• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 352010011 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 352010011 BAB III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian adalah

konstruksionisne, dimana narasumber merupakan elemen kunci dalam

memperoleh data. Pada penelitian kualitatif ini akan menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

(Maleong, 1991: 2-3). Metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan

makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu

menurut perspektif peneliti sendiri (Usman dan Akbar, 1996: 81). Sehingga

pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kritis.

1.2 Jenis Penelitian

Menurut Hyman (1960: 66; cf. Tan, 1981: 49; Vredenbreght, 1983: 33-34)

membedakan penelitian menjadi tiga jenis, yaitu: a) penelitian yang bersifat

menjelajah, b) deskriptif, dan c) menjelaskan. Sedangkan dalam penelitian ini

digunakan penelitian berjenis deskriptif yang dilakukan semata-mata untuk

mendiskripsikan objek. Kemudian Muhadjir (2002: 23-27) membedakan 5 jenis

metode kualitatif, khususnya kualitatif postpositivistik yaitu: a. kualitatif

rasionalistik, b. fenomenologi interpretatif, c. kualitatif kritis dengan pandangan

dunia tertentu, d. kualitatif pragmatis metaetik, e. kualitatif postmodernisme.

Dalam penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif kritis dengan

pandangan dunia tertentu.Karena menggunakan pemikiran yang lebih kritis,

radikal, ideologis, dikembangkan oleh Mazhab Frankfurt.

Mengenai penelitian kualitatif sendiri, ada berbagai persepsi tentang apa

itu penelitian kualitatif. Menurut Moleong (1991:2), dari segi istilah, yang

digunakan untuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian atau inkuiri naturalistic atau

alamiah, etnografi, interaksionis simbolik, perspektif ke dalam, etnometodologi,

(2)

the Chicago School, fenomenologis, studi kasus, interpretative, ekologis dan

deskriptif.

Menurut Smith (dalam Merriam, 1998;9) mengatakan bahwa studi kasus

merupakan suatu pengujian terhadap fenomena khusus, seperti program,

kejadian-kejadian tertentu, orang tertentu, proses tertentu, suatu institusi sosial atau

kelompok sosial. Sedangkan menurut Wilson (dalam Merriam, 1988: 14), studi

kasus merupakan Process ‘which tries to describe and analyze some entity in

qualitative, complex and comprehensive terms not infrequently as it unfolds over

a period of time’.

Yin, dalam bukunya Studi Kasus; Desain dan Metode (dalam Kakisina;

2000:4) membedakan antara studi kasus dari rancangan penelitian lainnya yang ia

namakan strategi penelitian: eksperimen, survey, analisis arsif, dan sejarah. Oleh

karena itu selanjutnya ia merumuskan studi kasus sebagai suatu penelitian empiric

yang: (a) investigasi suatu fenomena kontemporer dalam kehidupan nyata, (b)

batasan antara fenomena atau konteks tidak jelas diketahui dan (c) berbagai

sumber data dapat dipergunakan.

3.3 Pendekatan Penelitian

Dengan demikian, maka pendekatan studi kasus dengan jenis penelitian

deskriptif dalam penelitian ini, ingin menjelaskan :

1. Kesadaran politik yang dialami perempuan marginal di desa Sarirejo.

2. Tindakan politik yang dipilih perempuan marginal di desa Sarirejo.

3. Dialektika antara kesadaran politik dan tindakan politik yang dialami

perempuan marginal di desa Sarirejo.

(3)

3.4 Unit Analisis dan Unit Amatan

3.4.1 Unit Analisis

Pengertian satuan analisis ada berbagai macam.Salah satunya Abell (dalam

Ihalauw, 2003:174) menyatakan bahwa satuan analisis adalah hakekat dari

populasi yang tentangnya hasil penelitian berlaku. Sedangkan penulis lain

merumuskan satuan analisis sebagi sesuatu (the thing) yang tentangnya peneliti

menghimpun informasi dan dari padanya peneliti menarik kesimpulan, atau

sesuatu yang karakteristik 2001: 95-96, dalam Ihalauw, 2003:174). Dalam

penelitian ini yang menjadi Unit Analisisnya adalah kesadaran, tindakan dan

dialektika antara kesadaran dan tindakan kritis pemandu karaoke yang ada di desa

Sarirejo RW 09 Kota Salatiga.

3.4.1 Unit Amatan

Satuan amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh

data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis

(dalam Ihalauw, 2003:174) dan yang menjadi Unit Amatan dalam penelitian ini

adalah warga desa Sarirejo RW 09 Kota Salatiga.

3.5 Sumber Informasi

Untuk memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan, maka informasi

akan diperoleh melalui :

3.5.1 Informan Kunci

Informan kunci adalah individu yang berperan penting dalam proses

Pemilihan Umum (Pemilu) yaitu Ketua RW 09 desa Sarirejo Kelurahan Sidorejo

Kota Salatiga , pemandu karaoke di Sarirejo, calon legislatif dari kader

(4)

perempuan, wakil rakyat dari kader perempuan. Sehingga diharapkan dengan mewawancarai tokoh tersebut dapat diperoleh informasi atau keterangan tertentu

menyangkut substansi penelitian.Yang menjadi narasumber untuk penelitian ini

adalah tokoh yang benar-benar memahami atau pernah menjadi kader perempuan

dalam dunia politik. Dalam penelitian ini, informan kunci yang dipilih adalah :

1. Ketua RW 09

2. Pemandu Karaoke

3. Calon legislatif dari kader perempuan atau wakil rakyat dari kader

perempuan

4. Ketua LSM Tegar di daerah Sarirejo

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah diolah (literature-literatur, atau

data statistic) baik dari individu-individu di luar sasaran penelitian, tetapi bisa

dijadikan suplemen atau bahan pembanding dalam penelitian ini.Selain Itu data

sekunder juga diperoleh dari berbagai literature yang ada dan bisa diperoleh

penelti untuk melengkapi penelitian ini.

3.6 Lokasi Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan yaitu bertempat di RW 09 desa Sarirejo

Kelurahan Sidorejo Kota Salatiga. Paling tidak ada dua hal yang mendasari

mengapa desa Sarirejo sebagai subjek penelitian ini.

3.6.1 Pertimbangan Metodologis

Karena desa Sarirejo merupakan salah satu tempat prostitusi yang ada di

Kota Salatiga yang sekarang berubah menjadi tempat wisata karaoke.Kemudian

mayoritas yang tinggal disana bukan orang asli Salatiga, sehingga menyebabkan

mereka sulit mengakses kebijakan-kebijakan pemerintah.Salah satunya adalah

(5)

pesta demokrasi yang diadakan tahun 2014.Warganya mayoritas juga perempuan

yang termasuk dalam kelompok kaum marginal.Bahwa, kaum marginal dianggap

sebagai nomor dua dan bahkan dianggap tidak berpengaruh bagi tokoh politik

nantinya.

3.6.2 Pertimbangan Praktis

Karena Sarirejo terletak di Jawa Tengah, dan kawasan prostitusi sekaligus

wisata karaoke tersebut bertempat di Salatiga, maka sangat memudahkan

penelitian dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.Selain itu, biaya untuk

penelitian ini juga relative lebih murah.

3.7 Proses Penelitian

Dalam proses penelitian, si peneliti membutuhkan data yang relevan untuk

dijadikan bahan saat menulis. Sebelum mengambil data, peneliti membutuhkan

waktu untuk mengelompokkan narasumber yang akan diwawancarai. Kemudian

narasumber tersebut akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu key study dan key

informant. Setelah itu peneliti harus membuat daftar pertanyaan untuk

mendapatkan hasil yang akan diteliti.

Setelah daftar pertanyaan sudah ada dan narasumber sudah diwawancarai,

maka hasil wawancara tersebut didokumentasikan dalam bentuk transkrip

wawancara. Kemudian oleh si peneliti transkrip tersebut di analisa. Proses

penelitian juga sering kali mendapatkan kesulitan yang membuat si peneliti harus

mencari strategi-strategi untuk memecahkan kesulitan tersebut.

3.7.1 Pengambilan Data

Setelah disetujui pembimbing untuk melakukan penelitian, maka ada

beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti.

1. Menetapkan siapa saja yang akan diwawancarai.

2. Membuat suatu pedoman wawancara, yang nantinya akan menjadi

pedoman bagi peneliti dan memperoleh informasi dari informan

kunci.

(6)

3. Menghubungi informan kunci yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Proses menghubungi informan dapat digambarkan sebagai berikut.

a. informan pertama adalah Ketua RW 09 desa Sarirejo Kelurahan

Sidorejo.

b. informan kedua adalah Ketua KPU.

c. informan ketiga adalah Calon Legislatif atau wakil rakyat dari

kader perempuan.

d. informan keempat adalah Pemandu Karakoke di Sembir.

3.7.2 Kesulitan-kesulitan dalam Penelitian

1. Pemandu Karaoke jika siang hari masih istirahat, sedangkan pada

malam harinya mereka harus bekerja, jadi susah untuk ditemui.

2. Kurang adanya variasi jawaban dari informan kunci, kemungkinan hal

ini disebabkan para informan ini tidak begitu paham tentang politik

(Pemilu).

3. Penelitian ini adalah kelanjutan dari penelitian universitas, yang

berjudul pendidikan pemilih dan pemilu untuk kaum marginal.

4. Ada PK yg terkenal danada yg tidak terkenal tapi sering

menyampaikan pendapatnya.

3.7.3 Tehnik Wawancara

1. Wawancara dilakukan secara langsung (tatap muka), dimana peneliti

langsung menanyakan kepada informan tentang data yang dibutuhkan.

2. Mengingat keterbatasan peneliti dalam mengingat hasil wawancara,

maka dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan alat bantu

berupa tape recoder.

3. Selanjutnya hasil wawancara tersebut kemudian ditranskipkan dalam

bentuk tulisan.

(7)

28

4. Pedoman wawancara maupun hasil wawancara dimasukkan dalam

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dengan menggunakan teknik triangulasi dalam pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Dengan triangulasi juga akan lebih

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti atau responden, yaitu berupa wawancara dengan ower Clayart Stories, sedangkan data

Digunakannya metode kualitatif, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan peneliti yaitu untuk mengetahui

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu penelitian lapangan dimana penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi secara langsung dari obyek

22 Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian, maka digunakan teknik

Halaman lihat data karyawan akan digunakan untuk melihat data karyawan, dan tampilan yang dibutuhkan adalah.  Label search dan combobox search sebagai acuan pemilihan

Data pokok dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui wawancara mendalam (deph interview) yakni untuk memperoleh informasi sejelas mungkin tentang hal-hal

Metode penelitian yang digunakan peneliti untuk memperoleh data-data dan informasi yang dibutuhkan melalui metode survei. Survei merupakan metode pengumpulan data primer