• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANA PADA Ny. E MASA HAMIL, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS DAN KELUARGA BERENCANA DI UPT PUSKESMAS PURI KABUPATEN MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANA PADA Ny. E MASA HAMIL, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS DAN KELUARGA BERENCANA DI UPT PUSKESMAS PURI KABUPATEN MOJOKERTO"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANA PADA Ny. “E” MASA HAMIL, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS DAN KELUARGA BERENCANA DI UPT PUSKESMAS

PURI KABUPATEN MOJOKERTO

BALQIS DWI LI ULINNUHA 1311010005

SUBJECT:

Asuhan kebidana ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana DESCRIPTION:

Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di dunia masih cukup tinggi.Kematian ibu disebabkan karena perdarahan dan pre eklamsi.Kematian bayi disebabkan karena insfeksi saluran pernafasan dan diare.Tujuan studi kasus ini adalah menerapkan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan keluarga berencanan sesuai dengan standar asuhan dengan menggunakan pendokumentasian SOAP dengan pendekatan managemen kebidanan.

Studi kasus dilakukan di BPM Ni Made, S.Tr.Keb Desa Mlaten Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto pada tanggal 08 april 2016-23 mei 2016, subyek penelitian adalah Ny “E”usia 27 tahun. Proses manajemen kebidanan diselesaikan dengan menggunakan pendokumentasian SOAP yaitu pengkajian, merumuskan diagnosa, menyusun rencana asuhan secara menyeluruh, implementasi dan mengevaluasi.

Pemberian asuhan kehamilan pada Ny “E” dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan masalah. Pada asuhan persalinan terdapat masalah yaitu air ketuban ibu pecah keruh dan pada kala III dilakukan plasenta manual.Asuhan pada masa nifas menunjukkan hasil pemeriksaan tidak terdapat masalah. Asuhan bayi baru lahir menunjukkan, dari hasil pemeriksaan ditemukan pada mata sering keluar kotoran dan bayi masih di beri susu formula oleh ibu. Pada kunjungan keluarga berencana ibu menggunakan KB suntik 3 bulan.

Berdasarkan hasil asuhan kebidanan yang dilakukan, ibu hamil seharusnya dapat dapat rutin memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan agar apabila terdapat komplikasi pada kehamilan dapat segera diatasi dan melakukan konsultasi ke bidan atau tenaga kesehatan tentang kehamilan, persalinan, neonatus, nifas dan keluarga berencana.

ABSTRACT

Maternal mortality and perinatal mortality rate in the world is still quite high. Maternal mortality due to bleeding and pre eclamsia. Perinatal mortality due to acute respiratory and infection. The purpose of this case study was to implement comprehensive midwifery care to the mother from pregnancy, parturition, post partum, family planning and neonatal in accordance with the standard of care by using SOAP documentation with midwifery management approach.

(2)

The case study conducted in BPM Ni Made, S.Tr.Keb Mlaten Puri Mojokerto april, 08 2016-may, 23 2016, the subject of the case study was Ms. "E" age of 27 years. Midwifery management process completed through the five steps of Varney, namely the assessment, formulate a diagnosis, plan of comprehensive care, implementation and evaluation.

Antenatal care provision at Mrs. "E" from the results of the examination did not find any issues. Postnatal care took place physiologically and was not accompanied by any complications. Postnatal care showed the results of examination there were no issues. Neonatal care showed the results of the examination there was no jaundice, the baby's condition was good and normal. On family planning visits mother chose to use 3 mounthly contraceptive injection.

Based on the results of midwifery care that is done, pregnant mother should be able to do routine checkups at health personnel so that if there any complications in pregnancy it can be immediately overcome and do consultation about pregnancy, parturition, neonatal, post partum and family planning.

Keywords: Midwifery care, pregnant mother, parturition, postpartum, neonatal, family planning.

Contributor : 1. Dian Irawati, M. Kes. 2. Dyah Siwi Hety, M. Kes.. Date : 25 Mei 2016

Type Material : Laporan Penelitian Identifier : -

Right : Open Document Summary :

LATAR BELAKANG

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan ibu bersalin adalah masalah terbesar di negara berkembang. Kematian saat melahirkan biasnya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak prokduktifitas (Sunarsih, 2011).Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil.Kehamilan ini berlangsung dengan aman.Sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu.Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Kematian ibu diperkirakan 90% terjadi di Asia dan Afrika subsahara, 10% dinegara berkembang lainnya, dan kuarang dari 1% di negara maju. Beberapa negara risiko kematian ibu lebih tinggi dari 1 dalam 10 kehamilan, sedangkan di negara maju risiko ini kurang dari 1 dalam 6000 (Prawirohardjo, 2009).

Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka kematian Bayi (AKB) mencapai 19 per 1.000 kelahiran hidup. Hal tersebut sangat jauh dari target MDG’s (Millennium Development Goals) Menurunkan (AKI) Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2015 MDG’s (Millennium Development Goals) diganti dengan Suntainable Development Goals (SDG’s) yakni menurunkan AKI

menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup AKB menjadi 12 per 1.000 kelahiran hidup kebijakan ini berlaku hingga tahun 2030 (RI, 2015). Tahun 2010 AKI di

(3)

Jawa Timur 90,70/100.000 kelahiran hidup (Jurnal Penelitian Suara FORIKES, 2011).

Jumlah kematian ibu di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2013 sebanyak 22 kasus yang terdiri dari 6 kasus pada kematian Ibu hamil, 2 kasus pada Kematian Ibu bersalin dan 14 kasus pada kematian ibu nifas. Jika dirinci menurut kelompok umur semua kasus kematian ibu tersebut dapat dijabarkan antara lain yaitu, kematian Ibu hamil sebesar 5 orang pada usia 20-34 tahun dan 1 orang lagi meninggal pada usia ≥35 tahun. Jumlah kematian Ibu Bersalin terdapat 2 orang yang meninggal pada usia 20-34 tahun. Pada kematian Ibu Nifas terdapat 2 orang yang meninggal pada usia < 20 tahun, 9 orang yang meninggal pada usia 20-34 tahun, dan 3 orang pada usia ≥ 35 tahun (Profil Kesehatan Dinkes Kabupaten Mojokerto, 2014).

Angka kematian bayi (AKB) di Jawa Timur pada tahun 2005 sampai 2011 telah mengalami penurunan dari 36,65 per 1000 kelahiran hidup menjadi 27 kelahiran hidup. Angka kematian bayi masih jauh dari target MDGs pada tahun 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup (Pedoman Jumlah Kematian Bayi di Provinsi Jawa Timur, 2013).Kelahiran bayi selama tahun 2013 tercatat 16.491 kelahiran. Dari seluruh kelahiran, tercatat 67 kasus lahir mati dan kasus kematian bayi sebesar 129, diantaranya laki-laki sebanyak 77 bayi dan sebanyak 52 bayi perempuan.Jumlah kematian tertinggi ada pada Kecamatan Puri yaitu 15 bayi dan tidak adanya kematian bayi atau nol (0) ada pada Kecamatan Bangsal dan Ngoro. Dibandingkan dengan tahun 2012 kasus kematian bayi sebesar 178 bayi, maka telahterjadinyapenurunan angka kematian bayi (Profil Kesehatan Dinkes Kabupaten Mojokerto, 2014).

Status kesehatan masyarakat di Indonesia pada khususnya bagian kesehatan ibu dan anak dapat dilihat dari data nasional tahun 2013 bahwa, cakupan K1 pada ibu hamil mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 96,84% pada tahun 2012 menjadi 95,25% pada tahun 2013. Cakupan K4 mencapai 86,85%. Cakupan pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (PN) mencapai 90,88%. Cakupan akseptor Keluarga Berencana (KB) aktif mencapai 76,73%. Cakupan kunjungan neonatal (KN) lengkap mengalami penurunan dari 87,79% pada tahun 2012 menjadi 87,23% pada tahun 2013 (Kemenkes, 2014).

Capaian cakupan K1 di provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 mencapai 95,07%. Capaian cakupan K4 mencapai 87,36%. Capaian cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 97,53%. Cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif mencapai 78,98%. Cakupan kunjungan neonatal (KN) lengkap mencapai 89,08% (Kemenkes, 2014).

Cakupan K4 di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2013 mencapai 81,44%. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai87,99%. Cakupan Neonatus pertama (KN1) mencapai 95,47%. Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) mencapai94,37% (Profil Kesehatan Dinas Kabupaten Mojokerto, 2014).

Kematian pada ibu hamil dan melahirkan disebabkan karena perdarahan, keracunan kehamilan (Pre eklamsi), infeksi dan penyebab yang lainnya bila dilihat dari hasil laporan tersebut. Masyarakat masih belum memahami secara benar penanganan ibu hamil, masyarakat masih menganggap perdarahan yang dialami ibu hamil merupakan suatu hal yang biasa, keadaan ini berdampak pada keterlambatan merujuk ke fasilitas kesehatan terdekat serta persiapan rujukan

(4)

yang dilakukan oleh keluarga serta penanganan perdarahan di fasilitas kesehatan perlu dilakukan secara adekuat sehingga kesiapan peralatan yang memadai serta ketrampilan petugas merupakan sesuatu yang wajib ada di fasilitas pelayanan kesehatan ( Profil Kesehatan Dinkes Kabupaten Mojokerto, 2014).Penyebab kematian bayi dapat dibedakan menjadi endogen dan eksogen.Kematian bayi endogen (kematian neonatal) adalah kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi dilahirkan, umumnya disebabkan karena faktor bawaan. Sedangkan kematian eksogen (kematian post neonatal) adalah kematian bayi yang terjadi antara usia satu bulan sampai dengan satu tahun yang umumnya disebabkan oleh faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. Tiga penyebab utama kematian bayi menurut SKRT 1995 adalah komplikasi perinatal (pertumbuhan janin lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur, dan berat bayi lahir rendah), infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), dan diare (Profil Kesehatan Kota Mojokerto, 2011).

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif yang berkualiatas untuk menghindari resiko komplikasi, kunjungan ini minimal dilakukan 4 kali yatu: 1 kali kunjungan pada trimester pertama atau sebelum minggu, 1 kali pada trimester ke dua atau antara minggu ke 24-28, dan 2 kali pada trimester ke tiga atau antara minggu 30-32 dan antara minggu 36-38 (Kemenkes RI, 2013). Adapun dengan progam EMAS yaitu Expanding maternal and Neonatal Survival dalam rangka kematian ibu dan neonatal sebesar 25% (RI, 2014).

METODOLOGI

Asuhan kebidanan diberikan kepada Ny. E usia 27 tahun di puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto. Proses managemen kebidanan disesuaikan melalui 4 asuhan kebidanan, yaitu pengumpulan data subjektif, objektif, analisa data dan evaluasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengkajian pada GIIP1A0 didapatkan bahwa keadaan ibu selama 1 kali kunjungan secara umum dalam keadaan baik.Pada kunjungan pertama pada umur kehamilan 39 minggu ibu mengeluhkan punggung sakit, sering buang air kecil dan kenceng-kenceng.Menurut teori Kamariyah (2014) Sakit punggung dapat disebabkan oleh relaksasi sendi sakroiliaka teregang diperburuk dengan perubahan postur otot abdomen menjadi semakin teregang selama hamil sehingga otot rektus abdominalis terpisah pada trimester ketiga.Untuk keluhan sering buang air kecil (BAK) Menurut teori Hutahean (2013) Janin yang semakin besar akan menekan kandung kemih ibu, sehingga kapasitas kandung kemih ibu terbatas dan sering buang air kecil (BAK).Menurut Prawirohardjo (2005) saat usia kehamilan lebih dari 28 minggu ibu akan merasakan kontraksi yang semakin jelas dan teratur. Pada keluhan nyeri punggung Ny E dianjurkan memposisikan tubuh dengan baik, menghindari mengangkat benda yang berat dan tidak melakukan aktifitas yang yang berlebihan.Untuk keluhan sering BAK ibu dianjurkan untuk tidak minum minuman yang mengandung banyak kafein seperti teh atau kopi dan tidak memperbanyak minum air putih ketika menjelang tidur malam. Keluhan

(5)

perut sering kenceng-kencengcara mengatasinya yaitu dengan cara tidur miring kiri dan tarik nafas panjang supaya tubuh ibu bisa dirileksasikan.

Pada data objektif didapatkan data tekanan darah Ny E pada kunjungan pertama 120/90 mmHg.Menurut teoriKamariyah (2014) tekanan darah normal pada ibu hamil trimester III adalah 90/60 – 120/80mmHg.Menurut Baety (2012)bahwa tekanan darah harus diukur setiap kali pemeriksaan kehamilan.Adanya kenaikan sistolik melebihi 30mmHg dan kenaikan diastole 15 mmHg atau tekanan darah melebihi 140/90 mmHg harus diwaspadai sebab keadaan itu merupakan salah satu gejala pre eklamsi.Pada kunjungan trimester III ini di dapat hasil tekanan ibu normal.

Pada pemeriksaan palpasi abdomen diperoleh hasil tinggi fundus uteri Ny E 31cm pada usia 39 minggu, Djj148x/menit. Menurut N. Kamariyah (2014) usia kehamilan 38 minggu 33 cm diatas simpisis sedangkan usia kehamilan 40 minggu:37,7 cm diatas simpisis. Menurut Kamariyah (2014) Pada tahap pemeriksaan Leopold II bisa juga digunakan untuk melakukan pemeriksaan DJJ karena letaknya antara punggung dan kepala.Caranya yaitu kaki ibu diluruskan kemudian dengarkan DJJ selama 1 menit.Bandingkan dengan nadi ibu, nilai DJJ normal yaitu 120-160 x/menit.Tinggi fundus uteri Ny E kurang dari normal disebabkan karena kepala janin sudah masuk ke pintu atas panggul (PAP), maka dari itu dapat mempengaruhi TFU pada Ny E. Pada pemeriksaan janin hasil yang didapat adalah baik dan normal. Hal ini disebabkan karena hasil Djj: 148x/menit.

Pada pemeriksaan fisik di temukan adanya hemoroid pada anus.Pada teori Sulistyawati (2009) jika terdapat hemoroid dan varises anjurkan ibu untuk konsumsi makanan yang tinggi protein, hindari duduk dan berdiri dalam waktu yang lama dan hindari pakaian yang ketat.Asuhan yang diberikan kepada Ny E untuk mengurangi keluhannya yaitu untuk makan-makanan yang banyak mengandung serat seperti sayur buah-buahan, dan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein seperti ikan-ikanan, tahu,tempe,telur dls. Duduk, berdiri terlalu lama, dan menggunakan pakaian yang ketat juga harus dihindari oleh ibu.Asuhan yang diberikan kepada Ny E sudah sesuai dengan teori.

Pada kala I ibu mengeluh kenceng-kenceng sejak jam 23.00 WIB tanggal 07 April 2016. Pada pukul 02.00 WIB tanggal 08 April 2016 Ny E datang ke rumah bidan dan mengeluh kenceng-kenceng sebanyak 3 x 10’ 40” mengeluarkan lendir darah dan dilakuakn VT Pembukaan 3cm, eff 25%, Ketuban + (belum pecah), presentasi kepala,H 2, Denominator UUK kanan depan, tidak ada bagian kecil dan tali pusat yang menumbung. Kala I Ny E berlangsung 6 jam. Menurut teori Mochtar (2005) bahwa kehamilan multi pada kala I berlangsung 6-7 jam. Pada kasus Ny E kala I berlangsung 6 jam juga merupakan hal yang fisologismaka dapat disimpulkan proses yang dialami Ny E itu sangat fisiologis dan tidak ada kesenjangan antara teori dan proses yang dialami ibu

Pada Kala II Ny A mengeluhingin meneran dan kesakitan didaerah perut bagian bawah. Kala II Ny E berlangsung 1 jam. Menurut Lailiyana dkk.(2011) pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat kira-kira 2-3 menit sekali.Karena biasanya dalam kala ini kepala janin sudah masuk diruang panggul, maka saat his maka tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflek menimbulkan rasa ingin mengejan. Menurut Walyani (2014) kala II primigravida berlangsung 1,5 - 2 jam sedangkan pada multigravida berlangsung 0,5-1 jam.

(6)

Maka dapat disimpulkan bahawa proses yang dialami Ny E tidak ada kesenjangan antar teori dan proses yang dialami ibu.

Kala III Ny E dimulai setelah bayi lahir dan dilakukan penilaian tidak ada bayi kedua kemudian langsung menyuntikkan oksitosin 10 IU pada 1/3 paha atas bagian distal lateral ibu. Tanda-tanda pelepasan plasenta belum terlihat pada 15 menit pertama.Kemudian dilakukan tindakan pemberian oxytocin yang ke dua dan di observasi selama 15 menit. Plasenta belum lepas selama 30 menit dan hasil pemeriksaan di temukan jumlah darah berkisar ± 350cc. Tindakan selanjutnya adalah pemasangan infus RL dengan drip oxytocin 20 IU 30 tetes per menit, kemudian pengeluaran plasenta secara manual.Plasenta lahir lengkap jam 07.10 WIB.Ny E mendapatkan terapy methergin 1 tablet / 0,125 mg.

Menurut Mochtar (2005) Apabila plasenta belum lahir dalam waktu setengah sampai satu jam setelah bayi lahir, apalagi bila terjadi perdarahan, maka harus dikeluarkan.Tindakan yang dapat dikerjakan adalah coba 1-2 kali dengan perasat crede kemudian keluarkan plasenta dengan tangan (manual plasenta).Setelah plasenta lahir mengobservasi jumlah perdarahan ibu dan mengusahankan Kandung kemih ibu tetap kosong. Stelah dua jam postpartum di nilai keadaan ibu baik, tanda-tanda vital ibu dalam batas normal dan perdarahan ibu berkisar ± 190cc .

Pada kasus Ny E kala I dan kala II tidak ada kesenjangan antara teori dan proses yang dialami ibu. Pada kala III dilakukan manual plasenta karena dalam 30 menit setelah bayi lahir plasenta belum lahir dan jumlah perdarahan berkisar ±350 cc. Pada Kala IV ibu dalam keadaan baik, tanda-tanda vital dalam batas normal perdarahan dalam batas normal.

Pada kunjungan Pertama Ny E terdapat loche rubra dengan TFU 2 jari di Bawah pusat.Kunjungan ke dua Hari ke 7 postpartum terdapat lochea sanguilenta TFU pertengahan pusat dan simpisis.Kunjungan Ke tiga hari ke 14 postpartum terdapat lochea serosa TFU tidak teraba di simpisis.Dan kunjungan ke empat hari ke 42 TFU bertambah kecil.

Menurut Sunarsi (2014) Lokia rubra/merah: muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa postpartum.Warnanya merah becampur darah.Lokia sanguinolenta muncul pada hari ke 3–5 hari postpartum.Warna merah kuning berisi darah dan lendir karena pengaruh plasma darah. Lokia serosa: muncul pada hari ke 6–9 postpartum. Warnanya biasanya kenuningan atau kecoklatan. Lokia albamuncul lebih dari hari ke 10. Warnanya lebih pucat, putih kekuningan, serta lebih banyak mengandung leukosit, selaput lender serviks, dan serabut jaringan yang mati. Pada Kasus Ny E selama 4 kali kunjungan pada masa nifas tidak ditemukan adanya perbedaan antara teori dan hasil pemeriksaan karena keadaan dan lochea yang keluar sesuai dengan teori dan tidak ada masalah.

Pengkajian bayi Ny E di lakukan selama 4 kali kunjungan.Bayi Ny E bayi lahir dengan spontan brekmatika pada tanggal 08 April 2016 pada jam 06.10 WIB dengan berat 3200g dan panjang 46cm. Menurut Wafi (2010) Berat badan : ukuran normal 2500-4000 gram. Panjang badan: ukuran normal 48-52 cm.Berat badan dan panjang badan bayi Ny E dalam batas normal sehingga tidak ada kelainan atau tidak menunjukkan bahwa berat badan bayi lahir ringan (BBLR) .

Pada masa transisi Bayi Ny E sejak lahir berlangsung normal. Gerak aktif, menangis kuat, reflek rooting +, reflek sucking +, reflek moro +, reflek grapsing + dan denyut jantung:133x/menit, Suhu :36,80C, Pernafasan: 46x/menit. Menurut

(7)

teori Dewi (2010) ciri bayi lahir normal adalah gerak aktif, bayi menangis kuat, rek rooting sudah terbentuk dengan baik, reflek sucking sudah terbentuk dengan baik, reflek moro sudah terbentuk dengan baik dan reflek grasping sudah baik.Menurut Sondakh (2013) Suhu ukuran normal 36,5 sampai 37,5 ˚C. Menurut Wafi (2010) Denyut jantung baru lahir normal antara 100-160x/menit dan pernapasan BBL normal 30-60x/menit, tanpa retraksi dada dan tanpa suara merintih.Selama 4 kali kunjungan bayi Ny E dalam keadaan baik dan sehat, bayi terus minum ASI tapi sesekali bayi diberi susu formula oleh ibu, dari sini dapat dipastikan bayi sudah tidak mengukuti progam ASI eksklusif, tanda-tanda vital bayi Ny E dalam batas normal dan BAB dan BAK bayi lancar. Keadaan bayi Ny E dalam keadaan baik, sehat dan tidak ada kesenjangan antara keadaan kesehatan bayi Ny E dengan teori yang dipaparkan.

Hasil pengkajian Ny E P2A0sampai akhir masa nifas tidak ditemukan keluhan yang melebihi batas normal karena hasil tanda-tanda vital menunjukkan tensi: 120/80 mmHg, suhu: 36,3°C, nadi: 82x/menit dan pernafasan: 20x/menit. Untuk riwayat menstruasi tidak ditemukan keluhan apapun, menarche pada umur 12 tahun siklus menstruasi 28 hari. Menurut Prawirohardjo (2006) KB suntik 3 bulan dapat digunakan setiap saat selama selama siklus haid asal ibu tidak hamil, mulai hari pertama sampai ke 7 siklus haid. Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat asalkan ibu tersebut tidak hamil.Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.Pada kasus Ny E ibu sudah di perbolehkan menggunakan KB suntik 3 bulan.

Pada kasus Ny “E” pada saat ibu menggunakan KB suntik 3 bulan, ibu tidak haid dan dipastikan ibu tidak hami. Untuk mendukung keberhasilan KB tersebut menurut teori diatas menganjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual selama 7 hari setelah suntik KB.

SIMPULAN 1. Kehamilan

Kunjungan Kehamilan pada Ny E GIIP1A0 usia kehamilan 39 minggu dilakukan 1 kali. Pada kunjungan yang dilakukan hanya satu kali ini keaadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan disebabkan karena kepala janin sudah masuk ke pintu atas panggul, dan keluhan yang dirasakan ibu pada trimester 3 termasuk dalam batas normal.

2. Persalinan

Persalinan Ny E GIIP1A0 terjadi pada tanggal 08 April 2016. Proses persalinan pada kala III ibu terjadi masalah karena plasenta tidak segera lahir 30 menit setelah bayi lahir. Sesuai dengan teori jika terjadi masalah seperti ini maka dilakukan manual plasenta. Setelah dilakukan manual plasenta dan pada kala IV Keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital, uterus,TFU dalam batas normal dan perdarahan tidak lebih dari 250cc.

3. Nifas

Kunjungan nifas Ny E P2A0dilakukan sebanyak 4 kali. Pada setiap kunjungan tidak didapatkan keluhan yang diluar dalam batas normal.Tanda-tanda vital, TFU dan lochea semua normal dan sesuai dengan teori.

(8)

Kunjungan bayi baru lahir normal Ny E dilakukan sebanyak 4 kali. Selama 4 kali kunjungan di dapatkan bahwa bayi selain minum ASi bayi juga mendapatkan PASI, keadaan umum bayi baik, tanda-tanda vital bayi dalam batas normal, reflek bayi sesuai teori dan berat badan bayi bertambah. Bayi sudah mendapatkan imunisasi Hb 0 uniject pada hari Ke empat setelah bayi lahir.

5. Keluarga Berencana

Kunjungan KB pada Ny E dilakukan pada akhir masa nifas.Ibu dianjurkan bidan setempat untuk melaksanakan KB.Ibu memilih Kb suntik 3 bulan.

REKOMENDASI

1. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan diharapkan adanya suatu sarana klinik yang lebih mendukung kegiatan asuhan kebidanan secara komprehensif.Sehingga asuhan kebidanan komprehensif dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien.

2. Bagi Klien

Diharapkan klien dapat memahami pentingnya asuhan kebidanan yang diberikan secara komprehensif dan dapat melaksanakan konseling yang telah diberikan oleh petugas agar kesehatan ibu dan bayinya tetap optimal.

3. Bagi Tenaga kesehatan

Bagi tenaga kesehatan diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif dengan tepat guna menjaga kesehatan ibu dan bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, V. n. (2010). Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta: Salemba Medika. Kamariyah, N. (2014). Buku Ajar Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Kemenkes. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kementrian Kesehatan RI. (2014). Info Datin Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan RI

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto. (2014). Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto. Mojokerto: Dinkes.

Lailiyana dkk. (2011). Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Mochtar, R. (2005). Sinopsis Obstetri.Jakarta: EGC

Prawirohardjo, S. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Prawirohardjo, S. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina pustaka.

Sary, Selfy Atika & latra, I Nyoman, (2013). “Pedoman Jumlah Kematian Bayi di Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 dengan Pendekatan Regresi Binomial Negatif”. JURNAL SAINS DAN POMITS. Vol. 2, No.2.(2013) 2337-3520 (2301-928X Print).

Sondakh, J. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Malang: Erlangga.

(9)

Subagyo. (2011). ”Jurnal Penelitihan kesehatan Suara FORIKES”. Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES). Vol II Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional, November 2011 ISSN: 2086-3098

Suherni, H. W. (2009). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.

Wafi, M. N. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya. Walyani, E. (2015). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.

Yogyakarta: PT. Pustaka Baru

ALAMAT CORRESPONDENDI

Email : balqis.liulinnuha26@gmaill.com No. HP : 081357547436

Alamat : Dsn. Sudimoro RT: 001/ RW: 001, Ds. Sampang Agung, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto.

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan tanda titik yang tidak tepat pada kalimat teks eksplanasi siswa terdapat pada kalimat dengan kode data 1.12, 3.9, 6.2, 6.3, 12.1, 16.5, 28.7, 29.1,

Sedangkan triangulasi metode akan dilakukan dengan mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dari berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan

Pengertian Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) menurut Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik

Pada tahun 2016, Total Assets Turnover Ratio tahun 2012 yang diperoleh perusahaan sebesar 1,00 kali menunjukkan bahwa manajemen mampu memutar aset perusahaan sebanyak 1,00

Untuk melihat pengaruh hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di MIS Ikhwanul Muslimin Tembung terutama pada materi Masa Penjajahan

Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Desain dalam pembelajaran sejarah Indonesia di SMK Bakti Karya

Namun dalam kondisi seperti ini ( pandemi Covid-19 ) umat Hindu Bongso wetan meyakini bahwa pandemi adalah pringatan agar manusia tidak lagi berbuat kerusakan, dan menjadi

Tahlil : merupakan kalimat yang berbunyi “ la&gt; ila&gt;ha illallah” yang artinya adalah tiada Tuhan selain Allah. Yang mana kalimat tahlil dari kata hallala yang