• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang selalu mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri setiap tahunnya. Bisa di bilang sebagai Negara terbanyak mengirimkan tenaga kerjanya ke luar negeri khususnya ke Korea. Namun, Korea merupakan Negara yang tidak sembarangan dalam menerima tenaga kerja asing di negaranya, sehingga berdasarkan adanya

Memorandum of Understanding(MoU) antara pemerintah Indonesia dan

Korea, 9 Oktober 2006 [7], tertulis bahwa Korea hanya menerima tenaga kerja Indonesia melalui program Government to Government (G to G)

melalui Employment Permit System (EPS) yang merupakan program yang tidak melibatkan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) maupun unsur swasta seperti PPTKIS ataupun Korean Federation of

Small or Medium Bussiness [9].

Untuk memenuhi program Government to Government (G to G)

tersebut, maka pemerintah melalui Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melakukan serangkaian penyeleksian khusus terhadap Calon Tenaga Kerja Indonesia yang akan di berangkatkan ke Korea guna menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas. Namun pada kenyataannya penginputan data hasil tes masih dilakukan secara manual dengan megirimkan file Excel berisi data hasil tes ke BNP2TKI untuk di data. Selain itu juga juga belum ada aplikasi yang menampung data semua hasil tes atau seleksi Calon Tenaga Kerja Indonesia yang ditampung dalam satu database, sehingga data yang tersimpan masih diragukan validitasnya. Hal ini sering sekali dimanfaatkan oleh oknum tertentu sehingga menyebabkan adanya kecurangan dalam proses penyeleksian. Untuk itu dibutuhkan sebuah

tools dalam bentuk aplikasi guna membantu pemerintah untuk

memperbaiki dan mengembangkan sistem lama menjadi lebih terstruktur. Oleh karena itu, dibangunlah sebuah aplikasi Sistem Informasi Penyeleksian Tenaga Kerja Indonesia Goverment to Goverment Korea di Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dimana dengan aplikasi ini dapat mengurangi adanya data yang masih diragukan validitasnya dalam serangkaian proses

(2)

penyeleksian Calon Tenaga Kerja Indonesia, sehingga Indonesia dapat mengirimkan lebih banyak tenaga kerja yang berkualitas khususnya ke Korea.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, didapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana aplikasi dapat menangani pendaftaran KLT (Korean Language Test) Calon Tenaga Kerja Indonesia

2. Bagaimana membangun suatu aplikasi yang dapat memvalidasi data Calon Tenaga Kerja Indonesia di BP3TKI

3. Bagaimana aplikasi dapat menangani proses penginputan data kelulusan KLT (Korean Language Test) Calon Tenaga Kerja Indonesia.

4. Bagaimana cara aplikasi agar dapat menangani penginputan data dari

medical check-Up terhadap Calon Tenaga Kerja Indonesia.

5. Bagaimana aplikasi dapat menangani proses absensi untuk mengikuti Preliminary training.

6. Bagaimana aplikasi dapat mengangani penginputan data polis asuransi Calon Tenaga Kerja Indonesia.

7. Bagaimana aplikasi dapat Transfer data ke system KTKLN.

1.3

Tujuan

Proyek akhir ini dibuat dengan tujuan untuk membuat aplikasi yang dapat: 1. menangani proses pendaftaran KLT (Korean Language Test).

2. menangani proses validasi data Calon Tenaga Kerja Indonesia oleh pihak BP3TKI.

3. menangani proses penginputan data kelulusan KLT(Korean Language Test).

4. menangani penginputan data medical Check-up oleh sarana kesehatan yang ditunjuk.

5. menangani proses absensi pada Preliminari Training. 6. menangani penginputan data polis asuransi.

7. secara otomatis dapat menangani transfer data ke system KTKLN.

1.4

Batasan Masalah

Sistem yang dibangun ini mempunyai batasan sebagai berikut:

1. Aplikasi yang dibangun berbasis website.

2. Aplikasi ini hanya ditujukan untuk menangani proses penempatan TKI ke korea.

(3)

4. Penginputan scan sidik jari (finger print) di lakukan melalui aplikasi yang berbeda.

5. Visa kerja di cetak oleh Kedutaan besar korea melalui system yang berbeda.

6. Kartu Tenaga Kerja Luat Negeri (KTKLN) di cetak oleh petugas BP3TKI melalui system yang berbeda.

7. Tidak akan membahas tentang aspek perangkat keras, koneksi internet, ataupun sosial dari hal-hal yang berkaitan dengan penyeleksian CTKI.

8. Aplikasi ini dibangun dengan bahasa pemrograman PHP, HTML, Javascript, XML dan My SQL sebagai basis datanya.

1.5

Metode Penyelesaian Masalah

Metodologi penyelesaian masalah dari aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi dan identifikasi masalah

Pada tahap ini, dilakukan observasi dan mengamati secara langsung proses penanganan terhadap penyeleksian Calon Tenaga Kerja Indonesia yang akan di berangkatkan ke Korea. Proses penanganan biasanya dilakukan secara manual dan belum terhubung dengan stakeholder seperti medical centre, asuransi dan stakeholder yang lainnya sehingga validitas data masih diragukan. Hal ini sering sekali dimanfaatkan oleh oknum tertentu sehingga menyebabkan adanya kecurangan dalam proses penyeleksian.

2. Pengumpulan data

Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi. Data yang dibutuhkan berupa data sample KLT(Korean Language Test) , dan data master seperti kode daerah di Indonesia, data jenis pekerjaan, data Balai Pelayanan Penempatan Dan Perlindungan TKI (BP3TKI) se-Indonesia dan data master lainnya. Data yang dibutuhkan didapatkan dari badan-badan maupun lembaga yang berhubungan dengan penyeleksian Calon Tenaga Kerja G to G Korea seperti BNP2TKI, BP3TKI, dan Sarana Kesehatan dengan membuat surat izin observasi dan penggunaan data yang di dapat dari Institut Teknologi Telkom.

(4)

Studi literatur dilakukan dengan mempelajari literatur atau sumber pembelajaran ilmiah yang dapat membantu dalam pembangunan proyek akhir ini. Literatur tersebut berupa pemahaman tentang bagaimana membuat perangkat lunak yang baik, ataupun mengenai tools yang akan digunakan dalam pembangunan proyek. Pada tahap ini telah didapatkan data yang akan digunakan untuk pengembangan aplikasi, kemudian dikumpulkan beberapa e-book, buku, dan browsing dari internet untuk keperluan studi literatur yang berkaitan dengan pengembangan aplikasi.. Tujuanya adalah untuk memperdalam permasalahan serta sebagai sebagai dasar dalam perancangan pembuatan perangkat lunak.

4. Pengembangan perangkat lunak

Aplikasi akan dibangun dengan model proses Rapid Application

Development serta menggunakan UML untuk mendokumentasikan,

menspesifikasikan, dan memodelkan sistem, proses tersebut melalui tahapan :

a. Business Modeling

Pada fase ini dilakukan identifikasi mengenai informasi apa saja yang dibutuhkan proses bisnis, informasi apa saja yang dihasilkan, siapa yang membuat informasi tersebut, informasi itu dibutuhkan siapa saja, dan siapa yang memproses informasi tersebut.

b. Data Modeling

Memperjelas use case yang ada dan menentukan arsitektur sistem yang akan digunakan serta mengimplementasikannya sebagai perwujudan dari arsitektur sistem software. Membuat detail rencana pelaksanaan proyek serta menghilangkan kemungkinan-kemungkinan terbesar yang memungkinkan timbulnya sebuah resiko. Setelah tahapan ini sudah dibuat arsitektur sistem yang dapat menyediakan fungsionalitas yang didukung sistem informasi.

c. Proses Modeling

Mengimplementasikan fitur yang disediakan oleh sistem informasi berbasiskan arsitektur yang sudah ditentukan dengan melakukan design dan coding. Pembuatan dilakukan secara

(5)

iterative sampai semua fitur di implementasikan. Setelah itu dilakukan pengujian.

d. Application Generation

Fase application generation diimplementasikan dengan penggunaan framework PHP dalam pembuatan aplikasi.

e. Testing and Turnover

Melakukan tes terhadap komponen-komponen yang telah dibuat, karena proses RAD mempergunakan kembali komponen yang sudah ada, maka beberapa komponen program telah teruji. Hal ini bisa mengurangi waktu pengujian secara keseluruhan, akan tetapi komponen harus tetap di uji.

5. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem informasi yang telah dibuat. Pengujian berfokus pada fungsionalitas yang ada dalam sistem. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dan kekurangan sistem serta untuk menguji apakah sistem sudah dapat memenuhi kebutuhan yang telah didefinisikan sebelumnya. Hasil pengujian dapat dijadikan acuan untuk tahap perbaikan sistem selanjutnya.

6. Punyusunan Dokumentasi

Setelah menyelesaikan seluruh tahap pembangunan Proyek Akhir diatas, tahap selanjutnya adalah pembuatan laporan akhir dan dokumentasi dari aplikasi yang telah dibuat dalam bentuk buku Proyek akhir. Buku tersebut berisi seluruh dokumentasi sistem yang dibangun, dari awal pembuatan hingga tahap pengujian secara lengkap dan terperinci. Hal ini berguna untuk pengembangan aplikasi dikemudian hari.

(6)

1.6

Sistematika Penulisan

Keseluruhan dari sistematika penulisan pada proyek akhir ini adalah sebagai berikut:

a. BAB I – PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode penyelesaian masalah, dan sistematika penulisan proyek akhir.

b. BAB II – LANDASAN TEORI

Menjelaskan tentang dasar-dasar teori yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak ini.

c. BAB III – ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bagian ini dilakukan analisa terhadap sistem yang dibuat untuk mendefinisikan kebutuhan perangkat lunak. Dilanjutkan dengan pembuatan Use-case diagram, Sequence diagram, Class diagram dll. d. BAB IV – IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bagian ini berisi perancangan perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya serta uji coba dari perangkat lunak yang telah dibangun.

e. BAB V – PENUTUP

Berisi kesimpulan dari keseluruhan proyek akhir dan saran tentang pengembangan perangkat lunak selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam konstruksi berkelanjutan tidak cukup hanya tiga aspek tersebut, namun harus dipikirkan pula aspek lain yaitu sumberdaya yang digunakan dalam proyek konstruksi, emisi

untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah dibuat berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, sumber segala kebenaran, sang kekasih tercinta yang tidak terbatas pencahayaan cinta-Nya bagi hamba-Nya, Allah Subhana Wata‟ala

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang kemudian dipergunakan sebagai sarana

Audit, Bonus Audit, Pengalaman Audit, Kualitas Audit. Persaingan dalam bisnis jasa akuntan publik yang semakin ketat, keinginan menghimpun klien sebanyak mungkin dan harapan agar

Pengamatan uji vigoritas dan viabilitas benih dilakukan dengan menggunakan metode tanam pada kapas. Umumnya metode tanam pada kertas menggunakan cawan Petri sebagai