• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya mengembangkan pemikiran-pemikiran yang kreatif dan aplikatif dalam bidang teknologi sekaligus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya mengembangkan pemikiran-pemikiran yang kreatif dan aplikatif dalam bidang teknologi sekaligus"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam upaya mengembangkan pemikiran-pemikiran yang kreatif dan aplikatif dalam bidang teknologi sekaligus perwujudan peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama mahasiswa, maka diperlukan suatu wahana yang tepat untuk mewujudkannya. Berangkat dari ide tentang pembuatan kegiatan yang edukatif, inovatif, kreatif serta menarik, pada Kreativitas Mesin Brawijaya tahun ini, akan diadakan acara Brawijaya Copter Competition 2016, Brawijaya Copter Competition 2016 merupakan kegiatan perintis yang diharapkan dapat membantu pengembangan teknologi kedirgantaraan dalam bidang Quadcopter.

Dewasa ini Quadcopter dirasa masih asing bagi masyarakat dan dipandang hanya mampu digunakan untuk hal riset dan memakan biaya yang sangat mahal. Dengan diadakan acara Brawijaya Copter Competition 2016 diharapkan mampu memperkenalkan Quadcopter pada masyarakat dan mengubah perspektif masyarakat bahwa Quadcopter pun bisa menjadi daya tarik hiburan tersendiri dengan biaya murah namun juga dapat dimanfaatkan fungsinya seperti sebagai alat yang berguna bagi masyarakat, contohnya alat pemetaan wilayah, alat ekslporasi daerah tak terjangkau, bahkan sebagai alat bantu dalam pembibitan atau pemupukan di bidang pertanian.

Pada era sekarang masyarakat cenderung kurang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, padahal ilmu pengetahuan dan teknologi ini mampu membuat manusia merasakan kemudahan dalam beraktivitasnya, hingga lebih efektif serta efisien. Dengan harapan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka diperlukan suatu wadah yang tepat untuk mewujudkannya. Kreativitas Mesin Brawijaya 2016 yang akan dilaksanakan ini adalah komitmen dari Fakultas Teknik Mesin Universitas Brawijaya dalam memenuhi fungsinya baik sebagai penyelenggara pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat.

(3)

Pada tahun ini kami mencoba memulai berinovasi dengan regulasi dari kompetisi yang menitik beratkan pada desain konstruksidan skill pilot copter dalam mengendalikan serta kemampuan memanfaatkan camera pada Quadcopter, namun tentunya tetap pada kriteria dasar dari kompetisi ini sendiri yaitu kreatif dan inovatif dengan adanya berbagai ide baru seputar konstruksi serta pengetahuan tentang aerodinamika.

Brawijaya Copter Competition 2016 merupakan kegiatan perintisdi mana pengembangannya dapat menjadi landasan dalam Brawijaya Copter Competition selanjutnya,serta mampu memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.2 Tujuan

Tujuan Brawijaya Copter Competition 2016 adalah:

1. sebagai sarana untuk mengajak, mendidik dan menarik minat mahasiswa dalam rangka menyiapkan bibit unggul peneliti dan ahli robotika di bidang kedirgantaraan untuk kemajuan dan kemandirian Bangsa Indonesia

2. Menumbuh-kembangkan dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa di Perguruan Tinggi dalam bidang teknologi kedirgantaraan khususnya pada quadcopter

3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pengembangan rancang bangun kontsruksi pada quadcopter

4. Meningkatkan kemampuan atau skill pilot dalam mengendalikan quadcopter dalam bidang aerobatic dan aerial fotografi

1.3 Sasaran Kegiatan

Adapun sasaran kegiatan Brawijaya Copter Competition 2016 yang meliputi: 1. Mahasiswa perwakilan civitas akademika perguruan tinggi di Indonesia. 2. Masyarakat sebagai pihak yang memanfaatkan teknologi quadcopter

(4)

1.4 Tema

Brawijaya Copter Comptetion 2016 ini merupakan kompetisi pertama untuk wahana aerial semi otomatis yang diadakan di Universitas Brawijaya pada acara puncak Kompetisi Mesin Brawijaya. Pada penyelenggaraan event ketiga tahun ini, Brawijaya Copter Competition mengambil konsep “Inovasi Dunia Kedirgantaraan Dengan Quadcopter

Berteknologi Control Semi Otomatis sebagai sarana pembantu pekerjaan manusia” Kompetisi rancang bangun wahana quadcopter melalui ajang Brawijaya Copter Comptetion 2016 ini diharapkan dapat menjadi salah satu media pemercepat dalam memasyarakatkan teknologi kedirgantaraan di kalangan mahasiswa dan perguruan tinggi.

(5)

BAB II

DESKRIPSI KEGIATAN

2.1. Tentang BCC

Pada Brawijaya Copter Competition 2016 terdapat dua misi: 1. Misi Take Off, Flying dan Landing

Wahana quadcopter dituntut untuk dapat melakukan take off dari posisi awal kemudian menuju ke zona landing dengan jarak lintasan antara zona take off dengan zona landing sejauh 20 meter. Saat menuju zona landing wahana harus memasuki sebuah ruangan yang didalamnya terdapat penghalang. Wahana dapat melewati rintangan dalam ruang dengan memanfaatkan camera dari quadcopter. Proses penilaian dalam misi ini yakni wahana peserta dapat mencapai zona landing dengan waktu secepat mungkin dan mendarat pada zona setepat mungkin.

2. Misi Aerobatik dan Angkut Beban

Dimana wahana menjalankan misi untuk dapat melewati beberapa rintangan dengan jenis yang berbeda yakni 3 buah tiang vertikal dengan ketinggian masing- masing 2,5 m dan wahana dituntut untuk dapat melewatinya dengan arah berselingan atau (zig-zag) kemudian dilanjutkan melewati 3 buah tiang pada posisi horizontal dengan ketinggian 2,5 m dengan arah naik turun serta membawa beban angkut berupa balok seberat 250 gram yang digantung pada pengait berupa rantai dan dapat melakukan landing beban pada tempat yang telah ditentukan secara tepat. Dalam misi ini peserta harus mengangkut beban dan akan mendapatkan poin jika dapat melewati satu rintangan tanpa menyentuh arena atau rintangan, mendapatkan pengurangan poin untuk setiap kali menyentuh arena atau rintangan dan tidak mendaptkan poin jika menyentuh arena dan atau rintangan > 1 kali pada rintangan yang sama. Peserta yang melakukan misi tanpa membawa beban tidak akan mendapatkan poin. Peserta yang melakukan Landing beban dengan tepat pada zona landing beban ( tidak melewati zona landing beban ) akan mendapat tambahan poin Wahana harus melewati seluruh rintangan untuk landing beban. Proses penilaian diakumulasi dari jumlah poin yang didapat saat melewati rintangan dengan total nilai waktu tempuh wahana untuk dapat menyelesaikan semua rintangan

(6)

2.2. TIMELINE ACARA

No Kegiatan Hari*) Tanggal*) Tempat*)

1 Pendaftaran Online Peserta 10 September – 21

Oktober 2016

Himpunan

Mahasiswa Mesin FT UB Malang

2 Pengumpulan Desain Wahana 10 September - 21

Oktober 2016

Himpunan

Mahasiswa Mesin FT UB Malang 3 Pengumuman Peserta yang

lolos Seleksi

24 Oktober 2016 Himpunan

Mahasiswa Mesin FT UB Malang 4 Pengumuman peserta yang

mengikuti Brawijaya Copter Competition 2016

25 Oktober 2016 Himpunan

Mahasiswa Mesin FT UB Malang 5 Daftar Ulang Peserta ( On site )

Presentasi dan Techincal Meeting

25 November 2016 Gedung 2 Teknik Mesin FT UB

6 Kompetisi 26 – 27 November

2016

Lapangan Rampal Kota Malang *) Dapat berubah sewaktu – waktu dengan pemberitahuan terlebih dahulu

(7)

2.3. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Brawijaya Copter Competition 2016 yang diselenggarakan oleh jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya ini akan dilaksanakan pada :

Hari : Sabtu s/d Minggu

Tanggal : 26 s/d 27 November 2016 Tempat :

1. Gedung 2 Teknik Mesin Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono, Malang (Presentasi dan Validasi, Tanggal 25 November 2016)

(8)

BAB III PESERTA

3.1 Ketentuan Peserta

a. Tim peserta lomba adalah mahasiswa Angkatan 2013 – 2015 S1, D3, Poltek, Sekolah Tinggi Teknik (STT) se-Indonesia. ( dengan menyertakan Kartu Identitas Mahasiswa sebagai lampiran pada registrasi online )

b. Setiap tim beranggotakan tiga orang dan satu orang merangkap sebagai manager. c. Manager sebagai penghubung peserta dan panitia.

d. Manager sebagai saksi saat proses penghitungan waktu terbang dan penilaian saat misi sedang berlangsung pengukuran jarak sasaran yang dilaksanakan.

e. Setiap universitas maksimal mengirimkan 2 tim.

f. Biaya Pendaftaran Rp.750.000 (sudah termasuk konsumsi, atribut dan penginapan 1 Tim) dibayar setelah lolos seleksi ke rekening BRI KMB 0579-01-023977-50-6 a/n : Jhordan Rizal P

3.2. Registrasi Peserta

Seluruh peserta Brawijaya Copter Competition 2016 wajib melakukan registrasi baik secara (online) maupun secara langsung (onsite) di tempat pelaksanaan.

Registrasi On Line

Registrasi Online untuk seluruh calon peserta Brawijaya Copter Competition 2016 akan digunakan sebagai panduan panitia untuk menentukan jumlah peserta keseluruhan pada saat kompetisi. peserta dapat melakukan registrasi On line dengan cara mengisi form pendaftaran dan mengupload kelengkapan pada website KMB 2016 dengan alamat (http://kmb.ub.ac.id/daftarbcc/) paling lambat tanggal 21 Oktober 2016

Setelah melakukan registrasi, peserta selanjutnya mengirimkan desain serta mencantumkan spesifikasi Elektrik dan material Frame yang sudah sesuai regulasi dalam bentuk pdf ke bcc2016.kmb@gmail.com untuk diseleksi.

(9)

Kriteria penilaian desain adalah :

- Kesesuaian dimensi wahana dengan dimensi yang ditentukan panitia - Estetika desain

- Spesifikasi Elektrik sesuai Regulasi Panitia

- Fungsional desain ( Konstruksi dan Material Frame )

Pengumuman hasil seleksi peserta akan diumumkan di web KMB serta dikirim ke email dan no HP ketua kelompok dari masing - masing tim.

Bagi peserta yang lolos seleksi sebagai verifikasi pendaftaran bisa melakukan pembayar biaya pendaftaran ke rekening BRI KMB 0579-01-023977-50-6 a/n : Jhordan Rizal P dan mengirimkan bukti transfer ke email bcc2016.kmb@gmail.com paling lambat tanggal 10 November 2016

CATATAN :

- Dimohon bagi para calon peserta untuk membaca dengan teliti syarat dan ketentuan pendaftaran.

- Setelah mengirim berkas ( melakukan pendaftaran On Line, Mengirim Desain, dan melakukan pembayaran wajib melakukan konfirmasi ke no HP : 082245970351

- Apabila setelah lolos seleksi peserta tidak dapat atau tidak jadi mengikuti kompetisi konfirmasi selambat – lambatnya tanggal 14 November 2016

- Wahana yang digunakan saat perlombaan harus sesuai desain yang dikirim, apabila ada perubahan desain harap konfirmasi ke pihak panitia secepatnya, apabila saat perlombaan wahana tidak sesuai desain maka akan didiskualifikasi

(10)

Registrasi Langsung / On Site

Registrasi langsung diwajibkan bagi seluruh calon peserta yang telah lolos seleksi, registrasi secara langsung dilakukan pada :

Hari / Tanggal : Jumat / 25 November 2016 Pukul : 08.00 – 11.30

Tempat : Gedung 2 Teknik Mesin FT-UB Fakultas Teknik

Universitas Brawijaya Jl. Jl. MT. Haryono, Malang

(11)

3.3. JADWAL PESERTA

tanggal 25 November 2016

pukul 08.00 - 09.00 WIB : peserta tiba di gedung Mesin2 Teknik Mesin Universitas Brawijaya serta mengisi daftar hadir.

pukul 09.00 – 11.30 WIB : peserta melakukan daftar ulang on site dan pembagian atribut

pukul 11.30 - 13.30 WIB : Ishoma pukul 14.00 - 17.00 WIB : presentasi

pukul 19.00 - 21.00 WIB : peserta melakukan Technical Meeting kompetisi bersama panitia, validasi dan pengundian no urut test flight.

tanggal 26 November 2016

pukul 07.00 - 07.30 WIB : peserta tiba di gedung Fakultas Teknik Universitas

Brawijaya serta mengisi daftar hadir. Pukul 07.30 – 09.00 WIB : Test Flight

pukul 09.00 - 16.00 WIB : kompetisi dilaksanakan sesuai rundown acara (ditentukan kemudian)

tanggal 27 November 2016

pukul 07.00 - 07.30 WIB : peserta tiba di gedung Fakultas Teknik Universitas

Brawijaya serta mengisi daftar hadir. Pukul 07.30 – 09.00 WIB : Test Flight

pukul 09.00 - 16.00 WIB : kompetisi dilaksanakan sesuai rundown acara (ditentukan kemudian)

(12)

BAB IV KOMPETISI 4.1. Spesifikasi dan Dimensi Wahana

1. Setiap tim peserta harus membuat sebuah wahana Quadcopter, yaitu sebuah wahana terbang semi otomatis yang memiliki ukuran motor to center tidak lebih dari 350 mm dan berat total maksimum 2 kg dengan 4 buah penggerak (motor elektrik brush atau brushless) dan 4 buah propeller.

2. Wahana harus memiliki tanda berupa titik yang jelas pada titik CG (Center Gravity)-nya 3. Wahana dilarang menggunakan airframe atau rangka yang sudah dijual di pasaran

(pabrikan komersial) dan diharuskan merupakan buatan sendiri.

4. Tidak ada batasan untuk jenis konstruksi dan bahan frame yang digunakan pada wahana.

5. Jenis batarei yang digunakan adalah Lithium Polymer (Li-Po), Nickel Metal Hydride (Ni-MH) atau Nickel Cadmium (Ni-Cd) yang diperbolehkan, dengan daya maksimal 4000 mAh 3 cell. Untuk batrai camera maksimal 1300 mAh.

6. Maksimal 2 buah baterai yang diperbolehkan terpasang pada wahana ketika pelaksanaan misi berlangsung, yaitu batrei copter dan baterai camera copter.

7. Peserta diwajibkan untuk membawa (minimal) 1 unit baterai cadangan, baterai cadangan juga akan divalidasi oleh panitia. Batrai cadangan yang divalidasi panitia maksimal 3 unit

8. Komponen tambahan / Accessory buatan sendiri atau Komponen tambahan / Accessory yang dijual dipasaran diijinkan.

9. Tidak diijinkan terdapat modifikasi terhadap komponen-komponen elektronik utama (motor elektrik, electronic speed controller, receiver / transmitter, dan baterai)

10.Sistem propulsi menggunakan empat buah motor elektrik brushless (out-runner / in-runner) dengan masing – masing daya pada motor maksimal sebesar 1000 kV

11.Menggunakan propeller dengan bahan bebas kecuali bahan logam atau kayu, dan atas pertimbangan keamanan dan keselamatan tidak diperbolehkan menggunakan propeller buatan sendiri.

(13)

12.Setiap tim peserta diperbolehkan untuk menggunakan sistem navigasi jenis apapun, selama tidak berpotensi mengganggu dan membahayakan keselamatan wahana ataupun lingkungan.

13.Flight Control Board yang digunakan hanyalah Flight Control Board yang telah ditentukan oleh panitia.(terlampir)

14.Untuk kelengkapan misi 2, peserta diwajibkan mendesain pengait untuk wahana masing – masing. Desain pengait dibebaskan kepada peserta dengan ketentuan pengait harus sesuai spesifikasi dari panitia yaitu jarak antara wahana dengan beban angkut adalah 35 cm, dengan toleransi ± 5 cm ( lihat pada 4.7 desain angkutan, pengait dan arena ).

(14)

4.2. Foto dan Desain Wahana

Gambar 4.1 Foto Quadcopter

(15)

Gambar 4.3 Dimensi Quadcopter (Satuan mm)

(16)

4.3 Presentasi dan Validasi

Semua peserta yang telah terdaftar dalam kompetesi Brawijaya Copter Comptetion 2016 diwajibkan untuk melaksanakan presentasi pada hari pertama, peserta diberikan waktu selama 10 ( sepuluh ) menit untuk mempresentasikan desain wahana yang telah dibuat dalam bentuk poster,video maupun power point yang telah dipersiapkan sebelumnya di hadapan dewan juri.

Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Segala urusan keuangan menyangkut pembuatan wahana, poster, dan lain sebagainya bukan merupakan tanggung jawab panitia.

Beberapa aspek yang dinilai untuk Presentasi dan Tanya Jawab :  Desain: konstruksi mekanik, estetika, dan elektronika

 Spesifikasi Wahana

 Konsep dan Proses Manufaktur

 Aspek Keselamatan dan sistem fail-safe

 Keterkaitan dengan Tema Brawijaya Copter Comptetion 2016.

Peserta dapat menunjukkan kepada juri bahwa wahananya sudah layak terbang dan layak menjalankan misi melalui bukti rekaman video uji terbang. Serta mendeklarasikan apakah mode terbang wahananya sudah memenuhi aspek Keamanan dan Keselamatan bagi wahana maupun lingkungan.

Presentasi dilakukan sebagai syarat mengikuti kompetisi dan perebutan kategori BEST DESAIN. Jumlah poin presentasi tidak akan di akumulasikan dengan jumlah poin misi

Setelah peserta melakukan presentasi lalu dilakukan Proses Validasi. yaitu sebuah tahapan inspeksi untuk memastikan kelayakan wahana quadcopter untuk dapat menjalankan misi dengan pertimbangan utama yakni faktor keamanan dan keselamatan. Dalam proses validasi ini pihak panitia akan melakukan pengecekan kesesuaian spesifikasi wahana terhadap ketentuan panitia.

Hal-hal yang diperhatikan dalam Proses Validasi adalah:

 Wahana harus memenuhi aspek kelayakan, yakni keselamatan dan keamanan penerbangan, baik dari fungsionalitas sistem-sistem, bagian-bagian yang berbahaya, dan lain-lain.

(17)

 Berat wahana, yakni berat quadcopter beserta semua komponen yang terpasang di dalamnya, seperti sistem propulsi, navigasi dan sistem avionik. sudah memenuhi standar yang ditentukan panitia

 Dimensi wahana yakni panjang motor to center sesuai dengan ketentuan panitia  Setelah Presentasi dan Proses Validasi, peserta DILARANG memodifikasi

rancangan wahananya. Peserta akan didiskualifikasi jika melakukan modifikasi wahana setelah Proses validasi.

 Untuk menjunjung tinggi nilai sportifitas, wahan yang telah divalidasi akan disimpan oleh panitia dan disaksikan oleh manager tim

4.4 Mekanisme Pelaksanaan Validasi

1. Validasi dilaksanakan tiga kali, yaitu:

1. Setelah tim melaksanakan presentasi. ( Kesepakatan peserta ) 2. Sebelum perlombaan Malam hari di hotel ( Kesepakatan peserta ) 3. Saat Perlombaan

2. Pada Validasi pertama, hanya dilakukan pengecekan spesifikasi wahana untuk mengetahui kesesuaian wahana dengan ketentuan panitia, perserta masih diperkenankan melakukan perubahan atau perbaikan wahana sampai Validasi kedua.

3. Pada Validasi kedua apabila terdapat ketidaksesuaian wahana dengan peraturan panitia maka peserta diberi waktu pembenahan maksimal sampai pukul 23.00 WIB pada hari yang sama.

4. Apabila pada saat validasi ketiga sebelum perlombaan wahana masih tidak sesuai dengan peraturan panitia maka peserta diberi waktu 10 menit untuk melakukan pembenahan dan gilirannya dilewati,selanjutnya dilakukan pemanggilan kepada peserta yang dilewati (peserta x), apabila peserta tersebut belum selesai melakukan pembetulan sesuai peraturan, maka peserta x akan didiskualifikasi.

5. Pada saat Validasi dilakukan pengecekan sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan.

(18)

7. Peserta DILARANG memodifikasi rancangan wahananya. Peserta akan didiskualifikasi jika melakukan modifikasi pada wahana yang telah lulus Proses validasi.

8. Wahana yang telah divalidasi akan disimpan oleh panitia dan disaksikan oleh manager tim

4.5 Poster

pada saat kompetisi Peserta diwajibkan menyiapkan poster berukuran A2 yang memuat informasi-informasi sebagai berikut:

 Identitas Tim  Konsep Desain  Spesifikasi Wahana

 Konsep dan Proses Manufaktur

 Aspek Keselamatan dan Sistem fail-safe

4.6 Kompetisi

Mekanisme Test Flight : Nomor urut test flight akan diundi setelah technical meeting. Test Flight dimulai pukul 07.30 – 09.00. Test flight ini bersifat tidak wajib jadi peserta diperbolehkan tidak mengikuti test flight.

Setiap tim peserta diharuskan menyelesaikan 2 misi, yang terdiri dari : 1. Misi I : Take Off, Flying dan Landing

1. Melakukan Take off wahana di area Take off dengan ukuran area take off 100 cm X 100 cm.

2. Wahana harus terbang memasuki ruang misi yang didalamnya terdapat penghalang dan harus dilewati dengan cara melihat dengan camera wahan untuk mecapai zona landing 3. Melakukan Landing pada zona Landing. Zona Landing berbentuk lingkaran yang

terbagi menjadi 5 zona,zona A,B,C,D,dan E,dengan selisih diameter tiap zona 30 cm dan masing masing zona terdapat poin tersendiri, dan wahana akan mendapatkan poin semakin besar jika wahana mampu landing di zona yang semakin mendekati titik pusat area landing dan semakin jauh wahana melakukan pendaratan dari titik pusat zona landing maka semakin kecil poin yang akan didapat (lihat gambar 4.8).

(19)

4. Jika peserta tidak memasuki ruangan maka tidak akan mendapatkan poin pada misi ini 5. Peserta diberikan waktu 5 menit untuk menjalankan misi, apabila melebihi waktu yang

disediakan maka tidak akan medapatkan poin apapun. 6. peserta diberi kesempatan 3 kali trial.

7. Waktu pelaksanaan misi mulai dihitung sejak wahana take off lalu ada instruksi dari aba – aba wasit. Waktu dihentikan ketika wahana sudah dinyatakan landing (wahana mendarat dan motor wahana dihentikan).

8. Selama wahana mengudara, pilot dan anggota team tidak diperbolehkan memasuki area misi. Pilot dan anggota team hanya diperbolehkan berada pada area pilot dan melihat layar yang menampilkan gambar camera wahananya ( area pilot hanya berada disatu titik dekat zona landing ) Apabila terjadi kecelakaan pada wahana, prosedur pengambilan wahana akan dijelaskan pada bagian Kecelakaan Wahana (Crash).

9. Untuk prosedur apabila terjadi crash ketika pelaksanaan misi berlangsung di area misi, maka pilot atau asisten diwajibkan melapor terlebih dahulu kepada wasit, dan kemudian dengan didampingi wasit, perwakilan tim peserta dapat mengambil wahana kembali dari lokasi crash ke landasan. Setelahnya, perwakilan dari tim peserta diwajibkan melaporkan kepada wasit apakah wahana akan melanjutkan misi atau tidak. Apabila akan melanjutkan misi, wahana diwajibkan melakukan peluncuran/tinggal landas lagi dari area launch .

10.Setelah waktu yang disediakan pada misi I telah habis, perwakilan tim peserta didampingi wasit untuk memindahkan wahananya dari zona landing ke zona meja peserta.

11.Perbaikan yang diperbolehkan hanya untuk mengembalikan wahana ke kondisi semula,peserta tidak diperbolehkan melakukan modifikasi yang menyimpang dari desain semula

12.Peserta akan dinyatakan gagal jika wahana mengudara di luar area perlombaan selama lebih dari 1 menit.

13.Peserta dilarang menyentuh wahana selama misi sedang berlangsung kecuali dengan ijin wasit.

14.Misi ini dilakukan dengan menggunakan kamera.

(20)

2. Misi II : Aerobatic dan Angkut Beban

1. Melakukan Take off wahana di area Take off . Saat Take off wahana diharuskan mengangkut beban berubentuk kubus seberat 250 gram dengan dimensi yang telah ditentukan pada regulasi. Pengangkutan beban dilakukan dengan cara mengaitkan pengait ke beban. ( Pengait didesain oleh masing masing tim sesua dengan wahananya dengan mengacu pada ketentuan panitia )

2. Wahana terbang lalu mengambil angkutan dengan cara dikait dengan pengait. Wahana melewati rintangan disediakan 2 buah rintangan yang terdiri dari 3 buah tiang vertikal dengan ketinggian masing- masing 2,5 m dan wahana dituntut untuk dapat melewatinya dengan arah berselingan atau (zig-zag) kemudian dilanjutkan melewati 3 buah tiang pada posisi horizontal dengan ketinggian 2,5 m dengan arah naik turun untuk rintangan tersebut. Jarak antara zona take off dengan zona landing beban sejauh 20 meter.

3. Setelah melewati rintangan, wahana diharuskan meletakkan angkutan/beban pada zona landing angkutan dengan ukuran 1 m x 1 m. Zona landing berbentuk persegi. 4. Melakukan Landing angkutan pada zona Landing angkutan. Zona Landing berbentuk

persegi, jika beban angkutan tidak melewati dan tidak menembus zona Landing maka akan mendapatkan tambahan poin, tetapi jika beban angkutan menyentuh garis tepi zona landing maka akan mendapatkan tambahan poin lebih sedikit.

5. Jika wahana melakukan landing angkutan atau angkutan menyentuh area diluar zona landing angkutan pada misi II, maka peserta tidak mendapatkan poin tambahan 6. Misi mengangkut beban dan aerobatic dilakukan dengan aturan : takeoff – angkut

beban – aerobatic – landing beban – kembali ke zona take off tanpa aerobatic – landing wahana, angkutan tidak boleh menyentuh rintangan. Wahana diharuskan melewati semua rintangan sebelum landing beban.

7. Saat Mengambil beban / angkutan wahan diperbolehkan menyentuh tanah, tetapi setelah beban terkait / saat melewati rintangan baik beban atau wahana tidak boleh menyentuh tanah.

8. Peserta diberikan waktu sampai 5 menit untuk menjalankan misi. Apabila melebihi batas waktu maka peserta dianggap gagal dan hanya mendapat poin rintangan yang telah dilewati saja.

(21)

9. peserta diberi kesempatan 3 kali trial.

10. Waktu pelaksanaan misi mulai dihitung sejak wahananya mulai take off untuk melaksanakan misi dan waktu dihentikan ketika wahana sudah dinyatakan landing (wahana mendarat dan motor wahana dihentikan).

11. Selama wahana mengudara, pilot dan anggota team tidak diperbolehkan memasuki area misi. Pilot dan anggota team hanya diperbolehkan berada pada area pilot atau area Launch . Apabila terjadi kecelakaan pada wahana, prosedur pengambilan wahana akan dijelaskan pada bagian Kecelakaan Wahana (Crash).

12. Untuk prosedur apabila terjadi crash, baik wahana atau angkutan ketika pelaksanaan misi berlangsung di area misi, maka pilot atau asisten diwajibkan melapor terlebih dahulu kepada wasit, dan kemudian dengan didampingi wasit, dua orang perwakilan tim peserta dapat mengambil wahana kembali dari lokasi crash ke landasan. Setelahnya, perwakilan dari tim peserta diwajibkan melaporkan kepada wasit apakah wahana akan melanjutkan misi atau tidak. Apabila akan melanjutkan misi, wahana diwajibkan melakukan peluncuran/tinggal landas lagi dari area takeoff dan beban yang telah jatuh akan diulang kembali ke tempat awal pengangkutan .

13. Apabila hanya angkutan yang terjatuh saat misi maka bisa di kait lagi tetapi akan mendapatkan pengurangan poin.

14. Setelah waktu yang disediakan pada misi I telah habis, perwakilan tim peserta didampingi wasit untuk memindahkan wahananya dari zona take off ke zona meja peserta.

15. Perbaikan yang diperbolehkan hanya untuk mengembalikan wahana ke kondisi semula,peserta tidak diperbolehkan melakukan modifikasi yang menyimpang dari desain semula

16. Peserta akan dinyatakan gagal jika wahana mengudara di luar area perlombaan selama lebih dari 1 menit.

17. Peserta dilarang menyentuh wahana selama misi sedang berlangsung kecuali dengan ijin wasit.

(22)

4.7 Desain Angkutan, Pengait dan Arena

Gambar 4.4 Desain Angkutan 3D dan 2D Misi II Keterangan

Dimensi : Kubus 20 cm x 20 cm ( berat 250 gram)

Gambar 4.5 Pengait Misi II

Keteranagan :

Jarak wahana ke beban : 35 cm ( ketentuan panitia hanya jarak wahan ke beban )

Peserta dibebaskan untuk mendesain pengait beban dan talinya yang dipasang di wahana masing masing

(23)

1. Misi I : Take off , flying dan landing

Gambar 4.6 Desain Arena 3D Misi I

Keterangan :

Label Nama

A Zona Take off

B Zona Misi

C Zona Landing

D Zona Pilot

(24)

Gambar 4.7 Dimensi Arena 2D Misi I Keterangan :

(25)
(26)

2. Misi I : Aerobatik dan angkut beban

Gambar 4.9 Desain Arena 3D Misi I

Keterangan:

Label Nama

A Zona Take Off dan Landing wahana

B Beban

C Zona Misi

D Zona Landing Beban

(27)

Gambar 4.10 Dimensi Arena Misi I Keterangan :

(28)

4.8 Format Penilaian

1. Misi I, take off, flying dan landing

1. Format penilaian misi I yaitu penjumlahan poin misi dan akumulasi waktu, 2. Perhitungan poin waktu menggunakan rumus:

3. Perhitungan poin misi adalah sebagai berikut:

- Poin misi Maksimal yang bisa diperoleh peserta adalah 600 poin

- Take off : poin untuk Take off akan ditentukan oleh masing - masing juri dengan interval poin antara 50 - 100 untuk masing - masing juri

- Landing : Wahana telah dianggap melakukan Landing apabila wahana tersebut telah menyentuh tanah dan konstan di suatu titik hingga mesin wahana dimatikan,

pemberian poin Landing disesuaikan dengan zona tempat wahana melakukan Landing, zona Landing terbagi menjadi zona A,B,C,D dan E masing - masing zona memiliki poin yang berbeda - beda yaitu: Zona A = 500 poin ; Zona B = 400 poin ; Zona C = 300 poin ; Zona D = 200 poin dan Zona E = 100 poin.apabila wahana peserta tidak dapat Landing di dalam zona yang disediakan maka nilai untuk kategori Landing adalah 0 poin.

- Wahana dinyatakan landing apabila wahana sudah mendarat di zona landing dan motor wahana sudah dihentikan

Zona yang dihitung adalah zona dimana titik CG (Center Gravity) dari quadcopter berada.

2. Misi II, Aerobatic dan Angkut Beban

1. Format penilaian misi II yaitu jumlah poin misi dan akumulasi waktu 2. Perhitungan poin waktu menggunakan rumus:

3. Perhitungan poin misi adalah :

- Poin misi Maksimal yang bisa diperoleh peserta adalah 1000 poin

(29)

- Apabila beban angkut jatuh saat menjalankan misi maka mendapatkan pengurangan sebesar 50 poin.

- poin misi dihitung jika wahana terbang dengan membawa angkutan dari jumlah rintangan yang mampu dilewati tanpa tersentuh, poin dari masing - masing rintangan bernilai 100 poin. ( rintangan berjumlah 6 )

- apabila wahana atau beban angkut menyentuh rintangan 1 kali maka poin untuk rintangan tersebut sebesar 50 poin.

- Landing angkutan: Wahana telah dianggap melakukan Landing angkutan apabila angkutan berupa kubus tersebut telah menyentuh tanah dan konstan di suatu titik hingga mesin pengait wahana sudah lepas dari beban , pemberian poin Landing angkutan disesuaikan dengan zona tempat wahana melakukan Landing angkutan, zona Landing angkutan berbentuk persegi dengan ukuran 1 m x 1 m, Apabila angkutan landing tanpa menyentuh garis tepi dari zona landing angkutan maka akan mendapatkan poin tambahan sebesar 300 poin, jika menyentuh garis tepi hanya mendapat poin tambahan sebesar 200 poin. Apabila angkutan tidak dapat Landing di dalam zona yang disediakan angkutan maka nilai untuk Landing angkutan adalah 0 poin.

- apabila wahana tidak melewati rintangan terlebih dahulu / langsung landing angkutan maka tidak mendapat poin Landing angkutan

- Wahana dinyatakan landing apabila wahana sudah mendarat di zona landing wahan dan motor wahana sudah dihentikan ( zona landing wahana sama dengan zona takeoff )

3. Format penilaian akhir yaitu :

[ Nilai misi I + Nilai misi II ]

(30)

4.9 Pemenang dan Penghargaan Hadiah

 Juara I : Trophy + Uang Tunai Rp 6.000.000,00  Juara II : Trophy + Uang Tunai Rp 4.000.000,00  Juara III : Trophy + Uang Tunai Rp 2.000.000,00

 Juara Desain konstruksi terbaik : Trophy + Uang Tunai Rp 1.000.000,00  Tiap peserta akan mendapatkan sertifikat penghargaan.

(31)

Penyelenggara :

HIMPUNAN MAHASISWA MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Sekretariat : JL. MT.HARYONO 167 Telp. 0341-583977 MALANG Website : http://kmb.ub.ac.id/

Telp. (0341) 583977 Fax : 0341-554291

Untuk Informasi atau Pertanyaan mengenai lomba ini, peserta dapat menghubungi : Email : contact.kmb.2016@gmail.com , bcc2016.kmb@gmail.com Website : http://kmb.ub.ac.id/

Gambar

Gambar 4.1 Foto Quadcopter
Gambar 4.3 Dimensi Quadcopter (Satuan mm)
Gambar 4.4 Desain Angkutan 3D dan 2D Misi II  Keterangan
Gambar 4.6 Desain Arena 3D Misi I
+5

Referensi

Dokumen terkait

mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

Tugas Pokok : Membantu Panitera dalam merencanakan dan melaksanakan pemberian pelayanan teknis di bidang administrasi perkara dan peradilan di lingkungan Pengadilan

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yangm jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Bangil diselaraskan dengan arah kebijakan

Kerajaan Amarasi memiliki morfologi wilayah yang bergelombang berupa perbukitan tandus. Permukiman di Amarasi awalnya tersebar di berbagai perbukitan yang dibangun berdekatan

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan dan melimpahkan segala karunia, nikmat dan rahmat Nya yang tak terhingga kepada penulis,

Terkait dengan hal tersebut di atas, maka telaah kurikulum menjadi salah satu parameter akademik yang senantiasa perlu dilakukan sehingga tingkat kompetensi mahasiswa

mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

Peserta didik dapat melakukan gerak dasar operan dada, operan atas kepala, dan operan pantul dalam bola basket dengan benar1. 