IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh PPPM AMIK BSI Tegal. Jurnal ini berisi tentang karya ilmiah hasil penelitian dengan tema Software Engineering.
IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering berisi penelitian dengan tema Software Engineering baik dalam
pengembangan kerangka teoritis, implementasi maupun
kemungkinan pengembangan sistem secara keseluruhan. Diharapkan setiap naskah yang diterbitkan di dalam jurnal ini memberikan kontribusi yang nyata bagi peningkatan sumber daya penelitian dalam bidang Informatika dan Komputer. Tim redaksi membuka komunikasi lebih lanjut baik kritik, saran dan pembahasan.
Semoga IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pertama Terbit: Desember 2015 Frekuensi Terbit: 2 kali setahun (Juni dan Desember)
Penerbit
Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (PPPM) AMIK BSI Tegal
PENGANTAR REDAKSI
Editorial Board
EDITOR IN CHIEF
Husni Faqih, M.Kom (Universitas Bina Sarana Informatika)
BOARD OF EDITORS
Dany Pratmanto, M.Kom (STMIK Nusa Mandiri Jakarta)
Fandhilah, M.Kom (Universitas Bina Sarana Informatika)
Corie Mei Hellyana, S.T, M.Kom (Universitas Bina Sarana
Informatika)
REVIEWERS
DR. Mochammad Wahyudi, MM., M.Kom., M.Pd
(Universitas Bina Sarana Informatika)
DR. Dwiza Riana, S.Si, MM, M.Kom (STMIK Nusa Mandiri
Jakarta)
Bambang Eka Purnama,M.Kom (STMIK Nusa Mandiri
Jakarta)
Warjiyono, M.Kom (Universitas Bina Sarana Informatika)
Sopiyan Dalis, M.Kom (Universitas Bina Sarana
Informatika)
IN COLLABORATION WITH
APMMI – Asosiasi Profesi Multimedia Indonesia
Jl. Letjend Sutoyo 43, Cengklik, Nusukan, Surakarta 57135
http://apmmi.org – info@apmmi.org - Telp 62 271 3304709
WA :087736223737
Alamat Penyunting dan Tata Usaha
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM)
AMIK BSI Tegal
Jl. Sipelem No. 22 Tegal Barat, Tegal Telp: (0283) 341076
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ijse/
E-mail : lppm.amik.tegal@bsi.ac.id
E-mail : ejournal.ijse@bsi.ac.id
DAFTAR ISI
1 Sistem Informasi Peramalan Persediaan Barang Menggunakan Metode SES Dan DES
Ratih Yulia Hayuningtyas : 1 – 6
2 Sistem Informasi Pengolahan Nilai Siswa Berbasis Web Pada SMP Muhammadiyah Imogiri Yogyakarta
Supriyanta, Elsa Murbiastuti : 7 – 13
3 Pengukuran Kualitas Situs Jual Beli Online Menggunakan Metode WebQual
Anastasia Meyliana : 14 – 20
4 Implementasi Pendaftaran Nasabah Berbasis Web Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Cepoko Ngawi
Choiriyatus Shiddiqiyah, Elly Muningsih : 21 – 26
5 Penerapan Model Waterfall Pada Sistem Informasi Layanan Jasa Laundry Berbasis Web
Doni Andriansyah:27 – 32
6 Withholding System PPh Pasal 23 MenggunakanMicrosoft VisualBasic.Net
Suhartono, Abdul Hamid, Rame Santoso : 33 – 38
7 Rancang Bangun Aplikasi E-Museum Batik Sebagai Media Pembelajaran
Wahyu Eko Susanto : 39 – 44
8 Penerapan Metode Haversine Pada Sistem Informasi Geografis Untuk Penentuan Lokasi Pembangunan Menara Telekomunikasi Pada Kota Tangerang
Achmad Maulana, Achmad Solichin, Mohammad Syafrullah : 45 – 51
9 Rancang Bangun Kuesioner Mengajar Guru Dengan Metode SAW Pada SMK Bhakti Kencana Tasikmalaya
Rian Ardiansah, Ai Ilah Warnilah : 52 – 59
10 Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Playstation2 Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining
Ludfi Sanjaya, Belsana Butar Butar : 60 – 66
11 Kemudahan dan Kepercayaan Menggunakan E-Commerce Berpengaruh Terhadap Keputusan Dalam Pembelian Online dengan Metode Technology Acceptance Model
Dony Oscar, Endang Retnoningsih : 67 – 72
12 Perancangan Sistem Informasi Penjualan Sepatu Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0
Puji Astuti : 73 – 78
13 Implementasi Metode Waterfall Pada Sistem Informasi Stock Opname
Volume 4 No 1 – 2018
ijse.web.id IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
ISSN : 2461-0690 1
Implementasi Metode Waterfall Pada Sistem Informasi
Stock Opname
Oky Irnawati
AMIK BSI Bekasi e-mail: oky.okt@bsi.ac.id
ABSTRACT - Technology development change system management which was originally to be done manually be computerized.Benefits of systems that are considered to be managed in a computerized can benefit the company is no exception PT. Setiajaya Mobilindo. In managing the system supplies parts PT .Setiajaya Mobilindo have used technology information using desktop based program. But there are still the problem in system that runs of them were not the availability of programs to perform stock opname, Making it difficult to seeing how goods in the warehouse with data on database, the absence of a program to see a groove out of making it difficult to find the transaction goods Based on the discussion mentioned above then the researcher want to provide solutions by improving program was with the waterfall, start from analysis software needs , design , encoding , until testing. Improvement of the program will start from planning system to the stages of the design of detailed system , includes the design of a database , the design of control , the design of output input , until the technology. is expected that improvement program that has been there would be produced program to suit the needs of users and can to be the solution for the existing problems now.
Keywords: Stock Opname Information System
ABSTRAK - Perkembangan teknologi merubah pengelolaan sistem yang semula dilakukan secara manual menjadi terkomputerisasi. Manfaat dari sistem yang dikelola secara terkomputerisasi dirasa dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan tidak terkecuali pada PT. Setiajaya Mobilindo. Dalam mengelola sistem persediaan suku cadang PT. Setiajaya Mobilindo telah memanfaatkan teknologi informasi menggunakan aplikasi berbasis desktop. Namun masih ada permasalahan pada sistem yang berjalan diantaranya tidak tersedianya program untuk melakukan stock opname sehingga sulit melihat kesesuaian barang yang ada di gudang dengan data pada database, tidak adanya program untuk melihat alur keluar masuk barang sehingga sulit mencari rincian transaksi barang. Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas maka peneliti ingin memberikan solusi dengan memperbaiki program yang telah ada dengan metode waterfall mulai dari analisa kebutuhan perangkat lunak, desain, pengkodean, hingga pengujian. Perbaikan program akan dimulai dari perencanaan sistem hingga tahap perancangan sistem yang rinci, mencakup perancangan database, perancangan kontrol, perancangan input output, hingga teknologinya. Diharapkan dengan perbaikan program yang telah ada akan dihasilkan program yang sesuai dengan kebutuhan pengguna serta dapat menjadi solusi untuk permasalahan yang ada sekarang.
Kata Kunci: Sistem Informasi Stock Opname,
1. Pendahuluan
Stock opname merupakan kegiatan bagian dari sistem persediaan barang. Kegiatan yang memiliki tujuan menyesuaikan data antara barang yang ada di gudang dengan database. Kegiatan pendataan ini memerlukan waktu yang lama dan ketelitian sehingga didapat data yang akurat. Sistem terkomputerisasi tentunya akan membantu mengelola stock opname menjadi lebih cepat dan akurat.
Pemanfaatan perkembangan teknologi telah dilakukan berbagai bidang perusahaan untuk membantu meningkatkan kemampuan manusia yang terbatas. Sebagai alat bantu yang meringankan dan memperlancar pekerjaan dalam suatu perusahaan misalnya dalam sistem persediaan barang. PT. Setiajaya Mobilindo telah memanfaatkan sistem informasi dalam mengelola sistem
persediaan barang dalam perusahannya. Namun, ditemukan beberapa kekurangan dalam sistem yang telah berjalan diantarnya program untuk melakukan stock opname
belum tersedia. Alur keluar masuknya barang tidak ada sehingga pendataan barang memakan waktu lama (Sholikhin & Riasti, 2013), sulit mengetahui stok ketersediaan barang (Aji, Astuti & Susilo, 2013) dan sulit melakukan pelacakan data barang masuk dan keluar (Sawitri : 2009) dan proses stock opname memakan waktu yang lama (Hartono, Rostianingsih & Setiabudi, 2015).
Tujuan penelitian ini adalah menambahkan sistem informasi persediaan barang yang telah berjalan dengan sistem informasi yang dapat memonitoring stok suku cadang atau stock opname sehingga pengelolaan persediaan barang pada PT. Setiajaya Mobilindo dapat berjalan lebih efektif
Volume 4 No 1 – 2018
ijse.web.id IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
ISSN : 2461-0690 2
dan efisien. Kelemahan yang ditemukan saat ini dapat teratasi dengan penambahan program sesuai kebutuhan. Menggunakan salah satu model pengembangan software
yaitu metode waterfall untuk menunjang kebutuhan perancangan sistem yang akan dibangun.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Observasi
Peneliti melakukan studi lapangan dengan melihat langsung sistem yang berjalan pada PT. Setiajaya Mobilindo sehingga didapatkan kelemahan sistem yang perlu diperbaiki sesuai kebutuhan pengguna.
2. Wawancara
Peneliti melakukan tanya jawab seputar permasalahan pada sistem persediaan barang yang berjalan kepada narasumber terkait. Hasil Tanya jawab selanjutnya dijadikan masukan sebagai perbaikan sistem yang ada.
Sedangkan metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan adalah metode
waterfall yang diadopsi dari buku sukamto dan shalahuddin, 2013. Tahapan pengembangan sistem ini nantinya dijadikan urutan untuk mengembangkan sistem yang ada pada PT. Setiajaya Mobilindo. Waterfall memiliki lima tahapan yang digambarkan sebagai berikut:
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2013)
Gambar 1. Model Waterfall
Penjabaran tiap tahapan waterfall yang peneliti gunakan untuk pengembangan software
adalah:
1. Analisa kebutuhan perangkat lunak Analisis merupakan tahap awal dimana dilakukan proses pengumpulan data, identifikasi masalah, dan analisis kebutuhan sistem hingga aktifitas pendefinisian sistem. Tahap ini bertujuan untuk menentukan solusi yang didapat
dari hasil analisa. Peneliti menganalisa pengguna dan sistem sehingga di dapat masukan sistem persediaan barang yang telah berjalan secara terkomputerisasi harus diubah sebagian yaitu ditambahkan pada sistem stock opname.
2. Desain
Pada tahap ini dilakukan pembuatan model dari perangkat lunak. Maksud dari pembuatan model ini adalah untuk memperoleh pengertian yang lebih baik terhadap aliran data dan kontrol, proses-proses fungsional, tingkah laku operasi dan informasi-informasi didalamnya. Terdiri dari aktifitas utama pemodelan proses, pemodelan data dan desin antamuka. Peneliti mendesain sistem dengan peralatan pendukung desain sistem yaitu entity relationship diagram
(ERD) untuk mendefinisikan database,
use case, activity diagram untuk mendefinisikan perancangan sistem dan untuk mendefinisikan prosedur sistem digunakan sequence diagram.
3. Pembuatan Kode Program
Pada tahap ini sistem yang telah dianalisis dan dirancang mulai diterjemahkan kedalam bahasa mesin melalui bahasa pemrograman. Terdiri dari dua proses yaitu pembuatan kode program dan pembuatan antarmuka program untuk navigasi sistem. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0 mengikuti sistem yang telah berjalan untuk menambahkan program monitoring persediaan barang atau stock opname sebagai desain antar muka dan menggunakan bahasa pemrograman MySql untuk menambahkan desain database.
4. Pengujian
Selanjutnya program harus diuji coba dimana difokuskan terhadap tiga aktivitas yakni logika internal perangkat lunak, pemastian bahwa semua perintah yang ada telah dicoba, dan fungsi eksternal
untuk memastikan bahwa dengan masukan tertentu suatu fungsi akan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang dikehendaki. Peneliti melakukan pengujian dengan cara menjalankan program yang telah dibuat dan mengecek serta memastikan fungsi dan logika program serta keluaran yang dihasilkan sudah sesuai kebutuhan pengguna dan sistem.
Volume 4 No 1 – 2018
ijse.web.id IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
ISSN : 2461-0690 3
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan
(maintenance)
Pada tahap pemeliharaan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain operator (user) harus bisa menjalankan sistem dengan benar. Jika terjadi kesalahan pada sistem maka seorang maintenance harus bisa memperbaiki kesalahan baik pada sistem ataupun pada jaringan yang terhubung.
Maintenance juga harus melakukan
automatic update pada anti virus agar komputer tidak terserang virus yang dapat menyebabkan lambatnya penggunaan sistem.
3. Hasil dan Pembahasan
A. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses analisa kebutuhan yang telah peneliti lakukan menghasilkan identifikasi kebutuhan yang dibagi menjadi identifikasi kebutuhan pengguna dan identifikasi kebutuhan sistem.
Kebutuhan pengguna yang diusulkan dalam pengembangan sistem persediaan barang difokuskan pada admin gudang yang bertugas melakukan stock opname. Sedangkan identifikasi kebutuhan sistem akan dijabarkan melalui prosedur berikut:
1. Input Form Spare Part
Admin gudang menginput data spare part yang meliputi nomor part, nama
part, harga beli, harga jual, stock minimal, stock real, last stock, quantity opname, status opname, tanggal opname, tanggal entry, tanggal edit, workstation, ip address, lokasi part, gudang
2. Input Form Stock Opname
Stock opname dilakukan dengan mengerjakan beberapa langkah berikut: a. Lock Transaksi
Lock transaksi digunakan untuk mengunci transaksi selama melakukan stock opname agar tidak ada barang masuk dan keluar selama proses stock opname. b. Backup Stock
Selanjutnya dilakukan backup data
spare part.
c. Input Adjustment
Data disesuaikan dengan menginput jumlah spare part yang ada di gudang.
d. Cetak TAG
Tag atau label digunakan untuk menandai spare part dan lokasi penyimpanan di gudang.
e. Unlock Transaksi
Setelah selesai melakukan stock opname, transaksi yang semula di
lock kembali di unlock. Hal ini menadakan proses stock opname
telah selesai.
3. Cetak Laporan Stock Opname
Cetak laporan stock opname digunakan sebagai hasil keluaran yang akan diserahkan kepada kepala bengkel.
B. Desain
1. Desain Sistem
a. Use Case Diagram sistem informasi stock opname PT. Setiajaya Mobilindo
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Gambar 2. Use Case Diagram Stock Opname
b. Activity Diagram Admin Gudang dan sistem informasi stock opname pada PT. Setiajaya Mobilindo.
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Volume 4 No 1 – 2018
ijse.web.id IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
ISSN : 2461-0690 4
c. Squence Diagram input form stock opname sistem informasi monitoring
persediaan barang PT. Setiajaya Mobilindo.
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Gambar 4. Squence Diagram Stock Opname
2. Desain Database
Desain database menggunakan tools Entity Relationship Diagram (ERD) sehingga dapat dilihat relasi masing-masing tabel. Berikut penggambaran ERD sistem persediaan barang pada PT. Setiajaya Mobilindo: MstPart NoPart Nama HargaBeli HargaJual StockReal StockMin LastStock QtySO StatusOpn ame TglEdit TglEntry TglOpnam e Workstatio n IP Lokasi Gudang TrsReceiveOrderD etail Isi NoLPB NoPO NoPart
QtyPO QtyRO Diskon Pajka Bunga Harga Terdapat TrsReceiveOrder NoLPB TglLPB NoDO TglDO TypeOrder TglFaktur TglTempo StatusBay ar Partman Workstatio n IP Terdapat TrsPurchaseOrder NoPO TglPO KdSup Keteranga n TypeOrder Partman Workstatio n IP Isi TrsPurchaseOrder Detail NoPO NoPart Qty Harga Isi Isi TrsSupplySlipDeta il NoSS NoPart Qty HargaJual Isi TrsSupplySlip NoSS TglSS NoWO Partman IP Workstatio n Terdapat MasterWOService NomorWO TglWO NoPolisi NoRangka Type CustomerI D SA Model Workstatio n IP Terdapat PartWOService NomorWO NoPart Jumlah Terdapat 1 m m 1 1 1 1 1 m m 1 1 m m 1 1 1 1 m 1 m
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Gambar 5. Entity Relationship Diagram
(ERD) Persediaan Barang PT. Setiajaya Mobilindo
3. Desain Antar Muka
Desain antar muka sistem usulan difokuskan pada penambahan sistem monitoring persediaan barang yaitu sub sistem stock opname.
a. Form spare part
Form spare part di input oleh admin gudang untuk mendata spare part.
Form ini memiliki fungsi menambah data baru, menyimpan, mencari dan mencetak data spare part.
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Gambar 6. Form Spare Part
b. Form stock opname
Prosedur menggunakan form stock opname dengan melakukan lock
transaksi terlebih dahulu untuk mengunci data transaksi, sehingga ketika stock opname sedang dikerjakan, data tidak ada yang berubah, kemudian lakukan backup stok spare part. Langkah selanjutnya menghitung fisik spare part yang tersedia di gudang, jika ada ketidaksesuaian antara jumlah fisik dengan data dalam database maka input penyesuaian pada form adjustment dengan mengetikkan nomor inventory dan jumlah
adjustment nya. Seperti gambar berikut:
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Volume 4 No 1 – 2018
ijse.web.id IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
ISSN : 2461-0690 5
Setelah penyesuaian di input
selanjutnya cetak label atau tag untuk
spare part seperti gambar berikut:
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Gambar 8. Form Cetak Tag
Jika proses stock opname telah selesai lakukan unlock transaksi. c. Cetak Laporan Stock Opname
Setelah selesai melakukan stock opname maka hasil laporan dapat dicetak seperti berikut:
Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Gambar 8. Laporan Stock Opname
C. Pembuatan Kode Program
Pembuatan kode program dilakukan dengan menterjemahkan desain sistem yang telah dirancang ke dalam kode program menggunakan bahasa pemrograman sesuai software yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan bahasa pemrograman visual basic menyesuaikan dengan sistem berjalan yang telah diterapkan pada PT. Setiajaya Mobilindo. Desain database
menggunakan bahasa MySql.
D. Pengujian
Pengujian program dilakukan dalam tiga aktivitas:
1. Logika perangkat lunak
Melihat logika yang dijalankan program sudah sesuai dengan harapan atau masih harus dilakukan perbaikan.
2. Cek perintah program
Pengujian program dengan menjalankan semua perintah yang terdapat dalam program serta memastikan perintah program dapat dilaksanakan.
3. Fungsi eksernal
Memastikan keluaran sesuai kebutuhan dengan masukan tertentu.
E. Pendukung (support) atau
pemeliharaan (maintenance)
Penerapan sistem harus mendapat dukungan agar sistem yang diusulkan dapat berjalan optimal. Dukungan sistem didapat antara lain dari pengguna sistem untuk bisa menjalankan sistem dengan benar sesuai petunjuk penggunaan program. Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga sistem tetap dapat berjalan optimal. Kesalahan pada sistem atau ketidaksesuaian sistem diwaktu yang akan datang dapat diperbaiki dengan mengulang tahapan siklus daur hidup sistem.
4. Kesimpulan
Penambahan sub sistem pada sistem terkomputerisasi persediaan barang PT. Setiajaya Mobilindo yang telah berjalan diharapkan dapat memberikan solusi untuk permasalahan monitoring persediaan barang yang ditemukan. Dukungan pengguna sistem juga dibutuhkan agar penambahan sistem dapat dijalankan secara optimal. Beberapa keuntungan penambahan sub sistem persediaan barang antara lain:
1. Dalam kegiatan sehari-hari yang menyangkut kegiatan penerimaan dan pengeluaran suku cadang seperti pencatatan, pengumpulan dan penyimpanan data menjadi lebih efisien dan lebih terjamin.
2. Menyediakan tambahan fungsi program untuk melakukan stock opname sehingga mempermudah penyesuaian fisik dengan data di database.
3. Mempermudah user untuk melihat history
barang keluar dan masuk.
4. Memudahkan admin gudang dalam melaksanakan kegiatan stock opname.
Referensi
[1] Aji, R. P., Astuti, E. S., & Susilo, H. (2013). Analisis Implementasi Sistem Informasi Pengadaan Obat Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit (Studi Pada Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 6(1).
Volume 4 No 1 – 2018
ijse.web.id IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering
ISSN : 2461-0690 6
[2] Hartono, A., Rostianingsih, S., & Setiabudi, D. H. (2015). Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Administrasi pada Toko Gypsum Mulia Jaya. Jurnal Infra, 3(1), pp-128. [3] Sawitri, D. (2009). Perancangan
Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang “Electrolux Authorized Service CV. Momentum Teknik”. Gunadarma. Depok. [4] Sholikhin, A., & Riasti, B. K. (2013).
Pembangunan Sistem Informasi Inventarisasi Sekolah Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Berbasis Web. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 2(2).
[5] Sukamto, R. A., & Shalahudin, M. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.