Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 59
BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK
4.1. Keikutsertaan Praktikan Dalam proyek
Selama kerja praktik, praktikan diberi kesempatan untuk belajar secara langsung di lapangan (dalam hal ini proyek). Praktikan berkesempatan mengamati proyek yang sedang dikerjakan yaitu proyek pembangunan Gedung Roseville SOHO & Suite. Pada proyek yang sedang ditangani tersebut, praktikan memiliki peranan dalam mengawasi progres proyek :
mengamati secara langsung shop drawing dengan pekerjaan dilapangan.
mengamati secara langsung teknis pelaksanaan pekerjaan;
mengambil dokumentasi dari proses pelaksanaan proyek.
Gambar 15. Waktu Pelaksanaan Praktik profesi Sumber: Dokumen Pribadi
Masa praktik profesi yaitu dari tanggal 28 Maret sampai dengan 28 Mei 2016 yaitu pada tahap pekerjaan struktur basement 1&2. Adapun kondisi proyek saat penulis memulai kegiatan praktik adalah sampai pada tahap pekerjaan pondasi pile cap. Bangunan ini memiliki 2 lantai basement. Namun pada area belakang sudah ada sebagian pekerjaan plat lantai basement 1 terlihat seperti pada gambar di bawah:
Persiapan
Basement
Podium/Tower
28 Maret - 28 Mei 2016
4.2. P
P Pekerjaa Bangun
P pekerjaa dan peke
4.3. J
Pada pelaksan banguna basemen Tie beam Ground W
Nam pekerjaa beberap
Pihak Ya
Pada Lapor an Struktur Mandiri Pe
PT. CBM an pada pro
erjaan Mech
Jenis - Je
a masa pra naan proye an gedung, nt tersebut m, Plat Lan Water Tank un karena an yang ad
a item peke
Gambar 16 Su
ng Mena
ran kerja p bawah, Pr erkasa (CB
merupakan yek tersebu hanical , Ele
enis Pek
aktik profes ek yang ber
khususny terdapat ba ntai, Balok,
k & Struktur keterbatas da, maka erjaan, yaitu
. Kondisi proy umber: Dokum
angani
raktik ini ti royek Rose BM).
kontrakto ut. Mulai da ectrical & P
kerjaan S
i ini, penuli rkaitan den a struktur anyak item Retaining w r Core.
san pengal penulis dib u:
yek saat awal p men Pribadi
njauan khu eville SOHO
r yang me ri pekerjaan Plumbing.
Struktur
s berkesem ngan pelaks
basement.
pekerjaan, wall, STP (S
aman penu beri kesem
praktik
usus yang O & Suite o
enangani s n sipil, peke
mpatan untu sanaan pek
Pada pek yaitu: Stru Sewage Tr
ulis dengan patan untu
diamati ad oleh PT. C
seluruh pro erjaan arsite
uk mempel kerjaan stru kerjaan stru ktur Pile Ca eatment Pla
n begitu b uk mempel
alah Catur
oses ektur
ajari uktur uktur ap &
ant),
esar ajari
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 61 - Pekerjaan Struktur Pile Cap & Tie Beam
- Pekerjaan Struktur Kolom - Pekerjaan Balok & Pelat Lantai
4.3.1. Pekerjaan Struktur Pile Cap, Tie Beam & Pelat Lantai
1. Struktur Pile Cap
Pondasi yang digunakan pada proyek ini adalah pondasi bore pile. Namun saat masa praktik dimulai, pondasi bore pile tersebut sudah selesai dikerjakan dan memasuki tahap pekerjaan struktur pile cap dimana pada sebagian besar area belum dikerjakan. Hal ini merupakan keberuntungan penulis untuk bisa mempelajarinya.
Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan terus disebarkan ke tiang pancang dimana masing- masing pile menerima 1/N dari beban oleh kolom dan harus ≤ daya dukung yang diijinkan (Y ton) (N= jumlah kelompok pile). Jadi beban maksimum yang bisa diterima oleh pile cap dari suatu kolom adalah sebesar N x (Y ton). Pile cap merupakan suatu cara untuk mengikat pondasi sebelum didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang ada.
Setelah pekerjaan pile yang meliputi pengeboran dan pemotongan pile yang tersisa di permukaan tanah, maka dilakukan penulangan untuk membuat pile cap. Pile cap tersusun atas tulangan baja berdiameter 16mm, 19mm dan 25mm yang membentuk suatu bidang dengan dimensi yang berbeda-beda tergantung dari jumlah tiang yang tertanam.
Selain itu, bentuk dari pile cap juga bervariasi dengan bentuk segitiga dan persegi panjang. Jumlah kolom yang diikat pada tiap pile cap pun berbeda tergantung kebutuhan atas beban yang akan diterimanya. Terdapat pile cap dengan pondasi tunggal, ada yang mengikat 2-6 buah pondasi yang diikat menjadi satu.
Gambar 15. Bentuk Pile Cap
Sumber: Dokumen Proyek – Gambar Konstruksi
Gambar 16. Potongan Pile Cap Sumber: Dokumen Proyek – Gambar Konstruksi
Pondasi Bore Pile Pile Cap
Kolom
Kolom
Pile Cap
Pondasi Bore Pile
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 63
Gambar 17. Denah Pile Cap
Sumber: Dokumen Proyek – Gambar Konstruksi
Ground Water Tank Core
(belakang)
STP
Core (depan)
Pile Cap
2. Tahapan pengerjaan struktur pile cap
Melakukan penggalian pondasi bore pile sesuai kedalaman pile cap yang telah direncanakan kemudian memotong beton pondasi bore pile dengan menyisakan besi tulangannya (sebagai stek pondasi sebagai pengikat dengan pile cap) sesuai dengan standar struktur.
Gambar 8. Denah Pile Cap Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 21. Detail Kepala Pondasi Bore Pile Sumber: Dokumen Proyek – Gambar Konstruksi
Pile Cap
Level pemotongan:
10 cm di atas lantai kerja Beton bore pile yang harus dipotong
Selimut beton dikupas Besi terlihat
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 65
Setelah itu melakukan pemasangan bekisting dari batako disekeliling daerah pile cap. Penggunaan batako ini dipilih karena batako cukup kuat untuk menahan beban tanah dari samping serta cukup murah untuk pada akhirnya ditimbun bersama saat pengecoran.
Gambar 9. Bekisting Pile Cap Sumber: Dokumen Pribadi
Pembuatan lantai kerja berupa adukan campuran semen, pasir dan air. Lantai kerja setebal 5 cm tersebut sebagai perataan tanah dan sebagai alas pile cap yang dibawahnya dilapisi pasir yang dipadatkan setebal 10 cm
Gambar 10. Lantai Kerja Pile Cap Sumber: Dokumen Pribadi
Decking b untuk men keteb selimut beton pile
Melakuk meliputi pemasan
G
beton njaga balan besi e cap
kan pemas tulangan u ngan beton
Gambar 11. P Su
Gamba Su
Gambar Su
angan tula utama atas decking, pe
Pemasangan T umber: Dokum
ar 12. Decking umber: Dokum
r 13. Besi Kolo umber: Dokum
angan-tulan dan bawah emasangan
Tulangan Besi men Pribadi
g beton pile ca men Pribadi
om pada pile c men Pribadi
gan besi h, persiapan n besi kolom
i Pile Cap
ap
cap
T K
T b
pile cap y n stek pond m dan tie be
Tulangan Kolom
Tulangan tie beam
yang dasi, eam.
e
Laaporan Prak
ktik Profes
Setelah sudah m cap, ma dicor pe melainka plat lanta melakuk dan plat yang har si
semua ter matang, sep aka bisa dil
enuh samp an besi sen ai basemen kan pengec t lantai me rus diselesa
Gambar 1 Su
Gambar Su
Program St
pasang den perti pambe akukan pen pai menyel ngaja disisa nt dasar. Ha coran secar engingat ma
aikan.
14. Kondisi pile umber: Dokum
r 15. Besi pile umber: Dokum
[ROSEV
tudi Arsitektur
ngan baik ersihan kot ngecoran. A limuti perm kan untuk d al ini diseba
ra bersama asih banya
e cap setelah men Pribadi
cap setelah di men Pribadi
VILLE SOH
- Universitas
dan benar toran yang Akan tetap mukaan be dicor berba abkan tidak aan antara ak pekerjaa
dicor
isor
O & SUITE
Mercu Buana
dan persia masuk ke i pile cap t esi paling arengan den
memungkin pile cap, s an di basem
Besi pile dibiarkan muncul s dengan b pelat lan basemen
E – BSD CIT
`
| 67 apan pile tidak atas ngan nkan sloof ment
cap n selevel
besi tai nt
TY]
3. Struktur Tie Beam
Tie beam adalah elemen struktur yang terdapat pada bangunan gedung atau bangunan yang menggunakan pondasi dalam atau pondasi dangkal setempat. Tie beam merupakan pengikat antar pile cap, berupa beton bertulang dengan penampang persegi panjang yang memiliki dimensi tertentu sesuai perhitungan.
Berbeda halnya dengan sloof yang mana tidak menumpu pada tanah langsung (biasanya terletak di atas pondasi batu kali), tie beam terletak di atas tanah. Sering kali orang menganggap bahwa sloof dan tie beam adalah sama.
Padahal dari segi fungsi dan kegunaan sloof dan tie beam mempunyai perbedaan. Berikut perbedaan antara sloof dan tie beam:
Sloof
Sloof biasanya hanya berukuran kecil sekitar 15x20 cm.
Pembesian sloof hanya standar biasanya menggunakan tulangan P12 berjumlah 4 tulangan utama dan menggunakan P6-200 untuk begelnya.
Sloof tidak menumpu langsung ke tanah. Biasanya terletak di atas pondasi batu kali atau di atas plat beton.
Dari segi struktural, Sloof berfungsi sebagai pengaku pasangan dinding dengan cara meratakan dan menyalurkan beban pasangan dinding ke pondasi batu kali.
Sloof biasanya digunakan pada bangunan kecil yang menggunakan pondasi menerus. Dengan kata lain, sloof hanya untuk membuat kaku pada dinding saja. Bukan untuk pengaku seluruh bangunan.
Tie Beam
Tie beam biasanya berukuran lebih besar dibanding dengan sloof.
Ukuran tie beam sangat tergantung dari bentang antar pondasi/kolom dan besarnya beban bangunan.
Pembesian tie beam sangat variatif tergantung dari desain konsultan struktur. Perhitungan struktur hanya dilakukan oleh konsultan struktur
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 69 dan kemungkinan antara proyek satu dengan yang lain akan berbeda dari segi ukuran maupun penggunaan besi beton.
Tie beam menumpu langsung ke tanah sehingga penulangan pada tie beam pun berbeda dengan penulangan balok
Dari segi struktural, tie beam berfungsi sebagai pengaku antara pondasi satu dengan yang lainnya sehingga tingkat kekakuan dari struktur bawah meningkat.
Tie beam biasa digunakan pada bangunan besar yang mempunyai struktur bawah. Fungsi tie beam ini sama dengan perkuatan pondasi dan mengaku seluruh bangunan gedung.
Gambar 16. Penampang tie beam Sumber: Dokumen Proyek – Gambar Konstruksi
Karena letak tie beam yang langsung berhubungan dengan tanah, maka pada sisi bawah tie beam terlebih dahulu dilapisi lantai kerja dan pasir dibawahnya. Tahapan pekerjaan tie beam hampir sama pekerjaan pile cap:
Galian tanah
Bekisting batako
Lapisan pasir & lantai kerja
Pemasangan tulangan besi
Pengecoran tie beam yang mana berbarengan dengan pengecoran pile cap dengan level yang sama. Jika tidak memungkinkan dicor berbarengan dengan pile cap, maka saat pengecoran pile cap, pada tie beam dipasang stop cor/pembatas berupa kawat.
Gambar 17. Denah Tie Beam
Sumber: Dokumen Proyek – Gambar Konstruksi
Laaporan Prak
m b s m b m P Tulan Tie be
ktik Profes
Sepe mengikat an berskala ke sehingga tu menerus me bahwa tula melainkan s Pada proyek
Ga
ngan eam
si
Gamb Su
erti yang s ntara pile
cil biasany langan tie elewati kolo angan pile
sebatas ste k ini mengg
ambar 32. Ste Su
Program St bar 31. Pekerj umber: Dokum
sudah dise cap satu d a dimensi
beam akan om. Namun
cap tidak ek besi yan
unakan atu
ek tulangan tie umber: Dokum
[ROSEV
tudi Arsitektur jaan Tie Beam men Pribadi
ebutkan di dengan ya pile cap ya n sampai p
pada proye k harus sa ng diijinkan uran panjang
e beam terhad men Pribadi
40 D
VILLE SOH
- Universitas m
atas, bah ng lainnya ang diguna pada tulang ek ini, penu ampai pad n aturan st g stek besi=
dap pile cap
O & SUITE
Mercu Buana
hwa tie b . Pada pro akan juga k gan kolom ulis menemu
da titik ko tandar stru
= 40D.
Bekisting Pile cap
Bekisting Tie beam
E – BSD CIT
`
| 71 eam oyek kecil, atau ukan olom, ktur.
g
g m
TY]
4.3.2. Pekerjaan Struktur Kolom
Struktur kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.
Gambar 18. Jenis Kolom Sumber: internet
Jenis kolom yang digunakan pada proyek ini adalah kolom persegi panjang. Kolom ini merupakan beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 73
Gambar 19. Denah Tie Beam
Sumber: Dokumen Proyek – Gambar Konstruksi
Tahapan pekerjaan kolom adlah sebagai berikut :
Penentuan As kolom
Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini disesuaikan dengan gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan askolom membutuhkan alat-alat seperti: theodolit, meteran, tinta, sipatan dll.
Gambar 20. Pengukuran dengan Theodolit Sumber: Dokumen Pribadi
Pengerjaan tulangan/ pembesian untuk kolom.
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
o Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah dikerjakan di area pembesian dimana mempunyai area sendiri yang terbebas dari pekerjaan lain
o Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
Gambar 21. Penampang Kolom Persegi & Persegi Panjang Sumber: Dokumen Proyek – Gambar Konstruksi
Tulangan pengikat Sengkang Tulangan Vertikal /Utama
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 75 o Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum
pemasangan sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
o Berikutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang.
Gambar 22. Pabrikasi tulangan kolom persegi panjang Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 23. Pabrikasi tulangan kolom persegi Sumber : Dokumen Pribadi
(A) Terdapat perbedaan antara pembesian kolom persegi dan persegi panjang yaitu pada stek besi yang mana untuk penyambunagan dengan kolom yang ada di bawahnya. Stek besi untuk kolom persegi panjang adalah lurus, sedangkan pada pembesian kolom persegi, besi stek membengkok seperti yang terlihat pada gambar (38).
A
o Sete diang yang mene
40
lah tulanga gkut dengan g akan dipa
erus dari ko
Gambar 24. P
Gambar
0D
an selesai d n menggun asang men olom di baw
Penyambunga Sumber : D
r 25. Penyamb Sumber : D
irakit, kemu akan tower yambung s wahnya.
an besi kolom Dokumrn Priba
bungan besi ko Dokumrn Priba
S b (
udian rakita r crane ke lo stek tulanga
m persegi panja adi
olom persegi adi
Sambungan besi kolom (stek besi lur
St dit tul bis se ke se jug
n tulangan okasi/titik ko
an kolom y
ang rus)
tek besi tekuk agar langan utam sa lurus ehingga etebalan elimut beton
ga sama
besi olom yang
ma
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 77
Gambar 26. Standard penulangan kolom Sumber : Dokumrn Proyek
Gambar 27. Detail Standard penyambunagn tulangan pada portal Sumber : Dokumrn Proyek
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 79
Gambar 43. Detail Standard penempatan tulangan utama dan bengkokan sengkang kolom Sumber : Dokumrn Proyek
o Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton decking sesuai ketentuan. Beton decking ini berfungsi sebagai selimut beton.
Gambar 44. Decking beton pada tulangan kolom Sumber : Dokumrn Pribadi
Pemasangan Bekisting Kolom
Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan pembesian tulangan telah selesai dilaksanakan.
Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pembuatan bekisting kolom:
o Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.
o Membuat garis pinjaman dengan menggunakan lipatan dari as kolom sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak 100cm dari masing-masing as kolom.
o Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan dalam penempatan bekisting kolom.
o Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting Decking beton
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 81
Gambar 45. Marking-an Bekisting Kolom Sumber : Dokumrn Pribadi
o Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.
o Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.
o Selama proses tersebut, pabrikasi bekisting juga berbarengan dikerjakan tanpa menunggu pekerjaan besi.
Gambar 46. Pabrikasi Bekisting Kolom Sumber : Dokumen Pribadi
Garis batas bekisting kolom Potongan plat siku, dilas untuk menahan bekisting agar tidak bergeser
o A o P
o S te
Gambar 47.
Atur kelurus Pasang pipa
Gambar 4
Setelah tah ersebut siap
. Pemasangan Sumber : D
san bekistin a support ag
48. Pemasang Sumber : D
hapan diat p dicor.
n Bekisting ko okumen Priba
ng kolom de gar posisi b
gan Support Be okumen Priba
tas telah
olom dengan T adi
engan mem bekisting be
ekisting kolom adi
dikerjakan,
TC
utar push p rdiri stabil
m
maka ko pull.
olom
Laaporan Prak
Be co dia
ktik Profes
Peng Lang berik o P S h m b o P o o
o o
o
eton dituang oncrete buc angkut deng
Tower Cra si
gecoran kol gkah kerja kut:
Persiapan p Sebelum dil harus ben membahaya beton.
Pelaksanaan o Siapkan o Siapkan dengan c o Beton re o Beton
dilakuka o Setelah
beton re dengan menuju k
g ke cket
gan ane
Program St
om
pekerjaan
pengecoran aksanakan ar-benar akan konst
n pengecor alat penge alat distr concrete pu eady mix de
dituangkan n pengujian nilai slum ady mix da
concrete p ke lokasi pe
Gambar Sumbe
[ROSEV
tudi Arsitektur
pengecora
pengecora bersih da truksi dan
ran
coran dalam ribusi peng ump/Tower engan concr n ke dala
n slump.
mp memenu ri concrete pump truck engecoran.
r 49. Concrete er : Dokumen P
VILLE SOH
- Universitas
an kolom a
an, kolom y ari kotoran
menghind
m kondisi si gangkutan
Crane & m rete mixer tr am gerob
uhi persya mixer truck k atau pun
e Bucket Pribadi
O & SUITE
Mercu Buana
adalah seb
yang akan d n agar t dari kerusa
iap terpaka material b mixer truck.
ruck.
bak, kemu
aratan, m k didistribus n Tower Cr
E – BSD CIT
`
| 83 bagai
dicor tidak akan
i.
eton
dian
maka sikan rane
TY]
o Tinggi jatuh penuangan beton disyaratkan sesuai dengan yang telah ditentukan (≤ 1,5 m) usahakan sedekat mungkin antara pipa tremie dengan permukaan beton lama. hal ini dilakukan untuk menghindari agregat kasar, terlepas dari adukan beton.
o Proses pengecoran dilakukan tiap layer/bertahap, tahap pertama adalah setinggi ±1,5 m, setelah itu dilanjutkan ke tahap kedua setinggi elevasi yang telah ditentukan.
Gambar 50. Pengecoran Kolom dengan Tower Crane Sumber : Dokumen Pribadi
o Padatkan beton dengan menggunakan concrete
vribator. Pada saat proses pemadatan
concrete vibratordiusahakan tidak berinteraksi langsung dengan bekisting dan tulangan.
Gambar 28. Pemadatan kolom dengan concrete vibrator Sumber : Dokumen Pribadi
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 85 o Pengecoran kolom hanya dapat dilaksanakan per satu
lantai kolom, hal ini dilakukan karena adanya pengecoran-pengecoran balok & slab steleah pengecoran kolom per satu lantai.
o Pembongkaran bekisting kolom
Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. Proses pembongkarannya adalah sebagai berikut:
Setelah beton berumur 8 jam, maka bekisting kolom sudah dapat dibongkar.
Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada plywood dapat terlepas.
Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull.
Kendorkan baut-baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas.
Panel bekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera diangkat dengan tower crane ke lokasi pabrikasi awal.
Gambar 29.Pembongkaran Bekisting Sumber : Dokumen Pribadi
o Perawatan Beton Kolom
Perawatan beton kolom setelah pengecoran adalah dengan sistem kompon, yaitu dengan disiram 3 kali sehari selama 3 hari.
Standar hasil pekerjaan kolom beton
o Menghasilkan produk beton kolom sesuai dengan rencana, mutu dan bentuk yang presisi, tidak bocor, tidak cembung, dan tidak cekung.
Gambar 30. Hasil Pengecoran Kolom Sumber : Dokumen Pribadi
Setelah mengamati kondisi aktual dilapangan dan drawing denah perletakan kolom, bisa di simpulkan bahwa dalam perencanaan setiap perletakan kolom sangat diperhitungkan, hal ini bias dilihat dari setiap ruang yang tersedia sangat maksimal. Kolom diletakan disisi luar bangunan sehingga pemanfaat ruang tengah akan mendapatkan hasil yang lebih luas. Sangat memungkinkan pengolahan setiap ruang tanpa terganggu dengan adanya kolom.
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 87 Penampang kolom yang digunakan adalah persegi panjang. Hal ini juga menjadi cara agar desain ruang yang diinginkan lebih luas. Dengan disain penempatan posisi penampang kolom mengikuti bentuk bangunan yang memanjang hal ini akan menjadi solusi permasalahan kolom yang biasanya mengurangi luasan ruang. Selain itu bisa ada penghematan untuk pekerjaan pasangan dinding yang volumenya lebih sedikit.
Hal ini juga berpengaruh pada bentuk dan finishing arsitektural, dengan perencanaan perletakan kolom pengolahan bentuk arsitekturalnya akan lebih maksimal sesuai dengan konsep yang direncanakan.
4.3.3. Pekerjaan Struktur Balok dan Plat Lantai
A. Struktur Balok
Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.
Apabila suatu gelagar balok bentangan sederhana menahan beban yang mengakibatkan timbulnya momen lentur akan terjadi deformasi (regangan) lentur di dalam balok tersebut. Regangan-regangan balok tersebut mengakibatkan timbulnya tegangan yang harus ditahan oleh balok, tegangan tekan di sebelah atas dan tegangan tarik dibagian bawah.
Agar stabilitas terjamin, batang balok sebagai bagian dari sistem yang menahan lentur harus kuat untuk menahan tegangan tekan dan tarik tersebut karena tegangan baja dipasang di daerah tegangan tarik bekerja, di dekat serat terbawah, maka secara teoritis balok disebut sebagai bertulangan baja tarik saja (Dipohusodo,1996).
Persyaratan balok menurut PBBI 1971.N.I - 2 hal. 91 sebagai berikut : o Lebar badan balok tidak boleh diambil kurang dari 1/50 kali bentang
bersih. Tinggi balok harus dipilih sedemikian rupa hingga dengan lebar badan yang dipilih.
o Untuk semua jenis baja tulangan, diameter (diameter pengenal) batang tulangan untuk balok tidak boleh diambil kurang dari 12 mm.
Sedapat mungkin harus dihindarkan pemasangan tulangan balok dalam lebih dari 2 lapis, kecuali pada keadaan-keadaan khusus.
o Tulangan tarik harus disebar merata didaerah tarik maksimum dari penampang.
o Pada balok-balok yang lebih tinggi dari 90 cm pada bidang-bidang sampingnya harus dipasang tulangan samping dengan luas minimum 10% dari luas tulangan tarik pokok. Diameter batang tulangan tersebut tidak boleh diambil kurang dari 8 mm pada jenis baja lunak dan 6 mm pada jenis baja keras.
o Pada balok senantiasa harus dipasang sengkang. Jarak sengkang tidak boleh diambil lebih dari 30 cm, sedangkan dibagian balok sengkang-sengkang bekerja sebagai tulangan geser. Atau jarak sengkang tersebut tidak boleh diambil lebih dari 2/3 dari tinggi balok. Diameter batang sengkang tidak boleh diambil kurang dari 6 mm pada jenis baja lunak dan 5 mm pada jenis baja keras.
B. Struktur Plat Lantai
Pelat beton bertulang merupakan sebuah bidang datar yang lebar, biasanya mempunyai arah horizontal dengan permukaan bawah dan atasnya sejajar atau mendekati sejajar. Pelat beton bertulang direncanakan untuk memikul beban yang merata yang bekerja pada seluruh luas permukaannya.
Persyaratan pelat menurut PBBI 1971.N.I.- 2 hal.89 sebagai berikut : o Pelat-pelat dimana tulangan pokoknya hanya berjalan dalam satu
arah maka tegak lurus pada tulangan pokok tersebut harus dipasang tulangan pembagi.
o Pada pelat-pelat yang dicor setempat, diameter dari batang tulangan pokok dari jenis baja lunak dan baja sedang harus diambil minimum 8 mm dan dari tulangan pembagi minimum diameter 6 mm. Pada penggunaan batang tulangan dari jenis baja keras,
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 89 diameter dari batang tulangan pokok diambil minimum 5 mm dan dari tulangan pembagi minimum 4 mm.
C. Metode Pekerjaan Struktur Balok dan Plat lantai
Pekerjaan balok dan plat lantai pada proyek gedung bertingkat dapat dikerjakan bersamaan:
1. Tahap Persiapan
o Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan balok dan plat. Pada pekerjaan ini peralatan yang digunakan pesawat ukurtheodolithe.
o Pekerjaan Perancah
Perancah ini berfungsi untuk menahan bekisting balok maupun plat lantai agar tidak melendut sehingga tetap pada level yang direncanakan. Perancah yang dipakai berupa scaffolding dan balok- balok kayu atau besi sebagai dudukan bekisting.
Gambar 31. Perancah bekisting balok & plat lantai Sumber : Dokumen Pribadi
o Pembuatan Bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan, kerena dilaksanakan secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan pelat atau balok yang akan dibuat.
Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu 6/12, papan plywood.
- Tahap Pekerjaan Balok dan Pelat
Pengerjaan balok dan pelat dilakukan secara bersamaan pada dasar.
a. Pembekistingan balok
Tahap pembekistingan balok adalah sebagai berikut :
- Scaffolding dengan masing – masing jarak 100 cm disusun berjajar sesuai dengan kebutuhan di lapangan, baik untuk bekisting balok maupun pelat.
- Menghitung ketinggian scaffolding balok dengan mengatur base jack atau U-head jack-nya.
- Pada U-head dipasang balok kayu (girder) 6/12 sejajar dengan arahcross brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm (kayu 5/7) dengan arah melintang, kemudian dipasang plyawood sebagai atas balok.
- Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang dipasang di atas suri-suri.
b. Pembekistingan pelat
Tahap pembekistingan pelat adalah sebagai berikut :
Laaporan Prakktik Profes
-
-
- j
- si
Scaffolding scaffolding daripada b daripada dengan ketinggians mengatur b Pada U- 6/12 sejaja girder dipas Kemudian d juga dind menggunak sehingga ti kebocoran Semua b dengan sol pada bekis pekerjaan kondisi laya
Gamb
Program St
disusun untuk balo balok maka balok dan menggun scaffolding p base jack d
-Head d r dengan sang suri-su dipasang pl ding untuk
kan siku.. P idak terdap
pada saat p bekisting
ar sebagai sting, sehi pembongk ak pakai un
bar 32. Pekerj Sumbe
[ROSEV
tudi Arsitektur
berjajar ok. Karena a Scaffoldin
n diperluk akan Joint pelat denga
an U-head dipasang
arahcross uri dengan a lywood seb k tepi pa
Plywood dip pat rongga y pengecoran
rapat te pelumas a ingga dapa karan dan
tuk pekerja
jaan bekisting er : Dokumen P
VILLE SOH
- Universitas
r bersamaa posisi pe guntuk pe kan main f
pin.
an jack nya
balok k s brace arah melint agai alas ada pelat pasang ser yang dapat n
rpasang, se gar beton t at memper
bekisting an berikutn
g balok & plat l Pribadi
O & SUITE
Mercu Buana
an den lat lebih ti lat lebih ti frametamba
Perhitung
kayu (gir dan di tangnya.
pelat. Pas t dan di rapat mung t menyebab
ebaiknya dio tidak menem rmudah da
masih da nya.
lantai
E – BSD CIT
`
| 91 ngan nggi nggi ahan gkan
rder) atas
sang ijepit gkin, bkan
olesi mpel alam alam
TY]
- Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya pengecekan tinggi level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass, jika sudah selesai maka bekisting untuk balok dan pelat sudah siap.
o Pabrikasi besi
Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending.Pembesian balok ada dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi.
a. Pembesian balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
- Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian diangkat menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.
- Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan ujung besi balok dimasukkan ke kolom.
- Pasang beton decking untuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu diikat.
- Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan dalam metode pemasangannya. Perubahan yang pertama yaitu semua besi tulangan dipabrikasi seluruh bagian sampai balok jadi utuh, namun ada kendala pada saat pertemuan pembesian kolom sehingga dilakukan perubahan yang kedua yaitu dengan pembesian pabrikasi sebagian, tulangan memanjang dan sengkang dipisah namun ada kendala pada saat pembersihannya dan perubahan yang terakhir semua bagian pembesian dilakukan ditempat yang
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 93 akan dicor tidak dipabrikasikan lagi dan sampai kini metode ini yang paling baik untuk digunakan.
Gambar 33. Pekerjaan Pembesian Balok Sumber : Dokumen Pribadi
b. Pembesian pelat
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara lain :
- Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi tulangan diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas bekisting pelat. Tulangan plat lantai bisa berupa besi batangan atau pun besi yang sudah dirangkai pabrikan yaitu wiremesh, sehingga pemasangan menjadi lebih cepat karena berupa lembaran rangkaian besi.
- Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu.
Kemudian pasang tulangan ukuran tulangan D10-200.
- selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.
- Letakkan beton decking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat. Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat.
- Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/ pemeriksaan untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah diameter dan jumlah tulangan utama, diameter, jarak, dan jumlah sengkang, ikatan kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat lantai yang diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan ekstra, perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di pelat lantai, beton decking, kaki ayam, dan kebersihannya.
Gambar 34. Pekerjaan pembesian pelat lantai-besi batangan Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 35. Pekerjaan pembesian pelat lantai-wiremesh Sumber : Dokumen Pribadi
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 95 2. Tahap Pengecoran Pelat dan Balok
Administrasi pengecoran
- Setelah bekisting dan pembesian siap engineer mengecek kelokasi atau zona yang akan dicor.
- Setelah semua OK, engineer membuat izin cor dan mengajukan surat izin ke konsultan pengawas.
- Kemudian tim pengawas melakukan survey ke lokasi yang diajukan dalam surat cor.
- Setelah OK konsultan pengawas menandatangani surat izn cor tersebut.
- Surat izin cor dikembalikan kepada engineer dan pengecoran boleh dilaksanakan.
Proses Pengecoran Pelat lantai dan Balok
Pengecoran pelat dilaksanakan bersamaan dengan pengecoran balok. Peralatan pendukung untuk pekerjaan pengecoran balok diantaranya yaitu :Concrete Pump Truck, truck mixer, vibrator, lampu kerja, papan perata. Adapun proses pengecoran pelat sebagai contoh pengamatan yaitu adalah sebagai berikut :
- Setelah mendapatkan Ijin pengecoran disetujui, engineer menghubungi pihak beaching plant untuk mengecor sesuai dengan mutu dan volume yang dibutuhkan di lapangan.
- Pembersihan ulang area yang akan dicor dengan menggunakan air compressor sampai benar – benar bersih.
- Truck Mixer tiba di proyek dan laporan ke satpam kemudian petugas menyerahkan bon penyerahan barang yang berisi waktu keberangkatan, kedatangan, waktu selesai, volume.
- Concrete Pump Truck, selanjutnya mempersiapkan satu keranjang dorong untuk mengambil sampel dan test slump yang diawasi olah engineer dan pihak pengawas.
- Setelah dinyatakn OK, pengecoran siap dilaksanakan
- Beton readymix dari truck mixer distribusikan dengan menggunakan concrete pump truck .
- Kemudian pekerja cor meratakan beton segar tersebut ke bagian balok terlebih dahulu selanjutnya untuk plat diratakan oleh scrub secara manual lalu check level dengan waterpass.1 pekerja vibrator memasukan alat kedalam adukan kurang lebih 5-10 menit di setiap bagian yang dicor. Pemadatan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya rongga udara pada beton yang akan mengurangi kualitas beton.
- Setelah dipastikan balok dan pelat telah terisi beton semua, permukaan beton segar tersebut diratakan dengan menggunakan balok kayu yang panjang dengan memperhatikan batas ketebalan pelat yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar - Pekerjaan ini dilakukan berulang sampai beton memenuhi area
cor yang telah ditentukan,
Gambar 36. Pengecoran balok dan pelat lantai dengan concrete pump truck Sumber : Dokumen Pribadi
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 97
Gambar 37. Perataan beton Sumber : Dokumen Pribadi
- Pembongkaran Bekisting
Untuk pelat pembongkaran besting dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk balok pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Sebagai penunjang sampai pelat benar – benar mengeras.
- Perawatan (curing)
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton.
Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram/membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.
Sistem perencanaan tulangan pelat beton yang diaplikasikan pada proyek adalah sistep penulangan pelat dua arah/ two way slab. Sistem ini memungkinkan momen lentur bekerja pada 2 arah, yaitu searah dengan bentang, maka tulangan pokok juga dipasang pada 2 arah yang saling tegak lurus(bersilangan), sehingga tidak perlu tulangan lagi.
4.4. Permasalahan Pada Proyek
Dalam sebuah pekerjaan konstruksi, pasti kita akan menjumpai permasalahan yang sangat kompleks, baik permasalahan teknis maupun non teknis. Namun permasalahan itu bukan untuk dihindari, tapi harus dicari pemecahannya. Hal ini juga terjadi pada proses pelaksanaan pembangunan Apartment Nine Resdence,Jakarta Selatan.Selama pelaksanaan pekerjaan, Masalah-masalah yang timbul, yaitu:
a. Permasalahan
Permasalahan umum yang terjadi pada Proyek Apartment Nine Resdence diantaranya seperti: koordinasi yang kurang antar masing-masing pihak dalam suatu organisasi proyek, pelaksanaan pekerjaan yang tidak benar, dan lain sebagainya. Adanya permasalahan ini dapat mengganggu kelancaran pekerjaan, untuk itu dibutuhkan pengalaman dan tingkat pemahaman masalah dalam mengatasi berbagai hambatan di atas.
Faktor Koordinasi
Faktor koordinasi yang menyebabkan permasalahan dalam proyek adalah sebagai berikut.
o Urutan pekerjaan yang telah disusun oleh site manager dan supervisor tidak secara penuh dilaksanakan oleh mandor dan pekerja sehingga urutan dan durasi pekerjaan terkadang berbeda dari yang telah direncanakan.
o Bagian engineering terlambat memberikan revisi gambar kerja kepada supervisor/pelaksana lapangan, sehingga pelaksana melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja yang lama.
o Koordinasi yang kurang antara kontraktor dengan owner mengakibatkan keterlambatan supply besi tulangan. Hal ini dikarenakan proses pemesanan material besi tulangan harus melalui persetujuan owner.
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 99 Faktor Pelaksanaan
Permasalahan pada waktu pelaksanaan pekerjaan disebabkan empat hal pokok, yaitu keterbatasan pengawasan, kelalaian pekerja, urutan pekerjaan yang kurang tepat, dan adanya kesulitan dalam mengaplikasikan gambar rencana. Permasalahan pelaksanaan pekerjaan yang muncul di lapangan antara lain:
o Pembersihan permukaan bekisting balok dan pelat lantai sebelum pengecoran kurang teliti sehingga banyak sampah seperti potongan kayu, butiran tanah tercetak dengan beton.
o Pembesian tulangan kolom, dan balok yang tidak sesuai dengan gambar, baik dari jumlah maupun ukurannya.
o Penempatan decking yang keliru, dimana sering dijumpai decking ditempatkan pada tulangan utama.
o Sengkang bagian bawah pada balok banyak yang tidak diikatkan dengan tulangan utama.
o Terjadi keropos pada kolom beton setelah pengecoran, dikarenakan penggetaran concrete vibrator yang kurang merata. Toleransi keropos pada beton yaitu 1% dari luas bidang.
Gambar 38. Beton Keropos Sumber : Dokumen Pribadi
o Terjadi retak rambut pada plat lantai setelah pengecoran, dikarenakan pengaruh lingkungan yaitu perubahan suhu panas dan dingin yang drastis.
b
m u h k
h q ra s a d ti s ja
o
b. Pemeca
Adan mencari jala untuk memi hal ini ada kontraktor, a Fakt
Koor harus diting qualitycontro apat koordi sering berk antara bag ditingkatkan idak terjad surveyor pa auh hari seb
Fakt
o Pembers melakuk ditingkat
Gambar 3 Sumber : D
ahan Perm
nya perma an keluar y inimalisasi a beberapa antara lain:
tor Koordi
rdinasi anta gkatkan, d ol, siteengi inasi. Selain komunikasi
ian quanti dengan d i keterlamb da kontrakt belum stok tor Pelaks
sihan beki kan checklis
tkan.
9. Retak Ram Dokumen Prib
masalahan
salahan d yang terbaik
munculnya a alternatif
inasi
ara semua dengancara
neer, pelak n itu, pada dengan p ty surveyo diadakan ra batan supp tor harus m material ha sanaan
isting yang st yang leb
mbut badi
n
i proyek, k dan mela a masalah-
yang dap
pihak yang mengikut ksanalapan
saat dilapa pelaksana, or pada k apat koordi ply besi tu mengajukan abis.
g masih ih teliti, da
selalu dius akukan tind
masalah te pat dilakuk
g terlibat da kan bagia ngan, dan angan site dan mand kontraktor d
nasi secar ulangan. B n kebutuhan
kurang, d n standar m
sahakan u akan antisi ersebut. Da kan oleh p
alam proye n enginee mandor da engineer h dor. Koordi dengan ow a khusus a Bagian qua
n besi tulan
diatasi den mutu peker
ntuk ipasi alam pihak
k ini ring, alam arus inasi wner agar antity ngan
ngan rjaan
Laporan Praktik Profesi [ROSEVILLE SOHO & SUITE – BSD CITY]
`
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 101 o Untuk mencegah kesalahan yang sering terjadi pada pekerjaan
pembesian maka pihak quality control memberi pengarahan kepada pelaksana, dan mandor. Selain itu, site engineer harus lebih tegas dan jeli terhadap pekerjaan mandor. Apabila di lapangan terdapat kesalahan penulangan, baik jumlah maupun ukuran maka tulangan tersebut dibongkar.
o Untuk mengatasi beton keropos, maka dilakukan grouting. Yaitu dengan cara mengisi rongga-rangga pada bagian yang keropos dengan bahan mortar tidak susut (grout).
Gambar 40. Pekerjaan Grouting beton keropos Sumber : Dokumen Pribadi
o Untuk mengatasi retak rambut pada plat lantai, digunakan perekat cair (Brushbond Flex Liquid) antara beton dan campuran additive(Rheomax) yang dapat meresap ke pori-pori beton. Terlebih dahulu beton yang mengalami retak rambut dibobok hingga membentuk tali air, kemudian ditambal dengan campuran tersebut di atas.
Gambar 41. Pekerjaan Perapihan retak rambut Sumber : Dokumen Pribadi