• Tidak ada hasil yang ditemukan

s pgsd 0803352 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s pgsd 0803352 chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

84

Isa Soffi Ansori, 2012

Penerapan Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Konsep Fotosintesis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

1. Perencanaan pembelajaran IPA melalui model cooperative learning tipe

Team Assisted Individualization dalam setiap siklus dikembangkan sesuai

hasil temuan dari data yang didapat, seperti observasi awal dan observasi

aktivitas guru dan siswa, catatan lapangan, dan hasil pretes dan postes

siswa, sebagai berikut:

a. Pada siklus I perencanaan pembelajaran dikembangkan dari hasil

observasi awal, yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA sehingga peneliti merencanakan model pembelajaran dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran siklus I yang mengacu pada data tersebut.

b. Pada siklus II perencanaan pembelajaran dikembangkan dari hasil

refleksi Siklus I yang mengacu pada hasil catatan lapangan, dan

observasi, dengan lebih memfokuskan pada pembiasaan kepada siswa

untuk berani bertanya, melakukan bimbingan terhadap diskusi siswa, dan

ketepatan penggunaan waktu.

c. Pada siklus III perencanaan pembelajaran dikembangkan dari hasil

refleksi Siklus II yang mengacu pada hasil catatan lapangan, dan

observasi aktivitas guru dan siswa.

2. Pelaksanaan model cooperative learning tipe Team Assisted

Individualization dari siklus I sampai dengan siklus III, keterlaksanaannya

(2)

85

Isa Soffi Ansori, 2012

Penerapan Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Konsep Fotosintesis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

saat melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

cooperative learning tipe Team Assisted Individualization sebagai berikut:

a. Aktivitas guru dan siswa pada siklus I dengan jumlah skor aktivitas guru

3,17 dan jumlah skor aktivitas siswa 2,53

b. Siklus II dengan jumlah skor aktivitas guru 3,41 dan jumlah skor

aktivitas siswa 2,93

c. Siklus ke III dengan jumlah skor aktivitas guru 3,70 dan jumlah skor

aktivitas siswa 3,26

3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA konsep fotosintesis mengalami

peningkatan dengan menggunakan model cooperative learning tipe Team

Assisted Individualization, hal ini terlihat dari hasil skor rata-rata pretes dan

postes pada tiap siklus.

a. Pada siklus I skor rata-rata pretes yang diperoleh siswa adalah 3,66 dan

mengalami peningkatan dengan perolehan skor rata-rata postes siswa

7,03 dan hasil perhitungan skor rata-rata gain yang diperoleh adalah 3,36.

b. Pada siklus II Skor rata-rata pretes siswa adalah 2,86, dan mengalami

peningkatan dengan skor rata-rata postes siswa 7,96 dan dari hasil

perhitungan diperoleh skor rata-rata gain 5,1.

c. Pada Siklus III Skor rata-rata pretes siswa yang diperoleh adalah 2,23,

dan mengalami peningkatan dengan skor rata-rata postes yang diperoleh

siswa semakin meningkat yaitu 8,50. Skor tersebut menunjukan adanya

peningkatan yang sangat baik, dimana skor rata-rata gain yang diperoleh

(3)

86

Isa Soffi Ansori, 2012

Penerapan Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Konsep Fotosintesis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B.Rekomendasi

Berdasarkan temuan dan kenyataan yang diperoleh dari penelitian

yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan saran untuk

menyempurnakan penerapan model cooperatif learning tipe team assisted

individualization dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk guru dapat menjadikan model cooperatif learning tipe team assisted

individualization sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dan keterampilan-keterampilan

komunikasi sosial lainnya, tidak hanya untuk pelajaran IPA tetapi dapat

diaplikasikan ke dalam mata pelajaran lainnya

2. Untuk sekolah dapat mengakomodir kegiatan-kegiatan pembelajaran

menggunakan model cooperatif learning tipe team assisted

individualization agar tercapainya hasil belajar siswa secara komperhensif

3. Penelitian-penelitian lain tentang penerapan model cooperatif learning tipe

team assisted individualization perlu dilakukan lebih lanjut agar mencapai

pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang lebih baik dan lebih terkoordinasi

dengan sistematis sehingga dapat dijadikan contoh/alternatif bagi

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Diskusi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENERAPAN MOD EL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA SEKOLAH D ASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROUND TABLE UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia

SEKOLAH DASARPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KERJA SAMA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia|

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS1. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |