• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa, baik itu pada siswa kelas eksperimen maupun pada siswa di kelas kontrol.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa, baik itu pada siswa kelas eksperimen maupun pada siswa di kelas kontrol."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Data hasil penelitian diperoleh dari pemberian hasil tes (hasil belajar) siswa, baik itu pada siswa kelas eksperimen maupun pada siswa di kelas kontrol. Untuk kelas ekspersimen, dalam proses pengambilan data hasil belajar siswa, yaitu dengan menggunakan media animasi, sedangkan pada kelas kontrol adalah dengan menggunakan media power point tanpa animasi.

Jumlah item soal yang digunakan pada pelaksanaan penelitian eksperimen ini adalah berbentuk essay dengan jumlah masing-masing 8 item. Adapun jumlah siswa pada kedua kelas ini adalah pada kelas eksperimen Xa berjumlah 24 orang sedangkan pada kelas kontrol Xb berjumlah 24 orang .

Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik pengujian yang relevan, yaitu kesamaan dua rata-rata. Pengolahan ini bertujuan untuk memperoleh nilai numerik tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan media animasi dengan menggunakan media power point tanpa animasi dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa pada materi hidrosfer. Dari pengolahan ini, akan didapatkan tingkat perbedaan antara hasil yang didapatkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.1.1 Deskripsi Tentang Hasil Belajar Siswa

Adapun gambaran hasil belajar geografi antara kedua kelompok, yaitu kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan media animasi sebagai kelompok eksperimen dan kelompok siswa yang diajar tanpa menggunakan media

(2)

36

power point sebagai kelompok kontrol pada pokok bahasan “Hidrosfer” dirangkum pada Tabel 4 di bawah ini.

Tabel 7. Statistik Skor Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Siswa Kelas X SMA Prasetya Kota Gorontalo

Statistik Nilai Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Ukuran sample 24 24 Skor tertinggi 68 69 Skor terendah 51 46 Rentang skor 17 23 Skor rata-rata 60.13 57.75 Standar deviasi 5.15 6.54 Varians 26.55 42.80

4.1.1.1 Persentase Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Geografi Untuk Kelompok eksperimen

Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen adalah 60.13 dengan nilai maksimum 68 dan nilai minimum 51 dari skor total 75 yang mungkin dicapai serta standar deviasi 5.15, maka diperoleh daftar distribusi frekuensi seperti pada tabel 7 di bawah ini.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Tes Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi Dengan Menggunakan Media Animasi Pada Kelas Eksperimen.

No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 46 – 52 Rendah 2 8.33

2 53 – 59 Sedang 10 41.67

3 60 – 68 Tinggi 12 50.00

(3)

37

Dari Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran geografi yang berada pada kategori rendah memiliki persentase 8.33% dengan jumlah siswa sebanyak 2 orang siswa. Pada kategori sedang memiliki persentase 41.67% dengan jumlah siswa sebanyak 10 orang, sedangkan pada kategori tinggi memiliki persentase 50.00% dengan jumlah siswa sebanyak 12 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media animasi berada pada kategori tinggi, dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Grafik Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Tes Kemampuan Hasil Belajar Geografi Dengan Menggunakan Media Animasi Pada Kelas Eksperimen.

4.1.1.2 Persentase Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi Untuk Kelompok Kontrol

Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa pada kelas kontrol adalah 51,42 dengan nilai maksimum 58 dan nilai minimum 42 dari skor total 75 yang mungkin dicapai serta standar deviasi 4,064, maka diperoleh daftar distribusi frekuensi seperti pada tabel 9 di bawah ini.

2 10 12 8.33 41.67 50.00 0 10 20 30 40 50 60

Rendah Sedang Tinggi

46 - 52 53 - 59 60 - 68 Juml ah Sisw a d a P e rsen ta se (%)

(4)

38

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Tes Kemampuan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi Tanpa Menggunakan Media Animasi Pada Kelas Kontrol.

No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 46 – 52 Rendah 3 12.50

2 53 – 59 Sedang 12 50.00

3 60 – 68 Tinggi 9 37.50

Jumlah 24 100

Data Tabel 9 menunjukkan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran geografi yang berada pada kategori rendah memiliki persentase 12.50 % dengan jumlah siswa sebanyak 3 orang. Pada kategori sedang memiliki persentase 50.00% dengan jumlah siswa sebanyak 12 orang, sedangkan pada kategori tinggi memiliki persentase 37.50% dengan jumlah siswa sebanyak 7 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tanpa menggunakan media animasi berada pada kategori sedang, dapat dilihat pada Gambar 4 dibawah ini.

Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Tes Kemampuan Hasil Belajar Pada Mata PelajaranGeografi Tanpa Menggunakan Media Animasi Pada Kelas Kontrol.

3 12 9 12.50 50.00 37.50 0 10 20 30 40 50 60

Rendah Sedang Tinggi

46 - 52 53 - 59 60 - 68 Juml ah Sisw a d a P e rsen ta se (%)

(5)

39

4.1.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan statistik uji beda dua rata-rata yaitu uji t. Berdasarkan data skor kemampuan siswa pada lampiran 11 diperoleh nilai thitung = 3.39. Sedangkan kriteria pengujian pada taraf signifikan α = 0.01 dengan dk = n1 + n2 – 2 terima Ho jika –t(1-1/2α)< thitung< t(1-1/2α) dimana t(1-1/2α) didapat dari daftar tabel distribusi t dengan dk = n1 + n2 – 2 dan peluang (1-1/2α), untuk harga lainnya Ho ditolak. Sehingga diperoleh t(1-1/2(0,05)(24 + 24-2) t(0,975)(46) = 2.021. Oleh karena thitung lebih besar dari tdaftar dan thitung tidak berada pada daerah penerimaan yaitu = -2.021 sampai dengan + 2.021 maka hipotesis Ho ditolak dan H1 diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara kelas eksperimen yang menggunakan media animasi dan kelas kontrol yang menggunakan media power point tanpa animasi. Dari hasil perhitungan pengujian hipotesis ini, maka dapat digambarkan daerah penerimaan hipotesis, adalah sebagai berikut.

Gambar 5. Penolakan dan Penerimaan H1 dan Ho

Dari Gambar 5 dapat disimpulkan bahwa thitung berada di luar daerah penerimaan Ho, sehingga Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti hipotesis penelitian berbunyi: ”terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang mengunakan media animasi dengan media power point tanpa animasi pada

Penerimaan

H1 Ho H1

-2, 021 0 +2, 021 3.39 -3,89 0 2,02

(6)

40

materi hidrosfer di kelas X SMA Prasetya Gorontalo”, dinyatakan terbukti dan diterima secara ilmiah.

4.2 Pembahasan

Adapun tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa yang mengunakan media animasi dengan media power point tanpa animasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi materi hidrosfer. Seperti yang telah dikemukakan pada bab III bahwa penelitian ini mengandung dua variabel yaitu variabel X1 (kelas eksperimen) dengan mengunakan media animasi dan variabel X2 (kelas kontrol) dengan menggunakan media power point tanpa animasi.

Sebelum dilakukan pengumpulan data untuk tujuan tersebut di atas, terlebih dahulu menyiapkan instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data yakni lembar test yang akan digunakan untuk melihat hasil belajar siswa pada materi hidrosfer. Test instrumen tersebut diuji coba dan di validasi dengan tujuan apakah tes tersebut valid dan layak untuk digunakan. Setelah melakukan pengujian validasi dengan menggunakan rumus produc moment dan reliabilitas, terbukti bahwa soal berstatus valid dan reliabel.

Berdasarkan hasil penelitian atau hasil post test, untuk kelas eksperimen dengan mengunakan media animasi diperoleh skor minimum 51 dan skor maksimum 68, dari rentang skor minimum dan skor maksimum diperoleh skor rata-rata 60.13. Sedangkan untuk kelas pembanding (kelas kontrol) dengan menggunakan media power point tanpa animasi, diperoleh skor minimum 46 dan skor maksimum 69 dari rentang skor minimum diperoleh skor rata-rata 57.75. Hal

(7)

41

ini berarti hasil belajar siswa dengan mengunakan media animasi lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan mengunakan media power point tanpa animasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6 di bawah ini.

Gambar 6. Histogram Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

Dari Gambar 6 di atas dapat dilihat bahwa persentase hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol dengan selisih 2.34%, dimana dalam proses pembelajaran kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda yaitu pada kelas eksperimen dengan mengunakan media animasi dan pada kelas kontrol dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Perbedaan ini disebabkan karena dengan mengunakan media animasi ini lebih bervariasi dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran lebih aktif, jika dibandingkan dengan menggunakan menggunakan media power point tanpa animasi.

Dari hasil penelitian perbedaan hasil belajar siswa tidak hanya terdapat pada kelasnya saja tetapi juga terdapat perbedaaan hasil belajar siswa setiap aspek kognitif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan hasil belajar siswa

60.13 57.75 56.50 57.00 57.50 58.00 58.50 59.00 59.50 60.00 60.50

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

R at a-R at a Ha si l Be la ja r Sisw a Kelompok

(8)

42

setiap aspek kognitif pada kelas yang dibelajarkan dengan mengunakan media animasi dengan kelas yang dibelajarkan dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Aspek kognitif yakni, C1, C2, C3, dan C4, pada tingkatan C1

meliputi soal nomor 1 dan 6 hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata hasil belajar siswa di atas nilai 90, sedangkan pada tingkatan C2 meliputi nomor 2, 4, 7 dan 8 hasil belajar siswa mulai mangalami sedikit penurunan dengan nilai rata-rata dibawah 80, C3 meliputi nomor 2, 4, 7 dan 8 hasil belajar siswa mulai mangalami sedikit penurunan dengan nilai rata-rata dibawah 80, dan pada tingkatan C4 meliputi soal nomor 5 hasil belajar siswa sangat rendah dengan nilai rata-rata dibawah 70. Terjadinya perbedaan ini disebabkan tingkat kesukaran soal yang bervariasi mulai dari C1 sampai C4.Untuk rata-rata skor hasil belajar siswa antara kelas dengan mengunakan media animasi dan kelas dengan menggunakan media power point tanpa animasi untuk setiap ranah kognitif terdapat pada Gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7.Distribusi hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk tiap ranah kognitif. 91.25 81.25 81.62 71.88 84.58 79.91 76.23 69.79 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis

R ata -R ata Sko r H as il B el aj ar Si swa (% ) Aspek Kognitif Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

(9)

43

Berdasarkan Gambar 7 di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa tiap ranah kognitif, dimana baik pada kelas kontrol maupun eksperimen lebih tinggi persentase hasil belajarnya pada ranah kognitif C1, sedangkan pada C2 mulai menurun, sampai akhirnya paling rendah pada ranah kognitif C4, ini dikarenakan kesulitan soal lebih besar karena pada C4 siswa dituntut untuk menganalisis, sedangkan pada C3 siswa dituntut untuk menerapkam dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan pada C2 siswa mengembangkan jawaban dengan kalimat sendiri dan pada C1 siswa hanya dituntut untuk mengingat.

Karena kedua kelas tersebut homogen, maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan kelas eksperimen. Pelaksanaan eksperimen yang dimaksud adalah pembelajaran geografi pada materi hidrosfer dengan mengunakan media animasi. Pada kelas eksperimen ini peneliti tidak menemui hambatan. Setelah pelaksanaan eksperimen, dilanjutkan dengan pemberian post-test. Dari hasil yang didapat, terlihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas dengan mengunakan media animasi lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Adanya perbedaan hasil belajar menunjukkan bahwa siswa yang diberikan perlakuan atau kelas eksperimen (menggunakan media animasi) memiliki pemahaman yang lebih terhadap materi yang diajarkan dibandingkan dengan kelas dengan menggunakan media power point tanpa animasi atau kelas kontrol. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran dengan menggunakan media power point tanpa animasi pada kelas yang dikenai tindakan (kelas eksperimen) lebih termotivasi dalam belajar sehingga mereka lebih tertarik

(10)

44

dan lebih konsentrasi pada saat belajar, dibandingkan dengan menggunakan media power point tanpa animasi.

Sesuai hasil pada langkah pengujian hipotesis diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (X1) = 60.13 dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol (X2) = 57.75 dari hasil ini diperoleh nilai thitung = 3.39 untuk α = 0.05 diperoleh nilai tdaftar = 2.021, hal ini menunjukan bahwa H0 tolak, jadi terima H1. Memperhatikan rata-rata skor hasil post test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, ternyata bahwa kelas yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi lebih tinggi dibandingkan dengan kelas dengan menggunakan media power point tanpa animasi.

Perbedaan hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh adanya menggunakan media power point tanpa animasi yang keseringan, kurangnya motivasi siswa, tidak jelasnya penggunaan media yang digunakan terhadap materi yang diajarkan. Hal tersebut berakibat pada hasil belajar siswa kurang maksimal dengan menggunakan media power point tanpa animasi yang diterapkan oleh guru, khususnya pada mata pelajaran geografi pada materi hidrosfer. Sehingga hipotesis penelitian berbunyi: ”terdapat pengaruh yang signifikan antara kelas yang menggunakan media anim dengan kelas yang menggunakan media power point tanpa animasi terhadap hasil belajar pada materi hidrosfer di kelas x sma prasetya gorontalo”, dinyatakan terbukti dan diterima secara ilmiah.

(11)

45

45 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada pembahasan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi: terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang mengunakan media animasi dengan media power point tanpa animasi pada materi hidrosfer di kelas X SMA Prasetya Gorontalo”, dinyatakan terbukti dan diterima secara ilmiah. Hal ini sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa thitung berada diluar daerah penerimaan H0, sehingga H0 ditolak dan h1 diterima, yang berarti terjadi perbedaan dalam hal hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan media animasi dengan kelas yang menggunakan media power point tanpa animasi.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan guru menggunakan media dalam pembelajaran geografi terutama pada materi hidrosferi, karena dengan penggunaan media khsusnya pada media animasi sangat yang efektif dan berdampak positif pada hasil belajar siswa.

2. Diharapkan dalam pembelajaran geografi selain materi hidrosfer dapat diteliti keefektifan dari penggunaan media animasi, sehingga proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

(12)

46

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyanto, Bambang. 2009. Pembuatan Animasi. Jakarta: Departemaen Pendidikan Nasional Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi pendidikan.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Edisi 1, Cetakan Ke-5. PT Grafindo Persada; Jakarta

Asdak, Chay. 2010. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Bandung: Gadjah Mada University Press

Maya Fanny Furoidah, 2009 dari universitas negeri malang dengan judul Pengaruh Mediaa Animasi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas VII MTS Surya Buana Malang

Muhammad Rahmattullah. 2010. Dengan Judul Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil Belajar Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPS siswa kelas VII SMPN 6 Banjarmasi.

Natawidjaya R. 1991. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Gramedia; Jakarta Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar . Jakarta : Pustaka Pelajar

Sadiman. Media Pendidikan. 2007. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada

Sanjaya Wina.2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(13)

47

Sujana, Nana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Alfabeta Sugyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

... 2011. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Tim Penyusun. 2004. Tutorial 3 Hari Menggunakan Microsoft Power Point.

Penerbit Andi: Semarang

Wardiyatmoko.2006.Geografi untuk SMA Kelas X. Jakarta.Erlangga

Yuliana, Jein. 2007. Skripsi Upaya Menigkatkan Keterlibatan Siswa Pada Pembelajaran Fisika Unit Kalor Melalui Pengunaan Program Amplikasi Power Point. UNG. Gorontalo.

Gambar

Tabel 7.   Statistik  Skor  Hasil  Belajar  Pada  Mata  Pelajaran  Geografi  Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Siswa Kelas X  SMA  Prasetya Kota Gorontalo
Gambar 3. Grafik Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Tes Kemampuan Hasil Belajar  Geografi Dengan Menggunakan Media Animasi Pada Kelas Eksperimen
Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Tes Kemampuan Hasil Belajar Pada  Mata PelajaranGeografi Tanpa Menggunakan Media Animasi Pada Kelas Kontrol
tabel  distribusi  t  dengan  dk  =  n 1   +  n 2   –  2  dan  peluang  (1-1/2α),  untuk  harga
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh waktu hidrolisis, pengaruh suhu pemasakan dan pengaruh penambahan larutan pemasakan dengan beda konsentrasi dalam

Tabel 1. Pada Tabel 1 terlihat bahwa produksi jambu air di Demak memiliki urutan pertama sebagai kabupaten yang memproduksi jambu air. Kabupaten Demak merupakan daerah yang

Pelaksanaan ini direncanakan pada hari Jumat, 6 November 2015 di halaman sekolah. Sesuai dengan skenario pembelajaran pada siklus ini, pembelajaran dilakukan oleh

Indikator yang digunakan untuk menganalisis kemampuan penalaran peserta didik antara lain (1 ) melakukan manipulasi matematika, (2) menyusun bukti dan memberikan alasan

20 Maret 2019 Pada hari kedua puluh dua, seperti biasa penulis melakukan tugas rutinitas mengganti kaset sama seperti pada hari sebelumnya hanya saja kaset yang

Hubungan sumber informasi dengan sikap suami menunjukkan bahwa responden yang mendapatkan informasi bukan dari tenaga kesehatan mempunyai risiko 3.3 kali mengalami

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Analisis Vegetasi dan Keanekaragaman Ikan di Perairan Kawasan Mangrove Desa Jaring Halus Kabupaten Langkat Sumatera Utara” adalah

Diversity and Species Composition of Arbuscular Mycorrhizal Fungi in Flemingia vestita Under Shifting and Continuous Cropping System.. Souchie,