• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perangkat Daerah) atau dinas atau entitas daerah Provinsi Kepulauan Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perangkat Daerah) atau dinas atau entitas daerah Provinsi Kepulauan Riau"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau adalah suatu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) atau dinas atau entitas daerah Provinsi Kepulauan Riau yang mempunyai peran sebagai lembaga audit internal pemerintah di Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau. Inspektorat Kepulauan Riau beralamatkan pada komplek kantor dinas Provinsi Kepualauan Riau, Pulau Dompak, Kota Tanjung Pinang. Kantor Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau sendiri berada di gedung C, lantai tiga. Inspektorat dikepalai oleh seorang Inspektur yang bernama Mirza Baktiar, yang di bantu oleh tiga IrBan (Irspektur Pembantu). Inspektur Pembantu Bidang I, Inspektur Pembantu bidang II, dan Inspektur Pembantu Bidang III, mempunyai tim auditor sebanyak sebelas orang perbidang, dan setiap bidang mempunyai tiga orang ketua tim audit.

Menurut Peraturan (Pemerintah Daerah Kepulauan Riau, 2008) pasal 3 (1); Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau mempunyai tugas Inspektorat merupakan unsur pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah, dan pasal 4; Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Provinsi, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/kota. Maka dari itu Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau berhak Memeriksa atau melakukan auditing terhadap entitas daerah atau OPD (organisasi Perangkat Daerah) yang berada pada

(2)

pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau. Audit yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau meliputi tiga hal, yaitu audit laporan keuangan OPD, audit kepatuhan OPD, dan audit dengan tujuan tertentu.

B. Deskripsi Data

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Inspektorat Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Adapun waktu pengiriman Kuesioner dilakukan pada bulan awal Juli tahun 2019, dan pengembalian kuesioner diambil pada awal bulan Juli tahun 2019. Setelah data-data terkumpul kemudian dilakukan analisa dengan tujuan untuk mengetahui dan membuktikan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau tidak. Peneliti menggunakan program Smart PLS 3.0 untuk membantu mengolah data yang tersedia, dengan tujuan agar mendapat perhitungan statistik dengan tepat.

Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 33 kuisioner dan kembali semuanya, namun kuisioner yang dapat diolah hanya ada 27 kuisioner sedangkan 5 kuisioner tidak sah karena tidak lengkap dalam pengisian kuisioner serta intensitas audit masih sangat sedikit. Adapun tingkat persentase yang dapat dijabarkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuisioner

No Keterangan Jumlah

Kuisioner

Persentase

1 Kuesioner yang disebar 33 100%

2 Kuisioner kembali 33 100%

(3)

3 Kuisioner tidak sesuai kriteria 5 18%

4 Kuisioner dapat diolah 27 82%

Sumber: data diolah peneliti, 2019

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, pangkat/golongan, jabatan, pendidikan, lama bekerja dan intesitas audit.

1. Usia

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia No Usia Responden Frekuensi Persentase

1. 27 – 36 tahun 11 40,7%

2. 37 – 48 tahun 12 44,4%

3. 49 – 56 tahun 4 14,8%

Jumlah 27 100%

Sumber: data diolah peneliti, 2019

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 27 orang responden terdapat 11 responden yang berusia 27-36 tahun atau sebesar 40,7%, sebanyak 12 responden yang berusia 37-48 tahun atau sebesar 44,4% dan sebanyak 4 orang yang berusia 49-56 tahun atay 14,8%. Jadi responden berdasarkan umur adalah Auditor usia antara 37- 48 tahun dengan frekuensi 12 Auditor.

2. Jenis Kelamin

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(4)

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. Laki-Laki 13 48,1%

2. Perempuan 14 51,9%

Jumlah 27 100%

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa dari 27 responden yang memiliki jenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 13 orang atau 48,1%

dan sebanyak 14 orang responden yang berjenis kelamin perempuan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas auditor penelitian ini berjenis kelamin perempuan.

3. Pangkat/Golongan

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pangkat/Golongan No Pangkat/Golongan Frekuensi Persentase

1. Penata Muda/III A 7 25,9%

2. Penata Muda/III B 8 29,6%

3. Penata Muda/III C 8 29,6%

4. Penata Muda/III D 4 14,8%

Jumlah 27 100%

Sumber: data diolah peneliti, 2019

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 27 responden terdapat 7 orang responden yang memiliki golongan pangkat Penata Muda/III A, sebanyak 8 orang responden atau 29,6% memiliki golongan pangkat Penata Muda/III B, sebanyak 8 orang responden atau 29,6% memiliki

(5)

golongan pangkat Penata Muda/III C, dan sebanyak 4 orang responden atau 14,8% memiliki golongan pangkat Penata Muda/III D. Maka dapat disimpulkan bahwa responden penelitian didominasi oleh Auditor yang memiliki golongan Penata Muda/III B dan Penata Muda/III C.

4. Pendidikan

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Frekuensi Persentase

1. Strata 1 23 85,2%

2. D3 1 3.7%

3. Strata 2 3 11.1%

Jumlah 27 100%

Sumber: data diolah peneliti, 2019

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dari 27 orang responden sebanyak 23 orang atau 85,2berpendidikan terakhir S1 (strata 1), sebanyak 1 orang berpendidikan D3 dan sebanyak 3 orang atau 11,1%

berpendidikan S2 atau strata 2. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa mayoritas auditor berpendidikan S1.

5. Lama Bekerja

Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Lama Bekerja No Lama Bekerja Frekuensi Persentase

1. 2 - 7 Tahun 14 51.9%

2. 8-14 Tahun 10 37.0%

(6)

3. 15-21 Tahun 2 7.4%

4. 22-28 tahun 1 3.7%

Jumlah 27 100%

Sumber: data diolah peneliti, 2019

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dari 27 orang responden ada sebanyak 14 orang atau 51,9% bekerja selama 2-7 tahun, sebanyak 10 orang atau 37% bekerja selama 8-14 tahun, sebanyak 2 orang atau 7,4% bekerja selama 15-21 tahun da nada 1 orang yang bekerja antara 22-28 tahun atau 3,7%. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden adalah auditor yang sudah bekerja kurang lebih 2- 7 tahun.

6. Intensitas Audit

Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Intensitas Audit No Intensitas Audit Frekuensi Persentase

1. 10-25 kali 13 48.1%

2. 26-35 kali 4 14.8%

3. 36-45 kali 6 22.2%

4. >46 kali 4 14.8%

Jumlah 27 100%

Sumber: data diolah peneliti, 2019

Data di atas menunjukkan bahwa dari 27 orang responden ada 13 orang yang telah memiliki intensitas audit sebanyak 10-25 kali, sebanyak 4 orang responden atau 14,8% telah memiliki intensitas audit

(7)

26-35 kali, sebanyak 6 orang responden atau 14,85% telah memiliki intensitas audit 36-45 kali dan sebanyak 4 orang responden atau 14,8%

telah memiliki intensitas audit >46 kali.Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas auditor telah memiliki intensitas audit sebanyak 10-25 kali.

C. Hasil Penelitian

1. Hasil Deskriptif Variabel

Analisis ini bermanfaat untuk memberikan gambaran variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kualitas audit, time budget pressure, dan independensi.

Tabel 4.8 Perhitungan Statistik Deskriptif

Sumber: data diolah peneliti, 2019

1) Analisis Deskriptif Kualitas Audit

Pada variabel deskriptif kualitas audit, penilaian dilakukan dengan 4 pernyataan yang meliputi tentang hubungan dengan klien, menerima sanksi dari klien, tidak membutuhkan telaah dari rekan auditor untuk menilai prosedur audit dan pemberian jasa non audit. Berdasarkan pada jawaban kuesioner dari responden tersaji dalam tabel 4.8.

Ket N Min Max Mean

Standar deviasi

Time Budget Pressure 27 9 12 10,777 1,08604

Kualitas Audit 27 12 16 13,777 1,73943

Independensi 27 17 24 21,111 1,50214

(8)

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 4 pernyataan menunjukkan rata-rata untuk variabel kualitas audit adalah Sebesar 13,777 dan untuk dibandingkan dengan nilai masing-masing pertanyaan dengan standar deviasi 1,739437. Sehingga apabila dikategorikan dengan tabel kategori, kategori tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi. Jadi dapat disimpulkan secara umum kecenderungan auditor terlibat dalam kualitas audit adalah sangat tinggi. Adapun berikut merupakan rangkuman hasil analisis deskripitif untuk variabel kualitas audit:

Tabel 4.9 Interval Kualitas Audit

Sumber: data diolah peneliti, 2019

2) Analisis Deskriptif Time Budget Pressure

Pada variabel deskriptif Time Budget Pressure, penilaian dilakukan dengan 3 pernyataan yang meliputi tentang memahami perencanaan anggaran dalam proses audit dan menyelesaikan pekerjaan yang dianggap penting, bertanggung jawab menjalankan audit sesuai dengan waktu audit dan melakukan audit sesuai dengan yang direncanakan agar audit yang saya lakukan dinilai baik oleh atasan.

Interval Kriteria

4-6 Rendah

7-9 Sedang

10-12 Tinggi

13-15 Sangat Tinggi

(9)

Berdasarkan pada jawaban kuesioner dari responden tersaji dalam tabel 4.8, tabel di atas menunjukkan bahwa dari 3 pernyataan menunjukkan rata-rata untuk variabel Time Budget Pressure adalah Sebesar 10,7778 dan untuk dibandingkan dengan nilai masing-masing pertanyaan dengan standar deviasi 1,086042. Sehingga apabila dikategorikan dengan tabel kategori, kategori tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Jadi dapat disimpulkan secara umum kecenderungan auditor terlibat dalam Time Budget Pressure adalah tinggi. Adapun berikut merupakan rangkuman hasil analisis deskripitif untuk variabel Time Budget Pressure:

Tabel 4.10 Distribusi Time Budget Pressure

Sumber: data diolah peneliti, 2019

3) Analisis Deskriptif Independensi

Pada variabel deskriptif Independensi, penilaian dilakukan dengan 6 pernyataan yang meliputi tentang besarnya pelanggaran yang ditemukan akan mempengaruhi auditor dalam melaporkan kesalahan klien, pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien dapat menjadikan pelaporan audit menjadi lebih baik, Auditor memiliki

Interval Kriteria

3-5 Rendah

6-8 Sedang

9-11 Tinggi

12-14 Sangat Tinggi

(10)

keinginan yang kuat untuk menyelesaikan audit tepat waktu, Auditor tidak pernah melakukan rekayasa dan temuan apapun di laporkan apa adanya, tidak mudah percaya terhadap pernyataan klien selama melakukan audit.dan mempertimbangkan berbagai aspek dalam pengambilan keputusan selama melakukan audit.. Berdasarkan pada jawaban kuesioner dari responden tersaji dalam tabel 4.8, tabel di atas menunjukkan bahwa dari 6 pernyataan menunjukkan rata-rata untuk variabel independensi adalah Sebesar 21,111 dan untuk dibandingkan dengan nilai masing-masing pertanyaan dengan standar deviasi 1,50214.

Sehingga apabila dikategorikan dengan tabel kategori, kategori tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi. Jadi dapat disimpulkan secara umum kecenderungan auditor memiliki independensi yang sangat tinggi.

Adapun berikut merupakan rangkuman hasil analisis deskripitif untuk variabel independensi:

Tabel 4.11 Distribusi Independensi

Sumber: data diolah peneliti, 2019

Interval Kriteria

6-10 Rendah

11-15 Sedang

16-20 Tinggi

21-25 Sangat Tinggi

(11)

2. Hasil Analisis Partial Least Square

Pada penelitian ini untuk menguji hipotesis penelitian digunakan analisis Partial Least Square (PLS) dengan program SmartPLS. Berikut adalah gambarhasil estimasi model PLS yang diujikan:

Gambar 4.1 Outer Model

Sumber : olah data PLS

(12)

Gambar 4.2 Inner Model dengan Path Value

Sumber : olah data PLS

Gambar 4.3 Inner Model dengan Total Value/t-statistic

Sumber : olah data PLS

(13)

3. Evaluasi Outer Model

Pada evaluasi outer model akan dilakukan pengujian convergent validity, discriminant validity dan composite reliability. Berikut ini akan dijelaskan hasil pada masing-masing pengujian:

1) Convergent Validity

Evaluasi pertama pada outer model adalah convergent validity. Untuk mengukur convergent validity digunakan nilai outer loading. Suatu indikator dikatakan memenuhi convergent validity jika memiliki nilai outer loading > 0,50. Berikut adalah nilai outer loading masing-masing indikator pada variabel penelitian:

Tabel 4.12 Nilai Outer Loading Outer Loading Ketetapan

X1.1 0,626 0,500

X1.2 0,723 0,500

X1.3 0,900 0,500

Y1.1 0,791 0,500

Y1.2 0,967 0,500

Y1.3 0,596 0,500

Y1.4 0,940 0,500

Z1.1 0,753 0,500

Z1.2 0,755 0,500

Z1.3 0,907 0,500

Z1.4 0,747 0,500

(14)

Z1.5 0,967 0,500

Z1.6 0,964 0,500

Sumber: data olahan PLS, 2019

Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui bahwa nilai outer loading masing- masing indikator pada variabel time budget pressure, independensi, dan kualitas asudit semuanya bernilai > 0,50. Dengan demikian berarti indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi convergent validity.

2) Discriminant Validity

Evaluasi kedua pada outer model adalah discriminant validity. Untuk mengukur discriminant validity digunakan perbandingan antara akar AVE dan korelasi. Jika nilai dari akar AVE lebih besar dibandingkan korelasi-korelasi yang terjadi maka indikator-indikator memiliki discriminant validity yang baik. Berikut adalah perbandingan antara akar AVE dan korelasi antar variabel penelitian:

Tabel 4.13 Akar AVE dan Korelasi Antar Variabel Variabel AVE Akar

AVE

I KA TBP

Independensi 0,731 0,855 1

Kualitas Audit 0,700 0,837 0,969 1

Time Budget Pressure 0,575 0,758 0,890 0,923 1 Sumber: data olahan PLS, 2019

(15)

Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui hampir semua nilai korelasi lebih kecil daripada nilai akar AVE. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator- indikator di dalam penelitian ini telah memiliki discriminant validity yang baik.

3) Composite Reliability

Evaluasi terakhir pada outer model adalah composite reliability.

Composite reliability menguji nilai reliabilitas indikator-indikator pada suatu variabel. Suatu variabel dikatakan memenuhi composite reliability jika memiliki nilai composite reliability > 0,70. Berikut adalah nilai composite reliability masing-masing variabel:

Tabel 4.14 Nilai Composite Reliability

Variabel Composite Reliability

Independensi 0,941

Kualitas Audit 0,900

Time Budget Pressure 0,799

Sumber: data olahan PLS, 2019

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai composite reliability untuk variabel time budget pressure, independensi, dan kualitas asudit semuanya telah lebih besar dari 0,70. Dengan demikian dalam model penelitian, masing-masing variabel penelitian telah memenuhi composite reliability

4. Evaluasi Inner Model

Pada evaluasi inner model akan dijelaskan uji path, hasil R-Square dan uji hipotesis.

(16)

1) Uji Path

Pengujian jalur dilakukan untuk menilai seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variable dependen. Sedangkan coefficient determination (R-Square) digunakan untuk mengukur seberapa banyak variabel endogen dipengaruhi oleh variabel lainnya. Apabila nilai path atau path value nya dibawah 0,05 (5%) maka termasuk dalam kategori baik dan memiliki pengaruh, tetapi apabila path value nya diatas 0,05 maka termasuk dalam kategori yang tidak baik dan tidak memiliki pengaruh antar variabelnya.

Berdasarkan skema Inner model dengan menggunakan path value yang telah ditampilkan pada gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa path value yang memiliki pengaruh terbesar adalah pengaruh time budget pressure terhadap independensi dengan path value 0,000 dan total value sebesar 48,422 dan pengaruh independensi terhadap kualitas audit dengan path value sebesar 0.000 dan total value sebesar 7,903, sedangkan pengaruh terkecil dimiliki oleh pengaruh time budget pressure terhadap kualitas audit dengan path value 0.002 dan total value sebesar 3,114.

2) Penilaian Goodness of Fit

Penilaian goodness of fit didasarkan pada nilai R-Square yang dihasilkan estimasi Partial Least Square untuk masing-masing jalur.

Berdasarkan pengolahan data dengan PLS, dihasilkan nilai R-Square sebagai berikut:

(17)

Tabel 4.15 Nilai R Square

Variabel R-Square

Independensi 0,792

Kualitas Audit 0,956

Sumber: data olahan PLS, 2019

Jalur hubungan antara Time Budget Pressure terhadap independensi dihasilkan nilai R-Square sebesar 0,792 yang menunjukkan bahwa variabel independensi dapat dijelaskan oleh Time Budget Pressure sebesar 79,2%, sedangkan sisanya 20,8% dijelaskan oleh variabel lain selain Time Budget Pressure .

Jalur hubungan antara Time Budget Pressure terhadap kualitas audit dihasilkan nilai R-Square sebesar 0,956 yang menunjukkan bahwa variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh Time Budget Pressure sebesar 95,6%, sedangkan sisanya 4,4% dijelaskan oleh variabel lain selain Time Budget Pressure .

Selain nilai R-Square, analisis SEM dengan PLS juga dapat menilai koefisien determinasi secara total (Rm). Perhitungan koefisien determinasi total dari model analisis jalur dengan PLS dapat digunakan rumus sebagai berikut:

𝑅2𝑚 = 1 − (𝑃𝑒12𝑥𝑃𝑒22) Dimana :

𝑅2𝑚 = Koefisien determinasi total 𝑃2𝑒𝑖 = 𝑃𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 − 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛

(18)

𝑃𝑒𝑖 = √1 − 𝑅𝑡2 = (1-Rt2)0,5

Dari hasil analisis regresi diperoleh nilai R12= 0,792 dan nilai R22=

0,956 sehingga diperoleh nilai

𝑃𝑒1 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑒2 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑢𝑡:

𝑃𝑒1 = (1-0,792)0,5 = 0,456 𝑃𝑒2 = (1-0,956)0,5 = 0,210

Didapat nilai koefisien determinasi total sebagai berikut:

𝑅2𝑚 = 1 − (𝑃𝑒12𝑥𝑃𝑒22)

𝑅2𝑚 = 1 − (0,4562𝑥0,2102)

𝑅2𝑚 = 1 − (0,6991𝑥0,720)

𝑅2𝑚 = 1 − (0,504)

𝑅2𝑚 = 1 − 0,504 = 0,496

Dari hasil perhitungan didapat nilai koefisien determinasi total sebesar 0,496 yang berarti model PLS yang dikembangkan dapat menjelaskan fenomena mengenai kualitas audit dengan faktor time budget pressure dan independensi sebesar 49,6%, sedangkan sisanya sebesar 50,4 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dipergunakan di dalam model.

5. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis dilakukan berdasarkan hasil pengujian Inner Model (model struktural) yang meliputi output r-square, koefisien parameter dan t-statistik. Untuk melihat apakah suatu hipotesis itu dapat

(19)

diterima atau ditolak diantaranya dengan memperhatikan nilai signifikansi antar konstrak, t-statistik, dan p-values. Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan bantuan software SmartPLS (Partial Least Square) 3.0.

Nilai-nilai tersebut dapat dilihat dari hasil bootstrapping. Rules of thumb yang digunakan pada penelitian ini adalah t-statistik >1,96 dengan tingkat signifikansi p-value 0,05 (5%) dan koefisien beta bernilai positif.

Menurut Tuckman (dalam Sugiyono, 2009), variabel intervening harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:

a) Pengaruh variabel bebas terhadap variabel intervening harus signifikan.

b) Pengaruh variabel intervening terhadap variabel terikat harus signifikan.

c) Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat masih signifikan setelah variabel intervening dimasukkan (partial mediation) atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak signifikan jika ada variabel intervening (full mediation).

Nilai pengujian hipotesis penelitian ini dapat ditunjukan pada Tabel 4.16 berikut:

Tabel 4.16 Pengaruh Langsung Pengaruh Langsung Koefisien

Path

p-Value t- statistic

Keterangan

(20)

Time Budget Pressure terhadap Independensi

0,890 0,000 48,422 Signifikan

Time Budget Pressure terhadap Kualitas audit

0,291 0,002 3,114 Signifikan

Independensi terhadap Kualitas Audit

0,710 0,000 7,903 Signifikan

Sumber : olah data PLS, 2019

Tabel 4.17 Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung

Jalur Pengaruh

Langsung

Pengaruh Tidak Langsung Time Budget Pressure terhadap

Independensi

0,890

Time Budget Pressure terhadap Kualitas audit

0,291

Independensi terhadap Kualitas Audit

0,710

Time Budget Pressure terhadap Kualitas audit yang diintervening melalui independensi

= 0,890 x 0,710 = 0,632

Sumber : olah data PLS, 2019 a. Hipotesis I

(21)

Hasil estimasi pengaruh antara Time Budget Pressure terhadap Kualitas audit yang diintervening melalui independensi menunjukkan angka pengaruh sebesar 0,632 artinya secara tidak langsung independensi mampu memediasi sebesar 63,2% Time Budget Pressure terhadap Kualitas audit.

b. Hipotesis II

Hasil estimasi pengaruh antara Time Budget Pressure terhadap kualitas audit diketahui besarnya adalah 0,291 dengan nilai t-statistics 3,114. Berdasarkan pada hasil ini, nilai t-statistics 3,114> 1,96 maka dapat disimpulkan bahwa Time Budget Pressure memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit

c. Hipotesis III

Hasil estimasi pengaruh antara independensi terhadap kualitas audit diketahui besarnya adalah 0,710 dengan nilai t-statistics 7,903.

Berdasarkan pada hasil ini, nilai t-statistics 7,903> 1,96 maka dapat disimpulkan bahwa independensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit

d. Hipotesis IV

Hasil estimasi pengaruh antara Time Budget Pressure terhadap Independensi diketahui besarnya adalah 0,890 dengan nilai t- statistics 42,145. Berdasarkan pada hasil ini, nilai t-statistics 48,145>

1,96 maka dapat disimpulkan bahwa Time Budget Pressure memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Independensi.

(22)

D. Pembahasan

1. Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit Dengan Indenpendensi

Kualitas Audit merupakan hal penting yang harus diperhatikan, apalagi Auditor sering dihadapi oleh tekanan anggaran waktu yang ketat..

Hipotesis 1 (H1) menyatakan bahwa Time Budget Pressure berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit dengan Independensi sebagai variabel intervening dan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak langsung Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit melalui Independensi lebih besar pengaruhnya dari pada pengaruh langsung Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit. Dengan hasil tersebut maka auditor yang melakukan tugas audit setuju bahwa ketika anggaran waktu yang ketat dapat membuat Independensi dari auditor menurut sehingga berakibat Kualitas Audit yang dihasilkan oleh auditor akan kurang baik. Kualitas Audit yang baik terlihat apabila independesi yang dimiliki auditor tinggi. Dengan anggaran waktu yang tidak ketat maka auditor tidak akan mengabaikan atau bahkan menghilangkan prosedur audit yang ada, dengan tidak menghilangkan prosedur audit yang ada maka auditor dapat menjaga sikap Independensinya. Dengan berpegangan sikap Independensi yang tingga serta anggaran waktu yang rendah maka Kualitas Audit dari auditor akan baik.

Hasil uji hipotesis ini menguatkan penelitian yang dilakukan Suryandari. Dan Primastuti (2014) bahwa Independensi dapat menjadi

(23)

variable intervening untuk pengaruh tidak langsung Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit. Hasil uji hipotesis ini menguatkan penelitian yang dilakukan Putri Zam dan Sri Rahayu (2015) Independensi Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. Auditor yang memiliki Independensi yang tinggi tidak akan memihak terhadap OPD walaupun ada hubungan istimewa yang dimilikinya karena auditor yang independen memegang teguh prinsip in fact dan in appereance yang harus dimilikinya.

Selain itu Auditor independen tidak menyukai penekanan waktu yang singkat karena jelas akan menganggu kinerjanya yang akan menyebabkan lemahnya Kualitas Audit yang dimiliki.

2. Pengaruh time budget pressure terhadap kualitas audit

Hipotesas kedua yang menyatakan bahwa Time Budget Pressure berpengaruh segnifikan terhadap Kualitas Audit diterima. Hal ini dibuktkan dengan value t hitung yang bervalue sengnifikan pada hasil olah data dan ini mengartikan bahwa Time Budget Pressure berpengaruh secara segnifikan terhadap Kualitas Audit. Auditor memiliki anggaran waktu yang telah diberikan untuk mengaudit dan harus sudah selesai pada waktu yang ditentukan. Dengan banyaknya prosedur audit yang harus dilakukan dan waktu yang sedikit akan membuat tingkat stress auditor meningkat. Tingkat waktu yang sedikit membuat auditor harus membuat timeline waktu audit yang efesien agar audit dapat selesai tepat waktu. Hal tersebut dapat diasumsikan auditor Inspektorat PEMDA provinsi KEPRI setuju bahwa pengalokasian waktu yang baik menjadi kunci efesiensi dalam penugasan

(24)

audit dengan begitu Kualitas Audit yang dihasilkan oleh auditor dapat relevan dan reliable yang berarti Kualitas Audit yang dihasilkan auditor adalah baik. Uji hipotesis penelitian inii menolak penelitian sebelumnya yangg dilakukan oleh Panji Ega Saputra, dkk. (2016) bahwa Time Budget Pressure secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.

Berdasarkan hasil dari pengujiannya dalam penelitian ini, ada kemungkinan para Auditor yang bekerja di Inspektorat Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau beranggapan bahwa anggaran waktu yang tinggi dapat berpengaruh pada hasil audit. Akan tetapi para Auditor yang bekerja pada Inspektorat Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau tersebut tetap berkomitmen dan menjaga integritasnya sebagai Auditor yang professional.

3. Pengaruh Time Budget Pressure terhadap Independensi

Hipotesa 3 (H3) menyatakan bahwa Time Budget Pressure berpengaruh signifikan terhadap Independensi. H3 ini diterima,. Hal ini mengartikan bahwa Time Budget Pressure dapat mempengaruhi Independensi. Anggaran waktu yang tinggi dan Independensi yang rendah akan mempengaruhi dari Kualitas Audit seorang auditor. Anggaran waktu yang tinggi dapat membuat auditor menghilangkan beberapa prosedur audit yang seharusnya dilakukan dengan begitu Independensi dari seorang auditor dapat terganggu.

Penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh Fransiska (2014) yang menyatakan bahwa Time Budget Pressure berpengaruh negatif

(25)

terhadap Kualitas Audit. Hal ini mengindikasikan bahwa auditor inspektorat setuju bahwasannya dengan adanya tekanan anggaran waktu yang tinggi berakibatkan pada Independensi yang dimiliki oleh seorang auditor.

4. Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit

Hipotesa ke-4 (H4) menyatakan bahwa Independensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit diterima. Independensi yang dimiliki oleh auditor sangat penting dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor, auditor yang independen tetap pada posisi yang tidak berpihah dengan apapun dan siapapun, karena auditor inspektorat adalah auditor yang professional menjadi kaki tangan masyarakat dalam memeriksa penggunaan APBD yang digunakan oleh OPD. Auditor yang independen akan menghasilkan Kualitas Audit yang baik. Penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan Fransiska (2014) dan Dewi (2015) bahwa pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit adalah positif, hal ini berarti bahwa auditor yang independen dapat dipercaya hasil auditnya.

Karena auditor yang independen akan mengabaikan hal-hal yang dapat mengganggu prosedur audit yang ada dan yang telah dibuat oleh auditor tersebut. Auditor yang independen akan mempertahankan sikan in fact dan in appereance yang harus dan wajib dimiliki oleh auditor.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kesimpulan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: (1) Saran peneliti terhadap Bank BRI Boyolali dalam meningkatkan kinerja karyawan dari

[r]

Lima puluh tiga asam amino hasil translasi 159 nukleotida (53 situs triplet penyandi) terdiri dari 14 asam amino kekal (nukleotidanya tidak mengalami perubahan), 37 asam

Tabel 6 Nilai distribusi frekuensi dan persentase dari riwayat penyakit keluarga pada usia remaja di kawasan

Berdasarkan hasil analisa data penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan self esteem remaja panti asuhan di Surabaya ditinjau dari persepsinya terhadap pola

Berdasarkan pada hasil uji didapatkan bahwa terdapat tiga variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas yaitu Perputaran Modal Kerja (X1),

Hasil analisis data untuk subjek yang memiliki katagori sedang subyek KN yang terdapat pada Tabel 2 memiliki ciri-ciri mampu memenuhi aspek disiplin tepat waktu saat

Perunutan kembali bentuk asal dari sebuah kosakata pinjaman maupun kata-kata kognat dalam sebuah bahasa disebut juga sebagai kajian etimologi (sejarah kata), karena etimologi