BAB III
ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) memuat arahan struktur ruang dan pola
ruang untuk suatu wilayah. Struktur ruang sebuah kota merupakan susunan pusat-pusat
permukiman serta sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi untuk mendukung
kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional,
sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah baik untuk
fungsi lindung maupun fungsi budidaya. Pembangunan di Bidang Cipta Karya harus
memperhatikan arahan struktur dan pola ruang yang tertuang dalam RTRW. Hal ini
dimaksudkan agar penyelenggaraan penataan ruang dengan kegiatan pembangunan di
bidang cipta karya dapat berjalan secara harmonis, terpadu dan berkelanjutan dengan
tetap memperhatikan keterpaduan antara alam, lingkungan, manusia dan faktor sosial
lainnya. Dengan demikian kegiatan pembangunan bidang cipta karya yang telah
direncanakan tetap dapat berjalan sesuai dengan fungsi ruang dan pencegahan dampak
negatif terhadap lingkungan yang akan ditimbulkan dapat dicegah sedini mungkin.
3.1 ARAHAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DAN ARAHAN
PENATAAN
3.1.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Payakumbuh
Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, setiap daerah menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah melalui peraturan daerah.
Kota Payakumbuh telah menyikapi amanat dari Undang-Undang tersebut melalui Perda
Nomor 1 tahun 2012. Dalam penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dari RTRW Kota Payakumbuh seperti yang diuraikan sebagai
berikut :
a. Penetapan Kawasan Strategis Kota (KSK) Kota Payakumbuh
pengaruh besar terhadap tata ruang di wilayah sekitarnya, besarnya konstribusi kawasan
terhadap perekonomian Kota Payakumbuh sendiri, skala pelayanan dan dampak
kegiatan sosial budaya terhadap tata ruang di sekitarnya, nilai-nilai ekologis dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kawasan Strategis Kota (KSK) Payakumbuh
terdiri atas :
1. Kawasan Strategis Bidang Pertumbuhan Ekonomi
Kawasan yang memiliki nilai strategis kota dengan kepentingan pertumbuhan
ekonomi kota. Kawasan strategis bidang pertumbuhan ekonomi meliputi :
- Kawasan pusat kota yang berfungsi sebagai kawasan pusat perdagangan
regional dan skala kota yang terletak di Kelurahan Kapalo Koto Di Balai, Parak
Batung, Parit Rantang, Nunang Daya Bangun dan Koto Kaciak Kubu Tapak
Rajo.
- Pusat perdagangan hasil-hasil pertanian dan perkebunan yang terletak pada
kawasan Pasar Ibuh,
- Pusat pengembangan peternakan terpadu, yang terletak pada kawasan Koto
Panjang dan,
- Pusat Pengembangan industri dan pergudangan di koridor jalan lingkar utara.
2. Kawasan Strategis Bidang Sosial Budaya
Kawasan yang nilai-nilai sosial dan budayanya perlu dijaga dan dikembangkan
untuk menggambarkan peristiwa dan lokasi sejarah budaya yang pernah terjadi dan
bernilai tinggi. Kawasan Strategis Bidang Sosial Budaya meliputi :
- Kawasan pusat kantor walikota dan Islamic Centre yang terletak pada kawasan
pusat kota yang merupakan Landmark serta kawasan perkantoran di kawasan
Koto Kaciak Kubu Tapak Rajo dan Kapalo Koto Di Balai.
- Kawasan Cagar Budaya yang merupakan perkampungan tradisional di Koto
3. Kawasan Strategis Bidang Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Kawasan yang memiliki nilai strategis kota dengan kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup dan kawasan Wisata Ngalau ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Fungsi dan Daya Dukung lingkungan Hidup yang juga berfungsi sebagai
kawasan pengembangan agrowisata.
4. Kawasan Strategis Bidang Pertahanan Dan Keamanan Negara.
Kawasan yang memiliki pengaruh penting dalam pengembangan pertahanan
dan keamanan negara. Kawasan ini mendukung penetapan kawasan bagi kepentingan
pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategis nasional dan
peruntukan bagi kawasan basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan
amunisi, daerah uji sistem persenjataan dan kawasan industri sistem pertahanan.
Kawasan Strategis Bidang Pertahanan dan Keamanan Negara di Kota Payakumbuh
Tabel 3.1
Identifikasi Kawasan Stategis Kota
Kawasan Strategis Kota (KSK)
Kapalo Koto Di Balai, Parak Batung, Parit Rantang, Nunag
Daya Bangun, Koto Kaciak Kubu Tapak Rajo, Ibuah, Koto Panjang, Koridor Jalan Lingkar
Utara.
Bidang Sosial Budaya Sosial Budaya
Kawasan Pusat Kota, Kawasan Perkantoran Koto Kociak Kubu
Tapak Rajo
Bidang Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Lingkungan
Hidup Wisata Ngalau
Bidang Pertahanan Dan Keamanan Negara.
Pertahanan Keamanan
Kawasan Batalyon Infantri 131 / Braja Sakti di Kelurahan Tiakar
Sumber : Perda No 1 Tahun 2012, tentang RTRW Kota Payakumbuh
b. Arahan Pengembangan Pola Ruang dan Struktur Ruang
Penataan ruang wilayah Kota Payakumbuh bertujuan untuk mewujudkan “Kota
Payakumbuh sebagai sentra usaha mikro, kecil dan menengah yang aman, nyaman,
produktif dan berkelanjutan”. Kebijakan pengembangan pola ruang wilayah Kota
Payakumbuh meliputi : (1) pengembangan kawasan baru, (2) Pelestarian aset-aset
budaya dan sejarah Kota Payakumbuh, dan (3) peningkatan fungsi kawasan untuk
pertahanan dan keamanan. Kebijakan pengembangan struktur ruang wilayah Kota
Payakumbuh meliputi : (1) penguatan fungsi dan peran pusat-pusat pelayanan kota, (2)
peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan sarana transportasi yang terpadu
Payakumbuh diuraikan secara jelas seperti pada Tabel 3.2 berikut ini :
Tabel 3.2
Arahan RTRW Kota Payakumbuh Untuk bidang Cipta Karya
Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang
Pengembangan Kawasan Lindung dan Kawasan Budi Daya
Pengembangan Pelayanan Infrastruktrur Dasar
Pembangunan Kawasan Pusat Pemerintahan yang terintegrasi dengan pengembangan RTH
Peningkatan Kapasitas terpasang layanan air minum dan
persiapan sumber mata air cadangan
Pembangunan Kawasan
Permukiman secara vertikal dan kompak di sekitar kawasan industri
Pengembangan jaringan perpipaan air minum yang melayani seluruh wilayah Kota Payakumbuh
Pembangunan Taman Kota
Penambahan layanan sistem air minum non perpipaan dengan bantuan umur gali terlindungi serta Hidran Umum kepada Masyarakat
Pengembangan kawasan
budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis untuk menjaga fungsi
pertahanan dan keamanan
Penyediaan Layanan jasa penyedotan tinja dengan skala layanan regional
Pengembangan kawasan lindung dan kawasan budi daya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan strategis dengan budi daya terbangun
Pelaksanaan pemeliharaan dan pengawasan saluran drainase eksisting dan pengembangan melalui pemberdayaan masyarakat
Peningkatan pelayanan
prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi
Penyediaan TPS
- Pengoperasiaan TPA Regional
dengan sistem Sanitary landfill
c. Ketentuan Zonasi Bagi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Ketentuan zonasi yang ditetapkan dalam RTRW Kota Payakumbuh bertujuan
untuk pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota Payakumbuh dan dijadikan
sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Kota Payakumbuh.
Ketentuan zonasi bagi pembangunan sarana prasarana bidang Cipta Karya yang harus
diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung,
kawasan budi daya, sistem perkotaan dan jaringan prasarana. Ketentuan Zonasi untuk
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya diuraikan lebih lanjut seperti Tabel 3.3
berikut ini :
Tabel 3.3
Ketentuan Zonasi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
No Arahan Pola Ruang
Bidang Cipta Karya
Ketentuan Zonasi
I Kawasan Lindung
1 Ruang Terbuka Hijau
Kota
a. Zona peruntukan RTH berupa RTH
sempadan sungai, Sempadan kereta Api, Sempadan SUTET, Taman Kota, Hutan Kota dan pemakaman Umum
b. Kegiatan yang dilarang pada zona tersebut adalah perdagangan dan jasa yang memanfaatkan ruang fasilitas umum yang
menimbulkan limbah, polusi dan
mengakibatkan terganggunya fungsi RTH
c. Proporsi RTH pada wilayah perkotaan minimal 30% , 20% RTH publik, dan 10% RTH privat.
d. Pendirian bangunan dibatasi untuk bangunan kegiatan rekreasi dan fasilita umumnya dan bukan bangunan permanen.
II Kawasan Budi Daya
1 Perumahan a. Pembangunan perumahan dengan
GSB adalah 50% RUMIJA ditambah 1.
b. Pembangunan perumahan dengan
kepadatan sedang dengan kepadatan bangunan 26-50 unit perhektar, KDB maks 60%, KLB maks 1,2%, KDH maks 28% dan GSB adalah 50% RUMIJA ditambah 1.
c. Pembangunan perumahan dengan
kepadatan tinggi dengan kepadatan bangunan kecil dari 50 unit perhektar, KDB maks 40%, KLB maks 0,8%, KDH maks 52% dan GSB adalah 50% RUMIJA ditambah 1.
2 Pusat pemerintahan dan perkantoran
Pusat kegiatan pemerintahan untuk
perkantoran dinas pemerintahan kota Payakumbuh dan kegiatan penunjang seperti perdaganan dan jasa, KDB maks 40%, KLB maks 2%, KDH maks 50% dan GSB adalah 50% RUMIJA ditambah 1.
3 Peruntukan kawasan
Lainnya
Dapat dilaksanakan setelah adanya kajian secara komprehensif dan rekomendasi dari BKPRD
Sumber : Perda No 1 Tahun 2012, tentang RTRW Kota Payakumbuh
d. Indikasi Program Sebagai Operasionalisasi Rencana Pola Ruang Dan Struktur Ruang
Bidang Cipta Karya
Identifikasi Indikasi Program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan
struktur ruang untuk pembangunan sarana prasarana infrastruktur bidang Cipta Karya
diuraikan seperti pada Tabel 3.4 berikut ini :
Tabel 3.4
Identifikasi Indikasi Program RTRW Kota Payakumbuh Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Utama (Ya/ air minum perpipaan dengan penambahan
debit dan non
Ya APBN, APBD
Prop, APBD Kota
DPU, PDAM
2
Pengembangan jaringan air limbah
setempat dan
pembangunan IPAL terpusat
Tersebar di Kelurahan di
Kota Payakumbuh
Ya APBN, APBD
Prop, APBD Kota
DPU,
meliputi TPS, TPST, dan pengoperasian TPA Regional
Tersebar di Kelurahan di
Kota Payakumbuh
Ya APBN, APBD
Prop, APBD, Jaringan Drainase Makro dan Mikro
dan peningkatan
kapasitas drainase yang telah ada.
Tersebar di Kelurahan di
Kota Payakumbuh
Ya APBN, APBD Pro
p, APBD Kota
DPU
5
Pengembangan Kasiba dan Lisiba kawasan Perumahan
dan Pembangunan
Infrastruktur dasar
Tersebar di Kelurahan di
Kota Payakumbuh
Ya APBN, APBD
Prop, APBD Kota
DPU
6
Pengembangan dan peningkatan pusat
perkantoran dan
kawasan
Ya APBN, APBD
Prop, APBD Kota
DPU
Sumber : Perda Nomor 1 Tahun 2012, tentang RTRW Kota Payakumbuh
3.1.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3.1.2.1 Kebijakan Pembangunan Daerah
a. Visi dan Misi
Visi Pembangunan di Pemerintah Kota Payakumbuh 2012 – 2017 adalah :
“Terwujudnya Payakumbuh Menjadi Kota Yang Maju, Sejahtera dan Religius, Pro
Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Yang Berlandaskan Kepada Adat
Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2012-2017 adalah :
1. Menjadikan Kota Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis
ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat.
2. Mewujudkan Tata kelola Pemerintahan Yang Baik, Profesional dan bebas KKN
3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama ditengah masyarakat sesuai dengan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak
basandi kitabullah.
4. Mewujudkan pendidikan yang merata, berkualitas dan berkarakter untuk
mewujudkan sumber daya manusia Kota Payakumbuh yang berilmu dan bermoral
5. Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat
6. Melakukan revitasilisasi nagari dan memberdayakan kelembagaan masyarakat adat
lokal dalam membangun masyarakat dan Kota Payakumbuh.
7. Mengoptimalkan Pembangunan Infrastruktur Publik dan Fasilitas Umum Sesuai
RTRW Kota Payakumbuh.
b. Strategis dan Arah Kebijakan Pembangunan Kota Payakumbuh
Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan Misi Pembangunan
Jangka Menengah Kota Payakumbuh yakni pada misi ke-7. Strategis dan Arah kebijakan
Pembangunan Kota Payakumbuh sesuai misi ke-7 RPJMD 2012-2017 dan berkaitan
dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti terlihat pada Tabel 3.5
berikut ini :
Tabel 3.5
No Tujuan Stategis
Arah kebijakan 1 Optimalisasi Pelayanan
Infrastruktur Kota Secara keseluruhan
Peningkatan
Infrastruktur air bersih, listrik, telepon, air limbah, drainase dan persampahan
Membangun infrastruktur air bersih, listrik, telepon, air limbah, drainase dan persampahan
2 Meningkatkan kualitas
lingkungan Hidup
Mewujudkan RTH yang berkualitas
Pembangunan dan
peningkatan fasilitas RTH
3 Meningkatkan Prasarana dan Sarana Pemerintahan
Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pemerintahan
Pembangunan Prasarana dan Sarana pemerintahan
yang mendukung
terciptanya pelayanan prima
Sumber : RPJMD Kota Payakumbuh 2012-2017
c. Program dan Kebutuhan Anggaran Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta
Karya
Program dan kebutuhan anggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai arahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 seperti terlihat pada Tabel 3.6 berikut :
Tabel 3.6
Program dan Kebutuhan Anggaran Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
N
o Program Indikator Kinerja
Kebutuhan Anggaran
2015 2016 2017
1 Pembangunan
Drainase/gorong-3 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Meningkatnya kualitas sarpras air bersih dan sanitasi masyarakat
1,2 M 1,3 M 1,4 M
4 Pengembangan Perumahan
Meningkatnya sarpras hunian layak huni
14 juta 15 juta 17 juta
Sumber : RPJMD Kota Payakumbuh 2012-2017 (RPJMD 2017-2022 belum ditetapkan)
3.1.2.2 Kebijakan Keuangan Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber dana yang dapat langsung
dikelola oleh pemerintah daerah Kota Payakumbuh meningkat rata-rata setahun hampir
sebesar 22% pertahun, dimana angka pertumbuhan terbesar pada pendapatan pajak
daerah. Sementara dari sisi pembiayaan belanja daerah baik belanja langsung maupun
belanja tidak langsung diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 11,26% pertahun.
Kebijakan untuk pendanaan belanja daerah masih tetap mepertimbangkan
sumber-sumber dana alternatif secara selektif baik melalui PIP,PPP maupun bentuk kerjasama
antara pemerintah dan swasta lainnya. Selain melalui sumber pendanaan diatas,
Pemerintah Kota Payakumbuh dalam membiayai kebutuhan pembangunan juga
menempuh cara dengan melakukan saving dana cadangan, aktif dalam mendapatkan
dana-dana dari APBN, APBD Propinsi maupun dana hibah dan dana tugas pembantuan
yang banyak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di Kota
Payakumbuh.
3.1.2.3 Indikator Kinerja
Indikator kinerja daerah digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja
secara terukur dalam rangka memberikan gambaran tentang keberhasilan pencapaian visi
dan misi pembangunan. Indikator kinerja daerah dirumuskan berdasarkan hasil analisis
beberapa indikator dan meliputi 3 (tiga) aspek utama pembangunan daerah yaitu
Kesejahteraan Masyarakat, Pelayanan Umum Dan Daya Saing. Indikator Umum dan
Ageda Prioritas Pembangunan Daerah Kota Payakumbuh dari sisi Pelayanan Umum
Tabel 3.7
Indikator Umum Pelayanan Bidang Infrastruktur Cipta Karya
No Indikator Satuan
Tahun
2015 2016 2017
Pekerjaan Umum
1 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi
% 92,94 95.02 97,10
2 Rasio TPS persatuan penduduk % 0.39 0.45 0.5
3 Rasio rumah layak huni % 0.19 0.2 0.21
4 Rasio permukiman layak huni % 0.26 0.26 0.21
5 Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase / saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)
Km 17.99 18.49 18.99
6 Drainase dalam kondisi baik /pembuangan aliran air tidak tersumbat
m 44.869 46.269 48.569
Perumahan
7 Rumah Tangga Bersanitasi Unit 23.200 23.700 24.200
8 Rumah Layak huni unit 26.200 26.300 26.400
Sumber : RPJMD Kota Payakumbuh 2012-2017 (RPJMD 2017-2022 Baru Akan Dibuat)
3.1.3 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung
Peraturan daerah tentang bangunan gedung mengatur tentang persyaratan adminitrasi dan teknis bangunan gedung.
3.1.3 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung
Peraturan daerah tentang bangunan gedung mengatur tentang persyaratan adminitrasi dan teknis bangunan gedung.
3.1.3.1 Ketentuan Fungsi Bangunan Gedung
Fungsi bangunan merupakan ketetapan pemenuhan persyaratan teknis bangunan,
baik ditinjau dari segi tata bangunan dan lingkungannya maupun keandalan bangunan.
budaya, fungsi khusus dan fungsi lainnya seperti diuraikan lebih detail seperti pada Tabel
3.8 berikut :
Tabel 3.8
Ketentuan Fungsi Bangunan Gedung
No Fungsi Bangunan Fungsi Utama
1 Hunian Sebagai tempat tinggal manusia, seperti rumah tinggal
tunggal, rumah petak, rumah susun dan rumah tinggal sementara.
2 Keagamaan Sebagai tempat melaksanakan ibadah sepeeti bangunan
masjid, mushalla, gereja dan klenteng.
3 Usaha Sebagai tempat melakukan kegiatan usaha seperti gedung
perkantoran, perdagangan, industri, hotel, wisata dan rekreasi.
4 Sosial Budaya Sebagai tempat melakukan kegiatan sosial dan budaya seperti gedung pendidikan, pelayanan kesehatan, laboratorium, gedung olah raga, gedung pertemuan umum dan gedung pelayanan umum.
5 Khusus Sebagai tempat melakukan kegiatan yang mempunyai
tingkat kerahasian tingkat tinggi nasional atau penyelenggaraannya dapat membahayakan masyarakat sekitar seperti bangunan reaktor nuklir, komplek mliliter.
Sumber : Perda Kota Payakumbuh No 16 Tahun 2011
3.1.3.2 Persyaratan Bangunan Gedung
Setiap bangunan gedung harus memiliki persyaratan administrasi dan persyaratan
teknis sesuai dengan fungsi bangunan. Persyaratan administrasi bangunan meliputi :(1)
status hak atas tanah dan izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, (2) status
meliputi :(1) persyaratan tata bangunan dan (2) persyaratan keandalan bangunan. Lebih
detail persyaratan bangunan gedung dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini :
Tabel 3.9
Persyaratan Bangunan Gedung
No Peruntukan Bangunan Persyaratan Administrasi dan Teknis
1 Bangunan Adat Mempertimbangkan ketentuan peruntukan, kepadatan
dan ketinggian, wujud arsitektur tradisional setempat, dampak lingkungan, persyaratan keselamatan, kesehatan dan lingkungan
2 Bangunan Semi Permanen Mempertimbangkan fungsi bangunan yang
diperbolehkan, keselamatan dan kesehatan pengguna dan lingkungan, waktu maksimum pemanfaatan bangunan, dilarang dibangun disepanjang koridor jalan arteri primer, arteri sekunder dan pusat kota 3 Bangunan Darurat
4 Bangunan di lokasi rawan
bencana
Mempertimbangkan fungsi bangunan, keselamatan pengguna, kesehatan bangunan dan sifat permanensi bangunan yang diperkenankan.
Sumber : Perda Kota Payakumbuh No 16 Tahun 2011
3.1.3.3 Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Bangunan gedung diselenggarakan melalui tahapan perencanaan teknis dan
pelaksanaan serta pegawasan dan wajib dilaksanakan secara tertib administrasi dan teknis
sehingga menjamin keandalan bangunan tanpa menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan. Tujuan dari adanya aturan dalam penyelenggaraan bangunan gedung adalah
agar kegiatan pembangunan yang ada mengikuti kaidah pembangunan yang berlaku,
terukur, fungsional, prosedural dengan mempertimbangkan adanya keseimbangan antara
nilai-nilai sosial budaya setempat terhadap perkembangan arsitektur, ilmu pengetahuan
3.1.3.4 Peran Masyarakat dan Pembinaan Dalam Penyelenggaraan Bangunan Gedung
Peran Masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung adalah untuk
memantau dan menjaga ketertiban baik dalam kegiatan pembangunan, pemanfaatan,
pelestarian maupun kegiatan pembongkaran bangunan. Kegiatan pemantauan dilakukan
melalui kegiatan pengamatan, penyampaian masukan, usulan dan pengaduan secara
perseorangan, kelompok, ormas maupun melalui tim ahli bangunan. Pemantauan
dilakukan secara objektif, penuh tanggung jawab, dan tidak menimbulkan gangguan
ataupun kerugian kepada masyarakat. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan,
masyarakat membuat laporan secara tertulis kepada pemerintah kota jika :
a. Adanya indikasi bangunan yang tidal laik fungsi
b. Bangunan gedung yang kegiatan pembangunan, pemanfaatan, pelestarian
maupun pembongkaran berpotensi menimbulkan gangguan/ bahaya bagi pengguna,
masyarakat dan lingkungannya.
Kegiatan pembinaan dalam penyelenggaraan bangunan dilakukan oleh Pemerintah
Kota Payakumbuh melalui kegiatan pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan agar
penyelenggaraan bangunan dapat berlangsung secara tertib dan tercapai keandalan
bangunan yang sesuai dengan fungsi serta adanya kepastian hukum.
3.2 RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
3.2.1 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Berdasarkan Permen PU Nomor 18 Tahun 2007, Rencana Induk Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun)
yang merupakan tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan
bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode
melalui beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta
dimensi-dimensinya. RI-SPAM dapat mencakup areal layanan dalam satu wilayah administrasi
maupun lintas kabupaten/kota/provinsi. Penyusunan rencana induk pengembangan
dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan dan
pelestarian air.
Berdasarkan dokumen RI-SPAM Kota Payakumbuh Tahun 2008-2023 dapat
diuraikan tentang rencana sistem pelayanan, Pengembangan SPAM maupun Rencana
Penurunan Tingkat Kebocoran seperti uraian berikut ini :
3.2.2 Rencana Sistem Pelayanan
Rencana sistem pelayanan pada tahap awal perencanaan diprioritaskan pada
daerah berkepadatan tinggi dan kawasan strategis Kota Payakumbuh. Setelah daerah dan
kawasan prioritas tersebut dapat terlayani secara optimal, maka areal pelayanan akan
dilanjutkan pengembangan ke daerah dan kawasan sesuai dengan arahan RTRW Kota
Payakumbuh. Namun demikian, ada beberapa hal yang menjadi kriteria yang meski
diperhatikan dalam rencana sistem pelayanan yakni :
a. Perfoma pelayanan
b. Tingkat kebocoran
c. Jumlah langganan tunggu / potensial
d. Kapasitas yang belum dimanfaatkan (idle capacity)
e. Kebutuhan pengembangan jaringan distribusi dan kapasitas pengolahan
f. Perfoma kelembagaan, sumber daya manusia dan keuangan.
3.2.3 Rencana Pengembangan SPAM
Untuk menunjang Rencana pengembangan SPAM di Kota Payakumbuh agar
dapat memenuhi sasaran maka ada beberapa kebijakan dan program yang harus
dilaksanakan yaitu:
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlunya perilaku hidup bersih dan
sehat;
b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan air
minum;
perpipaan maupun nonperpipaan;
d. Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dengan beberapa upaya.
Selain kebijakan dan program pengembangan SPAM, strategis dalam rencana
pengembangan SPAM pun harus dipenuhi. Beberapa strategis dalam pengembangan
SPAM yang dapat ditempuh dalam upaya pemenuhan pelayanan air minum secara
optimal adalah :
a. Mengurangi tingkat kebocoran air terutama di jalur pipa distribusi utama dengan
melalukan penggantian pipa
b. Mengganti water meter pelanggan yang rusak /aus
c. Menambah cakupan pelayanan dengan melakukan pemasangan pipa distribusi tertier
untuk kawasan perumahan masyarakat serta kawasan potensial untuk pengembangan
cakupan pelayanan
d. Optimalisasi sumber-sumber air baku
e. Menambah pelayanan sistem air minum non perpipaan dengan bantuan sumur gali
terlindungi dan hidran umum kepada masyarakat.
Pengembangan SPAM Kota Payakumbuh baik dengan sistem perpipaan maupun non
perpipaan dapat dilakukan melalui beberapa tahapan seperti diuraikan pada Tabel
3.10 berikut ini :
Tabel 3.10
Pengembangan SPAM Kota Payakumbuh Tahun 2008-2023
Kegiatan
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
SPAM Perpipan NON PDAM
a. Pembangunan Sarana air bersih sumber mata air bulakan
b. Pembangunan Sarana air bersih kawasan Balai Panjang
SPAM Perpipaan PDAM
a. Optimalisasi dan
pengembangan Batang Tabik
b. Optimalisasi dan
pengembangan Sungai Dareh
SPAM Perpipaan PDAM
a. Pengembagan sumber baru Batang Agam
b. Pengembangan Mata
c. Pembangunan Sarana
air bersih Batang
Lampasi
SPAM NON PDAM
a. Sumur gali terlindungi (pakai cincin)
b. Kran Umum
c. Hidran Umum
d. Penampung Air Hujan
Sumber : Dokumem RI-SPAM Kota Payakumbuh Tahun 2008-2023
3.2.4 Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum
Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk penurunan kebocoran air minum
sehingga tingkat kehilangan air dapat diminimalisir adalah :
a. Melakukan optimalisasi sistem transmisi dengan mengganti pipa-pipa yang
lama dengan pipa PVC diameter 300mm
b. Rehabilitasi bangunan broncpteringSungai Dareh
c. Penggantian water meter pelanggan
d. Penerbitan administrasi pelanggan dan peningkatan efisiensi penagihan
e. Penengakan hukum tehadap sambungan liar (illegal connection)
f. Peningkatan operasi dan pemeliharan
g. Optimalisasi dan perbaikan terhadap sistem perpipaan yang telah dibangun
h. Penurunan kapasitas yang tidak terpakai (idle capacity)
3.2.5 Arahan Strategis Sanitasi Kota (SSK)
Kota Payakumbuh pada tahun 2014 telah melakukan penyusunan Strategis Sanitasi
Kota (SSK) Tahun 2014-2019. Arahan dari Strategis Sanitasi Kota diuraikan lebih detail
sebagaimana berikut ini.
Kerangka Kerja Pembangunan Sanitasi di Kota Payakumbuh tahun 2017-2021
Tabel 3.11
Kerangka Kerja Pembangunan Sanitasi Kota Payakumbuh
Visi Kota Misi Kota Visi Sanitasi Misi Sanitasi
Terwujudnya Kota
Payakumbuh Menjadi
Kota Yang Maju,
Sejahtera, Dan Religius, Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan Dan
Pendidikan Yang
Berlandaskan Kepada Adat Basandi Syarak,
Syarak Basandi
Kitabullah
Misi ke-7
Mengoptimalkan pembangunan
infrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai RTRW Kota Payakumbuh
Terwujudnya pengelolaan
sanitasi Kota
Payakumbuh dalam pencapaian Universal Acces
MISI AIR LIMBAH
a. Mewujudkan perubahan perilaku, sikap dan pengetahuan masyarakat terhadap pengelolaan air limbah permukiman
b. Mweujudkan sarana dan prasarana infrastruktur air limbah permukiman yang layak
c. Mewujudkan pemantapan operasional air limbah secara kelembangaan dan berbasis masyarakat
d. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
MISI PERSAMPAHAN
a. Mewujudkan perubahan perilaku, sikap dan pengetahuan masyarakt terhadap pengelolaan sampah
b.Mewujudkan sarana dan prasarana infrastruktur persampahan yang layak
c. Mewujudkan pemantapan manajeman operasional pengelolaan persampahan
MISI DRAINASE
b. Mewujudkan sarana dan prasarana infrastruktur drainase yang layak
3.2.5.2 Tujuan, Sasaran dan Strategis Sektor Sanitasi
Tujuan, sasaran dan strategis sub sektor air limbah, persampahan, drainase dan
prohisan akan diuraikan pada tabel 5.12, Tabel 5.13, Tabel 5.14 dan Tabel 5.15 berikut ini
Tabel 3.12
Tujuan, Sasaran dan Strategis Pengembangan Air Limbah
TUJUAN Pernyataan SasaranSASARAN Indikator Sasaran STRATEGI
Peningkatan Prasarana dan Sarana IPLT
Optimalnya fungsi sarana dan prasarana instalasi tempat pengolahan di IPLT
Maksimalnya operasional 1 unit sarana dan prasarana pengolahan di IPLT
Optimalisasi fungsi pengelolaan IPLT
Menyediakan fasilitas sanitasi layak bagi masyarakat di area beresiko sanitasi untuk mengurangi perilaku BABS
4.493 KK yang belum memiliki sarana
limbah domestik yang tidak saniter 4.493 KK memiliki saranalimbah domestik yang saniter
Penyediaan sarana dan prasarana air limbah domestik (on site dan off site kepadatan sedang)
Menyediakan tambahan armada penyedotan tinja
31.338 KK terlayani penyedotan tinja 10.311 KK terlayani penyedotan tinja
Penambahan armada baru penyedotan tinja
Pemeliharaan armada penyedotan tinja yang ada Menyediakan
perencanaan dan regulasi pengelolaan air limbah
Tersedianya dokumen perencanaan dan regulasi terkait pengelolaan air limbah
tersedianya dokumen perencanaan dan regulasi air limbah 1 dokumen
Penyusunan dokumen
perencanaan dan regulasi tentang pengelolaan limbah
Menyebarluaskan informasi dalam rangka stop BABS
terwujudnya masyarakat stop BABS 100% seluruh jamban yang dimiliki oleh warga telah sesuai standar teknis/standar kesehatan
Memasyarakatkan perilaku hidup berih dan sehat
Mewujudkan penyuluhan dan Sosialisasi tentang teknis pengelolaan Limbah domestik sesuai Standar kesehatan
bertambahnya masyarakat yangsudah memanfaatkan septictank yang memenuhi syarat 100%
Seluruh Sarana Pengelolaan Limbah Domestik sudah sesuai dengan standar
Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana septic tank yang memenuhi syarat kesehatan
Tabel 3.13
Tujuan, Sasaran dan Strategis Pengembangan Persampahan
TUJUAN Pernyataan Sasaran SASARAN Indikator Sasaran STRATEGI
terbentuknya kelompok masyarakat untuk kegiatan pengolahan sampah
Berkurangnya jumlah sampah yang dibuang ke TPA
Terlaksananya pembangunan bank sampah
pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan persampahan
Tersedianya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan
Terlaksananya penambahan Sarana dan PrasaranaTPSS 380 unit
terlaksananya peningkatan jumlah TPS sebanyak 175 unit
Meningkatkan sarana dan prasarana persampahan
Meningkatnya armada angkutan sampah yang memadai
Terpenuhinya armada angkutan sampah dump truk 31 unit, gerobak sampah 93 unit, motor sampah 89 unit, arm roll 13 unit dan kontainer 52 unit
Lancarnya Pengumpulan dan Pengangkutan dari TPSS ke TPA
Pengadaan armada persampahan
Tersedianya anggaran untuk pembangunan Tempat Pemilahan Sampah
Terlaksananya pembangunan Tempat Pemilahan Sampah 5 lokasi
Tersedianya Tempat Pemilahan Sampah
Pembangunan tempat pemilahan sampah 3R
Mewujudkan terbentuknya kelompok masyarakat dalam pengelolaan persampahan
melakukan pembinaan tehadap KSM pengelola persampahan
Terlaksananya
Pengolahan Sampah di setiap Kecamatan secara swadaya
Melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam pengelolaan persampahan
Melaksanakan penyuluhan/ pelatihan pengolahan sampah
80 % Penduduk membuang sampah ke TPS Seluruh masyarakat mengetahui tentang manfaat sampah
Melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga
Termanfaatkannya produksi gas hasil sampingan TPA Regional
Termanfaatkannya gas hasil sampingan TPA Regional menjadi energi litsrik
Terlaksananya
pembangunan Instalasi Kenatagalistrikan
Optimalisasi Pemanfaatan Gas hasil produk sampingan TPA menjadi energi listrik
Tabel 3.14
Tujuan, Sasaran dan Strategis Pengembangan Drainase
TUJUAN Pernyataan SasaranSASARAN Indikator Sasaran STRATEGI
Terlaksananya pembangunan drainase yang memadai
Terwujudnya 0 Ha daerah genangan masih adanya daerah genangan seluas 45 ha
Peningkatan pembangunan infrstruktur
Terlaksananya pemeliharaan terhadap drainase yang sudah ada
Terwujudnya pemeliharaan drainase
sepanjang 78.457 m terpeliharanya salurandrainase sepanjang 39.889 m
pemeliharan infrastruktur saluran drainase
Sumber : SSK Kota Payakumbuh Tahun 2014-2019
Tabel 3.15
Tujuan, Sasaran dan Strategis Pengembangan Prohisan
TUJUAN Pernyataan Sasaran SASARAN Indikator Sasaran STRATEGI
Melaksanakan penyuluhan dan Sosialisasi tentang teknis pengelolaan limbah sesuai Standar kesehatan
44,26 % masyarakat yang sudah memanfaatan septik tank yang memenuhi syarat
Seluruh Sarana Pengelolaan Limbah sudah sesuai dengan standar
Melaksanakan
penyuluhan/ pelatihan pengolahan sampah
50,5 % Penduduk membuang sampah ke TPS
Seluruh masyarakat
mengetahui tentang manfaat sampah
Menyusun Materi tentang pengolahan sampah rumah tangga
Menoptimalkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan sosialisasi PHBS dan Sanitasi Total masyarakat (STBM)
Meningkatnya presentase sarana sanitasi dan jumlah masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat
Meningkatnya presentase media promosi dan kegiatan promosi STBM melalui PHBS
Seluruh Masyarakat mengetahui dan
berperilaku hidup bersih dan sehat
Menyusun materi penyuluhan dan media informasi yang tepat untuk masyarakat
Melakukan pendekatan pada tokoh agama, tokoh masyarakat, agar dapat menyampaikan informasi tentang PHBS dan STBM di setiap kegiatan
kemasyarakatan
Terlibatnya tokoh agama dan masyarakat dalam kegiatan
penyuluhan dan promosi PHBS dan STBM di masyarakat.
Seluruh Toma dan Toga terlibat dalam perubahan perilaku
Menyusun program
pendekatan terhadap Toma dan Toga
Pembinaan Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama untuk menjadi Fasilitator kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Tingkat Kelurahan
32,9 % kelurahan yang sudah mempunyai Fasilitator
Seluruh Kelurahan mempunyai tenaga Penggerak/Fasilitator untuk kegiatan STBM sehingga tercapinya PHBS
Pelatihan Tenaga Fasilitator STBM di Tingkat Kecamatan dan Kelurahan
Mengoptimalkan koordinasi antara lintas Program dan Dinas Terkait dalam Penyusunan
rencana, pelaksanaan kegiatan serta monitoring PHBS dan Hygiene Sanitasi
Adanya rencana kegiatan, serta Format Monitoring Evaluasi yang terpadu di lintas Program dan lintas sektor terkait kegiatan
PROHISAN/PHBS dan STBM
Adanya kordinas antar lintas Program dan lintas Sektoral
Pertemuan Koordinasi Tim Pembina PROHISAN/PHBS Tingkat Kota
Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program
3.2.6 Arahan RencanaTata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Berdasarkan Permen Pekerjaan Umum Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan
rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok
ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan,
rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian
pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan. Kota Payakumbuh belum menyusun
RTBL.
3.2 7 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)
RP2KP merupakan sebuah strategis operasional dalam pembangunan permukiman
dan infrastuktur perkotaan yang sinergi dengan arah pengembangan kota, sehingga dapat
menjadi yang jela bagi penerapan program-program pembangunan infrastruktur Cipta
Karya. RP2KP memuat arahan kebijakan dan strategis pembangunan infrastruktur
permukiman makro pada skala kota yang berbasis pada RTRW dan rencana
pembangunan (RPJMD). RP2KP memiliki beberapa fungsi, yaitu :
a. Sebagai acuan bagi implementasi program-rogram pembangunan permukiman dan
infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasi dengan program-program
pembangunan lainnya yang telah ada;
b. Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan program sektoral bidang
Cipta Karya di daerah;
c. Sebagai salah satua acuan bagi penyusunan RPIJM
d. Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan, strategis, rencana pembangunan dan
pengembangan kawasan permukiman yang tertuang di berbagai dokumen;
e. Sebgai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait dengan
pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.
3.2.7.1 Visi dan Misi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan di Kota
Payakumbuh
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Payakumbuh Tahun
2005-2025
b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Payakumbuh Tahun
2017-2021
c. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh Tahun
2017-2021
d. Strategis Sanitasi Kota Payakumbuh Tahun 2017-2021.
Uraian tentang kebijakan Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan
di Kota Payakumbuh berdasarkan beberapa kebijakan pembangunan yang ada
Tabel 3.16
Kebijakan Pengembangan Permukiman dan Infastruktur Perkotaan Berdasarkan Kebijakan Rencana Pembangunan Kota Payakumbuh
Kebijakan Rencana Pembangunan
Arah pembangunan Kota Arah Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
RPJP Tahun 2005-2025 Mewujudkan Prasarana dan Sarana Perkotaan Yang cukup dan berkualitas Baik
a. Terbangunnya sistem jaringan jalan raya yang berkualitas dan tersebar keseluruh pelosok kota
b. Tersedianya fasilitas listrik yang cukup
c. Tersedianya fasilitas air minum yang memadai
d. Tersedianya lingkungan permukiman yang memadai
e. Tersedianya sarana perhubungan dan
komunikasi yang cukup dan tersebar dalam kota
RPJM Tahun 2012-2017 Mengoptimalkan pembangunan
infrastruktur Publik dan Fasilitas Umum sesuai RTRW Kota Payakumbuh
a. Terwujudnya kawasan perkotaan yang
nyaman sesuai dengan peruntukan
b. Terwujudnya ikon Kota Payakumbuh berupa landmark kota
c. Meningkatnya fungsi kawasan di seluruh wilayah Kota Payakumbuh
d. Meningkatnya pelayanan infrastruktur air bersih, listrik, telepon, air limbah, drainase dan persampahan
e. Meningkatnya kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana jaringan jalan
Renstra PU Tahun 2012-2017
Terwujudnya Prasarana dan sarana ke-PU-an yang handal dan berhasil guna serta berwawasan lingkungan menuju
a. Menyelengarakan pembangunan prasarana perumahan dan permukiman
Kota Payakumbuh Yang Maju Tahun 2017
dan pengendalian pembangunan sarana, prasarana dan fasilitas pelayanan umum
SSK Tahun 2015-2019 Terwujudya pengelolaaan sanitasi kota payakumbuh dalam rangka pencapaian universal access
Air Limbah :
1. Mewujudkan perubahan perilaku, sikap dan pengetahuan masyarakat terhadap
pengelolaan air limbah permukiman.
2. Mewujudkan sarana dan prasarana
infrastruktur air limbah permukiman yang layak.
3. Mewujudkan pemantapan manajemen operasional air limbah secara kelembagaan dan berbasis masyarakat.
4. meningkatkankesejahteraanmasyarakat.
Persampahan
1. Mewujudkan perubahan perilaku, sikap dan pengetahuan masyarakat terhadap
pengelolaan persampahan.
2. Mewujudkan sarana dan prasarana infrastruktur persampahan yang layak.
3. Mewujudkan pemantapan manajemen operasional pengelolaan persampahan
Drainase
1. Mewujudkan perubahan perilaku, sikap dan pengetahuan masyarakat terhadap
peningkatan fungsi drainase.
3.2.8 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman di Kota Payakumbuh
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman di Kota
Payakumbuh dikategorikan dalam beberapa konsep penanganan seperti diuraikan pada
Tabel 3.17
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman
No Klasifikasi Kawasan
Konsep Pengertian Lokasi Keterangan
I Kawasan Padat Permukiman Heritage Kto Kociak Kubu Tapak Rajo di Balai kaliki
a. Konservasi Upaya pelestarian lingkungan
dengan memperhatikan
manfaat yang diperoleh saat itu dan juga dengan tetapp mempertahankan kondisi atau keberadaan setiap komponen lingkungan agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkesinambungan
Sepanjang Sungai Batang Agam
Kawasan sepanjang sungai Batang Agam ditetapkan sebagai kawasan hijau kota
dan rekreasi. Untuk
mendukung konservasi perlu
dilakukan kegiatan
rehabilitasi tepi sungai dan
penambahan jalan
lingkungan, pedestrian dan penguatan terhadap koridor bersejarah.
b. Preservasi Pemeliharaan bangunan
bersejarah agar terhindar dari kerusakan
Kawasan wisata
budaya/perkampungan tradisional yang berada di area kawasan Balai Kaliki
Dalam preservasi terdapat
konsep restorai dan
rehabilitasi. Preservasi
mencakup pelestarian,
penjagaan, dan perawatan
terhadap bangunan
edukasi
c. Rehabilitasi / Renovasi
Upaya untuk mengembalikan kondisi bangunan atau unsur-unsur kawasan kota ke fungsi sebenarnya
Rumah Balai Adat Renovasi untuk
mengembalikan bentuk
bangunan cagar budaya
yang telah mengalami
penurunan fungsi dan
menunjang rencana
pengembangan kawasan
bersejarah
d. Peningkatan Kualitas Lingkungan
Program peningkatan kualitas lingkungan tanpa merubah struktur kawasan yang sudah ada
Kawasan Permukiman Perbaikan lingkungan
dilakukan pembanguan
saluran drainase, jalur untuk pedestrian, hidran dan sebagainya
e. Development Pembangunan baru kawasan untuk memperkuat kawasan bersejarah baik dari segi fisik maupun fungsinya
Lahan kosong di belakang Balai Kaliki dekat dengan Sungai Batang Agam
Pembangunan baru kawasan dilakukan dengan tetap mempertahankan
karakteristik kawasan
bersejarah untuk
memperkuat identitas
keberadaan kawasan ini. Pembangunan baru dapat
diwujudkan dengan
pembangunan sarana
penunjang wisata, rumah percontohan, peningkatan jalan penghubung dengan
beberapa kelurahan,
pedestrian dll.
Pusat Kota
an Akses Area Sisi Sungai Batang Agam
pedestrian sepanjang area sisi sungai Batang Agam
Baru pembangunan jalan pada sisi
sungai, pembangunan jembatan melintasi saluran drainase dan pembangunan jalur pedestrian
Pembangunan RTH
Pembangunan Taman
Lingkungan dan Taman Linier sepanjang jalur pergerakan
Terminal Kel. Labuh Baru dan sepanjang sisi
Batang Agam yang
melewati Kelurahan
Nunang dan Labuh Baru
Pembangunan taman sebagai tempat aktivitas warga di kawasan dan pejalan kaki
yang melintasi jalur
pedestrian Peningkatan
Kualitas Lingkungan Permukiman
Peningkatan dan
Pembangunan Jalan,
penataan jaringan drainase kawasan menuju batang agam
dan pembangunan sarana
pembuangan limbah rumah tangga individu dan komunal
Nunang, sebagian
Labuah Baru, Daya
Bangun dan Parit
Rantang
Pembangunan dan
III Kawasan
Merupakan perbaikan
lingkungan dengan kriteria mengubah struktur kawasan yang terbentuk.
Kawasan permukiman di segmen selatan (Padang Tongah Balai Nan Duo, Tanjung Gadang sungai
Pinago dan Bulakan
Balai Kandi)
Dengan tujuan perbaikan kualitas infrastruktur
permukiman berupa
rehabilitasi/renovasi sarana prasarana dan bangunan yang ada. Perbaikan sarana
dan prasarana berupa
perbaikan jalan lingkungan, drainase dan fasilitas sanitasi.
IV Kawasan
Merupakan perbaikan
lingkungan dengan kriteria mengubah struktur kawasan yang terbentuk.
Bulakan Balai Kandi Peningkatan kualitas
lingkungan untuk perbaikan infrastruktur permukiman berupa rehabilitasi/renovasi
sarana prasaana dan
bangunan yang ada.
Perbaikan sarana dan
prasarana berupa perbaikan jalan lingkungan, drainase dan fasilitas sanitasi. Dengan adanya konsep penerapan
diharapkan terjadi
persebaran sarana prasarana
permukiman untuk
mendukung aktivitas
permukiman. Rehabilitasi /
Renovasi
Rehabilitasi dan renovasi area terminal sekitarnya
Sekitar Terminal Bulakan Balai Kandi
Renovasi dan rehabilitasi
dilakukan pada area
terminal sebagian terminal sebagai RTH
Permukiman Menuju Padat Segmen Utara
Kualitas Lingkungan
lingkungan dengan kriteria mengubah struktur kawasan yang terbentuk.
Payolansek lingkungan untuk perbaikan
infrastruktur permukiman berupa rehabilitasi/renovasi
sarana prasaana dan
bangunan yang ada.
Perbaikan sarana dan
prasarana berupa perbaikan jalan lingkungan, drainase dan fasilitas sanitasi. Dengan adanya konsep penerapan
diharapkan terjadi
persebaran sarana prasarana
permukiman untuk
mendukung aktivitas
3.2. 9 Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas
Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas disusun berdasarkan permasalahan dan
kebutuhan penanganan pada setiap kawasan permukiman prioritas. Kawasan
Permukiman Prioritas utama Kota Payakumbuh dibagian atas 5 (lima) segmen seperti
Tabel 3.18
Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas
No Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas
Bentuk Program Penanganan Infrastruktur Kawasan Lokasi
1 Kawasan Padat Permukiman Heritage (Cagar Budaya)
a. Pembangunan jalan pada sisi sungai Batang Agam (menerus Kelurahan Ikua Koto Di Balai di Muaro)
b. Pembangunan Jembatan Gantung Melintasi Batang Agam
c. Pelebaran jalan dan penurapan menuju area kantong parkir Medan Bapaneh
d. Pembangunan emplasemen parkir pada area Medan Bapaneh
e. Renovasi area bangunan tradisional Medan Bapaneh dan bangunan Balai Adat yang ada di Kawasan Permukiman Tradisional Kelurahan Koto Kociak Kubu Tapak Rajo di Balai Kaliki.
Koto Kaciak Kubu Tapak Rajo
2 Kawasan Padat Pusat Kota a. Pembangunan jalan sisi sungai
b. Pembangunan jalur pedestrian dan taman
c. Penyediaan septik tank komunal unit 15 unit rumah
d. Pembangunan dan peningkatan jaringan drainase kawasan
Kelurahan Nunang Daya
Bangun, Koto Kaciak Kubu Tapak Rajo, Parit Rantang
3 Kawasan Permukiman Menuju
Padat Segmen Selatan
a. Pembangunan saluran drainase jalan Soekarno-Hatta menuju Batang Agam
b. Pemgaspalan Batang Agam
c. Pembangunan saluran drainase sekitar Lapangan Bola
d. Pembangunan saluran drainase lingkungan
e. Peningkatan saluran drainase
f. Pembangunan plat duiker (jalan depan Kantor Lurah)
g. Pembangunan MCK Komunal
h. Peningkatan saluran drainase
i. Pembangunan Bak Kontrol (pembuangan menuju irigasi)
j. Pembangunan bak sampaj samping masjid
4 Kawasan Permukiman Menuju
Padat Bulakan Balai Kandi
a. Pembangunan Jaringan drainase
b. Peningkatan jalan lingkungan dengan pembangunan saluran drainase di bawah jalan
c. Pembangunan bak penampung drainase
d. Pembangunan taman pada sebagian area terminal agribisnis
e. Pembangunan plat duiker Jl. Imam Bonjol
f. Pembangunan saluran drainase Jl. Sri Rejeki
g. Pembangunan Plat duiker menerus saluran Jl. Sri Rejeki
h. Pembangunan Jalan Tembus Jl. Imam Bonjol ke TK Pembina
Kelurahan Bulakan Balai Kandi
5 Kawasan Permukiman Menuju
Padat Segmen Utara
a. Pembangunan jalan sisi saluran irigasi
b. Pembangunan jalan tembus puskesmas – Bonai
c. Pembangunan jalan tembus Puskesmas – Gang Buntu
d. Pembangunan jalan tembus Puskesmas – Jl. Samping Kedai Garin
e. Pembangunan jembatan Padang Tinggi – Piliang (melintasi saluran irigasi)
f. Pembangunan jembatan Surau Pakiah (melintasi saluran irigasi)
g. Pembangunan jembatan Perum Anggrek Putiah ke Balik (melintasi Saluran Irigasi)
h. Pembangunan drainase jalan kemuning
i. Pembangunan saluran drainase gang Buntu
j. Pembangunan saluran drainase Persimpangan Payolansek – Talang
Bulakan Balai Kandi dan Payolansek
3.2.9 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kota Payakumbuh (RTBL KSK)
RTBL KSK merupakan rencana akasi program strategis untuk penanganan
permasalahan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada
kawasan prioritas di perkotaan. Rencana aksi program merupakan penjabaran lebih
lanjut kebijakan dan strategi pengembangan kawasan perencanaan kedalam program –
program atau kegiatan – kegiatan pembangunan berdasarkan potensi dan permasalahan
pada setiap kawasan. Sampai tahun ini Kota Payakumbuh belum memiliki dokumen
RTBL KSK.
3.2.9.1 Integrasi Strategis Pembangunan Kota dan Sektor
Berdasarkan dokumen rencana yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat disusun matriks strategi pembangunan pada skala kabupaten/kota yang meliputi:
a. RTRW Kabupaten/Kota sebagai acuan arahan spasial ;
b. RI-SPAM sebagai arahan pengembangan air minum ;
c. SSK sebagai arahan pengembangan sektor sanitasi ;
d. RP2KP sebagai acuan pengembangan permukiman ;
e. Rencana lainnya.
Matrik identifikasi rencana pembangunan Bidang Cipta Karya dapat diuraikan
Tabel 3.19
Matriks Identifikasi Rencana Pembangunan Bidang Cipta Karya Kota Payakumbuh
No Produk Rencana
Status (Ada / Tidak)
Arahan
Pembangunan Program/Kegiatan Lokasi
Sektor
1 Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota
(RTRWK)
Ada Kawasan
Strategis Kota (KSK)
Pengembangan, peningkatan, pemantapan jaringan air minum perpipaan dengan penambahan debit dan non perpipaan
Tersebar di
kelurahan Kota Payakumbuh
Air Minum
Pengembangan jaringan air limbah setempat dan pembangunan IPAL terpusat
PLP
Pengembangan pengelolaan Persampahan meliputi TPS, TPST, dan pengoperasian TPA Regional
PLP
Pengembangan Jaringan Drainase Makro dan Mikro dan peningkatan kapasitas drainase yang telah ada.
PLP
Pengembangan Kasiba dan Lisiba kawasan Perumahan dan Pembangunan Infrastruktur dasar
PBL
Pengembangan dan peningkatan pusat perkantoran dan kawasan pemerintahan
PBL
2 Rencana Induk
Sistem Penyediaan
Air Minum (RI-mata air bulakan
b. Pembangunan Sarana air bersih kawasan Balai Panjang
c. Pembangunan Sarana air bersih Batang
Kec. Payakumbuh Selatan dan Kec. Latina
Lampasi
SPAM Perpipaan PDAM
a. Optimalisasi dan pengembangan Batang Tabik
b. Optimalisasi dan pengembangan Sungai Dareh
c. Pengembagan sumber baru Batang Agam
d. Pengembangan Mata Air Bulakan
Air Minum
SPAM Non
Perpipaan a. Sumur gali terlindungi
b. Sumur gali terlindungi (pakai cincin)
c. Kran Umum
d. Hidran Umum
e. Penampung Air Hujan
Tersebar di Kota Payakumbuh
Air Minum
3 Strategis Sanitasi Kota (KSK)
Ada Sektor Air
Limbah
1. Program : Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
a. Revitalisasi IPLT Sungai Durian
b. Review DED Pembangunan dan
pengembangan sarana dan
prasarana pengeloaan tinja di IPLT
c. Amdal Pembangunan dan
Pengembangan Sarana dan
Prasarana Pengelolaan Tinja di IPLT
d. Pembangunan sarana air limbah IPLT Sungai Durian
Kelurahan Sungai Durian
e. Supervisi Pembangunan sarana air limbah IPLT sungai Durian
f. OM sarana dan prasarana pengelolaan tinja IPLT
g. Pengawasan pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup
2. Pembangunan IPAL Kawasan
a. Sosialisasi pembangunan sarana air limbah domestik (off site)
b. Studi kelayakan pembangunan sarana air limbah domestik (off site)
c. Pembebasan lahan untuk
pembangunan sarana air limbah domestik (off site)
d. Amdal/UKL-UPL Pembangunan sarana air limbah domestik ( off site)
e. DED Pembangunan sarana air limbah domestik (off site)
f. Pembangunan sarana air limbah domestik ( off site )
g. Supervisi rehabilitasi/pemeliharaan sarana air limbah IPLT Sungai Durian
3. Pembangunan Septic Tank Komunal a. Sosialisasi pembangunan septic tank
komunal
b. Pembebasan lahan untuk
pembangunan septic tank komunal
c. Pembangunan septic tank komunal
d. Supervisi pembangunan septic tank komunal
e. Operasional dan p emeliharaan septic tank komunal
4. Program : Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
a. Penyusunan Master Plan dan DED Air Limbah
b. Pembuatan Perda tentang Air Limbah
5. Program : Pengembangan
Lingkungan Sehat
a. Sosialisasi Lingkungan Sehat
c. Sarana Pendukung ( Komposter, Kantong pemilah, sarana
percontohan CTPS)
Sektor
Persampahan
1. Pengembangan kinerja pengelolaan
persampahan
a. Sosialisasi pembangunan bank sampah
b. Studi kelayakan pembangunan bank sampah
c. UKL-UPL Pembangunan bank sampah
d. Pengadaan tanah untuk pembangunan bank sampah
e. DED pembangunan bank sampah
f. Pembangunan Bank sampah
g. Supevisi bank sampah
h. OM bank sampah
2. Tempat Pemilahan Sampah 3R a. Sosialisasi pembangunan tempat
pemilahan sampah 3R
b. Studi kelayakan pembangunan tempat pemilahan sampah 3R
c. UKL-UPL Pembangunan tempat pemilahan sampah 3R di 5 lokasi
d. Pengadaan tanah untuk tempat pemilahan sampah 3R di 5 lokasi
Tersebar di Kota Payakumbuh
e. DED tempat pemilahan sampah 3R di 5 lokasi
f. Pembangunan Tempat
Pemilahan Sampah 3R di 5 lokasi
g. Supervisi tempat pemilahan sampah 3R di 5 lokasi
h. OM Tempat Pemilahan Sampah 3R
i. Penyediaan Prasarana dan
Sarana Pengelolaan Persampahan
j. Pemeliharaan /Pengendalian Sarana TPA Ampangan
3. Pembinaan dan Pengembangan Bidang
Ketenagalistikan
a. Studi kelayakan pembangunan Instalasi Ketenagalistrikan TPA Regional
b. Amdal/UKL-UPL Pembangunan
Instalasi Ketenagalistrikan TPA Regional
c. DED Pembangunan Instalasi
Ketenagalistrikan TPA Regional
d. Pembangunan Instalasi
Ketenagalistrikan TPA Regional
e. Supervisi Pembangunan Instalasi Ketenagalistrikan TPA Regional
Drainase
Lingkungan Gorong-gorong
a. Drainase Primer
- Sosialisasi pembangunan saluran drainase primer
- Perencanaan/DED pembangunan saluran drainase primer
- Pembebasan lahan untuk pembangunan saluran drainase primer
- Pembangunan saluran drainase primer
- Supervisi pembangunan saluran drainase primer
b. Drainase Sekunder
- Perencanaan/DED pembangunan saluran drainase sekunder
- Pembebasan lahan untuk pembangunan saluran drainase sekunder
- Pembangunan Saluran Drainase Sekunder
● Pembangunan saluran drainase Jl.Kladiol I
● Pembangunan saluran drainase Jl.M. Nasrun - Siti Manggo oh
● Pembangunan saluran drainase Jl.Rashid Thaher
● Pembangunan al ran drainase
Jl.Bungo Tanjung
● Pebangunan saluran drainase Jl.M. Nasrun - Bt. Lamposi
● Pembangunan saluran drainase Jl.Tan Malaka - M. Nasrun
● Pembangunan Saluran drainase JL Cempaka
● Pembangunan Saluran drainase JL. Flamboyan
● Pembangunan Saluran drainase JL. Tan Malaka - Ahmad Dahlan
● Pembangunan Saluran drainase JL. Imam Bonjol
● Pembangunan Saluran drainase JL. Tan Malak - Kenanga
● Pembangunan Saluran drainase JL Tan Malaka - Khairil Anwar
● Pembangunan Saluran drainase JL. Sero a
● Pembangunan Saluran drainase JL. Sultan Hasanudin Kiri
● Pembangunan Saluran drainase JL. Sultan Hasanudin Kanan
● Pembangunan Saluran d ainase JL. Surabaya - gatot Subroto
● Pembangunan Saluran drainase L. .Yamin - Fatimah Jalil
● Pemb gnan Saluran drainase JL. Kirab Remaja
● Pembangunan Saluran drainase JL. Khatib Sulaiman
● Pembangunan Saluran drainase JL. Pacuan
- Supervisi pemba gunan saluran drainase sekunder
5. Pengembangan Kinerja Pengelola n A r
Minum dan Air Limbah
a. Pemeli raan Saluran drainase primer (Banda Rawang)
b. Pemeliharaan Saluran drainase sekunder
c. Pemeliharaan Saluran drainase tersier
4 Rencana
Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)
Ada Kawasan Permukiman Prioritas
Kawasan Padat
Permukiman Heritage (Cagar Budaya
a. Pembangunan jalan pada sisi sungai Batang Agam (menerus Kelurahan Muaro)
b. Pembangunan Jembatan Gantung
Melintasi Batang Agam
c. Pelebaran jalan dan penurapan menuju area kantong parkir Medan Bapaneh
d. Pembangunan emplasemen parkir pada area Medan Bapaneh
Renovasi area bangunan tradisional Medan Bapaneh dan bangunan Balai Adat yang ada di Kawasan Permukiman Tradisional Balai Kaliki Kelurahan Koto Kaciak Kubu Tapak Rajo.
Balai Kaliki Bangkim
Kawasan Padat Pusat Kota
a. Pembangunan jalan sisi sungai
b. Pembangunan jalur pedestrian dan taman
c. Penyediaan septik tank komunal unit 15 unit rumah
d. Pembangunan dan peningkatan jaringan drainase kawasan
Kelurahan
Nunang Daya
Bangun, Koto
Kociak Kubu
Tapak Rajo, Parit Rantang
PLP
Kawasan Permukiman Menuju Padat Segmen
Selatan
a. Pembangunan saluran drainase jalan Soekarno-Hatta menuju Batang Agam
b. Pemgaspalan Batang Agam
c. Pembangunan saluran drainase sekitar Lapangan Bola
Padang Tongah
Balai Nan Duo, Tanjung Gadang Sungai Pinago, dan Bulakan Balai
d. Pembangunan saluran drainase lingkungan
e. Peningkatan saluran drainase
f. Pembangunan plat duiker (jalan depan Kantor Lurah)
g. Pembangunan MCK Komunal
h. Peningkatan saluran drainase
i. Pembangunan Bak Kontrol (pembuangan menuju irigasi)
j. Pembangunan bak sampaj samping masjid
Kandi
Kawasan Permukiman Menuju Padat Bulakan Balai Kandi
a. Pembangunan Jaringan drainase
b. Peningkatan jalan lingkungan dengan pembangunan saluran drainase di bawah jalan
c. Pembangunan bak penampung drainase
d. Pembangunan taman pada sebagian area terminal agribisnis
e. Pembangunan plat duiker Jl. Imam Bonjol
f. Pembangunan saluran drainase Jl. Sri Rejeki
g. Pembangunan Plat duiker menerus saluran Jl. Sri Rejeki
h. Pembangunan Jalan Tembus Jl. Imam Bonjol ke TK Pembina
Kelurahan
Bulakan Balai
Kandi
PLP, bangkim
Kawasan Permukiman Menuju Padat Segmen Utara
a. Pembangunan jalan sisi saluran irigasi
b. Pembangunan jalan tembus puskesmas – Bonai
c. Pembangunan jalan tembus Puskesmas – Gang Buntu
Bulakan Balai
Kandi dan
Payolansek
d. Pembangunan jalan tembus Puskesmas – Jl. Samping Kedai Garin
e. Pembangunan jembatan Padang Tinggi – Piliang (melintasi saluran irigasi)
f. Pembangunan jembatan Surau Pakiah (melintasi saluran irigasi)
g. Pembangunan jembatan Perum Anggrek Putiah ke Balik (melintasi Saluran Irigasi)
h. Pembangunan drainase jalan kemuning
i. Pembangunan saluran drainase gang Buntu
j. Pembangunan saluran drainase
3.2 fghjkl
Beberapa arahan yang harus diperhatikan dari KSN dalam penyusunan RPIJM
Cipta Karya Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
1. Cakupan delineasi wilayah yang ditetapkan dalam KSN. 2. Arahan kepentingan penetapan KSN, yang dapat berupa:
i. Pertumbuhan Ekonomi
a) Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh,
b) Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan
ekonomi nasional,
c) Memiliki potensi ekspor,
d) Didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi,
e) Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi,
f) Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional
dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional,
g) Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, atau
h) Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.
ii. Lingkungan Hidup
a) Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati
b) Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah
atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau
dilestarikan,
c) Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara,
d) Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro
e) Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup f) Rawan bencana alam nasional sangat menentukan dalam perubahan
rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan
iii. Sosial Budaya
a) Merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau
budaya nasional,
b) Merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri bangsa,
c) Merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan dilestarikan,
d) Merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional,
e) Memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, atau f) Memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala nasional.
iv. Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi Tinggi a) Diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu
b) Pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir
c) Memiliki sumber daya alam strategis nasional
d) Berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa e) Berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir, atau f) Berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
v. Pertahanan dan Keamanan
a) Diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan
pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional,
b) Diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah
pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang
amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan industri
sistem pertahanan, atau
c) Merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut
Dari uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Kota Payakumbuh
dalam penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional tidak masuk
dalam satupun sudut kepentingan dalam kawasan strategis nasional seperti terlihat pada
Tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1
Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN)
NO
Kab. Agam Sumatera Barat
2
Sumber : Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2008 tentang RTRWN
3.3 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) memperhatikan beberapa
kriteria yakni :
1. Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan
negara tetangga;
2. Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai fungsi pintu gerbang internasional yang
menghubungkan dengan negara tetangga;
3. Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang
menghubungkan wilayah sekitarnya;
4. Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat
mendorong perkembangan kawasan sekitarnya.
Berdasarkan beberapa kriteria yang disebutkan diatas, maka Kota Payakumbuh