Forum aktif mulai 2020, sebelumnya hanya ongko asa yang punya jaringan jatam lewat pak sarianto, dan kemudian di geleo juga mulai resah dengan tambang, waktu itu pak cornel dengan alm pak martindi dan pak harianto mulai dengan rapat kecil di rumah pak martindi zoom dengan teman2 jatam melalui pak sarianto. Untuk mengetahui rekan-rekan yang menolak menyerahkan lahannya ke tambang dibuat daftar list warga yang kontra dan di isi seluruh warga ada 80an itu tanpa adanya paksaan dan juga ada yang dukung.
Bentuk kepengurusan forum sempekat peduli gunung layung ada pak cornel sebagai kordinator dan renaldo sekretaris
Di tiap2 kampung juga ada forum, seperti kampung geleo asa alm pak martindi di ganti dengan pak yotam dan pak sahrun dan forumnya sudah mendapatkan legalitasnya.
Pak albert datang ke forum karena lahannya diduga di serobot yang tidak pernah menyerahkan lahannya ke perusahaan tapi lahannya diklaim milik perusahaan padahal ada sertifikat tanahnya
Ibu ririati dari geleo baru lahannya berdekatan dengan area tambang
Di muara asa ada pak julianto yang bergabung karena lahannya rusak akibat aktivitas tambang
Bang yotam sebagai rohanian di gereja, guru tk dan kordinator forum di geleo asa. Tanah nya sering dilewatin alat bor perusahaan.
Punya kebun karet
Ibu rina sebagai wakil bendahara forum sempekat peduli gunung layung dan guru tk. Dia sangat vocal di forum yang diduga menyebabkan SK guru nya tidak diperpanjang, mungkin ada politik.
Pak sahrun sebagai sekretaris
Pak alm pak martindi punya lahan di area tambang
Pak marsono sebagai humas perusahaan mereka membuat aksi tandingan melawan forum mereka pro tambang yang mengharapkan perusahaan tambang bisa mensejahterahkan warga.
Pak saradius sebagai humas perusahaan
Pak natanael yudas purnawirawan tni, dia yang menyerahkan lahan ke perusahaan sekarang sedang beroperasi.
Bang poli sebagai warga desa yang terdampak yang sudah melaporkan ke perusahaan secara lisan dari tahun 2021 sampai sekarang hanya di IYA IYA kan saja lahannya pisang, karet, rotan. Lahannya 4 hektar
Bang andrianus anggota forum yang terdampak yang sudah melaporkan ke DLH dan sudah diperbaiki , kebun nya karet lahannya 2 hektar.
Pak markus orang ongko asa yang melawan aktivitas tambang
Agus punya usaha layung pam yang peternakan ayam dan kebun jagung. Dia pertahankan lahannya
Kepala desa abu abu tidak juga menolak tidak juga mendukung, tapi menyewakan rumahnya untuk karyawan perusahaan Pak Ijuh sebagai kaur pemerintahan pro membela perusahaan
Pak noen dan pak hingan mengklaim lahan pak sahrun padahal pak sahrun sudah ada surat milik tanahnya.
Bang rupang dari Jatam melakukan pendampingan kepada warga dan memberikan pemahaman
Kak tere sebagai sekretaris Jatam melakukan pendampingan dan pemetaan lokasi, mendampingin aksi di DLH Bang Fatul seorang lawyer dari LBH melakukan pendampingan hukum kalua ada kasus yang terjadi.
RT 1 bang yotam kontra
RT 2 pak muis pro tambang karena menyewakan rumahnya untuk karyawan perusahaan RT 3 dan 4 cenderung pro perusahaan.
Rt 3 pak nasrun Rt 4 pak luyus