• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UKSW)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UKSW)"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

xvi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI BERKARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK

(Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UKSW)

PENDAHULUAN

Pada perkembangan zaman saat ini lulusan sarjana dituntut agar memiliki kualitas yang tinggi, disini mahasiswa dituntut memiliki pengetahuan (knowledge) dan kemampuan (skill) yang lebih dalam dunia kerja. Pengetahuan dan kemampuan mahasiswa yang dibutuhkan dalam dunia kerja juga bergantung dengan profesi/karir yang akan dipilih oleh mahasiswa. Salah satu karir yang membutuhkan pengetahuan dan kemampuan yang lebih yaitu karir dalam bidang akuntansi. Karir dalam bidang akuntansi cukup luas antara lain akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah (Setiawan 2012).

Dalam dunia bisnis profesi akuntan sangat berperan penting dan pada bidang bisnis juga profesi akuntan memiliki tempat yang istimewa, karena profesi akuntan dituntut harus memiliki keahlian yang lebih dalam bidang akuntansi tidak seperti profesi-profesi lainnya. Jika kita lihat saat ini sudah banyak lembaga-lembaga pendidikan yang dibuka khusus untuk mengajarkan teori tentang akuntansi, seperti halnya kurikulum di sekolah dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, namun tidak hanya itu saja lembaga-lembaga kursus akuntansi di Indonesia kini juga sudah mulai banyak. Banyaknya peluang berkarir untuk profesi akuntan pada perusahaan menandakan adanya sambutan positif di dunia kerja saat ini. Dengan adanya kondisi yang seperti ini secara tidak langsung persaingan dalam dunia kerja akan semakin ketat, seorang akuntan publik dituntut harus memiliki kompetensi yang lebih baik dibandingkan dengan akuntan lainnya (Putro, 2012).

Menurut Setiawan (2012), seorang mahasiswa dalam merencanakan karirnya tentu mempunyai pertimbangan atau faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menentukan profesi yang akan dipilih. Hal apa saja yang menjadi latar belakang pemilihan profesi tersebut dan apa yang diharapkan mahasiswa dari pilihannya

(2)

xvii

tersebut merupakan pertanyaan penting dalam pemilihan profesi. Berbagai jenis karir yang dapat ditekuni oleh sarjana akuntansi menunjukkan bahwa setiap sarjana akuntansi bebas untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya (Rahayu dkk., 2003).

Wijayanti (2001) menambahkan bahwa pilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti penghargaan finansial atau gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan kemudahan mengakses lowongan pekerjaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa dan jenis karir yang akan mereka jalani merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena dengan diketahuinya pilihan karir yang diminati mahasiswa, maka dapat diketahui alasan seseorang memilih karir tersebut (Rahayu dkk, 2003).

Penelitian yang menguji pemilihan karir mahasiswa akuntansi sudah dilakukan oleh berbagai peneliti. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013), yang meneliti pengaruh penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan nilai-nilai sosial terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Hasil pengujian menyatakan secara simultan penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Sari (2013).

Untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian Sari (2013), yang mana penelitian Sari (2013), mengambil objek seluruh mahasiswa akuntansi dari semua angkatan, sementara penelitian ini akan mangambil objek mahasiswa akuntansi UKSW Salatiga yang sedang mengambil mata kuliah audit. Mengapa hanya mahasiswa UKSW yang sedang mengambil mata kuliah audit saja, karena dalam mata kuliah audit mahasiswa diajarkan dasar-dasar menjadi seorang akuntan publik, serta berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti terhadap mahasiswa satu angkatan yang sedang mengambil matakuliah audit menyatakan bahwa adanya keinginan setelah lulus berminat menjadi akuntan publik.

(3)

xviii

Penelitian ini akan mengambil objek mahasiswa akuntansi UKSW Salatiga.

Dikarenakan yang pertama peneliti merupakan mahasiswa akuntansi di UKSW, dan yang kedua mahasiswa akuntansi juga memiliki minat untuk menjadi akuntan publik karena sesuai dengan jurusan yang mereka ambil yaitu akuntansi.

Persoalan penelitian yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : apakah penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja, berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik.

Manfaat penelitian ini yaitu untuk memberikan tambahan informasi kepada Program Studi Akuntansi untuk meningkatkan minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik. Untuk mahasiswa dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pemilihan karirnya. Jadi jika berminat menjadi akuntan publik mahasiswa bisa tahu faktor-faktor yang mempengaruhi apa saja setelah mellihat beberapa faktor-faktor tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA Akuntan publik

Menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 2011 mengartikan bahwa profesi akuntan publik merupakan profesi yang jasa umumnya adalah jasa assurance dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, profesi akuntan publik memiliki peranan yang besar dalam mendukung perekonomian nasional yang sehat, efisian, serta meningkatkan transparansi dan mutu informasi dalam bidang keuangan.

Menurut Halim (2008: 12) mengatakan akuntan publik adalah para praktisi individual atau anggota akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien (perusahaan yang berorientasi laba, pemerintah dan organisasi nirlaba). Disamping itu akuntan publik juga menjual jasa lain yang berupa konsultasi pajak, konsultasi

(4)

xix

manajemen, penyusunan sistem akuntansi, penyusunan laporan keuangan, serta jasa- jasa lainnya.

Minat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) menyebutkan minat yaitu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Puspitarini (2011) menyimpulkan beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini yaitu: 1) Minat merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang. 2) Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu. 3) Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang diusahakan seseorang untuk melakukan sesuatu. 4) Minat menunjukkan seberapa suka seseorang terhadap sesuatu.

Menurut Jahya (2011: 63) menyebutkan minat memiliki sifat dan karakter khusus sebagai berikut : 1) Minat bersifat pribadi (individual), ada perbedaan antara minat seseorang dengan minat orang lain. 2) Minat menimbulkan efek diskriminatif.

3) Erat hubungannya dengan motivasi, mempengaruhi, dan dipengaruhi motivasi. 4) Minat merupakan sesuatu yang dipelajari, bukan bawaan lahir dan dapat berubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman, dan mode.

Karir

Karir pada umumnya di artikan sebagai ide untuk terus bergerak ke atas dalam garis pemilihan pekerjaan yang dipilih oleh seseorang. Bergerak keatas yang berarti berhak atas pendapatan yang lebih besar, serta mendapatkan status, prestise dan kuasa yang lebih besar, meskipun pada hal tersebut juga dibatasi pada garis pekerjaan yang menghasilkan uang. Dengan demikian karir terdiri dari urutan pengalaman atau suatu rangkaian kerja yang dipegang selama kehidupan seseorang yang memberikan kesinambungan, ketentraman dan harapan untuk maju sehingga menciptakan sikap dan perilaku tertentu (Yendrawati, 2007). Menurut Kuartinah (2003), karir dapat dilihat dari berbagai cara sebagai berikut : 1) Posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan di suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu. 2) Dalam kaitannya

(5)

xx

dengan mobilitas dalam suatu organisasi. 3) Tingkat kemampuan kehidupan seseorang setelah mencapai tingkatan umur tertentu ditandai dengan penampilan dan gaya hidup seseorang.

Penghargaan Finansial

Veithzal (2011: 762) mendefinisikan penghargaan finansial sebagai balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan karena kedudukannya di perusahaan yang memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan. Penghargaan finansial adalah kompensasi yang diterima sebagai bentuk kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diselesaikan (Mulyadi, 2002:285). Kadarisman (2012: 324) menyatakan penghargaan finansial merupakan balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan.

Veithzal (2011: 762) menjelaskan komponen-komponen penghargaan finansial adalah sebagai berikut: 1) Gaji merupakan balas jasa dalam bentuk uang yang diterima sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam mencapai tujuan perusahaan atau merupakan bayaran tetap yang diterima seseorang dari keanggotaannya dalam sebuah perusahaan. 2) Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Besarnya upah dapat berubah-ubah tergantung pada kontribusi yang diberikan. 3) Insentif merupakan imbalan langsung yang diberikan kepada karyawan karena kinerjanya mampu melebihi target yang telah ditentukan, biasanya menimbulkan penghematan biaya dan peningkatan produktivitas. Insentif merupakan kompensasi tetap, yang biasa disebut kompensasi berdasarkan kinerja. 4) Kompensasi tidak langsung merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contoh dari kompensasi tidak langsung seperti: asuransi, tunjangan, uang pensiun, dan lain-lain.

(6)

xxi Pengakuan Profesional

Bentuk penilaian dan pemberian penghargaan dalam berbagai bentuk atas pengakuan kinerja atau upaya dari seseorang yang dinilai memuaskan (Ardianto, 2014). Sari (2013), mengungkapkan ada empat hal untuk mengukur pengakuan professional seperti 1) Adanya kesempatan untuk berkembang. 2) Adanya pengakuan bila berpotensi. 3) Diperlukan banyak cara untuk naik pangkat. 4) Diperlukan keahlian khusus untuk mencapai kesuksesan.

Nilai-Nilai Sosial

Nilai-nilai sosial merupakan kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang orang-orang di lingkungannya (Rahayu et al, 2003). Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial, dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi:

kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu. Akuntan publik menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya.

Pertimbangan Pasar Kerja

Putro (2012), pertimbangan pasar kerja adalah hal yang dipertimbangkan oleh seseorang dalam memilih sebuah pekerjaan, karena setiap pekerjaan mempunyai peluang dan kesempatan yang berbeda-beda. Sebuah profesi yang memiliki pasar kerja yang luas akan lebih banyak diminati dari pada profesi yang pasar kerjanya lebih kecil. Selain profesi akuntan pubilk, bidang pekerjaan sesuai yang dapat digeluti

(7)

xxii

oleh mahasiswa akuntansi adalah menjadi akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, atau akuntan pendidik. Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja, lingkungan kerja internal yang baik, lingkungan eksternal yang baik, rekan kerja yang mendukung dan kesempatan promosi (Putro,2012)

Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarir Menjadi Akuntan publik

Setiap orang pasti mempunyai pekerjaan idamannya masing-masing. Bidang ilmu akuntansi sendiri mempunyai cabang ilmu, begitu juga dengan profesi yang terkait dengan bidang ilmu akuntansi. Pilihan karir yang dapat diambil seseorang yang mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi antara lain sebagai akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan perusahaan, dan akuntan pendidik. Hal yang membedakan keempat pilihan karir tersebut adalah bidang dimana tempat akuntan tersebut bekerja. Akuntan publik merupakan akuntan independen yang bekerja untuk kepentingan publik, akuntan pemerintah merupakan akuntan yang bekerja di pemerintahan, akuntan perusahaan merupakan akuntan yang bekerja di suatu perusahaan, sedangkan akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja di bidang pendidikan sebagai pengajar.

Akuntan publik dapat dinyatakan sebagai suatu profesi karena akuntan publik memiliki ciri-ciri yang dinyatakan oleh masyarakat profesi sebagai ciri-ciri khas suatu profesi. Menurut Basuki (2001) ciri-ciri utama yaitu untuk menjadi seorang akuntan publik seseorang harus mengikuti pelatihan yang ekstensif, pelatihan ini dimulai sesudah seseorang memperoleh gelar sarjana akuntansi, dan harus mengikuti pendidikan profesi akuntan, lulus ujian sertifikasi yang dilakukan oleh organisasi profesi akuntan publik, dan harus memiliki pengalaman melakukan pekerjaan sebagai akuntan publik.

Minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik menunjukkan ketertarikan dan keinginan mahasiswa untuk memutuskan menjalani karirnya menjadi akuntan publik. Profesi akuntan publik dipandang dapat memberikan kesempatan dan peluang untuk mendapatkan tantangan intelektual dan

(8)

xxiii

pengalaman belajar yang ttidak ternilai. Pengetahuan mahasiswa mengenai seluk beluk profesi akuntan publik disertai pandangan positif mengenai profesi tersebut dapat mengindikasikan minat mahasiswa untuk berkarir menjadi akuntan publik.

Pengaruh Penghargaan Finansial Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan publik

Penghargaan finansial merupakan reward dalam bentuk nilai mata uang yang biasanya diberikan sebagai bentuk imbalan timbal balik atas pemberian jasa, tenaga, usaha, dan manfaat seseorang dalam suatu ikatan pekerjaan. Menurut Widiatami (2013) gaji dipertimbangkan data pemilihan karir karena tujuan utama seseorang bekerja adalah untuk memperoleh gaji guna memenuhi kebutuhan fisiologisnya.

Seperti teori motivasi yang diungkapkan oleh Robbins (2011) bahwa terdapat tiga hubungan yang memotivasi individu dan salah satunya yaitu hubungan imbalan–

sasaran pribadi, hubungan ini menjelaskan sampai sejauh mana imbalan dalam suatu organisasi memenuhi sasaran atau kebutuhan pribadi individu, serta potensi daya tarik imbalan tersebut bagi individu tersebut.

Setiawan (2012) mengungkapkan bahwa penghasilan/gaji menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan pemilihan karir mahasiswa akuntansi. Mahasiswa memandang bahwa penghasilan/gaji merupakan hal mendasar yang menjadi daya tarik utama sebuah profesi. Saat ini penghargaan penghasilan/gaji masih dipandang sebagai alat ukur untuk menilai pertimbangan jasa yang telah diberikan karyawan sebagai imbalan yang telah diperolehnya. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan fisiologis. Konsisten dengan hasil penelitian Putro (2012) yang membuktikan bahwa faktor penghasilan/gaji berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk memilih karir sebagai akuntan publik. Hal tersebut didukung oleh Zaid (2015) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh penghasilan/gaji terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi penghasilan/gaji maka akan meningkatkan minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik.

(9)

xxiv

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian yang akan diuji adalah:

H1 : Penghargaan finansial berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik.

Pengaruh Pengakuan Profesional Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan publik

Pengakuan profesional merupakan bentuk penilaian dan pemberian penghargaan dalam berbagai bentuk atas pengakuan kinerja atau upaya dari seseorang yang dinilai memuaskan. Pengakuan profesional merupakan hal–hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap suatu prestasi atau kemampuan. Pengakuan profesi ini meliputi adanya kemungkinan berkerja dengan profesi yang lain. Menurut Ramadani (2013) pengakuan profesional merupakan hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap suatu prestasi atau kemampuan. Widiatami (2013) menambahkan pengakuan profesional merupakan hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional meliputi kemungkinan bekerja dengan ahli-ahli yang lain, kesempatan untuk berkembang dan pengakuan prestasi.

Pengakuan profesional juga didukung oleh teori hirarki kebutuhan maslow dalam suatu jenjang kebutuhan yaitu penghargaan yang meliputi: harga diri, otonomi, prestasi, status, pengakuan dan perhatian.

Setiawan (2012), mengatakan pengakuan profesional dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik. Hal ini karena mahasiswa ingin mencari penghargaan profesional. Hal ini didukung Rahmawati (2014), yang menemukan bahwa adanya pengaruh pengakuan profesional terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik. Hal ini berarti bahwa Mahasiswa akuntansi yang memilih profesi akuntan publik menganggap bahwa profesi yang mereka pilih akan memberikan banyak kesempatan untuk berkembang dan mendapat pengakuan atas profesionalitasnya. Adanya anggapan kemungkinan bahwa tidak hanya menjadi akuntan publik saja seseorang dapat mengembangkan profesionalitasnya. Mahasiswa yang memilih profesi akuntansi bidang lain juga dapat

(10)

xxv

mengembangkan profesionalitasnya misalnya menjadi akuntan pendidik atau akuntan perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian yang akan diuji adalah:

H2 : Pengakuan profesional berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik.

Pengaruh Nilai-Nilai Sosial Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan publik

Nilai – nilai sosial merupakan nilai yang berhubungan dengan lingkungan, bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain, yang mana dilakukan untuk menunjukkan kemampuan yang dimiliki. Nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap karir yang dipilih mahasiswa. Hal ini menjelaskan bahwa pada akhirnya orang lain memberikan penilaian atas lingkungan pekerjaan dan kemampuan yang dimiliki seseorang tersebut. Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial tidak dipertimbangan dalam pemilihan profesi adalah prestise pekerjaan dan kerjasama dengan ahli bidang lain, sedangkan yang dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu.

Apriliyan (2011) menunjukkan, bahwa nilai-nilai sosial yang ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai seseorang dari sudut pandang orang-orang lain di lingkungannya. Dari hasil Apriliyan (2011) menunjukkan bahwa nilai sosial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik.

Mahasiswa akuntansi menganggap profesi akuntan publik lebih memberi kesempatan untuk menyediakan jasa sosial dan lebih prestisius dibandingkan profesi akuntan perusahaan. Hal ini bermakna bahwa keputusan seseorang dalam memilih karir dipengaruhi oleh pandangan orang lain terhadap pekerjaan tersebut.

(11)

xxvi

Berdasarkan penelitian tersebut berarti bahwa nilai-nilai sosial mempengaruhi mahasiswa dalam pemilihan karirnya. Nilai-nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap nilai-nilai sosial dari suatu karir yang dipilih. Setiawan (2012) mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu. Penelitian Aprilyan (2013) menemukan bahwa nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H3 : Nilai-nilai sosial berpengaruh positif terhadap minat mahasasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik.

Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan publik

Pertimbangan pasar kerja berkaitan dengan kondisi dari suatu pekerjaan yang meliputi karakteristik dan beban – beban yang dihasilkan dari pekerjaan tersebut.

Kondisi atau suasana yang terdapat pada suatu pekerjaan dapat memberikan dampak dalam kinerja dari pekerja. Ramadani (2013) mengungkapkan bahwa karakter yang keras dan komitmen dibutuhkan oleh seorang akuntan dalam menghadapi pasar kerja, seorang pekerja dituntut untuk dapat beradaptasi dan bersosialisasi, agar dapat mencapai target kerja yang diwajibkan.

Menurut Aprilyan (2011) mengatakan mahasiswa akuntansi yang cenderung memilih akuntan publik sebagai pemilihan karirnya karena dengan informasi semakin banyak perusahaan yang berdiri baik dalam perseorangan maupun perusahaan berbentuk badan hukum, jasa akuntan publik akan semakin banyak dicari dan hal ini menyebabkan semakin banyak peluang yang ditawarkan. Hal tersebut didukung penelitian Zaid (2015), yang menemukan bahwa pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pertimbangan pasar kerja seperti

(12)

xxvii

keamanan kerja, lingkungan kerja internal yang baik, lingkungan eksternal yang baik, rekan kerja yang mendukung dan kesempatan promosi maka akan meningkatkan minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik.

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H4 : Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik.

METODE PENELITIAN Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari individu-individu yang diselidiki (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner mahasiswa akuntansi UKSW.

Populasi dan Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa akuntansi UKSW Salatiga. Dalam hal ini responden tersebut adalah mahasiswa akuntansi UKSW yang sedang mengambil matakuliah audit. Sampel penelitian ini yaitu mahasiswa akuntansi UKSW Salatiga yang sedang mengambil matakuliah audit.

Pengukuran Variabel

Peneliti menggunakan skala Likert yaitu 1 sampai 5, angka 1 mewakili pernyataan sangat tidak setuju hingga skala 5 mewakili pernyataan sangat setuju.

Konsep, Definisi Konsep dan Indikator Empirik

(13)

xxviii

Konsep Definisi Konsep Indikator Indikator Empirik Penghargaan

Finansial

Balas jasa dalam bentuk uang yang diterima

karyawan karena kedudukannya di perusahaan yang memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan (Veithzal, 2011)

1. Gaji awal yang tinggi

2. Potensi

kenaikan gaji yang lebih cepat

3. Tersedianya jaminan masa depan yang lebih cepat (Sari, 2013)

Dengan memilih karir sebagai akuntan publik mengharapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Gaji awal yang tinggi

2. Potensi

kenaikan gaji yang lebih cepat

3. Tersedianya jaminan masa depan yang lebih cepat Pengakuan

profesional

Bentuk penilaian dan pemberian penghargaan dalam berbagai bentuk atas pengakuan

kinerja atau upaya dari seseorang yang dinilai

memuaskan (Ardianto, 2014)

1. Adanya kesempatan untuk

berkembang.

2. Adanya pengakuan profesional jika berpotensi.

3. Diperlukan banyak cara untuk naik pangkat.

4. Diperlukan

Dalam menjalankan profesi akuntan publik perlu

1. Adanya kesempatan untuk berkembang 2. Adanya

pengakuan professional jika memiliki potensi yang baik

(14)

xxix

keahlian khusus untuk mencapai kesuksesan.

(Sari, 2013)

3. Diperlukan cara untuk naik pangkat

4. Diperlukan keahlian khusus untuk mencapai kesuksesan Nilai-nilai

Sosial

Kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang orang-orang di lingkungannya (Rahayu et al, 2003)

1. Kesempatan berinteraksi, 2. Kepuasan

pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi,

3. Perhatian perilaku individu.

(Rahayu et al, 2003 dan Wijayanti, 2001)

Profesi akuntan publik dapat memberikan hal- hal sebagai berikut:

1. Kesempatan berinteraksi 2. Kepuasan

pribadi

3. Perhatian lebih terhadap

pribadi

Pertimbangan Pasar Kerja

Hal yang

dipertimbangkan oleh seseorang dalam memilih sebuah pekerjaan, karena setiap pekerjaan

1. Keamanan kerja lebih terjamin 2. Lapangan kerja

yang ditawarkan mudah diketahui

Profesi akuntan publik dapat memberikan hal- hal sebagai berikut:

1. Keamanan kerja yang lebih terjamin

2. Lapangan kerja

(15)

xxx mempunyai

peluang dan kesempatan yang berbeda-beda.

3. Pekerjaan yang mudah didapat (Ardianto, 2014)

yang ditawarkan mudah diketahui 3. Pekerjaan yang

mudah di dapat Minat

Mahasiswa Menjadi Akuntan publik

Merupakan suatu keadaan dimana seseorang

mempunyai perhatian

terhadap sesuatu dan disertai keinginan

menjadi akuntan publik (Sari, 2013)

1. Akuntan Publik dapat menjadi Konsultan Bisnis yang terpercaya, 2. Akuntan Publik

dapat menjadi direktur

perusahaan, 3. Akuntan Publik

dapat memperluas wawasan dan kemampuan akuntansi,

4. Pekerja pada Akuntan Publik mudah untuk mendapat

promosi jabatan, 5. Imbalan yang

diperoleh sesuai dengan upaya

Jika kedepannya memilih akuntan publik, karena menurut saya karir tersebut:

1. Akuntan Publik dapat menjadi Konsultan Bisnis yang terpercaya, 2. Akuntan Publik

dapat menjadi direktur

perusahaan, 3. Akuntan Publik

dapat memperluas wawasan akuntansi 4. Akuntan Publik

dapat memperluas kemampuan

(16)

xxxi

yang diberikan (Sari, 2013)

akuntansi 5. Pekerja pada

Akuntan Publik mudah untuk mendapat promosi jabatan,

6. Imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan

Teknik dan Langkah Analisis

(17)

xxxii

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan statistik deskriptif kuantitatif dan alat analisis menggunakan regresi berganda.

Sebelum melangkah ke uji regresi berganda data diuji keabsahanya sehingga dapat di uji lebih lanjut yaitu menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji Validitas : uji ini untuk mengetahui apakah data sudah valid. Data dikatakan valid jika memiliki Corrected item-total correlation (r hitung) lebih besar 0.3 (Ghozali, 2005). Uji reliabilitas diperlukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten jika diulangi beberapa kali. Instrumen dikatakan reliable bila memiliki Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.

a. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov smirnov dengan cara membandingkan nilai probabilitas (p-value) yang diperoleh dengan taraf signifikan yang sudah ditemukan yaitu 0,05.

2) Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Uji multikolinieritas dalam penelitian ini dapat diketahui dengan melihat angka variance inflation factor (VIF) dan tolerance. Model regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas apabila memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih besar dari 0,10 (Ghozali, 2005).

3) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah analisis regresi berganda terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain.

Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari hasil uji gletser yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak ada heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

(18)

xxxiii b. Regresi berganda

Model persamaan regresi yang digunakan untuk menguji Hipotesis ini adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 +e

Dimana :

Y : Minat mahasiswa menjadi akuntan publik X1 : Penghargaan finansial

X2 : Pengakuan profesional X3 : Nilai-nilai sosial

X4 : Pertimbangan pasar kerja e :Error / Residual

a : Konstanta, perpotongan pada garis sumbu X b1,b2 : Koefesien regresi

Selanjutnya dengan menggunakan SPSS 11.0 for windows, akan dihasilkan output regresi yang akan dijelaskan mengenai: R square (R2) yaitu seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Uji F, uji signifikansi apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka secara bersama- sama variabel independen berpengaruh terhadap vaeriabel dependen. Uji t, uji signifikansi apakah variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan p-value dengan tingkat signifikansi. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka hipotesa diterima, demikian juga sebaliknya.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Profil Responden

(19)

xxxiv

Jumlah mahasiswa yang mengambil matakuliah audit sebanyak 70 mahasiswa. Namun pada saat pengambilan data terdapat 2 (dua) mahasiswa yang tidak masuk sehingga jumlah mahasiswa yang mengisi kuesioner sebanyak 68 mahasiswa. Dari 68 kuesioner yang diisi secara keseluruhan data terisi semua dengan lengkap sehingga dapat diolah. Tabel berikut menyajikan profil responden mahasiswa akuntansi UKSW yang sedang mengambil matakuliah audit berdasarkan jenis kelamin dan usia.

Tabel 2 Profil Responden

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

Laki-laki 18 26.47%

Perempuan 50 73.53%

Total 68 100.00%

Usia Jumlah Prosentase

19 tahun 16 23.53%

20 tahun 47 69.12%

21 tahun 5 7.35%

Total 68 100.00%

Tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa dari 68 responden mahasiswa akuntansi UKSW yang sedang mengambil matakuliah audit secara keseluruhan adalah angkatan 2015. Jika dilihat dari jenis kelamin, sebagian besar adalah perempuan sebesar 73,53

% dan berusia 20 tahun sebesar 69, 12 %

Uji Validitas dan reliabilitas

Tabel berikut menyajikan hasil olahan uji validitas dan reliabilitas dari variabel penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja serta minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik.

Tabel 3

Uji Validitas dan Reliabilitas

(20)

xxxv

Penghargaan Finansial Validitas Reliabilitas

Gaji awal yang tinggi 0.492

0,673

Potensi kenaikan gaji yang lebih cepat 0.657

Tersedianya jaminan masa depan yang lebih cepat 0.390

Pengakuan Profesional Validitas Reliabilitas

Adanya kesempatan untuk berkembang. 0.416

0,692 Adanya pengakuan professional jika memiliki potensi yang baik. 0.344

Diperlukan banyak cara untuk naik pangkat 0.419

Diperlukan keahlian khusus untuk mencapai kesuksesan 0.369

Nilai-nilai Sosial Validitas Reliabilitas

Kesempatan berinteraksi, 0.540

0,736 Kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi 0.618

Perhatian lebih terhadap pribadi. 0.588

Pertimbangan Pasar Kerja Validitas Reliabilitas

Keamanan kerja yang lebih terjamin 0.585

0,795 Lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui 0.789

Pekerjaan yang mudah didapat 0.563

Minat Mahasiswa Menjadi Akuntan Publik Validitas Reliabilitas Akuntan Publik dapat menjadi Konsultan Bisnis yang terpercaya 0.301

0,632 Akuntan Publik dapat menjadi direktur perusahaan, 0.305

Akuntan Publik dapat memperluas wawasan akuntansi 0.432 Akuntan Publik dapat memperluas kemampuan akuntansi 0.437 Pekerja pada Akuntan Publik mudah untuk mendapat promosi jabatan 0.309 Imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan 0.493

Hasil uji validitas variabel penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja serta minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik diperoleh nilai Item-Total Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,3 artinya data valid dan dapat dianalisis lebih lanjut. Hasil uji reliabilitas berdasarkan pada nilai Cronbach Alpha (α), menunjukkan dari masing- masing variabel finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja serta minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha (α) lebih besar dari 0,60.

Dengan demikian, maka semua indikator dari variabel finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja serta minat mahasiswa

(21)

xxxvi

akuntansi berkarir menjadi akuntan publik dapat digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.

Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokedasitas. Uji normalitas menggunakan uji kolmogorof smirnof yang diperoleh nilai signifikansi 0,813 yang lebih besar dari 0,05 sehingga data dikatakan normal.

Tabel 3 Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z 0.636

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.813

Uji multikolienaritas diperoleh nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 sehingga dapat dikatakan tidak ada masalah multikolinearitas.

Tabel 4 Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Penghargaan Finansial 0.913 1.095 Pengakuan Profesional 0.847 1.181 Nilai-nilai Sosial 0.701 1.426 Pertimbangan Pasar Kerja 0.774 1.292

Uji heterokedasitas menggunakan uji glejser yang diperoleh nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 sehingga data dikatakan tidak ada masalah heterokedasitas.

Tabel 5

Uji Heteroskedatisitas

(22)

xxxvii

Variabel Signifikansi

Penghargaan Finansial 0.662

Pengakuan Profesional 0.191

Nilai-nilai Sosial 0.252

Pertimbangan Pasar Kerja 0.356 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis pengaruh finansial, pengakuan profesional, nilai- nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik diketahui hasilnya sebagai berikut:

Tabel 6 Uji Regresi Berganda

Model Konstanta Beta Hipotesis Sig Ket

11,687

Penghargaan Finansial 0,550 H1 0,000 Diterima

Pengakuan Profesional 0,010 H2 0,938 Ditolak

Nilai-nilai Sosial 0,312 H3 0,028 Diterima

Pertimbangan Pasar Kerja 0,220 H4 0,031 Diterima

Adjusted R Square 0,369

Sig F 0,000

Pengaruh variabel penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik dapat dinyatakan dengan persamaan:

Y = 11,687 + 0,550 X1 + 0,010 X2 + 0,312 X3+ 0,220 X4

Angka-angka koefisien pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik. Jadi apabila terjadi kenaikan pengaruh finansial, pengakuan

(23)

xxxviii

profesional, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja maka akan meningkatkan minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik.

Secara parsial variabel penghargaan finansial, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi masing- masing variabel yang lebih kecil dari 0,05, sehingga H1,H3 dan H4 diterima.

Sementara itu variabel pengakuan profesional tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik yang ditunjukan dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05, sehingga H2 ditolak.

Secara simultan variabel penghargaan finansial, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik. Hal ini berarti bahwa jika semakin baik variabel penghargaan finansial, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja secara bersama-sama akan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik.

Nilai adjusted R square adalah 0,369 hal ini berarti bahwa penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, dan pertimbangan pasar kerja dapat menjelaskan variabel minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik sebesar 36,90 % dan sisanya sebesar 63,10 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian.

Pembahasan

(24)

xxxix

Pengaruh Pengahargaan Finansial Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik

Penghargaan finansial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik, hal ini karena penghargaan finansial merupakan reward dalam bentuk nilai mata uang yang biasanya diberikan sebagai bentuk imbalan timbal balik atas pemberian jasa, tenaga, usaha, dan manfaat dari seseorang dalam suatu ikatan pekerjaan. Maka dalam memilih karir, gaji merupakan salah satu pertimbangan dalam pemilihannya. Hal ini dikarenakan bahwa tujuan utama seseorang bekerja adalah untuk memperoleh gaji guna memenuhi kebutuhan.

Mahasiswa memandang bahwa penghasilan/gaji merupakan hal mendasar yang menjadi daya tarik utama sebuah profesi. Saat ini penghargaan penghasilan/gaji masih dipandang sebagai alat ukur untuk menilai pertimbangan jasa yang telah diberikan karyawan sebagai imbalan atas hasil kerja yang telah dilakukannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Putro (2012) yang membuktikan bahwa faktor penghasilan/gaji berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk memilih karir sebagai akuntan publik. Hal tersebut didukung oleh Zaid (2015) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh penghasilan/gaji terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi penghasilan/gaji maka akan meningkatkan minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik.

Penghargaan Finansial merupakan hal yang penting dalam pertimbangan seseorang saat memilih karir yang akan dijalaninya. Sudah sewajarnya, terdapat biaya yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik untuk kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, maupun kebutuhan tersier. Mahasiswa Akuntansi yang berminat untuk berkarir menjadi akuntan publik mengharapkan gaji awal yang tinggi, kenaikan gaji yang relatif cepat, serta penghargaan finansial yang diberikan oleh profesi akuntan publik dalam jangka panjang. Penghargaan finansial yang didapatkan dari profesi akuntan publik akan semakin besar jika perusahaan atau klien yang menggunakan jasa akuntan publik merupakan perusahaan yang besar. Jika

(25)

xl

penghargaan Finansial profesi akuntan publik semakin besar, maka minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik juga akan semakin tinggi.

Pengaruh Pengakuan Profesional Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik

Pengakuan profesional tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik, hal ini karena adanya anggapan bahwa tidak hanya menjadi akuntan publik saja seseorang mendapatkan pengakuan profesionalitasnya. Mahasiswa yang memilih profesi akuntansi bidang lain juga dapat mengembangkan profesionalitasnya misalnya menjadi akuntan pendidik atau akuntan perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Asmoro dkk (2016), yang menemukan bahwa tidak adanya pengaruh yang signifikan pengakuan profesional terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik. Hal ini berarti bahwa mahasiswa akuntansi yang memilih profesi akuntan publik menganggap bahwa profesi yang mereka pilih belum tentu akan memberikan banyak kesempatan untuk berkembang dan mendapat pengakuan atas profesionalitasnya.

Mahasiswa akuntansi yang memilih profesi akuntan publik menganggap bahwa profesi yang mereka pilih akan memberikan banyak kesempatan untuk berkembang dan mendapat pengakuan atas profesionalitasnya. Adanya anggapan bahwa tidak hanya menjadi akuntan publik saja seseorang dapat mengembangkan profesionalitasnya, mahasiswa yang memilih profesi akuntansi bidang lain juga dapat mengembangkan profesionalitasnya misalnya menjadi akuntan pendidik atau akuntan perusahaan.

Pengaruh Nilai-nilai Sosial Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik

Nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik, hal ini karena adanya beberapa faktor dari nilai-nilai

(26)

xli

sosial yang menjadikan mahasiswa berminat menjadi akuntan publik yaitu karena adanya kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat atau klien, adanya kepuasan pribadi atau adanya kesempatan untuk menjalankan profesi sesuai bidang akademik Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian hasil Apriliyan (2011) menunjukkan bahwa nilai sosial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik. Mahasiswa akuntansi menganggap profesi akuntan publik lebih memberi kesempatan untuk menyediakan jasa sosial dan lebih prestisius dibandingkan profesi akuntan perusahaan. Hal ini bermakna bahwa keputusan seseorang dalam memilih karirnya juga dipengaruhi oleh pandangan orang lain terhadap pekerjaan tersebut.

Nilai-nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap nilai-nilai sosial dari suatu karir yang akan dipilihnya. Setiawan (2012) mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu. Mahasiswa akuntansi memiliki pandangan bahwa seorang akuntan publik akan ditugaskan di berbagai tempat dan perusahaan yang memiliki kondisi yang berbeda-beda. Karir sebagai seorang akuntan publik dianggap dapat memberi mereka peluang untuk memperluas pengetahuan dan wawasan selain di bidang akuntansi karena interaksi yang dilakukan tidak hanya dengan sesama akuntan. Dengan demikian, kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya juga akan semakin terbuka.

Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik

Pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik, hal ini karena dengan menjadi akuntan publik mahasiswa merasa adanya keamanan kerja yang lebih terjamin, lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui dengan pekerjaan yang didapat karena sesuai dengan jurusan yang diambil. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Zaid (2015), yang

(27)

xlii

menemukan bahwa pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pertimbangan pasar kerja seperti keamanan kerja, lingkungan kerja internal yang baik, lingkungan eksternal yang baik, rekan kerja yang mendukung dan kesempatan promosi maka akan meningkatkan minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik. Mahasiswa akuntansi cenderung memilih akuntan publik sebagai pemilihan karirnya, hal ini dikarenakan dengan adanya informasi semakin banyak perusahaan yang berdiri baik dalam perseorangan maupun perusahaan berbentuk badan hukum, jasa akuntan publik akan semakin banyak dicari dan hal ini menyebabkan semakin banyak peluang yang akan ditawarkan.

Mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi yang akan digelutinya nanti biasanya mempertimbangkan ketersediaannya lapangan pekerjaan terkait persaingan pasar kerja yang semakin ketat, keamanan kerja, fleksibilitas karier, dan juga kesempatan untuk mendapatkan promosi dalam suatu profesi, khususnya dalam profesi akuntan publik. Jika pertimbangan pasar kerja profesi akuntan publik lebih baik dibandingkan dengan profesi lainnya, maka minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik pun akan semakin tinggi.

(28)

xliii PENUTUP

Kesimpulan

Penghargaan finansial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik, hal ini karena gaji dipertimbangkan dalam pemilihan karir karena tujuan utama seseorang bekerja adalah untuk memperoleh gaji. Pengakuan profesional tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi kuntan publik, hal ini karena adanya anggapan kemungkinan bahwa tidak hanya menjadi akuntan publik saja seseorang dapat mengembangkan profesionalitasnya. Nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik, hal ini karena adanya beberapa faktor dari nilai-nilai sosial yang menjadikan mahasiswa berminat menjadi akuntan publik yaitu karena adanya kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat atau klien, adanya kepuasan pribadi atau adanya kesempatan untuk menjalankan profesi sesuai bidang akademik. Pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik, hal ini karena dengan menjadi akuntan publik mahasiswa merasa adanya keamanan kerja yang lebih terjamin, lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui dan pekerjaan yang didapat sesuai dengan jurusan.

Implikasi dari hasil penelitian ditemukan bahwa penghargaan finansial, nilai- nilai sosial, serta pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik. Sedangkan pengakuan profesional tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik.

Maka berdasarkan aspek pengakuan profesional harus lebih ditingkatkan, terutama kesempatan untuk berkembang. Adanya pengakuan profesional karena akuntan publik memiliki potensi yang baik dalam membantu masyarakat, karena akuntan publik harus memiliki keahlian khusus.

Keterbatasan Penelitian

(29)

xliv

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu terhambat karena adanya presentasi kelas yang pada hari itu di kelas audit melakukan presentasi 2 kelompok, sehingga peneliti harus menunggu dan meminta jam tambahan kepada mahasiswa untuk meluangkan waktunya sebentar untuk mengisi kuesioner pada jam setelah kelas audit selesai. Yang kedua, banyak peneliti lain yang melakukan penelitian pada kelas audit juga. Hal ini menyebabkan bertabraknya waktu antara peneliti satu dengan yang lainnya.

Saran Untuk Penelitian Yang Akan Datang

Penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menggunakan responden keseluruhan mahasiswa akuntansi, tidak hanya mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah audit saja. Dikarenakan kelas audit yang hanya dibuka beberapa kelas dan banyak peneliti yang mengambil responden mahasiswa akuntansi yang sedang mengambil mata kuliah audit dan juga meminimalisir supaya peneliti tidak kesusahan mengambil data jika kelas audit sedang mengadakan tes ataupun presentasi. Serta dapat menambahkan faktor- faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir menjadi akuntan publik seperti pelatihan professional dan lingkungan kerja (Ardianto, 2014).

Daftar Pustaka

(30)

xlv

Aprilyan, L,A, 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi dalam Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahsiswa Akuntansi UNDIP dan Mahasiswa Akuntansi UNIKA), Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Basuki dan Mahardani, Y. K. 2006. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor dan Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Jurnal Maksi. Volume 6 No. 2. pp. 203-223.

Ghozali, I, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Halim, Abdul. 2008. Auditing (Dasar-dasar audit laporan keuangan). Yogyakarta:

STIE YKPN.

Jahja, Y, 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.

Kadarisman. M, 2012. Manajemen Kompensasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kunartinah, 2003, Analisis Pengaruh Kompensasi Dan Pengembangan Karier Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Mediasi Motivasi Kerja. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2003, Hal. 153 – 169 Vol. 19, No. 2 ISSN: 1412- 3126 153.

Rahayu, dkk. 2003. Persepsi Mahasiswa Mengenai Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya, 16-17 Oktober : Hal 821-838.

(31)

xlvi

Sari, Maya. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi UMSU Medan. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Vol. 13, No. 2.

Setiawan. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Pbulik oleh Mahasiswa Jurusan Akuntansi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1. No. 1. Januari 2012.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:

Alfabeta.

Putro, A,S, 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Berkarir Menjadi Akuntan Publik (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta). Skripsi Program S-1, Universitas Negeri Yogyakarta.

Veithzal, R, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Wijiyanti, L,E, 2001. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi. Kompak STIE. Yogyakarta No. 3 September: 23-45.

Yendrawati, R, 2007. Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir sebagai Akuntan.

Fenomena, Vol.5 No.2, Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Zaid, I, 2015. Pengaruh Gender dan Penghargaan Finansial Terhadap Minat Mahasiswa Akunansi untuk Berkarier Akuntansi Publik. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol.5 No.2.

(32)

xlvii KUESIONER

Dengan hormat.

Berkaitan dengan penelitian yang saya lakukan dalam rangka menyelesaikan program S1 Manajemen Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UKSW)”.

Maka saya mohon kesediaan dari mahasiswa akuntansi untuk dapat mengisi kuesioner penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan oleh karena itu dimohon kesediaanya untuk mengisi / menjawab kuesioner ini dengan sejujur – jujurnya dan sebenar-benarnya. Atas kerjasama yang baik dan kesungguhan dalam mengisi kuesioner, saya ucapkan terima kasih.

KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Jenis kelamin :

a. Laki-laki b. Perempuan

2. Usia :...tahun 3. Angkatan :...

(33)

xlviii DAFTAR PERNYATAAN

Berilah tanda centang (√) Pada Jawaban Yang Sesuai Dengan Jawaban Anda STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju R = Ragu-ragu S = Setuju

SS = Sangat Setuju

PENGHARGAAN FINANSIAL

No Dengan memilih karir sebagai akuntan publik

anda mengharapkan hal-hal berikut : STS TS R S SS 1 Gaji awal yang tinggi

2 Potensi kenaikan gaji yang lebih cepat

3 Tersedianya jaminan masa depan yang lebih cepat

PENGAKUAN PROFESIONAL

No Dalam menjalankan profesi akuntan publik,

perlu : STS TS R S SS

1 Adanya kesempatan untuk berkembang.

2 Adanya pengakuan professional jika memiliki potensi yang bai.

3 Diperlukan banyak cara untuk naik pangkat

(34)

xlix

4 Diperlukan keahlian khusus untuk mencapai kesuksesan

NILAI-NILAI SOSIAL

No Menurut anda, profesi akuntan publik dapat

memberikan hal-hal sebagai berikut : STS TS R S SS 1 Kesempatan berinteraksi,

2 Kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi

3 Perhatian lebih terhadap pribadi.

PERTIMBANGAN PASAR KERJA No Menurut anda, profesi akuntan publik dapat

memberikan hal-hal sebagai berikut : STS TS R S SS 1 Keamanan kerja yang lebih terjamin

2 Lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui

3 Pekerjaan yang mudah didapat

(35)

l

MINAT MAHASISWA MENJADI AKUNTAN PUBLIK No Jika anda kedepannya memilih karir akuntan

publik, karena menurut anda karir tersebut : : STS TS R S SS 1 Akuntan Publik dapat menjadi Konsultan Bisnis yang

terpercaya

2 Akuntan Publik dapat menjadi direktur perusahaan,

3 Akuntan Publik dapat memperluas wawasan akuntansi

4 Akuntan Publik dapat memperluas kemampuan akuntansi

5 Pekerja pada Akuntan Publik mudah untuk mendapat promosi jabatan

6 Imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan

(36)

li

Referensi

Dokumen terkait

Kartu ujan harus dlbawa saat ujran.. Yogyakarta, 29

[r]

Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana pengaruh harga produk, citra produk dan kepuasan konsumen

(4) Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah diterimanya pengaduan yang disampaikan Komisi Informasi Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Pimpinan Unit Kerja

Pada seri pertama di Bandung be- lum lama ini, Swadaya yang diasuh pelatih Abdul Fatah, memetik keme- nangan atas Universitas Padjadjaran Bandung dan Universitas Airlangga

Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat, sunat dsb, sehingga Paulus harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya, bahwa hubungan manusia dengan Allah menjadi

Model pembelajaran berbasis tantangan atau CBL adalah penggabungan model pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran kontekstual yang dikaitkan dalam penyelesaian

Certified true copy of the Resolution A.400(X) on Amendments to the Convention on the Inter- Governmental Maritime Consultative Organization adopted on 17 November