• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA PEMASARAN KEDAI KOPI MODERN DI MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA PEMASARAN KEDAI KOPI MODERN DI MALANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

D.29

PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA PEMASARAN KEDAI KOPI MODERN

DI MALANG

Heru Utomo1), Umi Khabibah2), Fatkhur Rochman3)

1) Politeknik Negeri Malang heru.utomo@polinema.ac.id

2) Politeknik Negeri Malang umi.khabibah@polinema.ac.id

3) Politeknik Negeri Malang fatkhur.rochman@polinema.ac.id

Abstract

This study aims to determine the effect of Entrepreneurship Orientation and Market Orientation on Marketing Performance at Modern Coffee Shops in Malang. This type of research is explanatory research with a sample of 30 modern coffee shops in Malang which were taken randomly using cluster sampling technique.

From the results of data collection using a questionnaire and analyzed using Multiple Linear Regression analysis, where X1 is the Entrepreneurial Orientation variable, X2 is the Market Orientation variable, and Y is the Marketing Performance variable, the results obtained are Y = -5.556 + 0.455 X1 + 0.433 X2. The regression coefficient numbers X1 and X2 are positive, which means that the better the entrepreneurial orientation and market orientation, the better the marketing performance at Modern Coffee Shops in Malang. Adjusted R Square value is obtained at 0.657, which means 65.7% Variable Y is influenced by variables X1 and X2. The results of the t-test of the X1 variable show a significant t value of 0.007 <0.05, so it can be concluded that hypothesis 1, namely Entrepreneurship Orientation has a significant effect on Marketing Performance is accepted. The results of the t-test of the X2 variable show a significant t value of 0.004 <0.05, so it can be concluded that hypothesis 2, namely Market Orientation partially has a significant effect on Marketing Performance, is accepted.

From the F test, the calculated F value is 28.761 with a significance of 0.000, which is less than 0.05, this indicates significantly that Entrepreneurship Orientation (variable X1) and Market Orientation (variable X2) together affect Marketing Performance (Y ) at Modern Coffee Shop in Malang. The results of the analysis of this study have implications that entrepreneurs need to pay attention to policies that support Entrepreneurship Orientation and Market Orientation, to improve Marketing Performance. Bold and proactive innovation and paying attention to changing consumer desires and competitors' strategies must continue to be carried out to achieve better marketing performance.

Keywords: Entrepreneurship Orientation, Market Orientation, Marketing Performance

(2)

D.30 Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pasar terhadap Kinerja Pemasaran pada Kedai Kopi Modern di Malang.

Jenis penelitian ini explanatory research dengan sampel 30 kedai kopi modern di Malang yang diambil acak dengan teknik cluster sampling. Dari hasil pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda, dimana X1 adalah variable Orientasi Kewirausahaan, X2 variabel Orientasi Pasar, dan Y adalah variabel Kinerja Pemasaran diperoleh hasil Y = -5,556 + 0,455 X1 + 0,433 X2. Angka koefisien regresi X1 maupun X2 yang positif, yang dapat diartikan bahwa semakin baik Orientasi kewirausahaan maupun Orientasi Pasar, maka Kinerja Pemasaran pada Kedai Kopi Modern di Malang akan semakin baik pula. Nilai Adjusted R Square diperoleh sebesar 0,657 yang artinya 65,7% Variabel Y dipengaruhi oleh variabel X1 dan X2. Hasil uji t variabel X1 menunjukkan nilai signifikan t sebesar 0,007

< 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 yaitu Orientasi Kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pemasaran, diterima.

Hasil uji t variabel X2 menunjukkan nilai signifikan t sebesar 0,004 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 yaitu Orientasi Pasar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pemasaran, diterima. Dari uji F, didapatkan nilai F hitung sebesar 28,761 dengan signifikansi sebesar 0,000, dimana kurang dari 0,05, hal ini menunjukkan secara signifikan bahwa Orientasi Kewirausahaan (variabel X1) dan Orientasi Pasar (variabel X2) bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Pemasaran (Y) pada Kedai Kopi Modern di Malang.

Hasil analisis penelitian ini mempunyai implikasi bahwa pengusaha perlu untuk memperhatikan kebijakan yang menunjang Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pasar, untuk meningkatkan Kinerja Pemasaran. Inovasi secara berani dan proaktif dan memperhatikan perubahan keinginan konsumen serta strategi pesaing harus terus dijalankan untuk mencapai kinerja pemasaran yang lebih baik.

Kata kunci : Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar, Kinerja Pemasaran

1. PENDAHULUAN

Semakin ketatnya persaingan usaha saat ini, mengharuskan setiap pemilik usaha memiliki strategi untuk dapat bertahan dan mengembangkan usahanya. Strategi yang dipilih harus membuat usaha memiliki keunggulan dibanding usaha lain. Strategi tersebut dapat meliputi banyak hal, seperti orientasi pasar, inovasi pada produk, dan orientasi kewirausahaan.

Pengukuran berhasil atau tidaknya suatu usaha, dapat menggunakan kinerja pemasaran. Kinerja pemasaran merupakan tolak ukur dari hasil yang dicapai dari kegiatan pemasaran dari sebuah usaha.

Semakin baik strategi yang diterapkan oleh pemilik usaha, maka semakin tinggi pula kinerja pemasaran usaha tersebut. Kinerja pemasaran dapat diukur melalui volume penjualan, pertumbuhan pelanggan, dan kemampuan mendapatkan laba (Hartanty and Ratnawati, 2013).

Pertumbuhan pelanggan dapat dilihat dari seberapa banyak konsumen yang datang tiap harinya. Dengan adanya pertumbuhan pelanggan, maka usaha tersebut semakin dikenal oleh masyarakat. Pertumbuhan pelanggan juga akan mempengaruhi pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan penjualan juga memberikan dampak positif

(3)

D.31 pada tingkat laba yang diperoleh oleh pemilik usaha. Salah satu persaingan ketat dalam dunia bisnis saat ini adalah pada bidang kuliner. Salah satu usaha kuliner yang sedang tumbuh pesat adalah bisnis kedai kopi modern (coffee shop). Sekarang ini, mengkonsumsi kopi telah menjadi salah satu kebutuhan dan gaya hidup (life style) masyarakat terutama di kalangan muda (Nurikhsan dkk, 2019: 137). Selain tempat untuk menikmati kopi, kedai kopi modern juga menjadi tujuan yang sangat diminati terutama kalangan muda, dan kalangan berbisinis untuk membahas rencana bisnisnya atau untuk bertemu dengan rekan kerjanya. Banyak pengunjung yang sering memanfaatkan pertemuan di kedai kopi modern/coffee shop untuk berbincang dengan rekan bisnis secara lebih santai.

Perkembangan bisnis kedai kopi modern/coffee shop juga terjadi di kota Malang, hal ini dibuktikan dari hampir setiap sudut kota Malang dapat ditemui kedai kopi modern yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Kota Malang yang semakin bergeliat sebagai kota metropolitan menampakkan bahwa bisnis kedai kopi modern seakan menjadi bisnis yang prospektif. Semakin meningkatnya jumlah kedai kopi modern (coffee shop) di Malang, hal ini menimbulkan persaingan dalam usaha kedai kopi modern/coffee shop semakin ketat. Pemilik usaha harus mengetahui potensi usahanya dan mengembangkannya menjadi keunggulan agar dapat bersaing dengan para pemilik usaha sejenis yang lain.

Banyak strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh pemilik usaha seperti mengedepankan atau menerapkan orientasi pasar, dan orientasi kewirausahaan (Pardi et al., 2014).

Dengan menerapkan orientasi pasar, maka perusahaan melakukan strategi untuk meningkatkan pemenuhan keinginan konsumen. Setiap konsumen memiliki keinginan yang berbeda. Konsumen bukan hanya melihat kegunaan dari produk yang akan dibeli, namun juga melihat apakah produk yang dibelinya memiliki kelebihan dengan produk sejenis (Merakati, Rusdarti

and Wahyono, 2017). Setiap pemilik usaha cafe harus peka terhadap perubahan permintaan atau keinginan konsumen agar kedai kopi modern/coffee shop ramai dikunjungi konsumen.

Selain strategi yang berorientasi kepada pasar pemilik usaha juga dapat menerapkan pengelolaan yang berorientasi pada kewirausahaan. Menjalankan Orientasi kewirausahaan dapat diartikan perusahaan menerapkan jiwa dan sikap kewirausahaan dalam setiap kegiatan usahanya. Orientasi Kewirausahaan yang dijalankan memberi kemampuan untuk melakukan kegiatan usaha dengan terus melakukan inovasi, berani mengambil risiko dan melakukan tindakan proaktif (Jayaningrum and Sanawiri, 2018).

Orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan yang dijalankan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja pemasaran.

Penelitian terdahulu menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap kinerja pemasaran (Priatin, dkk.,2017 :92). Hal ini berarti bahwa pemilik usaha yang memiliki orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan akan memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerja pemasaran.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini diambil judul “Pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran pada Kedai Kopi Modern di Malang”.

2. KAJIAN LITERATUR 2.1. Kajian Empiris

Beberapa kajian empiris yang menjadi rujukan pada penelitian ini antara lain, adalah:

a. Sulaeman (2018) pada penelitian yang bejudul “Pengaruh Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar, Dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Pada Industri Tahu Di Sentra Industri Tahu Kota Banjar)”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar, dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran Pada Industri Tahu di

(4)

D.32 Sentra Industri Tahu Kota Banjar.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah 75 pengusaha tahu di sentra industri tahu Kota Banjar. Analisis data yang digunakan adalah analisis jalur.

Hasil penelitian menemukan bahwa secara parsial dan simultan, orientasi kewirausahaan, orientasi pasar dan inovasi produk memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pemasaran.

b. Priatin, dkk. (2017) pada penelitian yang berjudul “ Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Pemasaran Dengan Inovasi Produk Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Gerabah di Desa Bumi Jaya”.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan terhadap kinerja pemasaran melalui inovasi produk sebagai variabel intervening. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan simple random sampling. Sample pada penelitian ini adalah 100 perajin dari populasi sebanyak 130 perajin UMKM gerabah pemilik, pengelola, pemilik dan pengelola di Desa Bumi Jaya Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang. Penelitian ini menggunakan Teknik Analisis Struktural Model Of Equation Modelling (SEM) dengan SmartPLS 3.0. Hasil Penelitian terdapat pengaruh positif orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan secara parsial terhadap inovasi produk dan inovasi produk berpengaruh positif ke kinerja pemasaran.

2.2. Kajian Teori

2.2.1. Kinerja Pemasaran

Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran yang baik dan juga kinerja keuangan yang baik.

Kinerja pemasaran yang baik dinyatakan dalam tiga besaran utama nilai, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan penjualan, dan porsi pasar. Indikator Kinerja Pemasaran menurut Hooley et al. (2005), variabel

kinerja pemasaran diukur dengan indikator antara lain adalah:

a. Pertumbuhan penjualan perusahaan b. Mampu mendapatkan konsumen baru

lebih baik

c. Memiliki pangsa pasar yang lebih besar d. Mampu meningkatkan penjualan dari

konsumen yang sudah ada.

2.2.2. Orientasi Kewirausahaan

Orientasi kewirausahaan mengacu pada proses, praktik, dan pengambilan keputusan yang mendorong ke arah input baru dan mempunyai tiga aspek kewirausahaan, yaitu selalu inovatif, bertindak secara proaktif dan berani mengambil risiko (Lumpkin dan Dess, 1996 dalam Ranto, 2016). Dimensi orientasi kewirausahaan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga yaitu innovativeness, risk taking dan proactiveness (Hendro dan Candra (2006). Keinovatifan (innovativeness) adalah kencenderungan untuk terlibat dalam kreativitas dan eksperimen melalui pengenalan produk atau jasa baru serta kepemimpinan teknologi melalui riset dan pengembangan dalam proses-proses baru. Pengambilan resiko (risk taking) adalah pengambilan tindakan tegas dengan mengeksplorasi hal yang tidak diketahui, mengalokasi sumber daya yang besar untuk usaha di lingkungan yang tidak pasti. Keproaktifan (proactiveness) adalah sebuah pencarian peluang, perspektif memandang ke depan yang ditandai dengan pengenalan produk baru atau jasa baru lebih dulu dalam persaingan. Terdapat hubungan yang signifikan antara orientasi kewirausahaan dengan kinerja pemasaran perusahaan (Gosselin, 2005).

2.2.3. Orientasi Pasar

Orientasi pasar didefinisikan sebagai budaya organisasi yang menempatkan konsumen sebagai bagian yang utama dalam bisnisnya (Kara et al.,2005). Orientasi pasar merupakan konsep pemasaran yang sangat penting dalam bidang manajemen strategik (Gerhardt, 2006, dalam Susanto, 2012 :49), karena orientasi pasar menekankan pada

(5)

D.33 kemampuan perusahaan mempelajari tentang pelanggan, pesaing. Menurut Narver &

Salter 1998 (dalan Susanto, 2012 :50) menyatakan bahwa konsep orientasi pasar menekankan pada memaksimalkan keuntungan jangka panjang, yang mana perusahaan harus secara berkelanjutan menciptakan nilai pelanggan unggul.

Indikator orientasi pasar menurut Farrelly and Quester (2003) adalah sebagai berikut:

- Prioritas perencanaan yang mampu merencanakan kepuasan dimasa depan - Kecepatan respon atas perubahan

kebutuhan konsumen

- Prioritas perubahan untuk meningkatkan kepuasan konsumen

- Prioritas keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaan dan keputusan - Memiliki kepekaan terhadap pasar yang

lebih baik

- Prioritas target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan pesaing - Perusahaan melakukan riset pasar untuk

mengukur kepuasan 2.3. Konseptual Penelitian

Kerangka teori pengaruh orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar terhadap kineja pemasaran dapat dilihat pada bagan berikut ini:

2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir penelitian maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 : Orientasi Kewirausahaan berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pemasaran kedai kopi modern di Malang

H2 : Orientasi Pasar berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pemasaran kedai kopi modern di Malang.

H3 : Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pasar berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Pemasaran kedai kopi modern di Malang.

3. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) yaitu penelitian yang berlandaskan pada teori dan hipotesis untuk digunakan dalam menguji suatu fenomena (Marianty, 2014). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap sejumlah pemilik usaha kedai kopi modern di Malang. Dalam pengukurannya, skala yang digunakan adalah skala Likert.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh usaha kedai kopi modern di Malang dimana secara keseluruhan tidak diketahui jumlahnya. Untuk jumlah sampel, dikarenakan keterbatasan yang antara lain disebabkan kondisi di masa terjadi pandemi Covid19, maka sampel pada penelitian ini adalah sejumlah 30 responden dimana menurut Roscoe (1982, dalam Sugiono, 2014 : 130) jumlah anggota sampel untuk dapat dilakukan analisis dengan teknik analisis regresi berganda minimal adalah 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti, dimana dalam penelitian ini jumlah variabel adalah 3 variabel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah cluster H3

Orientasi Pasar (X2) Orientasi Kewirausahaan

(X1) Kinerja

Pemasaran (Y) H1

H2

Gambar 1: Kerangka Berfikir

(6)

D.34 random sampling yaitu teknik penentuan sampel yang dipilih secara random pada tiap cluster. Dari lima cluster yaitu 5 kecamatan di kota Malang, dipilih secara random 2 kecamatan dimana terpilih kecamatan Lowokwaru dan kecamatan Klojen.

Kemudian dari masing-masing cluster kecamatan tersebut dipilih secara random sejumlah 15, sehingga total jumlah sampel sebanyak 30 sampel.

Definisi Operasional Variabel

Orientasi Kewirausahaan dengan indikator (Hendro dan Candra , 2006) :

- Kemampuan berinovasi (item:

berinovasi guna mengembangkan pelanggan, Menu baru sesuai pelanggan, Menu direspon pelanggan).

- Proaktif (item : proaktif mendorong penjualan, proaktif meningkatkan penjualan, terus mencari peluang)

- Keberanian mengambil resiko (item : berani mengambil resiko, tidak takut rugi, mencari alternatif).

Orientasi Pasar dengan indikator (Farrelly and Quester (2003):

- Prioritas perencanaan masa depan (item:

Memprioritaskan perencanaan kepuasan untuk konsumen dimasa depan, menilai kepuasan konsumen).

- Kecepatan respon (item: respon terhadap perubahan kebutuhan konsumen, kegiatan sesuai kebutuhan konsumen).

- Prioritas untuk meningkatkan kepuasan (item : perubahan untuk meningkatkan kepuasan konsumen, perubahan untuk meningkatkan kepuasan konsumen) - Prioritas keterlibatan karyawan dalam

membuat perencanaan dan keputusan (item : keterlibatan karyawan dalam membuat perencanana dan keputusan, Keputusan diambil secara terbuka).

- Memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik (item : Peka terhadap pasar yang lebih baik, Mengumpulkan informasi)

- Prioritas target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan bersaing (item: Prioritas target konsumen, Perusahaan merespon dengan baik tentang pesaing perusahaan).

- Perusahaan melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan (item : melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan konsumen, Layanan yang mudah dipahami oleh karyawan untuk mengukur kepuasan konsumen).

Kinerja Pemasaran dengan indikator (Hooley et al. 2005) :

- Pertumbuhan penjualan (item:

Pertumbuhan penjualan, Peningkatan target penjualan)

- Mendapatkan konsumen baru (item:

Mendapatkan konsumen baru, Sarana mudahkan konsumen menyampaikan respon).

- Memiliki pangsa pasar (item:

Mendapatkan pangsa pasar, Informasi pasar, meningkatkan penjualan, penjualan meningkat secara berkala).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.

Distribusi Frekuensi Variabel Orientasi Kewirausahaan (X1)

Berikut tanggapan responden terhadap indikator yang memiliki 9 item pernyataan.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel Orientasi Kewirausahaan

Item

Jawaban

Mean

SS S RG TS STS

F F F F F

x1.1 25 5 0 0 0 4,833

x1.2 14 16 0 0 0 4,467

x1.3 17 13 0 0 0 4,567

x1.4 16 14 0 0 0 4,533

x1.5 23 7 0 0 0 4,767

x1.6 18 12 0 0 0 4,600

x1.7 24 6 0 0 0 4,800

x1.8 11 19 0 0 0 4,367

x1.9 20 10 0 0 0 4,667

Rata-rata nilai Mean 4,622 Sumber: output SPSS diolah, 2021

(7)

D.35 Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan setuju terhadap item-item pernyataan pada variabel orientasi kewirausahaan dengan rata-rata nilai mean sebesar 4,622.

Distribusi Frekuensi Variabel Orientasi Pasar (X2)

Tabel 3 berikut, merupakan tanggapan responden terhadap indikator Orientasi Pasar yang memiliki 11 item pernyataan.

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Variabel Orientasi Pasar

Item

Jawaban

Mean

SS S RG TS STS

F F F F F

x2.1 26 4 0 0 0 4,867

x2.2 21 9 0 0 0 4,700

x2.3 17 13 0 0 0 4,567

x2.4 7 23 0 0 0 4,233

x2.5 17 13 0 0 0 4,567

x2.6 27 3 0 0 0 4,900

x2.7 15 15 0 0 0 4,500

x2.8 16 14 0 0 0 4,533

x2.9 24 6 0 0 0 4,800

x2.10 19 11 0 0 0 4,633

x2.11 17 13 0 0 0 4,567

Rata-rata nilai Mean 4,624 Sumber : Output SPSS, diolah, 2021

Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menyatakan setuju terhadap item-item pernyataan pada variabel orientasi pasar dengan rata-rata nilai mean sebesar 4,624.

Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Pemasaran (Y)

Tanggapan responden terhadap indikator Kinerja Pemasaran yang memiliki 8 item pernyataan dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Pemasaran

Item

Jawaban

Mean

SS S RG TS STS

F F F F F

y1 20 10 0 0 0 4,667

y2 6 18 6 0 0 4,000

y3 18 9 3 0 0 4,500

y4 16 14 0 0 0 4,533

y5 10 20 0 0 0 4,333

y6 15 15 0 0 0 4,500

y7 15 15 0 0 0 4,500

y8 12 18 0 0 0 4,400

Rata-rata nilai Mean 4,429 Sumber : Output SPSS, diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat disimpulkan bahwa responden menyatakan setuju terhadap item-item pernyataan dengan rata-rata nilai mean sebesar 4,429.

Analisis Regresi Liner Berganda

Hasil uji regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel 5 Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel Bebas B T Sig T. Ket Orientasi

Kewirausahaan

(X1) 0.455 2.902 0.007

Signi- fikan Orientasi Pasar

(X2) 0.433 3.112 0.004

Signi- fikan Variabel Terikat: Y

Konstanta = -5,556

R = 0,825 R Square = 0,681 Adjusted R Square = 0,657 F = 28,761 Sig F = 0,000 Sumber : Output SPSS, diolah, 2021

Dari tabel 5 di atas maka persamaan regresi persamaan regresi adalah sebagai berikut:

Y = -5,556 + 0,455 X1 + 0,433 X2

(8)

D.36 Dari persamaan regresi tersebut, diketahui bahwa:

a. Nilai konstanta sebesar -5,556 memiliki arti bahwa, jika variabel X1 dan X2 sama dengan 0 (nol), maka Y sebesar - 5,556.

b. Koefisiensi regresi Orientasi Kewirausahaan (X1) sebesar 0,455 menunjukkan bahwa Orientasi Kewirausahaan memiliki pengaruh positif (searah) terhadap Kinerja Pemasaran. Kenaikan Orientasi Kewirausahaan sebanyak 1 satuan akan menyebabkan Kinerja Pemasaran meningkat sebesar 0,455 dan sebaliknya.

c. Koefisiensi regresi Orientasi Pasar (X2) sebesar 0,433 menunjukkan bahwa Orientasi Pasar (X2) memiliki pengaruh positif (searah) terhadap Kinerja Pemasaran (Y), artinya kenaikan Orientasi Pasar sebanyak 1 satuan akan menyebabkan Kinerja Pemasaran meningkat sebesar 0,433 dan sebaliknya.

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. (Ghozali, 2018).

Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .825a .681 .657 1.43218

Sumber : Output SPSS, diolah, 2021

Dari tabel di atas, didapat nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,657 yang dapat diartikan bahwa 65,7 % variabel Y dipengaruhi oleh variabel X1 dan X2, sedangkan sisanya sebesar 34,3 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Uji Signifikansi (Uji t / Uji Parsial)

Uji t digunakan dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh variabel bebas (Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar) secara parsial terhadap variabel terikat (Kinerja Pemasaran).

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: (Sugiyono, 2017:250)

• Jika thitung > ttabel berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat atau H0 ditolak.

• Jika thitung < ttabel berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat atau H0 diterima.

Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Analisis Uji t Variabel Bebas t Prob. Keterangan Orientasi

Kewirausahaan (X1)

2.902 0.007 Signifikan Orientasi Pasar

(X2) 3.112 0.004 Signifikan Sumber : Output SPSS, diolah, 2021

Dari hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 7 di atas terlihat bahwa:

a. Hasil uji t pada variabel X1 menunjukkan nilai signifikan t sebesar 0,007 < 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel X1 terhadap variabel Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima yaitu Orientasi kewirausahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran pada Kedai Kopi Modern di Malang. Arah pengaruhnya positif, artinya semakin baik Orientasi kewirausahaan maka kinerja pemasaran akan semakin baik pula.

b. Variabel X2 menunjukkan nilai signifikan t sebesar 0,004 < 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel X2 terhadap variabel Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima yaitu Orientasi pasar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran pada Kedai Kopi Modern di Malang. Arah pengaruh positif, artinya semakin baik orientasi pasar maka kinerja pemasaran akan semakin baik pula.

Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh variabel bebas Orientasi Kewirausahaan (X1) dan Orientasi Pasar (X2) terhadap variabel terikat Kinerja Pemasaran (Y) secara simultan (Ghozali, 2018). Penerimaan /penolakan hipotesis :

(9)

D.37 1) Jika Fhitung < Ftabel atau Sig. > 0,05 (p >

0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak.

2) Jika Fhitung > Ftabel dan Sig. < 0,05 (p <

0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Rekapitulasi hasil uji F dapat dilihat pada tabel 8 berikut:

Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Analisis Uji F Variabel

Bebas

F Prob. Keterangan X1, X2 28,761 0,000 Signifikan Sumber : Output SPSS, diolah, 2021

Dari tabel di atas terlihat nilai F hitung sebesar 28,761 dengan signifikan sebesar 0,000, berarti Signifikan F kurang dari 0,05 menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2 secara bersama-sama mempengaruhi Y.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 diterima yaitu Orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran pada Kedai Kopi Modern di Malang.

4.2 Pembahasan

Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Pemasaran.

Dari hasil analisa data 30 sampel Kedai Kopi Modern dengan analisa Regresi Berganda disimpulkan bahwa Orientasi Kewirausahaan berpengaruh secara positip dan signifikan terhadap Kinerja Pemasaran. Hal ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yaitu penelitian Sulaiman (2018), dan Priatin (2017).

Hasil penelitian ini mempunyai arti bahwa usaha sejenis kedai kopi modern dapat meningkatkan kinerja pemasarannya dengan selalu meningkatkan semua unsur orientasi kewirausahaannya, khususnya pada unsur peningkatan keinovasian, yaitu selalu berinovasi pada produk-produk yang dihasilkan untuk memberikan nilai yang lebih dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.

Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran

Berdasarkan keseluruhan hasil analisis data pada penelitian ini, disimpulkan bahwa

secara parsial variabel Orientasi Pasar berpengaruh positip dan signifikan terhadap Kinerja Pemasaran. Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sulaiman (2018), dan Priatin (2017). Dari hasil ini, mempunyai arti penting, bahwa usaha sejenis kedai kopi modern dapat meningkatkan kinerja pemasarannya dengan cara memperhatikan atau fokus pada pasar atau berorientasi pasar, 5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian ini dan dari pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Orientasi Kewirausahaan berpengaruh secara positip dan signifikan terhadap Kinerja Pemasaran kedai kopi modern di Malang.

b. Orientasi Pasar berpengaruh secara positip dan signifikan terhadap Kinerja Pemasaran kedai kopi modern di Malang.

c. Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pasar secara bersama-sama berpengaruh secara positip dan signifikan terhadap Kinerja Pemasaran kedai kopi modern di Malang.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian, saran yang dapat diberikan bagi pengusaha kedai kopi modern atau yang sejenis adalah bahwa perlunya untuk secara kontinyu unsur-unsur orientasi kewirausahaan diimplementasikan, yaitu lebih berani untuk selalu sebagai yang pertama melakukan inovasi walaupun dengan resiko yang dihadapi. Selain itu pengusaha perlu berorientasi pasar dimana selalu menggali informasi mengenai keinginan dan kepuasan konsumen, serta strategi pesaing.

Saran bagi penelitian selanjutnya adalah dapat mengembangkan penelitian ini dengan obyek dan scope yang lebih besar dan menggunakan variabel lain yang terkait dengan variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu orientasi kewirausahaan, orientasi pasar dan kinerja pemasaran.

(10)

D.38 6. DAFTAR RUJUKAN

Erni Jayaningrum dan Brillyanes Sanawiri, 2018, Orientasi Pasar, Inovasi, Orientasi Kewirausaaan terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Pemasaran (Studi pada Kuliner Kafe kota Malang), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 54 No. 1.

Farhan Nurikhsan, Webby Salsabila Indrianie, Dini Safitri., 2019.

Fenomena Coffee Shop Di Kalangan Konsumen Remaja, Widya Komunika , Vol 9 No. 2 Oktober 2019, 137-144.

Farrelly, F., & Quester, P., 2003. The effects of market orientation on trust and commitmen: the case of the sponsorship business relationship, European journal of marketing, 37 (3/4), 530-553.

Ferdinand A (2000), Manajemen Pemasaran : “Sebuah Pendekatan Strategic”, Research Paper Series, Progam Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.

Ferdinand, A., 2006. Strategic Pathways Toward Sustainable Competitive Advantage, Unpublished DBA, Theses.

Soutern Cross. Lismore. Australia.

Ghozali, Imam, (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS, Edisi 9, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hatta, I. H, 2015. Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan, Kapabilitas Pemasaran dan Kinerja Pemasaran, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol 13, No. 4, Hal 653-661.

Hendro dan Chandra., 2006. Be A Smart And Good Entrepreneur, Cetakan Pertama, Jakarta: CLA Publising.

Hooley, G., & Greenly, G., 2005. The Resource underpinnings of competitive positions, Journal of strategic marketing, 13, 93-116.

Kara, A.J, Spillan, E. & Oscar W. D., Jr., 2005. An Empirical Investigation of The Effect of A Market Orientation on Business Performance: A Study of

Small-Sized Service Retailers Using Markor Scale, Journal of Small Busi ness Management, Vol.43. p.105-118.

Priatin, Yusri., Surya, Djasuro., & Suhendra, Indra,, 2017. Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Pemasaran Dengan Inovasi Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Kelompok Usahan Bersama (KUB) Gerabah di Desa Bumi Jaya Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang), Jurnal JRBM Tirtayasa, Volume 1(1) – Mei 2017.

Ranto, Dwi Wahyu Pril., 2016. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja UMKM Bidang Kuliner Di Yogyakarta, JBMA – Vol. III, No. 2, September 2016, ISSN : 2252-5483.

Suci, Rahayu P., 2006. Peningkatan Kinerja Melalui Orientasi Kewirausahaan, Kemampuan Manajemen, dan Strategi Bisnis (Studi Pada Industri Kecil Menengah Bordir Di Jawa Timur), Jurnal Manajemen dan Kewirausa haan, Vol.11, No. 1, Maret: hal. 46-58.

Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D), Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Susanto, P., 2012. Pengaruh Orientasi Pasar Pada Kinerja Perusahaan Kecil, Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, Vol. 1, No.

2, Hal 45 – 60.

Tjiptono, Fandy, 2008. Pemasaran Strategik, Andi Offset, Yogyakarta.

Wahyono, 2002. Orientasi Pasar dan Inovasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus Pada Industri Meubel di Kabupaten Jepara), Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. I No.

1, Hal 23 – 40.

Zhou, Kevin Zheng, Chi Kim Yim and David K Tse, 2005. The Effect of Strategic Orientaions on Technology and Market Based Break Through Innovations, Journal of Marketing, Vol. 69, pp.42-60.

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka untuk memudahkan dalam malaksanakan penelitian, penulis merasa perlu membatasi masalah yang akan diteliti sehingga penelitian

Pengembangan modul geometri analitik bidang berbasis tingkat berpikir van hiele ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan ajar yang digunakan di prodi tadris

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain posttest only non equivalent group design. Langkah-langkah penelitian ini adalah 1) memilih kelas

Terdapat perbedaan hasil tes TUG antara lansia yang tinggal di Balai PSTW dengan lansia yang tinggal di komunitas. Usia dan jenis kelamin mempunyai

dusun1 ds tulung pasik Giat bhabin sek raman utara, bripka sa'al efendi, menyambangi warga dsn 2 ds raman aji, yang sedang melaksanakan ronda malam dan memberikan

Analisis regresi menggunakan data masa lampau untuk memprediksi nilai yang akan datang dari suatu variabel dependent, sedangkan analisis diskriminan menghasilkan suatu data

Ambang batas pembentukan fraksi merupakan kebijakan yang tepat dalam rangka penyederhanaan partai politik dari pada PT karena dengan ambang batas pembentukan

Keberagaman (Pluralisme) sistem hukum yang hidup dan berlaku di Aceh mendapat kekuatan hukum dan pengakuan dari pemerintah Indonesia dengan disahkannya Undang-Undang