• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Management (DIM) yang meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Management (DIM) yang meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) yang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Perkembangan instrumen syariah di indonesia sudah ada sejak tahun 1997 dengan adanya reksadana syariah yang diawali oleh dana reksa. PT. Bursa Efek indonesia (BEI) bersama dengan PT. Dana Reksa Investment Management (DIM) yang meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) yang mencakup jenis saham dari emitmen-emitmen yang kegiatan usahanya memenuhi ketentuan tentang hukum syariah. Tujuan pembentukan Jakarta Islamic Index (JII) adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor untuk melakukan investasi pada saham yang berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi pemodal dalam menjalankan syariah islam untuk melakukan investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jakarta Islamic Index (JII) menjadi tolak ukur kinerja (benchmark) dalam memilih portofolio saham yang halal (Sidarta, 2009)

Berinvestasi dipasar modal merupakan salah satu alternatif kegiatan investasi bagi setiap pelaku bisnis untuk memperoleh keuntungan melalui mekanisme perdagangan efek. Pada perkembangan pasar modal di Indonesia nampak bahwa pilihan investasi ini semakin diminati sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan saran investasi, baik bagi investor maupun masyarakat. Data keuangan yang digunakan untuk analisis laporan

(2)

keuangan diambilkan dari laporan-laporan keuangan yang pokok yaitu, neraca dan laporan rugi laba (Suad Husnan, 2004:36). Menurut Syamsul (2006:152), bagi investor jangka pendek informasi yang penting adalah laba per saham (EPS), ROE, dan DER. Bagi investor jangka panjang semua informasi sangat penting terutama untuk mengetahui kualitas manajemen.

Profitabilitas perusahaan akan menghasilkan informasi yang penting dalam pengaruhnya terhadap return saham. Semakin tinggi profitabilitas atau keuntungan perusahaan, akan berpengaruh terhadap keputusan para investor. Semakin banyak investor yang menginvestasikan modalnya maka akan berpengaruh terhadap harga saham. Jika harga saham naik, maka return yang dihasilkan juga akan naik. EPS merupakan rasio yang digunakan para investor untuk menganalisis tingkat laba per saham. Salah satu angka yang diperhatikan oleh analsis adalah EPS.

EPS diukur dengan membandingkan jumlah earning perusahaan dengan jumlah lembar saham yang beredar. EPS memberikan informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setiap lembar saham sehingga dapat menggambarkan keberhasilan dan keunggulan perusahaan dimasa yang akan datang (Saniman, 2007:1). Kegiatan investasi yang dilakukan investor pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada objek yang mempunyai resiko dan objek yang bebas resiko. Investasi pada objek yang mempunyai resiko, yakni investasi pada objek yang tingkat return aktualnya di masa depan masih mengandung unsur ketidakpastian, sedangkan investasi pada objek yang bebas resiko merupakan investasi pada objek yang

(3)

mempunyai tingkat return di masa depan sudah bisa dipastikan pada saat ini (Jogiyanto, 2009:109).

Investasi pada objek investasi beresiko salah satunya adalah investasi dalam bentuk pembelian saham, keberadaan saham yang diperdagangkan sebagai objek investasi sangat banyak jenisnya dan terjadi pengelompokan sesuai dengan kesamaan kriteria. Salah satu pengelompokan jenis saham adalah pengelompokan saham syariah, yaitu saham dari perusahaan-perusahaan yang dalam operasionalnya tidak bertentangan dengan syariat Islam, kelompok saham syariah ini dimasukkan dalam Jakarta Islamic Index (JII). Investor dalam melakukan investasi pada saham harapan yang diinginkan adalah memperoleh return. Pilihan investor terhadap saham perusahaan yang tergabung dalam kelompok saham syariah juga tidak lepas dari adanya return yang diharapkan.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Dalam perspektif Islam, semua harta yang dimiliki oleh seorang muslim terdapat zakat yang harus dibagi kepada muslim lain yang membutuhkan. Jika harta tersebut di diamkan, maka lambat laun akan termakan oleh zakatnya.

Salah satu hikmah dari zakat ini adalah mendorong setiap muslim untuk menginvestasikan hartanya agar bertambah. Sesuai dalam QS. al-Hadid ayat 7 :“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah

sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”

(4)

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi, return dapat berupa realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa datang. Return realisasi itu juga dapat digunakan sebagai salah satu untuk mengukur kinerja di perusahaan (Jogiyanto, 2009:111). Untuk memperoleh tingkat pengembalian saham (return) dan keuntungan sesuai yang diharapkan, maka investor harus dapat melakukan penilaian harga saham. Penilaian harga saham dapat dilakukan melalui analisis fundamental. Analisis fundamental mencoba menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan (laba, hutang, penjualan, dan sebagainya).

Selain itu, di dalam perspektif Islam kegiatan perdagangan di pasar modal dipersepsikan mengandung unsur spekulasi atau ketidakjelasan (gharar), sehingga umat Islam mengalami keraguan untuk berinvestasi di pasar modal. Menjawab kekhawatiran investor muslim mengenai kehalalan berinvestasi di pasar modal, Muktamar ke-7 Majma’ Fiqh Islami pada tahun 1992 memfatwakan bahwa investasi di pasar modal diperbolehkan selama tidak melanggar syariat Islam (Nurhayati dan Wasilah, 2009:319).

Pasar modal dunia merespon positif fatwa para ulama ini. Diawali dengan diluncurkannya Dow Jones Islamic Market Index pada tahun 1999, kini hampir setiap negara memiliki indeks khusus syariah seperti S & P Japan 500 Shariah di Jepang, KLSI (Kuala Lumpur Sharia Index) di Malaysia, dan Falcom Shariah Index di Arab Saudi. Di Indonesia sendiri, indeks khusus syariah (shariah-compliant index) dikenal dengan nama JII (Jakarta Islamic

(5)

Index) yang terdiri dari 30 saham perusahaan yang memenuhi kriteria sesuai syariah. Tidak hanya dilihat dari pelaksanaan operasional bisnisnya, saham perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam JII juga diharuskan memiliki performa baik di pasar modal. Untuk menjaga konsistensi terkait kesesuaian dengan syariah dan persyaratan pendukungnya, saham-saham yang termasuk dalam JII dikaji ulang setiap 6 (enam) bulan sekali. Saham yang tidak lagi memenuhi kriteria akan dikeluarkan dari indeks dan digantikan oleh saham perusahaan lain yang memenuhi kriteria JII.

Reaksi pasar terhadap suatu informasi juga dapat menunjukkan tingkat efisiensi pasar modal. Terdapat 3 (tiga) bentuk efisiensi pasar modal berdasarkan jenis informasi, yaitu bentuk lemah untuk informasi historis, setengah kuat untuk informasi terpublikasi, dan kuat untuk informasi privat (Ulfi Kartika Oktaviana dan Nanik Wahyuni, 2011:2).

Pemain saham atau investor perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan dinamika harga saham agar bisa mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak untuk dipilih. Devidend Payout Ratio (DPR) merupakan bagian laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada shareholder (pemilik modal) sebagai deviden. Pemodal selain mengharapkan capital again juga mengharapkan deviden (Ferdinan, 2005:170). Oleh sebab itu perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan akan melakukan pembagian deviden untuk pemodalnya. Pemilik modal memandang dividen sebagai sinyal kemampuan perusahaan meningkatkan pendapatan (Agus Sartono, 2007:293). Size adalah kemampuan perusahaan meningkatkan

(6)

penjualan dan earning. Perusahaan yang semakin besar akan memiliki akses yang lebih baik di pasar modal.

Kemampuan meminjam yang lebih besar, fleksibilitas yang lebih besar akan memperbesar kemampuan membayar deviden. Net Profit Margin (NPM) itu merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak (Alexandri, 2008:200). Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Rasio menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.

Rasio lain yang di perkirakan juga dapat mempengaruhi return saham adalah Debt To quality Ratio (DER) merupakan rasio solvabilitas yang mengukur kinerja perusahaan dalam mengembalikan hutang jangka panjangnya dengan melihat perbandingan total hutang dengan total ekuitasnya (Robert Ang, 1997) Rasio ini dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat di lihat tingkat resiko tidak terbayarkan suatu hutang (Suharli, 2005)

Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Hasil dari

(7)

perhitungan mencerminkan keuntungan netto per rupiah penjualan. Para investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

Masih sedikit yang melakukan penelitian tentang return saham Jakarta Islamic Index (JII) dengan pendekatan Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Debt To Equity Ratio (DER) dan Dividend Payout Ratio (DPR). Sedangkan yang banyak di teliti adalah tentang harga saham bukan mengenai return saham. Berdasarkan penelitian terdahulu masih ada variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham seperti penelitian (Artik, 2007) bahwa EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun, penelitian yang dilakukan (Dedi, 2009) bahwa variabel EPS berpengaruh positif terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan (Yeye,i wayan, 2006) bahwa Net Profit Maargin (NPM) sama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap return saham. Sedangkan variabel Dividend Payout Ratio masih sedikit yang menggunakannya dengan variabel dependent return saham. Dalam penelitian Artik Estuari bahwa variabel Dividend Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Berdasarkan hal-hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul

“ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE, NET PROFIT MARGIN, DEBT

TO EQUITY RATIO, DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP RETURN

SAHAM PADA KELOMPOK SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BEI

(8)

B. Rumusan Masalah

Memperhatikan penelitian-penelitian terdahulu, penelitian tentang kinerja saham syariah masih relatif sedikit, sementara itu data tentang index saham dalam Jakarta Islamic Index (JII) selalu berubah dan cenderung naik, sehingga perlu dilakukan penelitian.tentang kinerja saham dalam Jakarta Islamic Index (JII). Sehubungan dengan hal tersebut maka untuk pengembangan penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham dapat dikembangkan untuk saham dalam Jakarta Islamic Index (JII) dan penelitian ini akan menganalisa tentang pengaruh kinerja dengan pendekatan EPS, NPM, DER, dan DPR terhadap return saham dalam saham Jakarta Islamic Index (JII), sehingga dalam penelitian ini muncul rumusan masalah yaitu :

1. Apakah EPS (Earning Per Share), berpengaruh terhadap return saham?

2. Apakah NPM (Net Profit Margin), berpengaruh terhadap return saham?

3. Apakah DER (Debt To Equity Ratio) berpengaruh terhadap return saham?

4. Apakah DPR (Dividend Payout Ratio) berpengaruh terhadap harga saham?

(9)

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian :

a. Mengetahui dan menguji pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap return saham.

b. Mengetahui dan menguji pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap return saham.

c. Mengetahui dan menguji pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap return saham.

d. Mengetahui dan menguji pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap return saham.

2. Kegunaan penelitian a. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang return saham JII (Jakarta Islamic Index) sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor akan menanamkan modalnya sebagai bahan pengambil keputusan dalam menginvestasikan dananya pada sekuritas yang menghasilkan return saham yang optimal. Dengan menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi return saham diharapkan investor mampu memprediksi return saham, dan menilai kinerja saham suatu perusahaan.

(10)

b. Bagi penulis

Penelitian ini memberikan suatu pengetahuan mengenai return saham Jakarta Islamic Index terhadap Earing Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Debt To Equity Ratio (DER), dan Dividend Payout Ratio (DPR) dan sekaligus sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Strata satu Akuntansi.

c. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan bacaan dan sumber informasi tambahan tentang return saham Jakarta Islamic Index (JII). d. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu pengetahuan yang berguna bagi masyarakat tentang penelitian saham perusahaan, sehingga tujuan masyarakat untuk memperoleh keuntungan dalam berinvestasi saham dapat tercapai.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Wardhani (2008), pada penjelasan teknis Peraturan Sirijen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506/C/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2004 tentang rapor pernah diuraikan

Pembelajaran pada subtema Keunikan Daerah Tempat Tinggalku di MI Al-Azhar Menganti Gresik masih ada siswa yang suka mengejek teman yang kurang tepat dalam

Mendasarkan hal-hal tersebut diatas, dimana adanya inkonsistensi dari hasil penelitian yang menimbulkan perbedaan hasil penelitian /research gap yang mungkin karena sampel

Penurunan produktivitas disebabkan salah satunya keadaan lingkungan kerja yakni perlengkapan kerja yang diberikan perusahaan masih kurang lengkap, selain itu terkadang

Dengan menyaksikan video pembelajaran tentang jaring-jaring makanan pada tayangan youtube, dan kerja kelompok, siswa mampu membuat tulisan mengenai hubungan yang terjadi di

aboslut bila barang tersebut dihasilkan secara lebih murah dibanding dihasilkan negara lain atau lebih

(EPS), Dividend Per Share (DPS), Price/Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 di Bursa

Sangat mungkin terjadi bahwa manusia mampu membentuk struktur manusia lain yang memiliki kekebalan tubuh yang berbeda, kemampuan bertahan terhadap penyakit yang lebih tinggi,