14 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara mendalam mengenai proses pembelajaran yang menerapkan pembelajaran model kooperatif tipe TPS untuk meningkatkan aktivitas siswa serta hasil belajar siswa. Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini nantinya adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Alasan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena untuk mendapatkan data yang diinginkan peneliti ikut berpatisipasi dalam penelitian dengan jangka waktu tertentu untuk mencatat proses atau kegiatan yang terjadi di lapangan, sehingga lebih menekankan proses daripada produk menurut Sugiyono (2008). Pendekatan kuantitatif yang bersifat non eksperimental salah satunya adalah metode deskriptif. Menurut Mc Milan dan Schumacker dalam Sukmadinata (2007) dalam penelitian kuantitatif deskriptif bertujuan untuk menggambarkan seluruh kejadian-kejadian yang ada dengan kondisi apa adanya baik secara individu ataupun kelompok. Pengumpulan data dalam penelitian dilapangan melalui pengamatan atau observasi ataupun tes.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan dikelas VII MTs Muhammdiyah 1 Kota Malang.
Pelaksanaan penelitian ini akan dimulai pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 yaitu pada bulan Februari dan disesuaikan dengan jam pelajaran matematika yang ditetapkan sekolah untuk peserta didik kelas VII MTs Muhammdiyah 1 Kota Malang.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIB MTs Muhammdiyah 1 Kota Malang yang berjumlah 26 siswa. Pelaksanaan penelitian akan disesuaikan dengan jam pelajaran matematika yang ditetapkan sekolah untuk siswa kelas VII MTs Muhammdiyah 1 Kota Malang.
15 3.4 Prosedur Penelitian
Pada penelitian ini pelaksanaannya terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan analisis data.
3.4.1 Tahap Persiapan
Persiapan penelitian merupakan tahap awal dalam penelitian dan peneliti merancang materi yang akan disajikan dalam penelitian, perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. Materi yang disajikan dalam penelitian ini adalah perbandingan.
Setelah itu peneliti merancang perangkat pembelajaran yang akan disajikan pada saat penelitian. Perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari silabus dan RPP. Penyusunan silabus juga disesuaikan dengan yang ada di sekolah, kemudian menyusun RPP yang berdasarkan dengan silabus. RPP disusun untuk 4x pertemuan (tatap muka) dalam kelas.
Penelitian ini menyusun instrument pembelajaran yang terdiri dari lembar observasi, dan kisi-kisi soal tes. Lembar observasi berisi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa. Kisi-kisi soal serta kunci jawaban dan penskoran yang akan digunakan.
3.4.2 Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian merupakan kegiatan inti dimana pada tahap ini semua rancangan penelitian diterapkan. Peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai guru model dalam pelaksanaan model pembelajaran Think Pair Share. Adapun prosedur pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share adalah sebagai berikut :
a. Pertemuan ke-1 :
Pada pertemuan pertama ini adalah tahap untuk memperkenalkan model pembelajaran TPS kepada siswa. Kemudian dilakukan pula tes awal yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal (pretest) siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share. Kemudian guru memberikan materi tentang perbandingan tanpa model Think Pair Share.
16 b.Pertemuan ke-2 :
Pada pertemuan kedua yaitu melanjutkan materi dari pertemuan pertama. Prosedur yang dilakukan adalah sesuai dengan pertemuan yang pertama yaitu melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran TPS, tetapi tanpa dilaksanakan tes awal.
c. Pertemuan ke-3 :
Pada pertemuan ketiga yaitu melanjutkan materi dari pertemuan kedua. Prosedur yang dilakukan adalah sesuai dengan pertemuan yang kedua, yaitu melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran TPS, tetapi tanpa dilaksanakan tes awal.
d. Pertemuan ke-4 :
Pada pertemuan keempat ini adalah tahap akhir dari penelitian yaitu melakukan tes akhir. Tes akhir ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan akhir (posttest) yang akan menjadi hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran TPS.
3.4.3 Tahap Analisis Data
Tahap ini adalah tahap menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil pretest dan posttest, hasil observasi yang berkaitan dengan aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Analisis data dilakukan setelah seluruh rangkaian penelitian telah selesai.
3.5 Data dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan berupa data kualitatif yaitu penerapan pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi perbandingan di MTs Muhammdiyah 1 Kota Malang.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data hasil pretest
Data hasil pretest diperoleh dari nilai pretest siswa, selanjutnya data ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran TPS.
17 2. Data aktivitas siswa dan guru
Data aktivitas siswa dan guru yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa kelas VII MTs Muhammdiyah 1 Kota Malang dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Data ini menguraikan tentang aktivitas siswa meliputi visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, dan mental activities.
Sedangkan data aktivitas guru meliputi : penyampaian tujuan pembelajaran, pembentukkan kelompok, membimbing diskusi, memberi penguatan, melakukan evaluasi. Hal tersebut nanti sesuai dengan lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru.
3. Data hasil belajar siswa
Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes akhir siswa kelas VII MTs Muhammdiyah 1 Kota Malang setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi perbandingan. Tes yang digunakan adalah tes tulis yang berbentuk tes uraian pada materi perbandingan yang digunakan untuk mengetahui cara siswa mendapatkan jawaban secara individu.
Menurut Arikunto (2010) sumber data adalah data yang baik yang diambil dari sumber yang tepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah siswa kelas VII-B MTs Muhammdiyah 1 Kota Malang.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dan perlu diperhatikan dalam penelitian, karna tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Menurut Arikunto (2010) teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara menggunakan tes, angket, dan observasi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah:
1. Metode Observasi (pengamatan)
Observasi adalah suatu pengamatan yang dilakukan terhadap suatu objek dengan suatu prosedur dan aturan-aturan tertentu. Margono (2004) mengemukakan bahwa observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pada penelitian ini observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran TPS pada materi perbandingan di MTs
18 Muhammdiyah 1 Kota Malang sehingga data yang diperoleh valid. Untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa ini maka peneliti dibantu oleh 1 orang guru MTs Muhammdiyah 1 Kota Malang dan 1 orang mahasiswa UMM sebagai observer. Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
Aktivitas siswa yang diamati selama observasi adalah sebagai berikut:
Table 3.1
Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas guru yang diamati selama observasi adalah sebagai berikut : Tabel 3.2
Pengamatan Aktivitas Guru
No Aktivitas Siswa Kegiatan Siswa
1 Visual - Siswa memperhatikan penjelasan materi
2 Oral - Siswa bertanya atau menanggapi pertanyaan
- Siswa mengeluarkan pendapat - Siswa menjawab pertanyaan
3 Listening - Siswa mendengarkan instruksi guru
- Siswa mendengarkan presentasi
4 Writing - Siswa menulis jawaban soal uraian
- Siswa membuat rangkuman materi
5 Mental - Siswa menganalisa dan memecahkan soal cerita
- Siswa menyelesaikan kuis yang diberikan
No Fase Aktivitas Guru
1 Pendahuluan a. Guru membuka pelajaran dengan salam kemudian mengabsen siswa b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi c. Guru menjelaskan langkah-langkah model Think Pair Share kepada
siswa supaya dapat melakukan aktivitas belajar dengan baik d. Guru mengadakan pretest.
e. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa terhadap materi yang telah dipelajari saebelumnya
2 Pembentukan kelompok a. Guru membentuk kelompok
b. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok
c. Guru menentukan topic permasalaahn yang dibahas oleh siswa
3 Diskusi a. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan topic permasalaharn yang didapatkan secara berkelompok
b. Guru memantau dan memberikan bimbingan kepada kelompok yang mngalalmi kesulitan
4 Presentasi hasil diskusi a. Guru memilih 2 kelompok secara acak untuk mempresentaasekan hasil diskusinya
b. Guru mrmberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan
5 Refleksi a. Guru memberikan penguatan kepada peserta didik
b. Guru mengadakan tes atau kuis untuk mengetahui kemajuan individu c. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan terhadap
19 2. Metode tes
Dalam penelitian ini data yang diperoleh menggunakan metode tes adalah data hasil belajar siswa baik sebelum tindakan, dan setelah dilaksanakan tindakan.
Tes sebelum tindakan dinamakan tes kemampuan awal (pretest), dan tes setelah dilakukan dinamakan tes kemampuan akhir (posttest). Adapun kriteria data yang diambil dalam test kemampuan akhir adalah hasil belajar siswa.
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik menurut Arikunto (2010). Dalam penelitian ini ada 3 instrumen yang harus dibuat, yaitu berupa RPP (rencana pelaksaan pembelajaran), lembar tes ( pretest dan posttest), lembar observasi.
3.7.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru
Tujuan dari observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru selama melaksanakan pembelajaran matematika di kelas, dalam observasi aktivitas ini subyek adalah peneliti dan dibantu oleh guru bidang studi matematika dan teman sejawat yang bertindak sebagai obsever. Dimana observasi dilakukan pada setiap pertemuan 2 dan 3.
3.7.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran Think Pair Share berlangsung. Aktivitas yang diamati meliputi visual activities, oral activities, writing activities, listening activities, dan mental activities.
3.7.3 Tes Hasil Belajar
Tes yang digunakan adalah tes uraian. Menurut Sudjana (2011) “tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberi alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai
materi yang dipelajari
6 Penutup a. Guru mengingatkan siswa agar dirumah mempelajari materi pada pertemuan berikutnya
b. Guru mengakhiri kegiatan belajar
20 dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri”. Tes ini diberikan pada setiap akhir siklus. Instrumen ini juga digunakan sebagai sumber tambahan dalam melihat peningkatan nilai dan hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan.
3.8 Teknik Analisis Data
Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:
a. Analisis data guru dan aktivitas siswa
Untuk menganalisis aktivitas guru dan siswa dapat dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperoleh berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Penilaian dapat dilihat dari skor pada lembar observasi yang digunakan.
Persentase perolehan skor pada lembar observasi yang digunakan dikualifikasi untuk menentukan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Persentase keberhasilan diperoleh dari rata-rata persentase aktivitas guru dan siswa pada tiap pertemuan.
Keterangan :
P = persentase aktivitas
A = jumlah skor yang diperoleh N = skor maksimal
Mencari rata-rata persentase aktivitas guru dan siswa dari semua pertemuan dapat menggunakan rumus :
Keterangan :
R = rata-rata persentase keseluruhan = jumlah persentase per pertemuan = jumlah pertemuan
21 Keberhasilan guru dan siswa pada aktivitas belajar dapat diukur dengan criteria sebagai berikut :
Table 3.3 Kriteria Aktivitas Guru dan Siswa
Sumber: Asih (2015) b. Analisis Data Hasil Tes
Dalam dari hasil tes maka dapat diketahui keberhasilan siswa dengan pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yang telah ditentukan oleh guru pengajar mata pelajaran matematika dan telah disetujui oleh Kepala sekolah. Jika siswa memenuhi KKM maka siswa tersebut dikatakan tuntas dan sebaliknya jika tidak memenuhi KKM maka siswa tersebut tidak tuntas. Ketuntasan belajar secara individu, jika hasil tes akhir tiap-tiap siswa memperoleh nilai dari skor maksimal 100, untuk ketuntasan belajar secara klasikal, dapat dilihat dari tes akhir persentase ketuntasan belajarnya adalah siswa memperoleh nilai dari jumlah siswa dikelas VII, yang peneliti sesuaikan dengan SKBM yang ditentukan oleh pihak sekolah. Sedangkan SKBM yang ditentukan oleh pihak Diknas adalah Ketuntasan belajar secara individu, jika hasil tes akhir tiap-tiap siswa memperoleh nilai dari skor maksimal 100, ketuntasan secara klasikal jika siswa memperoleh nilai dari jumlah siswa dikelas.
Untuk ketuntasan secara klasikal dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan :
K = persentase ketuntasan belajar n = jumlah seluruh siswa
N = jumlah siswa yang tuntas belajar
Skor Keterangan
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Sangat Kurang