BANKINDONESIA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
22/
17/PBI/2020
TENTANG
PERUBAHAN KEDUAATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
20/4/PBI/2018
TENTANG RASIO INTERMEDIASI MAKROPRUDENSIAL DAN PENYANGGA LIKUIDITAS MAKROPRUDENSIAL BAGI BANK UMUMKONVENSIONAL,
BANK UMUMSYARIAH,
DAN UNIT USAHA SYARIAHDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BANK
INDONESIA,
Menimbang
a. bahwa Bank Indonesia telahmenetapkan
instrumenoperasi
monetersyariah berupa pengelolaan
likuiditasberdasarkan
prinsip syariah
BankIndonesia;
b. bahwa
dengan penetapan
instrumenoperasi
monetersyariah berupa pengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
Bank Indonesia tersebut maka Bank Indonesiaperlu
menambahkanjenis
transaksioperasi
pasarterbuka yangmenggunakan
suratberharga
untukpemenuhan kewajiban
penyangga likuiditasmakroprudensial bagi
bank umum konvensional maupun bankumum
syariah;
c. bahwa Peraturan Bank Indonesia Nomor
20/4/PBI/2018 tentang
Rasio IntermediasiMakroprudensial
danPenyangga
LikuiditasMakroprudensial bagi
Bank UmumKonvensional,
Bank UmumSyariah,
dan Unit UsahaSyariah sebagaimana
telah diubahdengan
PeraturanBank Indonesia Nomor 2
1/ 12/PBI/2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia NomorBl 100PBI(F4B)
-2-
20
/
4/
PBI/
20 1 8tentang
Rasio IntermediasiMakroprudensial
danPenyangga
LikuiditasMakroprudensial bagi
Bank UmumKonvensional,
BankUmum
Syariah,
dan Unit UsahaSyariah, perlu
disesuaikan
dengan
menambahkanjenis
transaksioperasi
pasar terbuka yang
menggunakan
suratberharga
untukpemenuhan kewaj
iban penyangga likuiditasmakroprudensial bagi
bank umum konvensional maupun bank umumsyariah;
d. bahwa berdasarkan
pertimbangan sebagaimana
dimaksuddalam huruf a, huruf
b,
dan huruf c,perlu menetapkan
Peraturan Bank Indonesia
tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor20/4/PBI/2018 tentang
Rasio IntermediasiMakroprudensial
danPenyangga
Likuiditas
Makroprudensial bagi
Bank UmumKonvensional,
Bank UmumSyariah,
dan Unit UsahaSyariah;
Mengingat
: 1.Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 1999tentang
Bank Indonesia(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor66,
Tambahan LembaranNegara Republik
Indonesia Nomor
3843) sebagaimana
telahbeberapa
kalidiubah,
terakhirdengan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun2009
tentang Penetapan
Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2008tentang
Perubahan Kedua atasUndang-Undang
Nomor 23 Tahun 1999tentang
Bank Indonesiamenjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor7,
Tambahan LembaranNegara Republik
Indonesia Nomor4962);
2.
Undang-Undang
Nomor 2 1 Tahun 20 1 1tentang
OtoritasJasa
Keuangan (Lembaran Negara Republik
IndonesiaTahun 201 1 Nomor 1 1
1,
Tambahan LembaranNegara
Republik
Indonesia Nomor5253);
-3-
3. Peraturan Bank Indonesia Nomor
20/4/PBI/2018 tentang
Rasio IntermediasiMakroprudensial
danPenyangga
Likuiditas
Makroprudensial bagi
Bank UmumKonvensional,
Bank UmumSyariah,
dan Unit UsahaSyariah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun2018 Nomor
44,
Tambahan LembaranNegara Republik
Indonesia Nomor
6194) sebagaimana
telah diubahdengan
Peraturan Bank Indonesia Nomor
21/ 12/PBI/2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/
4/
PBI/
2 O 1 8tentang
Rasio IntermediasiMakroprudensial
danPenyangga
LikuiditasMakroprudensial bagi
Bank UmumKonvensional,
BankUmum
Syariah,
dan Unit UsahaSyariah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor226,
Tambahan Lembaran
Negara Republik
Indonesia Nomor6422);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PERUBAHANKEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
20/4/PBI/2018
TENTANG RASIO INTERMEDIASI MAKROPRUDENSIAL DAN PENYANGGA LIKUIDITAS MAKROPRUDENSIAL BAGI BANK UMUMKONVENSIONAL,
BANK UMUM
SYARIAH,
DAN UNIT USAHA SYARIAH.Pasal I
Beberapa
ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor20/
4/
PBI/
20 1 8tentang
Rasio IntermediasiMakroprudensial
dan
Penyangga
LikuiditasMakroprudensial bagi
Bank UmumKonvensional,
Bank UmumSyariah,
dan Unit UsahaSyariah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor44,
Tambahan LembaranNegara Republik
Indonesia Nomor6194) sebagaimana
telah diubahdengan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 2 1/
1 2/
PBI/
2 0 1 9 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor20/4/PBI/2018 tentang
RasioIntermediasi
Makroprudensial
danPenyangga
LikuiditasMakroprudensial bagi
Bank UmumKonvensional,
Bank Umum-4-
Syariah,
dan Unit UsahaSyariah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor
226,
Tambahan LembaranNegara Republik
Indonesia Nomor6422)
diubahsebagai
berikut:
Ketentuan
ayat (1)
Pasal 20 diubahsehingga berbunyi sebagai
berikut:Pasal 20
(1) Kewajiban pemenuhan
PLMsebagaimana
dimaksuddalam Pasal 4
ayat (1)
dankewajiban pemenuhan
PLM
Syariah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4ayat (2)
diatursebagai
berikut:a. PLM
ditetapkan
sebesar 6%(enam persen)
dariDPK BUKdalam
rupiah;
danb. PLM
Syariah ditetapkan
sebesar4,5% (empat
koma lima
persen)
dari DPK BUS dalamrupiah.
(2) Kewajiban pemenuhan
PLM dan PLMSyariah sebagaimana
dimaksudpada ayat (1)
diatursebagai
berikut:
a. PLM
dipenuhi
dalam bentuk:1. surat
berharga
dalamrupiah
yang dimiliki oleh BUK dandapat digunakan
dalamoperasi
moneter; dan2. surat
berharga syariah
dalamrupiah
yangdimiliki oleh UUS dan
dapat digunakan
dalam
operasi
monetersyariah, bagi
BUKyang memiliki
UUS;
danb. PLM
Syariah dipenuhi
dalam bentuk suratberharga syariah
dalamrupiah
yangdimiliki oleh BUS dandapat digunakan
dalamoperasi
moneter
syariah.
(3) Kewajiban pemenuhan
PLM dan PLMSyariah sebagaimana
dimaksudpada
ayat(1) menggunakan periode laporan sebagai
berikut:a. PLM
dihitung dengan membandingkan jumlah
surat
berharga
yang dimiliki oleh BUK-5-
sebagaimana
dimaksudpada ayat (2)
huruf apada setiap
akhir hari selama 2(dua) periode laporan terhadap
rata-rata harianjumlah
DPKBUK dalam
rupiah
selama 2(dua) periode laporan pada
4(empat) periode laporan sebelumnya;
danb. PLM
Syariah dihitung dengan membandingkan jumlah
suratberharga syariah
yang dimiliki oleh BUSsebagaimana
dimaksudpada ayat (2)
hurufb
pada setiap
akhir hari selama 2(dua) periode laporan terhadap
rata-rata harianjumlah
DPKBUS dalam
rupiah
selama 2(dua) periode laporan pada
4(empat) periode laporan sebelumnya.
(4)
Dalam halterdapat perubahan:
a. besaran
persentase
PLM dan PLMSyariah sebagaimana
dimaksudpada ayat (1);
b.
jenis
suratberharga
untukpemenuhan
PLM danPLM
Syariah sebagaimana
dimaksudpada ayat (2); dan/atau
c.
periode laporan
untukpemenuhan
PLMdan PLMSyariah sebagaimana
dimaksudpada ayat (3), perubahan
tersebutditetapkan
dalam PeraturanAnggota
Dewan Gubernur.(5)
Ketentuan lebihlanjut mengenai penetapan
besaranpersentase, jenis
suratberharga,
danperiode laporan
untuk
pemenuhan
PLM dan PLMSyariah
diaturdalam Peraturan
Anggota
Dewan Gubernur.2. Ketentuan Pasal 21 diubah
sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 2 1
(1)
Suratberharga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20ayat (2) dapat digunakan
dalam transaksirepo dan transaksipengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip
-6-
syariah
Bank Indonesiakepada
Bank Indonesiadalam
operasi
pasar terbuka.(2)
Bank Indonesiahanya memperhitungkan
suratberharga
BUK atau BUS yangdigunakan
dalamtransaksi
sebagaimana
dimaksudpada ayat (1) terhadap
transaksiyangdilakukan setelahkewajiban pemenuhan
PLM atau PLMSyariah
berlaku.(3) Penggunaan
suratberharga
BUK atau BUS dalamtransaksi
sebagaimana
dimaksudpada ayat (1)
diatursebagai
berikut:a.
bagi BUK, ditetapkan paling banyak
6%(enam persen)
dari DPK BUK dalamrupiah;
danb.
bagi BUS, ditetapkan paling banyak 4,5% (empat
koma lima
persen)
dari DPK BUS dalamrupiah.
(4)
Dalam halterdapat perubahan
besaranpersentase
penggunaan surat
berharga
BUK atau BUS yangdapat digunakan
dalam transaksisebagaimana
dimaksud
pada ayat (3), perubahan ditetapkan
dalamPeraturan
Anggota
Dewan Gubernur.(5)
Ketentuan lebihlanjut mengenai
penggunaan suratberharga
BUKatauBUS yangdapat digunakan
dalamtransaksi repo dan transaksi
pengelolaan
likuiditasberdasarkan
prinsip syariah
Bank Indonesia diatur dalam PeraturanAnggota
Dewan Gubernur.Pasal 11
Peraturan Bank Indonesia ini mulai berlaku
pada tanggal
diundangkan.
1 •
Agar setiap pengundangan penempatannya
Diundangkan
di Jakartapada tanggal
1 Oktober 2020orang
mengetahuinya,
memerintahkan Peraturan Bank Indonesia inidengan
dalam Lembaran
Negara Republik
Indonesia.Ditetapkan
di Jakartapada tanggal
30tarI
2020GUBERNUR BANK
INDONESIA,
-7
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK I
H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 203J NOMOR 225
BANK INDONESIA
PENJELASAN ATAS
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
22/
17/PBI/2020
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
20/4/PBI/2018
TENTANG RASIO INTERMEDIASI MAKROPRUDENSIAL DAN PENYANGGA LIKUIDITAS MAKROPRUDENSIAL BAGI BANK UMUMKONVENSIONAL,
BANK UMUMSYARIAH,
DAN UNIT USAHA SYARIAHUMUM
Untuk
memperkuat kerangka operasi
monetersyariah khususnya operasi
pasarterbuka,
Bank Indonesia telahmenetapkan
instrumenoperasi
moneter
syariah bagi
BUS dan UUSberupa pengelolaan
likuiditasberdasarkan
prinsip syariah
Bank Indonesia.Sehubungan dengan adanya
instrumen
tersebut,
maka BUS dan UUS dalammengelola likuiditasnya dapat menempatkan
suratberharga
yang telah ditentukansebagai
agunan dalampengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
Bank Indonesia.Sehubungan dengan penetapan
instrumentersebut,
Bank Indonesiaperlu
menambahkanjenis
transaksioperasi
pasar terbuka yangmenggunakan
suratberharga
untukpemenuhan kewajiban
penyangga likuiditasmakroprudensial bagi
BUK maupun BUSsehingga meliputi
transaksi repo maupun transaksi
pengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
Bank Indonesia. Oleh karenaitu, perlu
dilakukanperubahan
atas ketentuanmengenai
rasio intermediasimakroprudensial
dan penyangga likuiditas
makroprudensial bagi
bank umumkonvensional,
bank umum
syariah,
dan unit usahasyariah.
Bl100PBI(F4B)
-2-
11. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
Angka
1Pasal 20
Ayat (1)
Bagi
BUK yang memilikiUUS, jumlah
DPK BUK dalamrupiah
termasuk DPK UUS dalamrupiah.
Ayat (2)
Hurufa
Angka
1Surat
berharga
yangdapat digunakan
dalamoperasi
moneter antara lainSBI, SDBI, SukBI, dan/atau
SBN.SBN terdiri atas SUN dan SBSN.
Angka
2Surat
berharga
yangdapat digunakan
dalamoperasi
monetersyariah
antara lainSBIS, SukBI, dan/atau
SBSN.Huruf b
Cukup jelas.
Ayat (3)
Hurufa
Kewajiban pemenuhan
PLM didasarkanpada
DPKBUK dalam
rupiah dengan periode laporan sebagai
berikut:
a. PLM untuk
periode laporan sejak tanggal
1sampai dengan tanggal
7 danperiode laporan sejak tanggal
8sampai dengan tanggal
15menggunakan
rata-rata harianjumlah
DPKBUK dalam
rupiah
selamaperiode laporan sejak tanggal
1sampai dengan tanggal
7 danperiode laporan sejak tanggal
8sampai dengan tanggal
15 bulansebelumnya;
danb. PLM untuk
periode laporan sejak tanggal
16sampai dengan tanggal
23 danperiode laporan
sejak tanggal
24sampai dengan tanggal
akhir-3-
bulan
menggunakan
rata-rata harianjumlah
DPK BUK dalam
rupiah
selamaperiode laporan sejak tanggal
16sampai dengan tanggal
23 danperiode laporan sejak tanggal
24
sampai dengan tanggal
akhir bulansebelumnya.
Huruf b
Kewajiban pemenuhan
PLMSyariah
didasarkanpada
DPK BUS dalamrupiah dengan periode laporan sebagai
berikut:a. PLM
Syariah
untukperiode laporan sejak tanggal
1sampai dengan tanggal
7 danperiode laporan sejak tanggal
8sampai dengan tanggal
15
menggunakan
rata-rataharianjumlah
DPKBUS dalam
rupiah
selamaperiode laporan sejak tanggal
1sampai dengan tanggal
7 danperiode laporan sejak tanggal
8sampai dengan tanggal
15 bulansebelumnya;
danb. PLM
Syariah
untukperiode laporan sejak tanggal
16sampai dengan tanggal
23 danperiode laporan sejak tanggal
24sampai dengan tanggal
akhir bulanmenggunakan
rata-rata harian
jumlah
DPK BUS dalamrupiah
selamaperiode laporan sejak tanggal
16
sampai dengan tanggal
23 danperiode laporan sejak tanggal
24sampai dengan tanggal
akhir bulansebelumnya.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Angka
2Pasal 21
Ayat (1)
Yang
dimaksuddengan
transaksirepo
adalahtransaksi
penjualan
suratberharga
olehpeserta operasi
-4-
pasar terbuka
kepada
Bank Indonesiadengan kewajiban pembelian
kembali olehpeserta operasi
pasar terbuka sesuaidengan harga
danjangka
waktu yangdisepakati sebagaimana
dimaksud dalam ketentuanBank Indonesia
mengenai operasi
moneter.Yang
dimaksuddengan
transaksipengelolaan
likuiditas berdasarkan
prinsip syariah
Bank Indonesia adalahpenyediaan
dana berdasarkanprinsip syariah
dari Bank Indonesia
kepada peserta operasi
pasar terbukasyariah
untukpengelolaan
likuiditasdengan
agunan
berupa
suratberharga
yang memenuhiprinsip syariah.
Yang
dimaksuddengan operasi
pasar terbuka adalahkegiatan
transaksi di pasar uangdan/atau
pasarvalutaasing
yangdilakukan oleh Bank Indonesiadengan
Bankdan/atau pihak
lain untukoperasi
moneter yang dilakukan secarakonvensional dan berdasarkanprinsip syariah sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesiamengenai operasi
moneter.Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Hurufa
Bagi
BUK yang memilikiUUs, jumlah
suratberharga
yangdigunakan
dalam transaksirepo dan transaksipengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
Bank Indonesia termasuk suratberharga
yangdigunakan
dalam transaksi repo dan transaksipengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
Bank Indonesia oleh UUS dalamoperasi
pasar terbukasyariah.
Huruf b
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
-5-
Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6560
RINGKASAN PERATURAN BANK INDONESIA
Peraturan : Peraturan Bank Indonesia Nomor
22/ 17/PBI/2020 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor20/4/PBI/20
18tentang
Rasio IntermediasiMakroprudensial
dan
Penyangga
LikuiditasMakroprudensial bagi
BankUmumKonvensional,
Bank UmumSyariah,
dan Unit UsahaSyariah
Berlaku : mulai
tanggal diundangkan
R.ingkasan :
Latar
Belakang Pengaturan:
Bank Indonesia melakukan
penyesuaian terhadap pengaturan mengenai pemenuhan Penyangga
LikuiditasMakroprudensia1 (PLM)
danPenyangga
Likuiditas
Makroprudensia1 Syariah (PLM Syariah)
mela1uipenerbitan
PeraturanBank Indonesia Nomor
22/ 17/PBI/2020 tentang
Perubahan Kedua atasPeraturan Bank Indonesia Nomor
20/4/PBI/20
18tentang
Rasio IntermediasiMakroprudensia1
danPenyangga
LikuiditasMakroprudensia1 bagi
Bank UmumKonvensiona1,
BankUmumSyariah,
dan Unit UsahaSyariah (PBI
RIMPLM)
yangdilatarbelakangi dengan pertimbangan sebagai
berikut:1.
Terdapat
instrumen baruOperasi
Pasar Terbuka(OPT) Syariah yaitu pengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
Bank Indonesia.2. Surat
berharga syariah (SBIS/SukBI/SBSN)
yangmenjadi
agunan transaksipengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
Bank Indonesiadapat diperhitungkan
da1ampemenuhan
PLM dan PLMSyariah sebagai bagian
darifitur fleksibilitas PLM dan PLM
Syariah.
Substansi Penyempurnaan Pengaturan:
1. Penambahan
jenis
transaksi OPT yangmenggunakan
suratberharga
untukpemenuhan kewajiban
PLMbagi
Bank Umum Konvensiona1(BUK)
maupun PLMSyariah bagi
Bank UmumSyariah (BUS) sehingga meliputi
transaksi1
repo dan transaksi
pengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
BankIndonesia
kepada
Bank Indonesia.2.
Bagi
BUK yang memiliki Unit UsahaSyariah (UUS), jumlah
suratberharga
yang
diperhitungkan
dalampemenuhan
PLM termasuk suratberharga
yangdigunakan
dalam transaksi repo dan transaksipengelolaan
likuiditasberdasarkan
prinsip syariah
Bank Indonesia oleh UUS dalamOPTsyariah.
3.
Penyelarasan
terkait besaranpersentase
PLM dan PLMSyariah
yangsebelumnya
telah diatur dalam PADG Nomor22/
11/PADG/2020 tentang
Perubahan atas PeraturanAnggota
Dewan Gubernur Nomor21
/22/PADG/20
19tentang
Rasio IntermediasiMakroprudensial
danPenyangga
LikuiditasMakroprudensial bagi
Bank UmumKonvensiona1,
Bank Umum
Syariah,
dan Unit UsahaSyariah,
yang telah mulai berlakusejak tangga1
1 Mei 2020sebagai
berikut:a.
Kewajiban pemenuhan
PLMbagi
BUKditetapkan
sebesar 6%(enam persen)
dari DPK BUK da1amrupiah;
b.
Kewajiban pemenuhan
PLMSyariah bagi
BUSditetapkan
sebesar4,5%
(empat
koma limapersen)
dari DPK BUS da1amrupiah;
c.
Penggunaan
suratberharga
untukpemenuhan
PLM BUK da1amtransaksi repo dan transaksi
pengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
Bank Indonesiaditetapkan pa1ing banyak
6%(enam persen)
dariDPK BUK da1am
rupiah;
dand.
Penggunaan
suratberharga
untukpemenuhan
PLMSyariah
BUS da1amtransaksi repo dan transaksi
pengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
Bank Indonesiaditetapkan pa1ing banyak 4,5% (empat
komalima)
dari DPK BUS da1amrupiah.
2
FREQUENTLY
ASKEDQUESTIONS (FAQ)
PBI NOMOR
221171PB112020
TANGGAL 1 OKTOBER 2020 TENTANGPERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
20141PB112018
TENTANG RASIO INTERMEDIASI MAKROPRUDENSIAL DAN PENYANGGA LIKUIDITAS MAKROPRUDENSIAL BAGI BANK UMUMKONVENSIONAL,
BANK UMUMSYARIAH,
DAN UNIT USAHA SYARIAH1.
Apa
latarbelakang penerbitan
Peraturan Bank Indonesia ini?a.
Terdapat
instrumen baruOperasi
Pasar Terbuka(OPT) Syariah yaitu pengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
Bank Indonesia.b. Surat
berharga syariah (SBIS/SukBI/SBSN)
yangmenjadi
agunanpengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
Bank Indonesiadapat diperhitungkan
dalampemenuhan
PLM dan PLMSyariah sebagai bagian
dari fitur fleksibilitas PLM dan PLM
Syariah.
2.
Apa cakupan pengaturan
dari PBI ini yangmerupakan
penyempurnaan kedua dari PBINo.20l4lPBIl2018?
Secara umum, penyempurnaan
pengaturan
antaralainmeliputi:
a. Penambahan
jenis
transaksi OPT yangmenggunakan
suratberharga
untuk
pemenuhan kewajiban
PLMbagi
Bank Umum Konvensiona1(BUK)
maupun PLM
Syariah bagi
Bank UmumSyariah (BUS) sehingga meliputi
transaksi repo dan transaksi
pengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
Bank Indonesiakepada
Bank Indonesia.b.
Penyelarasan
besaranpersentase
terkait PLM dan PLMSyariah
yangsebelumnya
telah diatur da1amPADG Nomor22/
11/PADG/2020 tentang
Perubahan atas PeraturanAnggota
Dewan Gubernur Nomor21
/22/PADG/20
19tentang
Rasio IntermediasiMakroprudensia1
danPenyangga
LikuiditasMakroprudensia1 bagi
Bank UmumKonvensiona1,
Bank Umum
Syariah,
dan Unit UsahaSyariah,
yang telah mulai berlakusejak tangga1
1 Mei 2020sebagai
berikut:1) Kewajiban pemenuhan
PLMbagi
BUKditetapkan
sebesar 6%(enam
persen)
dari DPK BUK da1amrupiah;
2) Kewajiban pemenuhan
PLMSyariah bagi
BUSditetapkan
sebesar4,5% (empat
koma limapersen)
dari DPK BUS dalamrupiah;
3) Penggunaan
suratberharga
untukpemenuhan
PLM BUK dalamtransaksi repo dan transaksi
pengelolaan
likuiditas berdasarkanprinsip syariah
Bank Indonesiaditetapkan paling banyak
6%(enam persen)
dari DPK BUK dalamrupiah;
dan4) Penggunaan
suratberharga
untukpemenuhan
PLMSyariah
BUSdalam transaksi repo dan transaksi
pengelolaan
likuiditasberdasarkan
prinsip syariah
Bank Indonesiaditetapkan pa1ing banyak 4,5% (empat
komalima)
dari DPK BUS da1amrupiah.
3.
Bagi
BUK yang memiliki Unit UsahaSyariah (UUS), apakah
suratberharga syariah
yangmenjadi
agunanpengelolaan
likuiditasberdasarkan
prinsip syariah
Bank Indonesiadapat diperhitungkan
dalampemenuhan
PLM?Ya.
Bagi
BUKyang memiliki Unit UsahaSyariah (UUS),
makajumlah
suratberharga
yangdiperhitungkan
da1ampemenuhan
PLM termasuk suratberharga
yangdigunakan
da1am transaksi repo dan transaksipengelolaan
likuiditas berdasarkan
prinsip syariah
Bank Indonesia oleh UUS da1am OPTSyariah.
4.
Kapan pengaturan
di atas akan berlaku?Ketentuan mulai berlaku