• Tidak ada hasil yang ditemukan

RTRWBAB IV Renc. Struktur Ruang H.1 12

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RTRWBAB IV Renc. Struktur Ruang H.1 12"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pembagian kecamatan-kecamatan di seluruh Kabupaten Ngawi sesuai

dengan kondisi dan karakteristik kegiatan dibedakan menjadi kawasan

perkotaan dan kawasan perdesaan. Identifikasi kawasan perkotaan dan

perdesaan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan jenis

kegiatan yang akan ditentukan sehingga sesuai dengan peruntukkan tanah dan

ruangnya.

Kriteria penetapan kawasan perkotaan dan perdesaan di Kabupaten

Ngawi didasarkan pada:

A. Kriteria Umum Kawasan Perkotaan, meliputi :

- Kawasan yang memiliki fungsi kegiatan utama budidaya bukan

pertanian atau lebih dari 75% mata pencaharian penduduknya di sektor

(2)

- Memiliki besaran jumlah penduduk di kawasan sekurang-kurangnya

10.000 jiwa.

- Memiliki kepadatan penduduk sekurang-kurangnya 50 jiwa per hektar.

- Memiliki fungsi sebagai pusat koleksi dan distribusi pelayanan barang

dan jasa dalam bentuk sarana dan prasarana pergantian moda

transportasi di wilayah kecamatan.

B. Kriteria Kawasan Pedesaan

- Bukan merupakan daerah yang dijadikan kawasan perkotaan/ niaga

utama.

- Kondisi wilayah lebih lenggang oleh karena kepadatan penduduk relatif

rendah.

- Penduduk terkonsentrasi pada basis wilayah yang mengexplorasi sumber

daya alam saja atau bekerja pada kegiatan yang cenderung homogen ke

sektor pertanian, perkebunan, atau perikanan di tingkat Kecamatan.

Adapun kawasan perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Ngawi dapat

dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1.

Kawasan Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Ngawi

NO KECAMATAN PERKOTAAN/

PERDESAAN DESA/ KELURAHAN

1 Sine Perkotaan Gendol Sine Kuniran Sumberrejo Perdesaan Wonosari

Pandansari Girikerto Ngrendeng Hargosari Pocol Jangir Tulakan Sumbersari Ketanggung 2 Ngrambe Perkotaan Babadan

Tawangrejo Sambirejo Sidomulyo

NO KECAMATAN PERKOTAAN/

PERDESAAN DESA/ KELURAHAN

Ngrambe Perdesaan Pucangan

Cepoko Setono Krandegan Hargomulyo Giriharjo Mendiro Manisharjo 3 Jogorogo Perkotaan Macanan

Kletekan Jaten Brubuh Dawung Tanjungsari Jogorogo Perdesaan Umbulrejo

Girimulyo Ngrayudan Talang Soco 4 Kendal Perkotaan Sidorejo

Ploso Kendal

Perdesaan Karang Gupito Karang Rejo Simo

Majaseman Patalan Dadapan Gayam 5 Geneng Perkotaan Geneng

Tambakromo Tepas

Klitik Perdesaan Sidorejo

Kasreman Klampisan Baderan Keniten Kersikan Keras Wetan Kersoharjo Dempel 6 Gerih Perkotaan Gerih

Guyung Perdesaan Keras Kulon

(3)

NO KECAMATAN PERKOTAAN/

PERDESAAN DESA/ KELURAHAN

7 Kwadungan Perkotaan Karangsono Kwadungan Warukkalong Simo

Pojok Kendung Perdesaaan Purwosari

Banget Mojomanis Budug Sumengko Tirak Jenangan Dinden 8 Pangkur Perkotaan Paras

Pleset Pangkur Perdesaaan Pohkonyal

Sumber Gandri Babadan Waruktengah Ngompro 9 Karangjati Perkotaan Dungmiri

Sembung Sidokerto Sawo Jatipuro Puhti Karangjati Brangol Legundi Perdesaaan Danguk

Gempol Ringinanom Rejuno Sidorejo Campursari Rejomulyo Ploso Lor 10 Bringin Perkotaan Bringin

Mojo Krompol

Perdesaan Sumber Bening Kenongo Rejo Dero

Lego Wetan Gandung Suruh

NO KECAMATAN PERKOTAAN/

PERDESAAN DESA/ KELURAHAN

Dampit 11 Padas Perkotaan Sukowiyono

Bintoyo Pacing Padas

Kedungprahu Kwadungan Lor Mingut

Perdesaan Banjaransari Bendo

Tambakromo Tungkulrejo Sambiroto 12 Kasreman Perkotaan Karangmalang

Kasreman Cangakan Legokulon Tawun Perdesaaan Jatirejo

Gunungsari Kiyonten 13 Ngawi Perkotaan Beran

Palem Ketangi Margomulyo Karangtengah Karangasri Jururejo Grudo Watualang Ngawi

Perdesaaan Karangtengah prandon Mangunharjo

Kandangan Kartoharjo Kerek Banyuurip 14 Paron Perkotaan Paron

Gentong Semen Gelung Perdesaaan Kedungputri

(4)

NO KECAMATAN PERKOTAAN/

PERDESAAN DESA/ KELURAHAN

Ngale Kebon 15 Kedunggalar Perkotaan Kedunggalar

Gemarang Perdesaaan Begal

Wonorejo Katikan Pelang Kidul Jengkrik Wonokwrto Kawu 16 Pitu Perkotaan Kalang

Ngancar Cantel Papungan Perdesaaan Dumplengan

Selopuro Pitu

Karanggeneng Bangunrejo Lor Banjarbanggi 17 Widodaren Perkotaan Kauman

Gendingan Widodaren Walikukun Perdesaaan Kedunggudel

Kayutrejo Sekaralas Sekarputih Sidomakmur Karangbanyu Sidolaju Banyubiru 18 Mantingan Perkotaan Sambirejo

Mantingan Kedungharjo Jatimulyo Perdesaaan Pengkol

Tambakjoyo Pakah 19 Karanganyar Perkotaan Bangunrejo

Sriwedari Menger Perdesaaan Karanganyar

Sekarjati Pandean Gempol

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 4.1. Rencana kawasan

perkotaan dan perdesaan.

4.1. RENCANA KEPENDUDUKAN

Perkembangan penduduk di Kabupaten Ngawi mulai dari tahun

2003-2007 menunjukkan peningkatan dengan pertambahan rata-rata mencapai 3.393

jiwa setiap tahunnya, berdasarkan tren perkembangan penduduk akan terus

meningkat sampai pada tahun 2030. Untuk lebih jelas mengenai perkembangan

penduduk perkecamatan maupun total keseluruhan Kabupaten Ngawi dapat

(5)
[image:5.1191.627.1109.117.367.2]

Grafik 4.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Ngawi Per Kecamatan Tahun 2003-2007

Grafik 4.2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Ngawi 2003-2007

Grafik 4.3. Grafik Proyeksi Penduduk Kabupaten Ngawi Per Kecamatan Tahun 2008-2028

Grafik 4.4. Grafik Proyeksi Penduduk Kabupaten Ngawi 2008-2028

860000 865000 870000 875000 880000 885000

2003 2004 2005 2006 2007

Tahun

J

u

m

la

h

P

e

n

d

u

d

u

k

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000 100000

Sine Ngra

mbe Jogo

rogo Kend

al

Gen eng

Ger ih

Kwad unga

n

Pang kur

Kara ngja

ti Brin

gin Pada

s

Kasr emanNgaw

i Paro

n

Kedu ngga

lar Pitu

Wid odar

en

Man tinga

n

Kara ngan

yar

Kecamatan

J

um

la

h

P

e

nd

ud

uk

2008 2013 2018 2023 2028

840000 860000 880000 900000 920000 940000 960000 980000

2008 2013 2018 2023 2028

Tahun

J

u

m

la

h

Pe

n

d

u

d

u

[image:5.1191.109.608.121.367.2]
(6)

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN NGAWI

(7)

4.2. RENCANA SISTEM PERKOTAAN WILAYAH KABUPATEN NGAWI

Penetapan sistem perkotaan di Kabupaten Ngawi memiliki pola yang

cukup kompleks karena wilayah Kabupaten Ngawi saling berkaitan dan

pengembangan perkotaan ibukota kecamatan yang berkaitan dengan pusat

perdesaan. Perkembangan kawasan perkotaan di Kabupaten Ngawi dalam

jangka panjang juga ditandai oleh munculnya pembangunan jalan lingkar

(ringroad), Jalan bebas hambatan, terminal tipe A dan juga kawasan siap

bangun (kasiba).

Kajian terhadap sistem struktur perkotaan ini meliputi : rencana sistem

perkotaan, rencana fungsi perkotaan, dan pengembangan fasilitas kawasan

perkotaan. Struktur ini akan menggambarkan keterkaitan antar kawasan

perkotaan dan perkotaan dengan perdesaan secara keseluruhan.

4.2.1. Rencana Hierarki Sistem Perkotaan

Penetapan Sistem perkotaan di Kabupaten Ngawi juga ditentukan oleh

Sistem perkotaan dalam skala regional dan perkotaan yang secara langsung

mempengaruhi sistem perkotaan di Kabupaten Ngawi. Adapun Rencana Hierarki

Sistem Perkotaan di Kabupaten Ngawi adalah sebagai berikut:

 Penetapan PKL adalah Perkotaan Ngawi;

 Penetapan PKLp adalah Perkotaan Karangjati, Widodaren dan Ngrambe; serta

 Penetapan PPK adalah ibukota kecamatan di Kabupaten Ngawi lain yang tidak termasuk diatas, antara lain Kecamatan Karanganyar, Pitu, Kresman,

Bringin, Padas, Pangkur, Kwadungan, Geneng, Gerih, Kendal, Jogorogo,

Sine, Kedunggalar, Mantingan.

 penetapan PPL adalah masing-masing pusat desa

4.2.2. Rencana Fungsi Pelayanan dan Pengembangan Perkotaan

Setiap kawasan perkotaan akan memiliki jangkauan pelayanan tertentu

sesuai dengan Sistem perkotaan masing-masing. Dalam lingkup Kabupaten

Ngawi, Kota Ngawi menjadi pusat bagi pengembangan dan pelayanan Kabupaten

Ngawi. Adapun fungsi Perkotaan Ngawi diarahkan kegiatannya :

1. Sebagai pusat pemerintahan

2. Sebagai pusat pendidikan;

3. Sebagai pusat kesehatan;

4. Sebagai pusat perdagangan jasa

5. Sebagai pusat industri.

Secara khusus, Perkotaan Ngawi diharapkan dapat melayani Kecamatan

Geneng, Kecamatan Paron, Kecamatan Kwadungan, dan Kecamatan Gerih,

dengan pengembangan kegiatan yaitu :

 Pertanian yaitu tanaman padi, holtikultura melon dan pisang,

 Perindustrian yaitu sentra industri makanan (kripik tempe, ledre), sentra

industri kerajinan (tas plastik, ukiran jati) ,

 Pariwisata yaitu Benteng Van den Bosch, Arca Banteng dan taman kota.

 Perikanan yaitu pengembangbiakan kolam ikan,

 Perhubungan yaitu tempat transisi moda angkutan (Terminal Kertonegoro,

Stasiun Paron dan Stasiun Geneng)

(8)

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN NGAWI

TAHUN 2010 - 2030

RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH

(9)

Perkotaan Ngawi sebagai Pusat Kegiatan Lokal didukung oleh 3 Pusat

Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) yang terdiri dari :

1. Perkotaan Karangjati yang diharapkan dapat melayani Kecamatan Padas,

Kecamatan Bringin, Kecamatan Pangkur, dan Kecamatan Kasreman yang

secara keseluruhan membentuk jejaring kegiatan dengan pengembangan

kegiatan sebagai :

 Perindustrian yaitu industri anyaman tas, industri rokok, industri

genteng, industri pengolahan hasil peternakan sapi dan ayam buras.

 Pertanian yaitu kacang tanah ,

 Perkebunan yaitu buah-buahan melon,

 Pariwisata yaitu Waduk Pondok dan Tempat Pemandian Tawun,

 Perikanan yaitu pengembangan komoditas karamba dan perairan umum.

 Peternakan yaitu pengembangbiakan sapi dan ayam buras.

2. Perkotaan Widodaren yang diharapkan dapat melayani Kecamatan

Widodaren, Kecamatan Kedunggalar, Kecamaran Pitu, Kecamatan

Mantingan, dan Kecamatan Karanganyar dengan pengembangan kegiatan

sebagai :

 Pertanian yaitu pengembangan tanaman kedelai dan kedelai hitam,ubi

kayu, melon, pisang, kelapa, ,

 Perindustrian yaitu industri pengolahan pertanian dan peternakan,

 Peternakan yaitu pengembangbiakan ayam ras pedaging dan kerbau,

 Pariwisata yaitu pengembangan obyek wisata Monumen Suryo, dan

Musium Trinil.

3. Perkotaan Ngrambe yang diharapkan dapat melayani Kecamatan Ngrambe ,

Kecamatan Jogorogo, Kecamatan Kendal, dan Kecamatan Sine, dengan

pengembangan kegiatan sebagai :

 Pertanian yaitu tanaman ubi jalar dan sayur-sayuran,

 Perkebunan yaitu tenaman coklat, jahe, teh, cengkeh dan jambu mete,

 Perindustrian yaitu pusat Indusri anyaman bambu, genteng dan kripik

tempe,

 Pariwisata yaitu pengembangan obyek wisata Perkebunan Teh Jamus,

Gunung Liliran, Air Terjun Srambang dan Bumi Perkemahan Selondo.

Setiap Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), mempunyai wilayah pelayanan

desa-desa di dalam wilayah kecamatan tersebut, dengan fungsi pengembangan

sebagai pusat pelayanan kecamatan yaitu fasilitas kesehatan Puskesmas,

Pasar, Perdaganganjasa skala kecamatan, pendidikan SMU/SMK, kantor

kecamatan, lapangan olahraga skala kecamatan, dan pusat pemasaran dan

industri pengolahan komoditi unggulan setiap kecamatan.

Tabel 4. 2

Rencana Sistem Perkotaan dan Pusat Pelayanan Kabupaten Ngawi Perkotaan Kecamatan

dan PPK Fungsi Kawasan

Luas Wilayah

(km2)

Karangjati (PKLp)

Karangjati Pusat Perindustrian kecil dan menengah, Pertanian

240.4 Padas Pertanian, Perkebunan,

Peternakan, Pariwisata

Bringin Perikanan Darat, Perindustrian Pangkur Pertanian, Peternakan

Kasreman Pertanian, Peternakan

Ngawi (PKL) Ngawi Pemerintahan, Pendidikan,

[image:9.1191.622.1101.542.750.2]
(10)

Perkotaan Kecamatan

dan PPK Fungsi Kawasan

Luas Wilayah

(km2) Perindustrian, Pariwisata

Geneng Peternakan, Perikanan, Pertambangan

Paron

Pendidikan, Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perindustrian

Kwadungan Perikanan

Gerih Peternakan

Widodaren (PKLp)

Widodaren Peternakan, Perindustrian

289.04 Kedunggalar Pendidikan, Pertanian,

Perikanan, Pariwisata

Pitu Produksi Pertambangan, Peternakan

Mantingan Perhubungan, Pariwisata, Industri, Pergudangan

Karangayar Perhubungan, Perkebunan, Perikanan, Peternakan

Ngrambe (PKLp)

Ngrambe

Pemasaran hasil Pertanian Perkebunan, Peternakan Perindustrian, dan sebagai Perhubungan

288.11 Jogorogo Produksi Pertanian dan

Perkebunan, Perhubungan

Kendal Perkebunan, Peternakan, Pertambangan, Pariwisata Sine Perkebunan, Peternakan

Sumber Data: Hasil Rencana

4.2.3. Pengembangan Fasilitas Kawasan Perkotaan

Kebutuhan pengembangan fasilitas perkotaan di Kabupaten Ngawi

dijabarkan dalam Tabel 4.3.

4.3. RENCANA SISTEM JARINGAN PRASARANA WILAYAH

Sistem jaringan prasarana wilayah yang akan dibahas ini sangat erat

kaitannya dengan pembentukan struktur ruang wilayah Kabupaten Ngawi yang

utuh antara pusat kegiatan dan infrastruktur yang menunjang dan dibutuhkan.

Dalam sistem jaringan prasarana ini, yang dibahas bukan hanya dalam lingkup

Provinsi. Sistem jaringan prasarana wilayah Kabupaten Ngawi meliputi sistem

jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan

telekomunikasi, dan sistem jaringan sumber daya air, dan prasarana

lingkungan. Secara keseluruhan pengembangan prasarana ini akan mendukung

struktur dan pola ruang di masa yang akan datang.

4.3.1. Rencana Sistem Prasarana Utama

Rencana sistem prasarana utama merupakan system jaringan

transportasi yaitu :

4.3.1.1 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Transportasi (Darat)

Sistem jaringan transportasi di Kabupaten Ngawi lebih didominasi oleh

transportasi darat terutama jalan raya dan sebagian kereta api. Berdasarkan

arahan pengembangan struktur ruang, arahan pengembangan transportasi

darat di Kabupaten Ngawi meliputi jaringan jalan yang terdiri dari jaringan jalan

nasional, provinsi, kabupaten, jalan, jembatan, terminal, arahan pengembangan

angkutan massal, dan kereta api. Untuk jaringan sungai, danau dan

penyeberangan dikembangkan secara terbatas untuk daerah-daerah terisolir.

Sistem jaringan transportasi udara di wilayah udara Kabupaten

merupakan bagian teritotrial dari wilayah pertahanan udara Republik Indonesia sehingga tertutup untuk transportasi

A. Jaringan Jalan

Kondisi perkerasan jalan di Kabupaten Ngawi secara umum dapat

dikatakan cukup baik. Perkerasan jalan menuju tempat-tempat penting dan

daerah tujuan utama di Kabupaten Ngawi hampir seluruhnya diperkeras aspal.

Kondisi jalan yang baik adalah sekitar 53%, sedang 22%, rusak 21% dan rusak

berat 4%. Untuk 20 tahun mendatang, pelayanan transportasi Kabupaten Ngawi

terutama jaringan jalan akan ditunjang oleh rencana jalan bebas hambatan,

arteri primer, kolektor primer, lokal primer dan jalan-jalan lingkungan yang

akan dikembangkan untuk mendukung pembangunan Kabupaten Ngawi

(11)
[image:11.1191.88.1108.168.769.2]

Tabel 4.3

Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Perkotaan di Kabupaten Ngawi

No PKL/PKLp Kecamatan dan Perkotaan Pendukung (PPK)

Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Perkotaan

Perdagangan Jasa Pendidikan Kesehatan Peribadatan Perkantoran

Rekreasi - Olahraga &

Wisata Industri dan Potensi Lain

1 Perkotaan Ngawi (PKL)

Pusat pelayanan di Kecamatan Ngawi Pusat Perdagangan Skala Regional, Meliputi Pasar Regional, Pasar Induk/Pasar Khusus, Mall/Departmen Strore, Pusat Perbelanjaan, Ruko.

Pusat Jasa Skala Kabupaten, meliputi Bank, Hotel, Show Room, Pusat Informasi, Jasa Notariat, Money Changer, Warung Internet, kios handphone, salon Akademi (Sekolah Kejuruan) dan Pendidikan Tinggi. Pusat Kesehatan Skala

Kabupaten, RSU kelas C, RS Swasta dgn kemampuan perawatan khusus/ spesialis. Pusat Peribadatan, meliputi Masjid, Gereja, klenteng. Pusat Perkantoran, meliputi Perkantoran Pemerintah dan Swasta.

Pusat Olahraga berupa Stadion, Taman Kota, GOR skala kabupaten, Taman Rekreasi dan Pemandian Tawun, Benteng Van Den Bosch, Arca Banteng

Pusat Indusri dan pemasaran Hasil Pertanian, holtikultura, Pengrajin Kayu Jati (ukiran), Tas Plastik. Dan Industri Makanan (kripik tempe, ledre, krupuk puli).

Kecamatan Geneng Pasar skala

kecamatan, Pertokoan, Ruko

Jasa Sosial - Ekonomi Skala Kecamatan, seperti Jasa Koperasi Simpan Pinjam, Pegadaian, Bengkel, warung internet, salon.

SMU, SMK Puskesmas

Rawat Inap dokter jaga, bidan. Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla, gereja.

Perkantoran Skala

Kecamatan Lapangan Olahraga skala Kecamatan

 Industri genteng,  Industri rokok

 Pemasaran hasil holtikultura berupa melon.

 Industri dan Pemasaran mlinjo berupa kripik mlinjo.

Kecamatan Paron Pasar skala

kecamatan, Pertokoan, Ruko

Jasa Sosial - Ekonomi Skala Kecamatan, seperti Jasa Koperasi Simpan Pinjam, Bengkel, warung internet, salon. SMU, SMK, Perguruan Tinggi Puskesmas Rawat Inap dokter jaga, bidan. Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla, Gereja. Perkantoran Skala Kecamatan Lapangan Olahraga skala Kecamatan

 Pusat sistem agropolitan dan pengembangan kawasan perdesaan.  wisata agro

Kecamatan

Kwadungan Pasar skala kecamatan, Pertokoan, Ruko

Jasa Sosial - Ekonomi Skala Kecamatan, seperti Jasa Koperasi Simpan Pinjam, Pegadaian, Bengkel, warung internet, salon.

SMU, SMK Puskesmas

Rawat Inap dokter jaga, bidan. Peribadatan skala kecamatan, meliputi masjid, gereja. Perkantoran Skala

Kecamatan Lapangan Olahraga skala Kecamatan

 Industri pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan pisang berupa : ledre, makanan bayi, sirup glukosa, cuka cider (wine)

Kecamatan Gerih Pasar skala

kecamatan, Pertokoan, Ruko

Jasa Sosial - Ekonomi Skala Kecamatan, seperti Jasa Koperasi Simpan Pinjam, Pegadaian, Bengkel, warung internet, salon.

SMU, SMK Puskesmas

Rawat Inap dokter jaga, bidan. Peribadatan skala kecamatan, meliputi masjid, gereja. Perkantoran Skala Kecamatan Lapangan Olahraga skala Kecamatan

 Industri kripik tempe,  Pertanian tanaman pangan.

2 Karangjati (PKLp) Karangjati (sebagai Pusat Pelayanan dan Ibukota Kabupaten) Pusat Perdagangan Skala Kabupaten, meliputi Pasar Regional, Pasar Induk/Pasar Khusus, Mall/Departmen Strore, Pusat Perbelanjaan, Ruko.

Pusat Jasa Skala Kabupaten, meliputi Bank, Hotel, Show Room, Pusat Informasi, Jasa Notariat, Money Changer. Akademi (Sekolah Kejuruan) dan Pendidikan Tinggi. Pusat Kesehatan Skala Kabupaten, meliputi Rumah Sakit Umum kelas C, Rumah Sakit Swasta dengan Kemampuan Perawatan Khusus. Pusat Peribadatan Kabupaten, meliputi Masjid, Gereja. Pusat Perkantoran Kabupaten, meliputi Perkantoran Pemerintah dan Swasta. Lapangan Olahraga skala Kecamatan

 Industri anyaman tas  Industri tembakau virginia

dan tembakau rakyat bekerja sama dengan PT. Sampoerna.

 Industri pengolahan hasil peternakan sapi berupa : industri nuget, sosis, cornet dan abon sapi.

 Industri pengolahan limbah sapi berupa pupuk kandang dan pupuk organik.

(12)

No PKL/PKLp

Kecamatan dan Perkotaan Pendukung (PPK)

Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Perkotaan

Perdagangan Jasa Pendidikan Kesehatan Peribadatan Perkantoran

Rekreasi - Olahraga &

Wisata Industri dan Potensi Lain

Ruko, Pusat Pasar Hewan skala regional (khusus sapi). Ekonomi Skala Kecamatan, seperti Jasa Koperasi Simpan Pinjam, Pegadaian, Bengkel, warung internet, salon. Rawat Inap dokter jaga, bidan. Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla, Gereja.

Kecamatan Pemandian /

Kolam Renang Tawun

anyaman bambu,  hasil pertanian tanaman

pangan.

 Industri pengolahan hasil peternakan sapi berupa : industri nuget, sosis, cornet dan abon sapi.

 Industri pengolahan limbah sapi berupa pupuk

kandang dan pupuk organik.

Kecamatan Bringin Pasar skala

kecamatan, Pertokoan, Ruko

Jasa Sosial - Ekonomi Skala Kecamatan, seperti Jasa Koperasi Simpan Pinjam, Pegadaian, Bengkel, warung internet, salon, penginapan (hotel/losmen

SMU, SMK Puskesmas

Rawat Inap dokter jaga, bidan. Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla, Gereja, Pura.

Perkantoran Skala

Kecamatan Obyek Wisata Waduk Pondok  Pusat Indusri anyaman tas Pemasaran Hasil Pertanian (kacang tanah) berupa makanan/camilan  Industri, pemasaran dan

pengolahan perikanan berupa abon ikan, petis, dan kerupuk ikan  Pengembang biakkan

katak dan bekicot.

Kecamatan Pangkur Pasar skala

kecamatan, Pertokoan, Ruko

Jasa Sosial - Ekonomi Skala Kecamatan, seperti Jasa Koperasi Simpan Pinjam, Pegadaian, Bengkel, warung internet, salon.

SMU, SMK Puskesmas

Rawat Inap dokter jaga, bidan. Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla, Gereja. Perkantoran Skala Kecamatan Lapangan Olahraga skala Kecamatan

 Pusat Indusri anyaman bambu

 Industri pengolahan hasil peternakan sapi berupa : industri nuget, sosis, cornet dan abon sapi.  Industri pengolahan limbah

sapi berupa pupuk kandang dan pupuk organik.

Kecamatan Kasreman

Pasar skala

kecamatan, Pertokoan, Ruko, Pasar Hewan

Jasa Sosial - Ekonomi Skala Kecamatan, seperti Jasa Koperasi Simpan Pinjam, Pegadaian, Bengkel, warung internet, salon.

 SMU, SMK Puskesmas

Rawat Inap, dokter jaga, bidan. Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla, Gereja. Perkantoran Skala Kecamatan Lapangan Olahraga skala Kecamatan

 Pemasaran hasil holtikultura berupa melon.

 Industri pengolahan ayam buras seperti industri cornet, sosis, nugget ayam  Industri olahan limbah

berupa pupuk kandang dan pupuk organik

3 Ngrambe (PKLp) Kecamatan Ngrambe Pusat Perdagangan Skala Kabupaten, meliputi Pasar Regional, Pasar Induk/Pasar Khusus, Pusat Perbelanjaan, Ruko Perbankan, penginapan (motel, hotel), money changer, pegadaian, jasa pengiriman, warung internet dan jasa umum lainnya.

SMU, SMK, Diploma

Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit C.

Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla, Gereja.

Perkantoran pemerintah skala kecamatan dan swasta (kantor pos dan giro)

Obyek Wisata Perkebunan Teh Jamus

 Pusat pariwisata  Pusat home indusri

pengolahan dan pemasaran ubi jalar seperti kripik ubi.

Kecamatan Jogorogo

Pasar skala

kecamatan, Pertokoan, Ruko

Jasa Sosial - Ekonomi Skala Kecamatan, seperti Jasa Koperasi Simpan Pinjam, Pegadaian, Bengkel, warung internet, salon.

SMU, SMK Puskesmas

Rawat Inap dokter jaga, bidan. Pusat Peribadatan Skala Kecamatan / Lokal, seperti Masjid, Musholla, Gereja. Perkantoran Skala Kecamatan Air Terjun Srambang dan Bumi Perkemahan Selondo

 Pusat Indusri anyaman bambu

 Pemasaran Hasil Pertanian

Kecamatan Kendal Pasar skala

kecamatan, Pertokoan, Ruko

Jasa Sosial - Ekonomi Skala Kecamatan, seperti

SMU, SMK Puskesmas

rawat inap

Pusat peribadatan skala kecamatan / lokal, seperti Perkantoran skala kecamatan Lapangan Olahraga skala Kecamatan

Gambar

Grafik 4.4. Grafik Proyeksi Penduduk Kabupaten Ngawi
Tabel 4. 2  Rencana Sistem Perkotaan dan  Pusat Pelayanan Kabupaten Ngawi
Tabel 4.3 Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Perkotaan di Kabupaten Ngawi

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini akan ditentukan hal-hal apa saja yang dibutuhkan, meliputi kebutuhan input, proses dan output sehingga sistem yang dikembangkan dapat mengatasi

tampak muka secara

sesuai dengan jadwal yang termuat pada Portal LPSE http://lpse.mahkamahagung.go.id, Panitia untuk Pengadaan tersebut di atas telah mengadakan Pemberian

Delapan pasien lain yang mengalami hiponatremia tidak mendapat terapi cairan untuk koreksi natrium dikarenakan kadar natrium yang dimiliki masih berada pada rentang 130-136

Namun yang kita lihat sehari-hari kapal feri maupun kapal perintis proses bongkar muatnya masih lambat yang berakibat pada lamanya waktu tunggu dan juga

Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Dagang , Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.. Universitas

Bencana alam merupakan sebuah kejadian yang tidak dapat kita hindarkan. Namun bencana alam dapat kita hindarkan dari banyaknya korban yang berjatuhan, yaitu dengan mengetahui

Proses pembelajaran akan berlangsung baik apabila terdapat interaksi edukatif antara guru dan siswa. Guru sebagai unsur utama proses pembelajaran