• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIGITALISASI PENYIARAN TELEVISI DI SULAWESI SELATAN. (Studi Kasus Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Selatan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DIGITALISASI PENYIARAN TELEVISI DI SULAWESI SELATAN. (Studi Kasus Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Selatan)"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

Oleh:

A. AMRUL NURJAYA NIM: 80800218001

PROGRAM MAGISTER DAN DOKTOR PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2021

(2)

ii

NIM : 80800218001

Tempat,Tanggal Lahir : Buhung Pute, 05 Oktober 1995 Jur/Prodi/Konsentrasi : Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas/Program : Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Alamat : Dusun Pattene, Desa Temmappaduae, Kec. Marusu, Kab. Maros.

Judul : Digitalisasi Penyiaran Televisi di Sulawesi Selatan (Studi Kasus Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Selatan).

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa Tesis ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, maka tesis dan gelar yang diperoleh karenanya batal secara hukum.

Maros, Agustus 2021 Peneliti

A.Amrul Nurjaya

NIM. 80800218001

(3)

iii

(4)

iv

َُُتاَك َرَب َّ ِالله ُةَوْح َر َّ ْنُكْيَلَع ُمَلاَّسلا ٌَِسُفًَْأ ِر ّْ ُرُش ْيِه ِللهاِب ُذُْعًَ َّ َِْيِدَِْتْسًَ َّ ٍْ ُرِفْغَتْسًَ َّ ٌَُُْيِعَتْسًَ َّ ٍُُدَوْحًَ ِللهِ َدْوَحْلا َّىِإ ِِ اََِّيََ ْيِه َّ ا

َلِإ َلا ْىَأ ُدَِْشَأ .ََُل َِٕداَُ َلاَف ْلِلْضُي ْيَه َّ ََُل َّل ِضُه َلاَف ُالله ٍِِدَِْي ْيَه ،اٌَِلاَوْعَأ َّىَأ ُدَِْشَأ َّ الله َّلاِإ ََ

َتُْا ِيَه َّ َِِبْحَص َّ َِِلآ َٔلَع َّ ٍدَّوَحُه َٔلَع ْك ِراَب َّ ْنِّلََ َّ ِّلَص َّنَُِّللَا .َُُل َُْْ َر َّ ٍُُدْبَع اًدَّوَحُه ٍُاَدُِِب َٓد

.ِةَهاَيِقْلا ِم َْْي َٔلِإ

Alhamdulillah kata yang paling pantas diucapkan atas rasa syukur dan nikmat karunia yang diberikan oleh Allah swt. Sehingga peneliti mampu menyelesaikan tesis dengan judul “Digitalisasi Penyiaran Televisi Di Sulawesi Selatan (Studi Kasus Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Selatan).

Salam serta shalawat akan selalu tercurahkan kepada junjungan umat manusia nabi besar Muhammad saw. Yang telah memperlihatkan jalan “uswatun hasana wa’rahmatan lil alamin” bagi seluruh umat manusia hingga hari kiamat.

Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar magister strata dua (S2) pada Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Proses penyelesaian penyusunan tesis mendapat dukungan, bimbingan, serta motivasi dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil.

Dengan demikian patutlah dengan penuh ketulusan peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Drs. H. Hamdan Juhannis, M.A.,Ph.D sebagai Rektor, Prof. Dr. H.

Mardan, M.Ag., Dr. Wahyuddin, M.Hum., Prof. Dr. Darussalam, M.Ag, Dr. H.

(5)

v

M. Ghalib M, M.A. dan Dr. H. Andi Aderus, Lc., M.A.

3. Ketua dan Sekretaris Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjan UIN Alauddin Makassar, Dr. Arifuddin Tike, M.Sos.I dan Dr. H. Kamaluddin Tajibu, M.Si atas ketulusannya selama ini memberikan arahan, membimbing, memberikan nasihat selama menempuh pendidikan di Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Para promotor, Dr. Firdaus Muhammad, M.A dan Dr. Abdul Halik, M.Si yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusun tesis hingga selesai.

5. Para penguji, Dr. Arifuddin Tike, M.Sos.I dan Dr. H. Kamaluddin Tajibu, M.Si yang telah memberikan masukan dan koreksi dalam perbaikan tesis ini.

6. Ayahanda peneliti A. Ambo Sakka dan ibunda Nurtiyah yang tidak pernah lelah mendoakan, mendukung, mengarahkan memberikan nasihat sehingga peneliti mampu menempuh pendidikan di Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, juga dukungan dari Kakak dan Adik, A. Amral Nurjaya dan A. Putri Tenri Cacca atas dukungannya selama ini.

7. Seluruh dosen yang telah memberikan arahan dan semangat serta saran selama perkuliahan, dengan membimbing dan memberi berbagai ilmu selama ini.

8. Para staf Pascasarjana UIN Alauddin Makassar yang turut membantu segala administrasi kampus serta dukungan selama ini sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

(6)

vi dalam penelitian.

11. Sahabat-sahabat PC. GP ANSOR GOWA yang telah memberikan semangat dan arahan.

12. LDNU Kab. Gowa atas atas dorongan dan motivasi.

13. Imam Desa Manuju yang telah memberikan saran dan semangat dalam penyusunan tesis.

14. Seluruh keluarga besar Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan keluarga besar Tarekat Khalwatiyah Samman, Komunitas I-Brand, Kemuning Nusantara, Sahabat PMII, HMI, Institut Parahikma Indonesia, atas semangat serta doa yang telah senatisa diberikan.

(7)

vii

Peneliti sangat menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini sangat jauh dari kesempurnaan. Karena sesungguhnya peneliti hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan sehingga masih harus tetap banyak belajar. Saran dan kritik yang sifatnya mendukung dan membagun akan sangat diharapkan oleh peneliti. Atas perhatian dan kerja samanya, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya.

Wassalamu ‘Alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

Maros, Agustus 2021 Peneliti

A.Amrul Nurjaya NIM: 80800218001

(8)

viii

DAFTAR ISI ... viii

PEDOMAN TANSLITERASI ... xii

ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus dan Deskripsi Fokus ... 5

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Kajian Pustaka ... 8

F. Tujuan dan Keguanaan ... 10

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 12

A. Digitalisasi Penyiaran Televisi ... 12

B. Komisi Penyiaran Indonesia ... 40

C. Dakwah dalam Sistem Penyiaran Digital ... 43

BAB III METODE PENELITIAN... 48

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ... 48

B. Pendekatan Penelitian ... 49

C. Sumber Data ... 50

D. Metode Pengumpulan Data ... 51

E. Instrumen Penelitian ... 53

F. Analisis Data dan Pengolahan Data ... 53

BAB IV DIGITALISASI PENYIARAN TELEVISI DI SULAWESI SELATAN (Studi Kasus Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Selatan)... 55

A. Langkah Sosialisasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Selatan dalam Digitalisasi Sistem Penyiaran Televisi di Sulawesi Selatan ... 55

B. Langkah Pengawasan Komisi Penyiaran Indonesia Sulawesi Selatan pada saat Sistem Penyiaran Televisi digital sudah terlaksana ... 85

C. Peluang dan Tantangan Dakwah Islam dalam Digitalisasi Sistem Penyiaran Televisi di Sulawesi Selatan... 91

BAB V PENUTUP ... 101

A. Kesimpulan... 101

B. Implikasi Penelitian ... 102

(9)

ix

(10)

xi dilihat pada tabel berikut:

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ا Alif

Tidak Dilambangkan Tidak Dilambangkan

ب Ba

B Be

ت Ta

T Te

ث ṡa ṡ es (dengan titik di atas)

ج Jim

J Je

ح ḥa

ḥ ha (dengan titik di bawah)

خ Kha

Kh ka dan ha

د Dal

D De

ذ Żal

Ż zet (dengan titik di atas)

ر Ra

R Er

ز Zai Z Zet

(11)

xii

ص ṣad

ṣ es (dengan titik di bawah)

ض ḍad

ḍ de (dengan titik di bawah)

ط ṭa

ṭ te (dengan titik di bawah)

ظ Ẓa

Ẓ zet (dengan titik di bawah)

ع ‘ain apostrof terbalik

غ Gain

G Ge

ف Fa

F Ef

ق Qaf Q Qi

ك Kaf K Ka

ل Lam L El

و Mim

M Em

ن Nun

N En

و Wau

W We

ـه Ha

H Ha

(12)

xiii

Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).

B. Vocal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

Contoh:

ََفـْيـَك : kaifa ََل ْوـَه : haula

Nama Huruf Latin Nama

Tanda

fathah a a

َ ا

kasrah i i

َ ا

dammah u u

َ ا

Nama Huruf Latin Nama

Tanda

fathah dan ya ai a dan i

ْ ىَـ

fathah dan wau au a dan u

ْ وَـ

(13)

xiv Contoh:

ََتاَـم : ma>ta يـَم َر : rama>

ََمـْيـِق : qi>la

َُت ْوُـمـَي : yamu>tu

D. Tā’ marbutah

Transliterasi untuk tā’ marbutah ada dua, yaitu: tā’ marbutah yang hidup atau mendapat harkat fathah, kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan tā’ marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah [h].

Kalau pada kata yang berakhir dengan tā’ marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka tā’

marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

Contoh:

َِلاَفْطلأاُةـَض ْو َر : raudah al-atfāl

َُةَهــ ِضاَـفـْنَاُةـَنـْيِدـَمـْنَا : al-Madīnah al-Fād}ilah

َُةــَمـْكـ ِحْـنَا : al-h}ikmah Nama Harkat dan Huruf

fathahdan alif atau yā’ َ ...

ا

َ ... | ى

kasrah dan yā’

ىــِِ

dammahdan وــُـ wau

Huruf dan Tanda

ā

ī

ū

Nama

a dan garis di atas

i dan garis di atas

u dan garis di atas

(14)

xv

Pembimbing i : iDr. iFirdaus iMuhammad, iM.Ag. idan iDr. iAbdul iHalik, iM.Si.

Penyiaran imerupakan iproses ipenyampaian ipesan ikepada imasyarakat

imenggunakan imedia ipenyiaran itelevisi imaupun iradio. iBidang ipenyiaran iterjadi

itransformasi idari isistem ipenyiaran ianalog ike idigital. Digitalisasi isistem ipenyiaran Indonesia mengalami iketertinggalan. Kementrian Komunikasi idan iInformatika

imenerbitkan iUU inomor i11 itahun i2020 ipasal i60A iterkait icipta ikerja, iyang menjadi

iregulasi ibagi iKomisi iPenyiaran iIndonesiaDaerah Sulawesi Selatan idalammelakukan sosialisasi dan pengawasan isistem ipenyiaran itelevisi idigital di Sulawesi Selatan.

Penelitian kualitatif ilapangan untuk menghasilkan idata deskriptif, dan dianalisis imelalui ireduksi, ipenyajian, idan iverifikasi iatau ikesimpulan iterhadap idata terkait digitalisasi isistem ipenyiaran itelevisi iyang idilakukan ioleh iKomisi iPenyiaran

iIndonesia iDaerah iSulawesi iSelatan. iHasil ipengolahan idata iyang idilakukan idalam

ipenelitian, iditemukan ibahwa sistem ipenyiaran televisidigital iyang iditargetkan iselesai

ipada i2 iNovember i2022, iKomisi iPenyiaran iIndonesia iDaerah iSulawesi iSelatan

imelakukan iberbagai ilangkah isosialisasi idan ipengawasan iserta terdapat ipeluang dan tantangan tersendiri disektor dakwahIslam idalamdigitalisasi isistem ipenyiaran itelevisi

idi iSulawesi iSelatan.

Penelitian iini idiharapkan imemberikan ikontribusi idalam iperkembangan sistemiipenyiarantelevisi digital di Sulawesi Selatan, iserta imemberikan ipemahaman

idan imemperkaya ikeilmuan idalam ibidang ipenyiaran idigital iterutama idalam iproses

idakwah iIslam iyang iberbasis idigital, isekaligus isebagai isumbangsi iterhadap

iperkembangan iilmu ipengetahuan. Diharapkan ipenelitian iini ibermanfaat ikepada

imasyarakat idalam isistem ipenyiaran itelevisi idigital.

(15)

Study of the Indonesian Broadcasting Commission of South Sulawesi Province)

Supervisors i : iDr. iFirdaus iMuhammad, iM.Ag. iand iDr. iAbdul iHalik, iM.Si.

Broadcasting has been defined as a process of messages distribution to public society via any electronic mass communications medium such as television or radio.

Currently, the broadcasting has been considered to be well developed with the transformation from the analogue to digital broadcasting system. In addition, in order to further enhance the digitalisation system of broadcasting in Indonesia, the Ministry of Communication and Information of Indonesia has issued the Law No. 11 of 2020 Article 60A regarding “Cipta Kerja”. The regulated law has become the basis of Indonesian Broadcasting Comission in digitizing the television broadcasting system in Indonesia.

A qualitative field research was adopted in this study. The data analysis was conducted through the stages of data condensation, data display, and data verification or data conclusion drawing. From the data analaysis, the findings of this research indicateion that the process of implementing the digital broadcasting system has been targeted to be accomplished on November 2, 2022. Therefore, the Indonesian broadcasting commission of South Sulawesi province committed to do several efforts and strategies in the forms of socialization and observation. In addition, Islamic broadcasting sector was also given more roles and opportunities during the process of digitalization.

As an implication of this research, it is expected that the findings of this study could contribute in the developing the digital broadcasting system in Indonesia. In addition, as this research put great emphasis on Islamic broadcasting sector, it is expected that Islamic broadcasting could be furhter develop its digital system. Last but not the least, it is expected that this research could give scientific contributions that are beneficial to public society, particularly related to the issue of digital broadcasting system.

xv

(16)

1

Peradabani suatui bangsai ditandaii dengani prosesi perkembangani teknologii sertai kemajuani ilmui pengetahuan.i Perkembangani tersebuti memberikani beragami kemudahani untuki menunjangi kebutuhani hidupi manusiai yangi dapati terpenuhii dengani bantuani teknologi.i Erai globalisasii mengantarkani manusiai memasukii perkembangani teknologi,i ilmui pengetahuani dani terlebihi lagii dalami teknologii komunikasi,i yaitui manusiai mampui melakukani hubungani interaksii dalami berbagaii segii kehidupani secarai luas,i mudahi dani cepat.i Kemajuani teknologii komunikasi,i mengakibatkani duniai terasai kecili dani menjadii dapati terlihati secarai langsung.i Semuai kejadiani i yangi terjadii dii suatui negara,i dalami waktui yangi samai dapati diketahuii olehi manusiai dii belahani duniai yangi laini melaluii beragami mediai penyiarani miliki pemerintahi maupuni swasta.i

Erai digitali saati inii dengani beragami kecanggihani teknologii yangi ditawarkan,i menjadikani mediai penyiarani harusi mampui bersaingi dalami memanfaatkani erai digitalisasii yangi sedangi berlangsung.i Bahwai prosesi digitalisasii telahi dimulaii sejaki tahuni 2004i ataui kurangi lebihi 17i tahuni yangi lalui dani sampaii saati inii belumi terealisasi,i hali tersebuti diakibatkani prosesi revisii undang-undangi penyiarani yangi terusi mengalamii penundaani dalami prosesi revisii yangi dilakukani olehi pemerintahi yangi adai dalami prolegnasi DPRi RIi untuki melakukani revisii undang-undangi tersebut.i Televisii sebagaii produki darii perkembangani teknologii komunikasii dani informasii khususnyai dalami mediai penyiaran,i jugai mengalamii perubahani besari sehinggai harusi mampui memanfaatkani perkembangani tersebut.i Televisii padai kenyantaannyai dalami prosesi digitalisasii yangi sedangi berlangsungi akani terbagii dalami tigai jenisi diantaranyai adalahi

(17)

televisii analog,i televisii digitali noni DVB-T2,i dani televisii digitali DVB-T2i yangi merupani sistemi yangi dirangcangi untuki menangkapi siarani yangi berbasisi digital.i Indonesiai dengani jumlahi penduduki yangi sangati banyaki sebagaii salahi satui negarai yangi besari harusi mampui melihati peluangi darii perkembangani teknologii digital.i Perkembangani dani kebutuhani masyarakati yangi semakini kompleki menyebabkani mediai penyiarani diharapkani dapati memberikani tayangani sertai konteni yangi dibutuhkani olehi masyarakati agari dapati memberikani manfaati yangi lebihi besar.i Komisii Penyiarani Indonesiai sebagaii lembagai yangi bertugasi untuki mengawasii dani memberikani izini siari kepadai stasiuni televisi,i memilikii perani besari terhadapi pertumbuhani industrii penyiarani dalami mendorongi sistemi penyiarani digital.i Tugasi dani tanggungi jawabi tersebuti dijelaskani dalami UUi Noi 32i tahuni 2002i tentangi penyiaran.i Makai untuki mendukungi pertumbuhani industrii penyiarani digital,i Komisii Penyiarani Indonesiai pusati dani daerahi harusi mampui merealisasikani undang-undangi yangi telahi ditetapkani sebagaii langkahi untuki mempercepati prosesi digitalisasii sistemi penyiarani televisi.

Terkaiti dengani revisii UUi penyiarani yangi terusi mengalamii tariki uluri yangi dimulaii tahuni 2004i hinggai saati ini,i makai Kementeriani Komunikasii dani Informatikai Republiki Indonesiai bersamai dengani Komisii Penyiarani Indonesiai dani DPRi RIi harusi dapati menerapkani kebijakani UUi Noi 11i tahuni 2020i pasali 60Ai tentangi ciptai kerja,i yangi bertujuani untuki dapati menunjangi prosesi migrasii penyiarani televisii analogi kei digitali bahwai dalami undang-undangi tersebuti mengaturi tentangi infrastruktur,i spectrumi frekuensi,i digitalisasii penyiarani dani Postersial.i Hali inii merupakani langkahi untuki mendukungi penerapani sistemi penyiarani digitali yangi berkembangi dii belahani dunia,i begitupuni dengani sistemi penyiarani yangi adai dii Indonesiai agari dapati sama-

(18)

samai mengunakani sistemi penyiarani digital.i Olehi karenai itui salahi satui perani pentingi darii Komisii Penyiarani Indonesiai sebagaii lembagai independeni yangi bertanggungi jawabi untuki menjalankani amanati darii UUi Noi 11i tahuni 2020i pasali 60Ai tentangi ciptai kerjai adalahi dapati merealisasikani migrasii sistemi penyiarani televisii darii analogi kei digitali sehinggai dapati memberikani manfaati terhadapi masyarakat.i Perani sertai Komisii Penyiarani Indonesiai daerahi sebagaii perpanjangani tangani darii Komisii Penyiarani Indonesiai pusati sebagaimanai dijelaskani dalami pasali 72i Noi 8i UUi ciptai kerjai mengamanatkani tentangi migrasii sistemi penyiarani televisii darii analogi kei digitali dani penghentiani siarani analogi padai 2i Novemberi 2022.

Olehi karenai itui digitalisasii sistemi penyiarani sebagaii programi pemerintahi khususnyai dalami pemanfaatani spektrumi penyiarani digitali sebagaii langkahi untuki menunjangi programi ciptai kerja,i dalami menumbuhkani perekonomiani yangi berbasisi digitali yangi dapati memberikani keuntungani dani manfaati besari terhadapi pertumbuhani ekonomii negarai dani masyarakat.i Makai diperlukani pemahamani dani pemanfaatani sistemi digitali secarai efektifi untuki dapati mewujudkani tujuani darii UUi Noi 11i tahuni 2020i pasali 60Ai tentangi ciptai kerjai dalami prosesi migrasii sistemi penyiarani televisii darii analogi kei digital.i

Namuni untuki mewujudkani programi digitalisasii penyiarani televisii membutuhkani prosesi panjangi untuki dapati diterimai olehi masyarakat,i mengingati bahwai hampiri semuai masyarakati masihi menggunakani televisii analogi karenai melihati darii nilaii ekonomisi yangi ditawarkani produki tersebut,i ditambahi lagii dengani terjadinyai pandemici virusi covidi 19i yangi memperparahi perekonomiani masyarakati sehinggai masyarakati lebihi cenderungi untuki mengunakani televisii analog.i Olehi karenai itui prosesi migrasii sistemi penyiarani televisii analogi kei digitali harusi mampui masuki dani diterimai

(19)

olehi seluruhi masyarakati sehinggai programi digitalisasii sistemi penyiarani televisii dapati terealisasii dengani baiki dani dapati memberikani manfaati padai masyarakati secarai luas.i

Migrasii sistemi penyiarani televisii analogi kei digitali sebagaii wujudi penerapani UUi Noi 11i tahuni 2020i pasali 60Ai tentangi ciptai kerjai yangi ditetapkani 2i Novemberi 2020.i Menjelaskani bahwai penerapani regulasii sistemi penyiarani analogi kei digitali harusi dapati memenuhii kebutuhani dani kepentingani masyarakati luas,i olehi karenai itui partisipasii darii masyarakat,i industrii penyiaran,i Komisii Penyiarani Indonesiai dani permerintahi sangati diperlukani untuki dapati salingi berkoordinasii untuki dapati mempercepati prosesi digitalisasii yangi merupakani agendai besari dengani tujuani untuki meningkatkani pembangunani ekonomii nasional.1i

Prosesi komunikasii terdapati empati unsuri pokoki didalamnyai yaitui komunikator,i pesan,i komunikan,i dani media.i Makai dalami prosesi penyebarani informasii ataui pesani dapati berjalani dengani baiki ketikai empati unsuri pokoki adai didalamnya,i demikani pulai dengani prosesi penyebarani dakwahi sebagaii prosesi i penyiarani Islami yangi dilakukani harusi memenuhii unsur-unsuri yangi adai mulaii dai,i mad’u,i pesani dani media.i Sebagaii seorangi pelaksanai dakwahi wajibi bersyukuri telahi melanjutkani risalahi parai nabii dani rasuli dalami menjalankani misii risalahi Islamiyah.2i Sekalipuni tugasi pelaksanai dakwahi untuki menyampaikani tentangi ajarani Islam,i namuni prosesi penyampaianyai dituntuti untuki dapati mendalamii dani membuati mad’ui menjadii mengerti.

Seiringi dengani perkembangani zaman,i dakwahi sebagaii prosesi penyampaiani pesani ataui prosesi penyampaiani ajarani Islam,i tidaki lagii sebatasi identiki dengani berceramahi dii atasi mimbari dani dilakukani olehi pelaksanai dakwahi tetapii mengalamii

1i Komisii Penyiarani Indonesia,i diaksesi tanggali 11i Aprili 2021,i pukuli 15:30i wita.

2i Muliatii Amin,i Jurnali Al-Kitabah,i Tantangani Mubaligi Masai Kinii (volume,i I:i 2013),i h.33.

(20)

perkembangani sehinggai semuai golongani dapati melakukani dani menyampaikani dengani berbagaii mediai yangi telahi adai baiki melaluii tulisani yangi bisai dilihati olehi orangi laini secarai langsungi melaluii internet,i ataui melaluii forumi diskusii yangi ada,i ataui bahkani melaluii duniai penyiarani baiki itui televisii maupuni radio.i Makai tidaki herani jikai saati inii banyaki pelaksanai dakwahi yangi menggunakani mediai penyiarani khususnyai televisii sebagaii mediai dakwahi untuki menyebarkani ajarani Islami karenai merupakani mediai yangi banyaki digunakani olehi masyarakati sehinggai dapati dengani mudahi dalami menyampaikani dakwahi secarai luas.

B. Fokusi Penelitiani dani Deskripsii Fokus 1. Fokusi penelitian

Penelitiani yangi dilakukani berfokusi padai perani Komisii Penyiarani Indonesiai Daerahi Sulawesii Selatani dalami prosesi sosialisasii sistemi penyiarani televisii digitali sertai peluangi dani tantangani dakwahi Islami dalami sistemi penyiarani televisii digitali dii Sulawesii Selatan,i agari prosesi migrasii penyiarani televisii darii analogi kei digitali dapati berjalani sesuaii dengani apai yangi diharapkan.i Melihati bahwai Sulawesii Selatani memilikii keragamani baiki darii segii budaya,i tradisi,i sosial,i agama,i ekonomi,i pendidikani sertai letaki geografisi yangi berbedai dengani wilayahi laini yangi adai dii Indonesia,i sehinggai membutuhkani usahai yangi besari untuki dapati mengubahi persepsii masyarakati untuki dapati beralihi menggunakani sistemi penyiarani televisii digital.

2. Deskripsii fokus

Untuki menerangkani fokusi dalami penelitian,i penelitii memberikani deskripsii teorii yangi terkaiti dalami penelitiani inii sehinggai dapati menjelaskani maksudi dani tujuan,i sertai memberii batasi ruangi lingkupi agari tujuani penelitiani yangi dilakukani dapati terarahi dengani baiki dani benar.

(21)

Terbitnyai UUi Noi 11i tahuni 2020i tentangi ciptai kerjai padai 2i Novemberi 2020i memberikani titiki terangi terhadapi recanai migrasii sistemi penyiarani darii analogi kei digitali yangi adai dii Indonesia.i UUi ciptai kerjai memberikani amanati bahwai prosesi migrasii sistemi penyiarani darii analogi kei digitali palingi lambati tahuni 2022.i Prosesi digitalisasii penyiarani televisii dijelaskani dalami peraturani Menterii Komunikasii dani Informatikai nomor:i 27/P/M.i Kominfo/8/2008i tentangi ujii cobai penyelenggaraani siarani televisii digitali padai tanggali 5i Agustusi 2008.i Peraturani tersebuti merupakani ujii cobai yangi dilakukani untuki mengubahi sistemi penerimaani siarani televisii pelanggani mulaii darii prosesi penyelenggaraani siarani televisii digital,i kelembagaan,i regulasi,i fituri layanani televisii digital,i programi siaran,i kinerjai perangkati sertai sistemi penyiaran.3

Digitalisasii sistemi penyiarani televisii merupakani prosesi penyalurani konteni siarani yangi ditransmisikani dalami bentuki kodei 0i dani 1i untuki mendapatkani satuani sinyali audio,i visual,i dani datai kedalami perangkati televisii dengani menggunakani kualitasi yangi tinggi.i Sistemi penyiarani televisii digitali diharapkani memberikani efisiensii penggunaani spectrumi frekuensii yangi lebihi baiki untuki memberikani kebutuhani penyediaani programi siarani yangi berlipati gandai dibandingkani dengani penyiarani analog.i Migrasii sistemi penyiarani darii analogi kei digitali membutuhkani prosesi panjangi baiki kesiapani infrastruktur,i regulasii dani teknologi.i Revolusii sistemi digitali menjadikani industrii penyiarani melakukani banyaki hali yangi tidaki terbatasi dengani sumberi dayai teknologii yangi ada.i Manfaati darii penyiarani televisii digitali adalahi meningkatnyai pengurangani penggunaani spectrumi frekuensi,i infrastrukturi penyiaran,i membukai peluangi kerjai baru,i penghematani dayai listrik,i pengeluarani biayai

3Komisii Penyiarani Indonesia,i diaksesi tanggali 12i Aprili 2021,i pukuli 09.00i wita.

(22)

modali yangi rendah,i sertai meningkatkani kualitasi penerimaani siaran.4i Sebagaii penunjangi dalami prosesi penerapani sistemi penyiarani televisii digitali makai diperlukani mediai untuki mendorongi terjadinyai siaran,i teknologii penyiaran,i regulasii dani kebijakan.i Komisii Penyiarani Indonesiai sebagaii lembagai yangi bertugasi sesuaii dengani amanati UUi Noi 32i tahuni 2002i yangi terdirii darii Komisii Penyiarani Indonesiai pusati dani daerah,i merupakani lembagai independeni yangi berfokusi padai institusii penyiarani terkaiti dengani stasiuni televisii sertai konteni yangi disiarkani olehi lembagai penyiarani dani memilikii perani pentingi dalami prosesi penerapani sistemi penyiarani televisii digitali yangi sedangi berlangsung.

Disisii laini dengani perkembangani teknologii penyiarani darii sistemi penyiarani analogi kei digitali menjadii salahi satui peluangi besari dalami prosesi penyampaiani dakwahi Islami dii Sulawesii Selatan,i sebagaimanai diketahuii bersamai bahwai dalami prosesi dakwahi Islami terdapati empati unsuri pokoki didalamnyai yaitui komunikator,i pesan,i komunikan,i dani media.i Prosesi dakwahi Islami dapati berjalani dengani baiki apabilai empati unsuri pokoki adai didalamnyai mulaii dai,i mad’u,i pesani dani mediai yangi menggunakani penyiarani televisii digitali sebagaii perantarai dalami prosesi dakwahi Islami khususnyai dii Sulawesii Selatan.i Makai dengani demikiani prosesi dakwahi Islami akani terusi berkembangi dani tersebari dengani cepati sehinggai masyarakati dapati memahamii dengani baiki ajarani Islami yangi benari untuki dapati diterapkani dalami kehidupani bermasyarakat,i berbangsai dani bernegara.

C. Rumusani Masalah

4Kementriani Komunikasii dani Informatika,i Buletini Posi dani Telekomunikasii Vol.i 16i Noi 2,i (Jakarta;i 2018),i h.i 93.

Referensi

Dokumen terkait

Kim & Ko 2010, h.166 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa sebagai sarana untuk memberi nilai kepada pelanggan dengan segala cara, brand-brand terkenal kini beralih ke media sosial,

Persepsi petani terhadap kinerja kemitraan akan mempengaruhi kesuksesan dan keberlanjutan program kemitraan karena persepsi sebagai pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan

Cara analisis rasio keuangan jika digunakan untuk alat pengukur kinerja keuangan memiliki kelemahan utama yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa pada siklus I hasil belajar siswa pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan teknik transformasi cerita

•• Internet boleh dikatakan sebagai satu alat kepada Internet boleh dikatakan sebagai satu alat kepada pengguna untuk mencari dan mencapai maklumat atau pengguna untuk mencari

Bila dibandingakan dengan hasil penelitian dari Mezuan (2007) Perairan Marina Teluk Jakarta dan Sutisna (2007) Pelabuhan Sunda Kelapa Teluk Jakarta maka kapasitas

From May to November 2017, JCI stayed at modest growth pace of 5,800- 6,000 as the signal of the Fed’s monetary tightening lacked foreign investors’ appetite. • Early year’s

a) Citra yang baik yang dimiliki Pondok Pesantren Salaf Tahfidzul Qur’an Al-Arifiyyah. Citra yang dimiliki Pondok Pesantren Salaf Tahfidzul Qur’an Al- Arifiyyah cukup baik