• Tidak ada hasil yang ditemukan

Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali Banding

Jika putusan pengadilan negeri dirasakan kurang memuaskan, maka pihak yang merasa kurang puas tersebut dapat mengajukan banding ke pengadilan tinggi.

Memori banding yang dibuat pengugat harus diajukan melalui panitera pengadilan negeri tempat pertama kali perkara diajukan dengan

jangka waktu yang tepat, atau dengan kata lain tidak boleh lebih dari 14 hari kerja, sejak putusan dikeluarkan oleh PN.

Contoh memori banding:

Tangerang , 20 April 2005

No :

Lampiran : 11 Set

Hal : Permohonan Banding Atas Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Pasal 21 No. xxxxxxxx tgl 10 Desember 2003 yang diterbitkan oleh KPP Mana.

Kepada Yth.

Badan Peradilan Pajak

Gedung D Departemen Keuangan Lt V-IX Jalan Kalilio - Jakarta Pusat

Dengan hormat,

Bersama ini kami : Nama : PT Apa Saja

NPWP : 00.000.000.0-000.000 Alamat : Tangerang

bermaksud mengajukan permohonan banding atas Surat Keputusan

(2)

Keberatan Nomor xxxxxxxxxxx tgl 10 Desember 2003 yang kami terima pada tanggal 2 Maret 2005 mengenai Keberatan atas SKPKB PPh Pasal 21 tahun 2001 Nomor xxxxxxxx tanggal 24 Pebruari 2003.

Besarnya SKPKB PPh Pasal 21 tahun 2001 yang diterbitkan

berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh KPP Mana adalah sebagai berikut :

Perhitungan tersebut diatas tetap dipertahankan dalam Surat Keputusan Keberatan.

Sedangkan PPh Pasal 21 tahun 2001 yang terutang menurut PT Apasaja adalah :

Perbedaan perhitungan tersebut disebabkan adanya koreksi

penambahan obyek PPh Pasal 21 yang tidak disetujui Wajib Pajak.

Koreksi tersebut menurut Fiscus karena adanya pemberian kepada karyawan yang belum dilaporkan dalam ST Tahunan PPh Pasal 21.

Wajib Pajak tidak menyetujui koreksi tersebut. Menurut wajib pajak semua Pembayaran kepada karyawan yang merupakan obyek PPh Pasal 21 telah dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Pasal 21.

Adapun alasan kami mengajukan banding adalah karena :

1. Permohonan Keberatan yang kami ajukan atas SKPKB PPh Pasal 21 tahun 2001 No. xxxxxx ditolak oleh KPP mana setelah melewati jangka waktu 12 bulan.

2. Berdasarkan ketentuan pasal 26 ayat (1) Undang-undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama dua belas bulan sejak tanggal surat keberatan diterima, harus memberi keputusan atas Surat Keberatan yang diajukan Wajib Pajak.

3. Wajib Pajak telah mengajukan Keberatan atas SKPKB PPh Pasal 21 ke KPP Mana pada tanggal 10 Maret 2003 (Photocopi surat keberatan terlampir).

4. Sampai dengan tanggal 10 Maret 2004 Wajib Pajak belum mendapatkan keputusan atas keberatan yang telah diajukan sebelumnya.

(3)

5. Berdasarkan ketentuan pasal 26 ayat (5) apabila jangka waktu dua belas bulan telah lewat dan Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, maka keberatan yang diajukan wajib pajak dianggap diterima.

6. Pada tanggal 2 Maret 2005 Wajib Pajak menerima Surat Keputusan Keberatan No xxxxxxxx tertanggal 10 Desember 2003 yang

memutuskan bahwa Direktur Jenderal Pajak MENOLAK Keberatan Wajib Pajak Dalam Surat Keputusan Keberatan tersebut tertulis bahwa, KPP menolak keberatan atas SKPKB PPh Badan, padahal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas SKPKB PPh Pasal 21.

7. Berdasarkan Cap Pos yang tertera pada amplop KPP (sampul surat keberatan) yang diterima Wajib Pajak tertulis cap pos tanggal 27 Pebruari 2005

Sebelum mengajukan permohonan banding, kami juga telah melunasi SKPKB PPh Pasal 21 No. xxxxxxxxx tanggal xxxxxx (Photocopi SSP terlampir).

Untuk memenuhi persyaratan formal permohonan banding ini, bersama ini kami lampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut :

1. Salinan Surat Keputusan Keberatan No. xxxxx tanggal 10 Desember 2003.

2. Salinan SKPKB PPh Pasal 21 No xxxxxx tanggal 24 Pebruari 2003.

3. Salinan Surat Keberatan No xxxx tanggal 10 Maret 2003 dan tanda terima surat keberatan.

4. Salinan SSP tanggal xxxxxx.

5. Photocopi NPWP Wajib Pajak

6. Salinan Akta Pendirian PT Apa Saja dan Perubahannya.

7. Salinan Audit Report th 2001 (Laporan Keuangan) PT Apa Saja . 8. Surat Kuasa Asli .

Demi kelancaran proses banding ini, kuasa hukum kami akan

menghadiri persidangan untuk menyampaikan data-data dan dokumen pendukung lainnya, serta memberikan keterangan yang diperlukan

(4)

selama proses banding berlangsung.

Demikian permohonan banding ini kami buat dengan harapan agar dapat dikabulkan. Atas Perhatian dan kerjasamanya kami

mengucapkan terima kasih.

Hormat Kami,

Triyani Budianto Kuasa Hukum Wajib Pajak

Diposkan

oleh Triyani di http:// triyani08.blogspot.com/2005/05/bagaimana- mempersiapkan-keberatan-dan.html

Atas permohonana banding dari pengugat kepada terbanding, maka terbanding dapat melakukan memori kasasi yang intinnya menolak banding yang dilakukan pengugat.

Kasasi

Pihak termohon kasasi dapat mengajukan kontrak memori kasasi.

Kontrak memori kasasi juga harus diajukan dalam batas waktu 14 hari kerja sejak putusan banding diberitahukan kepda para pihak.

Putusan kasasi merupakan putusan yang telah memiliki kekuatan hukum yang tetap, oleh karena itu jika masih tidak pusa dengan putusan kasasi, para pihak dapat mengajukan upaya hukum peninjauan kembali

Peninjawan kembali

Permohonan peninjauan kembali diajukan tidak hanya ketidak pusan terhadap putusan kasasi, tetapi terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dalam arti terhadap putusan pengadilan negeri yang tidak diajukan banding dapat diajukan

peninjauan kembali, terhadap putusan pengadilan tinggi yang tidak diajkan kassasi dapat di mohonkan peninjauan kembali.

(5)

Namun, upaya hukum peninjauan kembali hanya dapar diajukan satu kali. Oleh karena itu, jikamasih ingin melkaukan upaya hukum hal tersebut sudah tertutup.

Prosedur pengajuan permohonan peninjauan kembali dapat dilakukan secara lisan atau tertulis kepada mahkamah agung Republik Indonesia, melalui pengadilan negeri yang memutuskan perkara pertama.

Permohonan peninjauan kembali dapat dilakukan apabila dalam putusan mengenai perkara yang bersangkutan ditemukan hal-hal sebagai sebagai berikut:

1. Adanya suatu kebohongan. Untuk perkara ini masa tenggang PK adalah 180 hari sejak diketahui kebohongan tersebut.

2. Adanya surat bukti yang bersifat menentukan, PK diajukan dengan masa tenggang 180 hari, sejak diketahui adanya bukti baru/ novum.

3. Adanya kenyataan, bahwa hakim mengabulkan perkara yang tidak dituntut. Pk dapat diajukan dalam kurun waktu 180 hari, setelah putusan hakim memiliki kekuatan hukum tetap.

4. Ada gugatan yang belum diberikan putusan oleh hakim.

5. Adanya putusan yang saling bertentangan. PK dapat diajukan paling lambat 180 hari setelah putusan berkekuatan hukum tetap.

6. Adanya kenyataan bahwa putusan hakim mengandung

kekeliruan atau kekhilagan. PK dapat dilakukan paling lambat 180 hari sejak putusan berkekuatan hukum tetap.

Dengan dasar, hal-hal tersebut pengugat/ tergugat dapat mengajukan PK terhitung 14 hari kerja sejak ketua pengadilan negeri memeriksa perkaranya, dan pihak panitra berkewajiban menyampaikan salinan PK kepada pihak lawannya.

Pihak lawan akan mengajukan jawaban PK, dalam tempo waktu 30 hari. Jika jangka waktu tersebut terlewati, makak PK segera dikirim ke MA RI.

Contoh PK:

MEMORI PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI

(PERKARA PERDATA UMUM)

(6)

NO. ……….

T E R T A N G G A L ……….

DALAM PERKARA ANTARA:

-………. PEMOHON PK

MELAWAN:

………. TERMOHON PK

Tgl.: ……….

No. : ……….

Yth. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Jl. Medan Merdeka Utara No. 9 – 13

di Jakarta

melalui: Yth. Ketua Pengadilan Negeri

……….

J1. ……….

……….

-………., pekerjaan ………., bertempat tinggal di ………., dalam hal ini telah memberi kuasa kepada:

PHILIP JUSUF,S.H.,M.H., ………., ………., dan ………., para advokat, berkantor di ………., berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. ………., tertanggal ……….,

(7)

selanjutnya disebut juga: PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI semula TERGUGAT/PEMOHON BANDING/PEMOHON KASASI;

PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI dengan ini hendak mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah Agung No. ………., tertanggal ………., jo. putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. ………., tertanggal ………., jo. Putusan Pengadilan Negeri ……….

No. ………., tertanggal ………., yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan:

………., pekerjan ………., bertempat tinggal di ………., selanjutnya disebut juga: TERMOHON PENINJAUAN KEMBALI semula PENGGUGAT /TERMOHON BANDING/TERMOHON KASASI.

Permohonan peninjauan kembali a qua diajukan berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:

- Bahwa pada tanggal ………. Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri

………. telah memberitahukan dengan resmi kepada Kuasa PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI tentang isi putusan judex juris, dalam hal ini putusan Mahkamah Agung RI No. ………., tertanggal ……….; (Lihat:

Relaas Pemberitahuan Putusan Mahkamah Agung RI terlampir) - Bahwa putusan judex juris amarnya berbunyi sebagai berikut:

M E N G A D I L I :

- Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: ………. tersebut;

- Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp………. (………. rupiah).

- Bahwa putusan yang dimohonkan kasasi, dalam hal ini putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. ………., tertanggal ………., amarnya

(8)

berbunyi sebagai berikut:

MENGADILI

- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat tersebut;

- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri ………. ………. tanggal

………. yang dimohonkan banding tersebut;

MENGADILI SENDIRI

DALAM KONVENSI

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT sebagian;

2. Menyatakan ……….;

3. Menyatakan ……….;

4. Menghukum TERGUGAT untuk ……….;

5. Menolak gugatan PENGGUGAT selebihnya;

DALAM REKONVENSI

- Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima;

DALAM KONVENSI/REKONVENSI:

- Menghukum PEMBANDING semula TERGUGAT membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp………. (………. rupiah).

(9)

- Bahwa putusan yang dimohonkan banding, dalam hal ini putusan Pengadilan Negeri ………. No. ………., tertanggal ………., amarnya berbunyi sebagai berikut:

MENGADILI

1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;

2. Menyatakan ……….;

3. Menyatakan ……….;

4. Menghukum Tergugat untuk ……….;

5. Menolak gugatan PENGGUGAT selebihnya;

6. Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp………. (………. rupiah).

- Bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali atas putusan judex juris diajukan dalam tenggang waktu dan sesuai dengan cara yang diatur dalam undang-undang, maka secara formal permohonan peninjauan kembali a quo dapatlah diterima;

- Bahwa PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI sangat berkeberatan terhadap putusan judex juris yang menolak permohonan kasasi PEMOHON PENINJAUAN, oleh karena judex juris seharusnya

membatalkan putusan judex facti, dengan mengadili sendiri yang amarnya:

MENGADILI

(10)

- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat tersebut;

- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri ………. ………. tanggal

………. yang dimohonkan banding tersebut;

MENGADILI SENDIRI

1. Menolak seluruh gugatan PENGGUGAT;

2. Menghukum Penggugat membayar ongkos perkara dalam segala proses peradilan.

Bahwa alasan-alasan keberatan PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI terhadap putusan judex facti adalah seperti yang akan diuraikan di bawah ini;

1. PUTUSAN JUDEX JURIS DIDASARKAN PADA SUATU

KEBOHONGAN ATAU TIPU MUSLIHAT PIHAK LAWAN YANG DIKETAHUI SETELAH PERKARANYA DIPUTUS

Bahwa judex facti dalam putusannya pada halaman … telah mengambil pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

……….

……….

Bahwa PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI sangat berkeberatan terhadap putusan judex juris yang menyebutkan …..;

Bahwa keberatan PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI didasarkan alasan oleh karena …

Bahwa …..

2. PUTUSAN JUDEX JURIS DIDASARKAN PADA BUKTI P-1 BERUPA

….. DAN BUKTI P-2 BERUPA ……. YANG DINYATAKAN PALSU

Referensi

Dokumen terkait

Alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali tidak dapat dibenarkan, karena putusan Pengadilan Pajak yang menyatakan mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon

Sesudah dilakukan proses rekonstruksi citra menggunakan software koreksi_ortho.exe dan DEM-SRTM didapat nilai RMS terjadi perubahan hal ini disebabkan karena

maupun hukum nasional, terutama sejak lahirnya dan diundangkanya Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1983 tersebut, namun Indonesia masih menghadapi masalah yang cukup

Pada Gambar 6 ditunjukkan plot PNLT untuk pesawat C, rata-rata tiap plot PNLT tiap pesawat memiliki bentuk yang hampir sama dan tidak ada satupun sampel pesawat C yang

bahwa meskipun terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dapat dimintakan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung, akan tetapi karena

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali tidak dapat dibenarkan, karena putusan Pengadilan Pajak yang menyatakan mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali tidak dapat dibenarkan, karena Putusan Pengadilan Pajak yang menyatakan mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali tidak dapat dibenarkan, karena putusan Pengadilan Pajak yang menyatakan mengabulkan sebagian Permohonan banding Pemohon