• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELEMBAGAAN DAERAH DAN RENCANA PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KELEMBAGAAN DAERAH DAN RENCANA PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB

VII

KELEMBAGAAN DAERAH DAN

RENCANA

PENINGKATAN

KAPASITAS KELEMBAGAAN

Petunjuk Umum

Kondisi Kelembagaan

Analisis Permasalahan dan Usulan Program Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi

elembagaan daerah dan rencana peningkatan kapasitas kelembagaan di wilayah

Kabupaten Brebes, terkait kegiatan Penyusunan Review RPIJM Kabupaten Brebes tahun

anggaran 2010 akan diuraikan sebagai berikut.

7.1 Petunjuk Umum

Pada era globalisasi sekarang ini, reformasi lembaga pemerintahan baik pusat maupun daerah mengalami tantangan yang sangat berat. Di satu sisi pemerintah sebagai penyelenggara negara dituntut untuk melakukan transformasi internal agar lebih adaptif terhadap kebutuhan globalisasi, dengan tetap mengedepankan aspek akuntabilitas, transparansi, dan profesionalisme, namun di sisi lain yang bersangkutan masih mengalami permasalahan keterbatasan sumber daya yang tersedia.

Dalam kerangka inilah maka pelaksanaan implementasi e-government kerap mengalami kendala di lapangan sehingga banyak inisiatifnya yang berjalan secara lambat dan tersendat-sendat. Bercermin pada keberhasilan sejumlah pengembangan e-government di negara lain, salah satu jawaban terhadap isu terkait adalah dijalinnya kemitraan strategis antara pemerintah dan swasta (baca: industri) dalam merencanakan dan mengembangkan berbagai inisiatif e-government.

Dengan kemitraan yang tangguh tidak saja akan dapat menjawab tantangan jangka pendek implementasi e-government semata, namun dapat menjamin tingginya tingkat sustainabilitas dan kesinambungan program yang ada. Tantangan terbesar dalam proses menjalin kemitraan ini adalah ditemukannya model bisnis (baca: business model) yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Penentuan model bisnis yang dimaksud tidaklah semudah yang diduga, karena selain harus bersifat ‘win-win’ bagi kedua belah pihak, bentuknya tidak boleh bertentangan dengan peraturan maupun etika bisnis dan pemerintahan yang berlaku. Artikel ini menawarkan beragam bentuk model

(2)

bisnis yang dapat diadopsi oleh pemerintah dan pelaku swasta di Indonesia dalam rangka mencari bentuk kemitraan yang efektif untuk mempercepat implementasi e-government secara berhasil di berbagai wilayah tanah air.

Tujuan peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan pembangunan prasarana kota di Kabupaten Brebes yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten Brebes serta terjamin keterlanjutannya. Dalam hal kegiatan pembangunan prasarana kota, wilayah kegiatan pembangunan lebih dari satu wilayah kabupaten, maka aspek kelembagaan perlu dibahas di tingkat provinsi dan tingkat nasional melalui pembahasan tersebut diharapkan dapat diwujudkan fungsi koordinasi dan kerjasama antar pemerintah daerah. Aspek kelembagaan dibahas pada masing-masing sektor pembangunan dengan memperhatikan fungsi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antar sektor pembangunan prasarana kota, sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi. Kelembagaan di Kabupaten Brebes perlu dioptimalisasi dan dikoordinasikan serta disinkronisasi uraian jabaran dan fungsi-fungsi sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi dan perangkatnya, guna tercapai tujuan peningkatan kelembagaan yang mendukung kegiatan pembangunan prasarana kota termasuk didalamnya Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendapatan Daerah dan PDAM.

7.2 Kondisi Kelembagaan

7.2.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Brebes

Instansi Pemerintah Kabupaten Brebes yang berkompeten dengan penyusunan RPIJM di Kabupaten Brebes mengacu pada tugas pokok dan fungsi organisasi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 6 Tahun 2008, tanggal 7 Agustus 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Brebes adalah sebagai berikut:

1. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Brebes

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang melaksanakan tugas di bidang pekerjaan umum dan tata ruang yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

Adapun Tugas pokok Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Brebes adalah Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Cipta Karya, Bina Marga, Kebersihan dan Pertamanan, Tata Ruang. Sedangkan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Brebes adalah:

(3)

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum; d. Pembinaan terhadap UPTD di bidang pekerjaan umum; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan dinas;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati yang berkaitan dengan lingkup tugas di bidang pekerjaan umum.

Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Brebes dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepala Dinas 2. Sekretaris

a. Subag. Program b. Subag. Keuangan c. Subag. Umum 3. Subbid Bina Marga

a. Seksi Bina Teknik b. Seksi Peningkatan Jalan c. Seksi Pemeliharaan Jalan 4. Subbid Cipta Karya

a. Seksi Tata Bangunan dan Lingkungan b. Seksi Sarana Prasarana Pemukiman c. Seksi Perumahan dan Tata Kota 5. Subbid Kebersihan dan Pertamanan

a. Seksi Penerangan Jalan Umum b. Seksi Pertamanan

c. Seksi Kebersihan dan Pengelolaan Sampah 6. Subbid Tata Ruang

a. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Kawasan b. Seksi Penataan dan Pengawasan

c. Seksi Pembinaan Tata Ruang 7. UPTD

8. Kelompok Jabatan Fungsional

(4)

Bagan 7.1

Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Brebes

2. Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang melaksanakan tugas di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

Adapun Tugas pokok Dinas Kesehatan adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pengembangan program dan sumberdaya kesehatan, pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan perbekalan kesehatan. Sedangkan fungsi Dinas Kesehatan adalah:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan, evaluasi, manajemen informasi dan pengembangan program kesehatan, sumberdaya kesehatan, upaya kesehatan, kesehatan

Subbag Penataan Ruang

(5)

keluarga, gizi masyarakat, pengendalian penyakit, pencegahan penyakit dan penanggulangan kejadian luar biasa, penyehatan lingkungan, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat, farmasi dan peralatan kesehatan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan di bidang kesehatan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan;

d. Pembinaan terhadap UPTD di bidang kesehatan; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan dinas;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati yang berkaitan dengan lingkup tugas di bidang kesehatan.

Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kepala Dinas

2. Sekretaris

a. Subag. Kepegawaian b. Subag. Keuangan c. Subag. Umum

3. Bidang Pengembangan Program dan SDM a. Seksi Perencanaan

b. Seksi Informasi dan Pengkajian Program c. Seksi Registrasi dan Akreditasi

4. Bidang Pelayanan

a. Seksi Upaya Kesehatan b. Seksi Kesehatan c. Seksi Gizi 5. Bidang Pengendalian

a. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan

b. Seksi Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan c. Seksi Penyehatan

6. Bidang Jaminan dan Sarana a. Seksi Promosi dan Sarana b. Seksi Sarana dan Prasarana c. Seksi Farmasi

7. UPTD

(6)

Bagan 7.2

Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes

3. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang melaksanakan tugas di bidang pendapatan, pengelolaan pasar, anggaran, pembinaan administrasi keuangan, akuntansi dan pelaporan, perbendaharaan dan verifikasi serta aset daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

Sedangkan fungsi DPPKAD adalah:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan, anggaran, administrasi keuangan, akuntansi dan pelaporan, perbendaharaan dan verifikasi, pengelolaan pasar dan aset daerah;

KEPALA Program & SDM

Bidang

 Balai Pengobatan Paru da Kusta

 Laboratorium Kesehatan

 Ajadenu

(7)

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan dan pengelolaan keuangan; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan dinas;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati yang berkaitan dengan lingkup tugas di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan, dan aset daerah.

Struktur organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Brebes dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

2. Kelompok Jabatan Fungsional 3. Sekretariat, terdiri atas :

a. Subbag bina program b. Subbag keuangan

c. Subbag umum dan kepegawaian 4. Bidang Pendapatan, terdiri atas :

a. Seksi Pajak daerah dan pendapatan b. Seksi dana perimbangan

5. Bidang Anggaran dan Pembinaan Administrasi Keuangan, terdiri atas : a. Seksi anggaran

b. Seksi pembinaan administrasi keuangan 6. Bidang Perbendaharaan dan Verifikasi, terdiri atas:

a. Seksi perbendaharaan b. Seksi verifikasi 7. Bidang Aset, terdiri atas:

a. Seksi Analisis Kebutuhan dan Pendayagunaan aset b. Seksi Inventarisasi aset

8. Bidang Pengelolaan Pasar, terdiri atas: a. Seksi Retribusi

b. Seksi Pengelolaan dan Pemeliharaan 9. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, terdiri atas:

a. Seksi Akuntansi

(8)

Bagan 7.3

Bagan Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Bappeda merupakan unsur perencanaan penyelenggaraan pemerintah yang melaksanakan tugas perumusan kebijakan perencanaan daerah, koordinasi penyusunan rencana yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

KEPALA

(9)

Tugas pokok Bappeda adalah membantu Bupati dalam menentukan dan menyusun kebijakan di bidang perencanaan pembangunan daerah dan penanaman modal. Sedangkan fungsi Bappeda adalah:

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan;

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; d. Pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal;

e. Pengelolaan urusan ketatausahaan badan;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Struktur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Brebes dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepala Bappeda

2. Kelompok Jabatan Fungsional 3. Sekretariat, terdiri atas :

a. Subbag Bina Program b. Subbag Keuangan

c. Subbag Umum dan Kepegawaian 4. Bidang Ekonomi, terdiri atas:

a. Subbid Pengembangan Dunia Usaha dan Kelembagaan b. Subbid Pengembangan Produksi

5. Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah, terdiri atas: a. Subbid Infrastruktur

b. Subbid pengembangan wilayah 6. Bidang Pemerintah dan Sosial, terdiri atas:

a. Subbid pemerintahan b. Subbid sosial budaya

7. Bidang Statistik, Pengendalian dan Evaluasi, terdiri atas: a. Subbid statistik

b. Subbid pengendalian dan evaluasi

8. Bidang Perencanaan dan Penganggaran, terdiri atas: a. Subbid perencanaan program

(10)

a. Subbid Pengaturan dan penataan penanaman modal 10. Subbid kerjasama dan promosi

11. UPT

Bagan 7.4

Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Brebes

KEPALA Dunia Usaha dan

(11)

5. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan

Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan merupakan unsur pendukung pelaksana tugas Pemerintah Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

Tugas pokok Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan adalah membantu bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang penguatan kelembagaan dan partisipasi masyarakat, pemerintahan desa dan kelurahan, serta pemberdayaan masyarakat dan ekonomi. Sedangkan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan adalah:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penguatan kelembagaan dan partisipasi masyarakat, pemerintahan desa dan kelurahan serta pemberdayaan masyarakat dan ekonomi;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat, desa, dan kelurahan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat, desa dan kelurahan; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan badan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati yang berkaitan dengan lingkup tugas di bidang pemberdayaan masyarakat, desa, dan kelurahan.

Struktur organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan Kabupaten Brebes dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepala Badan

2. Kelompok Jabatan Fungsional 3. Sekretariat, terdiri atas :

a. Subbag Program dan Pelaporan b. Subbag Keuangan

c. Subbag Umum dan Kepegawaian

4. Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat, terdiri atas: a. Subbid Bina Ideologi

b. Subbid Wawasan Kebangsaan 5. Bidang Pemerintahan Desa, terdiri atas:

a. Subbid Bina Perangkat Desa/Kelurahan b. Subbid Bina Pemerintahan Desa/Kelurahan 6. Bidang Pemberdayaan Masyarakat, terdiri atas:

(12)

b. Subbid Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial 7. Bidang Pemberdayaan Ekonomi, terdiri atas:

a. Subbid Pemberdayaan usaha Ekonomi Masyarakat b. Subbid Pengelolaan SDA dan Teknologi Tepat Guna 8. UPT

Bagan 7.5

Bagan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan Kabupaten Brebes

6. Kantor Lingkungan Hidup

Kantor lingkungan hidup merupakan unsur pendukung pelaksana tugas Pemerintah Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

KEPALA

SEKRETARIS

SubBag Program & Pelaporan

SubBag Penguatan kelemb & Pengemb partisipasi masy.

Bidang SDA & Teknologi

(13)

Tugas pokok Kantor Lingkungan Hidup adalah membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengkajian dampak lingkungan, pengkajian dampak dan pengembangan teknologi lingkungan, pengendalian kerusakan dan konservasi sumberdaya alam. Sedangkan fungsi Kantor Lingkungan Hidup adalah:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian dan pengkajian dampak lingkungan dan pengembangan teknologi lingkungan serta pengendalian kerusakan konservasi sumberdaya alam;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup;

d. Pembinaan terhadap UPT di bidang lingkungan hidup; e. Pengelolaan urusan ketatausahaan kantor;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati yang berkaitan dengan lingkup tugas di bidang lingkungan hidup.

Struktur organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Brebes dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kepala Kantor

2. Kelompok Jabatan Fungsional 3. Sub Bagian Tata Usaha

4. Seksi Pengendalian Dampak Lingkungan

5. Seksi Pengkajian Dampak dan Pengembangan Teknologi Lingkungan 6. Seksi Pengendalian Kerusakan dan Konservasi SDA

Bagan 7.6

Bagan Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Brebes

KEPALA

SubBag TU

Kelompok Jabatan Fungsional

Seksi Pengendalian Dampak Lingkungan

Seksi Pengkajian Dampak dan Pengembangan Teknologi Lingkungan

(14)

7. Perusahaan Daerah Air Minum

PDAM merupakan perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Brebes dengan visi dan misi sebagai berikut:

a. V i s i

PDAM Kabupaten Brebes bertekad untuk :

Menjadi Perusahaan yang sehat, Profesional, dan Berwawasan Lingkungan” Untuk mencapai cita-cita tersebut, tuntutan utama yang harus dipenuhi adalah mewujudkan pelayanan yang prima melalui ketepatan kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Untuk dapat mewujudkan tingkatan layanan tersebut, diperlukan adanya usaha yang teratur, sistematis, dan berkesinambungan. Pelayanan prima menuntut sikap dan perilaku dari seluruh komponen perusahaan. Dalam hal ini, bukan hanya sekedar meningkatkan kemampuan setiap karyawan,

tetapi lebih dari itu, pelayanan prima adalah “Budaya” yang merupakan wujud profesionalisme dalam bekerja. Setiap insan perusahaan harus memiliki integritas dan semangat yang tinggi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.

Guna menjaga komitmen pemberian layanan terbaik di bidang air bersih kepada masyarakat Kabupaten Brebes dan sekitarnya, perusahaan memiliki moto: ”Kepuasan Pelanggan Adalah

Kebahagiaan Kami”. Komitmen tersebut diwujudkan dalam Ikrar Perusahaan yang diartikulasikan dan disebarluaskan ke semua karyawan. Ikrar perusahaan adalah sebagai berikut :

Kepuasan pelanggan kami utamakan dengan cara: 1) Menjadikan layanan prima sebagai budaya PDAM 2) Menciptakan suasana kerja yang baik dan harmonis

3) Terbuka atas kritik dan saran untuk mengembangkan citra PDAM 4) Merubah sikap birokrat menjadi profesional

b. M i s i

1) Memberikan Pelayanan Air Bersih secara Berkesinambungan dengan Mengutamakan Kepuasan Pelanggan

2) Mewujudkan Kinerja Perusahaan yang Sehat

3) Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM)

(15)

Dalam upaya menggapai misi tersebut, PDAM Kabupaten Brebes dihadapkan pada dua responsibilitas yang harus diemban, yaitu peran sebagai institusi bisnis yang harus mencari keuntungan dan fungsi sosial yang harus dijalankan perusahaan sehubungan posisi perusahaan sebagai bagian dari elemen institusi pemerintah daerah. Untuk dapat menjalankan dua peran tersebut, diperlukan proses governance yang simetris agar kedua tujuan tersebut dapat dicapai secara seimbang.

Struktur organisasi dan tata kerja PDAM Kabupaten Brebes ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Brebes Nomor: 690/00040 Tahun 1993 tanggal 11 Januari 1993, Jo SK Bupati Brebes Nomor: 690/828 tahun 1998 tanggal 8 Agustus 1998. Struktur organisasi dan tata kerja tersebut terakhir diperbaharui dengan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2003 tanggal 10 Mei 2003, tentang PDAM Kabupaten Brebes, dan SK Bupati Brebes Nomor 008 tahun 2004 tanggal 20 Maret 2004, tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2003 yang antara lain berisi tentang perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kabupaten Brebes.

Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kabupaten Brebes terdiri atas: 1) Direktur

2) Bagian Administrasi dan Keuangan, yang membawahi 5 (lima) Sub Bagian, yaitu Kepala Sub Bagian Kas dan Anggaran, Kepala Sub Bagian Pembukuan, Kepala Sub Bagian Rekening, Kepala Sub Bagian Umum dan Pengadaan, dan Kepala Sub Bagian Kepegawaian.

3) Bagian Hubungan Pelayanan dan Langganan, yang membawahi 5 (lima) Sub Bagian, yaitu Kepala Sub Bagian Pembacaan Meter, Kepala Sub Bagian Peralatan, Kepala Sub Bagian Penagihan, Kepala Sub Bagian Armada Tengki , Kepala Sub Bagian Peralatan, dan Kepala Sub Bagian Humas dan Pelayanan Langganan.

(16)

SUB BAGIAN KAS DAN ANGGARAN

SUB BAGIAN ADM UMUM &PENGADAAN

SUB BAGIAN

ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

BAGIAN HUMAS & PELAYANAN LANGGANAN

SUB BAGIAN ARMADA TENGKI AIR

BAGIAN TRANSMISI & DISTRIBUSI

SUB BAGIAN

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BREBES

BUPATI

Bagan 7.7.

Kinerja kelembagaan Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) sangat bergantung dengan direksi dan jumlah pegawai.

Perkembangan jumlah pegawai PDAM Kabupaten Brebes selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut :

(17)

Perkembangan jumlah pegawai tersebut menunjukkan trend yang meningkat seiring dengan pertambahan jumlah pelanggan. Rasio jumlah pegawai dengan jumlah pelanggan tahun 2009 adalah 8,63 atau memperoleh nilai 4 berdasarkan penilaian kinerja PDAM menurut Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum. Berdasarkan tingkat pendidikan, komposisi sumber daya manusia PDAM Kabupaten Brebes dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 adalah sebagai berikut :

No Tingkat Pendidikan 2005 2006 2007 2008 2009

1

Pasca Sarjana (S2) 1 1 1 1 1

2

Sarjana (S1) :

- Teknik - 1 1 2 2

- Ekonomi 6 6 6 6 6

- Hukum 6 6 6 6 6

Jumlah 12 13 13 14 14

3

Sarjana Muda (D3) :

- Teknik - - - - -

- Ekonomi 3 3 3 3 3

- Hukum 1 1 1 1 1

Jumlah 4 4 4 4 4

4

SLTA

- STM 11 811 11 11 11

- SMK 11 11 11 11 11

- SMA 77 78 77 79 76

Jumlah 99 100 99 101 108

5

SLTP 11 11 11 12 11

6

SD 7 7 6 5 6

Total 134 136 134 137 144

(18)

Dari data di atas terlihat bahwa sumber daya manusia PDAM Kabupaten Brebes masih didominasi oleh pegawai-pegawai yang memiliki pendidikan SMA atau setara. Seiring dengan perubahan lingkungan, terutama dengan semakin besarnya tuntutan masyarakat akan pelayanan air bersih yang berkualitas, PDAM Kabupaten Brebes perlu lebih berkembang dan lebih mandiri serta didukung SDM yang profesional dan kompeten. Oleh karena itu, pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia PDAM Kabupaten Brebes dalam lima tahun ke depan difokuskan pada peningkatan kompetensi pegawai melalui pendidikan dan pelatihan serta penerapan sistem pengukuran kinerja.

7.2.2 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah Kabupaten Brebes

Kelembagaan non pemerintah yang berkompeten dengan program/kegiatan bidang keciptakaryaan adalah PAMSIMAS yang berorientasi dalam penyediaan air minum dan sanitasi. Untuk mendukung program/kegiatan PAMSIMAS di Kabupaten Brebes pada setiap desa yang mendapat program/kegiatan ini membentuk lembaga keswadayaan masyarakat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyediaan air minum dan sanitasi yang berbasis masyarakat. Salah satu contoh struktur organisasi LKM yang menangani program/kegiatan PAMSIMAS di Kabupaten Brebes adalah sebagai berikut.

Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) untuk kegiatan PAMSIMAS di Kabupaten Brebes dibentuk oleh masyarakat sendiri melalui musyawarah/rembug desa dan kemudian ditetapkan dengan akte notaris. Keterlibatan masyarakat dalam mendukung kegiatan PAMSIMAS direspon sangat baik sejak awal dalam perencanaan maupun pelaksanaannya serta dukungan dalam dana in cash dan in kind.

KETUA Penasehat

(Kepala Desa)

Sekretaris

Unit Kerja Teknis Air Bersih dan Sanitasi

Unit Kerja Kesehatan Masyarakat dan Sekolah Wakil Ketua

(19)

7.3 Analisis Permasalahan Dan Usulan Program 7.3.1 Analisis Permasalahan

Permasalahan kelembagaan instansi pemerintah dapat diidentifikasi dalam lingkup instansi keciptakaryaan masih diketemukan beberapa hal diantaranya: lemahnya koordinasi, kelembagaan, dan ketatalaksanaan. Perubahan paradigma pembangunan sejalan dengan semangat reformasi mengindikasikan bahwa dalam struktur organisasi dan ketatalaksanaan kelembagaan memerlukan beberapa langkah penyesuaian terkait dengan tata kepemerintahannya, peran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan infrastruktur keciptakaryaan. Penguatan peran masyarakat, pemerintah daerah dan swasta diperlukan dalam rangka memperluas dan memperkokoh basis sumberdaya. Pada aspek institusi, lemahnya koordinasi antar instansi dan antar daerah otonomi telah menimbulkan pola pengelolaan keciptakaryaan yang kurang efisien, bahkan tidak jarang saling berbenturan. Pada sisi lain, kesadaran dan partisipasi masyarakat, sebagai salah satu prasyarat terjaminnya keberlanjutan pola pengelolaan keciptakaryaan, masih belum mencapai tingkat yang diharapkan karena masih terbatasnya kesempatan dan kemampuan.

Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan dari aparatur /sumberdaya manusia (SDM) yang menangani/mengelola bidang cipta karya di Kabupaten Brebes. Peningkatan pendidikan formal dari para aparatur, kursus singkat, pelatihan, dan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan sarana dan prasarana keciptakaryaan masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas sehingga kualitas SDM bidang cipta karya semakin tahun semakin meningkat. Bantuan teknis berupa pelatihan, kursus singkat (persampahan, air minum, tata bangunan dan lingkungan dll) dan peningkatan pendidikan formal (dari pendidikan S1 ke S2) serta dukungan dari Departemen Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas bidang cipta karya di Kabupaten Brebes masih sangat dibutuhkan.

Selain masih terbatasnya SDM bidang cipta karya, prasarana dan sarana kerja juga masih terbatas seperti : ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survei, kendaraan operasional dll sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja. Pengembangan teknologi dan informasi Bidang Cipta Karya sangat cepat dan ini perlu kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya, untuk itu peningkatan SDM bidang cipta karya di Kabupaten Brebes sangat dibutuhkan.

Rumusan permasalahan pengembangan kinerja dinas yang terkait dengan bidang keciptakaryaan di Kabupaten Brebes, antara lain:

(20)

c. Dalam pelaksanaan RPIJM Kabupaten Brebes, diperlukan adanya suatu koordinasi antar berbagai stakeholder yang terkait. Salah satu penunjang pelaksanaan RPIJM adalah hubungan baik dengan instansi lain baik dari pemerintah maupun non pemerintah. Perlunya koordinasi antar berbagai pihak agar dalam perencanaan program sarana dan prasarana tidak terjadi overlapping.

d. Belum adanya peraturan dan pedoman yang mengatur pelaksanaan RPIJM Kabupaten Brebes sehingga ditakutkan akan terjadi penyimpangan antar perencanaan dengan implementasinya. e. Kelibatan peran serta masyarakat dapat membantu Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Brebes

dalam melaksanakan program-program RPIJM.

7.3.2 Usulan Program

Usulan program peningkatan kelembagaan pengelolaan bidang keciptakaryaan yang dapat diusulkan antara lain:

1. Kerjasama pemerintah dan swasta untuk penyediaan air bersih agar cakupandapat melayani masyarakat diKabupaten Brebes (sesuai target MDGs)

2. Kerjasama pemerintah dan swasta serta pihak permodalan (koperasi/perbankan) untuk pengadaan rumah sehat.

3. Pembentukan badan layanan umum untuk pengelolaan sampah

4. Kerjasama pemerintah dan masyarakat untuk menangani air limbah agar tidak tumpang tindih dengan saluran drainase.

5. Partisipasi masyarakat untuk penataan bangunan dan lingkungan

(21)

7.4 Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi

7.4.1 Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan RPIJM

Kedudukan, fungsi, tugas dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabuapten Brebes tahun 2010 – 2014 adalah sebagai acuan/pedoman dalam pelaksanaan program/kegiatan bidang ciptakarya dalam kurung waktu tersebut. Dokumen RPIJM ini merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan yang telah disusun oleh Pemerintah Kabuapten Brebes selama ini dengan memperhatikan tugas, pokok, dan fungsi dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

7.4.2 Diagram Hubungan Antar Instansi

Dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Brebes Tahun 2010 – 2014 perlu melibatkan banyak instansi terkait, baik dari sisi perencanaan, keuangan, pengendalian program/kegiatan dan pelaksanaan di lapangan. Dinas teknis/satuan kerja perangkat daerah yang menangani bidang cipta karya di Kabupaten Brebes adalah Dinas Pekerjaan umum Kabupaten Brebes.

Bagan 7.8

Hubungan Antar Instansi dalam RPIJM

7.4.3 Format Umum Rencana Tindak Peningkatan Kelembagaan

Sasaran kelembagaan pengelolaan bidang keciptakaryaan pada tahun 2010-2014 berorientasi pada tersedianya pelayanan kepada publik bidang keciptakaryaan sesuai dengan standar pelayanan minimal. Selanjutnya dengan terpenuhinya pelayanan minimal kepada publik akan mendorong peningkatan produktivitas sektor-sektor ekonomi yang menggunakan infrastruktur keciptakaryaan sebagai salah satu sarana pendukung faktor produksinya. Sasaran kedua adalah meningkatnya

BAPPEDA

Dinas Kesehatan DPU

Dinas DPPKAD

Badan PMD Kantor Lingkungan Hidup

Diusulkan Diusulkan

Disetujui Disetujui

Bidang Cipta Karya

- Musyawarah Rencana Pembangunan Desa/Kec./Kab.

- Dokumen Perencanaan yang telah disusun Diserahkan / dikelola

 DPU

 Dinas Kesehatan

 badan PMD

(22)

partisipasi swasta yang antara laian dalam bentuk investasi dalam pembangunan dan pengelolaan infrastruktur di Kabupaten Brebes.

7.4.4 Usulan Program

Usulan program peningkatan kelembagaan yang dapat diusulkan antara lain.

 Perkuatan institusi untuk manajemen aset dan monitoring & evaluasi infrastruktur Cipta Karya

 Perlunya peningkatan kerjasama antar instansi baik instansi pemerintah maupun non pemerintah.

 Peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan dan kursus.

Referensi

Dokumen terkait

Penyelenggaraan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Purworejo telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 11 Tahun 2008 tentang

setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Depok yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, memperdagangkan

Menimbang, bahwa berdasarkan Fakta Hukum ternyata Suami Pemohon yang bernama ALEP SAEPUDIN telah meninggal dunia, maka menurut Pasal 345 KUH Perdata maka Pemohon

Tugas akhir dengan judul Aplikasi Manajemen Permintaan Lagu Melalui SMS dan Mobile Web Untuk Stasiun Radio ini merupakan aplikasi yang dapat menerima permintaan lagu (request

Menurut Philip Kotler di dalam buku Malayu (2011:152) pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada

seperti yang dijelaskan diawal secret sharing pada body dapat menggunakan naive secret sharing namun harus dicari cara agar skema k to n dapat terlaksana yaitu untuk

Renja Dinas Bina Marga 2016 selain mengacu ke Renstra Dinas Bina Marga 2011- 2015, juga mengacu pada RKPD 2016 Kabupaten Bandung yang merupakan gambaran rencana prioritas

Pengolahan tumbuhan obat menggunakan cara yang masih sederhana (direbus dan dirauh), bahkan ada yang tanpa diolah (langsung digunakan), kehigienisan dalam pengolahan juga sangat