1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perempuan selalu di anggap lemah dihadapan mata seorang laki-laki karena pada dasarnya perempuan tidak bisa memiliki hak atau kekayaan yang lain melalui hak warisnya atau bagian kekayaan yang dibagikan oleh orang tuannya, sehingga status dan peran perempuan dianggap rendah dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu perempuan juga sudah dianggap hanya bisa mengurus keperluan rumah tangga saja itulah yang menyebabkan pandangan perempuan menjadi lemah atau menjadi rendah dihadapan laki-laki. Perempuan juga selalu dianggap lemah dalam hal fisik atau kekuatan laki laki yang selalu di anggap kuat dalam hal apapun dan perempuan tidak, perempuan selalu disuruh merewat anak dan kebutuhan rumah lain lainya. Pada dasarnya perempuan mempunyai hak yang sama dan kedudukan yang sama akan tetapi perempuan masih dianggap sebelah mata akan kemapuannya dan kedudukannya masih saja perempuan dianggap lemah bisa dilihat dari sudut pandang pekerjaan perempuan hanya dianggap cocok menjadi ibu ruamah tangga yang mengurus kebutuhan setiap harinya.
Diskriminasi atau kejahatan berbasis gender dimana perempuan yang selalu menjadi korbannya. Kejahatan terhadap perempuan pada jaman dulu sangat marak terjadi seperti hal pelecehan seksual, traficing internasional, kekerasan fisik dan lain- lainnya. Kekerasan terhadap perempuan ini yang sangat merusak dan menghalangi perempuan dalam menentukan hak asasinya sebagai seorang perempuan yang ingin bebas, ingin layak dan sebanding dengan laki-laki. Pada intinya dengan adanya kekerasan terhadap perempuan, dimana perempuan mendapatkan kerugian dan juga menderita fisik maupun metalnya dikarenakan oleh kejahatan terhadap perempuan (Achie Sudiarti.2013 : 8). Seiring berjalannya waktu perempuan semakin mempertahankan hak asasinya terlihat perempuan tidak hanya menjadi obyek
2
kejahatan seksual melainkan perempuan juga ikut andil dalam suatu permasalahan, contohnya dalam gerekan perempuan berjuang untuk kebangkitan nasiaonal dimana di dalamnya terdapat perempuan terlibat dalam perintis pendidikan, pengajar rumahtangga dan juga lain-lainnya. (Nukman Firdause. 2007 : 10)
Pada saat ini jika kita lihat di Indonesia perempuan sudah sangat berkembang dengan pikirannya, pekerjaanya dan dalam hal lain-lainnya kita lihat banyak menteri- menteri yang perempuan selain itu juga tidak hanya dalam pemerintahan dalam segi yang lainnya perempuan juga sudah sama dengan kedudukan laki-laki dan sudah tidak ada lagi padangan tentang perempuan yang hanya bisa mengurus keperluan rumah tangga saja, pandagan itu berubah dengan perempuan harus bisa bekerja yang lainnya tidak hanya mengurus keperluan rumah tangga saja. Perempuan juga tidak semuanya yang bepikiran harus maju dan juga harus bekerja dan mengahsilkan uang, ada juga sebagian perempuan yang masih terjebak dengan pikiran pikiran lama, dimana perempuan juga hanya sebagai pemuas nafsu laki-laki ada yang ikut-ikutan ada juga yang hanya mencoba dan itulah hal yang sangat tidak berubah dari sebagian perempuan yang hanya terjebak oleh pikiran-pikiran dulu.
Jika membicarakan tentang perempuan sama halnya dengan topik yang akan penulis teliti yaitu tentang lirik lagu “Putri” dari band Jamrud dalam lagu ini, dimana mengisahkan seorang perempuan yang masih duduk dibangku sekolah akan tetapi tidak mengikuti perkembangan sekolahnya melainkan terjerumus dalam pergaulan yang sangat kelam bisa di bilang seperti itu karena mengikuti pergaulan ala anak gaul jaman sekarang yang sering pergi malam untuk ke diskotik dan lain-lainya hingga menjajakan dirinya untuk laki laki. Band Jamrud menulis dan mengarang lagu ini melihat situasi di sekitar yang mana membuat penulis mengkritik melalui lagu itu.
Kedaan itu memang terjadi juga pada remaja-remaja saat ini yang tidak lainnya sama seperti apa yang diceritakan pada lirik lagu Putri tersebut.
3
Sepeti yang telah dijelaskan diatas penulis akan menganalisis tentang lirik lagu “Putri” dari band Jamrud. Band Jamrud merupakan sebuah band cadas yg berasal dari Indonesia,pertama kali terbentuk pada tahun 1989 di Cimahi Jawa barat dengan nama "Jamrock”. Jamrock menjadi group musik yang mengusung musik cadas yg disegani di seputar daerah Bandung, saat itu mereka kebanyakan menampilkan lagu-lagu dari group musik cadas lain yang telah mempunyai nama.
Setelah puas mengusung lagu milik band-band yang beraliran cadas yang sudah mempunyai nama terkenal, mereka langsung mencoba menulis materi tentang lagu atau yang biasa disebut demo-demo mereka dan menuangkannya ke dalam musik.
Mereka menawarkan demo tersebut ke label rekaman "Log zhelebour" (biasa disebut Log) yang memberi sambutan hangat. Jamrock kemudian mendapat kontrak untuk rekaman dan bergabung degan label rekaman milik Log, yaitu "Logiss record".
Dengan masuknya mereka ke dalam label rekaman milik Log nama jamrock diubah menjadi Jamrud.
Pada penelitiann ini penulis akan meneliti tentang lagu Jamrud yang berjudul
“Putri” yang didalam lirik lagunya Putri yang mana menonjolkan konteks perempuan yang ingin kelihatan keren dalam kesehariannya seperti anak gaul sekarang yang sering pergi ke diskotik dan mabuk-mabukan dan lain sebagainnya seperti gadis-gadis di USA dimana terlihat dari segepenggal lirik lagunya dibawah ini :
“Putri sayang tubuhmu kok di gratisin
“ Hanya untuk kejar satu kata
“ biar di bilang …. Sexi
“ segala macam kau suka asal bau USA
“ Bercinta di drive in, sambil week end
“ semua teman pria mu mirip junkis di LA
“dan kau pun ter tawa.
4
Dalam sebuah musik selain ada lirik yang menarik juga terdapat video clip yang membantu dalam bentuk visual, dalam lagu “Putri” Jamrud video klipnya sangat membantu dalam menceritakan sebuah masalah yang ada dalam lagu tersebut. Dalam video klip tersebut menceritakan seorang gadis belia yang duduk dibangku SMA yang mana pergaulannya bisa dibilang sangat bebas, dia berkiblat ke USA yang harusnya dia belajar untuk sekolahnya tatapi dia malah sering pergi ke diskotik minum-minuman sampai mabok dan juga sampai badannya digratisin untuk teman- temannya.
Sebuah wacana tidak dipandang dan dipahami hanya sebagai studi bahasa semata tetapi juga dihubungkan dengan konteks. Konteks yang dimaksud juga disini adalah suatu bahasa yang digunakan dan bertujuan tertentu. Sebuah wacana dipandang memiliki latar belakang dalam proses produksinya serta tujuan yang ingin dicapai. Wacana tersebut berkembang dalam masyarakat dan mempresentasikan isu- isu yang terjadi dalam lingkup sosial. Karena itulah dengan analisis wacana kritis akan di bongkar hal hal kebahasaan dan diluar kebahasaan dalam sebuah wacana.
Dengan fenomena adanya pergaulan remaja-remaja pada yang diceritakan dalam lirik lagu Putri tersebut, dimana pergaulan yang sangat bebas gaya hidup mereka mengacu pada kehidupan yang bisa di bilang tidak semestinya bagi para remaja-remaja, pada dasarnya remaja itu belajar di rumah dan menghabiskan waktunya untuk belajar, tapi tidak sama halnya dengan dengan remaja yang sering keluar malam, pergi kediskotik dan mabok-mabokan dan sampai sampai mereka lupa diri sampai melakukan hal hal yang tidak senonoh seperti halnya melakukan seks bebas dengan cara mengratiskan dirinya. Fenomena ini hampir terjadi di semua remaja bisa di bilang sudah tidak asing lagi. Dengan adanya fenomena itu penulis tertarik dengan lagu Putri tersebut untuk di teliti dan menganalisa tentang lirik lagu Putri dari sekian lagu Jamrud yang lainnya.
5 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang peneliti jabarkan tersebut maka peneliti menetapkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
1. Bagaimana wacana gaya hidup perempuan yang digambarkan dalam lirik lagu Putri milik group band Jamrud?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bagaimana wacana gaya hidup perempuan yang digambarkan dalam lirik lagu Putri milik group band Jamrud?
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang bersifat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah menambah wawasan dan memperkarya dalam bidang linguistik khususnya tentang analisis wacana krititis.
Disisi lain penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada khlayak luas bahwa suatu teks dapat seperti puisi, novel, lirik lagu dan lain lainya tidak hanya sebatas dinikmati saja melainkan dalam sebuah karaya dalam bentuk novel, puisi, dan lirik lagu pun juga mampu memberikan cerminan dalam sebuah kehidupan dan juga dapat memberikan gambaran dari kepentingan si penciptanya yang ditinjau melalui aspek linguistik.
