• Tidak ada hasil yang ditemukan

Coaching and Consulting Firm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Coaching and Consulting Firm"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

 -

Coaching and Consulting Firm

(2)

Misi :

Menyelamatkan Pengusaha Dunia dari Harta Haram

Coaching and Consulting Firm

(3)

Our Services

•Muamalah

•Business Improvement

•Branding & Marketing

•Academy

•Business Fasilitator

•Business Operator

Coaching and Consulting Firm

(4)

Office :

Jalan Lowanu No. 32 Sorosutan Yogyakarta 55153

0811-2653-523

(5)
(6)

MATERI SYIRKAH

- PERTEMUAN 1 -

OLEH : FIRLY FERDIANSYAH

(7)

PENGERTIAN SYIRKAH

(8)

PENGERTIAN SYIRKAH

 Syirkah arti katanya adalah menjadi sekutu atau serikat.

َ  خ ِة َ

غ ُّ

للا ي ِ ف ُ ة َ

كِ شّل رَ َ

َ ا

ف ِ ي َبي ِصرنلا ُط ْ ل ا ً

د ِعا َص

َو ْ

لا ي َم ُ ر َ

ت ُي َ لَ ُ

ثي َحِب ِِ َ

خ آخ

ْا ِِ ع َ ُ

د ِِا

 Syirkah menurut pengertian bahasa adalah mencampurkan dua bagian atau lebih sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi dibedakan satu bagian dengan bagian lainnya.

(An-Nabhani, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, hal. 134).

(9)

َ ي ِ  ه ً

اع آخ ش ََ ُ ة َ

كِ شّل رَ َ آخ ا

ث ِا َ آخ ي َب ٌ د آخ

ق ع َ ِ ي َ

ن

ِنا َ

ق ِف ر

ت َي َ ي ََ ْ ك َ

أ َ َي ِق ْ ف

لا َ لَ َ

ع ِهآخي ِف ٍل َم َعِب ِما

آخ ب ِّرلا ِد آخص َق ِب ٍّ

لا َم ي ِ ِح

 Syirkah menurut makna syar’i adalah suatu akad antara dua pihak atau lebih, yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha/bisnis dengan tujuan memperoleh keuntungan.

(An-Nabhani, An- Nizham al-Iqtishadi fil Islam, hal. 134).

PENGERTIAN SYIRKAH

(10)

Definisi syar’i syirkah adalah suatu akad antara dua pihak atau lebih, yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha/bisnis dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Unsur-unsur dari definisi syar’i syirkah:

1. Adanya akad yaitu ikatan ijab dengan kabul yang sesuai hukum syara’ yang menimbulkan akibat hukum pada objek akad.

2. Minimal 2 pihak/orang dan boleh lebih, tidak bisa hanya 1 pihak/orang.

3. Bersepakat untuk melakukan suatu bisnis atau melakukan kegiatan tijaroh (perdagangan), dan bila sudah berakad wajib direalisasikannya sebuah bisnis tersebut sesegera mungkin.

4. Bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, dan keuntungan itulah yang akan menjadi kompensasi atau pendapatan para pelaku syirkah yang akan dibagihasilkan.

Bila salah satu dari unsur definisi tersebut tidak terpenuhi maka tidak bisa diartikan sebagai sebuah syirkah.

PENGERTIAN SYIRKAH

(11)

PENGERTIAN BISNIS

& PRAKTIK BISNIS

(12)

 Karena syirkah itu untuk merealisasikan bisnis maka harus paham bisnis itu apa.

 Bisnis adalah segala aktivitas individu atau organisasi untuk memproduksi dan memasarkan barang atau jasa kepada konsumen dengan tujuan memperoleh profit.

 Unsur definisi :

 1. Pelaku : individu /kelompok individu

 2. Kegiatan : produksi dan pemasaran, dst

 3. Sasaran : konsumen

 4. Hasil : barang atau jasa

 5. Tujuan : profit

 Bila unsur definisi tersebut tidak terpenuhi maka tidak bisa diartikan sebagai sebuah Bisnis.

PENGERTIAN BISNIS

(13)

INPUT FAKTOR- FAKTOR PRODUKSI

PROSES

MANAJEMEN

& TEKNOLOGI

OUTPUT PROFIT...

Outcome : barang / jasa RANGKAIAN BISNIS INPUT, PROSES & OUTPUT

(14)

 Bisnis Islami (Bisnis Syariah) adalah segala aktivitas bisnis yang sesuai dengan Syariah Islam.

 Bisnis Islami (Bisnis Syariah) MELIPUTI PENERAPAN SYARIAH PADA 4 (EMPAT) ASPEK SBB :

 1. INPUT (FAKTOR PRODUKSI)

 2. PROSES (TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN)

 3. OUTCOME (BARANG DAN JASA)

 4. OUTPUT (PROFIT…)

 Jadi Bisnis Islami (Bisnis Syariah) bukan hanya mengenai permodalannya saja yg harus sesuai Syariah. Tapi dalam semua rangkaian bisnisnya. Maka seharusnya yang dipelajari bukan hanya mengenai permodalan atau model perseroannya saja.

PENGERTIAN BISNIS ISLAMI

(15)

 Yang wajib sesuai syariah :

 1. INPUT (sesuai syariah) : FAKTOR PRODUKSI

– (1) modal (capital)

– (2) tenaga kerja (labour)

– (3) SD alam / fisik (phisycal resources)

– (4) kewirausahaan (entrepreunership)

– (5) SD informasi (information resources)

PENGERTIAN BISNIS ISLAMI

(16)

 2. PROSES (sesuai syariah) :

 (1) Teknologi

 (2) Manajemen

– Manajemen Strategik

– Manajemen Prod/operasi

– Manajemen SDM

– Manajemen Keuangan

– Manajemen Pemasaran

 (3) Produksi Barang dan Jasa

PENGERTIAN BISNIS ISLAMI

(17)

 3. OUTCOME (sesuai syariah) : hasil proses (barang/jasa)

 4. OUTPUT (sesuai syariah) :

 (1) Profit

– Pembelanjaan (Infaq) mis : nafkah

– Pengembangan (tanmiyah) mis : modal

– Distribusi (tauzi’), mis : zakat.

– Tabungan (iddikhar) : tabungan di bank, dll (2) Benefit

(3) Network, dll

PENGERTIAN BISNIS ISLAMI

(18)

HUKUM SYIRKAH

(19)

 Hukumnya ja’iz (mubah).

 Dalilnya As-Sunnah, a.l.

(1) Nabi SAW men-taqrir muamalah syirkah.

Banyak sahabat yang menjalankan syirkah dan Nabi SAW mengakui/mendiamkannya.

(2) Nabi SAW bersabda :

ِ رَ 

شّلا ُ

ث ِلا َ ث ا َ

ن َ أ َ

لا َع َ

ت الله َل َ َي آخم َ اق

ل ا َم ِ ي آخ َ ك آخي آخِ ُ

خ َ

خ َ نا َ

خ آخ ن ِإ َ

ف ، ُ

ه َب ِِا َص ا َم ُه ُد َِ َ ِن آخيَب آخِ ِم ُُ آخَِْ أ

ا َم ِه

 "Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman: Aku adalah pihak ketiga dari dua pihak yang ber-syirkah selama salah satunya tidak mengkhianati yang lainnya. Kalau salah satunya berkhianat, Aku keluar dari keduanya."

(HR. Abu Dawud, al-Baihaqi, dan ad-Daruquthni)

HUKUM SYIRKAH

(20)

Secara garis besar ada 2 (dua) macam syirkah :

1.

SYIRKAH AMLAK adalah kepemilikan bersama oleh dua pihak atau lebih atas suatu barang yang diperoleh melalui salah satu sebab kepemilikan, seperti hibah, jual beli, waris, dll. Jadi syirkah amlak adalah syirkah pada kepemilikan saja.

2.

SYIRKAH AKAD adalah akad antara dua pihak atau lebih dalam pekerjaan (amal) dan/atau modal (maal) atau keuntungan. Jadi syirkah akad adalah syirkah pada pengembangan kepemilikan.

Pembahasan lebih lanjut dalam materi ini adalah syirkah akad tersebut.

MACAM-MACAM SYIRKAH

(21)

SYIRKAH AMLAK

(22)

 Syirkah amlak adalah syirkah kepemilikan harta atau syirkah atas zat barang, dikenal juga dengan syirkatul milki atau syirkatul aini.

 Syirkah amlak hanya untuk barang-barang yang tidak habis terpakai.

 Bisa dikarenakan Jabran (terpaksa, otomatis, mutlak), contoh : waris, hibah.

 Bisa dikarenakan Ikhtiyaran (pilihan sendiri, optional), contoh : patungan membeli mobil.

 Ijin pemanfaatan objek syirkah amlak milik semua pelaku syirkah, tidak boleh hanya ijin salah satu pelaku syirkah aja.

 Hasil dan resiko atas objek syirkah amlak menjadi hak dan kewajiban bersama sesuai porsi kepemilikan.

SYIRKAH AMLAK

(23)

 Misal A dan B patungan membeli mobil dengan nilai 100jt yang dananya A 60 jt dan B 40jt. Maka porsi kepemilikan adalah A 60% dan B 40%.

 Kepemilikan mobil adalah milik A dan B. Pemanfaatan terhadap mobil tersebut harus kesepakatan bersama.

 Bila mobil tersebut mendatangkan keuntungan dan kerugian maka dibagi sesuai porsi kepemilikan.

 Misal mendatangkan kerugian yaitu terjadi kerusakan dan ada biaya servis maka porsi pengeluaran biaya dibagi A dan B 60:40.

 Begitu juga misal mendatangkan keuntungan, yaitu mobil disewa maka porsi keuntungannya dibagi A dan B 60:40.

SYIRKAH AMLAK

(24)

SYIRKAH AKAD

(25)

RUKUN & SYARAT SYIRKAH

(26)

Rukun syirkah ada 3 (tiga) :

1.

Dua pihak yang berakad (Al-‘Aaqidaani) atau Pelaku Syirkah, yaitu pengelola (mudharib) dan/atau pemodal (shohibul maal).

2.

Obyek akad (Al-Ma’quud ‘alayhi), yaitu mencakup pekerjaan (amal) dan/atau modal (maal).

3.

Ash-Shighat (ijab-kabul), yaitu setiap ucapan atau perbuatan yang menunjukkan kerelaan.

RUKUN SYIRKAH

(27)

 Syarat untuk Al-'Aaqidaani (Pelaku Syirkah), yaitu :

1. Aqil (berakal).

Dalam kondisi sadar dan waras (tidak gila).

2. Mumayyiz.

Berumur 7 tahun lebih.

3. Mukhtar.

Tidak dalam kondisi dipaksa, harus saling rela.

SYARAT SYIRKAH

(28)

Syarat untuk Al-Ma'quud alaihi (objek akad), yaitu :

1. Objek akad Amal (pengelolaan) berupa tasharruf, yaitu perbuatan atau perkataan yang mempunyai akibat hukum. Contoh : menerima barang (perbuatan), mengadakan akad jual-beli (perkataan), mengelola keuangan atau tasharruf lainnya.

2.

Obyek akad Maal (modal) dapat diwakilkan (qabilun li al-wakalah), agar keuntungan syirkah menjadi hak bersama di antara para syarik (pelaku syirkah), maka wajib modal diserahterimakan dalam majelis akad, tidak boleh tertunda.

SYARAT SYIRKAH

(29)

 Syarat untuk Ash-Shighat (Ijab Kabul), yaitu :

1. Muwafiq, yaitu adanya kesesuaian antara Ijab dan Kabul.

2. Dalam satu majelis akad, yaitu para Pelaku Syirkah berada dalam waktu dan/atau tempat yang sama.

3. Tidak ada pemisah (fashil) antara ucapan Ijab dan Kabul.

4. Semua pihak dapat mendengar (sama’) ucapannya masing-masing.

SYARAT SYIRKAH

(30)

SKEMA RUKUN SYIRKAH

RUKUN SYIRKAH

1.

Pelaku Syirkah → Pengelola (PL) Pemodal (PM)

2.

Objek Akad → Amal/Pengelolaan Modal

3.

Ijab Kabul → √ √

Setiap Rukun tersebut harus memenuhi syarat-syarat yang

disampaikan sebelumnya.

(31)

WASSALAM..

SEMOGA BERMANFAAT..

(32)

Referensi

Dokumen terkait

--- Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan oleh Penyidik, Berita

Laporan kerja praktik bagi khazanah ilmu pengetahuan yaitu dapat dijadikan sebagai referensi dan sumber bacaan bagi mahasiswa D-III Perbankan Syariah untuk

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa analisis sentimen pada Guru – guru SMK Eklesia dan SMK Bina Insani Jailolo

25% Tidak aktif dalam diskusi Kurang aktif dalam diskusi Sangat aktif dalam diskusi Perorangan - Sikap 25% Penyampaian tidak keras, tanpa menatap peserta, tanpa sikap

Hasil yang didapat pada analisis teknis adalah kebutuhan daya kompresor pada penggunaan refrigerant hidrokarbon lebih hemat 54% dibandingkan dengan refrigerant freon, untuk

Agar tidak terjadi serangan hama dan penyakit ikan dalam wadah budi daya maka sebelum dilakukan kegiatan budi daya harus dilakukan treatment pada wadah yang akan digunakan

Meskipun terdapat satu item yang berada pada kriteria cukup gambaran secara keseluruhan kemampuan TPCK mahasiswa calon guru Biologi FKIP Universitas Riau dapat disimpulkan

SA Citeureup BF telah melaksanakan kegiatan penangkaran burung jalak Bali yang sesuai dengan peraturan perundangan yaitu P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan