendali (2.984.139) 8.689.013 18.526.896

Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Entitas 73.482.756 102.511.466 178.983.576

Jumlah Saham Beredar (lembar) 5.210.192.000 5.210.192.000 5.210.192.000

(Rugi) Laba per Saham Dasar (0.0053) (0.0120) 0.0132

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Investasi pada Entitas Asosiasi 271.766.662 286.550.051 288.079.887

Investasi pada Pengendalian Bersama Entitas 14.487.529 21.102.394 25.528.684

Investasi pada unit Portofolio - Pihak Ketiga 54.780.796 54.896.489 40.026.825

Investasi dalam Obligasi - Pihak Ketiga - - -

Jumlah Aset Lancar 831.419.308 759.345.558 698.911.436

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.458.932.984 1.556.977.758 1.660.820.522

Jumlah Aset 2.290.352.292 2.316.323.316 2.359.731.958

Jumlah Liabilitas Lancar 396.736.289 347.398.333 542.284.297

Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 981.113.153 1.019.053.345 794.927.594

Jumlah Liabilitas 1.377.849.442 1.366.451.678 1.337.211.891

Jumlah Ekuitas 912.502.850 949.871.638 1.022.520.067

Jumlah Liabilitas & Ekuitas 2.290.352.292 2.316.323.316 2.359.731.958

RASIO PERTUMBUHAN

Pendapatan 28,5% 15,2% 26,3%

Beban Pokok Kontrak dan Penjualan 41,6% 20,5% 20,3%

Laba Kotor -16,7% - 0,1% 47,8%

Beban Umum dan Administrasi -14,5% - 3,9% 44,5%

Laba Usaha -25,6% 17,2% 64,5%

Laba Bersih - Diatribusikan kepada pemilik entitas induk -56,0% - 191,0% - 46,3%

Jumlah Aset -1,1% -1,8% 17,1%

Jumlah Liabilitas 0,8% 2,2% 15,3%

Jumlah Ekuitas -3,9% - 7,1% 19,6%

RASIO USAHA

Laba Usaha / Pendapatan (%) 2,60 4,50 4,63

Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Pendapatan (%) -2,48 - 7,24 9,16

Laba Usaha / Jumlah Ekuitas (x) 0,03 0,04 0,03

Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Jumlah Ekuitas (%) -0,03 - 0,07 0,07

Laba Usaha / Jumlah Aset (x) 0,01 0,02 0,01

Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Jumlah Aset (x) -0,01 - 0,03 0,03

RASIO KEUANGAN

Jumlah Aset Lancar / Jumlah Liabilitas Lancar (x) 2,10 2,19 1,29

Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) 1,51 1,44 1,31

Ikhtisar Keuangan

Indika Energy

(29)

LABA KOTOR

dalam US$

2014 | 161.035.614 2013 | 193.406.587

-28,3%

-25,6%

-16,7%

-56,0%

-11,0%

+28,5%

Adjusted EBITDA*

dalam US$

2014 | 231.909.056 2013 | 260.553.462

* termasuk dividen yang diterima dari entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas

(RUGI) LABA YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK

dalam US$

2014 | (27.514.790) 2013 | (62.487.116)

BAGIAN LABA BERSIH ENTITAS ASOSIASI DAN PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS

dalam US$

2014 | 73.482.756 2013 | 102.511.466 LABA USAHA

dalam US$

2014 | 28.886.007 2013 | 38.830.394 PENDAPATAN

dalam US$

2014 | 1.109.508.311 2013 | 863.394.192

(30)

RINCIAN PENDAPATAN 2014

US$1.109,5 juta

Tripatra 37,6%

Others 18,9%

MBSS 12,1%

Petrosea

31,4%

(31)

HARGA SAHAM

(dalam Rp)

2014 PEMBUKAAN TERTINGGI TERENDAH PENUTUPAN 2013 PEMBUKAAN TERTINGGI TERENDAH PENUTUPAN

Triwulan 1 610 635 490 585 Triwulan 1 1.240 1.730 1.200 1.220

Triwulan 2 630 750 565 630 Triwulan 2 770 1.300 700 770

Triwulan 3 745 815 625 740 Triwulan 3 750 880 475 740

Triwulan 4 520 750 500 510 Triwulan 4 600 880 580 590

VOLUME DAN NILAI TRANSAKSI SAHAM

2014 Q1 Q2 Q3 Q4 2013 Q1 Q2 Q3 Q4

Rata-rata/hari-Volume (ribu

lembar) 6.485 8.685 3.765 3.275 Rata-rata/hari-Volume (ribu

lembar) 11.586 7.416 20.278 9.690

Rata-rata/hari-Nilai (Rp miliar) 3,7 5,8 2,7 2,0 Rata-rata/hari-Nilai (Rp miliar) 17,2 7,7 14,0 7,6

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM

KETERANGAN SAHAM YANG

DITAWARKAN JUMLAH

SAHAM TANGGAL EFEKTIF DARI

OJK/PERSETUJUAN RUPS PENCATATAN BEI INDONESIA Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) 937,284,000 5,207,142,000 2 Juni 2008 11 Juni 2008 Employee and Management Stock Option 3,050,000 5,210,192,000 8 Mei 2008 11 Agustus 2011

INFORMASI OBLIGASI

KETERANGAN NILAI BURSA PENCATATAN TINGKAT

BUNGA TANGGAL EFEKTIF

TANGGAL JATUH

TEMPO PERINGKAT

Obligasi 2018 US$300

Juta Singapore Stock

Exchange 7% 5 Mei 2011 Mei 2018 “B1” dengan outlook negatif dari Moody’s dan “B+” dengan outlook negatif dari Fitch,

Obligasi 2023 US$500

Juta Singapore Stock

Exchange 6,375% 24 Januari 2013 Januari 2023 “B1” dengan outlook negatif dari Moody’s dan “B+” dengan outlook negatif dari Fitch

KEBIJAKAN DIVIDEN

JUMLAH DIVIDEN

(DALAM MILIAR RP) DIVIDEN PER LEMBAR SAHAM

(DALAM RP) RASIO DIVIDEN TANGGAL PEMBAYARAN DIVIDEN

2008 437,40 84,00 40,32% dari Laba Bersih 2008 3 Juli 2009

2009 362,83 69,68 50,00% dari Laba Bersih 2009 25 Juni 2010

2010 249,94 48,00 (Dividen Interim) - 30 November 2010

135,39 26,00 (Dividen Final) - 29 Juli 2011

Total 385,30 74,00 50,00% dari Laba Bersih 2010

Ikhtisar Saham

(32)

Dinyatakan dalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF 2014 2013 2012

Penjualan 2.059,4 2.120,6 2.357,3

Beban Pokok Penjualan 1.731,1 1.654,9 1.623,9

Laba Kotor 328,3 465,7 733,4

Beban Usaha 32,7 31,6 40,4

Laba Usaha 295,6 434,1 692,9

Laba Bersih 154,4 212,2 380,0

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Jumlah Aset Lancar 396,0 457,6 523,7

Jumlah Aset Tidak Lancar 206,4 229,0 221,4

Jumlah Aset 602,4 686,7 745,1

Jumlah Liabilitas Lancar 224,3 272,0 312,1

Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 51,6 51,4 46,9

Jumlah Liabilitas 275,8 323,4 359,1

Jumlah Ekuitas 326,6 363,3 386,0

Jumlah Liabilitas & Ekuitas 602,4 686,6 745,1

PERTUMBUHAN (%)

Penjualan -2,9 -10,0 4,0

Beban Pokok Penjualan 4,6 1,9 15,8

Laba Kotor -29,5 -36,5 -15,2

Beban usaha 3,6 -21,9 -0,8

Laba Usaha -31,9 -37,4 -15,9

Laba Bersih -27,3 -44,2 -16,7

Jumlah Aset -12,3 -7,8 -8,9

Jumlah Liabilitas -14,7 -9,9 -0,7

Jumlah Ekuitas -10,1 -5,9 -15,3

RASIO USAHA

Laba Usaha / Penjualan (%) 14,35 20,47 29,40

Laba Bersih / Penjualan (%) 7,50 10,01 16,12

Laba Usaha / Jumlah Ekuitas (x) 0,90 1,20 1,80

Laba Bersih / Jumlah Ekuitas (x) 0,47 0,58 0,98

Laba Usaha / Jumlah Aset (x) 0,49 0,63 0,93

Laba Bersih / Jumlah Aset (x) 0,26 0,31 0,51

RASIO KEUANGAN

Jumlah Aset Lancar / Jumlah Liabilitas Lancar (x) 1,77 1,68 1,68

Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) 0,84 0,89 0,93

Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (x) 0,46 0,47 0,48

PERUSAHAAN ASOSIASI - KIDECO

(33)

-2,9%

-29,5%

-31,9%

-27,3%

-29,1%

+8,3%

VOLUME PENJUALAN

dalam jutaan ton

2014 | 40,2 2013 | 37,1

EBITDA

dalam jutaan US$

2014 | 328,7 2013 | 463,7 LABA BERSIH

dalam jutaan US$

2014 | 154,4 2013 | 212,2 LABA USAHA

dalam jutaan US$

2014 | 295,6 2013 | 434,1 PENJUALAN

dalam jutaan US$

2014 | 2.059,4 2013 | 2.120,6

LABA KOTOR

dalam jutaan US$

2014 | 328,3 2013 | 465,7

(34)

1998 1999 5

0 10 15 20 25 30 35 40

5,0 7,4

8,5

10,3 11,5 14,0

16,0

18,2 18,9 20,6

22,0 24,7

29,1 31,5

34,2 37,3

40,3

2000 2001 2002 2003

2004 2007 2010 2011 2005 2006 2012 2008 2009 2013 2014

(dalam jutaan ton)

CADANGAN BATUBARA KIDECO BERDASARKAN LOKASI TAMBANG dalam jutaan ton

AREA CALORIFIC VALUE (KCAL) PROVED PROBABLE TOTAL

Roto Selatan 4.870 91 66 157

Roto Utara 5.470 - 18 18

Roto Tengah 4.730 22 17 39

Susubang 5.120 - 16 16

Samarangau 4.430 79 342 421

Total 192 459 651

PRODUKSI BATU BARA KIDECO

(35)

SUMBER DAYA BATUBARA KIDECO BERDASARKAN LOKASI TAMBANG dalam jutaan ton

AREA MEASURED INDICATED INFERRED TOTAL

Roto Selatan 106 114 44 264

Roto Utara - 22 57 79

Roto Tengah 27 33 62 122

Susubang - 21 7 28

Samarangau 88 570 225 883

Total 221 760 395 1.376

Berdasarkan JORC Report April 2011

PRODUKSI BATUBARA KIDECO BERDASARKAN AREA TAMBANG TAHUN 2014

KETERANGAN ROTO UTARA ROTO SELATAN ROTO TENGAH SAMARANGAU SUSUBANG TOTAL

Overburden (jutaan bcm) 18,6 115,9 35,8 81,7 5,3 257,4

Produksi (jutaan ton) 3,0 15,9 4,3 16,7 0,5 40,3

Stripping Ratio (x) 6,3 7,3 8,3 4,9 10,4 6,4

PENJUALAN BATUBARA KIDECO BERDASARKAN NEGARA TUJUAN TAHUN 2014

Taiwan 3,6%

Filipina

4,1%

Korea 5,9%

Indonesia 27,7%

Malaysia 6,1%

Thailand 2,8%

Hongkong 3,8%

India 11,5%

Jepang 6,4%

China 22,8%

Lain-lain 5,3%

(36)
(37)

LAPORAN KOMISARIS UTAMA

& DIREKTUR UTAMA

(38)

“KAMI MEYAKINI BAHWA PROSPEK BISNIS PERUSAHAAN KE DEPAN AKAN BERKEMBANG DENGAN BAIK, DIMANA TANTANGAN YANG DIHADAPI ADALAH

BAGAIMANA PERUSAHAAN AKAN MAMPU MENGENDALIKAN BIAYA DI BIDANG INDUSTRI ENERGI YANG SEMAKIN

KOMPETITIF.”

WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO Komisaris Utama

LAPORAN

KOMISARIS

UTAMA

(39)
(40)

Pemegang saham yang terhormat,

Kondisi tahun 2014 tetap sulit bagi semua pelaku industri batubara di seluruh dunia. Harga batubara dunia terus menurun disebabkan kombinasi beberapa faktor, terutama perlambatan pertumbuhan ekonomi China, ditambah dengan terbitnya regulasi baru yang membatasi impor batubara ke China. Sementara itu, pertumbuhan impor batubara India tidak sesuai dengan harapan karena restrukturisasi sektor pembangkit listrik dalam negeri masih terkendala. Faktor-faktor tersebut telah mengakibatkan berlanjutnya penurunan harga batubara.

HASIL DAN EVALUASI TAHUN 2014

Sebagai perusahaan energi terintegrasi yang memiliki portofolio bisnis sebagian besar terkait sektor batubara, kinerja Indika Energy terpengaruh oleh perkembangan tersebut di atas. Meskipun demikian, Perusahaan menunjukkan pertumbuhan dalam bisnis Engineering, Procurement & Construction (EPC) dan bisnis perdagangan batubara. Namun, walaupun kedua sektor ini mengalami pertumbuhan, Perusahaan secara keseluruhan membukukan kerugian pada tahun 2014, karena semua anak perusahaan yang bergerak di sektor batubara mengalami penurunan marjin, sementara bisnis EPC juga memberikan kontribusi marjin yang relatif rendah.

Dalam kondisi yang sulit ini, manajemen Indika Energy tetap menekankan penerapan prinsip kehati-hatian dalam setiap pendekatan bisnis, fokus pada peningkatan efisiensi, optimalisasi struktur biaya, pencadangan dana, peningkatan pemanfaatan aset, dan rasionalisasi kegiatan operasional yang rentan terhadap perubahan harga batubara.

Sementara itu, Indika Energy berupaya meningkatkan kegiatan bisnis di bidang jasa rekayasa enjiniring dan sektor pembangkitan listrik. Sinergi terus dikembangkan dalam kelompok usaha Indika Energy dengan memanfaatkan kekuatan operasional dari masing- masing anak perusahaan.

TATA KELOLA DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Perusahaan terus memperkokoh struktur organisasi,

antara lain dengan memperkuat fungsi komite-komite

pada semua anak perusahaan untuk aspek pengawasan

seperti audit, tata kelola, risiko dan investasi, serta

pengembangan sumber daya manusia. Komite-komite

ini secara aktif terlibat dalam mendorong perbaikan dan

meningkatkan koordinasi Perusahaan.

(41)

Pengembangan sumber daya manusia sebagai penggerak utama kinerja Perusahaan, tetap menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi staf dan karyawan melalui berbagai pelatihan dan pengembangan. Kemampuan untuk berinovasi, menghadapi perubahan, dan mendorong pertumbuhan bisnis merupakan faktor penting dalam transformasi menjadi perusahaan berkinerja tinggi.

PROSPEK USAHA DAN STRATEGI

Di masa mendatang, pertumbuhan permintaan akan sumber energi primer termasuk minyak dan batubara untuk Asia dan terutama Indonesia akan terus meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi ke depan. Batubara sebagai sumber energi primer yang kompetitif akan tetap mempunyai peran yang besar

untuk menopang pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.

Kami meyakini bahwa prospek bisnis Perusahaan ke depan akan berkembang dengan baik, dimana tantangan yang dihadapi adalah bagaimana Perusahaan akan mampu mengendalikan biaya di bidang industri energi yang semakin kompetitif. Kami percaya bahwa dengan langkah-langkah yang telah dilakukan, jajaran Direksi akan mampu menjawab tantangan di tahun- tahun mendatang.

Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas dukungan yang telah diberikan, dan kepada jajaran Direksi dan seluruh staf dan karyawan diharapkan untuk tetap meneruskan upaya peningkatan kinerja Perusahaan.

WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO

Komisaris Utama

(42)

“DI TAHUN 2014, PRIORITAS UTAMA PERUSAHAAN ADALAH PENINGKATAN EFISIENSI OPERASIONAL, PENEKANAN BIAYA YANG BERLANJUT, MEMPERKETAT BELANJA

MODAL DAN PENCADANGAN DANA.

PERUSAHAAN JUGA AKAN MENGELOLA RISIKO DENGAN BERFOKUS PADA PENGELOLAAN ARUS KAS YANG EFISIEN.”

WISHNU WARDHANA

Direktur Utama & CEO Grup

LAPORAN

DIREKTUR

UTAMA

(43)
(44)

Petrosea (59%) Holding (22%) MBSS (12%) MUTU (7%) Pemegang saham yang terhormat,

Tahun 2014 masih merupakan tahun yang sulit bagi perusahaan di sektor batubara di Indonesia, termasuk Indika Energy. Hal ini secara umum disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia dan secara khusus oleh berkurangnya permintaan batubara dari China selaku importir terbesar batubara Indonesia serta ketidakpastian pembangunan sektor pembangkit listrik di India. Lebih lanjut, China kembali memberlakukan persyaratan impor batubara, yang menyebabkan harga batubara dalam negerinya lebih murah dibandingkan impor. Perkembangan ini mengakibatkan peningkatan persediaan batubara di pasar dunia yang cukup tinggi dan menyebabkan persaingan ketat di antara para produsen batubara dan industri terkait sehingga harga semakin tertekan. Oleh karena itu, seluruh rantai nilai batubara di Indonesia terkena dampak yang signifikan.

KINERJA DAN STRATEGI TAHUN 2014

Akibat tekanan harga yang berkepanjangan pada industri batubara, Indika Energy membukukan kerugian bersih pada tahun 2014, meskipun pendapatan meningkat dari US$863,4 juta pada tahun 2013 menjadi US$1.109,5 juta pada tahun 2014. Tripatra adalah penyumbang pendapatan terbesar, di mana pendapatannya naik 37,7% menjadi US$417,7 juta yang dihasilkan dari perolehan setahun penuh proyek-proyek Rekayasa teknik, Pengadaan dan konstruksi. Perdagangan batubara juga memberikan sumbangan pendapatan positif sebesar US$143,0 juta dengan meningkatnya volume batubara yang diperdagangkan dari 56.000 ton menjadi 3,6 juta ton.

Peningkatan tersebut ter-offset dengan berkurangnya pendapatan dari Petrosea dan MBSS. Petrosea

menyumbang pendapatan sebesar US$347,9 juta pada tahun 2014, turun 3,3% dari tahun sebelumnya, sementara pendapatan MBSS turun 11,3% menjadi US$134,1 juta, dipengaruhi tekanan harga batubara dan penurunan tingkat utilisasi kapasitas.

Perubahan komposisi pendapatan menyebabkan struktur biaya dalam portofolio bisnis berubah. Beban pokok kontrak dan penjualan naik 41,6% pada tahun 2014 menjadi US$948,5 juta, terutama disebabkan pertumbuhan proyek-proyek EPC dan usaha perdagangan batubara di mana keduanya memiliki marjin yang rendah. Komposisi biaya tetap Petrosea dan MBSS meningkat karena tingkat utilisasi kapasitas yang rendah. Akibatnya, marjin laba kotor konsolidasian turun 16,7% menjadi US$161,0 juta.

Menanggapi penurunan berkepanjangan di industri batubara, Perusahaan terus menerus melakukan efisiensi biaya dan memperketat belanja modal. Upaya tersebut berhasil menurunkan biaya operasional konsolidasian sebesar US$22,4 juta menjadi US$132,1 juta pada tahun 2014. Selain itu, inisiatif manajemen liabilitas pada tahun 2013 menurunkan beban bunga tahunan sekitar US$7,8 juta per tahun, mulai dari tahun 2014. Pada tahun 2014, belanja modal turun menjadi US$68,5 juta dibandingkan US$74,5 juta pada tahun 2013, dimana belanja modal sepanjang tahun 2014 terutama dipergunakan untuk pemeliharaan alat berat dan kelanjutan pembangunan gedung perkantoran.

Bagian laba bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas turun sebesar 28,3% menjadi US$73,5 juta pada tahun 2014, terutama disebabkan berkurangnya kontribusi laba dari Kideco sebagai akibat dari penurunan harga jual batubara.

Belanja Modal Tahun 2014

100%= US$68,5 Juta

(45)

Kegiatan operasional Perusahaan menghasilkan total kerugian bersih sebesar US$27,5 juta dibandingkan dengan kerugian bersih US$62,5 juta pada tahun 2013, termasuk transaksi one-off pada kedua tahun tersebut.

Meski demikian, kami menutup tahun 2014 dengan saldo kas dan aset keuangan lainnya senilai US$411,1 juta.

TATA KELOLA DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Guna mendukung peningkatan efisiensi operasional serta sinergi dalam tiga pilar bisnis Perusahaan yang mencakup sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur energi, Perusahaan memperkuat tata kelola dan pengendalian korporasi di semua lini sepanjang tahun 2014. Hal-hal yang dilakukan termasuk memperkuat fungsi pengawasan komite-komite, menerapkan sistem informasi SAP, serta menjalankan mekanisme whistleblowing di anak-anak perusahaan.

Pengembangan sumber daya manusia diselaraskan dengan perubahan kebutuhan bisnis, antara lain dengan melakukan program rasionalisasi, pelatihan kepemimpinan yang selektif dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan manajerial yang antara lain diwujudkan melalui acara tahunan Indika Energy Leadership Summit.

TINJAUAN MASA DEPAN

Harga batubara diperkirakan tetap rendah dalam jangka pendek, demikian pula laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan di bawah 6% pada tahun 2015.

Bercermin pada kinerja Perusahaan di tahun 2014 serta turunnya industri batubara, prioritas utama adalah peningkatan efisiensi operasional, penekanan biaya yang berlanjut, pengetatan belanja modal dan pencadangan dana. Perusahaan juga akan mengelola risiko dengan berfokus pada pengelolaan arus kas yang efisien dan selanjutnya memperkokoh lini usaha non- batubara.

Walaupun industri batubara diperkirakan tidak akan pulih dalam waktu dekat, energi tetap merupakan kebutuhan penting setiap negara, termasuk Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan ekonomi cukup tinggi sehingga memerlukan pasokan energi yang besar.

Kami berkeyakinan bahwa Perusahaan berada pada posisi strategis untuk menghadapi situasi ini dan akan mampu memanfaatkan peluang yang muncul dengan tetap mempertahankan fokus dan strategi jangka panjangnya sebagai perusahaan energi yang terintegrasi.

Singkatnya, manajemen terus berperan aktif untuk menjaga nilai Perusahaan dalam mengembangkan, meningkatkan dan melakukan diversifikasi atas portofolio bisnisnya dengan berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian.

Atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan atas dukungannya dalam menghadapi kondisi yang sulit ini. Penghargaan khusus juga kami sampaikan kepada Dewan Komisaris atas dukungan dan saran yang diberikan, seiring langkah maju kita untuk meningkatkan kinerja Perusahaan ini.

WISHNU WARDHANA

Direktur Utama & CEO Grup

(46)
(47)

PROFIL DEWAN KOMISARIS

DAN DIREKSI

(48)

Dewan Komisaris

WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO

Komisaris Utama

DEDI ADITYA SUMANAGARA

Komisaris Independen

INDRACAHYA BASUKI

Komisaris

(49)

PANDRI

PRABONO-MOELYO

Komisaris

AGUS LASMONO

Wakil Komisaris Utama

ANTON

WAHJOSOEDIBJO

Komisaris Independen

(50)

Profil Dewan Komisaris

WIWOHO BASUKI TJOKRONEGORO

Komisaris Utama

Usia 75 tahun, ditunjuk sebagai Komisaris Utama Indika Energy sejak Februari 2007 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007.

Saat ini Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro juga menjabat sebagai Komisaris

Utama PT Indika Mitra Energi (sejak 2005), PT Teladan Resources (sejak 2005), PT

Indoturbine (sejak 2005) dan PT Teladan Utama (sejak 2008). Sebelumnya beliau

juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Teladan Resources (1998-2005), Komisaris

Utama TPEC (1988-2012) dan TPE (1992-2012). Beliau lulus dengan Magna Cum

Laude dari University of Kansas, memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang

Petroleum Engineering pada tahun 1964 dan Master of Science di bidang Petroleum

Engineering pada tahun 1965. Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro juga mengikuti

studi pasca sarjana di bidang Earth Science di Stanford University dari tahun 1968

sampai dengan tahun 1969.

(51)

AGUS LASMONO

Wakil Komisaris Utama

Usia 43 tahun, menjabat Wakil Komisaris Utama Indika Energy sejak Februari 2007

sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Agus

Lasmono juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Net Mediatama Indonesia (sejak

2012) dan PT Indika Inti Corpindo (sejak 2004), Komisaris PT Indika Inti Mandiri (sejak

1999) dan Kideco (sejak 2004) dan juga sebagai Direktur Utama PT Indika Mitra Energi

(sejak 2010) dan PT Indika Multi Media (sejak 2002). Beliau juga pernah menjabat sebagai

Komisaris Utama PT Indika Inti Mandiri (1996-1997), Direktur Utama PT Indika Inti Mandiri

(1997-1999) serta Komisaris Independen PT Surya Citra Media Tbk. dan PT Surya Citra

Televisi (2005-2013). Beliau mendapatkan gelar Bachelor of Arts di bidang Economics

dari Pepperdine University, Malibu, California, United States pada tahun 1993 dan gelar

Master di bidang International Business dari West Coast University, Los Angeles, California,

United States pada tahun 1995.

(52)

INDRACAHYA BASUKI

Komisaris

Usia 41 tahun, menjabat Komisaris Indika Energy sejak Februari 2007 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Indracahya Basuki juga menjabat sebagai Direktur PT Teladan Resources (sejak 1998) dan PT Indika Mitra Energi (sejak 2005). Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Komisaris Tripatra (2007- 2012). Mendapatkan gelar Bachelor of Science di bidang Mechanical Engineering dari Columbia University, New York, Amerika Serikat pada tahun 1996 dan Master of Business Administration dari Rice University, Houston, Texas, Amerika Serikat pada tahun 2002.

PANDRI PRABONO-MOELYO

Komisaris

Usia 66 tahun, menjabat sebagai Komisaris Indika Energy

sejak Mei 2013 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor

15 tertanggal 15 Mei 2013. Bapak Pandri Prabono-Moelyo

bergabung dengan Indika Energy pada tahun 2007 sebagai

Direktur, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 24

tertanggal 15 Februari 2007. Bapak Pandri Prabono-Moelyo

memiliki lebih dari 35 tahun pengalaman di Tripatra. Saat ini

beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama Tripatra (sejak

2012), Komisaris Petrosea (sejak Mei 2011), Direktur Tripatra

(Singapura) Pte. Ltd. (sejak 2005). Beliau sebelumnya menjabat

sejumlah posisi sebagai Direktur Indika Energy (2007-2013),

Direktur Utama TPEC (1988-2010) dan TPE (1992-2010) serta

Komisaris Utama Petrosea (2009-2010). Beliau memiliki

pengalaman yang luas dalam menangani kontrak konstruksi

internasional berskala besar dan praktik industri konstruksi

Indonesia. Mendapatkan gelar Insinyur Teknik Mesin dari

Institut Teknologi Bandung pada tahun 1974 dan Master of

Business Administration dari Central Institute of Management

pada tahun 1989.

(53)

ANTON WAHJOSOEDIBJO

Komisaris Independen

Usia 75 tahun, menjabat Komisaris Independen Indika Energy sejak Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 65 tertanggal 13 Maret 2008. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Pranata Energi Nusantara (sejak 2004). Sebelumnya, Beliau merupakan penasihat eksekutif di Amoseas Indonesia Inc. dan Wakil Presiden Senior dan Deputy Managing Director dari PT Caltex Pacific Indonesia (Chevron). Bapak Anton Wahjosoedibjo mendapatkan gelar Electrical Engineering dari studi pasca sarjana di bidang Electrical Engineering di University of Pennsylvania (1966), dan mendapatkan Petroleum Professional Diploma dari International Petroleum Institute, Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat pada tahun 1976. Beliau juga mengikuti sejumlah program eksekutif di Stanford University, Palo Alto, California dan National University of Singapore (1983), The Southern Methodist University of Dallas, Texas (1988) dan Princeton University, New Jersey, Amerika Serikat.

DEDI ADITYA SUMANAGARA

Komisaris Independen

Usia 67 tahun, menjabat Komisaris Independen Indika Energy

sejak Mei 2010 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor

131 tertanggal 19 Mei 2010. Bapak Dedi Aditya Sumanagara

merupakan Ketua Dewan Penasihat Perhimpunan Ahli

Pertambangan Indonesia (2012-2015). Sebelumnya beliau

pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Gresik

(Persero) Tbk. (2008-2013), Ketua Kamar Dagang & Industri

Indonesia (2004-2009), Direktur Utama PT Aneka Tambang

(Persero) Tbk. (1997-2008), Komisaris PT Indonesia Chemical

Alumina (2008-2012) dan Direktur Pengembangan PT Aneka

Tambang (Persero) Tbk. (1994-1997). Memiliki pengalaman di

industri pertambangan lebih dari 35 tahun dan mendapatkan

gelar Insinyur Teknik Perminyakan pada tahun 1974 dari

Institut Teknologi Bandung.

(54)

Direksi

AZIS ARMAND

Direktur

WISHNU WARDHANA

Direktur Utama

RICHARD BRUCE NESS

Direktur

(55)

M. ARSJAD RASJID P.M.

Wakil Direktur Utama

RICO RUSTOMBI

Direktur

JOSEPH PANGALILA

Direktur

EDDY JUNAEDY DANU

Direktur Independen

(56)

Profil Direksi

WISHNU WARDHANA

Direktur Utama

Usia 44 tahun, menjabat sebagai Direktur Utama Indika Energy

sejak Mei 2013, dimana sebelumnya beliau menjabat Wakil

Direktur Utama Indika Energy sejak Mei 2009 sampai dengan

Mei 2013. Bapak Wishnu Wardhana bergabung dengan Indika

Energy sebagai Direktur pada tahun 2007 berdasarkan Akta

Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Sebelumnya Bapak

Wishnu Wardhana pernah menjabat sebagai Komisaris Utama

PT Indika Infrastruktur Investindo (2008-2009, 2013-2014),

Wakil Komisaris Utama Petrosea (2013-2014) dan Komisaris

MBSS (2013-2014). Saat ini Beliau juga menjabat sebagai

Wakil Komisaris Utama Tripatra (sejak 2012), Komisaris PT

Indika Mitra Energi (sejak 2005), PT Indoturbine (sejak 2005),

Kideco (sejak 2005) dan PT Indika Energy Infrastructure (sejak

Juni 2010), Direktur Utama PT Teladan Resources (sejak 2004)

dan PT Indika Inti Corpindo (sejak 2008). Beliau ditunjuk dan

menjabat sebagai Ketua Asia Pacific Economic Cooperation

Business Advisory Council (ABAC) Indonesia dan Ketua APEC

CEO Summit 2013 (Keputusan Presiden Republik Indonesia

No.79M Tahun 2012). Beliau mendapatkan gelar Bachelor

of Arts in Economics dari Pepperdine University, California,

United States pada tahun 1993.

(57)

AZIS ARMAND

Direktur

(Direktur Sumber Daya Energi: Batubara dan Minyak & Gas)

Usia 47 tahun, menjabat sebagai Direktur Indika Energy sejak February 2007, dimana sejak Maret 2008 sampai dengan Mei 2013 beliau menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Indika Energy. Bapak Azis Armand bergabung sebagai Direktur Indika Energy di tahun 2007 berdasarkan Akta Nomor 24 tertanggal 15 Februari 2007. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Indika Inti Corpindo (sejak 2008) dan PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak 2008). Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Komisaris Petrosea (2009-2013). Memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman di bidang Corporate Finance dan Investasi. Sebelumnya beliau berkarir sebagai Rating Manager di PT Pemeringkatan Efek Indonesia (1995-1997) dan Associate di JP Morgan Chase (1997-2004). Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan Master in Urban Planning dari University of Illinois, Urbana-Champaign, United States pada tahun 1995.

M. ARSJAD RASJID P.M.

Wakil Direktur Utama (Operasi & Keuangan)

Usia 44 tahun, menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Indika Energy sejak Mei 2013, dimana sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Utama Indika Energy sejak November 2005 sampai dengan Mei 2013. Bapak Arsjad Rasjid bergabung sebagai Komisaris Utama Indika Energy di tahun 2000 berdasarkan Akta Nomor 31 tertanggal 19 Oktober 2000. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Kideco (sejak 2005), Komisaris Tripatra (sejak 2007), Komisaris PT Indika Mitra Energi (sejak 2010), Komisaris Utama MBSS (sejak 2010) dan Direktur PT Indika Energy Infrastructure (sejak 2010). Bapak Arsjad Rasjid menimba ilmu di University of Southern California di bidang Computer Engineering pada tahun 1990 dan mendapatkan gelar Bachelor of Science di bidang Business Administration pada tahun 1993 dari Pepperdine University, California, United States. Pada Maret 2012, beliau menyelesaikan program Executive Education Global Leadership and Public Policy for the 21st Century di Harvard Kennedy School, United States serta menyelesaikan program Insights Into Politics and Public Policy in Asia for Global Leaders pada Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapore. Di tahun 2013 beliau juga telah menyelesaikan Executive Education on Impacting Investing di Said Business School, University of Oxford, United Kingdom.

Pada 2014 beliau menyelesaikan program Executive Education

on Leadership and Decision Making in the 21

st

Century di

(58)

EDDY JUNAEDY DANU

Direktur Independen (Direktur Infrastruktur Energi: Pembangkit Listrik)

Usia 64 tahun, ditetapkan sebagai Direktur Independen Indika Energy pada Mei 2014. Bapak Eddy Junaedy Danu bergabung dengan Indika Energy sebagai Direktur di tahun 2009 berdasarkan Akta Nomor 123 tertanggal 28 Mei 2009.

Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Petrosea (sejak April 2014), PT Indika Multi Energi Internasional (sejak Mei 2014) dan PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak Mei 2014). Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama Petrosea (2013-2014), PT Indika Infrastruktur Investindo (2013-2014) dan PT Cirebon Electric Power (2013-2014). Beliau telah mengabdi pada Tripatra selama lebih dari 35 tahun, dimana sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Tripatra dan Executive Director for Marketing and Operational. Memiliki lebih dari 36 tahun pengalaman di bidang engineering dan project management dan telah menjabat sebagai Project Engineer dan Project Manager untuk berbagai proyek minyak dan gas EPC berskala besar. Mendapatkan gelar Insinyur Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1973 dan Master di bidang International Business dari Prasetya Mulya Business School pada tahun 1998.

RICHARD BRUCE NESS

Direktur (Direktur Jasa Energi: Penambangan dan Direktur Pengembangan Usaha)

Usia 65 tahun, menjabat sebagai Direktur Indika Energy sejak Mei 2014, dimana sebelumnya menjabat sebagai Direktur Indika Energy sejak Mei 2009 dan Direktur Independen di tahun 2013 sampai dengan 2014. Bapak Richard Bruce Ness bergabung dengan Indika Energy sebagai Direktur di tahun 2009 berdasarkan Akta Nomor 123 tertanggal 28 Mei 2009.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama Petrosea (sejak April 2014). Bapak Richard Bruce Ness berpengalaman di sektor energi, sumber daya dan pertambangan lebih dari 30 tahun. Sebelumnya, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama Petrosea (2013-2014), Komisaris MBSS (2010- 2011), Direktur Utama di berbagai perusahaan afiliasi dan anak perusahaan Newmont, konsultan pertambangan PT Clinton Indonesia dan Wakil Presiden PT Freeport Indonesia.

Bapak Richard Bruce Ness juga menjabat posisi sebagai

Ketua bidang Pertambangan di US Chamber of Commerce,

Indonesia. Beliau mendapatkan gelar di bidang Mechanics

dari Moorhead Technical Institute, Minnesota, United States

pada tahun 1969 dan studi pasca sarjana di Moorhead State

University, Minnesota, United States di tahun 1979. Bapak

Richard Bruce Ness juga menyelesaikan program Professional

Management di Harvard Business School, United States pada

tahun 1992.

(59)

RICO RUSTOMBI

Direktur

(Direktur Infrastruktur Energi: Logistik Kelautan)

Usia 46, ditunjuk sebagai Direktur Indika Energy pada Mei 2013 berdasarkan Akta Nomor 15 tertanggal 15 Mei 2013. Beliau juga menjabat Direktur Utama MBSS sejak 2012 dan Komisaris PT Cotrans Asia sejak 2006. Sebelumnya beliau menjabat Wakil Direktur Utama MBSS (2010-2011) dan Komisaris Petrosea (2010- 2013). Bapak Rico Rustombi bergabung dengan Indika Energy tahun 2006 dan menjabat sebagai Group Chief of Corporate Affairs PT Indika Energy Tbk (2011-2013). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Abadi Agung Utama dan Direktur Utama PT Wahana Artha Mulya (sejak 2005) serta Direktur Utama PT Quantum Sarana Nusantara (sejak 2004).

Sepanjang perjalanan karirnya, Bapak Rico Rustombi pernah menjabat sebagai direktur di beberapa perusahaan tambang, rekayasa, konstruksi dan beliau sangat aktif sebagai pengurus organisasi-organisasi seperti KADIN DAN HIPMI. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan (STEKPI) di bidang Keuangan dan gelar master di bidang Keuangan dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

JOSEPH PANGALILA

Direktur

(Direktur Jasa Energi: Minyak & Gas)

Usia 51, ditunjuk sebagai Direktur Indika Energy pada Mei 2013 berdasarkan Akta Nomor 15 tertanggal 15 Mei 2013. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama Tripatra (sejak 2012), dimana sebelumnya menjabat Direktur Tripatra (2007–

2012). Bapak Joseph Pangalila memulai karirnya tahun 1988 di

Tripatra dan beliau pernah mengajar di Departemen Teknik

Mesin di Institut Teknologi Bandung. Beliau meraih gelar

Sarjana Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung tahun

pada tahun 1987 dan meraih Pasca Sarjana Bisnis Administrasi

di Universitas Indonesia tahun 1991.

(60)
(61)

LAPORAN

MANAJEMEN

(62)

Gambaran Umum Ekonomi & Industri

GAMBARAN UMUM EKONOMI

Pertumbuhan global mengalami perubahan di tahun 2014, IMF memperkirakan pertumbuhan di Asia mengalami perlambatan menjadi 6,5% dari 6,6% di tahun 2013. Hambatan utama terhadap pertumbuhan ini adalah perlambatan ekonomi China, yang sebagian diimbangi oleh kenaikan ekonomi India. Menurut Biro Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh pada tingkat yang terendah selama lima tahun terakhir, dengan pertumbuhan sebesar 5,1%, turun dari 5,6% di tahun sebelumnya. Faktor utamanya adalah sikap ketat kebijakan moneter, melemahnya ekonomi global dan makin ketatnya persaingan. Indonesia juga mengalami penurunan harga komoditas, melebarnya defisit neraca transaksi berjalan dan depresiasi Rupiah.

Prospek jangka panjang Indonesia akan tetap menjanjikan. Didorong oleh permintaan konsumen yang kuat, sistem perbankan dan iklim politik yang stabil, dan tingginya potensi pertumbuhan ekonomi karena besarnya populasi usia produktif sekitar 240 juta orang. Dengan demikian, permintaan energi juga diperkirakan akan meningkat sebagai kebutuhan utama bagi pembangunan, didukung oleh pemerataan nasional dan pembangunan infrastruktur.

Sebagai perusahaan energi terintegrasi, Indika Energy telah memiliki posisi yang baik untuk berpartisipasi dalam sektor ini.

GAMBARAN INDUSTRI BATUBARA

Harga batubara global terus menurun secara berkepanjangan di tahun 2014, dengan harga rata- rata Newcastle turun dari US$82,9 per ton pada tahun 2013 menjadi US$68,7 per ton pada tahun 2014.

Faktor utamanya adalah perlambatan permintaan China untuk batubara pada tahun 2014. Selain itu, China memberlakukan kembali pajak pada impor batubara, hal ini membuat batubara domestiknya lebih murah daripada batubara internasional.

Akibatnya, harga batubara internasional turun akibat peningkatan pasokan yang tersedia. Sedangkan kenaikan permintaan batubara dari India, tidak cukup untuk mengimbangi penurunan permintaan China.

Konsekuensinya, produsen batubara Indonesia dan industri yang terkait terdampak secara signifikan karena China adalah pasar terbesar ekspor batubara untuk Indonesia. Produsen batubara skala besar terus mencoba untuk mengimbangi harga yang lebih rendah dengan meningkatkan volume untuk mempertahankan pendapatan. Dari catatan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral volume ekspor meningkat dari 349 juta ton menjadi 359 juta ton di tahun 2014, hal ini menyebabkan harga mengalami tekanan, sementara banyak produsen batubara skala rendah memilih untuk menghentikan operasi mereka sepenuhnya.

Sementara itu, harga minyak dan gas menurun lebih

dari 40% di pertengahan sampai akhir tahun 2014

karena kombinasi berbagai faktor termasuk tingkat

produksi minyak di Timur Tengah, peningkatan

produksi shale oil Amerika sehingga impor minyak

menurun, dan melambatnya permintaan dari Eropa

dan Asia Pasifik. Semua faktor ini telah mengakibatkan

berlebihnya pasokan yang tersedia, sehingga makin

menekan harga pasar batubara.

(63)

Gambar

Tabel dibawah ini adalah Kantor Akuntan Publik  dan Akuntan Publik untuk periode lima tahun  terakhir berikut total remunerasi untuk jasa audit

Referensi

Dokumen terkait

Seseorang dengan konsep diri yang negatif lebih berpotensi untuk melakukan perilaku konsumtif, selain dapat dengan mudahnya terpengaruh untuk membeli barang-barang atau jasa-jasa

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari performa produksi dan kualitas susu meliputi kadar protein, berat jenis (BJ), kadar lemak, bahan kering (BK), dan bahan kering

diskriptif kuantitatif, desain penelitian Randomized control group posttest only design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan maka hasil observasi siklus 1 oleh kolaborator dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Implementasi model

Pada pola flow shop, operasi dari suatu job hanya dapat bergerak satu arah, yaitu dari proses awal di mesin awal sampai proses akhir di mesin akhir dan jumlah tahapan

Pada Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, kegiatan usaha koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam

Pamindo : tari topeng yang ditampilkan pada bagian kedua dalam pertunjukannya. Panji : tari topeng yang ditampilkan pada bagian pertama

Tu- juan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian hipertensi berdasarkan karak- teristik responden dan menganalisis besar risiko kejadian hipertensi