http://epserv.fe.unila.ac.id
ABSTRAK
ANALISIS KONTRIBUSI BAGIAN PEMERINTAH ATAS LABA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) TERHADAP ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Oleh
FERRY ARYADI
Krisis yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997 telah memberikan dampak yang cukup besar hingga menurunkan kemampuan pemerintah dalam pelayanan publik, yang pada akhirnya menimbulkan masalah pada ongkos ekonomi dan sosial-politik yang tinggi. Biaya pelayanan publik (public services cost) yang tinggi membuat pemerintah harus menanggung beban yang tinggi pula, karena pada dasarnya pemerintah berkewajiban melayani pada sisi sektor publik untuk sepenuhnya kemakmuran rakyat. Karena pemerintah tidak memiliki dana yang cukup dikarenakan krisis tersebut, maka untuk membiayainya diperlukan sumber-sumber pendapatan yang tinggi pula. Salah satu komponen Pendapatan Negara Bukan Pajak yang memiliki prospek yang cukup baik dalam kontribusinya terhadap sisi penerimaan APBN ialah penerimaan bagian pemerintah atas laba BUMN.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai seberapa besar kontribusi dan faktor-faktor yang mempengaruhi bagian pemerintah atas laba BUMN terhadap APBN. Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah “apakah Bagian Pemerintah atas Laba BUMN dalam APBN tahun 2002 – 2005 dipengaruhi oleh jumlah BUMN, beban usaha BUMN dan jumlah saham negara.”
Hipotesis yang diajukan dalam penulisan ini adalah Diduga bahwa, jumlah kepemilikan saham negara pada BUMN (SahamNegara), jumlah BUMN
Bagian pemerintah atas laba BUMN, yang biasa ditulis Bagian Laba BUMN (BL – BUMN) dalam APBN, merupakan bagian dari pos Pendapatan dan Hibah, sehingga untuk melihat besarnya kontribusi terhadap APBN maka berkaitan dengan Pendapatan Negara Bukan Pajak dan Penerimaan Dalam Negeri. Hasil perhitungan kontribusi BL – BUMN terhadap APBN menunjukkan bahwa BL – BUMN pada tahun 2001 – 2004 memiliki kontribusi dibawah 10 %.yaitu rata-rata 9,95% terhadap pos Penerimaan Negara Bukan Pajak dengan kecenderungan meningkat. Sedangkan terhadap pos Penerimaan Dalam Negeri memiliki kontribusi rata-rata 3,13%
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan alat bantu SPSS 12.0, maka diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,829. Hal ini menunjukkan bahwa 82,9 persen perubahan penerimaan Bagian Laba BUMN dipengaruhi jumlah BUMN, beban usaha BUMN dan jumlah kepemilikan saham negara pada BUMN. Sedangkan sisanya 17,1 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar peubah penelitian.
Secara parsial dengan menggunakan uji t untuk fungsi BL BUMN pada tingkat kepercayaan 95 persen (α/2 = 0,025) dan df = 12 dengan angka mutlak,
menunjukkan bahwa jumlah BUMN berpengaruh nyata terhadap BL – BUMN, yakni thitung > ttabel, │7,053│> │2,179│, beban usaha BUMN berpengaruh nyata terhadap BL – BUMN, yakni thitung > ttabel, yaitu │- 4,297│ > │- 2,179│ dan jumlah kepemilikan saham negara pada BUMN memiliki pengaruh nyata yakni thitung > ttabel,│– 4,095│ > │- 2,179│.
Dengan pengujian secara keseluruhan (Uji F) yang berguna untuk melihat pengaruh dari seluruh peubah bebas terhadap peubah terikat. Dari hasil
perhitungan diperoleh nilai Fhitung = 19,444 lebih besar dari Ftabel = 3,81 hal ini menunjukkan bahwa jumlah BUMN, beban usaha BUMN dan jumlah