• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis - FITA WIDYASTUTI BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis - FITA WIDYASTUTI BAB II"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis

Menurut Arifin (2009), analisis merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk mengetahui derajat kualitas. Kata analisis diartikan sebagai penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahanan arti keseluruhan. Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya.

(2)

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa analisis adalah sebuah kegiatan memperhatikan, mengamati atau melakukan penyelidikan atau penjabaran tentang data sesudah dikaji untuk mengetahui derajat kualitas, sebab-sebab, dan duduk perkaranya.

B. Sikap Percaya Diri

Menurut Mustari (2011: 62-69) percaya diri adalah keyakinan bahwa orang mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Percaya diri juga merupakan keyakinan orang atas kemampuannya untuk menghasilkan level-level pelaksanaan yang mempengaruhi kejadian pada kehidupan mereka. Percaya diri adalah keyakinan bahwa orang mempunyai kemampuan untuk memutuskan jalannya suatu tindakan yang dituntut untuk mengurusi situasi-situasi yang dihadapi.

(3)

Densky, A.B (2006: 1) self-confidence is an atitude, which will alow

you to have positive, yet realistic views of yourself and your situations.

When you have selfconfidence, you will trust you own abilities, and

experience a general sense of control over your life. You will believe that,

within reason, you will be able to do what you want to do.

Densky, A.B (2006: 1) mendefinisikan percaya diri adalah sebuah sikap yang akan memungkinkan seseorang untuk memiliki sikap positif, namun dengan realistis yang dapat dilihat situasi orang tersebut. Apabila seseorang memiliki sikap percaya diri, maka akan timbul percaya akan kemampuan yang dimilikinya, dan orang tersebut akan menciptakan rasa kendali pada dirinya.

Dari uraian pengertian menurut para ahli mengenai sikap percaya diri di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa sikap percaya diri adalah sikap yakin terhadap kemampuan diri sendiri untuk mengerjakan segala sesuatu.Sikap percaya diri juga menerima segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.Percaya diri merupakan salah satu pendidikan karakter bangsa yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran matematika untuk mengukur keyakinan yang dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu, sepertiberani mengerjakan soal dalam pelajaran matematika.Mengetahui perkembangan percaya diri adalah penting karena percaya diri dapat membawa kita kepada kehidupan yang lebih produktif dan lebih bahagia.

(4)

dalam melakukan berbagai hal misalnya dalam pendidikan. Beberapa contoh sikap percaya diri yang dapat ditunjukan dalam hal pendidikan ialah berani, memiliki keyakinan, tidak pantang menyerah dan putus asa, teliti, mampu atau berani mengambil resiko, berpendapat, bertanya, berani menjawab pertanyaan, berani presentasi, dan tidak canggung atau malu dalam melakukan kegiatan kegiatan positif.

Dari uraian pengertian sikap percaya diri yang telah disebutkan, penulis mengambil indikator sikap percaya diri yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Memiliki keyakinan dan keberanian.

b. Berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan, atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.

c. Tidak pantang menyerah dan putus asa.

d. Menghadapi sesuatu dengan tenang/tidak canggung dalam melakukan hal

positif.

C. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

1. Pengertian Pemahaman Konsep Matematis

(5)

belajar matematika. Menurut Heruman (2007) pemahaman konsep merupakan pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika.Pemahaman konsep menurut Wardhani (2008) adalah menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, dan tepat dalam pemecahan masalah.Jihad dan Haris (2012) mengungkapkan pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara luwes, akurat, efisien dan tepat.

Selanjutnya National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) pada tahun 2000, menyatakan “Students must learn mathematics with understanding, actively building new knowledge from experience and prior

knowledge” yang dapat diartikan bahwa siswa harus belajar matematika

dengan pemahaman, secara aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya. Untuk mencapai pemahaman yang bermakna pembelajaran matematika harus diarahkan pada pengembangan kemampuan menghubungkan antar berbagai ide, memahami bagaimana ide-ide matematik saling terkait satu sama lain sehingga terbangun pemahaman menyeluruh.

(6)

memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan/memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri (Sudijono, 2009: 50).

Menurut Purwanto (2002: 44) yang dimaksud pemahaman atau komprehensi adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan testee mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya.Dalam hal ini testee tidak hanya hafal secara verbalistis, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan.Pemahaman adalah kemampuan untuk memahami sesuatu hal serta melihatnya dari berbagai segi (Djamarah, 2010: 280).Sedangkan menurut Winkel (1996: 246) menyatakan bahwa pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain seperti rumus matematika ke bentuk kata-kata, membuat perkiraan tentang kecenderungan yang nampak dalam data tertentu seperti dalam grafik.

(7)

memahami bagaimana ide-ide matematika saling terkait satu sama lain sehingga terbangun pemahaman menyeluruh, dan menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika. Sedangkan siswa dikatakan memahami prosedur jika mampu mengenali prosedur (sejumlah langkah-langkah kegiatan yang dilakukan) yang didalamnya termasuk aturan algoritma atau proses menghitung dengan benar.

2. Indikator Pemahaman Konsep Matematika

Jihad dan Haris (2012) menyatakan bahwa indicator yang menunjukkan pemahaman konsep antara lain: a) menyatakan ulang sebuah konsep; b) mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengn konsepnya; c) member contoh dan bukan contoh dari konsep; d) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis; e) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep; f) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu; g) mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

(8)

operasi tertentu; 7) mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

Berdasarkan indikator pemahaman konsep di atas, maka indikator dalam penelitian ini adalah:

a. Menyatakan ulang sebuah konsep

Menyatakan ulang sebuah konsep yaitu kemampuan untuk mengungkapkan kembali apa yang sudah diajarkan dengan bahasanya sendiri.

b. Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan

konsepnya.

(9)

c. Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep.

Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep adalah kemampuan siswa mampu membedakan contoh maupun untuk bukan contoh dari suatu materi.

d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Kemampuan menyatakan suatu objek dengan berbagai bentuk representasi, misalkan dengan mendaftarkan anggota dari suatu objek.

e. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep.

Mampu mengkaji mana syarat perlu dan syarat cukup yang terkait dengan suatu materi.

f. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau oprasi

tertentu.

Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu adalah kemampuan siswamenyelesaikan soal tepat sesuai prosedur.

g. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.

(10)

D. Materi Aljabar dan Aritmatika Sosial

Salah satu materi matematika untuk SMP/Mts adalah Aljabar dan Aritmatika Sosial. Seperti yang telah diinformasikan oleh guru kepada peneliti, SMP Negeri 2 Binangun menggunakan Kurikulum 2013 pada semester I, dan kemudian pada semester II menggunakan KTSP sebagai kurikulum pembelajaran. Dalam Kurikulum 2013, pokok bahasan aljabar dan aritmatika sosial ini merupakan materi yang akan diajarkan pada semester II, namun pada KTSP pokok bahasan ini diajarkan pada semester I, sehingga karena sekolah tersebut pada semester II menggunakan KTSP, maka pokok bahasan ini diajarkan pada semester II.

Adapun Kompetensi Dasar dan Indikator materi pada pokok bahasan aljabar dan aritmatika sosial adalah sebagai berikut :

Kompetensi Dasar Indikator

(11)

presentase laba (keuntungan), harga jual, harga beli, rabat, neto, pajak, dan bunga tunggal dalam kegiatan ekonomi.

E. Analisis Sikap Percaya Diri, dan Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematika

Analisis sikap percaya diri, dan pemahaman konsep matematika adalah kegiatan mengamati, memperhatikan, atau melakukan penyelidikan dan melakukan penjabaran tentang data yang telah dikumpulkan kemudian dikaji oleh peneliti untuk mendapatkan data mengenai gambaran sikap percaya diri dan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa.Data dalam hal ini diperoleh dari data angket sikap percaya diri, dan hasil nilai tes kemampuan pemahaman konsep siswa dari materi aljabar dan aritmatika sosial yang telah diajarkan sebelumnya oleh guru.

Referensi

Dokumen terkait

Edukasi pada program acara Asyik Belajar Biologi dalam Mata Pelajaran. IPA

Kedudukan Dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Perumusan Isu Strategis Analisis lingkungan internal Analisis lingkungan eksternal Perumusan Tujuan, Sasaran, Strategi,

Pembinaan yang dilakukan terhadap guru- guru menurut Sahertian (1982:32) adalah usaha untuk membantu guru-guru melihat dengan jelas kaitan antara tujuan-tujuan pendidikan, agar lebih

The research is limited on the English tutorial for accounting study program students of Sanata Dharma University Yogyakarta, and hopefully the English speaking materials, which

Tabel 5.3 Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Minahasa Menurut Jenis Pendapatan (juta rupiah), 2012-2015. Sumber: Kabupaten Minahasa Dalam Angka

Menurut Shoimin (2017: 174), langkah-langkah pembelajaran dalam menggunakan model snowball throwing yaitu: (1) menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menyampaikan materi yang

Kepuasan responden di Instalasi Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang kategori tinggi adalah 38 responden ( 38 % ) dan kategori sedang 62 responden ( 62 % ), dengan

Dengan harapan skripsi ini dapat menjadi pacuan peneliti berikutnya dengan tema yang sama, dan bermanfaat bagi seluruh pembaca dalam memahami pesan gothic satanisme yang