• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH BRAND EXTENSION SO KLIN DETERGENT KE SO KLIN SOFTENER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PURWOREJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENGARUH BRAND EXTENSION SO KLIN DETERGENT KE SO KLIN SOFTENER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PURWOREJO"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PENGARUH BRAND EXTENSION SO KLIN DETERGENT KE SO KLIN SOFTENER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

DI PURWOREJO

Erwin Tantono

[email protected] Titin Ekowati, S.E., M.Sc.

[email protected] Wijayanti, S.E., M.Sc.

[email protected]

Abstrak

Dengan perubahan yang terjadi di dunia pemasaran menuntut perusahaan untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam menentukan keputusan untuk membeli suatu produk. Semakin banyak produk yang dihasilkan, maka perusahaan tidak lagi dapat mengelola merek dengan bertumpu pada manajemen merek yang konvensional. Salah satu cara untuk mengelola sebuah merek agar dapat bertahan maka perusahaan menggunakan strategi perluasan merek (Brand Extension). Salah satu perusahaan nasional yang telah mengembangkan strategi brand extension adalah perusahaan Wings. Perusahaan ini telah mengembangkan strategi brand extension dari produk So Klin detergent ke produk So Klin softener.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh similarity, reputation, perceived risk, dan innovativenes terhadap keputusan pembelian So Klin softener di Purworejo.

Populasi penelitian ini adalah konsumen So Klin softener di Purworejo. Sampel penelitian ini berjumlah 100 orang. Pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling yaitu dengan judgement sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert yang masing-masing sudah diuji coba dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Pengujian hipotesis menggunakan regresi linier berganda.

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel similarity berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian So Klin softener di Purworejo. Reputation berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian So Klin softener di Purworejo. Perceived risk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian So Klin softener di Purworejo. Innovativenes berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian So Klin softener di Purworejo.

Kata kunci: similarity, reputation, perceived risk, innovativenes, dan keputusan pembelian.

(2)

PENDAHULUAN

Seiring perkembangan teknologi dan globalisasi yang cepat, serta pergerakan sosial dan ekonomi, semuanya itu menyebabkan perubahan besar dan mendalam pada pasar. Dengan perubahan yang terjadi di dunia pemasaran, maka para pelaku bisnis yang ada harus berubah karena persaingan antar perusahaan akan semakin meningkat dan konsumen semakin menuntut perusahaan untuk memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya agar kebutuhan konsumen dapat terpenuhi. Sehingga perusahaan harus dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam menentukan keputusan untuk membeli suatu produk.

Keputusan pembelian menurut Petler dan Olson (dalam Musay, 2013) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang adalah merek. Merek memiliki peran yang sangat penting dalam dunia perdagangan. Perusahaan yang memiliki merek yang kuat cenderung lebih mudah menangkap peluang bisnis yang ada dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki merek yang kuat.

Salah satu cara untuk mengelola sebuah merek agar dapat bertahan maka perusahaan menggunakan strategi perluasan merek (Brand Extension). Brand extension terdiri dari empat dimensi, yaitu similaritas, reputasi, perceived risk, dan innovativeness (Rangkuti dalam Lubis dan Sitompul, 2013).

Salah satu perusahaan nasional yang telah mengembangkan strategi brand extension adalah perusahaan Wings. Perusahaan ini telah mengembangkan strategi brand extension dari produk So Klin detergent ke produk So Klin softener. Wings adalah perusahaan nasional yang menghasilkan produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan kesehatan diri yang berlokasi di Surabaya.

RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah similarity berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian So Klin softener?

2. Apakah reputation berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian So Klin softener?

(3)

3. Apakah perceived risk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian So Klin softener?

4. Apakah innovativenes berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian So Klin softener?

KAJIAN TEORI 1. Kajian Teori

a. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian menurut (Kotler dan Armstrong dalam Habibi, 2013) adalah keputusan pembeli tentang pilihan merek yang akan dibeli. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang adalah merek.

b. Merek

Merek dapat didefinisikan sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan identitas produk atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual untuk membedakan produk itu dari produk pesaing (Kotler dalam Wibowo, 2012). Menurut Kotler (dalam Efendi dan Lubis, 2011) sebuah perusahaan memiliki pilihan yang dapat digunakan dan dipertimbangkan dalam penentuan strategi merek, salah satunya yaitu perluasan merek (brand extension).

c. Brand Extension

Menurut Kotler dan Amstrong (dalam Putri, dkk, 2013) perluasan merek adalah penggunaan merek yang telah berhasil untuk meluncurkan produk baru atau hasil modifikasi ke kategori baru. Dimensi-dimensi yang mempengaruhi perluasan merek yaitu:

1) Similaritas

Similaritas adalah tingkatan dimana konsumen menganggap bahwa produk hasil perluasan memiliki persamaan dengan merek asalnya (Hem dan Inversen dalam Wibowo, 2012). Semakin tinggi persepsi kesesuaian dan kesamaan yang dirasakan konsumen berkaitan dengan adanya keterkaitan yang tinggi antara merek hasil perluasan dengan merek induk akan memudahkan konsumen dalam menerima produk perluasan.

(4)

2) Reputasi

Reputasi merek yang dimaksud merupakan hasil dari kualitas produk, aktivitas pemasaran perusahaan, dan diterimanya produk tersebut di pasar(Aaker dan Keller dalam Khoiriyah, 2008). Merek yang memiliki posisi kuat akan memberikan pengaruh besar pada produk hasil perluasannya.

3) Perceived Risk

Persepsi terhadap risiko (perceived risk) adalah sebagai suatu pengalaman konsumen dimana ketidakyakinan muncul sebelum melakukan pembelian mengenai tipe dan tingkat kerugian yang diterima dari usaha untuk membeli dan menggunakan suatu produk (Hem dan Iversen dalam Khoiriyah, 2008). Perceived risk adalah konstruk multidimensional yang mengaplikasikan pengetahuan konsumen secara tidak pasti tentang suatu produk sebelum dilakukan pembelian didasarkan pada tipe dan tingkat kerugian dari produk itu setelah dilakukan pembelian (Rangkuti dalam Lubis dan Sitompul, 2013).

4) Innovativeness

Innovativeness adalah sifat perorangan yang berhubungan pada daya penerimaan ide baru dan keinginan untuk mencoba merek baru (Khoiriyah, 2008). Innovativeness merupakan aspek kepribadian yang berhubungan dengan penerimaan konsumen untuk mencoba produk baru atau merek baru (Rangkuti dalam Lubis dan Sitompul, 2013). Selain itu, konsumen yang memiliki sifat Innovativeness ini suka melakukan banyak evaluasi pada perluasan merek terutama dalam hal jasa.

HIPOTESIS

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli sebelumnya mengenai pengaruh brand extension terhadap keputusan pembelian, maka didapatkan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 : Diduga terdapat pengaruh positif variabel similarity terhadap keputusan pembelian.

H2 : Diduga terdapat pengaruh positif variabel reputation terhadap keputusan pembelian.

(5)

H1+

H2+

H3+

H4+

H1+

H2+

H3+

H4+

H3 : Diduga terdapat pengaruh positif variabel perceived risk terhadap keputusan pembelian.

H4 : Diduga terdapat pengaruh positif variabel innovativeness terhadap keputusan pembelian.

KERANGKA PEMIKIRAN

Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 1.

Kerangka Penelitian

Variabel independen Variabel dependen

Brand Extension

Keterangan :

: Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-

Similarity (X1)

Reputation (X2)

Perceived Risk (X3)

Innovativeness (X4)

Keputusan Pembelian (Y)

(6)

kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel (Kerlinger, 1996 dalam Riduwan, 2005: 49).

2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pemakai So Klin softener di Purworejo. Teknik pengambilan sampel menggunakan Judgement Purposive Sampling dengan sampel sebanyak 100 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert yang sudah diuji coba dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.

3. Uji Instrumen a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan corrected item total correlation.

Jika korelasi faktor positif dan besarnya ≥ 0,3 dapat dianggap sebagai konstruk kuat atau instrumen mempunyai validitas yang baik. Begitu pula sebaliknya, jika korelasi faktor negatif < 0,3 dapat dianggap sebagai konstruk lemah atau instrumen mempunyai validitas yang tidak baik (Ghozali, 2006).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur (kuesioner). Suatu alat ukur dapat disebut reliabel jika mempunyai nilai Cronbach Alpha ≥ 0,6 dan sebaliknya jika nilai Cronbach Alpha < 0,6 maka instrumen tidak reliabel (Arikunto, 2002: 170).

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian Konsumen

a = Konstanta

b1, b2, b3, b4 = Koefisien Regresi

X1 = Similarity

X2 = Reputation

(7)

X3 = Perceived risk

X4 = Innovativeness

e = Error term (Variabel Pengganggu)

DEFINISI OPERASIONAL 1. Similarity (X1)

Similarity (tingkat kemiripan dengan merek asal) yaitu tingkat kemiripan dengan kategori merek induk. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa konsumen akan membangun sifat lebih terhadap perluasan merek (Boush, et al dalam Khoiriyah 2008).

Indikator yang digunakan adalah :

a. Tingkat kemiripan produk perluasan terhadap merek induk.

b. Tingkat kemiripan suasana perasaan pemakai saat menggunakan merek induk dengan merek perluasan.

c. Tingkat kemiripan manfaat yang diperoleh saat menggunakan produk.

d. Tingkat penyajian produk antara merek induk dengan merek perluasan.

2. Reputation (X2)

Reputation (reputasi merek induk) menunjukkan merek yang kuat akan lebih banyak memberikan keuntungan daripada merek yang lemah (Aaker dan Keller, 1992, Smith dan Park, 1992, dalam Khoiriyah, 2008) .

Indikator yang digunakan adalah : a. Citra Perusahaan induk.

b. Kualitas Produk perluasan yang dikeluarkan.

c. Konsumen mudah mengingat kembali karena kekuatan merek induk.

d. Asosiasi yang positif terhadap merek induk dan perluasan merek.

3. Perceived Risk (X3)

Persepsi terhadap risiko yang dihubungkan dengan kategori perluasan (perceived risk), dapat diartikan juga sebagai suatu pengalaman konsumen dimana ketidakyakinan muncul sebelum melakukan pembelian mengenai tipe dan tingkat kerugian yang diterima dari usaha untuk membeli dan menggunakan suatu produk (Hem dan Iversen dalam Khoiriyah, 2008).

(8)

Indikator yang digunakan adalah :

a. Perasaan yang belum terpuaskan saat menggunakan merek induk.

b. Perasaan kurang lengkap atas produk-produk yang disajikan.

c. Konsekuensi yang diterima atas keputusan yang diambil.

d. Tingkat melakukan kesalahan dalam memilih sesuatu.

4. Innovativeness (X4)

Innovativvenes adalah masalah personal yang berkaitan dengan penerimaan seseorang terhadap adanya produk baru dan seberapa jauh keinginan untuk mencoba produk baru tersebut (Hem dan Iversen dalam Khoiriyah, 2008).

Indikator yang digunakan :

a. Selalu mencari ide dan pengalaman baru.

b. Melakukan aktivitas yang tidak seperti biasanya

c. Terkait dengan aktivitas penggunaan produk yang lain dari biasanya.

d. Kesenangan terhadap kejutan-kejutan yang diberikan suatu produk.

e. Kesenangan dalam mencari pengalaman produk baru dan mengganti rutinitas dengan produk yang lama.

5. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian merupakan keputusn pembeli tentang pilihan merek yang akan dibeli (Kotler dan Amstrong dalam Habibi, 2013).

Indikator yang digunakan adalah : a. Kebutuhan tentang produk

b. Penentuan pembelian sesuai dengan kebutuhan.

c. Penentuan keputusan pembelian d. Perasaan setelah membeli.

(9)

PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN 1. Hasil Uji Validitas

Hasil uji validitas data akhir (100 responden) yang dilakukan menggunakan software SPSS 19,0 for windows diperoleh hasil bahwa nilai validitas untuk variabel similarity (X1), reputation (X2), perceived risk (X3), innovativeness (X4), dan keputusan pembelian (Y) memiliki nilai r hitung per item pertanyaan lebih dari 0,3, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner terbukti valid.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas data akhir (100 responden) yang dilakukan dengan alat bantu software SPSS 19,0 for windows diperoleh hasil bahwa nilai reliabilitas untuk variabel similarity (X1), reputation (X2), perceived risk (X3), innovativeness (X4), dan keputusan pembelian (Y) memiliki nilai Cronbach Alpha dan Cronbach Alpha if Item Deleted > 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner terbukti reliabel.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil uji regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Variabel Standardized

Coeficients Beta p value Keterangan

Similarity 0,354 0,000 Positif dan signifikan

Reputation 0,302 0,000 Positif dan signifikan

Perceived Risk 0,285 0,000 Positif dan signifikan Innovativeness 0,106 0,025 Positif dan signifikan Sumber: Data Primer Diolah, 2014

Hasil regresi pengaruh similarity terhadap keputusan pembelian menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,000 (kurang dari 0,05), sehingga hipotesis 1 (H1) yang menyatakan bahwa similarity berpengaruh positif pada keputusan pembelian So Klin softener di Purworejo terdukung. Hal ini menjelaskan bahwa ketika konsumen merasa So Klin softener dan So Klin detergent memiliki kemiripan yang cukup tinggi, memiliki kemiripan suasana saat melakukan pemakaian So Klin softener dengan So Klin

(10)

detergent, merasa So Klin softener dengan So Klin detergent memiliki kemiripan manfaat, dan merasa penyajian So Klin softener cukup memuaskan, maka keputusan pembelian konsumen terhadap So Klin softener akan semakin meningkat.

Hasil regresi pengaruh general interior terhadap keputusan pembelian menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,000 (kurang dari 0,05), sehingga hipotesis 2 (H2) yang menyatakan bahwa reputation berpengaruh positif pada keputusan pembelian So Klin softener di Purworejo terdukung. Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa saat konsumen beranggapan bahwa citra perusahaan Wings cukup baik, kualitas produk So Klin softener yang dikeluarkan perusahaan Wings baik, saat konsumen dapat dengan mudah mengenali So Klin sofetner di antara merek yang lainnya, dan memiliki asosiasi yang positif terhadap So Klin detergent dan So Klin softener, maka keputusan pembelian konsumen terhadap So Klin softener akan meningkat.

Hasil regresi pengaruh store layout terhadap keputusan pembelian menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,000 (kurang dari 0,05), sehingga hipotesis 3 (H3) yang menyatakan bahwa perceived risk berpengaruh positif pada keputusan pembelian So Klin softener di Purworejo terdukung. Hal ini menjelaskan bahwa ketika konsumen merasa puas saat menggunakan So Klin detergent, merasa cukup lengkap atas penyajian So Klin softener, merasa rendahnya risiko atas keputusan menggunakan So Klin softener, dan merasa tingkat kesalahan konsumen dalam memilih produk So Klin softener cukup rendah, maka keputusan pembelian konsumen terhadap So Klin softener akan semakin meningkat.

Hasil regresi pengaruh interior display terhadap keputusan pembelian menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,025 (kurang dari 0,05), sehingga hipotesis 4 (H4) yang menyatakan bahwa innovativeness berpengaruh positif pada keputusan pembelian So Klin softener di Purworejo terdukung. Hal ini dapat dijelaskan bahwa ketika konsumen selalu mencari ide dan pengalaman baru tentang produk So Klin, suka melakukan aktivitas yang tidak seperti biasanya, senang mencari pengalaman dengan produk baru dari So Klin softener, ingin mencoba produk So Klin softener suka terhadap kejutan-kejutan yang diberikan So Klin softener, dan suka mencari

(11)

pengalaman baru dari produk So Klin softener, maka keputusan pembelian konsumen terhadap So Klin softener akan semakin meningkat.

PENUTUP 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa brand extension (similarity, reputation, perceived risk, dan innovativeness) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian So Klin softener di Purworejo.

Oleh karena itu keempat variabel tersebut perlu diperhatikan oleh perusahaan Wings, karena dengan semakin tingginya similarity, reputation, perceived risk, dan innovativeness yang dimiliki merek So Klin, maka keputusan pembelian So Klin softener di Purworejo akan semakin meningkat.

2. Implikasi

a. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa similarity, reputation, perceived risk, dan innovativeness berpengaruh terhadap keputusan pembelian So Klin softener di Purworejo, oleh karena itu keempat variabel tersebut perlu diperhatikan oleh perusahaan Wings, karena dengan semakin tingginya similarity, reputation, perceived risk, dan innovativeness yang dimiliki merek So Klin, maka keputusan pembelian So Klin softener di Purworejo akan semakin meningkat.

b. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini mendukung atau memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Efendi dan Lubis (2011), Lubis dan Sitompul (2013), dan Putri, dkk (2013) tentang keputusan pembelian konsumen, bahwa keputusan pembelian konsumen dapat ditimbulkan atau didorong oleh faktor-faktor brand extension yang terdiri dari similaritas, reputasi, perceived risk, dan innovativeness (Rangkuti dalam Lubis dan Sitompul, 2013) .

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Barata, D.D. (2007). Pengaruh Penggunaan Strategi Brand Extension pada Intensi Membeli Konsumen. Jurnal Manajemen. Vol. 2. No. 2.

Danibrata, A. (2008). Pengaruh Perluasan Merek terhadap Citra Merek pada Produk- Produk Pepsodent. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vo. 10. No. 1, 37-46.

Effendi dan Lubis, A.N. (2011). Pengaruh Brand Extension Sabun Mandi Lifebuoy ke Sampo Lifebuoy terhadap keputusan Membeli konsumeen di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Diakses dari repository.usu.ac.id/simple-search pada 15 Februari 2014.

Fajrianthi, Z.F. (2005). Strategi Perluasan merek dan Loyalitas Konsumen. Insan. Vol. 7.

No. 3.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Habibi, M. (2013). Pengaruh Dimensi Gaya Hidup terhadap Keputusan pembelian Smartphone Blackberry Di Purworejo. Jurnal Segmen. Vol. 10.No.1a.

Hem, L. dan Iversen, N.M. (2001). Factor Influencing Succesful Brand Extension. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Khoiriyah, S. (2008). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Brand Extension sebagai Strategi Pengembangan Produk Baru. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol.

8, No. 2, hal. 113-122.

Kuncoro, M. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Lubis, A.N. dan Sitompul, S.L. (2013). Pengaruh Brand Extension Pembersih Wajah Pond’s White Beauty ke Pelembab Wajah Pond’s Flawless White terhadap Keputusan Membeli Konsumen Di Fakultas Ekonomi USU. Jurnal Universitas Sumatera. Vol. 1, No. 3.

Musay, S.P. (2013). Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Konsumen KFC Kawi Malang). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 3. No. 2.

Putri, A.E., Apriatni E.P., dan Wijayanto, A. (2013). Pengaruh Perluasan Merek dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Sampo Dove Di Semarang.

Jurnal bisnis dan Ekonomi. Vol. 2. No. 2.

Rahmadhany, S. (2011). Pengaruh Perluasan Merek terhadap Minat Beli Konsumen (Studi pada Pepsodent Mouthwash). Diakses dari lontar.ui.ac.id.

Rangkuti, F. (2002). Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

(13)

Rangkuti, F. (2004). The Power of Brand (Teknik Mengelola Brand equity Strategi Pengembangan Merek plus Analisa dengan SPSS). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, F. (2006). Meansuring Customer Satisfaction. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: CV. Alfabeta.

Schiffman, L. dan Kanuk, L.L. (2004). Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sekaran, U. (2006). Research Methods for Business. Jakarta: Salemba Empat.

Setiadi, N.J. (2003). Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Kencana Prenanda Media.

Simamora, B. (2001). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian (Cetakan Kesembilan ed.). Bandung: CV.

Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta.

Swa Online. (2012). Banyak Merek Lokal yang Sukses Mengglobal. Diakses dari www.swa.co.id pada 8 Mei 2014.

Umar, H. (2002). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wibowo, E. (2012). Analis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Konsumen terhadap Brand Extension). Jurnal Akuntasi dan Keuangan. Vol. 5. No. 1.

Widayati, I. (2005). Pengaruh Brand Extension pada merek hansaplast terhadap Keputusan Konsumen di kelurahan Sumbersari Lowokwaru Kota Malang. Diakses dari http://library.um.ac.id pada 15 Februari 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam laporan ini akan membahas mengenai penentuan lokasi-lokasi yang sesuai dan luasan lahan yang akan dipergunakan sebagai lokasi ekspansi (perluasan) Kota Enschede pada masa

Yayasan Pendidikan Sudirman Semarang berupaya untuk terus merintis peningkatan mutu kualitas dan kuantitas pendidikannya yang didasari dengan dasar kependidikan yang

3 Pertanyaan sentral dalam tulisan ini adalah: apakah hukum internasional dapat digunakan atau dipilih oleh para pihak sebagai hukum yang akan diterapkan oleh badan

Ikhlas adalah suasana kewajiban yang mencerminkan motivasi bathin kearah beribadah kepada Allah dan kearah membersihkan hati dari kecenderungan untuk melakukan

siklus pengaturan lingkungan, penegakan hukum lingkungan berada dalam suatu sistem yang terdiri dari beberapa unsur didalamnya yang secara dinamis terbentuk menjadi satu kesatuan

[r]

Dimana sistem pakar bila dikaitkan dengan kemampuan dokter dalam mendiagnosa secara dini kondisi kesehatan pasien, dapat diciptakan suatu sistem komputer yang bertugas untuk

[r]