• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SEJ 1100570 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SEJ 1100570 Chapter5"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini merupakan bab akhir dari penulisan hasil penelitian. Di mana pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian. Dalam bab ini juga ditulis rekomendasi untuk pihak-pihak terkait berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

A. Simpulan

Berdasarkan uraian pembahasan keseluruhan tindakan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Pertama, perencanaan yang dilakukan oleh peneliti sebelum menerapkan teknik student facilitator and explaining (sfae) antara lain, diawali dengan melakukan observasi pra penelitian dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 4 dan menemukan berbagai permasalahan yang menunjukkan rendahnya kemampuan berkomunikasi siswa. Selanjutnya, peneliti mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan di kelas dan kemudian mulai merencanakan penerapan teknik student facilitator and explaining sebagai cara yang akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan

berkomunikasi siswa di kelas XI IIS 4. Perencanaan yang dilakukan selanjutnya, ialah mengkordinir setiap tahapan dalam teknik student facilitator and explaining sehingga dapat mendorong siswa dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang mereka miliki. Adapun tindakan yang dilakukan antara lain peneliti mempersiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan, instrumen yang diguanakan dalam penelitian ini antara lain pedoman observasi, pedoman wawancara, dan catatan lapangan. Setelah itu peneliti memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, dan menganalisis materi pembelajaran yang sesuai dengan teknik sfae. Kemudian peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dalam tahap perencanaan ini, peneliti juga mempersiapkan bahan ajar, alat evaluasi, dan sumber belajar yang akan digunakan.

Kedua, berkaitan dengan pertanyaan penelitian selanjutnya mengenai

(2)

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan, diawal pembelajaran guru mendata kehadiran siswa, mengemukakan indikator pencapaian, dan mengingatkan kembali pembelajaran sebelumnya. Dalam kegiatan pendahuluan ini guru mulai memancing kemampuan berkomunikasi siswa dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan mengenai pembelajaran minggu lalu. Setelah itu masuk pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi pembelajaran ketika kondisi siswa telah kondusif, guru membagi kelas menjadi delapan kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa dengan heterogenitas akademik siswa di kelas. Kemudian guru memberi penjelasan dan menyajikan garis besar materi dengan memancing siswa untuk bertanya melalui gambar yang ditampilkan dalam slide power point. Selanjutya membagikan tugas kepada setiap kelompok yang telah duduk rapih, untuk melakukan diskusi tugas yang telah diberikan. Selesai berdiskusi guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk menjelaskan materi dan menjadi fasilitator bagi temannya. Dalam tahap ini setiap siswa dituntut aktif berkomunikasi tanpa bergantung kepada siswa lainnya oleh karena itu hal tersebut harus dilakukan secara bergiliran atau acak. Guru pun memberikan kesempatan kepada kelompok atau siswa lainnya untuk bertanya atau berkomentar terhadap materi yang dijelaskan. Selesai siswa melakukan presentasi kelompok, guru menjelaskan kembali materi yang disajikan saat itu, guru memberikan penguatan dan meluruskan informasi yang tidak akurat, ide yang kurang tepat atau yang dijelaskan separuh. Pelaksanaan tindakan penelitian diakhiri dengan kegiatan penutup, guru bersama siswa menarik kesimpulan dan nilai yang dapat dipelajari dari proses pembelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, dan menutup pembelajaran dengan salam. Dalam setiap siklusnya, tidak selalu berjalan dengan situasi kondisi yang sama, tentunya hal tersebut menyesuaikan dengan keadaan yang ada di lapangan.

Ketiga, mengenai hasil penerapan teknik sfae untuk meningkatkan

(3)

pencapaian kemampuan berkomunikasi siswa kembali meningkat pada siklus III, pada siklus III ini kemampuan berkomunikasi siswa sudah mulai merata. Namun terjadi penurunan pada tindakan siklus IV. Adapun presentase rata-rata kemampuan berkomunikasi siswa pada setiap siklusnya yakni, pada siklus I siswa memperoleh skor 99 poin atau sebesar 21,29%. Pada tindakan siklus II terjadi peningkatan sebanyak 172 poin atau menjadi 36,99%. Selanjutnya pada tindakan III terjadi peningkatan kemampuan berkomunikasi yang signifikan menjadi 65,38%, pada tindakan siklus III ini lebih dari 50% siswa di kelas telah menunjukkan peningkatan kemampuan berkomunikasinya. Namun pada tindakan siklus IV terjadi penurunan sebanyak 3,66% dari tindakan sebelumnya, sehingga perolehan akhir kemampuan berkomunikasi siswa pada penelitian ini adalah 61,72%.

Keempat, terdapat beberapa kendala yang dihadapi peneliti selama

pelaksanaan penerapan teknik sfae untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa diantaranya, penggunaan media yang belum optimal sehingga beberapa kali media yang digunakan hanya power point. Kemudian sulitnya guru mengondusifkan siswa ketika proses pembelajaran, selain itu tidak jarang kelompok yang mendapat tugas menjelaskan materi kepada siswa lainnya kurang menguasai materi, hal ini terlihat ketika anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusinya mereka terpaku pada teks power point yang telah mereka buat. Kendala lain yang dahapi ialah mengenai waktu pembelajaran yang kurang efektif. Adapun solusi yang dapat diberikan oleh peneliti agar kendala serupa tidak terjadi kembali diantaranya, guru lebih tegas dalam memberi reward dan pusnishment kepada siswa agar siswa lebih termotivasi dan fokus dalam mengikuti proses pembelajaran. Guru seharusnya menjelaskan tata cara diskusi atau presentasi kelompok yang benar agar kelompok penampil lebih mempersiapkan apa yang akan mereka jelaskan. Selanjutnya harus adanya media dan rencana alternatif yang digunakan sehingga apabila rencana utama tidak berjalan, terdapat rencana atau media lain yang dapat membantu mencapai tujuan yang diharapkan.

(4)

sejarah. Peningkatan dapat ditunjukkan melalui keberanian siswa dalam bertanya, berargumen, menjawab pertanyaan, dan kontribusi siswa dalam proses pembelajaran yang berkembang dari siklus awal sampai siklus akhir.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan, terdapat beberapa rekomendasi yang ingin peneliti sampaikan kepada berbagai pihak yang berhubungan dengan penelitian ini. Rekomendasi tersebut diharapkan dapat membuat pembelajaran sejarah lebih baik dan lebih efektif, sebagai upaya untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran sejarah yang dilaksanakan di sekolah. Terdapat hal-hal yang masih harus diperhatikan kembali oleh pihak-pihak terkait dan peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan penerapan teknik student facilitator and explaining, sehingga peneliti mencoba memberikan beberapa saran, yaitu:

Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman baru dalam penggunaan teknik pembelajaran khususnya penerapan teknik student facilitator and explaining dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa. Penelitian ini juga dapat menjadi rujukan bagi penelitian lainnya dalam upaya mengembangkan teknik student facilitator and explaining untuk pembelajaran.

Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber informasi baru bagi guru dalam mengembangkan teknik pembelajaran, terutama dalam kegiatan belajar mengajar sejarah di kelas. Selain itu, penerapan teknik student facilitator and explaining dapat dijadikan suatu alternatif solusi untuk menghadapai masalah pembelajaran yang ada di kelas. Melalui teknik ini, pembelajaran sejarah akan lebih berpusat pada siswa, dan diharapkan dengan keadaan seperti demikian, kemampuan berkomunikasi siswa terhadap materi khususnya dalam pembelajaran sejarah dapat berkembang.

(5)

Penelitian ini bukan merupakan hasil yang sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan peneliti dalam mendeskripsikan dan membahas permasalahan dalam penelitian. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai penerapan teknik student facilitator and explaining yang dapat dijadikan acuan untuk sekolah, guru, ataupun calon guru yang hendak melakukan kegiatan penelitian ataupun yang mengharapkan tumbuhnya kemampuan berkomunikasi pada siswa khususnya dalam pembelajaran sejarah.

Referensi

Dokumen terkait

hipotesis peneliti, dilakukan analisis statistik dengan analisis regresi. Cara pengambilannya menggunakan teknik random sampling, yaitu cara pengambilan/pemilihan

caesaria. Penelitian pada tahun 2001, persalinan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan sebanyak 290 kasus dengan 69 kasus tindakan sectio caesaria. Sedangkan di Rumah Sakit

l Bila L dan V adalah aliran yang encer dengan komponent A, maka aliran cenderung mengalir konstan dan slope Ln/Vn+1 mendekati konstan, sehingga diperoleh garis operasi

Pemahaman bahwa semakin sulitnya mencari bahan baku bambu Hitam berpengaruh pada kesadaran masyarakat (pengguna) untuk melakukan konservasi dengan cara penanaman

kekurangannya.pendapatan dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan proyek atau pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini peningkatan tarif atau juga

Java bukan turunan langsung dari bahasa pemrograman manapun, juga sama sekali tidak kompetibel dengan semuanya.. Java memiliki keseimbangan menyediakan mekanisme

Hasil Wawancara dengan Ibu Nur Azizah Selaku pembeli atau pelangan hasil budidaya ikan tambak, wawancara dilakukan tgl.. Indramanyu, Subang, Sumedang, Bandung, Sukabumi, Bogor