• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rumah Sakit Khusus Stroke di Sukoharjo denga Penerapan Healing Environment.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rumah Sakit Khusus Stroke di Sukoharjo denga Penerapan Healing Environment."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat

dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan

judul

: : “Rumah Sakit Khusus Stroke di Sukoharjo dengan Pendekatan

Healing Environment”

dengan baik dan lancar. Laporan ini disusun sebagai persyaratan

untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur pada Jurusan Arsitektur

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS).

Disampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu, memberi bimbingan, nasihat, pengarahan, dan motivasi dalam proses

pembuatan Tugas Akhir ini sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan

baik, yaitu kepada:

1.

Amin Sumadyo, ST, MT selaku Kepala Program Studi Arsitektur

Fakultas Teknik UNS.

2.

Ir. MDE Purnomo, MT selaku pembimbing I yang dengan sabar memberi

contoh dan arahan dalam proses pembuatan Tugas Akhir dari awal sampai

dengan selesai. Sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

3.

Almarhum Ir. Marsudi, MT selaku pembimbing II yang selalu memberi

inpirasi dan pengarahan selama proses pengerjaan Tugas Akhir ini.

Semoga amalan beliau mendapatkan limpahan barokah dari Allah SWT.

Aamiin.

4.

Dr. Ir. Mohamad Muqqofa, MT yang berkenan menggantikan proses

bimbingan berikutnya

5.

Ir. Samsudi, MT dan Ir. Hadi Setyawan selaku dosen penguji yang

bersedia hadir saat tugas akhir ini dipresentasikan.

6.

Dosen-dosen jurusan Arsitektur Universitas Sebelas Maret yang telah

memberikan bekal ilmu selama masa perkuliahan sehingga dapat

menunjang dalam proses pengerjaan Tugas Akhir.

(2)

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan dan kekurangan yang perlu

dibenahi baik dari isi buku konsep, penulisan maupun penyajiannya. Oleh

karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun. Penulis

berharap semoga buku konsep ini dapat bermanfaat dan dijadikan referensi

untuk tugas atau penelitian di masa yang akan datang.

Surakarta, September 2016

(3)

TERIMA KASIH KEPADA,

Rasulullah Muhammad SAW, para sahabat nabi dan para muslimin di seluruh

Indonesia yang telah memberikan motivasi hidup yang lebih baik.

Keluarga tercinta, yaitu papa, ibu dan adik tercinta yang selalu memberi support dan

saran terbaik dalam melakukan segala hal. Sehingga segala sesuatu yang berat di

dunia ini menjadi lebih mudah untuk dijalani.

Ponco Setiawan Raharjo, seseorang yang mempunyai semangat tinggi dalam

menjalani hidupnya dan seseorang yang dengan sabar dan lembut selalu memotivasi

dalam melangkahkan kaki ke masa depan yang lebih cerah.

Muhammad Fiqriyansyah, seseorang yang perfeksionis yang selalu memberi

keceriaan tersendiri sehingga hidup yang terasa monoton dan membosankan menjadi

lebih berwarna.

Seluruh teman jurusan Arsitektur UNS angkatan 2012 yang memberikan banyak

pengalaman yang tak terlupakan.

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAHAN

KATA PENGANTAR

i

TERIMA KASIH

iii

DAFTAR ISI

iv

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR TABEL

DAFTAR BAGAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Judul

I-1

B.

Definisi dan Pemahaman dalam Lingkup Arsitektur

I-1

C.

Latar Belakang

I-2

D.

Rumusan Masalah

I-9

E.

Tujuan dan Sasaran

I-10

F.

Batasan dan Lingkup Pembahasan

I-12

G.

Pola Pikir

I-12

H.

Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

I-13

I.

Sistematika Pembahasan

I-22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Healing Environment

1.

Pemahaman Healing Environment

II-2

2.

Konsep Healing Environment untuk Penyembuhan II-11

B.

Pemahaman Stroke

1.

Definisi Stroke

II-17

(5)

5.

Mendiagnosa Stroke

II-30

6.

Terapi Bagi Penderita Stroke

II-32

C.

Rumah Sakit

1.

Rumah Sakit Secara Umum

II-36

a.

Definisi Rumah Sakit

II-36

b.

Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

II-37

c.

Tujuan Rumah Sakit

II-38

d.

Jenis dan Klasifikasi Rumah Sakit

II-38

e.

Macam Rumah Sakit

II-40

f.

Karakteristik Rumah Sakit

II-42

g.

Tenaga Kesehatan Pada Sebuah Rumah Sakit

II-42

2.

Rumah Sakit Secara Khusus

II-43

3.

Sanitasi Rumah Sakit

II-45

4.

Kebijakan Rumah Sakit

II-45

5.

Peraturan

II-46

6.

Pengawasan

II-47

D.

Preseden

1.

Rumah Sakit Stroke Nasional Bukit Tinggi di

Bukit Tinggi

II-48

2.

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional di Jakarta

II-53

BAB III

TINJAUAN KOTA SUKOHARJO SEBAGAI OBJEK

RANCANG BANGUN

A.

Data User Stroke di Kota Sukoharjo dan Sekitarnya

III-1

B.

Site/Tapak

III-7

C.

Konteks

III-25

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK YANG

DIRENCANAKAN DAN KONSEP PERENCANAAN

(6)

B.

Konsep Perencanaan

IV-11

BAB V

ANALISA KONSEP PERANCANGAN

1.

Studi Analisis Peruangan

V-1

2.

Studi Analisis Lokasi/ Site

V-34

3.

Studi Analisis Bentuk

V-41

4.

Studi Analisis Utilitas

V-44

5.

Studi Analisis Struktur

V-51

BAB VI

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A.

Konsep Perencanaan

VI-I

B.

Konsep Perancangan

1.

Penerapan Konsep Healing Environment

VI-3

a.

Konsep Perancangan Peruangan

VI-3

b.

Konsep Tapak

VI-7

c.

Konsep Utilitas

VI-8

d.

Konsep Bentuk

VI-9

e.

Konsep Struktur

VI-9

2.

Konsep Perancangan Sistem Bangunan

VI-9

1.

Konsep Programatik Tapak

VI-9

2.

Program Programatik Peruangan

VI-16

3.

Program Programatik Bentuk dan Tampilan

VI-21

4.

Program Programatik Utilitas

VI-22

5.

Program Programatik Struktur

VI-26

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Skema 1. Pola Pikir I-13

Gambar 1.2. Metode Pemrograman Arsitektur I-20

Gambar 1.3. Skema 2. Metode Pemrograman Arsitektur I-21

Gambar 2.1 Green Garden sebagai wahana rekreasi dan relaxasi II-3

Gambar2.2. Contoh design Contemplative Garden II-4

Gambar2.3. Contoh design Restorative Garden II-5

Gambar2.4. Contoh design Healing Garden II-5

Gambar2.5. Contoh design Enabling Garden II-5

Gambar2.6. Contoh design Therapeutic Garden II-6

Gambar 2.7. Konsep dan Aplikasi Healing Environment (Lidayana, 2013) II-8

Gambar 2.8. Penerapan Healing Environment pada kamar inap pasien II-11

Gambar 2.9. Alur User Centered Design II-12

Gambar 2.10. Parameter Desain untuk Healing Environment II-13

Gambar 2.11 Penerapan Healing Garden pada sebuah taman II-13

Gambar 2.12. Contoh Penerapan Healing Environment Pada Kamar Rawat

Inap

II-14

Gambar 2.13. Ilustrasi Jenis Penyakit Stroke II-17

Gambar 2.14. Ilustrasi Penyebab Penyakit Stroke Iskemik II-18

Gambar 2.15. Ilustrasi Penyebab Penyakit Stroke Hemoragik II-19

Gambar 2.16. Rehabilitasi untuk Penyakit Stroke II-32

Gambar 2.17. Desain Rumah Sakit Unggul Karsa Medika II-36

Gambar 2.18. Rumah Sakit Stroke Nasional Bukit Tinggi II-48

Gambar 2.6. Rumah Pusat Otak Nasional (RSPON) di Jakarta II-53

Gambar 2.20. Ruang Rawat Inap RSOPN II-54

Gambar 3.1. Peta Batas-batas Wilayah Kabupaten Sukoharjo III-9

Gambar 3.2. Peta Batas Administrasi Kabupaten Sukoharjo III-10

(8)

Gambar 5.1. Peta Jawa Tengah V-34

Gambar 5.2. Peta Sukoharjo V-34

Gambar 5.3. Peta Solo Baru V-34

Gambar 5.4. Peta Lokasi Tapak yang Dipilih V-34

Gambar 5.5. Pembagian zona ruang berdasarkan kelompok kegiatan V-36

Gambar 5.6. Bagan Jaringan Air Kotor V-45

Gambar 5.7. Ilustrasi Sistem Pembuangan Sampah Non-Medis V-46

Gambar 5.8. Sistem Jaringan Listrik V-47

Gambar 6.1. Konsep dan Aplikasi Healing Environment pada Rumah Sakit

Khusus Stroke

VI-2

Gambar 6.2. Klasifikasi Penerapan Healing Environment VI-3

Gambar 6.3. Site terpilih yang berada di daerah Komplek Perumahan Solo

Baru, Grogol

VI-8

Gambar 6.4. Peletakkan Zona Dalam Site VI-10

Gambar 6.5. Peletakkan Main Enterance dan Side Enterance pada Site VI-11

Gambar 6.6. Zona yang Paling Banyak Mendapatkan Sinar Matahari Pagi

dan Sore

VI-12

Gambar 6.7. Peletakkan Vegetasi dan Double Fasade untuk Mengurangi

Panas Matahari

VI-13

Gambar 6.8. Zona yang Paing Banyak Mendapatkan Angin Muson Timur

dan Barat

VI-13

Gambar 6.9. Peletakkan Vegetasi untuk Megurangi Panas yang Dibawa

Angin Muson Timur

VI-14

Gambar 6.10. View Positif dan Negatif di Sekitar Bangunan VI-14

Gambar 6.11. Peletakkan Arah Bangunan sesuai dengan View Positif di

Sekitar Bangunan

VI-15

Gambar 6.12. Tingkat Kebisingan yang Ada Disekitar Site VI-15

Gambar 6.13. Peletakkan Zona dan Vegetasi dengan Pertimbangan

Kebisingan di Luar Site

VI-15

Gambar 6.14. Hubungan Makro Antar Ruang yang Didasarkan Pada

Hubungan Langsung dan Tak Langsung

(9)

Gambar 6.15. Hubungan Ruang Adminitrasi dengan Pengelola VI-18

Gambar 6.16. Hubungan Ruang Perawatan dengan Rehabilitasi dan

Pengobatan

VI-18

Gambar 6.17. Hubungan Ruang Penunjang Medis dengan Pengobatan dan

Perawatan

VI-18

Gambar 6.

18.

Penataan taman Healing Garden VI-19

Gambar 6.

19.

Pencahayaan pada skylight dan jendela VI-19

Gambar 6.20. Penggunaan warna-warna alam dan lembut pada ruangan VI-20

Gambar 6.21. Pembentukan Massa dan Tampilan Bangunan yang

menyesuaikan dengan Konteks Lingkungan Sekitar

VI-22

Gambar 6.

22.

Sistem Distribusi Air Bersih dan Air Kotor VI-22

Gambar 6.

23.

Sistem Pembuangan Air Kotor VI-23

Gambar 6.

24.

Sistem Pengolahan Sampah Non-Medis VI-23

Gambar 6.

25.

Pengolahan Limbah Cair VI-24

Gambar 6.

26.

Pemanfaatn Limbah Cair menjadi Penyiram Tanaman VI-24

Gambar 6.

27.

Sistem Distribusi Air Bersih dan Air Kotor VI-25

Gambar 6.

29.

Sistem Jaringan Listrik VI-25

Gambar 6.

30.

Pondasi Footplat VI-26

Gambar 6.

31.

Kolom Mengunakan Rangka Beton Bertulang VI-27

Gambar 6.

32.

Atap Menggunakan Rangka Baja RIngan sebagai Kerangka

Penopang

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penerapan Unsur Healing Environment II-9

Tabel 2.2. Perbandingan kasus stroke berdasarkan usia di Indonesia tahun

2007

II-24

Tabel 2.3 Perbandingan kasus stroke berdasarkan jenis kelamin di

Indonesia tahun 2007

II-24

Tabel 2.4. Perbandingan kasus stroke berdasarkan jenis pekerjaan

di Indonesia tahun 2007

II-25

Tabel 2.5. Perbandingan kasus stroke berdasarkan tipe daerah di Indonesia

tahun 2007

II-25

Tabel 2.6. Perbandingan kasus stroke berdasarkan tingkat

pengeluaran di Indonesia tahun 2007

II-26

Tabel 2.7 Perbandingan factor risiko stroke berdasarkan jenis kelamin II-28

Tabel 2.8. Struktur Organisasi Rumah Sakit Swasta II-39

Tabel 2.9. Kapasitas Rawat Inap Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi II-49

Tabel 2.10. Perbandingan Rawat Inap di Rumah Sakit Daerah Sumatera II-50

Tabel 2.11. Perbandingan Rawat Inap di Rumah Sakit Daerah Sumatera II-50

Tabel 2.12. Jumlah Tenaga Dukung di Rumah Sakit Stroke Nasional

Bukittinggi

II-51

Tabel 2.13. Fasilitas di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Fasilitas di

Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi

II-51

Tabel 2.14. Perbandingan Aktivitas di Rumah Sakit Wilayah Sumatera II-52

Tabel 2.15. Fasilitas di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi II-52

Tabel 3.1. Jumlah Desa, Kelurahan dan Luas Wilayah Kabupaten

Sukoharjo

III-8

Tabel 4.1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Swasta IV-6

Tabel 4.2. Hasil Penerapan Unsur Healing Environment IV-12

Referensi

Dokumen terkait

6. Jika 27 gram Al direaksikan dengan 24 gram S, maka berdasarkan hukum Proust, pernyataan berikut yang benar adalah.. Jika dalam senyawa kalsium oksida terdapat 4 gram Ca

Selain flavonoid, saponin dan polifenol juga memiliki kemampuan sebagai inhibitor xantin oksidase yang mekanisme inhibisinya belum diketahui (Constantino dalam Azmi, 2012:

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang

Prinsip kerja dari relai tersebut ialah mendeteksi adanya arus lebih yang melebihi nilai setting yang telah ditentukan, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan

Beberapa hal di atas inilah yang menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan penelitian yang diberi judul: “Meningkatkan Penguasaan Mufradat Bahasa Arab Melalui

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Hasil pengujian menunjukkan bahwa inter aksi ant ara pengadopsian IFRS dengan kepemilikan keluarga tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba, dan hasil

Bahwa dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 secara tegas menyatakan ‚KPK adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen