OUTLINE
1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang b. Tujuan2. ISU STRATEGIS DAN KONDISI SAAT INI
a. Kebutuhan Energib. Penyediaan Energi
3. KONDISI YANG DIHARAPKAN
• Kebijakan Energi Nasional (KEN)
4. ANALISIS KESENJANGAN DAN DESKRIPSI KEBUTUHAN TEKNOLOGI
a. Analisis kesenjangan penyediaan bahan bakarb. Analisis kesenjangan penyediaan tenaga listrik
5. TEKNOLOGI ENERGI UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI NASIONAL
a. Skenario untuk menutupi kesenjangan penyediaan bahan bakarb. Skenario untuk menutupi kesenjangan penyediaan tenaga listrik
6. ROAD MAP / PETA JALAN
a. Teknologi bahan bakar b. Teknologi kelistrikan
7. PENUTUP
PENDAHULUAN
•
Latar Belakang
KEBIJAKAN DI SEKTOR ENERGI
•
UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi
•
UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
•
UU No. 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi
•
UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
•
UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
•
UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
•
Perpres No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional 2015
•
RPJMN 2015-2019 Buku 1, Buku 2
•
RUPTL 2015-2024
•
Permen ESDM 27 Tahun 2014 tentang FIT PLT Biomassa
•
Permen ESDM 17 tahun 2013 tentang FIT PLTS PV
•
Permen ESDM 22 tahun 2014 tentang FIT PLTA
Sasaran
Bauran
Energi
2050
Penyediaan energi primer 400 MTOE tahun
2025 Penyediaan kapasitas pembangkit listrik 115 GW pada tahun 2025
Peran energi baru dan terbarukan paling sedikit 23% pada bauran energi primer
tahun 2025
Peran batubara minimal 30% pada
tahun 2025
Peran Gas Bumi minimal 22 % pada
tahun 2025
Peran Minyak Bumi kurang dari 25% pada
tahun 2025
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
:
Kemandirian dan Ketahanan Energi untuk Mendukung
Pembangunan Nasional yang Berkelanjutan
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI
Perencanaan Terintegrasi
KEDAULATAN ENERGI Penyediaan Energi Primer Pengembangan Cadangan Energi Peningkatan Peranan Energi Baru dan Energi Terbarukan dalam Bauran Energi Peningkatan Aksesibilitas Energi Efisiensi dan Konservasi Energi Pengelolaan Subsidi Energi yang Lebih Efisien, Transparan dan Tepat SasaranKemen ESDM (DEN), Kemenko Perekonomian, Kemenkeu, Kemen BUMN, Kemen ATR, LIPI, Swasta, Pemda,
Kemen ESDM, Kementan,KUKM, Kemendes-PDT, BPPT, Kemen PUPR, Kemen BUMN, Kemenkeu, KLHK, Pemda, BMKG, LIPI, DEN, Pemda, Batan.
Kemen ESDM, Kemenkeu, KKP, BPPT, Kemenperin, Kemen BUMN (PLN, PGN, Pertamina), BPPT, Kemenristek Dikti, Pemda, Swasta Kemen ESDM, Kemen
BUMN, Pemda, Swasta
Kemen ESDM, Kemenkeu, BPPT, Kemen BUMN, KLHK, Pemda, Swasta, Kemen ESDM, Kemenkeu • Koordinasi Perencanaan : Kemen PPN/Bappenas • Koordinasi Pelaksanaan :
ISU STRATEGIS DAN KONDISI SAAT INI
•
Kondisi Saat ini
•
Proyeksi Kebutuhan Energi
•
Proyeksi Penyediaan Energi
•
Neraca Batubara
Kondisi Saat Ini (Pembangkit Listrik)
• 74% di wilayah Jawa Bali, 16% di wilayah Sumatera, 3% di wilayah Kalimantan dan di wilayah Pulau Lainnya (Sulawesi, Maluku, NTB-NTT, Papua).
• Pembangkit listrik EBT lainnya (PLTSurya, PLTBayu, PLTSampah, PLTMinihidro, PLTBiomasa) mulai beroperasi dengan kapasitas total 96 MW.
• Pembangkit listrik PLN 76% (39,3 GW), pembangkit listrik IPP 15% (7,9 GW), pembangkit listrik PPU dan pembangkit listrik IO non BBM 9% (4,7 GW).
25.983,5 11.940,1 7.493,6 5.086,6 1.328,8 95,6 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 M e ga w at t Jenis Pembangkit
Kapasitas Pembangkit Total 51,9 GW
Batubara Gas Minyak PLTA PLTP EBT-Lainnya
Kondisi Saat Ini (Kebutuhan Energi)
764 777 777 816 838 835 839 877 890 923 1.012 1.049 1.123 1.171 1.225 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Ju ta S BM Biomasa Listrik LPG BBN Gas BBM Batubara Total -0,2% 2,6% 14,0% 6.8% 1,0% 3,4% 13.8% Pangsa 2014 : 25% : 10% : 4% : 7% : 10% : 25% : 18% 67,7%Proyeksi Kebutuhan Energi di Sektor Industri
• Batubara menggantikan dominasi gas mulai tahun 2020 dan menjadi lebih dari 50% di tahun 2035
• Bagaimana meningkatkan porsi gas untuk industri ?
• Bagaimana memanfaatkan batubara peringkat rendah ?
• Bagaimaan penerapan teknologi batubara bersih di industri ?
463 487 654 794 1.238 1.609 2.000 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 2014 2015 2020 2025 2030 2035 2040 Ju ta S B M Biomasa Biosolar Listrik LPG Gas Kota Batubara M. Bakar M. Solar M. Tanah TOTAL Historis Proyeksi
Proyeksi Kebutuhan Energi di Sektor Transportasi
• BBM masih dominan di sektor transportasi sampai tahun 2035
• Bagaimana meningkatkan porsi BBN untuk substitusi BBM ?
• Bagaimana pemanfaatan BBG untuk transportasi publik ?
• Kapan mulai penerapan teknologi mobil listrik ?
334 355 490 597 931 1.209 1.504 0 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 2014 2015 2020 2025 2030 2035 2040 Ju ta SB M Avtur Avgas Listrik Biosolar CNG M. Tanah M. Bakar M. Solar Bensin TOTAL Historis Proyeksi
Proyeksi Kebutuhan Energi di Sektor Rumah
Tangga
• Penggunaan listrik semakin meningkat di sektor RT elektrifikasi peralatan RT
• Kebutuhan LPG relatif konstan substitusi LPG
• Peningkatan kebutuhan Gas di sektor RT jaringan gas
106 111 134 147 174 188 205 0 50 100 150 200 250 2014 2015 2020 2025 2030 2035 2040 Ju ta SB M
LPG Gas Kota M. Tanah Listrik TOTAL
Proyeksi Kebutuhan Energi di Sektor Komersial
• Dominasi kebutuhan listrik di sektor komersial
• Pemanfaatan distributed power generation (small scale)
38 40 56 70 112 148 186 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 2014 2015 2020 2025 2030 2035 2040 Ju ta SB M
LPG Gas Kota Listrik M. Tanah M. Solar Biosolar Biomassa TOTAL
Proyeksi Kebutuhan Bahan Bakar Pembangkit
449 490 727 1.045 1.384 1.670 1.995 0 500 1000 1500 2000 2500 2014 2015 2020 2025 2030 2035 2040 Ju ta SB M Kelautan Sampah Nuklir Biofuel Bayu Photovoltaic Biomasa Mikrohidro Panas Bumi Hidro Minyak Gas Batubara Total Historis ProyeksiProyeksi Kapasitas Pembangkit Listrik
56.510 80.955 123.649 168.893 211.151 248.786 0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 2015 2020 2025 2030 2035 2040 M e ga w at t Nuklir Sampah Biofuel Kelautan Mikrohidro Minihidro Bayu Surya Biomasa Panasbumi Hydro Gas Minyak Batubara Total Proyeksi HistorisProyeksi Penyediaan Energi Primer
1.552 1.635 2.153 2.868 3.730 4.618 5.617 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 2014 2015 2020 2025 2030 2035 2040 Ju ta SB M EBT Lainnya Panas Bumi Hidro Kayubakar Biomasa BBN Gas Minyak Batubara BAU Historis ProyeksiKONDISI YANG DIHARAPKAN
Target Kebijakan Energi Nasional
EBT 8% Minyak Bumi 36% Gas Bumi 22% Batubara 34% 179 MTOE EBT 23% Minyak Bumi 25% Gas Bumi 22% Batubara 30% 400 MTOE EBT 31% Minyak Bumi 20% Gas Bumi 24% Batubara 25%1000
MTOE
2050
2025
2014
Pembangkit : 53.1 GWKonsumsi Energi : 0.71 TOE/cap Konsumsi Listrik : 787 kWh/cap Rasio Elektrifikasi : 82.4%
Pembangkit : 115 GW
Konsumsi Energi : 1.4 TOE/cap Konsumsi Listrik : 2500 kWh/cap Rasio Elektrifikasi : mendekati 100%
Pembangkit : 430 GW
Konsumsi Energi : 3.2 TOE/cap Konsumsi Listrik : 7000 kWh/cap
ANALISIS KESENJANGAN DAN DESKRIPSI
KEBUTUHAN TEKNOLOGI
•
Analisis kesenjangan penyediaan bahan bakar
Neraca Gas Nasional
0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035B
C
F
Impor Gas Produksi Gas Ekspor Gas Konsumsi Gas Produksi CBM Net Importir 2027Net Importir Gas
(1.500) (1.000) (500) -500 1.000 1.500 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 B CF Ekspor Gas Impor Gas Net Importir GasNet Importir Gas 2027
Neraca Batubara Nasional
0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 0 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030 2032 2034 2036 2038 2040 2042 2044 2046 2048 2050 Ju ta T o n Ju ta T o n Produksi Impor Ekspor Konsumsi Cadangan Batubara Net Importir 2046Proyeksi Bauran Energi Primer
36% 37% 38% 39% 38% 38% 37% 36% 35% 32% 31% 31% 31% 31% 21% 20% 20% 18% 18% 17% 17% 8% 8% 11% 13% 13% 14% 15% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2014 2015 2020 2025 2030 2035 2040 EBT/NRE Gas/Gas Minyak/Oil Batubara/CoalANALISA KESENJANGAN PENYEDIAAN ENERGI
Dengan pola konsumsi dan ekspor batubara seperti saat ini, maka terjadi
defisit
batubara pada tahun 2046
, maka sebagai pilihan solusinya adalah : pembatasan
volume ekspor, penerapan teknologi pembangkit listrik batubara yang efisien dan
pembangunan pembangkit listrik baru berbasis Nuklir
Dengan pola konsumsi dan ekspor seperti saat ini, maka Indonesia akan menjadi
negara
net importir gas pada tahun 2027
, alternatif solusinya adalah penggunaan
bahan bakar gas alternatif seperti : Coal Bed Methane, dan Gasifikasi Batubara serta
Biogas
Kontribusi Energi Terbarukan tidak tercapai 23%
(KEN –PP 79/2014) karena terdapat
kendala pada pengembangan dan pendanaan energi terbarukan. Alternatif solusinya
adalah dengan menggenjot penggunaan energi terbarukan yang potensial seperti :
Biomassa, Biodiesel, dan Panas Bumi
Bertumpu pada pembangkit listrik berbajan bakar fosil, maka akan terjadi
kesenjangan
dalam pemenuhan kebutuhan
listrik skala kecil di daerah terpencil
Aspek lingkungan :
keterbatasan daya dukung lingkungan
untuk pembangunan PLTU
batubara di Pulau Jawa sehingga pembangunan PLTU difokuskan di luar pulau Jawa,
dan memanfaatkan teknologi transmisi daya antar pulau.
TEKNOLOGI ENERGI UNTUK MENDUKUNG
KETAHANAN ENERGI NASIONAL
•
Skenario untuk mengatasi kesenjangan penyediaan bahan bakar
Sektor
Industri
Sektor
Transport
asi
Sektor
Rumah
Tangga
Skenario Teknologi Pemanfaatan Bahan Bakar
2020
2015
2025
2030
2035
Gasifikasi Batubara
Biomassa
Coal upgrading
Biodiesel 1st Gen Bioethanol BBG Bioavtur Mobil Listrik City Gas Biogas Green Diesel Green Gasoline Batubara Cair Biodiesel 2nd Gen Lignocell Ethanol LPG2040
DME2015
2020
2025
2030
2035
2040
PLT Batu bara PLT Gas PLT Dies el PLT EBTPLTP
PLTB & PLTS
PLTU Superkritis ,PLTU Ultra Superkritis
PLTGU Combined Cycle PLT Fuel Cell temp Tinggi PLT Fuel Cell dng Combined Cycle PLTG
PLTD PLTD Dual-fuel PLTD CPO
PLTA
PLT Nuklir
PLTU Co Firing Batubara-Biomassa
Skenario Teknologi Pembangkit Listrik
Advanced Passive, HTGR Thorium
Flash Steam Binary Cycle Advanced Dry Steam
PLTA Besar, Mini dan micro, pump hydroelectric storage Distributed, Hybrid Rooftop dan Centralized on-grid system
PLTU Superkritis dgn
CCS
2015: 231 2020: 304 2025: 403 2035 : 704 2040 : 541 ISU UTAMA:
- Pemanfaatan batubara lokal kualitas rendah - Peningkatan efisiensi konversi dan ramah
lingkungan 2015-2020 1. Pulverized Coal 2. Coal Upgrading 3. Gasifikasi Batubara 2020-2025 1. Coal Upgrading 2. Pulverized Coal 3. Gasifikasi Batubara 2025-2030 1. Coal Upgrading 2. Gasifikasi Batubara 3. Pulverized Coal 2030-2040 1. Gasifikasi Batubara 2. Coal Upgrading 3. Pulverized Coal GOAL 2040: PEMANFAATAN BATUBARA LOKAL SECARA OPTIMAL DAN LEBIH BERSIH
Pencairan batubara untuk substitusi BBM 2035-2040 Coal liquification (Indirect)
ROADMAP TEKNOLOGI BATUBARA
2040 : 19 jt
2015: 408 2020: 542 2025: 752 2030 : 1024 2035: 1331 ISU UTAMA:
- Cadangan dan produksi minyak terus menurun - Peningkatan kapasitas pengolahan minyak bumi - Penyediaan BBM daerah terpencil
2015-2020
1. Peningkatan Efisiensi dan Kapasitas Kilang
2020-2025
1. Peningkatan Efisiensi dan Kapasitas Kilang
2. Kilang Mini
2025-2030
1. Enhanced Oil Recovery (Gas Injection)
2030-2040
1. Enhanced Oil Recovery (Chemical Injection) GOAL 2040: PENINGKATAN KAPASITAS NASIONAL PRODUKSI DAN PENGOLAHAN MINYAK BUMI
ROADMAP TEKNOLOGI MINYAK BUMI
2015-2020
1. Improved Oil Recovery
2025-2030
1. High Eff Oil Refinery 2. Kilang Mini
2030-2040
1. High Eff Oil Refinery 2. High Eff Kilang Mini
2020-2025
1. Improved Oil Recovery (Water flooding)
2. Enhanced Oil Recovery (thermal Injection)
2015: 185 2020: 238 2025: 309 2030 : 403 2035: 514 ISU UTAMA:
- Cadangan dan produksi gas terus menurun - Peningkatan Jaringan transmisi dan distribusi - Pemanfaatan gas kota untuk RT
2015-2020
1. Jaringan Gas Kota 2. CNG 2020-2025 1. CNG 2. LNG - FSRU 3. Kilang LPG Mini 2025-2030 1. CNG 2. LNG-FSRU 3. Adv LPG Recovery 2030-2040 1. DME 2. Adsorbed NG GOAL 2040: PEMANFAATAN GAS BUMI LOKAL SECARA
MAKSIMAL UNTUK PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL
ROADMAP TEKNOLOGI GAS BUMI
Kebutuhan Gas dlm juta SBM
2035 : 3 jt
Coal Bed Methane
2025: 1 jt
2015: 59
2020: 83
2025: 92 2030: 120
2035: 152
ISU UTAMA:
- Lahan untuk tanaman energi - Persaingan dengan bahan pangan
- Teknologi pengguna bahan bakar nabati
2015-2020 1. Biodiesel 1st Gen 2020-2025 1 Biodiesel 1st Gen 2. Bioethanol 2025-2030 1 Biodiesel 2nd Gen 2. Bioethanol 2030-2040 1 Greendiesel 2. Lignocelulosic Ethanol 3. Green Petroleum GOAL 2040: PEMANFAATAN Biomassa dan BBN SEBAGAI SUBSTITUSI BBM dan BBG SEBESAR 20%
ROADMAP TEKNOLOGI BIOENERGI
2015-2020
1. Bio Gas (anaerobic)
2020-2025 1. Biogas (anaerobic) 2. BTL 2025-2030 1. Bio SynGas 2. Bio CNG 3. Bio Refinery 2030-2040 1. Bio CNG 2. Bio Refinery 3. Bio Hydrogen
ROAD MAP TEKNOLOGI KELISTRIKAN
1. Kebijakan yang mendorong pembatasan ekspor batubara
2. Kebijakan Pengembangan Energi Terbarukan : Feed In Tariff, Dana Energi Terbarukan 3. Pelaksanaan Konservasi Energi pada sisi demand
4. Pembangunan infrastruktur gas bumi
5. Penerapan transportasi massal berbasis listrik dan biofuel
MISI PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ENERGI KELISTRIKAN 2016-2020 Teknologi Pembangkit PLTU, PLTA,PLTG/U, PLTD 2021-2025 Teknologi Pembangkit PLTU dan PLTG/U 2026-2030 Teknologi Pembangkit PLTU, PLTG/U, PLTP, PLTN 2031-2040 Teknologi Pembangkit PLTU,PLTG/U,PLTP, PLTN MAIN ISSUES:
- Diversifikasi pengurangan konsumsi energi fosil
- Kebijakan mitigasi perubahan Iklim
- Energy security
- Pemerataan akses kelistrikan
TERPENUHINYA KEBUTUHAN LISTRIK NASIONAL PEMBANGKIT 430 GW, KONSUMSI 7000 KWH/CAP
Didominasi PLTU batubara
Didominasi PLTU batubara ultra/superkritis, co- firing serta penerapan transportasi berbasis listrik dan biofuel,
pembangunan PLTN, rasio elektrifikasi 100% PLT EBT 23%
2015: 29446 2020: 80995 2025: 93583 2035 : 122025 2040 : 145781 ISU UTAMA:
- Pemanfaatan batubara lokal kualitas
rendah
- Peningkatan efisiensi konversi dan
ramah lingkungan
2015-2020
1. PLTU Batubara Subkritikal 2. PLTU batubara superkritikal 3. PLTU batubara Ultra
SuperkritikaL
2020-2025
1. PLTU Ultra Superkritikal
2025-2030
1. Integrated Gasification Combined Cycle
2030-2040
1. PLTU ultra superkritikal dengan CCS
GOAL 2040: PEMANFAATAN BATUBARA LOKAL SECARA OPTIMAL DAN LEBIH BERSIH
Pembangkit Listrik BB Batubara Cair
2035-2040
PLTMG
ROADMAP TEKNOLOGI PLTU BATUBARA
2040 : 19 jt
2015: 8845 2020: 11395 2025: 14405 2030 : 20825 2035: 22055 ISU UTAMA:
- Cadangan dan produksi gas terus menurun
- Jaringan transmisi dan distribusi gas
- Pemanfaatan gas bumi untuk RT
2015-2020 1. PLTG 2. Combined Cycle-PLTGU 2020-2025 1.PLTG 2. Combined Cycle-PLTGU 2025-2030 1. PLTG 2. PLTGU 2030-2035 1.PLTG/U 2. PLT Fuel Cell GOAL 2050: Penyediaan listrik 430 GW pada tahun 2050
ROADMAP TEKNOLOGI PLT GAS BUMI
Kebutuhan Daya Listrik dalam MW
2035 : 180 Pembangkit Listrik Bahan bakar CBM 2025: 60 2030: 120 2025-2030 1. PLTG 2030-2035 1. PLTG 2035-2040 1. PLT Fuel Cell Combined Cycle
2020: 2025: 2000 MW 2030 : 6000 MW ISU UTAMA:
- Diversifikasi pengurangan konsumsi energi fosil
- Kebijakan mitigasi perubahan Iklim
- Energy security
2025-2030 - Advanced Passive - HTGR 2030-2035 - HTGR - Thorium based GOAL 2025: Penyediaan listrik 2 % dari bauran energinasional
ROADMAP TEKNOLOGI PLTN
2015: 64
2020: 564
2025: 1269 2030: 3064
2035: 3774 ISU UTAMA:
- Feed In Tariff Pembelian Listrik dari PLT
Biomassa
2015-2020
1. combustion dan steam cycle
ROADMAP TEKNOLOGI PLT BIOMASSA
Kebutuhan Listrik dalam MW
GOAL 2040: PEMBANGKITAN LISTRIK DARI BIOMASSA SEBESAR 3% TAHUN 2025 2020-2025 1. Direct Co Firing 2025-2030 1. Gasification 2035-2040 1. Biomass internal combustion turbine
2015: 549 2020: 630 2025: 6144 2030 : 8411 2035:10929 ISU UTAMA:
- Kebijakan mitigasi perubahan Iklim , PLTP dan
PLTA prioritas
2015-2020 Flash steam PLTP 2020-2025 PLTP Binary Cycle (BC) 2025-2030 Advanced Dry PLTP & BC 2030-2035 Next Generation PLTP GOAL 2025: Penyediaan listrik 5%dari bauran energi nasional
ROADMAP TEKNOLOGI PLTP
2015: 7,5 2020: 160 2025: 380 2030 : 936 2035:1171 ISU UTAMA:
- Kebijakan Pembelian Listrik oleh PLN dari PLTS
2015-2020 -Distributed PV - Rooftop PV 2020-2030 - Centralized PV - Hybrid PV 2030-2035 Next Generation PV GOAL 2025: Penyediaan listrik 1 % dari bauran energi
nasional
ROADMAP TEKNOLOGI PLTS
Kebutuhan Daya Listrik dalam MW
Kebijakan PLTS diarahkan pada hybrid
PLTS dan centralized PLTS
2015: 1,06 2020: 200 2025: 400 2030 : 1000 2035:1240 ISU UTAMA:
- Sumber utama PLTB yang potensial ada di
beberapa wilayah Indonesia, terutama Indonesia
Timur
2015-2020 - Wind Turbine 30-50 m - Onshore - Hybrid System 2020-2030 - Wind Turbine 80 m - Onshore 2030-2035 - Wind Turbine 100 m- Off shore GOAL 2025: Penyediaan listrik 0,5
% dari bauran energi nasional
ROADMAP TEKNOLOGI PLTB
Kebutuhan Daya Listrik dalam MW
Kebijakan PLTB diarahkan pada
- hybrid PLTB pada minigrid
- Windfarm pada large-grid
2020
2025
2035
2045
Roadmap Smartgrid:
Uji coba beberapa jaringan Smart-microgrid: •Rencana dan strategi jaringan cerdas
yang terarah
•Efisiensi operasional melalui inisiasi interaksi jaringan listrik dan TIK
Membangun Smartgrid for Rural area
Membangun Smartgrid for Smart City:
Membangun smartgrid SELURUH INDONESIA
ISU UTAMA:
- Intensifikasi integrasi EBT
- Konservasi Energi
- Keandalan Sistem kelisitrikan
- Kualitas Sistem Kelistrikan
Terwujudnya Sistem Kelistrikan yang
efisien, ramah lingkunan, andal dan