• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Corresponding Author

Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

Gusti Utama*, Nunung Nurhayati

Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung, Indonesia.

*gustiutama7@gmail.com, nunungunisba@yahoo.co.id

Abstract. Information technology today is a tool that can help and facilitate the activities and work done. Effective and efficient use of information technology will help improve the quality of accounting information systems. In addition to the use of information technology, a company needs an Internal control system. With the Internal control system, the company can control and control the company's operating activities. With a good and effective Internal control system, it will improve the quality of the accounting information system. This study aims to determine the effect of the use of information technology and Internal control systems on the quality of accounting information systems. The research method used is a verification method with a quantitative approach. Data collection techniques were carried out using a questionnaire. This research was conducted at the Sharia Bank Office located in the city of Bandung. Samples were obtained using convenience sampling technique.

Testing the research instrument using validity and reliability tests. The results of the research instrument testing show that all statement items are valid and reliable. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results showed that the use of information technology and Internal control systems had a significant effect on the quality of accounting information systems. The variable of the use of information technology has an influence on the variable of the quality of the accounting information system by 16.11%, and the variable of the Internal control system has an influence on the variable of the quality of the accounting information system of 77.71%.

Keywords: quality of accounting information system, use of information technology, Internal control system.

Abstrak. Teknologi informasi pada zaman sekarang merupakan sebuah alat yang dapat membantu dan memudahkan aktivitas dan pekerjaan yang dilakukan. Dengan penggunaan teknologi informasi yang efektif dan efisien akan membantu meningkatkan kualitas sistem informasi akuntansi. Selain penggunaan teknologi informasi, dalam suatu perusahaan perlu adanya sistem pengendalian Intern. Dengan adanya sistem pengendalian Intern maka perusahaan dapat mengontrol dan mengendalikan aktivitas operasi perusahaan. Dengan sistem pengendalian Intern yang baik dan efektif maka akan meningkatkan kualitas sistem informasi akuntansi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknologi informasi dan sistem pengendalian Intern terhadap kualitas sistem informasi akuntansi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Bank Syariah yang berada di Kota Bandung. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik convenience sampling. Pengujian instrument penelitian menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Pada hasil pengujian instrument penelitian menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan valid dan reliabel.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan teknologi informasi dan sistem pengendalian Intern berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas sistem informasi akuntansi.

Variabel penggunaan teknologi informasi memiliki pengaruh terhadap variabel kualitas sistem informasi akuntansi sebesar 16,11%, dan variabel sistem pengendalian Intern memiliki pengaruh terhadap variabel kualitas sistem informasi akuntansi sebesar 77,71%.

Kata Kunci: Kualitas Sistem Informasi Akuntansi, Penggunaan Teknologi Informasi, Sistem Pengendalian Intern.

(2)

A. Pendahuluan

Di era digital ini kehidupan kita tidak lepas dari namanya perkembangan teknologi. Begitu pula dalam menjalankan suatu perusahaan. Perusahaan harus memiliki suatu sistem dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Sistem informasi dalam tiap perusahaan sangatlah beragam.

Komponen yang bekerja sama agar dapat memproses data, menyimpan data, hingga memberikan informasi yang dapat membantu membuat keputusan bagi perusahaan (Azhar Susanto, 2013:52).

Perusahaan tidak mungkin lepas dari Sistem Informasi Akuntansi. Berbagai macam sumber daya yang diciptakan agar dapat merubah berbagai data menjadi suatu informasi (George H & Hopwood, 2006:3). Sistem komputerisasi yang diciptakan agar dapat merubah data akuntansi menjadi informasi (Bodnar, 2010:8). Sistem informasi akuntansi akan membantu proses jalannya suatu perusahaan dalam bidang keuangan.

Fenomena dalam sistem informasi akuntansi bagi perusahaan saat ini adalah mengenai bagaimana keberhasilan suatu sistem dapat dicapai dalam mengelola jalannya perusahaan dan juga kualitas serta kompetensi dari pengguna sistem informasi akuntansi di era zaman ini. Para karyawan perlu diberi pelatihan mengenai keterampilan dasar sistem yang ada dalam perusahaan yang kedepannya dapat membantu mereka dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan harapan perusahaan tersebut. Disini membutuhkan peran top manajer dalam memberikan edukasi terhadap para karyawannya dengan baik. Sehingga sistem dan penggunanya berjalan lancar. (Dewi Nur Faradila, 2019)

Peran top manajer dalam mengelola perusahaan sangatlah penting. Dalam perusahaan diperlukan sebuah sistem pengendalian Intern. Metode yang dilakukan untuk menjaga aset perusahaan, memonitor keandalan data, meningkatkan efisiensi operasi perusahaan, juga mendukung ditaatinya aturan dari manajamen (Mulyadi, 2001:163). Peran tersebut tidak hanya dijalankan oleh manajer dalam suatu perusahaan namun beserta seluruh jajaran top manajer seperti dewan komisaris, dan seluruh pihak terlibat, agar memperoleh suatu keyakinan yang pasti mengenai pencapaian perusahaan mengenai tujuan dalam hal pelaporan keuangan yang andal, dan efisiensi aktivitas operasi (Ikatan Akuntan Indonesia, 2001:319). Sistem pengendalian Intern memiliki tujuan dalam mencapai : efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan, dapat dipercayanya suatu laporan keuangan, dan dipatuhinya penerapan hukum dan seluruh aturan (COSO, 1992)

Pada kenyataannya, sistem pengendalian Intern yang telah dibuat sedemikian rupa yang bertujuan untuk menjadi control dalam mengelola perusahaan masih banyak dilanggar dan dicurangi oleh para karyawan perusaahaan itu sendiri. Kelemahan dalam suatu sistem pengendalian Intern adalah banyaknya terjadi kecurangan dalam proses pengendalian (Afi Khotijah, 2017). Menurut hasil penelitian Putu Mega (2012), pengendalian Intern dapat mencegah kejadian yang tidak diharapkan seperti kecurangan. Namun karena suatu sistem diciptakan oleh manusia yang pada akhirnya disalahgunakan sehingga pengendalian tidak berjalan dengan baik dan mengakibatkan menurunnya kinerja suatu perusahaan tersebut.

Menurut penelitian Winda Rimayanti (2014), pengendalian Internal terhadap sistem informasi akuntansi dilakukan untuk meminimalisir kesalahan ketika sistem informasi akuntansi digunakan. Dengan pengendalian Intern yang baik maka kemungkinan kegagalan dalam penggunaan sistem informasi akuntansi lebih terminimalisir. Hasil penelitian sebelumnya oleh Randi Restu Dimei (2016) menyatakan apabila sistem pengendalian Intern dilakukan dengan efektif dapat meningkatkan kualitas sistem informasi.

Perkembangan teknologi di era digital ini membawa dampak perubahan yang signifikan bagi kelangsungan hidup manusia. Hampir seluruh kegiatan membutuhkan teknologi informasi di bidang apapun baik sosial, politik, pendidikan, kebudayaan, dan lain sebagainya. Alat yang memberi kemudahan bagi manusia dan memproses tugas terkait pengolahan informasi yang tersedia (Haag & Keen, 1996:2). Penciptaan teknologi yang digunakan agar dapat mengolah data seperti melakukan suatu proses, melakukan penyimpanan data, juga memodifikasi data dengan beragam cara agar dapat menghasilkan informasi berkualitas, akurat, serta relevan.

(Hamzah B. Uno, 2011:57)

Semakin berkembangnya teknologi informasi maka risiko yang akan terjadi pun

(3)

semakin besar. Di era digital seperti ini semua orang merasa dimudahkan dengan kehadiran teknologi informasi. Semua aktivitas manusia menjadi serba mudah, cepat, dan akurat. Namun perlu diingat bahwa segala kemudahan yang diberikan dari hadirnya teknologi informasi tersebut terdapat banyak risiko yang mengancam. (Nur Islami Javad, 2020)

Bagi suatu perusahaan dalam menerapkan suatu sistem informasi akuntansi beserta pengggunaan teknologi informasi yang mutakhir, maka perlu kewaspadaan ekstra dalam menjaga dan merawat suatu sistem tersebut. Banyak pihak yang tidak bertanggungjawab yang ingin memperoleh data perusahaan melalui suatu sistem yang digunakan. Ancaman terhadap pengoperasian sistem informasi dapat merugikan banyak pihak, baik individu maupun masyarakat luas. Ancaman tersebut dapat berupa ancaman aktif berupa kejahatan dan kecurangan berupa pencurian data. Ataupun ancaman pasif berupa kegagalan dari sistem atau kesalahan pengguna saat menggunakan sistem itu. Karena peristiwa yang akan terjadi terhadap perkembangan teknologi informasi di masa depan nanti tidak dapat diprediksi sehingga kita perlu mencegah ancaman-ancaman yang mungkin akan terjadi. (Retno Witaningtyas, 2016).

Dengan perkembangan yang sangat pesat ini perusahaan perlu meng- upgrade pula kinerja suatu sistem agar dapat lebih memudahkan penggunanya dalam mengoperasikan suatu sistem. Suatu sistem harus terus diberikan maintenance mengikuti perkembangan zaman.

Berdasarkan penelitian Baig & Gururajan (2011) dapat diketahui bahwa penggunaan teknologi dapat menambah kemampuan perusahaan ketika akan mengimplementasikan sistem informasi akuntansi yang digunakan. Dengan penggunaan teknologi maka akan meningkatkan kinerja suatu sistem yang akan mempengaruhi kelangsungan usaha atau bisnis. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil apabila seluruh lapisan struktur organisasi baik top management hingga low management dapat mengelola fungsi dari teknologi informasi dalam menerapkan sistem tersebut. Sesuai dengan hasil penelitian O’Brien & Marakas (2010) “performance of the information system is affected by an organization's success in managing its information technology function.”

Latar belakang diatas memberikan kesimpulan mengenai perumusan masalah penelitian ini yaitu: “Apakah terdapat hubungan penggunaan teknologi informasi dan sistem pengendalian Intern dengan kualitas sistem informasi akuntansi?”. Selanjutnya, tujuan dalam penelitian terdiri sebagai berikut .

1. Untuk mengetahui besaran pengaruh dari penggunaan teknologi informasi (X1) terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y) pada Bank Syariah yang terdapat di Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui besaran pengaruh dari sistem pengendalian Intern (X2) terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y) pada Bank Syariah yang terdapat di Kota Bandung.

B. Metodologi Penelitian

Pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan verifikatif merupakan metode penelitian yang diaplikasikan oleh peneliti. Pegawai Bank Syariah yang terdapat di Kota Bandung sebanyak 16 Kantor Bank Syariah merupakan populasi. Dari seluruh populasi tersebut diperoleh sampel dengan metode convenience sampling. Kuesioner digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Analisis regresi linear berganda diaplikasikan untuk menjadi teknik analisis data.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil analisis regresi linear berganda disajikan sebagai berikut : Tabel 1. Analisis Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

(4)

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3,617 1,462 -2,475 ,019

Penggunaan Teknologi Informasi (X1)

,321 ,136 ,188 2,360 ,025 ,312 3,201

Sistem Pengendalian Intern (X2)

,383 ,038 ,807 10,140 ,000 ,312 3,201

Perumusan persamaan analisis regresi linear berganda sebagai berikut : Y = -3617 + 0,321 X1 + 0,383 X2 + e

1. Terdapat konstanta sebesar -3617 memiliki arti apabila tidak terjadi kenaikan nilai dari variabel penggunaan teknologi informasi (X1) serta sistem pengendalian Intern (X2), maka nilai kualitas sistem informasi akuntansi (Y) adalah -3617

2. Diketahui koefisien (X1) yaitu 0,321 memiliki arti jika penggunaan teknologi informasi mengalami peningkatan satu nilai maka skor kualitas sistem informasi akuntansi (Y) meningkat 0,321

3. Diketahui koefisien (X2) yaitu 0,383 memiliki arti jika penggunaan teknologi informasi mengalami peningkatan satu nilai maka skor kualitas sistem informasi akuntansi (Y) meningkat 0,383

Uji F

Pengujian ini bertujuan untuk menilai pengaruh secara simultan variabel independen (X1,X2) terhadap variabel dependen (Y). Hasil uji F peneliti sajikan seperti berikut ini :

Tabel 2. Uji F

Berdasarkan hasil pengujian tersebut terdapat nilai sig. = 0,000 ≤ 0,05, sehingga hipotesis ditolak dan disimpulkan penggunaan teknologi informasi (X1) dan sistem pengendalian Intern (X2) memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel kualitas sistem informasi akuntansi (Y).

Uji T

Pengujian ini bertujuan untuk menilai pengaruh variabel independen (X!,X2) terhadap variabel dependen (Y) dengan parsial. Hasil uji T peneliti sajikan seperti berikut ini :

Tabel 3. Uji T

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Model

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 1939,943 2 969,972 237,016 ,000b

Residual

126,865 31 4,092 Total

2066,809 33

(5)

B Std. Error Beta

1 (Constant) -3,617 1,462 -2,475 ,019

Penggunaan Teknologi Informasi (X1)

,321 ,136 ,188 2,360 ,025

Sistem Pengendalian

Intern (X2) ,383 ,038 ,807 10,140 ,000

Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan variabel penggunaan teknologi informasi (X1) memiliki nilai sig. 0,025 maka nilai sig. ≤ 0,05, sehingga hipotesis ditolak dan penggunaan teknologi informasi (X1) memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y).

Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan variabel sistem pengendalian Intern (X2) memiliki nilai sig. 0,000 maka nilai sig. ≤ 0,05, sehingga hipotesis ditolak dan sistem pengendalian Intern (X2) memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y).

Koefisien Determinasi

Pengujian bertujuan menilai kemampuan variabel independen (X1,X2) menerangkan variabel dependen (Y). Pengujian koefisien determinasi simultan peneliti sajikan sebagai berikut:

Tabel 4. Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1

,969a ,939 ,935 2,02298

Berdasarkan hasil pengujian diketahui nilai R Square = 0.939. Dapat diartikan bahwa penggunaan teknologi informasi (X1) dan sistem pengendalian Intern (X2) berpengaruh sebesar 93.9% sedangkan 6.1% adalah pengaruh variabel lain.

Terdapat juga metode koefisien determinasi parsial dalam menilai besaran pengaruh secara parsial variabel X1 serta X2 terhadap variabel Y. Pengujian determinasi parsial peneliti isajikan sebagai berikut :

Tabel 5. Koefisien Determinasi Parsial

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

B

Std.

Error Beta

Zero-

order Partial Part

1 (Constant) -3,617 1,462 -2,475 ,019

Penggunaan Teknologi Informasi (X1)

,321 ,136 ,188 2,360 ,025 ,857 ,390 ,105

(6)

Sistem

Pengendalian Intern (X2)

,383 ,038 ,807 10,140 ,000 ,963 ,877 ,451

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dilakukan perhitungan koefisien determinasi parsial sebagai berikut :

1. Penggunaan Teknologi Informasi = 0,188 x 0,857 x 100% = 0,161116 = 16,11%

2. Sistem Pengendalian Intern = 0,807 x 0,963 x 100% = 0,777141 = 77,71%

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat disimpulkan penggunaan teknologi informasi (X1) terdapat pengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y) sebesar 16,11% dan sistem pengendalian Intern (X2) terdapat pengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y) sebesar 77,71%

Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi (X1) Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Berdasarkan pembahasan diatas dapat diketahui variabel penggunaan teknologi informasi memiliki nilai sig dalam uji T yaitu 0,025 < 0,05, maka terdapat penolakan terhadap H0 dan penerimaan terhadap H1. Variabel penggunaan teknologi informasi (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y).

Sesuai dengan penelitian Baig & Grururajan (2011), Mardia Rahmi (2013), Riska Fitriyani (2014), Khristina Damayanti (2019), Tawaqal & Suparno (2013) dan Yaser A. Jasim

& Manaf B. Raewf (2020) yang menyatakan bahwa peran penggunaan teknologi informasi sangat besar untuk menunjang kelancaran penggunaan sistem informasi akuntansi. Penggunaan teknologi informasi juga memiliki manfaat dalam menjadikan sebuah sistem informasi akuntansi yang lebih baik bagi perusahaan.

Dalam pengujian koefisien determinasi parsial diketahui penggunaan teknologi informasi (X1) terdapat pengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y) sebesar 16,11%, hasil tersebut menandakan terdapat pengaruh antara penggunaan teknologi informasi (X1) dengan kualitas sistem informasi akuntansi (Y).

Penjabaran diatas menjawab masalah mengenai pengaruh penggunaan teknologi (X1) terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y). Apabila penggunaan teknologi informasi suatu perusahaan semakin baik dan efektif akan menghasilkan suatu informasi akuntansi yang berkualitas pula.

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern (X2) Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Berdasarkan pembahasan diatas dapat diketahui variabel sistem pengendalian Intern memiliki nilai sig dalam uji T yaitu sebesar 0,000 < 0,05, sehingga berdasarkan hasil pengujian tersebut maka terdapat penolakan terhadap H0 dan penerimaan terhadap H1. Variabel sistem pengendalian Intern (X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y).

Seripa dengan hasil penelitian dari Winda Rimayanti (2014), Chevy Ramadhan (2016), Randi Restu Dimei (2016), Fairus La Rosananda (2014) dan Krishtina Damayanti (2019) yang menyatakan bahwa sistem pengendalian Intern membantu berjalannya sistem informasi akuntansi. Dengan sistem pengendalian Intern yang berkualitas maka akan meningkatkan kualitas sistem informasi akuntansi pula.

Dalam pengujian koefisien determinasi parsial diketahui sistem pengendalian Intern (X2) memiliki pengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y) sebesar 77,71%, hasil tersebut menandakan terdapat pengaruh antara sistem pengendalian Intern (X2) dengan kualitas sistem informasi akuntansi (Y).

Berdasarkan pembahasan tersebut maka penelitian ini telah menjawab masalah bahwa sistem pengendalian Intern (X2) terdapat pengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y). Sehingga dengan pengendalian Intern perusahaan yang baik akan menghasilkan informasi akuntansi yang lebih berkualitas pula.

(7)

D. Kesimpulan

Peneliti manarik konklusi penelitian tentang Penggunaan Teknologi Informasi (X1) serta Sistem Pengendalian Intern (X2) terhadap Kualitas Sistem informasi Akuntansi (Y) yaitu :

1. Diketahui penggunaan teknologi informasi (X1) memiliki pengaruh positif serta signifikan terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y). Pengaruh yang ditunjukkan oleh penggunaan teknologi informasi adalah jika teknologi digunakan dalam suatu perusahaan dan teknologi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik, efektif, efisien, dan membantu dalam melakukan suatu pekerjaan. Apabila penggunaan teknologi informasi semakin memadai maka dapat memperbaiki kualitas sistem informasi akuntansi pula.

2. Dapat diketahui sistem pengendalian Intern (X2) memiliki pengaruh positif serta signifikan terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (Y). Pengaruh yang ditunjukkan oleh sistem pengendalian Intern yaitu ketika pengendalian yang rerjadi dalam perusahaan telah berjalan dengan baik, seluruh pembagian tugas telah sesuai dengan struktur organisasi, komunikasi yang dilakukan cukup baik, dapat memperoleh dan menghasilkan informasi yang berkualitas, dan pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan telah dilakukan dan dievaluasi kembali agar dapat meningkatkan pengendalian Intern dalam perusahaan. Apabila sebuah sistem pengendalian Intern semakin baik maka dapat menimbulkan efek terhadap perbaikan kualitas terhadap sistem informasi akuntansi pula.

Acknowledge

Terimakasih untuk seluruh pihak yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian ini sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar hingga selesai.

Daftar Pustaka

[1] Baig & Gururajan. 2011. Preliminary Study to Investigation the Determinants that Effect IS/IT Outsourcing. Journal Information and Communication Technology Research

[2] Bodnar, George H & William S Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta:

ANDI,

[3] Dimei, Randi Restu & Nunung Nurhayati. 2016. Pengaruh Teknologi Informasi dan Penerapan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi dan Implikasinya Pada Kualitas Informasi (Survey pada Bank Umum Syariah di Kota Bandung) [4] Fitriani. 2014. Pengaruh Teknologi Informasi, Keahlian Pemakai, dan Intensitas Pemakaian

terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

[5] Haag & Keen. 1996. Information Technology. Hammond: Mcgraw-Hill College

[6] Rahmi, Mardia. 2013. Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Dan Keahlian Pemakai Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi Jurnal Akuntansi

[7] Rimayanti, Winda. 2014. Pengaruh Kemampuan Pengguna dan Pengendalian Intern terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

[8] Rosananda. 2014. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Intern. Jurnal Akuntansi Unesa

[9] Uno, Hamzah 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara

[10] Nur, Muhammad Raihan, Oktaroza, Magnaz Lestira. (2021). Updating and Developing Information System CV X. Jurnal Riset Akuntansi. 1(2). 119-125

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk indikator yang ketiga yakni pengendalian diri dengan koefisien regresi 0,353 secara statistis tidak signifikan pada alpha 5% (H2.c: 0,074 &gt;

Tidak berhenti sampai di situ, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga masing-masing memperluas pengaruh dan kekuatannya

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, serta pembahasan terdapat beberapa strategi orang tua dalam mengajarkan interaksi sosial yaitu menirukan apa yang diucapkan oleh

PENAKSIRAN PARAMETER DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PADA MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED MULTIVARIATE POISSON INVERSE GAUSSIAN REGRESI (Studi Kasus : Jumlah Kematian Bayi, Balita

Semasa petempatan awal orang Cina di Kelantan, mereka berhadapan dengan situasi seperti persekitaran yang terdiri dari pelbagai kaum, terutama Melayu dan Siam dan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran model STAD berbantuan e-learning yang diterapkan pada materi pokok

Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpah rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul :

Oli campuran disimulasikan dengan mencampurkan oli bekas jenuh kedalam oli murni pada prosentase 0.1 sampai 1 gram dengan kenaikan 0.1 gram Karakteristik pembakaran yang diuji