Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD)
Provinsi Jambi
Tahun 2005-2025
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jambi
UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
UU Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025
UU Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah beserta
perubahannya UU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2014
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Peratuan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional
Permendagri No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Landasan Hukum Revisi
SISTEMATIKA LAMA
BAB I PENDAHULUAN BAB II KONDISI UMUM BAB III VISI DAN MISI BAB IV ARAH, TAHAPAN DAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN BAB V PENUTUP
SISTEMATIKA BARU
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB IV VISI DAN MISI DAERAH
BAB V ARAH KEBIJAKAN BAB VI KAIDAH
PELAKSANAAN BAB VII PENUTUP
Perubahan Materi
TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00
LAJU PDRB ADHB DAN ADHK (%)
20090 2010 2011 2012 2013 2014 20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000 100,000,000 120,000,000 140,000,000
PDRB ADHB DAN ADHK (Rp)
Kondisi Daerah
11.92 11.11 10.65 10.91 10.68 10.77 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 27.45 29.39 29.33 29.83 29.69 29.42 18.31 18.24 19.05 17.38 15.98 14.72 14.57 14.55 14.96 15.77 16.98 18.34 11.92 11.11 10.65 10.91 10.68 10.77 KONTRIBUSI PDRB (%) PERTANIAN PERTAMBANGAN
PERDAGANGAN HOTEL INDUSTRI PENGOLAHAN
2009 2010 2011 2012 2013 2014 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 10.00 9.55 9.31 8.86 8.49 8.52 6.89 6.54 6.35 6.36 6.31 6.32 5.17 5.17 5.15 5.16 5.22 5.00 4.86 4.55 4.28 4.81 5.70 5.93 0.83 0.91 0.93 0.92 0.96 0.99 KONTRIBUSI PDRB (%)
JASA - JASA PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI KEUANGAN DAN REAL ESTAT KONSTRUKSI
2009 2010 2011 2012 2013 2014 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 1.85 10.52 2.76 4.22 8.74 8.72
INFLASI (%)
2010 2011 2012 2013 2014 0% 20% 40% 60% 80% 100% PERKEMBANGAN UMKM 20100 2011 2012 2013 2014 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 180,000 73,169 74,269 77,982 153,761 154,529
2010 2011 2012 2013 2014 0.00 500,000,000,000.00 1,000,000,000,000.00 1,500,000,000,000.00 2,000,000,000,000.00 2,500,000,000,000.00 3,000,000,000,000.00 3,500,000,000,000.00 PENDAPATAN DAERAH (Rp) 200,000,000,000.00 400,000,000,000.00 600,000,000,000.00 800,000,000,000.00 1,000,000,000,000.00 1,200,000,000,000.00 1,400,000,000,000.00
2010 2011 2012 2013 2014 0 500,000,000,000 1,000,000,000,000 1,500,000,000,000 2,000,000,000,000 2,500,000,000,000 3,000,000,000,000 3,500,000,000,000 BELANJA DAERAH
2010 2011 2012 2013 2014 0.00 5,000,000.00 10,000,000.00 15,000,000.00 20,000,000.00 25,000,000.00 30,000,000.00
PERKEMBANGAN MODAL DALAM NEGERI (PNDM)
(Rp.JUTA) 200,000.00 400,000.00 600,000.00 800,000.00 1,000,000.00 1,200,000.00
PEREKEMBANGAN PENANAMAN MODAL ASING (PMA)
2010 2011 2012 2013 2014 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00
3,000 3,100 3,200 3,300 3,400 3,500 3,600 3,527 3,224 3,409 3,113 3,186 3,217
KONSUMSI ENERGI PERKAPITA
66.00 68.00 70.00 72.00 74.00 76.00 78.00 80.00 82.00 84.00 82.19 75.28 78.35 70.51 75.23 75.59
1 2 3 54.00 56.00 58.00 60.00 62.00 64.00 66.00 63.32 63.95 64.45 57.91 58.89 61.52
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 67 68 69 70 71 72 73 74 75 70.1 71 71.3 71.46 71.99 72.45 72.74 73.3 73.78 74.35
IPM PROVINSI JAMBI
Isu Strategis Kebutuhan Dasar
Serapan dunia usaha untuk menerima tenaga kerja terdidik karena kurang
terampil dan kurang profesional dalam bekerja dan tidak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.
Keinginan masyarakat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Distribusi infrastruktur pendidikan yang berkualitas belum memadai
khususnya di pedesaan.
Sebaran tenaga pendidik yang berkualitas antar daerah maupun antara
sekolah masih belum merata.
Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang masih rendah
kualitasnya karena masih rendahnya kompetensi guru, dan keterbatasan infrastruktur pendidikan.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan mengalami peningkatan tetapi belu
dibarengi dengan peningkatan ketersediaan layanan kesehatan yang baik.
Layanan kesehatan dan ketersediaan tenaga kesehatan yang berkualitas
masih terbatas khususnya di pedesaan.
Kondisi kesehatan masyarakat masih belum baik yang ditandai masih
didapatinya gizi buruk dan rendahnya daya tahan masyarakat terhadap penyakit menular.
Isu Strategis
Isu Strategis Infrastruktur
Infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak/buruk baik
di perkotaan maupun di pedesaan harus diperbaiki
agar menjadi baik.
Distribusi
jalan
dengan
kualitas
baik
dengan
permukaan aspal masih belum merata untuk semua
daerah.
Ketersediaan listrik dan air yang cukup dan berkualitas
untuk masyarakat luas harus segera disiapkan.
Ketersediaan infrastruktur pertanian seperti waduk dan
irigasi
harus
ditingkatkan
guna
mendukung
peningkatan produksi pertanian.
Lanjutan……
Isu Strategis Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Pengembangan perkebunan kelapa sawit berdampak terhadap
pengurangan luasan tanaman pangan.
Agroekosistem daerah potensial untuk pengembangan
tanaman pangan dan hortikultura serta agrowisata.
Pemanfaatan sumberdaya alam berkelanjutan menjadi fokus
perhatian untuk masa depan.
Nilai tukar petani (NTP) masih rendah, diperlukan campur
tangan pemerintah untuk peningkatannya.
Permintaan BBM semakin meningkat searah dengan
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor.
Pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan masih
terabaikan akibatnya terjadi kerusakan ekosistem.
Lanjutan……
Isu Strategis Perekonomian Daerah
Ketersediaan sumberdaya manusia berbasis kompetensi daerah dan berorientasi
kebutuhan pasar masih rendah.
Peningkatan investasi daerah untuk menggerakan perekonomian daerah masih
terbatas karena daya tarik masih minimal.
Penumbuhkembangkan industri hilir untuk komoditas unggulan berbasis kompetensi
daerah belum optimal.
Ketersediaan infrastruktur dasar yang berkualitas masih terbatas untuk pemenuhan
kebutuhan masyarakat dan menjadi daya tarik investor.
Kondisi transportasi dari kawasan sentra produksi pertanian ke daerah pemasaran
belum baik.
Kesejahteraan petani masih rendah dan angka kemiskinan masih tinggi pada petani
tanaman pangan.
Alih fungsi lahan tanaman pangan dan hortikultura menjadi perkebunan sawit,
mengurangi produksi pangan.
Persentase penduduk miskin cenderung meningkat, kendatipun pertumbuhan
ekonomi tinggi.
Kualitas kelembagaan koperasi masih sangat rendah karena keterbatasan
sumberdaya manusia yang bermutu.
Usaha mikro, kecil dan menengah belum berkembang dengan baik karena
Lanjutan……
Isu Strategis Tata Pemerintahan
Partai politik belum optimal dalam melaksanakan artikulasi politik, komunikasi
politik, dan pendidikan politik.
Internal partai politik belum kondusif sehingga masih didapati konflik internal
partai.
Peran politisi perempuan dalam lembaga politik masih rendah karena daya
saing yang rendah dan budaya patriakal yang menempatakan posisi laki-laki lebih tinggi.
Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengawasan
pemerintahan, dan pembangunan masih belum optimal.
Kelembagaan instansi pemerintah daerah tidak efisien berakibat besarnya
belanja tidak langsung khususnya belanja pegawai.
Pelayanan publik yang berkualitas masih terbatas sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan dunia usaha.
Regulasi dan sistem pelayanan investasi masih lambat dan mahal sehingga
mengurangi minat investor.
Pencegahan korupsi masih belum maksimal karena kapasitas pengelolaan dan
pengawasan keuangan masih terbatas.
Kesadaran hukum masih rendah sehingga masih banyaknya kasus pelanggaran
hukum.
Lanjutan……
Visi dan Misi
Daerah
Visi dan Misi
Daerah
VISI
JAMBI YANG MAJU,
MANDIRI, ADIL DAN
SEJAHTERA
M
IS
I
1. Mewujudkan daerah yang memiliki keunggulan
kompetitif
2. Mewujudkan Masyarakat beriman, bertaqwa dan
Berbudaya
3. Mewujudkan masyarakat demokratis dan taat
hukum
4. Mewujudkan kondisi yang aman dan tentram
5. Mewujudkan pembangunan yang adil dan merata
6. Mewujudkan pembangunan daerah yang
ARAH KEBIJAKAN
ARAH KEBIJAKAN
A. Mewujudkan Jambi Yang Memiliki
Keunggulan Kompetitif
1
1
•
•
Pengembangan perekonomian berbasis
keunggulan kompetitif
Pengembangan perekonomian berbasis
keunggulan kompetitif
2
2
•
•
Pengembangan sumberdaya manusia
yang berkualitas dan berdaya saing
Pengembangan sumberdaya manusia
yang berkualitas dan berdaya saing
3
3
•
•
Peningkatan penguasaan, pemanfaatan
dan inovasi IPTEK
Peningkatan penguasaan, pemanfaatan
dan inovasi IPTEK
4
ARAH KEBIJAKAN
ARAH KEBIJAKAN
B. Mewujudkan Masyarakat Beriman,
Bertaqwa dan Berbudaya
1
1
•
•
Peningkatan kesadaran akan beragama dan
berbudaya
Peningkatan kesadaran akan beragama dan
berbudaya
2
2
•
Peningkatan harmonisasi kehidupan internal dan
antar umat beragama yang saling percaya dan
harmonis
•
Peningkatan harmonisasi kehidupan internal dan
antar umat beragama yang saling percaya dan
harmonis
3
3
•
•
Peningkatan penghargaan masyarakat terhadap
IPTEK dan keragaman budaya
Peningkatan penghargaan masyarakat terhadap
IPTEK dan keragaman budaya
4
4
•
•
Pengembangan IPTEK, Kesediaan daerah dan
olehraga
Pengembangan IPTEK, Kesediaan daerah dan
olehraga
5
ARAH KEBIJAKAN
ARAH KEBIJAKAN
C. Mewujudkan Masyarakat Demokratis dan
Taat Hukum
1
1
•
•
Peningkatan kemandirian, kedewasaan dan
penguatan masyarakat madani
Peningkatan kemandirian, kedewasaan dan
penguatan masyarakat madani
2
2
•
•
Penataan proses politik dan pengembangan
budaya politik yang demokratis
Penataan proses politik dan pengembangan
budaya politik yang demokratis
3
3
•
•
Peningkatan peran informasi dan komunikasi
untuk pencerdasan masyarakat
Peningkatan peran informasi dan komunikasi
untuk pencerdasan masyarakat
4
4
•
Pembangunan hukum dan kelembangaan hukum
untuk kepastian hukum, keadilan dan
perlindungan HAM
•
Pembangunan hukum dan kelembangaan hukum
untuk kepastian hukum, keadilan dan
perlindungan HAM
5
5
•
Pengembangan budaya hukum untuk peningkatan
kataatan dan penghormatan masayarakat dan
aparatur terhadap hukum
•
Pengembangan budaya hukum untuk peningkatan
kataatan dan penghormatan masayarakat dan
aparatur terhadap hukum
ARAH KEBIJAKAN
ARAH KEBIJAKAN
D. Mewujudkan Kondisi Aman, Tentram dan
Tertib
1
1
•
Pembangunan keamanan dan ketertiban
masyarakat melalui penataan sistem
keamanan yang handal, aparat yang
berkualitas dan masyarakat yang
berpartisipasi
•
Pembangunan keamanan dan ketertiban
masyarakat melalui penataan sistem
keamanan yang handal, aparat yang
berkualitas dan masyarakat yang
berpartisipasi
2
2
•
Peningkatan kualitas aparat keamanan dan
ketertiban yang profesional, bermoral dan
beretika
•
Peningkatan kualitas aparat keamanan dan
ketertiban yang profesional, bermoral dan
beretika
3
3
•
Peningkatan peran aktif masyarakat melalui
pembangunan komunikasi, kapasitas
masyarakat dan kesadaran hukum
•
Peningkatan peran aktif masyarakat melalui
pembangunan komunikasi, kapasitas
masyarakat dan kesadaran hukum
1
1 •• Peningkatan percepatan pembangunan kawasan strategisPeningkatan percepatan pembangunan kawasan strategis
2
2 •• Peningkatan keberpihakan pemerintah pada daerah tertinggalPeningkatan keberpihakan pemerintah pada daerah tertinggal
3
3 •• Percepatan pembangunan kota-kota kecil dan menengah serta pembangunan kota yang berkelanjutanPercepatan pembangunan kota-kota kecil dan menengah serta pembangunan kota yang berkelanjutan
4
4 •• Pengembangan agropolitan dan jaringan infrastruktur pedesaanPengembangan agropolitan dan jaringan infrastruktur pedesaan
5
5 •• Peningkatan kapasitas aparatur dan kerjasama antar daerahPeningkatan kapasitas aparatur dan kerjasama antar daerah
6
6 •• Pembangunan koperasi dan UMKM untuk pemerataan dan pengurangan kesenjangan ekonomiPembangunan koperasi dan UMKM untuk pemerataan dan pengurangan kesenjangan ekonomi
7
7 •• Pengentasan kemiskinan untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan kemandirianPengentasan kemiskinan untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan kemandirian
8
8 •• Pemenuhan kebutuhan pangan dan perumahan yang layakPemenuhan kebutuhan pangan dan perumahan yang layak
9
9 •• Peningkatan peran perempuan dalam pembangunanPeningkatan peran perempuan dalam pembangunan
ARAH KEBIJAKAN
ARAH KEBIJAKAN
E. Mewujudkan Pembangunan Yang Merata dan
Berkeadilan
ARAH KEBIJAKAN
ARAH KEBIJAKAN
F. Mewujudkan Pembangunan Yang
Berkelanjutan
1
1
•
Pendayagunaan SDA terbarukan dan
pengelolaan sumberdaya yang tidak
terbarukan yang berkualitas dan berlanjut
•
Pendayagunaan SDA terbarukan dan
pengelolaan sumberdaya yang tidak
terbarukan yang berkualitas dan berlanjut
2
2
•
Pelestarian sumberdaya air dan nilai tambah
SDA
•
Pelestarian sumberdaya air dan nilai tambah
SDA
3
3
•
Pengembangan SDA khusus/khas dan
pembangunan berwawasan lingkungan
•
Pengembangan SDA khusus/khas dan
TAHAPAN DAN PRIORITAS
TAHAPAN DAN PRIORITAS BARU
LAMA T A H A P P E R T A M A (2 0 0 5 -2 0 0 9)
1. Pembangunan bidang energi, rencana pembangunan PLTA Kerinci, rencana
pembangunan dan pengembangan PLTG di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan PLTU di Kabupaten Sarolangun dan Bungo
2. Pembangunan Jembatan Batanghari II dan Jembatan Berbak, pengembangan infrastruktur transportasi jalan (Kabupaten Kerinci, Merangin, Bungo dan Sarolangun)
3. perencanaan dan persiapan pengembangan Pelabuhan Samudera Muara Sabak, Pelabuhan Kuala Tungkal, Pelabuhan Talang Duku dan Pelabuhan Jambi, perencanaan dan persiapan pembangunan Bandar Udara Sulthan Taha Jambi menuju Bandar Udara kelas internasional T A H A P P E R TA M A (2 0 0 5 -2 0 0 9 ) 1. Pembangunan energi : pembangunan PLTA di Kerinci, pembangunan dan pengembangan PLTG di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan PLTU di Kabupaten Sarolangun dan Bungo
2. Pembangunan
infrastruktur: Membangun Jembatan Batanghari II dan Jembatan Berbak , persiapan pengembangan Pelabuhan Muara Sabak, Pelabuhan Kuala Tungkal, dan Pelabuhan Talang Duku, pembangunan Bandar Udara Sulthan Taha Jambi menuju Bandar Udara internasional
3. peningkatan cakupan pelayanan jaringan telepon selular, pengembangan konsep Jambi Cyber Province, peningkatan ketersediaan air bersih, dan kualitas sanitasi lingkungan
TAHAPAN DAN PRIORITAS
TAHAPAN DAN PRIORITAS BARU
LAMA T A H A P K E D U A (2 0 1 0 -2 0 1 4 )
pengembangan energi alternatif seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) serta perluasan jaringan listrik perdesaan untuk tercapainya akses listrik di seluruh desa di Jambi, Penyelesain pembangunan Jembatan Batanghari II dan Jembatan Berbak, Pembangunan jalan dan jembatan (Kabupaten Kerinci, Merangin, Bungo dan Sarolangun), pengembangan Pelabuhan Samudera Muara Sabak, Pelabuhan Kuala Tungkal, Pelabuhan Talang Duku dan Pelabuhan Jambi, persiapan pembangunan Bandar Udara Sulthan Taha Jambi menuju Bandar Udara kelas internasional, pengembangan konsep Jambi Cyber Province, peningkatan ketersediaan air bersih, kualitas sanitasi lingkungan, dan
percepatan pembangunan rumah
T A H A P K E D UA (2 0 1 0 -2 0 1 4 ) Pembangunan infrastruktur: Penyelesain pembangunan Jembatan Batanghari II dan Jembatan Berbak, Pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Kerinci, Merangin, Bungo dan Sarolangun, Pengembangan infrastruktur transportasi laut pengembangan Pelabuhan Muara Sabak, Pelabuhan Kuala Tungkal, Pelabuhan Talang Duku dan persiapan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung, pembangunan dan perluasan Bandar Udara Sulthan Taha Jambi dan pengembangan konsep Jambi Cyber Province, peningkatan ketersediaan air bersih, kualitas sanitasi lingkungan, dan percepatan pembangunan rumah sederhana dan murah. Serta pembangunan pusat perdagangan dan promosi yang modern tetapi bernuansa budaya lokal
TAHAPAN DAN PRIORITAS
TAHAPAN DAN PRIORITAS BARU
LAMA T A H A P K E T IG A (2 0 1 5 -2 0 1 9 ) Pembangunan infrastruktur wilayah strategis dengan pembangunan jalan dan jembatan(Kabupaten Kerinci, Merangin, Bungo dan Sarolangun), serta pelabuhan Muara Sabak, pengembangan Pelabuhan Samudera Muara Sabak, Pelabuhan Kuala Tungkal, Pelabuhan Talang Duku dan Pelabuhan Jambi, pembangunan Bandar Udara Sulthan Taha Jambi menuju Bandar Udara kelas internasional, penyelesaian pembangunan pelayanan jaringan telepon dan nir kabel sampai ke desa, penerapan konsep Jambi Cyber Province, peningkatan ketersediaan air bersih, dan kualitas sanitasi lingkungan T A H A P K E T IG A (2 0 1 5 -2 0 1 9 ) 1. Pembangunan industri: dibangun pusat promosi berupa Jambi Expo Center di Kota Jambi
2. Pembangunan
infrastruktur: persiapan pembangunan jalan layang dan jembatan Batanghari III, pengembangan Pelabuhan Muara Sabak, Pelabuhan Kuala Tungkal, Pelabuhan Talang Duku dan Pelabuhan Samudera Ujung Jabung, pengembangan Bandar Udara Sulthan Taha Jambi, Bandar Udara Depati Perba Sungai Penuh dan Bandar Udara Muara Bungo menuju Bandar Udara nasional yang berkualitas, penyelesaian
pembangunan pelayanan jaringan telepon dan nir kabel sampai ke desa, penerapan konsep Jambi Cyber Province, peningkatan ketersediaan air bersih, dan kualitas sanitasi lingkungan
TAHAPAN DAN PRIORITAS
TAHAPAN DAN PRIORITAS BARU
LAMA T A H A P K E E M P A T (2 0 2 0 -2 0 2 5) pengembangan infrastruktur: pengembangan Pelabuhan Samudera Muara Sabak, Pelabuhan Kuala Tungkal, Pelabuhan Talang Duku dan Pelabuhan Jambi sudah terealisir, Bandar Udara Sulthan Taha Jambi sudah berstatus Bandar Udara internasional, pelaksanaan konsep Desa Punya Internet (Desa Pinter) tahun 2025, pelaksanaan konsep Jambi Cyber Province, peningkatan ketersediaan air bersih, dan kualitas sanitasi lingkungan
T A H A P K E E MP A T (2 0 2 0 -2 0 2 5 ) Pengembangan infrastruktur: membangun jalan dan jembatan yang berkualitas melalui terealisasinya pembangunan jalan dan jembatan Batanghari III, Pengembangan Pelabuhan Muara Sabak, Pelabuhan Kuala Tungkal, Pelabuhan Talang Duku dan pembangunan Pelabuhan Samudera Ujung Jabung sudah terealisi, pengembangan Bandar Udara Sulthan Taha Jambi menjadi Bandar Udara internasional dan pengembangan Bandar Udara Muaro Bungo dan Bandar Udara Depati Parbo menjadi Bandar Nasional yang berkualita, pelaksanaan konsep Desa Punya Internet, pelaksanaan konsep Jambi Cyber Province, peningkatan ketersediaan air bersih, dan sanitasi lingkungan yang
1. Seluruh pelaksana pembangunan daerah
mempunyai beban dan tanggung jawab
bersama Pemerintah Provinsi Jambi untuk
mengimplementasikan visi dan misi daerah
dalam pembangunan selama dua puluh
tahun.
2. Setiap pemerintah harus menyusun
Rencana Pembanguan Jangka Panjang (RPJP)
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah yang berpedoman
pada RPJP daerah Provinsi Jambi Tahun
2005-2025.
Kaidah Pelaksanaan
3. Untuk melaksanakan RPJP Daerah Provinsi Jambi tahun
2005-2025, maka perlu dilakukan pentahapan sebagai berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi
Jambi untuk tahap pertama dilaksanakan pada tahun
2005-2009 menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah Provinsi Jambi periode 2005-2009.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi
Jambi untuk tahap kedua dilaksanakan pada tahun 2010-2014
menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah Provinsi Jambi periode 2010-2014.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi
Jambi untuk tahap ketiga dilaksanakan pada tahun 2015-2019
menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah Provinsi Jambi periode 2015-2019.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi
Jambi untuk tahap keempat dilaksanakan pada tahun
2020-2025 menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah Provinsi Jambi periode 2020-2025.
Lanjutan……
5. Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan
RPJP Daerah Provinsi Jambi tahun 2005-2025,
maka dilaksanakan evaluasi terhadap RPJP
daerah setelah tahap pertama dan tahap kedua
dilaksanakan sehingga pelaksanaan terhadap
tahap ketiga dan keempat merupakan hasil
Revisi RPJP daerah Provinsi Jambi.
4. Dokumen RPJP dan RPJM Daerah merupakan
dokumen yang dijadikan bahan penyusunan
RKPDaerah Provinsi Jambi dan Rencana
Strategis SKPD di lingkungan Provinsi Jambi.
Lanjutan……
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jambi Tahun 2005-2025 yang berisi isu-isu strategis, visi, misi, arah kebijakan dan tahapan beserta prioritas pembangunan daerah, merupakan pedoman bagi pemerintah daerah dan masyarakat didalam penyelenggaraan pembanguan Provinsi Jambi selama 20 tahun sebagai bagian integral dari pembangunan Nasional. RPJPD ini juga menjadi arah dan pedoman didalam penyusunan RPJP Daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Jambi, penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahunan. Keberhasilan pembangunan daerah Provinsi
Jambi dalam mewujudkan visi JAMBI YANG MAJU, MANDIRI, ADIL
DAN SEJAHTERA, yang perlu didukung oleh :
(1) Komitmen yang kuat dari kepemimpinan yang transparansi,
akuntabel dan demokratis;
(2) Konsistensi dalam kebijakan dan implementasinya;
(3) Partisipasi masyarakat dan dunia usaha secara aktif;
(4) Kerjasama yang baik antara pemerintah Provinsi dengan pemerintah
kabupaten/Kota dan antara pemerintah dengan swasta.