• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL. Oleh: SRI WAHYUNI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURNAL. Oleh: SRI WAHYUNI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMPN 31 PADANG

JURNAL

Oleh:

SRI WAHYUNI 12090017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

(2)
(3)

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMPN 31 PADANG

Oleh

Sri Wahyuni1,Sri Wahyuni2, Hayu Yolanda Utami3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

STKIP-PGRI Sumatera Barat 2) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi

STKIP-PGRI Sumatera Barat

Email :sri.25994wahyuni@gmail.com,sriwahyuniajeng4@gmail.com,hayuyudha@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa, Pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa, Pengaruh fasilitas belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa,Pengaruh perhatian orang tua, kemandirian belajar dan fasilitas belajar di sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang.Hasil analisa data menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,282. Angka ini signifikan karena nilai thitungsebesar 4,897> ttabel

0,05 (1,66),2) terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,438. Angka ini signifikan karena nilai thitung

sebesar 4,103> ttabel 0,05 (1,66), 3) terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,245. Angka ini signifikan karena nilai thitungsebesar 2,166> ttabel0,05 (1,66), 4) terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua, kemandirian belajar dan fasilitas belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang dengan diperoleh nilai sebesar 35,359> Ftabel 3,06. Sedangkan berdasarkan pengujian koefisien diperoleh nilai R square sebesar 0,416, artinya sebesar 41,60% perubahan pada variabel dependen (prestasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (perhatian orang tua, kemandirian belajar dan fasilitas belajar di sekolah) sedangkan sisanya sebesar 58,40% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

Kata Kunci: perhatian orang tua, kemandirian belajar, fasilitas belajar

Abstract

This study aims to determine the effect of parents' attention on student achievement, Effect of independent learning on student achievement, Influence of school facilities on student achievement, The influence of parental supervision, independent learning and learning facilities in schools together to achievement VII grade students in social studies at SMPN 31 Padang. The results of data analysis show that: 1) a significant difference between the attention of parents on student achievement, obtained coefficient value of 0,282. This figure is significant because the value thitung 4,897> ttabel 0.05 (1.66), 2) a significant difference between learning independence on student achievement, the value of coefficient of 0.438. This figure is significant because the value thitung 4.103> ttabel 0.05 (1.66), 3) a significant difference between school facilities on student achievement, the value of coefficient of 0.245. This figure is significant because the value thitung 2,166> ttabel 0.05 (1.66), 4) a significant difference between parents' attention, independent learning and learning facilities in schools on student achievement of class VII in social studies at SMPN 31 Padang with values ​ ​ obtained F_hitung of 35.359> F table 3,06.

While the values ​ ​ obtained by testing coefficient R square of 0.416, meaning that 41.60% of the change in the dependent variable (the learning achievement) can be explained by the independent variables (parents' attention, independent learning and learning facilities in schools) while the remaining 58.40% influenced by other variables not included in this study.

Keyword:parents attention, independent learning, learning facilities

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Terkait dengan dunia pendidikan, untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berprestasi tinggi maka siswa harus memiliki prestasi belajar yang baik.

Prestasi belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan proses belajar selama waktu yang telah ditentukan bersama.

Peserta didik akan merasa bangga dan senang apabila prestasi belajar yang diperolehnya baik.

Disekolah bentuk konkret prestasi belajar adalah nilai rapor yang diberikan kepada peserta didik ketika akhir semester atau akhir program belajar. rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau hasil belajar murid-muridnya selama masa tertentu.

Arikunto (2010:10) mengungkapkan bahwa setelah berakhirnya proses belajar, guru mengadakan evaluasi yang dimaksudkan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Di Indonesia, alat ukur evaluasi prestasi belajar disebut tes hasil belajar. Tes ini digunakan untuk mengukur taraf keberhasilan sebuah program pengajaran dan untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kemampuan kognitifnya.

Pada kenyataannya yang terjadi pada SMPN 31 Padang setelah melakukan proses pembelajaran prestasi belajarnya

masih kurang memuaskan, dimana prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai semester II kelas VII yang terdapat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1.Nilai Semester II Siswa Kelas VII di SMPN 31 Padang Tahun Ajaran 2015/2016

No Ke

las K

MK Nilai rata- kelasrata

Tuntas Tidak Tuntas Juml Siswaah

Siswa % Siswa %

1 VII

1 80 70,25 9 28,12 23 71,86 32

2 VII

2 80 80,19 20 62,5 12 37,5 32

3 VII

3 80 72,37 10 31,25 22 68,75 32

4 VII

4 80 64,81 6 9,67 26 90,33 32

5 VII

5 80 66,40 7 22,58 24 77,42 31

6 VII

6 80 66,11 7 21,87 25 78,13 32

7 VII

7 80 64,93 6 20 24 80 30

8 VII

8 80 59,31 5 15,62 27 84,38 32

Jumlah Total Siswa 70 183 253

Sumber : Guru Mata Pelajaran IPS kelas VII SMPN 31 Padang

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar IPS siswa kelas VII masih ada yang dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM), dimana KKM yang telah ditentukan oleh guru mata pelajaran yaitu 80.

Dari 253 orang siswa, sebanyak 70 orang siswa yang mendapat nilai diatas KKM dan 183 orang siswa yang dibawah KKM.

Rendahnya nilai yang dicapai oleh siswa diduga karena masih kurangnya perhatian orang tua dalam membantu siswa dalam proses pembelajaran. Karena selain pendidikan formal disekolah, pendidikan dirumah juga sangat merupakan pendidik pertama bagi seorang anak. Perhatian orang tua adalah suatu aktivitas yang tertuju pada suatu hal, dalam hal ini adalah aktivitas anak dalam belajar yang dilakukan oleh orang tuanya.

Menurut Alfaera (2009:58) mengemukan bahwa pembelajaran berpusat pada siswa tidak membatasi siswa untuk memperoleh pengetahuan hanya dari guru.

Sebaliknya, mereka dibatasi oleh kamampuan mereka sendiri tentang

(5)

kapan dan bagaimana mereka akan belajar. Kemandirian yang dimiliki siswa diharapkan dapat memanfaatkan waktu sekolah dan di rumah menggunakan keseluruhan sumber belajar baik sumber belajar tercetak maupun sumber belajar lainnya.

Selain dari perhatian orang tua, kemandirian belajar diduga fasilitas belajar di sekolah juga menjadi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Bafadal (2004:8) mengatakan bahwa fasilitas belajar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.

Fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah yang mendukung secara langsung dan tidak langsung dalam proses pembelajaran, untuk itu fasilitas belajar siswa diharapkan memadai dan sesuai dengan standar di sekolah pada umumnya. Agar

suatu pendidikan yang

dikembangkan tetap baik, maka perlu diadakan dan diciptakan suatu fasilitas yang dapat membantu dan mendorong prestasi belajar siswa.

Rumusan Masalah

1. Seberapa besar pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang?

2. Seberapa besar pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang?

3. Seberapa besar pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang?

4. Seberapa besar pengaruh perhatian orang tua, kemandirian belajar dan

fasilitas belajar secara bersama- sama terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang?

Tujuan Penelitian

1. Pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang.

2. Pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang.

3. Pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang.

4. Pengaruh perhatian orang tua, kemandirian belajar dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang.

KAJIAN TEORI

Prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru. Nilai tes yang diberikan tersebut bisa ditunjukkan dengan angka, simbol, huruf maupun kalimat dan dapat mencerminkan hasil yang dicapai.

MenurutSyah (2004:141) prestasi belajar adalah taraf keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

Sedangkan menurut

Tirtonegoro (2001:43) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha dari kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

(6)

Menurut Nasution (2013:38) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

1. Bakat untuk mempelajari sesuatu

2. Mutu pengajaran (kualitas yang dimiliki guru, guru harus berusaha mencari langkah-langkah. Metode mengajar, alat pengajaran dan sumber belajar yang baik).

3. Kesanggupan untuk memahami pengajaran.

4. Ketekunan (jumlah jam rata- rata dalam seminggu yang digunakan murid untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

5. Waktu yang tersedia untuk belajar (banyak waktu yang diperlukan anak untuk menyelesaikan tugas, misalnya mengerjakan pekerjaan rumah).

Menurut Bloom dalam Sudjana (2010:22) mengemukakan secara garis besar membagi prestasi belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.

Menurut Walgito (2004:98-99) perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dan seluruh aktivitas individu yang ditujukan pada sesuatu atau sekumpulan objek. Perhatian orang tua adalah suatu aktivitas yang tertuju pada suatu hal dalam hal ini adalah aktivitas anak dalam belajar yang dilakukan oleh orang tuanya.

Menurut Slameto (2010:60) cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Jadi keberhasilan belajar peserta didik juga dipengaruhi oleh pola asuh orang tua peserta didik.

Pola asuh orang tua yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya.

Latar belakang orang tua siswa yang berbeda-beda baik dari segi pekerjaan atau kesibukan, kondisi ekonomi dan lain-lain mempengaruhi juga macam perhatian yang diberikan kepada anak-anaknya.

Dengan demikian dapat diartikan perhatian orang tua adalah kesadaran jiwa orang tua untuk mempedulikan anaknya, terutama dalam memberikan dan memenuhi kebutuhan anaknya baik dalam segi emosi maupun materi.

Menurut Nashori (2005:31) menjelaskan hal yang termasuk perhatian orang tua dalam mendidik anaknya adalah:

1. Mendampingi anak saat belajar.

2. Memberikan pengarahan, peringatan dan melakukan kontrol pada aktivitas anak.

3. Memberikan dukungan kepada anak.

4. Memberi penghargaan kepada anak.

5. Menjadi teladan yang baik.

6. Memberi perlakuan yang adil terhadap anak.

Menurut Dalyono (2010:59) faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak- anak serta tenang atau tidaknya situasi dalam rumah.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia mandiri adalah “berdiri sendiri”. Kemandirian belajar adalah belajar mandiri, tidak menggantungkan diri kepada orang lain, siswa dituntut untuk memiliki keaktifan dan inisiatif sendiri dalam belajar, bersikap, berbangsa maupun bernegara. Kemandirian belajar merupakan kesadaran diri, digerakkan oleh diri sendiri, kemampuan belajar untuk mencapai tujuannya.

Menurut Prasasti (2004:2) kemandirian adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari-hari atau dengan sedikit bimbingan sesuai dengan tahapan perkembangan dan kapasitasnya.

Indikator kemandirian belajar menurut Bernadib dalam Mu’tadin

(7)

(2002) adalah memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan.

Menurut Daryanto (2006:51) fasilitas terdiri dari sarana dan prasarana belajar, bahwa sarana belajar adalah alat langsunguntuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya lokasi atau tempat, bangunan dan lain-lain. Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam melakukan atau memperlancar suatu kegiatan.

Fasilitas belajar adalah sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan.

Fasilitas belajar yang mendukung kegiatan belajar peserta didik akan menyebabkan proses belajar mengajar menyenangkan dan memperoleh hasil belajar yang diharapkan. Menurut Liang Gie (2002:33) membagi fasilitas belajar menjadi dua macam yaitu sarana dan prasarana.

Menurut Dalyono (2001:241) mengatakan kelengkapan fasilitas belajar akan membantu siswa dalam belajar dan kurangnya alat-alat atau fasilitas belajar akan menghambat kemajuan belajarnya. Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat membantu dan memudahkan terlaksananya proses belajar.

Kerangka Konseptual

Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga perhatian orang tua berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.

2. Diduga kemandirian belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.

3. Diduga fasilitas belajar di sekolah berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.

4. Diduga perhatian orang tua, kemandirian belajar dan fasilitas belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif.Penelitian ini dilakukan di SMPN 31 Padang kelas VII. Populasi menurut Arikunto (2010:172) adalah keseluruhan subjek penelitian untuk memperoleh informasi

Perhatian orang tua

(X1)

Kemandirian belajar (X2)

Fasilitas belajar

(X3)

Prestasi belajar

(Y)

(8)

sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VII di SMPN 31 Padang tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri 8 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 253 orang siswa. Menurut Arikunto (2010:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti. Menurut Sugiyono (2014:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random samplingyaitu teknik pengambilan sampel yang memebrikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik pengambilan sampel secara undian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara menyebarkan angket ke responden. Menurut Sugiyono (2011:199) angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Angket ini digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan data jawaban angket mengenai perhatian orang tua, kemandirian belajar dan fasilitas belajar di sekolah terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas VII di SMPN 31 Padang.

Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.

Menurut Arikunto (2014:212) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner.

Suatu kuisioner dikatakan valid jika

pernyataan pada kuisioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Keterangan

Valid Tidak Valid

X1 18 0

X2 12 0

X3 12 0

Sebuah instrumen dikatakan valid atau sahih jika mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Kriteria untuk menentukan valid atau tidaknya angket tersebut adalah membandingkan dengan koefisien korelasi yang dihasilkan dengan kriteria kritis pada dari = 0,361.

Jika maka angket dikatakan valid. Dan Jika maka angket dikatakan tidak valid.

Menurut Noor (2011:130) reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana sesuatu alat

ukur dapat dipercaya atau dihandalkan.

Variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ≥ 0,70.

Sumber: Olahan Data SPSS, 2016 Variabel Jumlah

PernyataItem an

Cronbach’s Alpha Nilai

Kritis Ket

Perhatian Orang Tua (X1)

18 0,912 0,70 Reliabel

Kemandiri an Belajar (X2)

12 0,884 0,70 Reliabel

Fasilitas Belajar (X3)

12 0,863 0,70 Reliabel

(9)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif

Data prestasi belajar diperoleh dari nilai ujian semester yang bersumber dari guru IPS kelas VII di SMPN 31 Padang dengan jumlah responden sebanyak 153 orang siswa.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar

No Kelas Interpal Frekuensi

Fi %

1 50 – 54 4 2,61

2 55 – 59 9 5,88

3 60 – 64 21 13,73

4 65 – 69 53 34,64

5 70 – 74 40 26,14

6 75 – 79 16 10,46

7 80 – 84 8 5,23

8 85 – 89 2 1,31

Jumlah 153 100

Rata – rata 67,92

Median 68,00

Modus 70,00

Std. Deviation 6,35

Berdasarkan tabel 4 diatas terlihat prestasi belajar siswa kelas VII di SMPN 31 Padang pada mata pelajaran IPS memiliki nilai rata-rata sebesar 67,93, median 68,00, modus sebesar 70,00 dan standar deviasi sebesar 6,35.

TCR Variabel Perhatian Orang Tua (X1) Berdasarkan hasil olahan data, terlihat tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator memberi dukungan kepada anak dengan rata-rata skor sebesar 4,12 berada pada TCR sebesar 82% tergolong pada kategori baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator memberikan perlakuan yang adil terhadap anak dengan rata-rata skor sebesar 3,42 berada pada TCR sebesar 68% tergolong pada kategori cukup baik. Sedangkan total rata-rata variabel perhatian orang tua adalah sebesar 3,86 berada pada TCR sebesar 77% tergolong pada kategori cukup baik.

TCR Variabel Kemandirian Belajar (X2) Berdasarkan hasil olahan data, terlihat tanggapan responden yang tertinggi pada indikator memiliki hasrat bersaing untuk

maju memiliki rata-rata skor sebesar 4,02 dengan TCR sebesar 80% tergolong pada kategori baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator bertanggung jawab diperoleh rata-rata skor sebesar 3,66 dengan TCR sebesar 73%

tergolong pada kategori cukup baik.

Sedangkan total rata-rata variabel kemandirian belajar diperoleh sebesar 3,74 dengan TCR sebesar 75% tergolong pada kategori cukup baik.

TCR Variabel Fasilitas Beajar (X3)

Berdasarkan hasil olahan data, terlihat tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator media pembelajaran diperoleh rata-rata skor sebesar 4,22 dengan TCR sebesar 84% tergolong pada kategori baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator bangunan sekolah diperoleh rata-rata skor sebesar 3,62 dengan TCR sebesar 72% tergolong pada kategori cukup baik. Sedangkan total rata-rata variabel fasilitas sekolah sebesar 3,85 pada TCR sebesar 77% tergolong pada kategori cukup baik.

Uji Likelihood

Berdasarkan hasil olahan data, apabila mencoba menghilangkan variabel perhatian orang tua (X1), maka diperoleh nilai hitung log likelihood ratio sebesar 22,833.

Sedangkan apabila mencoba menghilangkan variabel kemandirian belajar (X2), maka diperoleh nilai hitung log likelihood ratio sebesar 16,381. Apabila menghilangkan variabel fasilitas belajar di sekolah (X3) maka diperoleh nilai hitung log likelihood ratio sebesar 4,743. Sedangkan nilai kritisnya pada α (0,05) dengan df 1 sebesar 3,84.

Uji Ramsey

Dalam penelitian ini uji kelayakan model yang digunakan adalah uji ramsey dengan menggunakan pedoman bila nilai Fhitung< nilai Ftabel, maka spesifikasi model yang digunakan dalam bentuk fungsi linier adalah benar ditolak dan sebaliknya, bila Fhitung< nilai Ftabelmaka fungsi linier adalah benar tidak dapat ditolak. Berdasarkan hasil olah data bahwa nilai Fhitung(0,066) < nilai Ftabel(3,06).

(10)

Uji Normalitas

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai statistik Jerque-Bera sebesar 39,09 sedangkan nilai X2 tabel dengan nilai α (0,05) adalah 182,865. Karena nilai statistik Jeque-Bera (JB) (39,09) < X2 tabel (182,865).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi secara normal.

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil olahan data, dapat dilihat nilai sig variabel perhatian orang tua (X1) sebesar 0,464 ≥ 0,05, selanjutnya nilai sig variabel kemandirian belajar (X2) sebesar 0,218≥ 0,05, selanjutnya nilai sig variabel fasilitas belajar di sekolah (X3) sebesar 0,620≥

0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Uji Multikolinearitas

Berdasarkan dari hasil perhitungan diperoleh masing-masing variabel bebas memiliki nilai < nilai . Dimana nilai variabel perhatian orang tua diperolehsebesar 0,002, selanjutnya nilai variabel kemandirian belajar diperolehsebesar 0,009,dan nilai variabelfasilitas sekolah diperoleh sebesar 0,010, sedangkan nilai sebesar 3,06. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

Uji Autokorelasi

Pengambilan keputusan pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari tabel Durbin-Watson yaitu nilai dL dan dU dengan k=3 dan n=153, jika nilai Durbin- Watson berada diantara nilai dU hingga 4-dU berarti tidak terjadi autokorelasi. Apabila kita lihat tabel Durbin-Watson dengan k=3 dann=153, maka akan diperoleh nilai dL=1,6959 dan dU=1,7758, sehingga nilai 4- dU sebesar 4-1,7758 = 2,2242. Sedangkan nilai 4–dL sebesar 4–1,6959 = 2,3041. Karena nilai Durbin-Watson terletak antara (dU hingga 4–dU) yaitu (1,7758 < 2,156 < 2,2242) maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari analisis ini tidak terdapat gejala autokorelasi.

Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan program SPSS Versi 16.0 dapat dilihat model persamaan regresi linear berganda.

Y= 17,289+ 0,282 X1+ 0,438 X2+ 0,245 X3+ 4,987

Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil Koefisien Determinasidiperoleh hasil nilai R square sebesar 0,416, artinya sebesar 41,60%

perubahan pada variabel dependen (prestasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (perhatian orang tua, kemandirian belajar dan fasilitas belajar) sedangkan sisanya sebesar 58,40% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalampenelitian ini.

UjiHipotesis HasilUji t

Untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka hal tersebut dapat di jelaskan hipotesisnya sebagai berikut:

a. Hipotesis pertama, terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi.

Untuk variabel perhatian orang tua diperoleh nilaikoefisiensebesar0,282.

Angkainisignifikankarena nilai thitung

sebesar 4,897 > ttabel 0,05 (1,66) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi.

b. Hipotesis kedua, terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar.

Untuk variabel kemandirian belajar diperoleh nilaikoefisiensebesar0,438.

Angkainisignifikankarena nilai thitung

sebesar 4,103 > ttabel 0,05 (1,66) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar.

c. Hipotesis ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas sekolah terhadap prestasi belajar.

Untuk variabel fasilitas sekolah diperoleh nilai koefisien sebesar 0,245. Angka ini signifikan karena nilai thitungsebesar 2,166

> ttabel 0,05 (1,66) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat

(11)

dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas sekolah terhadap prestasi belajar.

Hasil Uji F

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 terdapat nilai sebesar 35,359 ≥ F tabel 0,05 (3,06). Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua, kemandirian belajar, dan fasilitas sekolah terhadap prestasi belajar.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perhatian orang tua berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang. Dimana nilai koefisien regresi perhatian orang tua sebesar 0,282 dan diketahui nilai thitung

sebesar 4,897 > ttabel 0,05 (1,66), artinya jika perhatian orang tua naik sebesar satu satuan maka prestasi belajar akan naik sebesar 0,282 untuk setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

2. Kemandirian belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang. Dimana nilai koefisien regresi kemandirian belajar sebesar 0,438 dan diketahui thitung

sebesar 4,103 > ttabel 0,05 (1,66), artinya jika kemandirian belajar naik sebesar satu satuan, maka prestasi belajar akan naik sebesar 0,438 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

3. Fasilitas belajar di sekolah berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang. Nilai koefisien regresi fasilitas sekolah sebesar 0,245 dan diketahui thitung sebesar 2,166 > ttabel

0,05 (1,66), artinya jika fasilitas sekolah naik sebesar satu satuan, maka prestasi belajar akan naik sebesar 0,245 untuk setiap satuannya, dengan

asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

4. Perhatian orang tua, kemandirian belajar dan fasilitas belajar di sekolah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMPN 31 Padang. Dimana diperoleh nilai Fhitung35,359 >Ftabel

3,06. Hal ini berarti Ha diterima, Ho ditolak.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan prestasi belajar siswa sebagai berikut :

1. Pada variabel perhatian orang tua tanggapan responden yang terendah terdapat pada pernyataan no 18 yang berbunyi orang tua saya memberikan kesempatan yang sama kepada anaknya untuk bersekolah, maka dari itu penulis menyarankan kepada orang tua agar dapat memberikan kesempatan yang sama untuk anaknya dalam mengikuti pendidikan tanpa membeda-bedakannya yang satu dengan yang lain.

2. Selanjutnya tentang kemandirian belajar tanggapan responden terdapat pada pernyataan no 10 yang berbunyi saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat pada waktunya.

Maka dari itu penulis menyarankan kepada siswa agar dapat mengerjakan tugas dengan secepatnya jangan sampai ditunda-tunda karena dengan selalu mengerjakan tugas akan menambah pengetahuan.

3. Selanjutnyafasilitas sekolahtanggapan responden yang terendah terdapat pada pernyataan no 10 yang berbunyi semua bangunan sekolah tertata dengan rapi. Maka dari itu penulis menyarankan kepada sekolah agar dapat menata ruangan dengan rapi agar siswa merasa nyaman saat berada dalam lingkungan sekolah.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, P. N., & Taman, A. (2012). Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia , Vol . X , No . 1 , Tahun 2012, X(1), 48–65.

Alfaera. (2009). Pendekatan Mengajar, Perhatian Orang Tua dan Lingkungan sebagai prediksi prestasi, Vol. 1, 57-80.

Ariani, I. (2015). Prestasi Mahasiswa Akuntansi ( Studi Empiris Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji ), 1–23.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Bafadal, I. (2004). Manajemen perlengkapan sekolah teori dan aplikasinya. Jakarta:

Bumi Aksara.

Cynthia, L. C. (2016). Pengaruh Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA N 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

Skripsi.

Dalyono. (2001). Psikologi Pendidikan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono. (2005). Psikologi Pendidikan.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Dalyono. (2010). Psikologi pendidikan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto, H, M. (2006). Administrasi pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fathoni, A. (2015). Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi Siswa Kelas Xi Ips Di Sma N 2 Rembang Tahun Ajaran 2014 / 2015 Skripsi. Pendidikan Ekonomi.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariance dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: Universitas Diponegoro.

Gie. (2002). Cara Belajar yang Efisien.

Yogyakarta: Liberty.

Hamalik, O. (2011). Proses Belajar Mengajar.

Bandung: PT. Bumi Aksara.

Nursobah, A. (2009). Hubungan antara kemandirian belajar, komunikasi interpersonal dengan identitas sosial, Vol. 11, No. 1.

Prasasti, S. (2004). Cara membina

kemandirian dan tanggung jawab anak.

Jakarta: PT. Media Komputindo.

Gambar

Tabel 1.Nilai Semester II Siswa Kelas VII di SMPN 31 Padang Tahun Ajaran 2015/2016
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Objectives of this research was to know the profile of blood transaminase enzyme (SGPT= serum glutamate pyruvate transaminase, SGOT = serum glutamate oxaloacetate

Latar belakang: Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk: mengetahui bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division

Penelitian ini menghasilkan data warehouse mayor- minor Mahasiswa Ilmu Komputer dengan tiga tabel fakta yaitu indeks prestasi, mata kuliah mutu, dan sebaran minor.. Dalam

(3) Mendeskripsikan karakteristik evaluasi pembelajaran teori produktif teknik kendaraan ringan berbasis multimedia di SMK Satya Karya Karanganyar Tahun Ajaran 2010

diantaranya adalah sebagai berikut: melakukan penyiraman secara tepat jika terjadi kondisi cuaca buruk dengan mengatur timer sprinkle sesuai kebutuhan air, membersihkan

[r]

Sedangkan pada patah satu gigi, amplitudo pada frekuensi gearmesh naik 10 kalinya sebesar 123,5 volt dengan diikuti dengan munculnya sideband yang jaraknya sebesar satu

Namun dalam perkembangannya pemanfaatan kinect tidak hanya digunakan sebagai perangkat input untuk game XbOX 360 saja, namun oleh Microsoft sendiri telah