• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 24, No. 2 April 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Vol. 24, No. 2 April 2021"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Hlm. 79-158

April 2021 2

Vol. 24, No. 2 April 2021

(2)

ISSN : 1410-2935 e-ISSN : 2354-8738

BULETIN PENELITIAN SISTEM KESEHATAN (Bulletin of Health System Research)

Volume 24, No. 2, April 2021

BULETIN PENELITIAN SISTEM KESEHATAN diterbitkan sejak 1994, dan sejak tahun 2006 terbit dengan frekuensi 4 kali setahun.

Redaksi menerima naskah ilmiah tentang hasil-hasil penelitian, survei, dan tinjauan pustaka yang erat hubungannya dengan bidang Sistem dan Kebijakan Kesehatan.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Jalan Percetakan Negara 29, Jakarta 10560 Kotak Pos 1226 Telp dan Fax (021) 42871604

Jalan Indrapura 17, Surabaya 60176 Telp. (031) 3528748, Fax. (031) 3528749 E-mail: pushumbullhsr@yahoo.com

(3)

Penempatan Bidan Sebagai Tenaga Pelaksana Gizi Di Puskesmas: Profesionalisme Dan Kebutuhan Organisasi

Assignation of Midwives as Nutrition Program Officer at Primary Health Center:

Professionalism and Organizational Need

Rosita, Iin Nurlinawati...

Hubungan Status Gizi Dan Kejadian Tuberculosis Paru Pada Anak Usia 1-5 Tahun Di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2018)

The Correlation of Nutritional Status and Pulmonary Tuberculosis Occurrence in Children 1-5 Years Old in Indonesia (Riskesdas 2018 Data Analysis)

Nabilla Niken Widyastuti, Wahyu Pudji Nugraheni,Tri Yunis Miko Wahyono, Yovsyah...

Sikap Masyarakat Terhadap Penerapan Imbauan Social/physical Distancing Saat Pandemi Covid-19

Public Attitudes Toward the Implementation of Social/Physical Distancing Appeal During the Covid-19 Pandemic

Delfirman, Rudy G. Erwinsyah, Bilal As'adhanayadi ...

Jejaring Ibu Nyai Pesantren Untuk Penguatan Kampanye Kesehatan Masyarakat Network of Ibu Nyai Pesantren for Strengthening Community Health Campaigns

Samsul Arifin ...

Quo Vadis Diversifikasi Pendidikan Kebidanan Di Indonesia Quo Vadis Of Diversification Of Midwifery Education In Indonesia

Umi Sa'adatun Nikmah, Dian Agung Wicaksono2...

Status Gizi Dan Perkembangan Pada Anak Baduta Di Kabupaten Wonosobo

Nutritional and Developmental Status of Children Under Two Years in Wonosobo Regency Hadi Ashar, Yusi Dwi Nurcahyani, Dyah Yunitawati dan Hastin Dyah Kusumawardani...

Determinan Penggunaan Kontrasepsi pada Perempuan di Perkotaan Indonesia Determinants of Contraception Use Among Women in Urban Indonesian

Tumaji , Oktarina...

Adaptasi Kebiasaan Baru Pada Masa Pandemi Covid-19: Studi Cross-sectional Di Provinsi Dki Jakarta

Adopting To New Habits During The Covid-19 Pandemic: A Cross-sectional Study In The Dki Jakarta Province

Wardah Hanifah, Anissa Dwi Oktaviani, Fidah Syadidurrahmah, Nurul Fadhillah Kundari, Rizky Muharany Putri, Tri Aulia Fitriani, dan Hoirun Nisa...

BULETIN PENELITIAN SISTEM KESEHATAN (Bulletin of Health System Research)

Volume 24, No. 2, April 2021

DAFTAR ISI

79 - 88

89 - 96

97 - 106

107 - 118

119 - 127

128 - 135

136 - 147

148 - 158

(4)

KATA PENGANTAR

Salam sehat!

Alhamdulillah, puji syukur edisi April tahun 2021 telah siap dikunyah oleh para pembaca. Edisi kedua di tahun 2021 ini Buletin Penelitian Sistem Kesehatan ini menyajikan materi yang cukup beragam, mulai dari bidang keilmuan gizi, kebidanan, dan yang masih cukup mendominasi, tentang perilaku masyarakat terkait pandemi Covid-19.

Buletin volume 24 nomor 2 setidaknya memuat dua artikel tentang sikap masyarakat terhadap penerapan imbauan social/physical distancing saat pandemi Covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi Covid-19. Keduanya penting dan masih relevan hingga saat ini. Meski kurva telah melandai dan angka kesakitan dan kematian sudah menurun, tetapi kewaspadaan tetap harus terus dijaga, agar tidak terjadi outbreak yang sama-sama tidak kita inginkan.

Beberapa artikel lain memaparkan studi tentang gizi dan kesehatan masyarakat. Menariknya, beberapa dilakukan dengan memotret upaya yang berbasis pemberdayaan masyarakat atau komponen masyarakat. Studi semacam ini penting, untuk menggarisbawahi bahwa kesehatan bukanlah hanya menjadi tanggung jawab petugas kesehatan saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama, tanggung jawab setiap komponen masyarakat.

Semoga sajian edisi kali ini bisa menginspirasi!

Ketua Dewan Redaksi

Agung Dwi Laksono

(5)

DDC : 610.92

Rosita dan Iin Nurlinawati (Puslitbang Sumber Daya Dan Pelayanan Kesehatan – Badan Litbang Kesehatan) Penempatan Bidan Sebagai Tenaga Pelaksana Gizi Di Puskesmas: Profesionalisme Dan Kebutuhan Organisasi

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 24 No.2 April 2021: 79-88

Pelayanan gizi di puskesmas idealnya dilakukan oleh seorang nutrisionis. Saat ini belum seluruh puskesmas memiliki nutrisionis. Semua puskesmas di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Depok yang tidak memiliki nutrisionis memberdayakan bidan sebagai tenaga pelaksana gizi (TPG). Penelitian dilakukan untuk menganalisis pemberdayaan bidan sebagai TPG di puskesmas berdasarkan aspek profesionalisme dan kebutuhan puskesmas.

Penelitian dilakukan secara kualitatif di dua puskesmas, masing-masing satu puskesmas di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Depok.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam serta telaah dokumen. Informan terdiri dari bidan yang bertugas sebagai TPG, rekan kerja, kepala puskesmas dan kader posyandu, serta pengelola program gizi Dinkes di wilayah studi.

Hasil penelitian menunjukkan pemberdayaan bidan sebagai TPG di puskesmas dilakukan oleh kepala puskesmas dikarenakan keterbatasan tenaga gizi.

Pemilihan bidan sebagai TPG dilakukan melalui surat penunjukkan dengan pertimbangan fungsi bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak yang dinilai erat kaitannya dengan pelayanan gizi.

Kinerja bidan sebagai TPG dinilai cukup baik, namun bidan sendiri merasa bahwa sebagai TPG tidak sesuai dengan profesinya. Untuk itu diperlukan upaya pengadaan nutrisionis puskesmas melalui proses perencanaan sehingga bidan dapat menjalankan sikap profesional terhadap profesinya sebagai bidan. Pengadaan nutrisionis dapat dilakukan secara mandiri oleh puskesmas melalui pemanfaatan dana BLUD dengan memperhatikan regulasi yang berlaku.

Kata kunci: bidan, tenaga pelaksana gizi, puskesmas

DDC : 616.24

Nabilla Niken Widyastuti, Wahyu Pudji Nugraheni,Tri Yu n i s M i k o Wa h y o n o , Yo v s y a h ( D e p a r t e m e n Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Badan Litbangkes)

Hubungan Status Gizi Dan Kejadian Tuberculosis Paru Pada Anak Usia 1-5 Tahun Di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2018)

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 24 No.2 April 2021: 89 - 96

TB paru merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang sering terjadi pada anak. Data WHO 2018 menyebutkan terdapat 1,1 juta kasus TB anak terjadi setiap tahunnya. Salah satu penyebab TB anak adalah status gizi. Status gizi yang buruk membuat imunitas anak rentan sehingga dapat terserang TB paru. Penelitian ini bertujuan unuk melihat ada tidaknya hubungan status gizi terhadap kejadian TB paru anak usia 1-5 tahun di Indonesia. Penelitian kuantitatif studi c r o s s e c t i o n a l d e n g a n m e n g g u n a k a n d a t a Riskesdas 2018. Sampel penelitian adalah anak usia 1-5 tahun dengan jumlah sampel 27779.

Variabel perancu jenis kelamin, wilayah tempat tinggal, imunisasi BCG, status pendidikan orang tua, status pekerjaan orang tua, keberadaan perokok, dan kondisi fisik rumah. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dan multivariate menggunakan analisis regresi logistic ganda.

Variabel yang berhubungan dengan TB paru anak adalah status gizi (p value 0,020) PR 1,78, (95% CI;

1,1-2,9). Variabel lainnya yang berhubungan adalah wilayah tempat tinggal (p value 0,00) PR 2,336 (95%CI 1,449-3,768) dan status pekerjaan ayah (PR 3,943 95%CI 1,584-9,815). Terdapat hubungan antara status gizi terhadap kejadian TB paru anak usia 1-5 tahun. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang berbeda dan variabel lainnya.

DDC: 614.4

Delfirman, Rudy G. Erwinsyah, Bilal As'adhanayadi (Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial RI)

Sikap Masyarakat Terhadap Penerapan Imbauan Social/physical Distancing Saat Pandemi Covid-19 Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 24 No. 2 April 2021 : 97 - 106

Sejak ditemukan kasus pertama COVID-19 di Indonesia, pemerintah mulai mengimbau agar Buletin Penelitian Sistem Kesehatan

ISSN : 1410-2935 e-ISSN : 2354-8738

Vol. 24, No. 2, April 2021

(6)

m a s y a r a k a t s e n a n t i a s a m e n j a g a j a r a k (social/physical distancing). Bagi masyarakat imbauan ini merupakan hal yang baru dan penerapannya memerlukan adaptasi. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengetahui lebih jauh terkait sikap masyarakat dalam penerapan imbauan social/physical distancing. Penelitian ini dilakukan satu bulan sejak kasus pertama ditemukan dan sebelum Pembatasan Sosial B e r s k a l a B e s a r ( P S B B ) d i b e r l a k u k a n , menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui survey daring yang disebarkan melalui media sosial. Hasil penelitian menunjukkan secara umum sikap masyarakat dalam penerapan social/physical distancing memiliki nilai yang cukup tinggi, melalui penilaian aspek sikap yaitu kognisi, afeksi, dan konasi. Mayoritas responden menyadari bahwa social/physical distancing perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan telah menerapkan berbagai imbauan terkait hal tersebut.

Meskipun pada komponen afeksi terkait penerapan imbauan untuk beribadah di rumah memiliki nilai yang rendah dibandingkan dengan imbauan lain terkait social/physical distancing yang memiliki nilai rata-rata di atas 90 persen. Media massa telah memberikan informasi kepada masyarakat umum, namun ada beberapa aspek yang membutuhkan pendekatan lebih persuasif dan personal. Sehingga, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap imbauan social/physical distancing melalui tokoh masyarakat menjadi penting.

Kata kunci:COVID-19, physical/social distancing, sikap.

DDC : 613.04

Samsul Arifin (Fakultas Dakwah, Universitas Ibrahimy) Jejaring Ibu Nyai Pesantren Untuk Penguatan Kampanye Kesehatan Masyarakat

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 24 No. 2 April 2021 : 107 - 118

Ibu nyai memiliki modal sosial (social capital) yang tinggi pada masyarakat paternalistik namun keberadaan mereka masih banyak yang belum d i u n g k a p . T u l i s a n i n i b e r t u j u a n u n t u k mendeskripsikan potensi, kepedulian terhadap pola hidup sehat, dan jejaring ibu nyai pesantren yang dapat dimanfaatkan untuk edukasi terkait kesehatan masyarakat. Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif hermeneutik-etnografi. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa pertama, ibu nyai mempunyai potensi yang besar dan berperan penting dalam pengambil keputusan para santriwati. Kedua, ibu nyai memiliki kepedulian terhadap pola hidup sehat

dan bersih dengan rasionalisasi keagamaan yang kuat. Ibu nyai berperan sebagai teladan bagi s a n t r i w a t i d a l a m m e n u m b u h k e m b a n g k a n kepedulian kesehatan. Ketiga, ibu nyai mempunyai jejaring sosial (social of network) yang sangat erat, meliputi hubungan lahiriyah dan batiniyah dengan para pengikutnya. Dinas kesehatan diharapkan menjalin kerjasama yang lebih baik dengan kalangan pesantren untuk memberikan edukasi kesehatan masyarakat.

Kata kunci: ibu nyai, pola hidup bersih dan sehat, kepedulian, jejaring

DDC: 610.6

Umi Sa'adatun Nikmah, dan Dian Agung Wicaksono ( D e p a r t e m e n P e n e l i t i a n d a n P e n g e m b a n g a n Keluarga Alumni Kebidanan Universitas Gadjah Mada (KABIDGAMA), Departemen Hukum Tata Negara F a k u l t a s H u k u m U n i v e r s i t a s G a d j a h M a d a ) Quo Vadis Diversifikasi Pendidikan Kebidanan Di Indonesia

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 24 No. 2 April 2021 : 119 - 127

Berlakunya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan (UU Kebidanan) memberikan euforia tersendiri bagi profesi bidan di Indonesia.

Tujuan dibentuknya UU Kebidanan adalah untuk m e n i n g k a t k a n m u t u b i d a n d a n p e l a y a n a n k e b i d a n a n , m e m b e r i k a n p e l i n d u n g a n , d a n kepastian hukum kepada bidan dan klien, serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

A p a k a h p e n g a t u r a n d a l a m U U K e b i d a n a n mendukung terwujudnya tujuan tersebut? Penelitian ini mencoba untuk melihat apakah asas tujuan yang jelas (beginsel van duidelijke doelstelling) sebagai asas materiil dalam pembentukan UU Kebidanan telah diwujudkan dalam perumusan norma-norma dalam UU Kebidanan, atau dengan kata lain apakah perumusan norma dalam UU Kebidanan mendukung terwujudnya tujuan dibentuknya UU Kebidanan. Penelitian ini spesifik melihat aspek pendidikan kebidanan sebagai titik awal dan titik sentral dalam peningkatan mutu bidan dan pelayanan kebidanan di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode review peraturan serta literatur terkait pengaturan pendidikan kebidanan di Indonesia. Adapun sebagai penelitian hukum normatif, pendekatan yang d i g u n a k a n a d a l a h p e n d e k a t a n p e r a t u r a n perundang-undangan (statutory approach). Hasil dari penelitian mengindikasikan bahwa norma dalam UU Kebidanan, khususnya terkait pendidikan k e b i d a n a n , k o n t r a p r o d u k t i f d e n g a n t u j u a n

(7)

dibentuknya UU Kebidanan untuk meningkatkan mutu bidan dan pelayanan kebidanan di Indonesia.

Kata kunci: pengaturan, diversifikasi, pendidikan kebidanan, Indonesia.

DDC : 612.65

Hadi Ashar, Yusi Dwi Nurcahyani, Dyah Yunitawati dan Hastin Dyah Kusumawardani (Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang )

Status Gizi Dan Perkembangan Pada Anak Baduta Di Kabupaten Wonosobo

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 24 No. 2 April 2021 : 128 - 135

Kebutuhan asupan nutrisi pada anak usia dini tidak h a n y a s e k e d a r u n t u k m e m p e r t a h a n k a n kelangsungan hidup dengan predikat status gizi yang baik, namun lebih dari itu asupan gizi yang kurang akan mempengaruhi status perkembangan anak. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik, status gizi dengan status perkembangan pada anak baduta usia 6–20 bulan.

Studi dilakukan di Kabupaten Wonosobo tahun 2019 dengan desain Cross Sectional. Populasi adalah baduta usia 6-20 bulan dengan sampling unitnya adalah kecamatan. Sampel total sebanyak 455 baduta di satu kecamatan, namun hanya 450 baduta yang memenuhi syarat kelengkapan data.

Hasil studi menemukan sebesar 19.8% baduta mengalami stunting; 27.1% mengalami hambatan p e r k e m b a n g a n m o t o r i k ; 1 6 . 2 % h a m b a t a n perkembangan bahasa dan 68.7% mengalami hambatan perkembangan personal sosial. Hasil uji Chi-Square menunjukkan usia berhubungan secara signifikan dengan perkembangan motorik dan bahasa dengan nilai p=0.00; namun tidak terdapat hubungan dengan perkembangan personal sosial (p=0.50). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dan status perkembangan anak.

Kesimpulan dalam studi ini bahwa usia bayi secara signifikan mempunyai risiko lebih tinggi terhadap gangguan perkembangan motorik dan bahasa d i b a n d i n g k a n u s i a d i a t a s n y a . Te r d a p a t kecenderungan anak laki-laki memiliki risiko hambatan perkembangan motorik dan bahasa, anak yang BBLR memiliki risiko terjadi hambatan perkembangan personal sosial, dan status gizi WHZ dan WAZ terdapat kecenderungan untuk mengalami hambatan perkembangan Bahasa

Kata kunci: Baduta, hambatan perkembangan, stunting.

DDC : 613.9

Tumaji dan Oktarina (UPF Inovasi Teknologi Kesehatan, Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Balitbangkes, Kemenkes)

Determinan Penggunaan Kontrasepsi pada Perempuan di Perkotaan Indonesia

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 24 No. 2 April 2021 : 136 - 147

Upaya pemerintah untuk mengontrol pertumbuhan penduduk adalah dengan program keluarga berencana (KB) melalui penggunaan kontrasepsi.

Penggunaan kontrasepsi dipengaruhi oleh b e b e r a p a f a k t o r. P e n e l i t i a n i n i b e r t u j u a n menganalisis determinan penggunaan kontrasepsi pada perempuan di perkotaan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang. Data didapat dari data hasil Riset Penyakit Tidak Menular tahun 2016. Data yang dianalisis meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, dan indeks kepemilikan serta penggunaan kontrasepsi pada perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual. Data dianalisis dengan uji chi-square serta uji regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan pekerjaan tidak berpengaruh terhadap penggunaan kontrasepsi.

Sementara itu, penggunaan kontrasepsi pada perempuan umur 25–34 tahun 2,823 kali lebih besar dibandingkan umur 55–64 tahun dan kemungkinan ini menurun seiring bertambahnya umur (95%CI: 2,611–3,053). Pada tingkat pendidikan rendah, kemungkinannya 1,441 lebih besar dibandingkan pendidikan tinggi (95%CI:

1,339–1,550). Mereka yang memiliki anak 2–3 k e m u n g k i n a n n y a 8 , 1 2 0 k a l i l e b i h b e s a r dibandingkan dengan yang belum memiliki anak (95%CI: 7,461–8,838). Perempuan dengan indeks kepemilikan terbawah kemungkinannya 1,196 kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan dengan indeks kepemilikan teratas (95%CI:

1,112–1,287). Penggunaan kontrasepsi dipengaruhi oleh umur, tingkat pendidikan, jumlah anak, dan i n d e k s k e p e m i l i k a n . D i s a r a n k a n u n t u k memperhatikan determinan yang berpengaruh terhadap pengguunaan kontrasepsi dalam setiap melakukan penyuluhan/sosialisasi program KB agar kegiatan tepat sasaran dan pada muaranya dapat meningkatkan penggunaan kontrasepsi.

Kata Kunci: determinan, penggunaan kontrasepsi, perkotaan Indonesia

DDC : 613.4

Wardah Hanifah, Anissa Dwi Oktaviani, Fidah Syadidurrahmah, Nurul Fadhillah Kundari, Rizky

(8)

Muharany Putri, Tri Aulia Fitriani, dan Hoirun Nisa (Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Adaptasi Kebiasaan Baru Pada Masa Pandemi Covid- 19: Studi Cross-Sectional Di Provinsi Dki Jakarta Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 24 No. 2 April 2021 : 148 - 158

Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) merupakan tindakan menerapkan tatanan hidup baru guna menjaga produktivitas selama masa pandemi C O V I D - 1 9 d e n g a n m e n e r a p k a n p e r i l a k u pencegahan penularan COVID-19. Pemberlakuan AKB dilakukan bertahap sesuai kondisi wilayah.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku AKB masyarakat DKI Jakarta dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian potong lintang ini dilakukan pada bulan September—Oktober 2020 di DKI Jakarta dengan teknik voluntary sampling.

Kuesioner disebarkan secara online melalui media sosial dan sebanyak 424 responden berpartisipasi.

Proporsi responden dengan perilaku AKB yang baik a d a l a h 5 7 , 1 0 % . H a s i l a n a l i s i s m u l t i v a r i a t menunjukkan gender (OR= 2,29; CI 95%=

1,38—3,80), sikap terhadap AKB (OR= 4,41; CI 95%= 2,78—6,98), sarana prasarana untuk AKB (OR= 1,97; CI 95%= 1,27—3,10), frekuensi pencarian informasi AKB (OR= 1,94; CI 95%=

1,24—3,03) berhubungan signifikan dengan perilaku AKB (P<0,05). Gender, sikap terhadap AKB, sarana prasarana untuk AKB, dan frekuensi mencari informasi AKB berperan untuk mendorong perilaku AKB pada masyarakat DKI Jakarta.

Pemerintah Provinsi dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta disarankan untuk memperkuat promosi kesehatan secara masif dan merancang strategi guna mempengaruhi sikap masyarakat terhadap AKB.

Kata kunci: Perilaku, Adaptasi Kebiasaan Baru, New Normal, COVID-19

Referensi

Dokumen terkait

Indikator dari variabel pemahaman dalam penelitian ini, yaitu responden mengetahui perangkat TV dengan kemampuan untuk menerima siaran digital (TV atau STB DTT)

Persepsi masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19 dapat dilihat menurut pandangan masyarakat mengenai seberapa penting upaya pencegahan COVID-19, sikap masyarakat

Hasil uji statistic Chi-Square Test diperoleh dari enam variabel yang diteliti diketahui bahwa semua variabel tidak bermakna dengan nilai pajanan

Selain itu, tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian program pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi Covid- 19 melalui LAZISNU adalah agar mitra,

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang siginifikan antara pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, dukungan petugas kesehatan, dukungan keluarga terhadap

Penelitian ini menggambarkan masyarakat dalam mempersepsikan risiko terhadap adanya penyebaran virus Corona dan imbauan social distancing. Temuan pada penelitian

1 Fadilah Nur Azizah, “Strategi UMKM untuk Meningkatkan Perekonomian Selama Pandemi Covid-19 Pada Saat New Normal”, Jurnal of Economics,

Dari hasil wawancara dengan petugas surveilans malaria di setiap puskesmas diketahui bahwa penyebaran informasi epidemiologi dilakukan secara rutin kepada lintas