• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA DENGAN ECENG GONDOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA DENGAN ECENG GONDOK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

38

PENERAPAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA DENGAN ECENG GONDOK (Eichhornia Crassipes) DALAM

MENURUNKAN KADAR PHOSPAT (PO4) DI MA BABUS ULUM MARIANA BANYUASIN I

Zairinayati1, Nur Afni Maftukhah2, Dwi Putri Agustina3 DIII Kesehatan Lingkungan STIKes Muhammadiyah Palembang

Email : muhammadiyah.stikes@yahoo.com ABSTRAK

Air limbah adalah kotoran yang bersumber dari aktivitas rumah tangga, industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Air buangan ini merupakan kotoran umum. Dampak yang ditimbulkan dari akibat membuang limbah secara langsung ke lingkungan, badan air tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu yaitu gangguan terhadap kesehatan, gangguan terhadap biota perairan dan juga gangguan estetika.Proses pencucian di rumah tangga adalah salah satu kegiatan yang menggunakan deterjen sebagai bahan utama untuk membersihkan pakaian, karpet, dan alat-alat rumah tangga lainnya dan hasil akhirnya adalah buangan limbah cair yang mengandung bahan aktif deterjen yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan terutama ada tingginya kandungan Phospat (PO4) yang bisa menyebabkan kerusakan badan air yang mengakibatkan kekeruhan dan menghalangi sinar matahari masuk kedalam air. Salah satu indikator pencemaran air adalah tingginya kandungan Phospat (PO4). Phospat (PO4) ini berasal dari Sodium Tripolyphosphate (STPP) yang merupakan salah satu bahan yang kadarnya besar dalam detergen. Phospat (PO4) pada detergen berbentuk sodium tripolyphosphate (STPP). Phospat (PO4) tidak memiliki daya racun, bahkan sebaliknya merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan mahluk hidup. Salah satu cara mengurangi kadar phospat (PO4) dalam limbah cair adalah dengan menerapkan biomassa yang menggunakan Phospat (PO4) sebagai nutrisi dalam pertumbuhannya. Dalam jumlah banyak, phospat (PO4) dapat menyebabkan pengayaan unsur hara (eutrophication) di badan air sungai/danau. Hal ini ditandai oleh meledakan pertumbuhan alga dan eceng gondok yang secara tidak langsung dapat membahayakan biota air dan lingkungan. Program pengabdian masyarakat ini merupakan upaya untuk memberikan pembelajaran bidang kesehatan lingkungan melalui demontrasi/peragaan tentang pengolahan limbah cair dengan teknologi sederhana menggunakan metode tepat guna. Kegiatan ini dilakukan dengan cara penyampaian materi/informasi dan praktek terkait dengan pemanfaatan eceng gondok dalam menurunkan kadar Phospat (PO4). Kemampuan tumbuhan eceng gondok (Eichornia Crassipes) ini adalah menyisihkan Phospat (crassipes) dengan bantuan bakteri aktif yang terdapat diakar. Hasil dari kegiatan ini diharapkan para siswa dan siswi Madrasah Aliyah (MA) Babul Ulum Mariana Banyuasin I ini dapat memanfaatkan Eceng Gondok (Eichornia Crassipes ) dalam penerapan pengolahan limbah cair baik skala rumah tangga ditempat tinggal masing-masing.

Keyword : Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes), Kadar Phospat (PO4) ABSTRACT

Wastewater is dirt that comes from household activities, industry, ground water, surface water and other wastes. This wastewater is common dirt. The impact of the consequences of removing waste directly into the environment, water bodies without any prior processing, is a disruption to health, interference with aquatic biota and also aesthetic disorders. The washing process in the household is one of the activities that uses detergent as the main ingredient for cleaning clothes, carpets, and other household appliances and the end result is liquid waste disposal containing detergent active ingredients that have the potential to cause environmental pollution especially the high phosphate content (PO4) which can cause damage to the body of water which causes turbidity and prevents sunlight from entering the water. One indicator of water pollution is the high phosphate content (PO4). Phosphate (PO4) is derived from Sodium Tripolyphosphate (STPP), which is one of the

(2)

39

ingredients with large levels of detergent. Phosphate (PO4) in detergent is in the form of sodium tripolyphosphate (STPP). Phosphate (PO4) does not have toxic power, on the contrary it is one of the important nutrients needed by living things. One way to reduce phosphate levels (PO4) in liquid waste is to apply biomass that uses Phosphate (PO4) as a nutrient in its growth. In large quantities, phosphate (PO4) can cause nutrient enrichment (eutrophication) in rivers / lakes. This is indicated by blasting the growth of algae and water hyacinth which indirectly can endanger aquatic biota and the environment. This community service program is an effort to provide learning in the field of environmental health through demonstrations atau demonstrations about wastewater treatment with simple technology using appropriate methods. This activity is carried out by delivering material / information and practices related to the use of water hyacinth in reducing levels of phosphate (PO4).

The ability of the plant water hyacinth (Eichornia Crassipes) is to set aside Phosphate (crassipes) with the help of active bacteria found in the roots. The results of this activity are expected that the students of the Mariana Banyuasin I Madrasah Aliyah (MA) can utilize Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) in the application of both household scale wastewater treatment in their respective dwellings.

Keyword: Water hyacinth, Phosphate content

PENDAHULUAN

Air limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum (Sugiharto, 2005). Dampak yang ditimbulkan dari membuang limbah secara langsung ke lingkungan, badan air tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu yaitu gangguan terhadap kesehatan, gangguan terhadap biota perairan dan juga gangguan estetika serta menimbulkan kurang efisien biaya hidup (Made dan Sugito, 2013).

Indikator terjadinya pencemaran air salah satunya adalah terdapat kadar phospat yang berlebih sehingga memicu tingginya nutrisi pada badan air dengan tumbuhnya gulma. Salah satu upaya pengendalian dengan melakukan pengolahan air limbah menggunkan teknik Fitoremediasi (Phytoremediation). Metode ini merupakan suatu sistem dimana tanaman dapat mengubah zat kontaminan (pencemar/polutan) menjadi berkurang atau tidak berbahaya bahkan menjadi bahan yang dapat digunakan kembali (re-use). Konsep mengolah air limbah dengan menggunakan media tumbuhan belum banyak dikenal masyarakat, padahal proses fitoremediasi ini dapat memecahkan permasalahan lingkungan saat ini. Fitoremediasi cukup efektif dan murah untuk menangani pencemaran terhadap lingkungan oleh logam berat dan B3 (Irawanto, 2010).

Salah satu jenis tanaman yang dapat digunakan dalam proses fitoremediasi adalah eceng gondok (Eichhornia Crassipes). Pemanfaatan tumbuhan eceng gondok (Eichhornia Crassipes) pada pengolahan air limbah telah banyak dilakukan. Eceng gondok (Eichhornia

(3)

40

Crassipes) mempunyai kemampuan berkembang biak dengan cepat dan eceng gondok (Eichhornia Crassipes) mempunyai kemampuan menyerap unsur hara, senyawa organik dan unsur kimia lain dari air limbah dalam jumlah yang besar (Wolverton dkk., dalam Zaman dan Endro., 2006).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tumbuhan eceng gondok (Eichhornia Crassipes) memiliki kemampuan untuk mengolah limbah, baik itu berupa logam berat, zat organik maupun anorganik. Kemampuan tumbuhan eceng gondok (Eichhornia Crassipes) menyisihkan phospat yaitu dengan bantuan bakteri aktif yang terdapat diakar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Stefhany dkk (2013) menunjukkan bahwa eceng gondok (Eichhornia Crassipes) efektif dalam penurunan konsentrasi phospat (PO4 dengan konsentrasi phospat (PO4) <0,01 mg/L sedangkan penelitian Zaman dan Endro (2006), melaporkan bahwa tumbuhan eceng gondok (Eichhornia crassipes) muda dengan berat 20-30 gram mampu menurunkan kandungan amoniak maksimum sebesar 94,13 % dalam 6 hari dengan konsentrasi amoniak 0,27 mg/L.

Berdasarkan permasalahan diatas maka peran penerapan teknologi tepat guna yang yang dapat digunakan dan diterapkan dalam menurunkan kadar Phospat (PO4) (Crassipes) terhadap penurunan kadar phospat (PO4) dalam pengolahan limbah cair Rumah tangga perlu dikembangkan baik untuk skala rumah tangga ataupun Rumah tangga itu sendiri.

Kegiatan ini akan dilaksanakan di lingkungan sekolah dengan tujuan Memberikan informasi kepada siswa/siswi Madrasah Aliyah Babul Ulum Mariana tentang cara mengolah limbah rumah tangga (khususnya limbah bekas pencucian) agar tidak menimbulkan pencemaran air, Menciptakan inovasi dalam bidang pengolahan limbah menggunakan bahan alami, Menambah nilai guna tanaman eceng gondok (Eichhornia Crassipes) selain bisa dijadikan bahan dasar pembuatan kerajinan tangan, namun disisi lain mampu mengabsorbsi polutan yang ada pada limbah cair, Mengurangi risiko terjadinya pencemaran air akibat dari limbah detergen yang dihasilkan dari aktifitas rumah tangga dan untuk memberikan pembinaan bagi para siswa dalam pengembangan-pengembangan IPTEK yang berhubungan dengan peningkatan kualitas lingkungan yang dapat di implementasikan langsung dikehidupan sehari-hari dan dikembangkan sehingga menjadi sebuah teknologi atau penerapan yang bernilai ekonomis dan aman.

(4)

41 MASALAH

Dampak yang ditimbulkan oleh masyarakat dari membuang limbah secara langsung tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan, gangguan terhadap biota perairan dan juga gangguan estetika serta menimbulkan kurang efisien biaya hidup (Made dan Sugito, 2013).

Indikator yang mempengaruhi terjadinya pencemaran air yaitu terdapat kadar phospat yang berlebih sehingga dapat memicu tingginya nutrisi pada badan air dengan tumbuhnya gulma. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pengendalian tersebut dengan melakukan pengolahan air limbah dengan menggunakan teknik Fitoremediasi (Phytoremediation).(Made dan Sugito, 2013).

Konsep mengolah air limbah dengan menggunakan media tumbuhan belum banyak dikenal masyarakat, Fitoremediasi (Phytoremediation) ini cukup efektif dan murah untuk menangani pencemaran terhadap lingkungan oleh logam berat dan B3 (Irawanto, 2010).

Tanaman Eceng Gondok Tersebut dapat digunakan Sebagai penerapan pengolahan limbah cair rumah tangga yang berfungsi untuk menurunkan kadar Phospat (PO4), menjadi alternatif dalam pengolahan limbah cair Rumah tangga yang berbahan dasar tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) sebagai inovasi dalam menurunkan kadar Phospat (PO4) serta sebagai media penambah nilai guna tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes).

Dengan penerapan teknologi ini akan dapat menghasilkannya prototype yang menggambarkan alur proses pengolahan limbah bekas pencucian sehingga dihasilkan limbah yang aman dibuang ke lingkungan. Diharapkan juga untuk siswa/siswi Madrasah Aliyah (MA) Babul Ulum Banyuasin I dapat menerapkan teknologi pengolahan limbah ini di rumah dengan skala kecil sesuai dengan volume limbah yang dihasilkan.

METODE PELAKSANAAN 1. Persiapan

a. Berkoordinasi dengan pihak MA Babul Ulum Mariana Banyuasin I yang dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2017.

Menyampaikan surat izin dan menjelaskan tujuan dan prosedur kegiatan serta membuat kontrak dengan pihak sekolah MA Babul Ulum Mariana Banyuasin I.

b. Menyiapkan materi tentang Penerapan pengolahan limbah Rumah tangga dengan menggunakan tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes.

(5)

42

c. Penyuluhan tentang penerapan pengolahan limbah Rumah tangga dengan menggunakan tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes).

d. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan.

2. Pelaksanaan Program

a. Prosedur Kerja (Srihartati, 2002)

1. Pengambilan sampel air limbah rumah tangga a. Alat

1) Ember plastic 2) Gayung 3) Jerigen

2. Tahapan fitoremediasi a. Alat

1) Bak plastic

2) Timbangan analitik 3) Botol sampel b. Bahan

1) Tumbuhan eceng gondok (Eichhornia Crassipes) 2) Air limbah rumah tangga

c. Cara kerja

1) Tumbuhan air yang digunakan sebagai agen fitoremediasi yaitu eceng gondok (Eichhornia Crassipes).

2) Tumbuhan eceng gondok (Eichhornia Crassipes) berusia 2 bulan yang akan digunakan kemudian dibersihkan dari kotoran yang menempel untuk selanjutnya diaklimatisasi sebelum penelitian.

3) Aklimatisasi tumbuhan dilakukan dengan mengadaptasikan tanaman pada bak plastik selama 1 minggu sebelum dipindahkan ke bak uji sesungguhnya.

4) Tumbuhan eceng gondok (Eichhornia Crassipes) yang telah diaklimatisasi selama 1 minggu, kemudian ditimbang, dipilih dengan berat masing-masing 500 gram yang memiliki kriteria berdaun segar berwarna hijau.

5) Tumbuhan yang telah disortir dan diaklimatisasi kemudian dipindahkan kedalam bak-bak plastik yang telah berisi masing-masing 6 liter limbah rumah tangga.

(6)

43

6) Bak perlakuan ditempatkan pada areal terbuka yang cukup terlindung dari sinar matahari.

7) Waktu kontak yang dibutuhkan selama 10 hari kemudian limbah dibuang.

PEMBAHASAN

Berdasarkan dari proses kegiatan telah terlihat bahwa para peserta sangatlah antusias sekali dalam mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan para peserta meminta kegiatan ini rutin dilakukan supaya mereka bisa mempraktekkan tatacara Penerapan Pengolahan Limbah Cair Rumah tangga dengan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dalam menurunkan kadar Phospat (Po4), mereka juga bisa memanfaatkan kembali tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) yang tadinya kurang bermanfaat yang biasanya didiamkan dan tumbuh begitu saja di rawa-rawa dan tidak berarti maka sekarang mereka bisa menjelaskan dan mempraktekkan serta membuktikan kepada lingkungan sekitarnya bahwa tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) tadi dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk proses Pengolahan Limbah Cair Rumah tangga dalam menurunkan kadar Phospat (Po4). Semua materi disampaikan dengan baik dan dapat diterima dan dipahami oleh para peserta dengan baik.

Hasil evaluasi secara lisan yang telah TIM Pengabdian Masyarakat lakukan menggambarkan bahwa para peserta memahami materi yang telah disampaikan dan mereka sudah dapat langsung mempraktekkan secara mandiri didalam ruangan sesuai dengan prosedur yang telah dijelaskan didalam slide. Hal ini terlihat dari kemampuan mereka menjawab dengan baik dan benar serta melakukan praktek langsung sebagai evaluasi dalam keberhasilan Penerapan Pengolahan Limbah Cair Rumah tangga dengan menggunakan tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dalam menurunkan kadar Phospat (Po4).

Disarankan untuk kegiatan pengabdian Masyarakat ini dengan metode pendidikan kesehatan supaya dapat mengevaluasi pengetahuan siswa sebelum dan sesudah intervensi melalui penilaian pengetahuan awal (Pretest) dan setelah pendidikan kesehatan penilaian akhir (Post Test).

Peserta Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Madrasah Aliyah (MA) Babul Ulum diikuti oleh 25 siswa yang terdiri dari siswi kelas XI dan XII baik dari jurusan IPA dan jurusan IPS.Proses Kegiatan Sebelum pelaksanaan kegiatan sebelumnya sudah dikoordinasikan dengan kepala sekolah terlebih dahulu, kemudian wakil bagian kurikulum dan wakil bagian kesiswaan dari MA Babul Ulum Mariana Banyuasin I.

(7)

44

Proses kegiatan terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal, dimana pelaksanaan kegiatan di gambarkan sesuai dengan tabel berikut ini :

Tabel 1

No Tahap Proses

1 Koordinasi dengan Pihak Sekolah

1. Pengabdian Masyarakat diawali dari surat pengantar yang telah disampaikan kepada pihak sekolah sebelumnya.

2. Pada saat pelaksanaan koordinasi dilakukan dengan kepala sekolah MA Babul Ulum Mariana Banyuasin I.

3. Koordinasi juga dengan siswa melalui Anggota Osisnya.

2 Persiapan Alat, Tempat dan Siswa

1. Persiapan alat telah dipersiapkan sendiri yaitu berupa laptop, absensi kehadiran siswa, berita acara serta alat tulis dan dokumentasi.

2. Ruangan berkoordinasi dengan bagian perlengkapan MA Babul Ulum, dengan menggunakan ruang salah satu kelas siswa.

3. Siswa dikoordinasikan dengan bagian kesiswaan yang bekerja sama dengan anggota Osis. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 25 siswa, baik dari jurusan IPA dan dari jurusan IPS.

3 Pembukaan

1. Kegiatan Pengabmas dibuka secara resmi oleh perwakilan dari TIM Pengabmasy yang dihari oleh Bagian kesiswaan.

2. Kegiatan Pembukaan berupa kata sambutan dari perwakilan yang dihadiri oleh kesiswaan dan langsung pemaparan pengabmas yang disampaikan oleh TIM pengabmas dan setelah pemaparan langsung praktek tatacara Penerapan Pengolahan Limbah Cair Rumah tangga dengan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dalam menurunkan kadar Phospat (Po4) di Madrasah Aliyah Babul Ulum.

4 Proses Kegiatan

1. Diawali dengan adanya promosi yang telah dilakukan oleh STIKes Muhammadiyah Palembang.

2. Penyampaian materi tentang Penerapan Pengolahan Limbah Cair Rumah tangga dengan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dalam menurunkan kadar Phospat (Po4) di Madrasah Aliyah Babul Ulum Mariana Banyuasin I di sekolah selama kurang lebih 30 Menit.

3. Melakukan Diskusi dan Tanya Jawab selama 10 Menit.

4. Praktik Penerapan Pengolahan Limbah Cair Rumah tangga dengan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dalam menurunkan kadar Phospat (Po4) di Madrasah Aliyah Babul Ulum Mariana Banyuasin I.

(8)

45

Evaluasi dan Umpan Balik selama 10 Menit.

5 Penutupan Kegiatan pengabmas ditutup secara resmi oleh wakil ketua bagian kurikulum.

6 Terminasi

Pada Akhir kegiatan pengabdian Masyarakat ditutup dengan salam penutup dan penyampaian kesan pesan serta saran untuk perbaikan kegiatan pengabdian Masyarakat tersebut dan pengabdian Masyarakat untuk selanjutnya.

KESIMPULAAN

1. Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) mempunyai kemampuan berkembang biak dengan cepat dan mempunyai kemampuan menyerap unsur hara, senyawa organic, unsur kimia lain dari air limbah dalam jumlah yang besar.

2. Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) menyisihkan phospat dengan bantuan bakteri aktif yang terdapat diakar.

3. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut dan berharap agar kegiatan ini rutin dilakukan supaya mereka bisa mempraktekkan tatacara Penerapan Pengolahan Limbah Cair Rumah tangga dengan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dalam menurunkan kadar Phospat (Po4), mereka juga bisa memanfaatkan kembali tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) yang tadinya kurang bermanfaat yang biasanya didiamkan dan tumbuh begitu saja di rawa-rawa dan tidak berarti maka sekarang mereka bisa menjelaskan dan mempraktekkan serta membuktikan kepada lingkungan sekitarnya bahwa tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) tadi dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk proses Pengolahan Limbah Cair Rumah tangga dalam menurunkan kadar Phospat (Po4).

4. Hasil evaluasi secara lisan yang telah TIM Pengabdian Masyarakat lakukan menggambarkan bahwa para peserta memahami materi yang telah disampaikan dan mereka sudah dapat langsung mempraktekkan secara mandiri didalam ruangan sesuai dengan prosedur yang telah dijelaskan didalam slide.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang telah dilaksanakan di Madrasah Aliyah (MA) Babul Ulum Mariana Banyuasin I berjalan dengan lancar dan sesuai dengan

(9)

46

target yang diinginkan. Hal tersebut tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. TIM Pengabdian Masyarakat mengucapkan banyak terimaksih kepada :

1. STIKes Muhammadiyah Palembang yang telah memberikan dan menyetujui Anggaran Biaya yang telah diajukan oleh TIM Pengabdian Masyarakat untuk kebutuhan pelaksanaan kegiatan tersebut.

2. Pihak Madrasah Aliyah (MA) Babul Ulum Mariana Banyuasin I yang telah membantu mulai dari proses perizinan sampai ketahap pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik.

Seluruh peserta Siswa/Siswi kelas XI dan XII baik dari jurusan IPA dan jurusan IPS yang telah mengikuti kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan sangat antusias

DAFTAR PUSTAKA

Ahim, M. (2013). Express Rumah tangga penyusunan laporan keuangan. Jurnal Penelitian laporan akhir. 17 (1): 2-3.

Asfawi, S. (2014). Dampak uasaha rumah tangga terhadap tingkat pencemaran air, studi kasus di kelurahan pindrikan kidul. Jurnal universitas dian nuswantoro.6(2):84-90.

Badan Standarisasi Nasional. (2005). SNI 06-6989.31,2005, Cara Uji Kadar Fosfat dengan Spektrofotometri Secara Asam Askorbat; Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. (2008). SNI 6989.59,2008, Metoda Pengambilan Contoh Air Limbah; Jakarta.

Budihardjo, M.A., Haryono, S.H. (2007). Pola Persebaran Nitrat Dan Phosphat Dengan Model Aquatox2.2 Serta Hubungan Terhadap Tanaman Enceng Gondok Pada Permukaan Danau (Studi Kasus Danau Rawa Pening Kabupaten Semarang). Jurnal PRESIPITASI. 3 (2): 58-66.

Darmono. (2006). Lingkungan hidup dan pencemaran. UI-PRESS: Jakarta.

Dewi, F., Faisal., dan Mariana. (2015). Efisiensi Penyerapan Phospat Limbah Rumah tangga Menggunakan Kangkung Air (Ipomoea Aquatic Forsk) Dan Jeringau (Acorus Calamus). Jurnal Teknik Kimia USU. 4 (1):7-10.

Dewanto, A.P. (2012). Pengelolaan Limbah Rumah tangga Teloelas Demangan Yogyakarta Dalam Perspektif Hukum Islam. Skripsi Syari’ah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

(10)

47

Eddy, S. (2009). Kemampuan Tanaman Eceng Gondok Sebagai Agens Fitoremediasi Air Tercemar Timbal (Pb). Jurnal Sainmatika. 6 (2): 1-7.

Fachrurozi, M., Listiatie, B.U., dan Dyah, S. (2010). Pengaruh Variasi Biomassa Pistia Stratiotes L. Terhadap Penurunan Kadar Bod, Cod, Dan Tss Limbah Cair Tahu Di Dusun Klero Sleman Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2 (1):1-16

Febrianingsih, A. (2013). Pengaruh Lama Waktu Kontak Eceng Gondok (Eichornia crassipes) Terhadap Penyerapan Logam Berat Merkuri (Hg). jurnal KIMFIKK. 1 (1):47-53.

Ginting, P. (1995). Mencegah dan Mengendalikan Pencemaran Industri. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Hardyanti., N dan Rahayu., S,S. (2003). Fitoremediasi Phospat Dengan Pemanfaatan Enceng Gondok (Eichhornia Crassipes) (Studi Kasus Pada Limbah Cair Industri Kecil Rumah tangga). Jurnal Teknik Lingkungan. 1 (1): 28-33.

Hartanti, P.I., Alexander, T.S., dan Wirosoedarmono, R. (2014). Pengaruh Kerapatan Tanaman Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) Terhadap Penurunan Logam Chromium Pada Limbah Cair Penyamakan Kulit. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan.4 (2):1-5.

Irawanto, R. (2010). Fitoremidiasi Lingkungan Dalam Taman Bali. LOCAL WISDOM- JURNAL ILMIAH. II (4):29-35.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri.

Kompas. (2013, mei 20). Musi dibiarkan tercemar. Megapolitan kompas palembang.

Made, S.D., dan Sugito. (2013). Penurunan Tss Dan Phospat Air Limbah Puskesmas Janti Kota Malang Dengan Wetland. Jurnal Teknik Waktu. 11 (01): 93-101.

Mangkoedihardjo, S. (2005). Fitoteknologi dan Ekotoksikologi dalam Desain Operasi Pengomposan Sampah, Seminar Nasional Teknologi Lingkungan III ITS (Online).

Nugroho. A.Y., Siswoyo. E., dan Juliani. A., (2004). Penurunan Kadar Phosphate (PO4) pada Limbah Cair Rumah tangga dengan Menggunakan Reaktor Biosand Filter diikuti dengan Reaktor Activated Carbon. Universitas Islam Indonesia; Yogyakarta.3 (2):1-7.

Padmaningrum, R.T., Tien, A., dan Yuliati. (2014). Pengaruh Biomasa Melati Air (Echinodorus Paleafolius) Dan Teratai (Nyphaea Firecrest) Terhadap Kadar Fosfat, Bod, Cod, Tss Dan Derajat Keasaman Limbah Cair Rumah tangga. Jurnal ilmu pengetahuan alam. 19(2): 64-74.

(11)

48

Paytan, A., dan McLaughin, K., (2007). Phosporus in Our Waters. Oceanography (20) 2:200-208.

Prasetyo, Y., dan Nasrudin, H. (2013). Determination Consentration ZnCl2 The Making Of Activated Corn Cob Carbon And Decreasing Surfactant Linier Alkyl Benzene Sulphonate (LAS) Consentration. UNESA Journal of Chemistry. 2 (3): 231-235.

Pratiwi, Y., Sri, S., dan Winda, F.W. (2012). Uji Toksisitas Limbah Cair Rumah tangga sebelum Dan Sesudah Diolah Dengan Tawas Dan Karbon Aktif Terhadap Bioindikator (Cyprinuscarpio L). Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST).

III (11):33-41.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001. (2001) “Tentang PengolahanKualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air”. Jakarta.

Ratnani., Rita, D., Indah, H., dan Laeli, K. (2011). Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) Untuk Menurunkan Kandungan COD (Chemical Oxygen Demond), pH, Bau Dan Warna Pada Limbah Cair Tahu. Jurnal Momentum. 8 (1):1-5.

Rosariawari, F. (2008). Penurunan Konsentrasi Limbah Deterjen Menggunakan Furnace Bottom Ash (FBA). Jurnal Rekaysa Perencanaan. 4 (3): 1-12.

Sastrawijaya, T. (2009). Pencemaran lingkungan. Rineka cipta: Jakarta.

Sarudji, D. (2010). Kesehatan lingkungan. Karya Putra Darwati: Bandung.

Samosir, B.S. (2014). Pelaksanaan kewajiban pengelolaan limbah oleh pengelola usaha rumah tangga dalam pengendalian pencemaran lingkungan di kota yogyakarta. Jurnal ilmiah Universitas Atmajaya Yogyakarta.3 (1):1-17.

Stefhany, A., Mumu, S., dan Kancitra, P. (2013). Fitoremediasi Phospat dengan Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) pada Limbah Cair Industri Kecil Pencucian Pakaian (Rumah tangga). Jurnal Reka Lingkungan.1(1):1-12.

Sugiharto, (2005). Dasar-dasar pengelolaan air limbah. Universitas Indonesia: Jakarta

Ulfin, (2000). Fitoremediasi Logam Cr (III) Dengan Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes). Jurnal Ilmu Pengetahuan Alam. 4 (2): 1-9.

Wiyaya, T. (2014, November 26) Berharap air anak-anak musi bersih cemaran. mongabay Situs berita dan informasi lingkungan.

Zaman, B., dan Endro, S. (2006). Kemampuan Penyerapan Eceng Gondok Terhadap Amoniak Dalam Limbah Rumah Sakit Berdasarkan Umur dan Lama Kontak (Studi Kasus : RS Panti Wilasa, Semarang). Jurnal Presipitasi. 1 (1): 49-54.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tugas akhir ini akan dibahas program X-Plane untuk menganalisa prestasi terbang BOEING 747-400 dalam melakukan penerbangan pada fasa lepas landas ( Take-Off ) dan fasa

Melalui kajian bibliometrik menggunakan analisis sitiran dengan kajian pola sitiran, pola kepengarangan dan tingkat keusangan literatur ini diharapkan dapat memberikan gambaran

Penyelenggaraannya dilakukan melalui kegiatan lomba, yang merupakan proses pengujian serta mempertunjukan kemampuan siswa-siswa SMK Program Keahlian

Proporsi yang tinggi ditunjukkan oleh Kusnadi et al (2008), Ellis et al (1992) serta Dwi (2007) yang menunjukkan bahwa rata-rata petani padi menjual lebih dari setengah

 Setiap Kelompok melaksanakan minimal satu kali pertemuan untuk menyusun kepengurusan kelompok, data kelompok, dan membahas kebutuhan kelompok masing-masing.. 

Atas izin dan pertolonganNyalah akhirnya penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Deformasi Gunung api Papandayan Berdasarkan Data Pengamatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian air saling bergantung dengan konsentrasi pupuk fosfat dalam mempengaruhi persentase penutupan umur 7-21 hari setelah

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menemukan konstruksi Islamisasi pengetahuan tentang filsafat dari Ismail Raji’ Al-Faruqi, (2) Menemukan konstruksi