1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini mengacu pada perbedaan abnormal return saham subsektor transportasi yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dan emas UBS antara sebelum dan sesudah pengumuman dari Presiden Joko Widodo tentang Pandemic COVID-19 di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020.
1.1.1. Emas UBS
Emas merupakan jenis logam mulia berwarna kuning yang paling tinggi diminati oleh pasaran Indonesia. Kerap kali emas dijadikan sebagai perhiasan seperti cincin, gelang, ataupun kalung (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2019). Selain digunakan untuk standar keuangan, emas juga kerap sekali digunakan dalam berbagai bentuk, seperti barang elektronik, alat kedokteran, ataupun bidang penerbangan. Penggunaan emas untuk investasi pada umumnya berupa batangan emas dengan berbagai satuan berat dari gram hingga kilogram, selain itu juga dapat berupa perhiasan (Orori, 2014).
Emas UBS merupakan sebuah emas berupa perhiasan dan juga batangan yang diproduksi oleh perusahaan swasta yang telah berdiri sejak 1981 di Surabaya yaitu, PT. Untung Bersama Sejahtera.
Pada objek penelitian ini akan menggunakan emas batangan dari PT.
Untung Bersama Sejahtera.
1.1.2. Indeks Harga Saham Gabungan
Indeks Harga Saham Gabungan atau yang biasa disebut dengan IDX Composite, Indonesia Composite Index merupakan indeks yang digunakan untuk membandingkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Angka dalam Indeks Harga Saham Gabungan
menjadi tolak ukur dalam situasi pasar modal, selain itu juga dapat digunakan untuk mengukur gabungan dari kinerja saham yang terdapat dalam Bursa Efek Indonesia (Widoatmodjo, 2012).
1.1.3. Saham Subsektor Transportasi
Transportasi adalah proses pemindahan, pergerakan, pengangkutan, ataupun pengalihan barang ataupun manusia dari satu tempat ke tempat lainnya yang lebih bermanfaat dan memiliki tujuan tertentu (Miro, 2005). Subsektor transportasi merupakan bagian yang terdapat pada sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdapat di dalam Bursa Efek Indonesia. Subsektor transportasi merupakan salah satu peran penting dari adanya pembangunan di Indonesia dan pertumbuhan wilayah, sehingga dapat menarik para investor untuk berinvestasi. Subsektor transportasi adalah subsektor yang komplek karena ada berbagai macam jenis dari transportasi yaitu transportasi darat, transportasi udara, transportasi laut, dan jasa penunjang angkutan. (Wikipedia, 2020). Subsektor transportasi akan digunakan sebagai objek dari penelitian ini. Berikut beberapa daftar subsektor transportasi yang terdaftar di BEI:
Tabel 1.1 Daftar Saham Subsektor Transportasi
No Kode Perusahaan Nama Emiten 1 AKSI Majapahit Inti Corpora Tbk 2 APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 3 ASSA Adi Sarana Armada Tbk
4 BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana Tbk
5 BIRD Blue Bird Tbk
6 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 7 BPTR Batavia Prosperindo Trans Tbk
(bersambung)
8 BULL Buana Lintas Lautan Tbk
9 CANI Capitol Nusantara Indonesia Tbk
10 CASS Cardig Aero Services Tbk
11 CMPP AirAsia Indonesia Tbk
12 DEAL Dewata Freightinternational Tbk
13 GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk
14 HELI Jaya Trishindo Tbk
15 HITS Humpuss Intermoda Transportasi Tbk
16 IATA Indonesia Transport & Infrastructure Tbk
17 IPCM Jasa Armada Indonesia Tbk
18 KARW ICTSI Jasa Prima Tbk
19 LEAD Logindo Samudramakmur Tbk
20 LRNA Eka Sari Lorena Transport Tbk
21 MBSS Mitrabahtera Segara Sejati Tbk
22 MIRA Mitra International Resources Tbk
23 NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk
24 PORT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk
25 PSSI Pelita Samudera Shipping Tbk
26 PTIS Indo Straits Tbk
(sambungan tabel 1.1)
(bersambung)
27 RIGS Rig Tenders Indonesia Tbk
28 SAFE Steady Safe Tbk
29 SAPX Satria Antaran Prima Tbk
30 SDMU Sidomulyo Selaras Tbk
31 SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk
32 SMDR Samudera Indonesia Tbk
33 SOCI Soechi Lines Tbk
34 TAMU Pelayaran Tamarin Samudra Tbk
35 TAXI Express Transindo Utama Tbk
36 TCPI Transcoal Pacific Tbk
37 TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk
38 TNCA Trimuda Nuansa Citra Tbk
39 TPMA Trans Power Marine Tbk
40 TRAM Trada Alam Minera Tbk
41 TRUK Guna Timur Raya Tbk
42 WEHA WEHA Transportasi Indonesia Tbk
43 WINS Wintermar Offshore Marine Tbk
Sumber:Tim Edu Saham (2019)
1.2. Latar Belakang Penelitian
Investasi merupakan sebuah penundaan penggunaan dana atau uang selama periode waktu tertentu untuk memperoleh keuntungan dimasa yang
(sambungan tabel 1.1)
akan datang (Tandelilin, 2010). Investasi sangat digemari oleh masyarakat saat ini, terutama mengenai investasi pasar modal. Menurut Brigham et al., (2010:33) terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi fluktuasi harga saham. Faktor internal yang mempengaruhi harga saham antara lain pergantian direktur, manajemen, atau struktur organisasi, pengumuman laporan keuangan, pengumuman investasi. Adapun faktor eksternal yang dapat mempengaruhi investor di pasar modal adalah kurs, inflasi, dan suku bunga. Dengan faktor – faktor tersebut adalah indikator yang dapat mencerminkan kondisi perekonomian suatu negara termasuk Indonesia. Suatu perekonomian dimana kurs, suku bunga, dan inflasi meningkat maka kegiatan investasinya akan menurun namun apabila kurs, suku bunga, dan inflasi menurun maka akan menjadi pertanda baik bagi para investor, karena nilai tukar uang dan resiko pendapatan riilnya menurun dan tingkat suku bunga yang tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga indikator tersebut sangat mempengaruhi harga saham dan harga emas. Saat ini, di dunia sedang mengalami fenomena COVID-19.
COVID-19 atau virus corona merupakan virus yang berada pada tubuh hewan atau manusia. COVID-19 merupakan penyakit yang dapat menular dan baru ditemukan. Mulanya virus ini berasal dari wabah di Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019, namun sampai saat ini telah menjadi pandemi di seluruh dunia. Virus ini berawal dari batuk, pilek, demam, batuk kering, rasa lelah, atau bahkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Gejala – gejala tersebut dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan. Penyebaran COVID-19 berasal dari percikan-percikan yang keluar dari hidung atau mulut saat orang yang terinfeksi COVID-19 batuk, berbicara, ataupun bersin. Orang akan tertular apabila menghirup udara yang mengandung percikan orang yang telah terinfeksi. Hal ini mengharuskan masyarakat untuk tetap dirumah, mengisolasi diri secara mandiri, dan memantau kesehatan diri sendiri (World Health Organization, 2020).
Sudah lebih dari sembilan bulan sejak Maret hingga Desember 2020,
pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan untuk menangani pandemic COVID-19. Sepanjang kuartal 1 pada tahun 2020, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai upaya dan kebijakan menangani pandemic COVID-19. Indonesia mengambil kebijakan baru bagi pendatang / travelers berupa larangan masuk dan transit ke Indonesia. Selain itu juga adanya kebijakan kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah saja sehingga interaksi menjadi terbatas dan juga terdapat penurunan penggunaan moda transportasi. Hal ini memungkinkan akan berdampak ke dalam saham subsektor transportasi (Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 2020).
COVID-19 ini juga mempengaruhi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia.
Saat ini perekonomian dan pasar modal di Indonesia sedang mengalami penurunan kinerja secara makro karena adanya peristiwa Pandemic COVID- 19. Peristiwa ini juga memberikan dampak yang sangat berpengaruh bagi harga saham dan juga emas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan hingga berada pada penutupan harga 5,361.25 terhitung lemah dalam satu bulan terakhir. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini berada pada zona negatif dibanding dengan Australia atau Amerika Serikat yang penurunannya hanya diatas 10 persen (Istianur, 2020).
Gambar 1.1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2020 Sumber: IDX Composite (2020)
4,600.00 4,800.00 5,000.00 5,200.00 5,400.00 5,600.00 5,800.00 6,000.00 6,200.00
t-7 t-6 t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 t+6 t+7
Sedangkan pada emas UBS, selama ini dilihat dari penelitian – penelitian terdahulu cukup jarang suatu penelitian yang menjadikan emas UBS sebagai objek penelitian, lebih banyak para peneliti terdahulu meneliti emas antam untuk dijadikan sebuah objek penelitian. Sehingga diharapkan dari penelitian ini bisa membuat para investor yang memiliki investasi emas UBS dapat memanfaatkan hasil dari penelitian sebagai pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan. Harga emas batangan dapat diperoleh di Pegadaian. Harga emas antam dijual sebesar Rp. 824.000/gram, sedangkan harga emas UBS dijual sebesar Rp. 835.000/gram. Pada tanggal 2 Maret 2020 emas UBS mengalami kenaikan sebesar Rp. 13.000 kedalam level Rp.
835.000 per gram (Market Bisnis, 2020).
Gambar 1.2. Harga Emas UBS Sumber: Bisnis.com (2020)
Informasi terkait dengan fluktuasi harga saham dan harga emas UBS dapat mempengaruhi bentuk pasar modal. Pasar modal merupakan suatu pasar yang abstrak dimana barang yang diperjualbelikan berupa beberapa dana jangka panjang yang terikat dan dapat dicairkan dalam kurun waktu minimal satu tahun (Widoatmodjo, 2012:15). Sedangkan menurut Fahmi (2013:55) pasar modal adalah suatu tempat untuk beberapa perusahaan yang menjual saham dan obligasinya untuk digunakan sebagai tambahan modal
740,000 760,000 780,000 800,000 820,000 840,000 860,000 880,000
t-7 t-6 t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 t+6 t+7
perusahaan. Selain itu, menurut Musdalifah et al. (2015) pasar modal merupakan pasar yang memiliki beberapa instrumen seperti saham, obligasi, reksadana, instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Suatu informasi juga dapat mempengaruhi efisiensi pasar modal.
Efisiensi pasar modal merupakan kondisi pasar dengan reaksi yang cepat dan akurat guna memberikan keseimbangan baru pada harga sesuai dengan informasi yang tersedia, hal ini biasa disebut dengan efisiensi pasar secara informasi atau informationally efficient market (Hartono, 2000). Begitu pula menurut Tandelilin (2010:219) bahwa terdapat konsep dalam pasar efisien, yaitu konsep pasar yang ditekankan kepada suatu informasi dimana harga sekuritas tercermin dalam informasi yang tersedia. Dari beberapa definisi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa suatu pasar yang efisien akan bergantung kepada adanya informasi, apabila informasi yang tersedia bersifat baik makan akan mengakibatkan harga sekuritas yang baik pula, namun apabila informasi yang tersedia merupakan informasi yang buruk / tidak baik maka akan memberikan dampak buruk pula terhadap harga sekuritas. Dengan adanya cerminan dari informasi akan mengakibatkan harga sekuritas berada pada tingkat keseimbangan, sehingga tidak akan ada kesempatan bagi investor untuk mendapatkan abnormal return dari selisih harga sekuritas yang terdapat didalam pasar. Saham dan emas juga memiliki perbedaan dalam penetapan harga sekuritasnya. Selain pada harga, saham dan emas juga memiliki perbedaan karakteristik lain.
Perbedaan karakteristik saham dan emas yang paling utama adalah bentuk dari saham yang berupa sertifikat kepemilikan namun emas memiliki wujud yang dapat dilihat dan disentuh. Adapun dalam saham, perusahaan terbuka (Tbk.) akan membayar dividen yang diambil dari keuntungan bersih perusahaan kepada pemilik sahamnya, namun kewajiban pembayaran dividen hanya jika perusahaan mengalami keuntungan. Risiko investasi saham cukup besar, karena perusahaan dapat mengalami kerugian bahkan kebangkrutan, namun apabila mengalami keuntungan akan mendapatkan jumlah yang besar sehingga jangka waktu investasi tidak terbatas selama perusahaan masih ada
(Ma’ruf, 2019). Sedangkan menurut Bareksa (2020) emas cenderung mempertahankan nilainya di masa depan. Investasi emas akan mendapatkan keuntungan apabila investor menjual emas yang diinvestasikan berbeda dengan dividen saham, selain itu apabila ingin berinvestasi emas maka akan mengeluarkan biaya tambahan untuk menyewa tempat untuk menyimpan emas tersebut. Emas merupakan investasi yang reaktif karena naik turunnya nilai emas tergantung pada keadaan pasar dan juga perekonomian secara menyeluruh. Saham cenderung memberikan keuntungan jangka panjang dan risiko yang cukup tinggi sedangkan emas memiliki pertahanan yang kuat dalam nilai jangka panjangnya dan juga memiliki resiko kerugian yang rendah, sehingga masing masing memiliki karakteristik yang berbeda untuk macam – macam karakteristik investor (Ma’ruf, 2019). Dengan adanya karakteristik masing – masing, keduanya sama – sama bergantung kepada perekonomian suatu negara, sehingga apabila terdapat peristiwa yang terjadi, maka dapat dijadikan event study untuk sebuah penelitian.
Event study atau biasa disebut dengan studi peristiwa merupakan metode yang digunakan untuk mengamati reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (Hartono, 2013). Event study juga digunakan untuk memprediksi kecepatan respon pasar terhadap suatu informasi atau peristiwa, peristiwa baik (good news) maupun peristiwa buruk (bad news). Peristiwa pada penelitian ini adalah pengumuman Pandemic COVID-19 yang mana termasuk ke dalam jenis event study tak terduga atau unanticipated. Studi ini digunakan untuk melihat respon pasar terhadap peristiwa Pandemic COVID-19 tersebut.
Teknik yang digunakan didalam penelitian ini merupakan teknik abnormal return.
Abnormal return adalah selisih antara keuntungan yang diinginkan dengan keuntungan yang akan didapatkan (Samsul, 2006:275). Dalam penelitian ini abnormal return digunakan untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan abnormal return saham subsektor transportasi dan emas UBS terhadap pengumuman peristiwa Pandemic COVID-19 saat ini, dengan melihat perubahan harga 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah adanya
pengumuman Pandemi COVID-19 yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo. Penelitian ini menggunakan model CAPM (Capital Asset Pricing Model) untuk perhitungan expected return dan menggunakan periode estimasi seperti yang terdapat pada market model untuk memperoleh nilai beta. Hal ini dikarenakan dalam teori Jogiyanto Hartono (2018) dijelaskan bahwa apabila perusahaan tidak menyediakan nilai beta maka dapat menggunakan periode estimasi seperti pada market model. Dalam penelitian ini terdapat beberapa perusahaan yang tidak tersedia nilai betanya sehingga untuk semua sampel diselaraskan menggunakan periode estimasi 100 hari.
Perhitungan investasi suatu sekuritas didasari oleh keputusan yang bergantung pada return dan risiko sehingga saya memilih model yang mempertimbangkan suatu risiko pasar. Investor yang rasional adalah seorang yang tidak menyukai risiko, sehingga investor sangat membutuhkan informasi mengenai risiko dan return yang diinginkan. CAPM memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah aset dan tingkat harapan pengembalian (expected return). Selain itu dengan penggabungan model CAPM dan market model merupakan perhitungan expected return yang dapat memberikan hasil yang cukup akurat.
Penelitian terdahulu dari Liu, Aqsa Manzoor, Wang, Zhang, dan Zaira Manzoor pada tahun 2020 mengenai The COVID-19 Outbreak and Affected Countries Stock Markets Response. Dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dampak jangka pendek dari wabah virus corona pada 21 saham unggulan dalam indeks pasar. Hasil penelitian adalah pasar saham di Asia, khususnya Hongkong, Malaysia, Jepang, Thailand dan China menunjukkan bahwa pasar saham memiliki pengaruh negatif yang tidak berlangsung lama, namun untuk negara diluar asia tidak ada penurunan yang terlihat. Kedua, penelitian milik Firli & Rahadian pada tahun 2017 mengenai Analysis Of The Impact Of Terrorist Bombing Acts On Abnormal return And Trading Volume Activity: Study Of Terrorist Bombings Worldwide (2008–2017). Tujuan dari diadakannya penelitian yaitu untuk meneliti dampak pemboman teroris di seluruh dunia dalam 10 tahun terakhir terhadap volume perdagangan. Dari
penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return dari sebelum, selama dan sesudah peristiwa aksi pemboman teroris.
1.3. Perumusan Masalah
Penelitian dengan menggunakan metode event study telah banyak diteliti saat ini, dengan berbagai macam peristiwa seperti pemilihan presiden, stock split, dll. Namun karena peristiwa pada penelitian ini masih terbilang peristiwa baru atau trendline maka masih sedikit bahkan jarang ada penelitian mengenai peristiwa pengumuman Pandemic COVID-19 ini.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dibahas, saat ini terdapat adanya fenomena penyebaran virus corona yang semakin lama semakin tinggi angka penyebaran dan angka kematiannya. Adanya pengumuman Pandemic COVID-19 memberikan dampak terhadap perekonomian di Indonesia, hal ini juga dapat mempengaruhi pasar modal karna adanya penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Semakin bertambah masyarakat yang terjangkit virus corona maka semakin besar pengaruh pasar modal. Keadaan tersebut membuat regulator, pengawas pasar modal, bahkan investor harus mengambil tindakan secara hati-hati.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian abnormal return untuk melihat apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah peristiwa. Sehingga disajikan pertanyaan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan abnormal return saham subsektor transportasi sebelum dan sesudah pengumuman wabah Pandemic COVID-19 di Indonesia?
2. Apakah terdapat perbedaan abnormal return emas UBS sebelum dan sesudah pengumuman wabah Pandemic COVID-19 di Indonesia?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada identifikasi rumusan masalah yang telah ditemukan, maka tujuan dari penelitian yaitu:
1. Untuk mengetahui perbedaan abnormal return saham subsektor
transportasi sebelum dan sesudah pengumuman wabah Pandemic COVID-19 di Indonesia.
2. Untuk mengetahui perbedaan abnormal return emas UBS sebelum dan sesudah pengumuman wabah Pandemic COVID-19 di Indonesia.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap aspek teoritis (bagi peneliti lanjutan) maupun aspek praktis (bagi investor).
1.5.1. Manfaat Teoritis
1. Sebagai landasan media pembelajaran mengenai kasus yang terkait.
2. Sebagai nilai tambah ilmu pengetahuan bagi penelitian pengembangan kasus terkait.
1.5.2. Manfaat Praktis
1. Sebagai pengetahuan bagi para investor sebelum melakukan investasi.
2. Sebagai pertimbangan investor akan pengambilan keputusan melakukan return saham dan return emas.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir a. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang gambaran penelitian secara ringkas padat dan jelas mengenai objek, latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dari penelitian.
b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori dari umum sampai ke khusus, disertai penelitian dan dilanjutkan dengan kerangka pemikiran penelitian yang diakhiri dengan hipotesis jika diperlukan.
c. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis temuan yang dapat menjawab masalah penelitian.
d. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan diuraikan secara sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian dan disajikan dalam sub judul tersendiri.
e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian, kemudian menjadi saran yang berkaitan dengan manfaat penelitian.