• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN DANA TALANGAN HAJI PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK CABANG CIREBON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN DANA TALANGAN HAJI PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK CABANG CIREBON"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN DANA TALANGAN HAJI PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK

CABANG CIREBON

A. Dana Talangan Haji Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon 1. Pengertian Dana Talangan Porsi Haji

Dana talangan haji merupakan salah satu produk pembiayaan yang ada pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon. Produk ini yang menurut pengertiannya adalah sebabagai berikut seperti yang dipaparkan oleh Account officer:

“Dana Talangan Porsi Haji adalah pinjaman yang ditujukan untuk membantu nasabah mendapatkan porsi keberangkatan haji lebih awal, meskipun saldo tabungan haji nasabah belum mencapai syarat pendaftaran porsi. Produk ini diperuntukkan perorangan warga negara republik Indonesia (WNI) yang cakap hukum yang berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan.”1

Dari paparan tersebut dapat dipahami produk dana talangan haji merupakan pinjaman kepada nasabah yang beragama Islam dan menginginkan atau berniat untuk menunaikan ibadah haji akan tetapi nasabah tersebut belum mempunyai uang yang mencapai syarat pendaftaran porsi, akan tetapi dengan memanfaatkankan dana talangan haji nasabah calon haji memberikan kemudahakan mendaftar dan mendapatkan kejelasan akan seat porsi haji keberangkatannya. Sedangkan yang dimaksud dengan seat atau nomor porsi adalah nomor urut pendaftaran haji yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI melalui Sistem komputerisasi haji terpadu bagi jama’ah haji yang mendaftar dengan terdiri dari 10 digit angka. Produk ini hanya diperuntukan untuk seluruh warga negara Indonesia yang cakap hukum atau tidak sedang berurusan dengan lembaga penegak hukum dengan batas usia minimal 21 tahun baik pria maupun wanita, dengan usia maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pelunasan pembiayaan talangan haji.

1Wawancara dengan Bapak Jaka pada hari Kamis,10 Juli 2014 Pkl.14.00 WIB.

(2)

Dana talangan haji ini mempunyai tujuan dalam merespon kebutuhan masyarakat mengenai pengurusan haji dan talangan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH). Hal ini sesuai dengan pernyataan wawancara dengan Account Officer dan pengurus pembiyaan, menyampaikan bahwa:

“Untuk membayar biaya perjalan Ibadah Haji (BPIH) Calon jama’ah haji harus menyediakan uang sebesar Rp.25.000.000,- untuk bisa mendapatkan porsi keberangkatan haji. Akan tetapi masyarakat tidak semua memiliki uang tunai untuk membayarkannya, oleh sebab itu perbankan syari’ah berperan membantu pengurusan haji. Dalam hal ini PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon memfasilitasi produk dana talangan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan seat atau porsi haji dengan terlebih dahulu memliki tabungan haji arafah sebesar Rp.2.7500.00,-.”2

Analisis dari wawancara tersebut merupakan perbankan syari’ah yang salah satu asasnya adalah memberikan kemudahan atau menolong nasabahnya yang membutuhkan pelayanan yang dibutuhkan menjadi prinsip yang di anut oleh BMI, begitu juga terkait ibadah haji bukan hanya niat yang dibutuhkan akan tetapi adanya kemampuan atau terpenuhinya ongkos biaya perjalanan ibadah haji yang telah ditetapkan oleh Kementrian Agama RI, dalam hal ini Dirjen Haji dan Umrah yaitu calon jama’ah haji harus mendaftarkan porsi haji dengan minimal untuk mendapatkan seaat atau porsi hajinya adalah sebesar Rp.25.000.000,-.

Bank syari’ah menyadari begitu besarnya minat kaum muslimin di Indonesia yang menginkan ibadah haji sebagai penyempurna rukun Islam yang ke lima, maka perbankan syari’ah dalam hal ini Bank Muamalat menyediakan fasilitas untuk kemudahan nasabahnya untuk mendapatkan porsi atau seat haji yaitu dengan terlebih dahulu memliki tabungan haji arafah sebesar Rp.2.750.00,- setelah terpenuhinya syarat awal tersebut maka nasabah calon haji dapat melakukan pengajuan pembiayaan dana talangan haji pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon.

Produk dana talangan haji ini sudah lama diluncurkan oleh PT.

Bank Muamalat Indonesia, Tbk. cabang Cirebon, mulai diluncurkan atau di pasarkan semenjak berdirinya atau dibukanya Bank Muamalat Indonesia

2Wawancara dengan Bapak Jaka pada hari Kamis, 10 Juli 2014 Pkl.14.00 WIB.

(3)

cabang Cirebon sekitar tahun 2003. Dana talangan haji sempat booming atau mendapatkan minat yang sangat antusia atau minat masyarakat yang sangat tinggi sekitar tahun 2010 sampai dengan 2011, hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang menginginkan naik haji akan tetapi belum terpenuhinya total sejumlah setoran awal BPIH untuk mendapatkan porsi haji, dan BMI sendiri memfasilitasi atau merespon melalui produk pembiayaan dana talangan haji dan daftar tunggu antrian juga masih terbilang cepat yaitu antara 2-3 tahun sehingga banyak sekali masyarakat yang ingin menggunakan produk tersebut terlebih lagi karena sudah ada kerjasama antara pihak Bank Muamalat Indonesia dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji yang ada di masyarakat, hal ini seperti Account officer menjelaskan:

“Produk dana talangan haji di luncurkan sejak BMI berdiri tapi di cabang Cirebon mulai dipasarkan pada tahun 2003 yaitu sejak BMI ada di cirebon. Talangan haji booming tahun 2010 sampai dengan 2011, karena pada saat itu banyak masyarakat ingin naik haji tetapi jumlah dananya belum ada sehingga untuk memperoleh porsi haji bisa lewat dana talangan di BMI. Selain itu karena daftar tunggu haji waktu itu antara 2-3 tahun sehingga masyarakat lebih tertarik untuk memanfaatkan fasilitas ini terlebih lagi karena sudah ada kerjasama antara KBIH-KBIH yang ada dimasyarakat.”3

Adanya persyaratan yang harus dipenuhi bagi nasabah calon haji sebelum penggunaan atau melakukan pembiyaan produk dana talangan haji pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang menjadi syarat mutlak dan harus dipenuhi seperti nasabah harus memiliki tabungan haji arafah dimana tabungan ini adalah tabungan dalam mata uang rupiah yang dikhususkan bagi masyarakat muslim Indonesia yang berencana menunaikan ibadah Haji. Tabungan haji arafah dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan akad wadiah (titipan), setelah memilki tabungan haji arafah yang mempunyai saldo yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka ada beberapa persyaratan administrasi lainnya yang harus dipenuhi yaitu mengisi formulir permohonan pembiayaan talangan untuk individu, menyertakan foto copy KTP yang masih berlaku, dan Kartu Keluarga, serta surat Nikah untuk bagi yang

3Wawancara dengan Bapak Jaka pada hari Kamis,10 Juli 2014 Pkl.14.00 WIB.

(4)

sudah menikah, asli slip gaji serta surat keterangan kerja (untuk pegawai atau karyawan), foto copy mutasi rekening buku tabungan atau statement giro tertanda 3 bullan terakhir, rekening telepon dan listrik 3 bulan terakhir, serta laporan keuangan atau usaha (bagi wiraswasta dan profesional) seperti yang dijelaskan oleh Account Officer adalah sebagai berikut:

“Bagi nasabah, sebelumnya harus memiliki “Tabungan Haji Arafah” tabungan ini dalam mata uang rupiah yang dikhususkan bagi masyarakat muslim Indonesia yang berencana menunaikan ibadah Haji.

Tabungan haji dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan akad wadiah (titipan) dan memenuhi persyaratan administrasi yaitu Formulir permohonan pembiayaan untuk individu, fotocopy KTP dan Kartu Keluarga, Fotocopy surat nikah (bila sudah menikah), Asli slip gaji

& surat keterangan kerja (untuk pegawai atau karyawan), Fotocopy mutasi rekening buku tabungan atau statement giro 3 bulan terakhir, Fotocopy rekening telepon dan listrik 3 bulan terakhir, dan Laporan keuangan atau laporan usaha (bagi wiraswasta dan profesional).”4

Bank Mumalat Indonesia mengedepankan prinsip tolong menolong atau memberi kemudahan pada nasabah calon haji untuk memperoleh seat haji meski nasabah belum mempunyai uang sebesar Rp.25.000.000,- pada tahun itu, dan kemudahan lainnya yang diperoleh nasabah calon haji dalam membayarkan talangan hajinya dapat dilakukan secara sekaligus pelunasan maupun secara di angsur atau di cicil tanpa margin dengan batas waktu 3 tahun sebelum pemberangkatan haji. Dalam prakteknya terkait hal ini adalah pembiayaan dana talangan haji sebagai mana tujuan dari produk dana talangan haji Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang dijelaskan oleh Account officer sebagai berikut:

“Tujuan produk dana talangan haji BMI adalah supaya masyarakat lebih mudah memperoleh porsi haji tanpa harus menabung terlebih dahulu secara penuh sampai Rp.25.000.000,-. Sedangkan untuk Pembayaran talangan haji bisa di lakukan secara sekaligus atau di cicil tanpa margin dengan jangka waktu maksimal 3 tahun.”

4Wawancara dengan Bapak Jaka pada hari Kamis,10 Juli 2014 Pkl.14.00 WIB.

(5)

2. Penghitungan Ujroh atau Fee Dana Talangan Haji PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon

Dimisalkan Bapak Mahfud Hudlory selaku salah satu nasabah calon haji yang ingin melakukan pembiayaan dana talangan haji pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon, Pak Mahfud Hudlory sudah melengkapai persyaratan dan ingin mengambil pembiayaan dana talangan haji dengan jangka waktu pengembalian dana talangan 12 bulan, sedangkan jangka waktu pembiayaan pada dana talangan haji pada Bank Muamalat Indonesia cabang Cirebon dalam perkembangannya beragam yaitu 6, 12, 24, dan 36 bulan, akan tetapi perkembangan terakhir di 2014 inipada prakteknya hanya tersedia satu jangka waktu pengembalian dana talangan yaitu 12 bulan atau satu tahun dan tidak dapat di perpanjang periodenya sehingga tidak ada denda, melainkan kebijakan yang digunakan oleh pihak Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon adalah dengan pembatalan porsi, serta biaya ujrah tetap, sehingga terhindar dari penyelewangan dari Fatwa DSN-MUI seperti yang disampaikan Account ofiicer:

“Untuk dana talangan haji saat ini berbeda dan mengalami penyesuaian seperti yang ditetapkan fatwa DSN-MUI sedangkan biaya ujroh tetap dan tidak terpengaruh dengan besarnya dana al-qard seperti yang terdapat pada fatwa “Besar imbalan jasa al-ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan al-Qardh yang diberikan LKS kepada nasabah, serta jangka waktu pengembalian hanya satu tahun serta tidak ada perpanjangan yang menimbulkan dikenakannya denda” inilah sisi syari’ah dari dana talangan haji Bank Mumalat dalam pengaplikasian produk terhadap Fatwa yang telah ditetapkan.”5

Dari penjelasan tersebut dapatlah dipahami dan sejalan dengan nafas fatwa DSN-MUI No. 29/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syariah pada ketentuan umum point ke empat yang menyatakan “Besar imbalan jasa al-Ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan al-Qardh yang diberikan LKS kepada

5Wawancara dengan Bapak Jaka pada hari Selasa, 15 Juli 2014 Pkl. 07.00 WIB.

(6)

nasabah”6 seperti penjelasan berikut dimisalkan merupakan contoh penghitungan ujrah Pak Mafud Hadlory selaku nasabah calon haji yang melakukan pembiayaan dana talangan haji dengan melakukan pembiayaan dana talangan sebesar Rp.24.500.000,- dengan jangka waktu 12 bulan:

Tabel 4.1

(Penghitungan Ujroh Dana Talangan Porsi Haji PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon7)

Jangka Waktu Uraian 24,5 Juta

12 Bulan Saldo rekening Rp. 500.000,-

Ujroh Rp. 5.000.000,-

Rek. BPIH Rp. 500.000,-

Materai Rp. 36.000,-

Total Rp. 6.036.000,-

Dengan fasilitas yang ditawarkan seperti, sudah tercover asuransi jiwa gratis jika saldo tabungan minimal Rp.5.000.000,- , tanpa agunan dan mendapatkan souvenir dengan perbulannya minimal mengangsur Rp.2.041.667,-.8

Jangka waktu mengenai dana talangan haji pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon hanya terdapat satu jangka waktu yaitu 12 bulan, yang artinya sudah melunasi daftar tunggu pemberangkatan yang menjadikan hilang rasa ragu dari ketidakwajiban untuk berhaji dikarenakan menggunakan dana talangan atau berhutang dalam mendapatkan atau menutupi tabungannya sebagai syarat minimal yang wajib disetorkan kepada Kemenag untuk mendapatkan kepastian keberangkatan, tidak ada jangka waktu tambahan, disetorkan setiap bulannya untuk talangan, tidak ada biaya tambahan yang mengundang tambahan atau riba, ujrah yang di dapat oleh pihak bank tidak didasarkan pada jumlah talangan,

6Dewan Syari’ah Nasional MUI-Bank Indonesia, Himpunan Fatwa dewan Syari’ah Nasionnal MUI Edisi Revsi Tahun 2006, 171. Perihal Pandangan Perlunya Dewan Syari’ah Nasional dalam Penetapan Fatwa Pembiayaan Haji oleh LKS.

7Data Internal Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon Tentang Pedoman Analisa Pembiyaan.

8Data Internal Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon Tentang Pedoman Analisa Pembiyaan.

(7)

3. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Dana Talangan Haji pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon

Prosedur merupakan suatu proses kejadian yang mana kejadian tersebut saling keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, begitu juga pembiayaan dana talangan haji pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon mempunyai prosedur yang harus dilakukan ketika nasabah atau calon jama’ah hajiingin melakukan pembiayaan dari mulai pengajuan hingga ketahap akhir atau pencairan.

a. Nasabah Datang ke PT. Bank Muamalat Indonesia Cab. Cirebon - Datang sendiri

- Berdasarkan referensi nasabah lain atau kolektif

- Melalui marketing Muamalat Event, pembagian brosur dll.

g. Kemudian menyerahkan kepada pihak komite untuk disetujui, akan tetapi sebelum melakukan persetujuan dilakukan review kembali atau mengevaluasi isi berkas yang ada.

h. Komite menyetujui atau tidak tergantung dari berkas-berkas atau dokumen yang bisa dikatakan valid untuk dibiayai, pada bagian ini ada bagian reviewer yang mengevaluasi baik dari segi dokumen atau kondisi nasabah.

i. Melakukan persiapan akad pembiayaan bisa dilihat kondisi atara penjual dan pembeli, kemudian langsung menghubungi notaris untuk menandatangani akad tersebut serta terkait bahwa debitur melakukan pembiayaan dana talangan haji

b. Nasabah langsung menghubungi Costumer Sevice (CS) atau marketing guna menggali informasi mengenai kesesuaian debitur terkait pembiayaan dana talangan haji.

c. Melengkapi berkas-berkas persyaratan dalam melakukan pembiayaan dana talangan haji.

d. Diproses lebih lanjut mengenai:

- Kelengkapan berkas-berkas - Keabsahan dokumen

(8)

Gambar 4.1

(Prosedur Pengajuan Pembiayaan Dana Talangan Haji pada PT.

Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon9)

Analisis mengenai prosedur pengajuan pembiayaan dana talangan haji:10

a. Pertama nasabah datang ke PT. Bank Muamalat Indonesia cabang Cirebon untuk melakukan pembiayaan terkait kebutuhan yang ingin dipenuhi, baik dengan nasabah itu datang sendiri kepada pihak bank (walk in customer), nasabah dapat referensi dari partner baik teman dekat (reveral) ataupun kelompok serta kolektif sehingga nasabah datang atas dasar karena diberi tahu oleh nasabah lain atau pihak bank mengerahkan bagian marketing untuk memperkenalkan produknya baik melalui door to door, buka stand, pameran perbankan dan lain-lain (facing).

b. Setelah nasabah datang, kemudian nasabah langsung menghubungi bagian Customer Service (CS) atau bagian marketing untuk menggali informasi lebih mengenai pembiayaan dana talangan hajisesuai dengan kebutuhan nasabah calon jama’ah haji.

c. Setelah mengetahui informasi mengenai pembiayaan dana talangan haji, kemudian nasabah harus melengkapi segala persyaratan.

Berkas-berkas persyaratan yang harus dipenuhi.

d. Diproses lebih lanjut mengenai kelengkapan berkas-berkas nasabah yang mengajukan pembiayaan dana talangan hajidan di periksa mengenai keabsahan berkas-berkas nasabah tersebut, biasanya dilakukan oleh bagian marketing bank.

e. Setelah diperiksa mengenai kelengkapan dan keabsahan berkas, kemudian bagian marketing melakukan pengecekan, pengecekan

9Data diolah oleh penulis.

10Wawancara dengan Bapak Bapak Jaka pada hari Kamis, 10 Juli 2014 Pkl. 04.30 WIB.

j. Setelah semua berkas dan dokumen lengkap maka tahap terakhir yaitu melakukan pencairan pembiayaan (dropping)

(9)

guna mengetahui nasabah tersebut apakah mempunyai tanggungan hutang atau tidak.

f. Kemudian melakukan analisis 5C, Character, Capital, Capacity, Condition, collateral dan semua hal mengenai profil nasabah, history usaha dan sebagainya. Berikut Pedoman analisa 5C pembiayaan dana talangan haji meliputi:11

1. Character, menggambarkan tanggung jawab terhadap kewajibannya (kemauan memenuhi kewajibannya), kebiasaan pribadinya (apakah suka berjudi, spekulasi, bohong, dan hal yang buruk lainnya), Kejujuran (bersifat terbuka atau tertutup) dan tingkat keagamaannya.

2. Capital, menggambarkan struktur keuangan atau kekuatan posisi keuangan nasabah selaku calon haji dalam melunasi jumlah talangan yang telah diberikan, besaran saldo tabungan haji mengindikasikan nasabah serius dalam melakukan pembiayaan dana talangan haji, sehingga dana talangan diharapkan mampu terlunasi sebelum jatuh tempo atau pemberangkatan.

3. Capasity, menggambarkan kemampuan pengaturan nasabah dalam mengelola keuangannya, serta kemampuan usaha dalam membayar kembali pembiayaan dana talangan haji yang telah diterimanya.

4. Collateral, menggambarkan bagaimana tingkat usaha atau penghasilan yang nasabah peroleh dalam kegiatan usaha atau bekerja sehingga dari usaha yang dijalankannya mampu membayar pembiayaan yang telah dilakukan.

5. Condition, menggambarkan kondisi ekonomi, sosial, maupun politik yang mempengaruhi nasabah itu sendiri, sehingga dikemudian hari nasabah mampu mempertahankan niatnya dalam melunasi dana talangan dan melaksanakan hajinya sehingga tidak terjadi pengunduran atau pembatalan pemberangkatan ibadah hajinya.”

11Data Internal Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon Tentang Pedoman Analisa Pembiyaan Tahun 2014.

(10)

g. Sebelum pembiayaan dana talangan haji disetujui oleh bagian komite, terlebih dahulu membuat SP3 (surat persetujuan prinsip pembiayaan), bagian komite melakukan review atas segalanya mengenai berkas-berkas yang diajukan.

h. Setelah berkas-berkas semua dikatakan valid maka bagian komite akan menyetujui untuk segera dilakukan pencairan pembiayaan, akan tetapi pada bagian komite ada bagian reviewer untuk melakukan pengecekan dari segi berkas-berkas atau kondisi nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan dana talangan haji.

i. Setelah pembiayaan disetujui oleh pihak komite, maka nasabah harus menandatangani akad pembiayaan dana talangan haji dengan bahwa nasabah sedang melakukan akad pembiayaan dana talangan haji dan secara cakap hukum pihak nasabah tidak bisa melakukan penipuan dengan kata lain nasabah tersebut terikat dengan akad pembiayaan dana talangan haji.

j. Setelah tahap demi tahap terpenuhi, maka pembiayaan tersebut bisa langsung dropping (pencairan).

Adapun persyaratan dalam pengajuan pembiayaan dana talangan haji pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon sebagai berikut:12

a. Memiliki Tabungan Haji Arafah dengan saldo minimum Rp.2.750.000,-

b. Formulir permohonan pembiayaan untuk individu.

c. Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga.

d. Fotocopy Surat Nikah (bila sudah menikah).

e. Asli slip gaji &surat keterangan kerja (untuk pegawai atau karyawan).

f. Fotocopy mutasi rekening buku tabungan atau statement giro 3 bulan terakhir.

g. Fotocopy rekening telepon dan listrik 3 bulan terakhir.

12Wawancara dengan Bapak Jaka pada hariKamis, 10 Juli 2014 Pkl. 14.30 WIB.

(11)

h. Laporan keuangan atau laporan usaha (bagi wiraswasta dan profesional)

4. Prosedur Pendaftaran Porsi Haji Reguler Kantor Kemenag On Line Untuk pengajuan talangan haji dan pengurusan porsi haji reguler kantor Kemenag On Line (Mekanisme pendaftaran formulir Surat Permohonan Pergi Haji dimana proses entry data calon jama’ah haji pada SPPH dilakukan di Bank Penerima Setoran BPIH) nasabah calon jama’ah haji BMI harus melalui beberapa tahap yang harus dilalui, hal ini sesuai dengan yang tertera prosedur pelaksanaan layanan haji Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon yaitu:13

a. Calon jama’ah haji setelah membuka tabungan haji di BMI dan saldo mencukupi jumlah setoran awal BPIH sesuai ketentuan maka nasabah mendatangi Kantor Kemenag kabupaten atau kota dengan membawa persyaratan:

1) Buku tabungan haji dan foto copy yang sudah dilegalisir oleh BMI.

2) Foto copy KTP dan KK yang masih berlaku.

3) Surat Keterangan Sehat.

4) Foto copy akte lahir/ surat kenal lahir/ buku nikah/ ijazah.

5) Foto berwarna terbaru sebanyak 10 lembar dengan latar belakang putih dengan tampak wajah 70-80% sesuai dengan ketentuan Kankemenag RI.

b. Petugas Kankemenag melakukan registrasi data calon jama’ah, haji melalui Siskohat (sistem komputerisasi haji terpadu).

c. Calon jama’ah menerima print out lembar SPPH yang berisikan data calon jama’ah haji, nomor pendaftaran dan nomor SPPH (Surat permohonan pergi haji).

d. Calon jama’ah haji melakukan pendaftaran porsi dan pembayaran setoran awal BPIH di BMI dengan membawa lembar SPPH yang sudah ditandatangani pejabat Kemenag RI.

e. Teller menerima calon jama’ah haji untuk memeriksa SPPH, form aplikasi transfer atau pemindah bukuan, kemudian memasukan nomor

13Data Internal Bank Muamalat terkait Prosedur Pelaksanaan Layanan Haji Bank Muamalat tahun penetapan 2013.

(12)

pendaftaran sesuai yang tertera di lembar SPPH dan nomor rekening tabungan haji nasabah bersangkutan kedalam kolom yang tertera pada menu aplikasi switching haji. Setelah data-data jama’ah haji dalam SPPH telah sesuai kemudian teller mencetak bukti pembayaran setoran awal BPIH melalui passbook, kemudian bukti setoran awal BPIH tersebut diberikan kepada nasabah dan mengarahkannya ke customer service untuk mencetak bukti setoran awal BPIH.

f. Customer service menerima calon jama’ah haji setelah menerima bukti pembayaran dari calon jama’ah kemudian memasukaan nomor porsi kedalam menu aplikasi switching haji dan mencetak bukti setoran awal BPIH. Setelah itu customer service menandatangani di atas materai bukti setoran awal BPIH oleh pejamat yang berwenang.

Setelah itu menempelkan pasfoto calon jama’ah sesuai dengan pasfoto di SPPH di setiap lembar kelima bukti setoran awal BPIH ditempel pasfoto calon jama’ah haji sebanyak 2 lembar yang salah satunya diletakkan pada sudut kiri atas. Kemudian membubuhkan stempel Bank Muamalat di setiap pasfoto calon jama’ah haji dengan lembar pertama untuk jama’ah kemudian lembar berikutnya untuk talangan haji disimpan Bank Muamalat sebagai jaminan, dan disimpan sebagai file serta lembar berikutnya untuk nasabah dan disampaikan ke Kantor Kementrian Agama RI.

g. Calon jama’ah haji kembali ke kantor Kemenag dan menyerahkan bukti setoran awal BPIH, dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah mendaftarkan porsi.

h. Selanjutnya calon jama’ah haji menunggu informasi pelunasan BPIH dari Kementerian Agama RI.

(13)

Gambar 4.2

(Alur Pendaftaran Haji PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon14)

5. Prosedur Pelunasan BPIH Dana Talangan Haji PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon.

Apabila masa pelunasan telah tiba, Kantor Kemenag akan mengumumkan daftar calon jama’ah haji yang masuk dalam alokasi porsi dan berhak diberangkatkan pada tahun berjalan. Calon jama’ah haji yang dinyatakan berhak dapat melunasi BPIH dengan mendatangi Bank Mumalat tempat semula melakukan pembayaran setoran awal BPIH dengan membawa bukti setoran awal BPIH dan membawa pasfoto berwarna sebanyak 5 lembar (sesuai ketentuan Kantor Kementerian Agama RI).

Dapat juga dengan nasaah calon haji datang ke BMI dengan membawa pasfoto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 5 lembar dan membawa Bukti Setoran Awal (lembar 1). Kemudian Cusomer Service memberikan

14Sumber Data Internal Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon Tahun 2014.

(14)

informasi sisa pelunasan sesuai kurs yang berlaku saat itu, melakukan kesesuaian data calon haji ke menu Siskohat, mencetak bukti setoran lunas (continous form 5 lembar), menempelkan pasfoto calon haji di setiap lembar, dengan lembar pertama dibubuhi materai Rp.6.000,- dan ditandatangani oleh Pejabat atau Kru yang ditetapkan oleh Branch Manager, kemudian membubuhkan stempel BMI di atas materai. Setelah mendapatkan bukti pelunasan BPIH di atas materai cukup oleh pejabat berwenang yang dibubuhi stempel Bank Muamalat, selanjutnya calon jama’ah haji BPIH dapat melapor ke Kankemenag sesuai domisili dan menyerahkan bukti pelunasan BPIH. Selambat-lambatnya 7 hari kerja dari tanggal pelunasan dengan menyerahkan lembar bukti setora lembar kedua dan ketiga.

Gambar 4.3

(Alur Pelunasan Haji PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon15)

15Sumber Data Internal Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon Tahun 2014.

(15)

Masa pelunasan haji pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon dilakukan dalam dua kali periode akan tetapi dari pihak Kemenag tidak mengumumkan waktunya, hal ini dilakukan untuk menghindari berbondong-bondong calon haji dalam melakukan pelunasan. Akan tetapi dalam prakteknya Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon membuka waktu pelunasan selama 1 bulan terhitung misalnya di tahun 2014 dibuka masa pelunasan dari mulai tanggal 10 Juni sampai dengan 10 Juli 2014. Pelunasan ini juga biasanya mengacu rentang waktu 3 bulan sebelum keberangkatan jama’ah haji, hal ini di maksudkan untuk bagi calon jama’ah haji dalam melakukan persiapan-persiapan maupun latihan seperti manasik haji maupun aktifitas lainnya yang bermanfaat nanti ketika sampai atau pada saat melakukan ibadah haji.

Pelunasan ongkos naik haji dalam hal ini pemerintah melalui Kemenag berpatokan dengan nilai tukar atau kurs rupiah terhadap kurs dollar Amerika (U$). Dimana di tahun 2014 ini ubtuk ongkos naik haji ditetapkan sebesar 3.211. point 29 U$, artinya ketika hari pelunasan nilai tukar rupiah tinggal dikalikan dengan sejumlah yang telah ditetapkan oleh Kemenag. Hal ini sesuai dengan penjelasan Account Officer menyatakan:

“Masa pelunasan haji biasanya di bagi 2 periode yang menentukan adalah pemerintah melalui Kemenag. Tahun 2014 ini pelunasan haji di lakukan tanggal 10 juni sd 10 juli 2014. Pemerintah sengaja tidak mengumumkan adanya 2 periode pelunasan karena nantinya masyarakat akan berbondong bondong mengakhirkan waktu pelunasan.

Pelunasan haji jumlahnya tergantung dolar amerika karena ongkos haji pake standah dollar US. Tahun 2014 saat ini 3.211. point 29 dolar US.

Pelunasan biasanya di lakukan jangka waktu 3 bulan sebelum berangkat sehingga jamaah haji bisa persiapan latihan manasik dll.”16

Analisis pelunasan haji dimisalkan Bapak Mahfud Hudlory salah satu nasabah yang ingin melakukan pelunasan BPIH pada tanggal 5 Juli 2014, dengan pelunasan melalui seperti hal setoran awal pada Bank Muamalat maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu adanya perbedaan kurs keluar ongkos naik haji berbeda dengan kurs yang keluar seperti informasi yang ada di media masa atau televisi. Kurs ongkos naik haji ditetapkan oleh Kementrian Agama RI yang buka dari pukul 11.00

16Wawancara dengan Bapak Jaka pada hari Kamis, 10 Juli 2014 Pkl.14.00 WIB.

(16)

sampai dengan pukul 16.00 di setiap harinya. Biaya perjalanan ibadah haji Bapak Mahfud yang telah masuk adalah sebesar Rp.25.000.000, sedangkan biaya ongkos naik haji yang ditetapkan Kemenag sebesar $ 3.211,29 sedangkan kurs yang berlaku adalah sebesar Rp.12.067,- maka jumlah yang perlu dibayarkan untuk pelunasan adalah $ 3.211,9 x Rp.12.067 = Rp.38. 618.973,5,- dengan dikurangi BPIH setoran awal yang sudah masuk yaitu Rp.38.618.973,5 – Rp.25.000.000 = Rp.13. 618.973,5,- jadi total pelunasan yang harus dibayar oleh Bapak Mahfud Hudlory pada tanggal 5 Juli 2014 adalah sebesaar Rp.13.618.973,5,-.

Calon jama’ah haji diberiakan informasi mengenai biaya yang besarnya akan ditentukan dan bebankan kepada calon jama’ah haji oleh Kementrian Agama RI apabila calon jama’ah haji melakukan pembatalan setelah membayar pelunasan BPIH.

Pihak bank dalam hal ini Bank Muamalat Indonesia wajib menginformasikan kepada calon jama’ah haji mengenai biaya-biaya yang timbul akibat dari pembatalan setelah pelunasan.

6. Prosedur Pembatalan BPIH Dana Talangan Haji PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon.

Meski analisa pembiayaan telah dilakukan dengan sedemikian rupa, kebijakan selalu dipersiapkan untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pembatalan pemberangkatan dan uang yang telah masuk minta di kembalikan, kebijakan tersebut sudah dipersiapkan seperti yang dituturkan oleh Account officer menyatakan:

“Jika nasabah melakukan pengunduran diri maka dilakukan porsi pembatalan ke Kemenag RI (pembatalan porsi haji, form ini di isi pada waktu akad pembiayaan talangan haji sebagai mitigasi risiko bank). Jika nasabah meninggal maka akan di lakukan pembatalan porsi karena tidak di cover asuransi jiwa. Kemudian setelah cair porsinya maka akan di pakai untuk pelunasan di bank. Kecuali dana di rekening haji nasabah di BMI ada saldo >5 jt maka akan di cover asuransi gratis otomatis sehingga kalau meninggal dunia, dana klaim bisa di pakai untuk naik haji ahli warisnya, sedangkan dana pembatalannya dipakai untuk pelunasan di bank.”

Analisis pengunduran diri nasabah calon haji yang membatalkan pergi hajinya sedangkan seat atau porsi hajinya sudah diterima dan sudah terdaftar di Kemenag RI, maka tidak semudahnya ketika membatalkan dan

(17)

secara otomatis uang yang sudah masuk atau dapat tarik dan di ambil tanpa mengikuti alur atau prosedur yang berlaku. Jika nasabah melakukan pengunduran diri maka dilakukannya porsi pembatalan pada Kemenag RI, dengan sebelumnya ketika penggunaan produk dana talangan nasabah calon haji mengisi formulir dengan ketentuan jika nasabah meninggal dunia maka akan dilakukan pembatalan porsi karena tidak di cover asuransi jiwa. Setelah porsi sudah cair maka akan digunakan untuk pelunasan di bank, kecuali dana direkening haji nasabah di BMI ada saldo lebih dari lima juta rupiah maka akan di cover asuransi sehingga gratis dan secara otomatis kalau meninggal dunia, dana klaim dapat dipakai untuk naik haji ahli warisnya, sedangkan dana pembatalannya dipakai untuk pelunasan talangan di bank.

Berikkut adalah alur pembatalan porsi haji:17

a. Calon haji datang ke Kemenag Kabupaten atau Kota dengan membawa :

1) Surat Permohonan Batal Porsi 2) Bukti Setoran Awal lembar 1 3) Suran Permohonan Pergi Haji (asli) 4) Fotocopy KTP

b. Melakukan konfirmasi pembatalan porsi haji di menu sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat) Kantor wilayah atau propinsi c. Kemenag Pusat melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Haji & Umrah

(Siskohat), Melakukan pembatalan Porsi Haji .

d. Direktorat Pengelolaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) & SIH : Membuat surat instruksi pendebetan rekening giro atas nama Menag ke BMI sejumlahPorsi Haji batal @Rp 25 juta.

e. BMI Pusat-FPSD :

1) Menerima surat pendebetan rek dari Kemenag.

2) Membuat instruksi ke BO untuk Debet: Rek. Menag Kredit:

Tabungan Haji Arafah 3) Filing dokumen.

17Sumber Data Internal Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon.

(18)

Gambar 4.4

(Alur Pembatalan Porsi Haji PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon18)

B. Penerapan Fatwa DSN-MUI Tentang Pembiayaan Pengurusan Haji LKS Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon

1. Prinsip Dasar Pembiayaan Produk Dana Talangan Haji PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk Cabang Cirebon

Pripsip yang dikedepankan oleh BMI adalah berdasarkan prinsip syari’ah dalam hal ini produk pembiayaan dana talangan haji sesuai dengan sumber hukum Islam yang menjadi dasar pengambilan terhadap suatu permasalahan yang ada dan berkaitan dengan amalan atau aktifitas ibadah dan muamalah yaitu Al-qur’an, Hadits, atupun Kaidah Fiqiyah serta Ijma’ atau fatwa dalam kaitannya adalah fatwa Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia selaku lembaga representatif yang di bentuk oleh

18Sumber Data Internal Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon Tahun 2014.

(19)

pemerintah dalam menangani masalah-masalah keagamaan yang ada di Indonesia. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Account Officer yaitu:

“Prinsip produk ini (Dana Talangan Haji Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon) adalah sesuai dengan syari’ah yaitu Al-Qu’an, Hadits, dan Ijma’ atau Fatwa Dewan Syari’at Nasional-MUI tentang Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syari’ah dengan menggunakan akad al-qardh dan ijarah.”19

a. Dasar Syari’ah 1) Dalil Al-Qur’an

2. Al-Maidah ayat 1











....

“1. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu Aqad (perjanjian).”20

3. Al-Qashas ayat 26





















.

“26. Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”21

4. Al-Baqarah ayat 282





















..

“282. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.”22

19Wawancara dengan Bapak Jaka pada hari Kamis, 10 Juli 2014 Pkl.14.00 WIB.

20Departemen Agama RI, Al- Qur’an Tajwid dan Terjemahannya,106.

21Departemen Agama RI, Al- Qur’an Tajwid dan Terjemahannya,388.

22Departemen Agama RI, Al- Qur’an Tajwid dan Terjemahannya,48.

(20)

5. Al-Baqarah 280















 ..

“280. Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan.”23

6. Al-Maidah Ayat 2

































“2.Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”24

2) Al-Hadits

1. Hadis-hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang beberapa prinsip ber-mu’amalah, antara lain hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah:

ًةَب ْرُك ُهْنَع ُالله َج َّرَف ،اَيْنُّدلا ِب َرُك ْنِم ًةَب ْرُك ٍمِلْسُم ْنَع َج َّرَف ْنَم ِن ْوَع يِف ُدْبَعْلا َماَداَم ِدْبَعْلا ِن ْوَع ْيِف ُالله َو ،ِةَماَيِقْلا ِم ْوَي ِب َرُك ْنِم

ِهْي ِخَأ

“Orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulitannya di dunia, Allah akan melepaskan kesulitannya di hari kiamat;

dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya.”(HR. Muslim).25

2. Hadits riwayat ‘Abd Ar-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri, Nabi SAW. Bersabda :

َجْأَتْسا ِنَم ُه َرْجَأ ُهْمِلْعُيْلَف ا ًرْي ِجَأ َر

“Barang siapa mempekerjakan pekerja, beritahukanlah upahnya.”26

23Departemen Agama RI, Al- Qur’an Tajwid dan Terjemahannya,47.

24Departemen Agama RI, Al- Qur’an Tajwid dan Terjemahannya, 106.

25Dewan Syari’ah Nasional MUI-Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI Edisi Revis Tahun 2006, 173.

26Dewan Syari’ah Nasional MUI-Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI Edisi Revis Tahun 2006, 173.

(

ملسم هاور

)

(21)

3. Hadis Nabi s.a.w. riwayat al-Bukhari:

ًءاَضَق ْمُكُنَسْحَأ ْمُك َرْيَخ َّنِإ

“Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang paling baik dalam pembayaran hutangnya.” (HR.Bukhari).27

4. Hadis riwayat Ibn Majah dari Ibnu Umar, bahwa Nabi bersabda:

ُهُق َرَع َّف ِجَي ْنَأ َلْبَق ُه َرْجَأ َرْي ِجَلأْا اوُطْعَأ

“Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering.”

Uang sewa atau pengupahan Ar-Rauyani di dalam kitab Al-Bahr mengatakan bahwa ditetapkan tidak ada upah dalam pekerjaan yang tidak disyaratkan adanya upah karena seandainya seseorang mengatakan “Tempatkanlah aku di dalam rumahmu selama satu bulan saja,” lalu pemilik rumah menempatkannya, maka pemilik rumah tidak berhak mendapatkan uang sewa, menurut ksepakatan ulama, sekalipun menurut tradisi hal seperti itu di anggap sebagai transaksi sewa dikarenakan tidak mengikuti prosedur hukum yang telah ditetapkan. Jika salah satu pihak menyebutkan uang sewa, maka pemilik berhak memperolehnya dengan pasti apabila transaksinya sah. Ongkos sewa yang disebutkan dalam transaksi sewa wajib dibayar oleh pihak penyewa dengan berlalunya masa sewa yang dibatasi dengan jangka waktu, atau berlalunya dengan masa kesediaan memenuhi tugas bagi sewa yang dibatasi dengan masa kerja, sekalipun pihak penyewa masih belum mendapakan memanfaatkannya karena halangan semacam sakit atau perjalanan yang sangat menakutkan . dikatakan demikian karena kewajiban orang yang menyewakan jasa hanyalah menyelesaikan kerjanya dengan baik, pihak penyewa tidak berhak mem-fasakh (membatalkan) transakasi

27Dewan Syari’ah Nasional MUI-Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI Edisi Revis tahun 2006, 174.

(

يراخبلا هاور

)

(22)

hanya kareana hal tersebut dan tidak boleh pula mengembalikannya sampai ia memperoleh kemudahan untuk mengerjakannya.28

3) Kaidah Fiqh

اَهِمْي ِرْحَت ىَلَع ٌلْيِلَد َّلُدَي ْنَأ َّلاِإ ُةَحاَبِلإْا ِتَلاَماَعُمْلا يِف ُلْصَلأَا .

“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”29

b. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Tentang Pengurusan Haji LKS Bersarkan fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional No. 29/DSN-MUI/VI/2002 tentang Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syari’ah adalah sebagai berikut:30

a. Dalam pengurusan haji bagi nasabah, LKS dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah) dengan menggunakan prinsip al-Ijarah sesuai Fatwa DSN-MUI No. 9/DSN-MUI/IV/2000.

b. Apabila diperlukan LKS dapat membantu menalangi pembayaran BPIH nasabah dengan menggunakan prinsip al-Qardh sesuai Fatwa DSN-MUI No. 19/DSN-MUI/VI/2001.

c. Jasa pengurusan haji yang dilakukan LKS tidak boleh dipersyaratkan dengan pemberian dana talangan haji.

d. Besar imbalan jasa al-ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan al-qardh yang diberikan LKS kepada nasbah.

Dalam fatwa Dewan Syari’ah Nasional tentang Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syari’ah menggunakan akad al- qard pada talangan haji dengan akad al-qard mengacu pada fatwa DSN-MUI tentang Al-Qardh dan ketentunnya yang didalamnya tidak dipersyaratkan mengambil keuntungan atas pinjaman yang diberikan kepada nasabah yang melakukan talangan haji, akan tetapi pihak bank syari’ah dalam hal ini Bank Mumalat Indonesia dapat mengambil

28Zaenudin bin Abdul al-Malibari al-Fannani, Terjemahan Fathul-Mu’in Jilid 2, 953-955.

29Dewan Syari’ah Nasional MUI-Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI Edisi Revis Tahun 2006, 175.

30Dewan Syari’ah Nasional MUI-Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI Edisi Revisi Tahun 2006, 171.

(23)

keuntungan dari sewa jasa (upah) atas kepengurusan nasabah dalam mendapatkan seat atau porsi haji yaitu dengan akad ijarah yaitu dengan ketentuan juga mengaju kepada fatwa DSN-MUI terkait ketentetuannya mengenai ijarah yang berhak mengambil upah sewa (ujrah) dalam transaksinya.

2. Fitur Unggulan Produk Dana Talangan Haji PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon.

Fitur dan unggulan yang ditawarkan dan melengkapi pada produk ini haruslah sesuai dengan fatwa DSN-MUI tentang pembiayaan pengursuan haji lembaga keuangan syari’ah dimana fitur yang ditawarkan oleh BMI adalah seperti yang dijelaskan oleh Account officer seperti:

“Jangka waktu pinjaman 12 bulan, Plafond pinjaman yang besar hingga Rp.24,5 juta, Pelunasan sesuai pokok pinjaman (tanpa marjin atau kelebihan atas pokok), Biaya administrasi hanya dikenakan sekali didalam satu kali periode pembiayaan, Tanpa biaya asuransi jiwa, Pelunasan sebelum jatuh tempo tidak dikenakan denda.”

Dari fitur unggulan atau kebaikan yang di tawarkan tetaplah mengacu kepada fatwa Dewan Syari’ah Nasional, apakah yang di unggulkan sesuai ataukah bertentangan dengan fatwa tentang pembiayaan pengurusan haji lembaga keuangan syari’ah. seperti yang dijelaskan bahwa jangka waktu pinjaman yiatu 12 bulan, ini menunjukan waktu pelunasan sangatlah diperhatikan oleh BMI terkait kesempurnaan ibadah haji dari calon jama’ah haji itu sendiri. Sehingga waktu keberangkatan haji jama’ah dengan posisi yang sudah terlunasi talangan hajinya yang menjadikan ibadah hajinya tidak merasa kurang sempurna karena dipandang kurang mampu, melainkan memanglah sudah dalam keadaan mampu secara keuangan.

Pelunasan sesuai pokok pinjaman atau tanpa dikenai marjin atau kelebihan atas pokok, hal ini sesuai dengan fatwa Dewan Syari’ah Nasional tentang Al-Qardh yang menyatakan pada point ke dua adalah

“Nasabah wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu

(24)

yang telah disepakati.”31 Artinya point ini tidak bertentangan dengan fatwa DSN-MUI terkait pelaksanaannya.

Biaya administrasi hanya dikenakan sekali dalam satu kali periode pembiayaan. Dalam hal ini pihak BMI menambahkan biaya administrasi kepada nasabah dalam satu kali periode pembiayaan dengan tidak menambah beban lagi manakala masih dalam satu periode pembiayaan.

Hal ini juga masih sesuai dengan keputusan fatwa DSN tentang Al-Qardh pada point ke tiga dimana diterangkan bahwa “Biaya administrasi dapat dibebankan kepada nasabah.”32

Keunggulan selanjutnya adalah tidak dibebankan biaya asuransi jiwa, dan pelunasan sebelum jatuh tempo tidak dikenakan denda. Artinya ketika nasabah mempunyai harta yang cukup untuk menutup atau membayar talangan haji tersebut meskipun dalam kontrak pelunsan samapai dengan 12 bulan, akan tetapi ketika ingin melunasi pada bulan ke enam maka pihak BMI tidak melarang atau bahkan dikenakan denda atas pelunasan yang belum waktu dari perjanjian yang tertulis.

3. Analisis Prinsip Penyaluran (Akad) Pembiayaan Dana Talangan Haji PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon

Berdasarkan fatwa dan manajer pembiayaan BMI cabang Cirebon bahwa akad yang digunakan dalam produk dana talangan haji ini adalah prinsip ijarah (sewa) dan prinsip pembiayaan akad pelengkap yaitu al- qardh (pinjaman).

Al-qardh, bank bertindak memberikan pinjaman dana sejumlah tertentu untuk melunasi atau sebagai dana talangan guna memperoleh seat atau porsi haji, dengan nasabah wajib mengembalikan dana pinajaman atau talangan tersebut sesuai dengan yang dipinjam atau besarannya yang telah digunakan sesuai dengan jumlah pinjaman yang digunakan dalam talangan haji tersebut.

31Dewan Syari’ah Nasional MUI-Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI Edisi Revisi Tahun 2006, 108.

32Dewan Syari’ah Nasional MUI-Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI Edisi Revisi Tahun 2006, 108.

(25)

Gambar 4.5

(Skema Al-Qardh Dana Talangan Haji PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon33)

Berdasarkan skema al-qardh di atas menunjukan bahwa nasabah memperoleh keuntungan dengan pinjaman sebesar yang dibutuhkan, seperti yang telah di misisalkan sebelumnya Pak Mahmud tang mendapat pinjaman atau talangan sebesar Rp.24.500.000,- seperti yang Pak Mahfud butuhkan. Dan Pak Mahfud wajib mengembalikan dana al-qardh atau pinjaman secara penuh dengan dicicil jangka waktu 12 bulan untuk membayar talangan yang Pak Mahfud ajukan, sedangkan pihak bank tidak mendapatkan keuntungan dari qardh ini, karena pada konsepnya al-qardh merupakan pinjaman yang tanpa dibebani keuntungan atau pinjaman yang hanya pokok pinjamannya saja yang dikembalikan pada pihak perbankan.

Ijarah, pihak bank bertindak menyediakan jasa pengurusan haji, dimana bank menguruskan pendaftaran nasabah hingga memperoleh seat atau porsi haji, dengan nasabah wajib membayar upah sewa jasa yang telah disediakan oleh perbankan dalam hal ini Bank Muamalat Indonesia tersebut sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak dengan besarannya di tentukan di awal dan menggunakan nominal sejumlah uang bukan prosentase dari besaran jumlah yang nasabah terima dari transaksi al- qardh yang telah digunakan dalam dana talangan haji tersebut seperti yang telah di jelaskan sebelumnya Pak Mahfud yang melakukan pembiyaan dana talangan haji yang dimana Bank tidak mengambil keuntungan dari

33Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori ke Praktik,134.

Talangan Haji

Keuntungan 0%

Nasabah Bank

Akad Al-Qardh

(26)

akad al-qardh akan tetapi Bank boleh mendapatkan fee atau ujrah atas sewa jasa yang telah dilakukan dengan pengurusan Pak Mahfud mendapatakan seat atau porsi haji sebesar yang telah disepakati bersama dalam hal ini Bank memperoleh ujrah sebesar Rp. 5.000.000,- .

Gambar 4.6

(Skema Al-Ijarah Dana Talangan Haji PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon34)

Dari skema al-ijarah di atsa dapat ditarik sebuah pengertian dan kesimpulan bahwa nasabah menginginkan Bank Muamalat Indonesia untuk menguruskan pendaftaran seat atau porsi haji kepada Kemenag RI.

Bank Muamalat dalam hal ini mendapatkan fee berupa ujrah atas sewa jasa dari kepengurusan nasabah yang mendaftarkan pengurusan porsi haji, dengan besaran ujrah sesuai dengan kesepakatan, dan melakukan pembayaran sesuai dengan cara yang disepakati bersama antara pihak Bank dan nasabah tersebut.

C. Dampak Produk Dana Talangan Haji Perbankan Syari’ah

1. Analisa Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan Dana Talangan Haji PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Cirebon

Risiko merupakan tingkat potensi kerugian yang timbul karena hasil investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

34Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori ke Praktik, 119.

Kemenag RI

Seat Haji

Bank Muamalat Indonesia

Nasabah

1. PesanSeat atau Porsi Haji 3.

Sewa Jasa 2. Pengurusan Seat

atau Porsi haji

(27)

Manajemen risiko pembiayaan perlu diterapkan pada perbankan syariah sebagai terwujudnya pengendalian dalam pembiayaan:35

Seperti halnya produk pembiyaan dana talangann haji pastilah mengandung risiko yang langsung maupun secara tidak langsung.Berikut ini merupakan risiko yang terjadi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon yang melekat pada layanan haji beserta kontrol dan mitigasinya:36

a. Risiko Pasar

Risiko pasar merupakan risiko yang timbul dari adanya perubahan nilai tukar mata uang rupiah, ketika terjadi inflasi ataupun deflasi. Risiko pasar ini sangatlah berpengaruh terhadap jumlah nominal yang sudah ditetapkan besarannya oleh pemerintah. Untuk mengantisipasi risiko pasar Bank Muamalat Indonesia, Tbk menerapkan ketika pada saat pelunasan, customer service dan teller memastikan kurs yang berlaku pada saat itu melalui aplikasi Siskohat dan transaksi harus diselesaikan pada hari yang sama.

b. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas ini muncul pada saat pelunasan BPIH yang mewajibkan Bank Muamalat Indonesia, Tbk mentrasfer dana ke rekening Kementrian Agama di Bank Indonesia. Kontrol daan mitigasi yang dilakukan oleh pihak Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah dengan memastikan jumlah nasabah yang berhak melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dan besaran BPIH tahun berjalan sehingga Bank Muamalat mampu melakukan monitoring terhadap ketersediaan dana selama masa pelunasan.

c. Risiko Opersional

Risiko operasioanal ini muncul ketika proses layanan haji gagal yang biasa jadi disebabkan oleh human error, sistem dan tidak dilaksanakan sesuai prosedur pelaksanaan layanan haji Bank Muamalat.

Dengan ini mitigasi yang dilakukan oleh Bank Muamalat dengan

35Wawancara dengan Bapak Daryana pada hari Senin,14 Juli 2014 Pkl. 11.30 WIB

36 Data Internal Bank Muamalat Terkait Prosedur Pelaksanaan Haji Bank Mumalat Tentang Analisa Penerapan Manajemen Risiko.

(28)

menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, monitoring pelaksanaan prosedur pelaksanaan layanan haji serta mengimplementasikannya proses pengendalian internal dimasing- masing unit kerja terkait.

d. Risiko Hukum

Risiko hukum terjadi manakala nasabah melakukan pembatalan pemberangkatan dikarenakan meninggal dunia dan secara otomaitis pihak Bank melakukan pengembalian BPIH atas calon jama’ah haji yang meninggal dunia tersebut. Dari risiko hukum ini Bank Muamalat indonesia, Tbk mengeluarkan kebijakan bahwa jika calon jama’ah haji meninggal dunia, maka seluruh ahli waris yang sah harus sepakat menunjuk salah satu ahli warisnya yang akan menerima pengembalian BPIH yang akan di tranfer melalui rekeningnya. Atau BPIH dikembalikan ke rekening calon jama’ah haji yang batal melaksanakan haji dengan memblokir dana pada rekening tersebut dan memberlakukan ketentuan internal Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengenai rekening yang pemliknya telah meningggal dunia. Setiap pembukuan, opersioanal dan penutupan tabungan maupun proses analisa, pencarian, dan pelunsasan pembiayaan harus mengikuti ketentuan produk masing-masing.

e. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan (compliance) adalalah risiko yang muncul pada saat terdapat fatwa atau peraturan, atau ijin yang tidak sesuai dan tidak terpenuhi standar yang telah ditetapkan. Risiko terkait hal kepatuhan Bank Muamalat melakukan kontrol dan mitigasi dengan setiap karyawan bank harus memahami bahwa segala keterangan mengenai nasabah dan besaran simpanannya merupakan rahasia Bank yang harus di jaga kerahasiaannya. Setiap pembukuan, opersioanal dan penutupan tabungan maupun proses analisa, pencarian, dan pelunsasan pembiayaan harus mengikuti ketentuan produk masing-masing.

(29)

f. Risiko Reputasi

Risiko reputasi muncul pada saat layanan yang ditawarkan tidak dikelola sesuai dengan, sehingga mendorong terjadinya keluhan nasabah terhadap pihak pengelola yaitu nama baik Bank Muamalat Indonesia, Tbk itu sendiri. Kontrol dan mitigasi yang patut dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Tbk atau karyawannya adalah dengan memastikan teller dan customer service memahami benar tentang ketentuan layanan haji Bank Mumalat Indonesia, Tbk dan monitoring secara reguler atas pelaksanaan layanan haji.

1. Perkembangan Daftar Tunggu Pemberangkatan Haji Wilayah III Cirebon

Akibat adanya pemangkasan kuota haji 20 persen oleh pemerintah Arab Saudi karena perehaban Masjidil Haram, daftar tunggu haji dipastikan semakin bertambah. Calon jamaah haji (calhaj) wilayah III Cirebon yang mendaftar tahun ini, harus rela menunggu selama 12 tahun untuk bisa menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut.

Penentuan kouta perwilayah, dengan menghitung rumus menghitung jumlah penduduk muslim provinsi, dibagi dengan jumlah penduduk muslim kota atau kabupaten dikali kuota provinsi. Kemudian jumlah pendaftar haji Jawa Barat dibagi dengan jumlah pendaftar haji kotaatau kabupaten dikali kuota provinsi.

Dari hasil itu kemudian dijumlahkan lalu dibagi dua. Maka akan didapat dari hasil perhitungan tersebut kuota haji di suatu wilayah.

Normalnya kuota jumlah jamaah haji di Kota Cirebon sekitar 290-an jamaah. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon Drs. H. Abudin, M.Ag kepada Surat Kabar Radar Cirebon, belum lama ini, “Pemangkasan kuota 20 persen jelas menambah daftar tunggu haji. Semula daftar tunggu haji kota Cirebon selama 10 tahun, sekarang bertambah lagi menjadi 12 tahun,” 37

37http://www.radarcirebon.com/daftar-tunggu-haji-12-tahun.html di akses pada Senin 14 Juli 2014 Pkl.16.10 WIB.

(30)

Sedangkan daftar tunggu pemberangkatan haji di Kabupaten Cirebon mencapai 12 tahun.Untuk yang mendaftar tahun ini diprediksi baru bisa berangkat pada 2026.38

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Majalengka Dr. H. Udin Syafruddin, MM.Pd, melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Drs. H.

M. Risan, M.Pd.I mengatakan, daftar tunggu yang sudah tercatat di Siskohat khususnya untuk Kabupaten Majalengka sampai pemberangkatan tahun 2024 dengan estimasi kuota 929 orang pertahun sampai tahun 2016,” Dengan pengurangan kuota tersebut, maka daftar tunggu pemberangkatan calon jamaah haji saat ini sangat lama yakni bisa sampai 10 tahun bagi yang daftarnya baru-baru mendaftar.39

Begitu juga peminat calon jamaah ibadah haji di Kabupaten Indramayu cukup tinggi. Hal itu didasarkan atas daftar tunggu calon ibadah haji. Tercatat, daftar tunggu haji di Kabupaten Indramayu hingga tahun 2023. Dengan demikian, Kemenag Indramayu akan memprioritaskan masyarakat yang belum pernah naik haji dalam daftar tunggu calon jamaah haji tersebut.40

Dari hasil informasi yang dihimpun daftar tunggu jaama’ah calon haji yang begitu lama rata-rata 11 tahun, dan ini bisa jadi menurut penelitian skripsi Fatria Edinda adanya pengaruh minat nasabah dalam menggunakan dana talangan haji, sehingga banyaknya nasabah melakukan pembiayaan dana talangan haji dan membuat antrian atau daftar makin panjang dan berdampak pada kebijakan pemerinatah yang mengurangi alokasi dana perbankan syariah tertama Bank Muamalat untuk dana talangan haji hingga turun hingga 70% seperti yang dikutip dengan pemaparan berikut:

“Direktur Keuangan Bank Muamalat Hendianto mengatakan total potofolio penyaluran dana haji Bank Muamalat pada Oktorber 2013 hanya sebesar Rp.495 miliar turun sekitar 70 persen dibanding periode

38http://www.radarcirebon.com/bpih-naik-terpengaruh-nilai-tukar-dolar.html di akses pada Senin 14 Juli 2014 Pkl.16.33 WIB.

39http://www.radarcirebon.com/daftar-haji-hari-ini-nunggu-10-tahun.html di akses pada Senin 14 Juli 2014 pkl. 16.12WIB.

40http://www.radarcirebon.com/baru-80-persen-calhaj-indramayu-lunas-biaya-haji.html di akses pada Senin 14 Juli 2014 pkl. 16.19 WIB.

(31)

Desember 2011 yang mencapai Rp1,95 triliun "Ini merupakan satu faktor yang menunjjukkan bahwa kita sangat mendukung program pemerintah,"

ujar Hendianto di Hotel Four Season, Jakarta”41 Tabel 4.2

(Daftar Tunggu Keberangkatan Wilayah III Cirebon42)

Nama Kota / Kabupaten

Kuota Sampai dengan Tahun Pendaftaran

Kota Cirebon 292 2026 3540

Kabupaten Cirebon

2279 2025 25880

Kabupaten Majalengka

1161 2025 12309

Kabupaten Kuningan

973 2024 10106

Kabupaten Indramayu

1856 2026 21728

Rata-rata 2025

2. Perkembangan Jumlah Nasabah Pembiayaan Dana Talangan Haji Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon

Perkembangan jumlah nasabah yang melakukan pembiyaan dana talangan haji pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Cirebon, seperti yang dijelaskan oleh Account officer:

“Jumlah nasabah yang menggunakan daa talangan haji dari tahun ke tahun jumlah semakin berkurang karena pada prinsipnya dana talangan haji mengandung risiko kepatuhan, yaitu kebijakan pemerintah (Kemenag)”43

41 http://economy.okezone.com/read/2013/11/27/457/903657/oktober-2013-dana- talangan-haji-muamalat-turun-70 di akses pada tanggal 15 Juli 2014 pkl. 09.15 WIB.

42http://haji.kemenag.go.id/v2/basisdata/waiting-list di akses pada Senin 14 Juli 2014 pkl.

17.05 WIB.

43Wawancara dengan Bapak Jaka pada Kamis, 15 Juli 2014 Pkl.07.00 WIB.

(32)

Tabel 4.3

(Perkembangan Nasabah Dana Talangan Haji Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon44)

Tahun Jumlah Nasabah Potofolio Rp

2011 5047 125.1 Miliar

2012 2812 65.4M

2013 931 18.1M

Juni 2014 163 3.6M

Semakin menurunnya jumlah nasabah yang melakukan pembiyaan dana talangan haji ini terkena risiko kepatuhan dimana risiko yang muncul pada saat terdapat fatwa atau peraturan, atau ijin yang tidak sesuai dan tidak terpenuhi standar yang telah ditetapkan. Pemerintah nampaknya menghadapi masalah manakala jumlah antrian yang semakin panjang samapai mengeluarkan kebijakan pemangkasan penyaluran dana talangan haji hingga 70%.

Ketua bidang fatwa majelis Ulama Indonesia (MUI) KH.Ma’ruf Amin menilai rencana Kemenag melarang penggunaan dana talangan haji dari bank syariah tidak tepat, sebab dana talangan haji tidak bertentangan dengan syar’ah. Apalagi masyarakat yang menggunakan produk dana talangan dari kalangan mampu atau memilki aset tidak dalam bentuk dana tunai. Karena itu, Kemenag melarang dana talangan haji karena menyebabkan antrean daftar tunggu semakin panjang tidak tepat. Antrean yang terus memanjang, ujarnya, dikarenakan Kemenag terus membuka pendaftaran haji.45 Solusi yang di tawarkan untuk mengurangi panjangnya daftar tunggu diantaranya pemerintah harus membuat score untuk bisa mengatur daftar tunggu, jadi tidak berdasarkan mana yang duluan stor saja tapi dibikinkan score berdasarkan umur, berangkat yang keberapa, kekayaan, kesehatan dll.46

44Wawancara dengan Bapak Jaka pada Kamis, 10 Juli 2014 pkl.14.00 WIB.

45 http://yogyakarta.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=107176di akses pada Minggu, 13 Juli 2014 pkl. 23.30 WIB.

46http://www.arminaglobal.com/solusi-daftar-tunggu-haji-terlalu-panjang-danterlalu- lama/ di akses pada Minggu, 13 Juli 2014 pkl. 23.30 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan orientasi tentang kajian linguistik dari diakronis menuju ke sinkronis terjadi pada abad ke 19 yang merupakan tonggak dari sejarah linguistik

Sementara itu, kecenderungan ekonomi baru yang mendorong kemajuan suatu bangsa, menurut Vadim Kotelnikov (2002), bertumpu pada tiga hal: (1) pengetahuan sebagai

1, kemarilah biar kupeluk biar kukecup. Data dalam penelitian ini adalah data tentang struktur batin pada puisi puisi 3 Merawat Kata karya Gerardus Weruin, Nano

Adapun yang mendukung penelitian ini dapat dipengaruhi oleh penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh display produk terhadap minat beli konsumen sebelumnya telah

Selain itu juga disebabkan karena pabrik sudah mengiklankan produknya dengan gencar di TV dan media komunikasi yang lainnya dalam waktu yang cukup lama, sehingga mampu

Langkah awal dalam melakukan analisa ini adalah dengan melakukan pedefinisian komponen yang ada pada system tersebut, mendefinisikan fungsi dari

1) Tablet OAD (Oral Antidiabetes)/ Obat Hipoglikemik Oral (OHO) 1) Mekanisme kerja sulfanilurea.. Obat ini bekerja dengan cara menstimulasi pelepasan insulin

Developed by Aerodrome software, this slick little application offers several features that aren’t found in Audio Player, including support for Variable Bit Rate (VBR) MP3