• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERWUDHU MELALUI MEDIA VIDEO MURID KELAS II SD NEGERI HAMALAU 1 KECAMATAN SUNGAI RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN BERWUDHU MELALUI MEDIA VIDEO MURID KELAS II SD NEGERI HAMALAU 1 KECAMATAN SUNGAI RAYA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERWUDHU MELALUI MEDIA VIDEO MURID KELAS II SD NEGERI HAMALAU

1 KECAMATAN SUNGAI RAYA

LISA MARDIAN, S.Pd.I1 ABSTRAK

Pemilihan media pembelajaran yang tepat adalah hal yang perlu diperhatikan guru dengan penerapan media vidio untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada pelajaran wudu Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:1.

Bagaimana keterampilan wudlu siswa kelas II SDN Hamalau I ? 2.

Bagaimana Keterampilan Wudu melalui Media Vidio bagi siswa di SDN Hamalau I?. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Hamalau 1, dalam pengumpulan data penulis menggunakan tes yaitu tes setiap siklus, observasi dan respon siswa terhadap media video dalam menjelaskan praktik pembelajaran tata cara wudu . Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi keterampilan siswa belajar , tes yang digunakan adalah tes keterampilan praktik wudu,tes tertulis. Hasil dari penelitian ini menjawab dari rumusan masalah yang mana perencanaan yang dilakukan pada pembelajaran praktik wudu sudah terlaksana dengan bagus. penerapan media vidio pada pembelajaran praktik wudu sudah mencapai keberhasilan. Hasil belajar siswa pada pembelajaran materi praktik wudu sudah mulai meningkat ketuntasan hal ini terlihat pada siklus I nilai rata-rata 67 dengan persentase 60 % dari sebelum siklus 1 nilai rata-rata yaitu 63 dengan persentase 40% sedangkan pada siklus II nilai rata-rata 80 dengan persentase 90% terlihat sangat jelas peningkatan keterampilan wudu menggunakan media vidio mengalami peningkatan yang lebih baik. Penelitian ini menunjukkan bahwa respon siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media video

sebesar 90%, hasil proses pembelajaran ini tergolong kedalam kriteria sangat positif karena siswa senang dalam belajar sambil menggunakan media vidio.

Kata kunci :Keterampilan Berwudu, Media Video

(2)

PENDAHULUAN

Kita sebagai manusia diciptakan oleh Allah hanyalah untuk beribadah. Berbagai macam kegiatan ibadah yang diperintahkan Allah kepada kita supaya kita menjalankannya.

Ibadah pada sejatinya merupakan rasa syukur kita sebagai sikap penghambaan kepada Allah yang telah menciptakan kita, memberi kesehatan dan segala macam nikmat yang telah kita rasakan, kemudian kita menjalankan perintah-Nya.

Dipandang dari arah kita beribadah bisa dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu amal ibadah langsung kepada Allah (hablu min Allah), dan juga amal ibadah kita terhadap sesama makhluk (hablu min an nas). Amal ibadah yang langsung kepada Allah diharapkan supaya kita dalam kondisi yang bersih, baik dari hadats maupun najis, baik jasmani maupun rohaninya

Salah satu usaha kita untuk membersihkan jasmani kita dari hadas kecil yaitu dengan berwudlu. Wudhu merupakan kuncikita ketika kita akan melaksanakan shalat maupun ibadah yang ada ketentuan bersih dari hadats.

Semisal saja ibadah shalat, kita harus bersih dari hadats, baik hadats kecil maupun hadats besar. Wudhu kita mempengaruhi sah tidaknya shalat kita.

Tidak hanya shalat kita tetapi semua amalan-amalan ibadah yang membutuhkan suatu keadaan suci dari hadats kecil, semuanya kuncinya adalah wudhu.Jadi wudhu merupakan suatu langkah awal yang benar-benar harus sempurna sebelum kita melangkah pada amalan ibadah yang lainnya. Kita sebagai orang beriman diperintahkan untuk shalat, tetapi sebelumshalat kita diperintahkan untuk berwudhu dulu. Dalam berwudhu, sesuai yang disebutkan ayat Al Qur’an di atas, ada bagian-bagian tubuh yang harus dibasuh dan diusap, yaitu membasuh muka, kedua tangan sampaisiku, dan mengusap sebagian kepala, dan membasuh kaki sampai mata kaki. Berwudhu pada prinsipnya menggunakan air, walaupun ketikakesulitan air bisa diganti dengan debu untuk bertayamum. Di dalam AlQur’an pun telah dijelaskan tentang tata cara berwudhu yaitu Quran Surah Al- Maidah ayat 6. Karena begitu pentingnya wudhu, maka Peneliti mencoba mengajarkan pada siswa tentang wudhudengan media vedio sedini mungkin yaitu di kelas II, karena selama peneliti lihat, wudhu anak-anak lebih-lebih pada siswa kelas II, untuk berwudhu saja belum begitu bisa, masih banyak yang salah tidak sesuai dengan tata urutan rukun maupun belum memenuhi kesempurnaan gerakannya, karena cara membasuhnya masih asal asalan saja.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang wudhu

(3)

ini dengan harapan nantinya siswa bisa melakukan wudhu dengan benaryang nantinya ibadah-ibadah yang lain bisa sempurna

Rumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang masalah di atas, maka penulis bisa merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana keterampilan wudlu siswa kelas II SDN Hamalau 1 ? 2. Apakah melalui penggunaan Media video materi praktik wudlu

siswa kelas II SDN Hamalau 1 Kecamatan Sungai Raya Kabupaten HSS dapat meningkatkan keterampilan wudlu siswa ?

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai untuk mengetahui :

1. Keterampilan siswa kelas II SDN Hamalau 1 Kecamatan Sungai Raya Kabupaten HSS tahun ajaran 2020/2021 dalam melakukan wudhu.

2. Dengan media vidio dapat meningkatkan keterampilan wudhu siswa kelas 2 SDN Hamalau 1 Kecamatan Sungai Raya

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai :

1. Bahan masukan yang objektif dalam meningkatkan kemampuan wudhu siswa SDN Hamalau 1 Kecamatan Sungai Raya Kabupaten HSS.

2. Pedoman dalam mengatasi dan menanggulangi permasalahan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

3. Peningkatan kualitas pembelajaran terutama pada pembelajaran materi wudhu sehingga memperkecil kesulitan yang dihadapi oleh

guru dan peserta didik khususnya

(4)

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian dan Subyek Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu hasil belajar di kelasnya.

Penelitian dilaksanakan di SDN Hamalau 1 Kecamatan Sungai Raya

Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) di kelas ,

semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Jumlah keseluruhan siswa kelas II SDN Hamalau 1 Kecamatan Sungai Raya sebagai subyek dalam penelitian ini adalah 10 orang siswa terdiri dari 5 orang laki-laki dan 5 orang

perempuan.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Hamlau 1 Kec.Sungai Raya Kab.HSS..

Penelitian ini berlangsung selama satu bulan (4 minggu). Pada minggu pertama digunakan untuk kegiatan persiapan, yaitu dengan melakukan penentuan siswa yang diteliti, mengkondisikan tempat untuk praktik, dan persiapan administrasi, dan juga digunakan untuk kegiatan pembelajaran siswa tentang wudhu (siklus I), yaitu melaksanakan pembelajaran oleh guru di kelas dengan menggunakan metode ceramah,menggunakan media video praktik berwudu,. Minggu kedua melaksanakan evaluasi siklus I, yaitu dengan mengadakan tes praktik wudhu memberikan . Dan juga siswa diberi buku pantauan untuk memantau kegiatan di rumah, ketika habis melaksanakan wudhu diharap mengisi buku pantauan siswa. Jadi nantinya akan kelihatan bagi siswa yang aktif melaksanakan wudu di rumah dan yang jarang melakukannya akan wudhu di rumah dan yang jarang melakukannya.

Minggu keempat evaluasi untuk siklus II. Evaluasi berupa tes praktik wudhu dimulai dari bersama-sama kemudian tes secara individu. Pada pelaksanaannya nanti akan direfleksi pada setiap siklus berjalan

Rancangan/Desain Penelitian

Dalam langkah-langkah PTK untuk setiap siklusnya terdiri dari 4 langkah yaitu yang terdiri dari perencanaan tindakan (planing), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing), refleksi (reflecting).

Desain PTK yang peneliti laksanakan adalah :

(5)

1. Planning (perencanaan tindakan) 2. Action (pelaksanaan tindakan)

3. Observation and evaluation(mengobservsi dan mengevaluasi hasil tindakan) 4. Reflection ( melakukan refleksi )

Dan seterusnya, mengulang kembali dari planning sampai reflection sebagai siklus berikutnya sebagai penelitian selanjutnya.

Teknik Pengumpulan data

Metode pengumpulan data ini dilakukan secara terjadwal.

Pengumpulan data menggunakan multi metode yakni : 1. Metode Pengamatan (observasi)

2. Metode Test

3. Metode Wawancara (interview) 4. Metode Dokumentasi

Tehnik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data .

Sebagaimana dalam pelaksanaan PTK, analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisis kualitatif 2. Analisiskuantitatif

Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskripif dengan

mencari nilai rata-rata dan prosentase dari hasil belajar maupun aktivitas belajar peserta didik, sebagaimana rumus:

Indikator Pencapaian.

F

P=— x 100%

N

X = F __

N Keterangan :

N= Jumlah selurh siswa X= Nilai Rata-rata

F= Jumlah nilai seluruh siswa

N= Jumlah selurh siswa X= Nilai Rata-rata

F= Jumlah nilai seluruh siswa

(6)

Indikator keberhasilan dari penelitian ini apabila terjadi

peningkatan pada prestasi belajar siswa tentang keterampilan materipraktik wudu yang sudah diajarkan pada tiap-tiap siklus, yaitutentang praktik wudhu. Apabila mencapai KKM hasil nilai dariketerampilan wudu yaitu mencapai 70 dilihat dari hasil tes praktik siswa secara individu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Hamalau 1 kecamatan Sungai Raya Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

1. Siklus I

Berdasarkan hasil observasi tes keterampilan praktik wudu dapat direfleksi sebagai berikut :

Hasil tes belajar keterampilan praktik wudu siswa pada siklus I, nilai rata-rata klasikal yang didapat 67 sedangkan siswa yang tuntas belajar secara individu 6 orang dan ketuntasan klasikal hanya 60 %.

Maka ini berarti indikator yang diharapkan dalam penelitian ini belum tercapai.

Indikator yang ditetapkan yaitu, hasil belajar siswa yang mencapai nilai ≥ 70 mencapai minimal 80% berarti tuntas secara klasikal.

Berdasarkan Indikator yang ditetapkan diketahui hasil belajar belum tercapai. hasil belajar masih dibawah standar ketuntasan, maka kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Media vedio masih perlu ditingkatkan. Penyebabnya dikarenakan guru masih kurang jelas saat memberikan informasi. Rencana perbaikan tindakan yang dilakukan guru adalah dengan menjelaskan materi pembelajaran lebih jelas lagi media vedio pembelajaran.

Dari hasil refleksi siklus I, direncanakan perbaikan tindakan pada siklus berikutnya berikutnya.

Hasil Nilai Tes Praktik Wudu Siklus 1

NO. NAMA NILAI KETERCAPAIAN PESERTA

DIDIK

1 Fatimah 75 TUNTAS

(7)

P = 6 x100%

_______ = 60 % 10

670 X — ---

10

=67,00

2. Siklus II

Hasil tes belajar siswa pada siklus II, nilai rata-rata klasikal yang didapat 80 sementara siswa yang tuntas belajar secara individu 7 orang dan ketuntasan klasikal hanya 90 %. Maka ini berarti indikator yang diharapkan dalam penelitian telah tercapai dan bahkan mampu melebihi indikator yang ditentukan. Indikator yang ditetapkan yaitu, hasil belajar siswa yang mencapai nilai ≥ 70 mencapai minimal 80%

berarti tuntas secara klasikal. Dengan berhasilnya siklus II ini maka tidak diperlukan lagi perbaikan tindakan selanjutnya.

2 Diana Wijayanti 70 TUNTAS

3 Fitrianti Sireger 70 TUNTAS

4 M.Fadhil Rasya Akbar 75 TUNTAS

5 M.Fadil 65 TIDAK TUNTAS

6 Akhmad Fatan 60 TIDAK TUNTAS

7 M.Arkan 50 TIDAK TUNTAS

8 Aurelia 55 TIDAK TUNTAS

9 Lukmanul Hakim 75 TUNTAS

10 Nadin Kartika 75 TUNTAS

JUMLAH 670 6

(8)

Hasil Nilai Tes Praktik Wudu Siklus 2

P= 9x100% = 90 % 10

800

X =_______ =80,00 10

Pembahasan

Penelitian tindakan tahap prasiklus ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan media gambar. Tahap ini menggunakan nilai hasil belajar peserta didik sebelum penelitian dilaksanakan Yang mana menunjukkan bahwa prosentase ketuntasan belajar pada materi materi keterampilan praktik wudu adalah 40% dengan nilai rata-rata 63,00. Data yang diperoleh tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar peserta didik pada tahap prasiklusdalam pembelajaran PAI materi pokok wudhu masih banyak terdapat nilai peserta didik dibawah rata-rata ketuntasan minimum yang telah diterapkan yaitu 70 (tujuh puluh).

NO. NAMA NILAI KETERCAPAIAN PESERTA DIDIK

1 Fatimah 80 TUNTAS

2 Diana Wijayanti 90 TUNTAS

3 Fitrianti Sireger 90 TUNTAS

4 M.Fadhil Rasya Akbar 80 TUNTAS

5 M.Fadil 80 TUNTAS

6 Akhmad Fatan 80 TUNTAS

7 M.Arkan 60 TIDAK TUNTAS

8 Aurelia 80 TUNTAS

9 Lukmanul Hakim 80 TUNTAS

10 Nadin Kartika 80 TUNTAS

JUMLAH 800 9

(9)

Kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran siklus I yang mana diketahui bahwa nilai rata-rata pada siklus I meningkat dibandingkan pada tahap prasiklus dari rata-rata 63 menjadi 67 pada siklus I dengan prosentase sebesar 60 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahap siklus I ini hasil belajar peserta didik kelas II SDN Hamalau 1dalam pembelajaran menggunakan media vedio ada peningkatan.

Tetapi masih harus dilaksanakan siklus ke 2 untuk mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran PAI di SDN Hamalau 1 Kecamatan Sungai Raya .

Kemudian dilanjutkan lagi pada siklus kedua yang mana dapat diambil kesimpulan bahwa pada tahap siklus II hasil belajar pesertadidik kelas II SDN 1 Hamalau 1 Kecamatan Sungai Raya dalam pembelajaran menggunakan media vedio ada peningkatan drastis,dari semula jumlah ketuntasan 60 % dengan nilai rata-rata 67 padasiklus I , menjadi 90 % dengan nilai rata-rata 80 pada siklus II. Yang akhirnya bisa kita lihat bahwa dalam pembelajaran pada siklus I menghasilkanrata-rata 67, setelah di lakukan pembelajaran pada siklus II rata-rata naik menjadi 80 . Jadi pembelajaran pada materi wudhu dengan menggunakan media vedio bisa meningkatkan prestasi belajar PAI siswa di SDN Hamalau 1 Kecamatan Sungai Raya tahun 2021.

Dan untuk melanjutkan kebiasaan siswa dalam berwudhu baik dari urutan tata cara maupun bacaan, peneliti masih melanjutkan penggunaan alat media vedio karena sudah terbukti bisa meningkatkan motivasi,prestasi belajar keterampilan wudu siswa.

Dengan demikian hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan dapat dicapai sehingga tidak perlu dilakukan siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil tes praktik siklus II dengan rata-rata hasil belajar peserta didik 80 dan ketuntasan belajar 90%, maka dapat diisimpulkan dengan penerapan model pembelajaran dengan menggunakan media vedio dapat meningkatkan prestasi belajar keterampilan peserta didik kelas II SDN Hamalau 1 Kecamatan Sungai Raya pada materi pokok mempraktikkan wudhu.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.

(10)

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa selalu mengalami peningkatan semakin membaiknya hasil keterampilan belajar siswa pada prakti wudu pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata klasikal yang didapat 67 sedangkan siswa yang tuntas belajar secara individu 6 orang dari 10 0rang dan ketuntasan klasikal hanya 60 %. dan pada siklus II, nilai rata-rata klasikal yang didapat 80 sementara siswa yang tuntas belajar secara individu 9 orang dan ketuntasan klasikal mencapai 90 %.

B. Rekomendasi.

1. Kepada Guru PAI

a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar paham menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agarmateri tersampaikan secara maksimal. Dalam pembelajaran PAIguru harus mampu memilih model dan metode,media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik agar peserta didik merasa mudah dalam memahami materi dan menarik minat siswa.

b. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami oleh peserta didik. Dan selalu memantau perkembangannya terutama dari perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

c. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media vidio pada mata pelajaran PAI materi wudhu agar dapat dilakukan tidak hanya sampai pada selesainya penelitian ini saja, akan tetapi dilanjutkan dan dilaksanakan secara kontinyu sebagai program untuk meningkatkan semangat dan mengurangi kejenuhan pada waktu melaksanakan pembelajaran.

2. Sekolah, agar menjadikan perbaikan pembelajaran. Juga pemberi motivator bagi SD lain.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Abu bakar ,Muhammad, Terjemah Subulus Salam, Surabaya : Al Ikhlas, 1998 Aksara, 1993

Arifin,M Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996

Ali,Muhammad, Strategi Penelitian Pendidikan Statistik Bandung, Bumi Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Pers, 2002

Azhar Arsyat, Media Pembelajaran, Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2003 Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers : 2002 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Bandung : Balai Pustaka, 1990

Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Shalihin, Jakarta: Pustaka Amani,1999 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Mizaka Gazila, 2003

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2005

Sudjana,Nana, Ibrohim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung:

Sinar Baru, 1989

Syah, MuhibbinPsikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:

Remaja Rosdakarya Offset, 2002

(12)
(13)
(14)
(15)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa kinerja Kepala Desa dalam penyelengaraan pemerintahan di Desa Bandar Tengah pada prinsipnya merupakan keterlibatan

Hasil analisis LQ menunjukkan bahwa sektor potensial yang terdapat di Kabuapten Gianyar tahun 2011-2015 adalah: 1) sektor industri pengolahan, 2) sektor

Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami materi tentang teknologi informasi dan teknologi komunikasi dalam bentuk visual yang

Kepala sekolah hendaknya dapat memotivasi para guru sehingga menum-buhkan kesadaran guru untuk dapat melak-sanakan disiplin secara konsekuen; Keempat, dalam evaluasi

a) Biaya historis. Aset adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari pembayaran yang diberikan untuk memperoleh aset pada saat

Untuk mengendalikan pertambahan volume sampah beserta implikasinya terhadap lingkungan, Incenerator menjadi salah satu metode yang dapat dipilih diantara metode gasifikasi yang

Perlu adanya penelitian tentang capacity curve bangunan di Indonesia, sebagai suatu standardisasi dalam membangun, seperti di Amerika yang sudah memiliki standar nilai

melaksanakan tugas-tugas lain yang lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugasnya'. Bagian