• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PEMBIAYAAN BA’I BITSAMAN AJIL (BBA) PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH (KSPS) BMT RAMA SALATIGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROSEDUR PEMBIAYAAN BA’I BITSAMAN AJIL (BBA) PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH (KSPS) BMT RAMA SALATIGA"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

PROSEDUR PEMBIAYAAN BA’I BITSAMAN AJIL (BBA) PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH (KSPS)

BMT RAMA SALATIGA

TUGAS AKHIR Diajukan Kepada STAIN Salatiga

Untuk memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi Strata DIII Perbankan Syariah

Disusun Oleh :

Nama : Ardhi Kusuma Wardana Nim : 20108043

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

(2)
(3)

PROSEDUR PEMBIAYAAN BA’I BITSAMAN AJIL (BBA) PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH (KSPS)

BMT RAMA SALATIGA

TUGAS AKHIR Diajukan Kepada STAIN Salatiga

Untuk memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi Strata DIII Perbankan Syariah

Disusun Oleh :

Nama : Ardhi Kusuma Wardana Nim : 20108043

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

(4)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 2 (dua) eksemplar Salatiga,11 Agustus 2011

Hal : Pengajuan Naskah Tugas Akhir

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga

Di _

Salalatiga

Asslamu’alaikum Wr. Wb

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka tugas akhir saudara :

Nama : Ardhi Kusuma Wardana

NIM : 20108043

Judul : Prosedur Pembiayaan Ba’i Bisaman Ajil (BBA) Pada Koperasi Simpan Pinjam Syarih (KSPS) BMT RAMA Salatiga.”

Dapat diajukan dalam sidang munaqasyah.

Demikian untuk dijadikan periksa.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pembimbing Tugas Akhir

Mochlasin, M.A

(5)

TUGAS AKHIR

PROSEDUR PEMBIAYAAN BA’I BITSAMAN AJIL (BBA) PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH (KSPS) BAITUL MAAL WATAMWIL (BMT) RAMA SALATIGA

DISUSUN OLEH

ARDHI KUSUMA WARDANA NIM : 20108043

Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 22 Agustus

2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sebutan A.Md.E.Sy (Ahli Madya Ekonomi Syariah)

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd ( ) Sekertaris Penguji : Benny Ridwan,M.Hum ( ) Penguji I : Drs.H.Alfred L.,M.Si ( ) Penguji II : Ilyas Muhmi ( ) Penguji III : Mochlasin, M.Ag ( )

Salatiga, 22 agustus 2011 Ketua STAIN Salatiga

(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

- TIDAK ADA DAYA DAN UPAYA KECUALI DARI ALLAH. - JIKA ALLAH BERKEHENDAK JADI MAKA JADILAH.

PERSEM BA H A N terimakasih

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT at as karunia rahmat besert a hidayah- Nya

t ugas akhir ini saya persembahakan:

1. Kedua Ort uku, B apak dan I bu yang t elah memberikan doa dan kasih sayang.

2 . Eyang dan Simbah t erimakasih cucunya selalu di doakan.

3 . Keluarga besarku yang selalu memberikan mot ifasi dan dukungan selama masa

kuliyahku.

4 . De2k ku sayang yang memberikan semuanya.

5 . Para sahabat ku yang ada dikala suka maupun duka kit a saling membant u.

6. I rfani t erimakasih yang dengan ikhlas hampir selama 2 t ahun menj adi

t umpangan berangkat dan pulang kuliyah.

7 . Seluruh st af dan j aj aran KSPS B MT Rama Salat iga, t erima kasih at as semua

bant uanya.

8 . Teman – t eman Diploma I I I angkat an 20 0 8 Perbankan Syariah.

(7)

ABSTRAK

ARDHI KUSUMA WARDANA (20108043) PROSEDUR PEMBIAYAAN BA’I BITSAMAN AJIL (BBA) PADA KOPERASI SIMPAM PINJAM SYARIAH (KSPS) BMT RAMA SALATIGA.

(8)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan berkah rahmat serta hidayah-Nya dan semata-mata karena kehendak-Nya penyusunan naskah tugas akhir ini dapat terselesaikan. Hal ini merupakan karunia dan kebahagiaan yang tiada tara karena dengan kuasa-Nya penulis dapat memenuhi salah satu gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah.

Banyak tantangan,hambatan, dan kesulitan yang kerap dihadapi penulis setiap saat baik dalam masa persiapan, pelaksanaan, terlebih pada saat penyusunan penulisan tugas akhir ini. Akan tetapi berkat bantuan, motifasi serta bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung akhirnya penyusunan tugas akhir ini dapat terselesaikan.

Berkenaan dengan penyusunan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa banyak pihak yang yang membantu dalam penyelesaianya, maka dari itu penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada :

1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Drs.Mubasirun,M.Ag selaku ketua jurusan Syariah.

3. Abdul Azis NP., M.M selaku Ketua Program Studi Diploma III Perbankan Syariah.

(9)

5. Faqih Nabhan, MM beserta Istri selaku manajer tempat magang yang memberikan data sebagai bahan penulisan tugas akhir saya.

6. Semua staf KSPS BMT RAMA Salatiga, yang telah banyak menurunkan ilmunya kepada saya.

7. Bapak dan Ibu dosen DII Perbankan Syariah yang mengampu saya selama masa perkuliyahan.

8. Kedua Ortuku dan Keluarga besarku yang selelu memberikan doa restu serta kasih sayang dan motifasi.

9. De2ku sayang yang memberikan semuanya.

10.Tak luput juga para sahabatku yang senasip seperjuangan, semua mahasiswa DII Perbankan Syariah 2008.

11.Serta pihak-pihak lain yang membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.

Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan tugas akhir ini penyusun menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan, oleh karena itu penyusun mengharap saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi penulisan yang mendatang.

Akhirnya penulisan tugas akhir ini terselesaikan semoga bermanfaat bagi penulis sendiri serta untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….…………..

HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR ……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………... iv

ABSTRAK ……… v

KATA PENGANTAR ………... vi

DAFTAR ISI ……….. viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Rumusan Masalah ……….. 5

C. Tujuan ……… 5

D. Kegunaan ……….. 6

E. Telaah Pustaka ………... 6

F. Metode Penelitian ………... 9

G. Sistematika Penelitian ……….………. 11

(11)

B. Jenis Pembiayaan ………. 18

C. Prinsip Pembiayaan ……….…. 20

D. Piutang Murabahah ……….. 23

E. Pengetahuan Ba’I Bisaman ajil ……… 26

BAB III LAPORAN OBJEK A. Gambaran Umum KSPS BMT RAMA Salatiga …..……… 26

B. Sejarah Berdirinya KSPS BMT RAMA Salatiga …..……... 28

C. Lokasi KSPS BMT RAMA Salatiga ………...…. 31

D. Tujuan KSPS BMT RAMA Salatiga ………... 31

E. Struktur Organisasi ……….... 32

F. Produk- produk KSPS BMT RAMA ………... 37

G. Ketentuan Simpanan Berjangka Mudharabah ………,,,,,,… 50

BAB IV ANALISIS A. Prosedur Pembiayaan Murabahah BBA ………..…. 78

B. Strategi Pembiayaan Pada KSPS BMT RAMA Salatiga ..… 83

C. Penanganan Pembiayaan Bermasalah KSPS BMT RAMA Salatiga ……….. 85

D. Cara Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah KSPS BMT RAMA Salatiga ……… 86

(12)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……….. 93

B. Saran ……… 94

DAFTAR PUSTAKA

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sedangkan Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Jika Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah menyangkut kelembagaan kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Salah satu bank yang menggunakan prinsip syariah adalah BMI Bank Muamalat Indonesia. BMI disinyalir merupakan bank syariah pertama yang berdiri di Indonesia, sloganya BMI adalah “pertama murni syariah”. (UU NO 21 Tahun 2008)

(14)

Hal ini diungkapkan dalam surat Al-Maa’idah 48,

Ï 9e

@ä3 Ï9$oYù=yèy_ öNä3ZÏBZptã ÷ŽÅ° %[` $yg÷YÏBur4

...

“… untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan

jalan…”

Manajemen Bank Syariah tidak banyak berbeda dengan manajemen Bank Konvensional, namun adanya landasan Syariah serta dengan Peraturan Pemerintah tentang Bank syariah dalam UU NO 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah tentu saja organisasi dan sistemnya berbeda dengan Bank Konvensional. Didalam Bank Syariah terdapat Dewan Syariah Nasional (DSN) yang bertugas mengawasi dan mengarahkan lembaga-lembaga keuangan syariah untuk mendorong penerapan prinsip syariah. Selain itu DSN juga berkewajiban memberikan teguran terhadap lembaga-lembaga keuangan syariah yang melakukan kesalahan/ menyimpang dari prinsip syariah. ( BI Petunjuk Pelaksanaan Kantor Bank Syariah, 1999:22 ).

(15)

kucurkan oleh industri perbankan guna mendongkrak ekonomi masyarakat.

Dengan negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam Indonesia merupakan wadah yang cukup potensial guna mengembangkan perekonomian Islam menggunakan prinsip syariah. Salah satu lembaga keuangan Syariah yang ada adalah Baitul Mall Watamwil (BMT) yang mengandung dua artian baitul mall dan baitul tamwil. Baitul Mall mempunyai arti Rumah Harta sedangkan Baitul Tamwil yang berarti Rumah Pembiayaan. Yang dapat dijabarkan sebagai rumah harta lembaga ini dapat mengelola dana yang berasal dari zakat, infaq, dan sodaqoh, sebagai rumah pembiayaan diwujudkan dengan transaksi-transaksi keuangan yang memiliki konsep Qordul hasan ( pinjaman kebijakan) yang diambil dari dana ZIS.

(16)

prinsip ekonomi islam. Dalam rangka mencapai tujuan dan agar peranannya berjalan dengan maksimal, BMT RAMA berfungsi sebagai lembaga yang mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong dan mengembangkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi anggota dan masyarakat daerah kerjanya.

Dengan berbekal modal awal, pengelola membuka kantor dan menjalankan BMT RAMA, meningkatkan simpanan masyarakat dan memberikan pembiayaan pada usaha mikro. Pembiayaan dengan menggunakan bagi hasil sesuai dengan akad. Dari bagi hasil ini pengelola membayar pula bagi hasil kepada penyimpan dana, diusahakan lebih besar sedikit dibanding dengan bunga pada bank konvensional. Dengan memberikan bagi hasil kepada para penabung dan penjelasan yang tepat tentang visi, misi, tujuan dan usaha BMT RAMA kekayaan BMT RAMA akan semakin bertambah diimbangi dengan pembiayaan pada usaha mikro semakin banyak dan lancar. Kegiatan utama dari BMT adalah mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Agar penyaluran dana berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan maka dibuatlah prosedur realisasi pembiayaan sesuai SOP (Stadart Operational Procedure).

(17)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pejabaran yang di kemukakan dalam latar belakang masalah, maka dapat menimbulkan rumusan masalah yang akan penulis bahas adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana prosedur pembiayaan Ba’i Bitsaman Ajil (BBA) pada BMT RAMA Salatiga?

2. Faktor apakah yang menjadi penyebab terjadinya masalah dalam pembiayaan Ba’i Bisaman Ajil (BBA) di BMT RAMA salatiga? 3. Bagaimana strategi penanganan pembiayaan produk Ba’i Bisaman Ajil

(BBA) yang bermasalah ?

4. Apa kelebihan produk Ba;i Bisaman Ajil (BBA) ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan dalam rumusan masalah maka tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui prosedur pembiayaan Ba’i Bitsaman Ajil (BBA) di KSPS BMT RAMA Salatiga.

2. Untuk mengetahui Faktor yang menjadi penyebab timbulnya masalah pembiayaan BBA di KSPS BMT RAMA Salatiga.

3. Untuk mengetahui strategi penanganan pembiayaan Ba’i Bisaman Ajill

(BBA) yang bermasalah.

(18)

D. Kegunaan. 1. Bagi Penulis

a) Dengan dibuatnya tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang Ba’i Bitsaman Ajil (BBA) khususnya di BMT RAMA Salatiga .

b) Mempraktekan teori yang diperoleh dari bangku perkuliahan. c) Untuk melengkapi dan memenuhi syarat kelulusan program D3

Perbankan Syariah. 2. Bagi STAIN Salatiga

a) Memberikan kontribusi keilmuan sehingga dapat dijadikan tambahan referensi perpustakaan STAIN salatiga.

b) Penelitian ini semoga dapat memberikan kontribusi akademik untuk STAIN mengenai BBA kususnya pada BMT RAMA salatiga.

3. Bagi BMT RAMA Salatiga

Diharapkan penelitian ini dapat memberika solusi atas persoalan mengenai produk bank syari’ah khususnya pembiayaan BBA pada KSPS BMT RAMA Salatiga.

E. Telaah Pustaka

(19)

BMT melalui pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Ba’i Bitsaman Ajil (BBA). Aspek yamg mendasari di antaranya adalah aspek kuantitatif gambaran tentang keadaan pembiayaan BBA di BMT Al Mu’awadah beringin yang sangat selektif dalam pemilihan pemberian kredit guna menghindari resiko kredit macet pada BMT itu.

Menurut Ida Fatmawati pada TA tahun 2005 yang berjudul “ Tinjauan Pembiayaan BBA Dalam Kaitanya Dengan Pendapatan BMT Mujahirin Salatiga” yang menuliskan tentang aplikasi pembiayaan BBA perhitungan bagi hasil BBA yang didapatkan dari menaikan harga barang yang dijual dan selisih itulah yang diambil menjadi keuntungan bagi BMT Mujahirin. Apabila pembiayaan BBA pada BMT Mujahirin Salatiga telah benar-benar memakai prinsip syariah dan dapat dimaksimalkan maka pendapatan BMT meningkat serta diikuti peningkatan kesejahteraan masyarakat.

(20)

Halaman 15 dalam buku Dasar-dasar Akuntansi Bank Syariah, dijelaskan bahwa dalam Al-quran surat Al-Baqarah ayat 282, disebutkan perintah Allah untuk melakukan pencatatan dalam setiap kegiatan muamalah. Muamalah dalam hal ini meliputi kegiatan kerjasama usaha, jual beli, hutang piutang, sewa menyewa dan sebagainya. Dalam ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Allah telah mengajarkan kepada umat manusia untuk melakukan kegiatan pencatatan dalam kegiatan (transaksi). Kegiatan pencatatan ini pada masa sekarang tidak lain adalah kegiatan jurnal dalam siklus akuntansi. Perintah Allah untuk memenuhi panggilan apabila diminta untuk bersaksi dapat ditafsirkan sebagai bentuk pelaporan. Apabila diperhatikan maka ayat tersebut telah mengajarkan untuk melakukan seluruh kegiatan siklus akuntansi mulai transaksi sampai dengan pelaporan keuangan (Nabhan, 2008: 15).

Menurt Abdul Ghofur pada TA tahun 2010 yang berjudul ”Penanganan Pembiayaan Bermasalah di KSU Bisama Klumpit Salatiga ” membahas tentang faktor penyebab pembiayaan bermasalah di KSU bisama yang terjadi karena lemahnya pengamatan dan petugas marketing yang merangkap pembiayaan dan penagihan, serta kelalaian dalam penganalisaan calon kreditur. Maka yang terjadi dalam KSU Bisama Klumpit adalah ketidakmampuan nasabah dalam membayar hutang. Dan yang dilakukan KSU Bisama dalam menangani hal tersebut menggunakan strategi receduling, reconditioning, restructuring, dan kombinasi.

(21)

Menurut UUD No21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada Bab 1 Ketentuan umum pasal 1 ayat 12 dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan Prinsip Syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Sedangkan pada Bab 1 Ketentuan umum pasal 1 ayat 25 dalam Undang-Undang yang dimaksud dengan Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa :

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah. b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bi’tamlik.

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna.

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh.

e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa.

F. Metode Penelitian 1. Penelitian.

(22)

2. Jenis Pola yang Digunakan

Data yang digunakan dalam Penulisan ini adalah data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data yang didapatkan penulis dari observasi yang dilakukan secara langsung terhadap sumbernya.

b. Data Sekunder

Data sekunder didapat dari dokumen atau buku-buku dan sejenisnya yang terkait dengan topik penelitian penulis.

3. Teknik Pengunpulan Data a. Observasi Langsung

Abservasi langung dilakukan dengan memberikan gambaran utuh tentang keadaan KSPS BMT RAMA Salatiga.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan tanya jawab langsung dengan manajer KSPS BMT RAMA Salatiga untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai produk Ba’i Bitsaman Ajil. pada bank tersebut.

c. Dokumentasi

(23)

G. Sistematika Penelitian

BAB I : Pendahuluan

Bab ini terdiri dari: Latarbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisa tugas akhir, telaah pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Dalam bab ini penulis mengemukakan pengertian pembiayaan dan pembiayaan Ba’i Bitsaman Ajil , keunggulan produk tersebut.

BAB III : Laporan Objek

Gambaran Umum KSPS BMT RAMA Salatiga

(24)

BAB IV : Analisa

Dalam bab analisis ini terdiri dari : strategi pemasan produk

Ba’i Bitsaman Ajil (BBA) , prosedur dan penanganan permasalahan yang timbul.

BABV : Penutup

Yang berisi tentang kesimpulan, kritik dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pembiayaan

Berdasarkan UU NO 21 Tahun 2008. Yang di maksut dengan pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa :

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah. b. Transaksi sewa menyewa dalambentuk ijarah sewa beli dalam bentuk

ijarah muntahiyah bitamlik.

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,salam dan

istisna.

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh, dan

e. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multi jasa.

Berdasarkan keputusan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang di biayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembangkan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan upah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

(26)

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu ditambah dengan sejumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil.

Pengertian pembiayan menurut Jhonson adalah kemampuan untuk memperoleh barang atau jasa dengan memberikan janji akan membayarkan sejumlah uang seketika diminta pembayarannya atau suatu hari tertentu dikemudian hari (R. Latumaerissa, julius,1994:44)

Pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan bank syariah kepada masyaarakat yang membutuhkan untuk menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh bank syariah dari masyarakat yang surplus dana (Muhammad, 2011:10)

Sedangkan PP NO 9 1995 tentang pelaksanaan simpan pinjam oleh koperasi, pengertian pinjaman adalah : “ penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan tujuan atau kesepakakatan pinjam meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan disertai pembayaran sejumlah imbalan.”

(27)

dari pendapatan atau laba dari kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut. (SOP KSPS BMT RAMA, 43 - 44)

Didalam lembaga keuangan terdapat dua aktivitas inti yaitu pendanaan dan pembiayaan. Pendanaan merupakan aktivitas pengumpulandana dari masyarakat, dapat berupa tabungan, investasi, deposito. Sedangkan pembiayaan merupakan aktivitas penyaluran dana kepada masyarakat. Pada lembaga keuangan pembiayaan merupakan aktivitas utama karena dari pembiayaan yang berhasil disalurkan lembaga keungan tersebut memperoleh pendapatan.

Adapun pembiayaan/ penyaluran dana dan pendanaan pada lembaga keuangan baik Bank, Lembaga Keuangan, Koperasi,dll dapat melakukan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Prinsip syariah adalah : Prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenagan dalam penetapan fatwa dibidang syariah. (UU NO 21 Tahun 2008: BAB 1)

(28)

cara mengangsur sesuai dengan perjanjian.(Muhammad Ridwan, 2004:163).

Dari semua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kredit atau pembiayaan adalah : diperolehnya uang atau barang dan jasa yang dapat di ukur dengan uang dengan suatu akad perjanjian pengembaliannya dapat dilakukan di kemudian hari baik langsung dilunasi atau dengan cara mengangasur atau sesuai pejanjian, dan biasanya pengembalian tersebut disertai dengan sejumlah imbalan sesuai kesepakatan.

Syariah bersifat komprehensif, yakni merangkum seluruh aspek kehidupan, baik ibadah maupun muamalah. Di dalam muamalah inilah sistem perekonomian umat muslim diatur melalui sebuah lembaga keuangan. Menurut Kasmir, definisi lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan di mana kegiatannya baik hanya menghimpun dana, atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya, menghimpun dan menyalurkan dana. Dalam Islam, sebuah lembaga keuangan harus dilaksanakan sesuai syariah yang pada prinsipnya bebas dari riba, karena riba haram hukumnya.

Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Baqarah (2) : 279

b Î*sùöN©9(#qè=yèøÿs?(#qçRsŒù'sù5> ö



ys Î/ z` Ï iB«! $#¾Ï&Î!qß™u‘ur(b Î)uróOçFö6è?öNà6 n=sùâ

(29)

Yang artinya :

“maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka

ketahuilah, bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika

kamu bertaubat (dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu;

kamu tidak menganiayanya dan tidak (pula) dianiaya”

Baitul Maal Wattamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro syariah yang sudah tak asing lagi bagi kita. BMT sebagai mitra paling dekat dengan para pengusaha kecil dan menengah, karena memang keberadaannya adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka, agar lebih memahami BMT perlu diketahui definisi dari BMT itu sendiri. Baitul Maal Wattamwil terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal dan baitut tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran yang non-profit, sedangkan baitut tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial (Sudarsono. 2003:96).

(30)

B. Jenis – Jenis Pembiayaan

1. Jenis pembiayaan berdasarkan kesepakatan atau akadnya. a. Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah merupakan akad kerjasama pembiayaan modal kerja yang diberikan pihak pertama atau BMT kepada anggota atau calon anggota di mana pengelola usaha (mudharib) sepenuhnya diserahkan kepada anggota atau calon anggota tersebut. Dari pembiayaan ini BMT akan memperoleh bagi hasil sesuai kesepakatan.

b. Pembiayaan Musyarakah

Musyarakah merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih dalam suatu usaha tertentu dimana masing-masing memberikan konstribusi dana berdasarkan atas kesepakatan bersama. Pembagian keuntungan berdasarkan konstribusi masing-masing sesuai kesepakatan.

c. Pembiayaan Murabahah

(31)

d. Pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)

Merupakan pembiayaan untuk pembelian barang atau alat usaha. Pada pembiayaan ini terjadi kesepakatan bahwa anggota atau calon anggota bersedia membeli barang yang dibeli oleh BMT dengan harga jual berasal dari harga pokok ditambah margin keuntungan (mark up).

e. Pembiayaan Qardul Hasan

Merupakan pembiayaan yang diberikan BMT kepada anggota atau calon anggota yang kurang mampu. Anggota atau calon anggota tidak diwajibkan memberikan bagi hasil atau keuntungan akan tetapi hanya diwajibkan mengembalikan pokok pembiayaannya saja.

f. Pembiayaan Ijarah

Merupakan pembiayaan yang diberikan kepada anggota atau calon anggota untuk menyewa suatu barang atau tempat usaha. Cara melunasinya dapat secara angsuran atau pada saat jatuh tempo. 2. Jenis pembiayaan berdasarkan dari kegunaannya

a. Pembiayaan Modal Kerja

(32)

perdagangan atau meningkatkan utility of place dari suatu barang (M. Syafi’i Antonio, 2003:160).

b. Pembiayaan Investasi

Pembiayaan investasi adalah pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan barang-barabg modal (capital goods) serta fasilitas- fasilitas yang erat kaitannya (M. Syafi;i Antonio, 2003:161). 3. Jenis Pembiayaan berdasarkan dari tujuannya

a. Pembiayaam Produktif

Pembiayaan Produktif adalah pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk meningkatkan usaha baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi (Antonio, 2003:160)

b. Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan konsumtif merupakan pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (Antonio, 2003:160).

C. Prinsip Pembiayaan

(33)

1. Prinsip 5C adalah : character, capacity, capital, colateral,condition. a. Character

adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini adalah calon debitur. Pengetahuan character calon debitur ini dimaksutkan agar meyakinkan lembaga keuangan Bank/Bmt setelah mengetahui watak (perilaku baik/buruk) orang yang akan diberikan pembiayaan.

b. Capacity

Digunakan untuk melihat kemampuan nasabah dalam membayar kredit/pembiayaan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan nasabah dalam mengelola usahanya sehingga lembaga keuangan bank/bmt bisa menilai kemampuan nasabah untuk mengembalikan pinjaman.

c. Capital

Mengetahui sumber pendapatan yang dimiliki oleh nasabah. Karena lembaga keuangan tidak bersedia memberikan pembiayaan/kredit suatu usaha yang belum berjalan atau belum beroperasi.

d. Colateral

(34)

dapat digunakan bank/bmt untuk mengatasi kerugian yang ditimbulkan.

e. Condition

Yaitu kondisi ekonomi sekarang atau dimasa yang akan datang berkaitan dengan prospek usaha dari nasabah. Berkaitan dengan hal ini bank/bmt tidak mungkin merealisir pembiayaan terhadap suatu usaha yang akan mengalami gulung tikar (pailit).

2. Prinsip 7P meliputi : personality, party, perpose, prospect, payment, profitability, protection (Kasmir, 2008: 119-120)

a. Personality

Mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi masalah.

b. Party

Yaitu mengklasifikasikan nasabah berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat di golongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.

c. Perpose

(35)

d. Prospect

Untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.

e. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumbermana saja dana pengembalian kredit diperoleh. Semakin banyak sumber penghasilan

D. Piutang Murabahah

Muraarabah adalah jual beli barang pada harga asal (harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh kedua belah pihak (penjual dan pembeli). Karakteristiknya adalah penjual harus memberitahu berapa harga produk yang dibeli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya.

Cara pembayaran dan jangka waktu disepakati bersama, dapat secara lumpsum ataupun secara angsuran. Murabahah dengan pembayaran secara angsuran ini disebut dengan Bai’BitsamanAjil.

a. Rukun Murabahah

1) Pihak yang berkad :

(36)

b) Pembeli

2) Obyek yang diakadkan :

a) Barang yang diperjualbelikan

b) Harga

3) Sighat/Akad :

a) Serah (ijab)

b) Terima (qabul)

b. Syarat Murabahah

1) Pihak yang berakad :

a) Suatu keabsahan suatu perjanjian (akad) para pihak harus cakap hukum.

b) Sukarela dan tidak di bawah tekanan (terpaksa/dipaksa).

2) Obyek yang diperjualbelikan :

a) Barang yang diperjualbelikan tidak termasuk barang yang dilarang (haram), dan bermanfaat serta tidak menyembunyikan adanya cacat barang.

(37)

c) Sesuai spesifikasinya antara yang diserahkan penjual dan yang diterima pembeli.

d) Penyerahan dari penjual ke pembeli dapat dilakukan.

3) Sighat :

a) Harus jelas secara spesifikasi (siapa) para pihak yang berakad.

b) Antara ijab qabul harus selaras dan transparan baik dalam spesifikasi barang (penjelasan fisik barang) maupun harga yang disepakati (memberitahu biaya modal kepada pembeli).

c) Tidak mengandung klausul yang bersifat menggantungkan

keabsahan transaksi pada kejadian yang akan datang.

c. Tata Cara Penyelenggaran Produk Murabahah

(38)

diketemukan beberapa akad murabahah yang diperpanjang bahkan sampai menjadi berkepanjangan/berkelanjutan (evergreen) karena sifat dari modal kerja sendiri yang merupakan kebutuhan rutin dalam kegiatan usaha.

E. Pengetahuan dan Keunggulan pembiayaan Ba’i Bisaman Ajil (BBA) Transaksi jual beli dengan model ba’i bitsaman ‘ajil (BBA) legitimasi hukumnya kuat, karena secara jelas disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu Majah dari Shalih bin Syuhaib. Ba’i bitsaman ajil merupakan salah satu model transaksi jual-beli dimana harganya ditangguhkan sedangkan barangnya diserahkan secara tunai. Dalam hal ini, ada satu pihak yang haknya belum ditunaikan yaitu pihak penjual yang prinsipnya berhak untuk menerima uang pembayaran belum diserahkan oleh pihak pembeli. Sedang, pihak penjual telah melaksanakan kewajibannya dengan menyerahkan barangnya ke pembeli. BBA mengandung unsur tolong menolong (ta’awun) karena pihak penjual telah memberikan pertolongan kepada pihak pembeli dengan menyerahkan barangnya walau-pun pembayarannya masih ditangguhkan. Dato' Abdul Halim Ismail (pakar ekonomi Islam Dari malaysia) menjustifikasikan penggunaan BBA berdasarkan ayat 282 Surah Al-Baqarah yang bermaksud: "Wahai orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk

tempoh yang telah ditentukan, hendaklah kamu

(39)

Akad yang mengacu pada prinsip jual-beli mengharuskan adanya penjual, pembeli, barang yang diperjualbelikan dan harga. Akad jual-beli memberikan kesempatan kepada para pihak yang melakukan transaksi untuk melakukan tawar menawar. Dalam hal ini, bank syariah sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Proses transaksi jual-beli memberikan peluang kepada bank syariah dan nasabah untuk melakukan tawar menawar atas harga yang disepakati. Model transaksi jual-beli yang biasa dilakukan oleh bank syariah diantaranya adalah Ba’i Bitsaman Ajil, Murabahah, Salam dan Istishna’.

Adapun model transaksi jual-beli murabahah pada dasarnya merupakan pengembangan dari model jual-beli BBA. Perbedaanya terletak pada proses pembayarannya saja. Pada transaksi BBA proses pembayarannya dilaksanakan tetkala jatuh tempo tanpa ada cicilan atau uang muka (urbun).

Contoh : transaksi jual beli BBA terjadi pada tanggal 1 Mei 2006 sedangkan pembayarannya dilakukan pada tanggal 30 Mei 2006. Dalam hal ini, penyerahan barangnya dilaksanakan tanggal 1 Mei sedang pembayarannya ditangguhkan sampai tanggal 30 Mei 2006. Jual-beli murabahah memberikan fasilitas cicilan kepada pembeli dalam pembayarannya sampai jangka waktu yang ditentukan.

(40)

mengikut konsep BBA. Implikasi penghakiman ini dijangka akan menyebabkan bank dan institusi keuangan Islam mengkaji semula segala perjanjian pembiayaan berasaskan BBA yang dibuat dengan pelanggan. Malahan dalam perkumpulan ketua-ketua eksekutif perbankan Islam pada 8 September 2008 menasihati mereka agar melihat semula penggunaan BBA.

Pada intinya keunggulan pembiayaan menggunakan akad Ba’i Bitsaman Ajil adalah :

1. Merupakan akad jual beli pengembangan dari Murabahah. 2. Jual beli dengan cara pembayarannya diangsur.

3. Di gunakan hampir di setiap pembiayaan pada lembaga keuangan Islam, kerena nasah diwajibkan melunasi.

(41)

BAB III

LAPORAN OBYEK

A. Gambaran Umum KSPS BMT RAMA Salatiga

Koperasi simpan pinjam RAMA adalah lembaga keuamgan mikro dengan badan hukum koperasi simpanpinjam syariah yang beroperasi dengan prinsip syariah secara operasional lembaga telah berjalan sejak tahun 2005. Pengesahan akta pendirian koperasi telah diperoleh dengan status koperasi simpan pinjam syariah nomor 518/03/BH/XVI/2007. Ketetapan badan hukum ini semakin meyakinkan BMT RAMA untuk menimgkatkan kinerja operasionol dan keuangan sebagai perwujudan peran di tengah-tengah masyarakat. Sebagai lembaga keuangan mikro KSPS RAMA senantiasa berusaha memberikan penguatan modal dengan cara menyalurkan dana kepada anggota dan calon anggota yang potensial dan dapat diandalkan.

(42)

Kelahiran BMT sangat menunjang sistem perekonomian pada masyarakat Islam lapisan bawah dan menengah karena di samping sebagai lembaga keuangan Islam, BMT juga memberikan pengetahuan-pengetahuan agama pada masyarakat yang tergolong mempunyai pemahaman agama yang rendah. Istilah baitul mal (BM) sudah ada sejak zaman Rasulullah, meskipun saat itu belum terbentuk lembaga yang mandiri dan terpisah. Baitul mal baru muncul sebagai lembaga tersendiri pada masa Khalifah Umar bin Khattab atas usulan seorang ahli fiqh, yaitu Walid bin Hisyam. Dengan demikian fungsi BMT sebagai lembaga ekonomi sosial keagamaan betul-betul terasa dan nyata hasilnya. Lahirnya BMT di antaranya dilatarbelakangi oleh beberapa alasan sebagai berikut :

a. Agar masyarakat terhindar dari pengaruh sistem ekonomi kapitalis dan sosialis yang hanya memberikan keuntungan bagi mereka yang mempunyai modal banyak.

b. Melakukan pembinaan dan pendanaan pada masyarakat menengah ke bawah secara intensif dan berkelanjutan.

c. Agar masyarakat terhindar dari rentenir-rentenir yang memberikan pinjaman modal dengan sistem bunga yang sangat tidak manusiawi. d. Agar ada alokasi dana yang merata pada masyarakat, yang fungsinya

untuk menciptakan keadilan sosial (Sumiyanto, 2008: 23).

(43)

didominasi oleh etnis keturunan tiong hoa. Melihat kondisi tersebut para cendikawan beserta pengusaha muslim tergugah untuk membangkitkan usaha kaum muslim dengan didirikannya lembaga keuangan berbasis syariah, diharapkan pengusaha muslim dapat mengikuti persaingan/ kompetisi ekonomi di salatiga. Maka dari itu dengan berdirinya KSPS BMT RAMA di jantung kota Salatiga diharapkan tujuan untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat kota Salatiga, terutama bagi anggota koperasi BMT RAMA yang mayoritas anggotanya adalah muslim.

B. Sejarah Berdirinya KSPS BMT RAMA Salatiga

Awal mula berdirinya KSPS BMT RAMA Salatiga kurang lebihnya pada akhir tahun 2001 yang didirikan dibawah naungan Yayasan Al-Mutaqien. Yang menjadi pemrakarsa berdirinya BMT RAMA adalah Bapak H. Zahroni dia adalah pengusaha muslim yang sukses pemilik TOKO EMAS IRAMA Salatiga. Sebelum berbadan hukum KSPS, BMT RAMA yang baru lahir bagaikan seorang bayi lembaga ini tidak terlepas dari berbagai ujian jatuh bangun bahkan hampir gulung tikar. Dulunya kantor BMT RAMA yang kecil dan terpencil di pojokan masjid AL-Mutaqien apa bila dilihat sangatlah berbeda dengan sekarang, hampir seluruh lantai bawah masjid AL-Mutaqien telah menjadi kantor dari KSPS BMT RAMA sekarang kantornya terlihat megah dan besar.

(44)

terbitnya SK Badan Hukum nomor : 518/03/BH/XVI.31/1/2007. Yang sebelumya dengan nama “BMT RAMA” kini telah memiliki badan hukum berganti nama dengan “KSPS BMT RAMA”. Dengan telah terbitnya badan hukum ini maka dapat mempengaruhi keseriusan manajemen serta lebih meyakinkan nasabah dan calon nasabah untuk memakai jasa layanan di KSPS BMT RAMA Salatiga.

Sejarah perubahan manajemen dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2007 dengan dilakukan serah terima pengelolaan KSPS BMT RAMA oleh Bapak H Zahroni kepada pengurus KSPS BMT RAMA Bapak Drs. Sutrisna M.P.d. Dan pada tanggal yang sama juga dilakukan pengangkatan manajer dengan surat perintah nomor : P.02/RAMA/X/2007. Pengangkatan manajer untuk mejalankan operasional KSPS BMT RAMA oleh Bapak Faqih Nabhan, MM. Beliau adalah dosen akuntansi di Sekolah Tingga Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

(45)

KSPS BMT RAMA dalam beroperasi menggunakan prisip syariah

sehingga tidak memakai sistim bunga melaikan dengan sistim bagi hasil. Sehingga BMT juga berhak untuk mendapatkan keuntungan sesuai dengan

syariah dan amanah. Visi KSPS BMT RAMA adalah untuk menjadi lembaga yang mandiri dalam rangka mengantarkan yang di ridhai oleh Allah SWT, sedangkan Misinya adalah membentuk lembaga yang profesional,amanah,jujur dan adil untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat luas, khususnya dalam sumberdaya ekonomi umat.

1. Sistem kerja yang dimiliki oleh KSPS BMT RAMA Salatiga adalah sebagai berikut :

a. KSPS BMT RAMA dikelola dengan manajemen profesional dan Islami.

b. Dikelola dengan sistem syariah.

c. Memakai administrasi, pembukuan, dan prosedur Perbankan Syariah.

d. Aktif menjemput bola, beranjang sana dan berprakarsa.

e. Pengelola dipilih dari pribadi yang berbudi tinggi, jujur, amanah dan terlatih.

2. Landasan Moril KSPS BMT RAMA

a. Riba bersifat menindas dan dapat menyerang dan dapat menggunakan sistem pemerasan.

(46)

c. Riba menciptakan suatu kelas yang menganggur, namun menerima pendapatan dari penumpukan harta kekayaan.

C. Lokasi KSPS BMT RAMA Salatiga

Letak kantor KSPS BMT RAMA Salatiga terletak di tempat yang strategis dan dijantung kota Salatiga, tepatnya di Jalan Jendral Sudirman No 21 A Salatiga. Tepat ditengah pasar antara ruko Tamansari dan pasaraya II, bangunan KSPS BMT RAMA berada di lantai satu Masjid AL-Mutaqien yamg menghadap ke timur. Di depan kantor KSPS BMT RAMA adalah akses jalan yang menghubungkan Shoping Center (dalam kawasan ruko tamansari) dan Pasar Raya II Salatiga. Dengan lay out bangunan depan full kaca bagaikan di Bank yang besar agar dapat menarik orang yang lewat disana.

Terdapat di tempat yang strategis telah menjadi satu keuntungan tersendiri karena tanpa melakukan pemasaran telah banyak nasabah yang mengunjungi kantor KSPS BMT RAMA. Para pengunjung yang datang biasanya melakukan konsultasi pembiayaan, mendaftarkan anggota, dan transaksi yang lain. Demikian gambaran letak KSPS BMT RAMA Salatiga, sekiranya pembaca penasaran silahkan berkunjung langsung kesana.

D. Tujuan KSPS BMT RAMA 1. Menggapai mardlotillah

(47)

3. Membebaskan umat khususnya para pengusaha kecil dan mikro dari kesejahteraan bunga dan rentenir.

4. Mengembangkan sikap hemat dan mendorong kegiatan menabung.

E. Struktur Organisasi

rara`

--- ---

Keterangan :

--- : garis konsultatif

: garis

Sumber : Dokumentasi KSPS BMT RAMA

Rapat Anggota Tahunan

Pengurus Pengawas

Syariah

Pengawas Manajemen

Manajer

Account officer

Akuntansi

(48)

Fungsi dan tugas tiap-tiap bagian dapat di uraikan sebagai berikut :

a. Rapat Anggota Tahunan

Rapat anggota adalah lembaga tertinggi BMT yang wajib dihadiri oleh setiap anggota. Pelaksanaannya diatur dalam AD-ART. Rapat ini dilakukan minimal setahun sekali. Anggota diambil secara musyawarah untuk mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota yang memiliki hak suara yang hadir dalam rapat, pengesahan atau perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi, pemilihan, pengangkatan dan sekaligus pemberhentian pengurus dan pengawasbaik pengawas syariah maupun manajemen, penetapan visi misi organisasi.

b. Pengawas Syariah

Pengawas syariah bertugas memberikan masukan kepada pengurus untuk memajukan BMT baik diminta atau tidak dan sebagai wakil dari anggota untuk melaksanakan hasil keputusan musyawarah tahunan. Amanah ini nantinya akan dipertanggung jawabkan kepada anggota pada tahun berikutnya.

c. Pengurus

(49)

mempertanggung jawabkan laporan keuangan serta memantau dan mensupervisi pelaksanaan kegiatan BMT.

d. Manajer

1) Memimpin jalannya BMT sesuai dengan tujuan dan kebijakan umum yang digariskan pengurus.

2) Membuat recana kerja secara periodik (berkala), meliputi : a) Rencana pemasaran.

b) Rencana pembiayaan. c) Rencana biaya operasional. d) Rencana keuangan.

3) Membuat kebijakan khusus sesuai dengan kebijakan umum yang di gariskan oleh pengurus.

4) Membuat laporan secara periodik (berkala) kepada pengurus yang antara lain berupa :

a) Laporan perubahan baru.

b) Laporan perkembangan perubahan. c) Laporan keuangan.

e. Pengelola

(50)

1) Memiliki sifat jujur, aktif, terampil, berdedikasi terhadap BMT, proaktif,sabar, dan istiqomah.

2) Mempunyai potensi untuk berprakarsa, belajar dan trampil mengoperasikan program kerja untuk mencapai tujuan BMT.

3) Memiliki wawasan keagamaan dan pergaulan sosial yang memadai untuk mempu mengaplikasikan konsep sistem syariah dalam mengoperasikan BMT dan perkembangan SDM anggota BMT. Pengelola terkait dengan kontrak kerja dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada pengurus. Dengan tujuan tersebut pengelola berhak mendapat imbalan dan bonus sesuai dengan kemampuan dan perkembangan BMT.

Berkaitan dengan keterbatasan jumlah karyawan KSPS BMT RAMA maka ada beberapa bagian yang dirangkap. Misalnya bagian teller juga merangkap Acounting dan Administrasi, manajer pembiayaan juga merangkap menjadi surveyor, melakukan pembinaan, dan terkadang juga melayani pembayaran angusan. Di KSPS BMT RAMA sebutan karyawan untuk yang bekerja di luar kantor disebut PL (Pekerja Lapangan ) yaitu bagian surveyor dan penarikan tabungan.

(51)

Agar KSPS BMT RAMA ini senantiasa sehat dan berkembang tetap diperlukan pembinaan dan pengawasan. Maksut dari pembinaan ini adalah : semua usaha mengarahkan pengelolaan BMT yang dilaksanakan dengan tujuan, fungsi dan prinsip BMT dengan prinsip Bilhikmah wal mau’izatil hasanah. Sedangkan pengawasan adalah kegiatan pemantauan dan pengawasan BMT yang dilakukan oleh pengurusan BMT dibawah binaan PINBUK. Secara kelembagaan BMT didampingi atau didukung Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil ( PINBUK ). Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) sebagai lembaga primer karena mengembangkan misi yang lebih luas, yakni menetapkan usaha kecil. Dalam praktiknya Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil ( PINBUK ) menetapkan BMT, dan pada gilirannya BMT menetaskan usaha kecil.

(52)

F. Produk-produk KSPS BMT RAMA

Produk Simpanan :

1. Tabungan Wadiah (Sirela)

a. Yang dapat menjadi penabung Tabungan Wadiah Sirela adalah anggota maupun calon anggota.

b. Akad yang digunakan dalam produk Tabungan Wadiah Sirela adalah Wadiah Yad Dhamanah atas pengelolaan dana tersebut, pihak KSPS BMT RAMA dapat memberikan bonus kepada pemilik dana yang besarnya ditentukan berdasarkan kebijakan, tetapi tidak diperjanjikan di awal kepada pemilik dana.

c. Bonus yang diberikan kepada pemilik dana adalah mengambil

porsi pendapatan yang diperoleh KSPS BMT RAMA dan diperlakukan sebagai biaya operasional.

d. Setoran dan penarikan Tabungan Wadiah Sirela dapat dilakukan setiap saat jam kerja.

e. Mitra usaha yang membuka rekening Tabungan Wadiah Sirela akan memperoleh buku tabungan sebagai tanda bukti transaksinya.

f. Persyaratan pembukaan rekening Tabungan Wadiah Sirela :

(53)

2) Membawa KTP asli dan fotocopy.

3) Setoran awal minimal Rp.20.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp.5.000,-.

g. Biaya-biaya :

1) Setiap bulan tidak dikenakan biaya administrasi.

2) Ada permintaan pengganti buku atau penerbitan buku tabungan baru dikarenakan hilang atau habis, dikenakan biaya Rp.5.000,-

3) Limit saldo minimal Rp.10.000,-.

4) Atas bonus yang diperoleh penabung tidak dikenakan biaya pajak.

h. Form yang digunakan pada produk Tabungan Wadiah Sirela :

1) Form pembukaan tabungan dan kartu spesimen

2) Slip setoran

3) Slip penarikan

4) Buku tabungan

i. Proses administrasi Tabungan Wadiah Sirela sperti proses

(54)

j. Sedangkan proses setoran dan pengambilan Tabungan Wadiah

Sirela ditangani oleh Teller.

k. Pengambilan tabungan yang dilayani PL (Petugas Lapangan) harus di koordinasikan dahulu oleh Teller untuk menghindari saldo yang

limit sesuai ketentuan BMT RAMA, yaitu saldo minimal Rp.10.000,- dan saldo yang diblokir oleh karena sebagai jaminan pembiayaan di BMT RAMA.

l. Tanda tangan yang tercantum dalam spesimen adalah tanda tangan dari penabung dan penabung dapat menerbitkan surat kuasa penarikan Tabungan Wadiah Sirela kepada pihak lain.

m. Teller diberikan batasan/limit atas proses pengambilan Tabungan

Wadiah Sirela, besarnya limit ini ditentukan oleh Manajer KSPS BMT RAMA.

2. Simpanan Berjangka Mudharabah (Deposito)

(55)

ketiga ke dalam simpanan berjangka ini akan memperoleh pendapatan bagi hasil, di mana besarnya nisbah bagi hasil ditentukan di muka ketika pembukaan aplikasi simpanan berjangka dilakukan dan dapat berubah nisbahnya sewaktu-waktu sesuai pendapatan BMT RAMA.

Kebijakan, ketentuan, dan tata cara yang harus dipatuhi oleh pihak pengelola simpanan berjangka KSPS BMT RAMA adalah sebagai berikut :

1) Simpanan berjangaka yang diterima dari perorangan atau Badan Usaha Koperasi (KJKS dan koperasi yang memiliki KJKS) untuk ditempatkan simpanan berjangka, dibukukan ke dalam perkiraan Buku Besar Simpanan berjangka dengan buku pembantu sesuai jenis/produk simpanan berjangka masinag-masing.

2) Besarnya simpanan berjangka yang dapat diproses oleh KSPS BMT RAMA ditetapkan sebesar jumlah minimal yang akan ditetapkan oleh pengurus/manajer KSPS BMT RAMA.

(56)

4) Simpanan berjangka hanya dikeluarkan apabila anggota sudah menyetujui/manandatangani suatu perjanjian (akad) yang menyebutkan tanggal jatuh temponya/jangka waktu pemberitahuan penarikan, nisbah bagi hasil, jumlah simpanan berjangka, pembukuan jumlah produk setelah jatuh tempo, dan sebagainya termasuk syarat-syarat yang harus dipenuhi anggota apabila menempatkan dananya untuk simpanan berjangka pada KSPS BMT RAMA.

5) Perjanjian ditandatangani anggota pada waktu menempatkan dananya pada simpanan berjangka. Akan tetapi apabila hal itu tidak memungkinkan karena permohonan simpanan berjangka dilakukan melalui telepon, surat, dan sebagainya maka simpanan berjangka dapat dikeluarkan setelah dana untuk pembukaan tersebut telah diterima secara efektif.

(57)

7) Setiap simpanan berjangka dituangkan ke dalam sertifikat simpanan berjangka yang mempunyai nomor urut. Sertifikat yang belum digunakan dikontrol sama dengan pengontrolan atas formulir khusus, yakni surat-surat berharga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

8) Bagi hasil simpanan berjangka dihitung berdasarkan perhitungan distribusi bagi hasil dan akan dibayar setiap akhir bulan.

9) Simpanan berjangka hanya bisa diambil pada saat telah jatuh tempo sesuai perjanjian, untuk simpanan berjangka yang telah jatuh tempo (tidak diperpanjang secara otomatis dan tidak ada kesepakatan untuk dipindahkan ke rekening simpanan) akan dipindahkan keperkiraan titipan simpanan berjangka jatuh tempo.

10)Ketentuan untuk pencairan simpanan berjangka sebelum jatuh tempo, ditetapkan antara lain :

a. Pada prinsipnya sebelum jatuh tempo, bilyet sertifikat simpanan berjangka tidak dapat dicairkan.

(58)

1) Tidak mendapatkan bagi hasil pada bulan pengambilan simpanan berjangka.

2) Mendapatkan beban biaya administrasi sebesar 0,5% dari nilai nominal simpanan berjangka.

3. Investasi simpanan masa depan (Simapan)

a. Yang dapat menjadi penabung Investasi Wadiah Simapan adalah anggota maupun calon anggota.

b. Akad yang digunakan dalam produk Investasi Wadiah Simapan adalah Wadiah Yad Dhamanah atas pengelolaan dana tersebut, pihak KSPS BMT RAMA dapat memberikan bonus kepada pemilik dana yang besarnya ditentukan berdasarkan kebijakan, tetapi tidak diperjanjikan di awal kepada pemilik dana.

c. Bonus yang diberikan kepada pemilik dana adalah mengambil porsi pendapatan yang diperoleh KSPS BMT RAMA dan dperlakukan sebagai biaya operasional.

d. Setoran dan penarikan Investasi Wadiah Simapan dapat dilakukan setiap pada jam kerja.

e. Mitra usaha yang membuka rekening Investasi Wadiah Simapan akan memperoleh buku tabungan sebagai tanda bukti transaksinya.

(59)

1) Mengisi formulir pembukaan rekening tabungan dan mengisi kartu spesimen contoh tanda tangan.

2) Membawa KTP asli dan fotocopy.

3) Setoran awal minimal Rp.20.000,- dan setoran selanjutnya Rp.5.000,-.

g. Biaya-biaya :

1) Setiap bulan tidak dikenakan biaya administrasi.

2) Apabila ada permintaan penggantian buku atau penerbitan buku tabungan baru dikarenakan hilang atau habis, dikenakan biaya Rp.5.000,-.

3) Limit saldo minimal Rp.10.000,-.

4) Atas bonus yang diperoleh penabung tidak dikenakan biaya pajak.

h. Form yang digunakan pada produk Investasi Wadiah :

1) Form pembukaan buku tabungan dan kartu spesimen

2) Slip setoran

3) Slip penarikan

(60)

i. Proses administrasi Investasi Wadiah Simapan sperti proses pembukaan, penutupan, penerbitan buku Investasi Wadiah Simapan, buku hilang dan keluhan dari mitra usaha ditangani langsung oleh Seksi Layanan Mitra Usaha.

j. Sedangkan proses setoran dan pengambilan Investasi Wadiah Simapan ditandatangani oleh Teller.

k. Pengambilan tabungan yang dilayani PL(Petugas Lapangan) harus dikoordinasikan dahulu oleh Teller untuk menghindari saldo yang limit sesuai ketentuan BMT RAMA, yaiti saldo minimal Rp.10.000,- dan saldo yang diblokir oleh karena sebagai jaminan pembiayaan di BMT RAMA.

l. Tanda tangan yang tercantum dalam spesimen adalah tanda tangan dari penabung dan penabung dapat menerbitkan surat kuasa panarikan Investasi Wadiah Simapan kepada pihak lain.

m. Teller diberikan batasan/limit atas proses pengambilan Investasi Wadiah Simapan, besarnya limit ini ditentukan oleh Manajer KSPS BMT RAMA.

4. Ketentuan InvestasiMudharabah (Siasat)

(61)

b. Investasi Mudharabah Siasat manggunakan akad mudharabah, sehingga atas dana Investasi Mudharabah Siasat ini, Anggota selaku Shahibul maal (pemilik dana) berhak mendapatkan bagi hasil dari KSPS BMT RAMA (selaku mudharib) di mana proporsi nisbah bagi hasil ditentukan dari manajer BMT RAMA yang nisbah/bagi hasilnya bisa berubah-ubah disesuaikan dengan pendapatan BMT RAMA.

c. Pembayaran bagi hasil Investasi Mudharabah Siasat diberikan setiap bulan, secara langsung menambah saldo rekening tabungan tersebut akan diambil.

d. Jangka waktu Investasi Mudharabah Siasat dibatasi sampai dana tersebut oleh akan digunakan oleh Anggota.

e. InvestasiMudharabah Siasat tidak bisa ditarik kecuali pada jangka waktu sesuai perjanjian atau dalam keadaan yang sangat mendesak (darurat)

f. Mitra usaha yang membuka rekening investasimudharabah Siasat akan memperoleh buku tabungan sebagai tanda bukti transaksinya.

g. Persyaratan pembukaan rekening investasimudaharabah Siasat :

1) Mengisi formulir pembukaan rekening tabungan dan mengisi kartu spesimen contoh tanda tangan.

(62)

3) Setoran awal minimal Rp.1.000.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp.1.000.000,-.

h. Biaya-biaya :

1) Setiap bulan tidak dikenakan biaya administrasi.

2) Apabila ada permintaan pengganti buku atau penerbitan buku tabungan baru dikarenakan hilang atau habis, dikenakan biaya Rp.5.000,-.

3) Biaya penutupan rekening sebesar Rp.10.000,-

i. Form yang digunakan pada produk InvestasiMudharabah Siasat :

1) Form pembukaan tabungan dan kartu spesimen

2) Slip setoran

3) Slip penarikan

4) Buku tabungan

j. Proses administrasi Investasi Mudharabah Siasat seperti proses Pembukaan, penutupan, penerbitan buku Investasi Mudharabah

Siasat, buku hilang dan keluhan dari mitra usaha ditangani

langsung oleh Seksi Layanan Mitra Usaha.

k. Sedangkan proses setoran dan pengambilan Investasi Mudharah

(63)

l. Tanda tangan yang tercantum dalam spesimen adalah tanda tangan dari penabung dan penabung dapat menerbitkan surat kuasa penarikan investasimudharabah Siasat kepada pihak lain.

m. Teller diberikan batasan/limit atas proses pengambilan investasi mudharabah Siasat, besarnya limit ini ditentukan oleh Manajer KSPS BMT RAMA yaitu Rp.10.000,-.

5. Ketentuan InvestasiMudharabah (Simprestasi)

a. Yang dapat menjadi penabung investasimudharabah Siasat adalah Anggota dan calon anggota.

b. Investasi Mudharabah Simprestasi menggunakan akad Mudharabah, sehingga atas dana investasi mudharabah

Simprestasi ini, Anggota selaku Shahibul maal (pemilik dana) berhak mendapatkan bagi hasil dari KSPS BMT RAMA (selaku Mudharib) di mana proporsi nisbah bagi hasil ditentukan dari manajer BMT RAMA yang nisbah/bagi hasilnya bisa berubah-ubah disesuaikan dengan pendapatan BMT RAMA .

c. Pembayaran bagi hasil Investasi Mudharabah Simprestasi diberikan setiap bulan, secara langsung menambah saldo rekening tabungan tersebut akan diambil.

(64)

e. Investasi Mudharabah Simprestasi tidak bisa ditarik kecuali pada jangka waktu sesuai perjanjian atau dalam keadaan yang sangat mendesak (darurat).

f. Mitra usaha yang membuka rekening investasi mudharabah

Simprestasi akan memperoleh buku tabungan sebagai tanda bukti transaksinya.

g. Persyaratan pembukaan investasimudharabah simprestasi :

1) Mengisi formulir pembukaan rekening tabungan dan mengisi kartu spesimen contoh tanda tangan.

2) Membawa KTP asli dan fotocopy

3) Setoran awal minimal Rp.20.000,- dan setoran selanjutnya

minimal Rp.20.000,-

h. Biaya-biaya :

1) Setiap bulan tidak dikenakan biaya administrasi.

2) Apabila ada permintaan penggantian buku atau penerbitan buku tabungan baru dikarenakan habis atau hilang, dikenakan biaya

Rp.5.000,-.

3) Biaya penutupan rekening sebesar Rp.10.000,-

i. Form yang digunakan pada produk investasi mudharabah

(65)

1) Form pembukaan tabungan dan kartu spesimen

2) Slip setoran

3) Slip penarikan

4) Buku tabungan

j. Proses administrasi investasi mudharabah Simprestasi seperti proses Pembukaan, penutupan, penerbitan buku investasi mudharabah Siasat, buku hilang dan keluhan dari mitra usaha ditangani langsung oleh Seksi Layanan Mitrausaha.

k. Sedangakan proses setoran dan pengambilan investasi mudharabah

Simprestasi ditandatangani oleh Teller.

l. Tanda tangan yang tercantum dalam spesimen adalah tanda tangan dari penabung dan penabung dapat menerbitkan surat kuasa penarikan investasi mudharabah Simprestasi kepada pihak lain.

m. Teller diberikan batasan/limit atas proses pengambilan investasi mudharabah simprestasi, besarnya limit ini ditentukan oleh Manajer KSPS BMT RAMA yaitu Rp.10.000,

6. Ketentuan Simpanan Berjangka Mudharabah

a. Simpanan berjangka menggunakan akad mudharabah mutlaqah,

(66)

RAMA selaku mudharib dimana proporsi nisbah bagi hasilnya disesuaikan dengan produk jangka waktu simpanan berjangka yang diambil.

b. Jangka waktu dengan proporsi nisbah bagi hasil yang ditentukan BMT RAMA dan setiap produk berbeda nisbah bagi hasilnya dan dapat berubah-ubah sewaktu-waktu sesuai pendapatan BMT RAMA :

1) Produk 1 bulan : ………% Shahibul maal,………..% Mudharab

2) Produk 3 bulan : …………..% Shahibul maal, ……..…% Mudharab

3) Produk 6 bulan : …….…….% Shahibul maal, ………...% Mudharab

4) Produk 12 bulan : …….…….% Shahibul maal, ………% Mudharab

c. Penarikan simpanan berjangka tidak bisa dilakukan setiap saat tetapi berdasarkan jangka waktu yang telah disepakati.

(67)

e. Perhitungan bagi hasil Muhdarabah untuk produk ini menggunakan metode Revenue Sharing atau bagi pendapatan, dimana bagi hasil dihitung dari total pendapatan atas pengelolaan dana mudharabah tersebut.

f. Simpana berjangka dapat digunakan sebagai jaminan.

g. Si pemilik rekening memperoleh bilyet/sertifikat simpana berjangka dan yang berwenang untuk menandatangani bilyet/sertifikat tersebut adalah Manajer KSPS BMT RAMA Kabag Operasional/Head.

h. Pencarian simpanan berjangka hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo dan mitra usaha harus membawa bilyet simpanan asli siasat akan melakukan pencairan.

i. Bila ada pemilik rekening simpanan berjangka yang ingin mencairkan rekeningnya sebelum jatuh tempo(untuk kondisi tertentu misalnya untuk kebutuhan yang sangat mendesak) maka dapat dicairkan dan dikenakan biaya administrasi.

j. Yang bisa menjadi pemilik rekening simpanan berjangka bisa perorangan maupun dalam bentuk lembaga dengan persyaratan sebagai berikut :

(68)

2) Mengisi kartu spesimen

3) Membawa KTP asli dan fotocpy

4) Jumlah simpanan minimal Rp.1.000.000,-

k. Simpanan berjangka yang diterima dari perorangan atau badan usaha untuk ditempatkan di dalam simpanan berjangka, dibukukan di dalam perkiraan buku besar simpanan berjangka dengan buku pembantu sesuai jenis/produk simpanan berjangka masing-masing.

l. Simpanan berjangka hanya dikeluarkan apabila calon penyimpan sudah menyetujui/mendatangani suatu kontrak yang menyebutkan tanggal jatuh temponya/jangka waktu pemberitahuan penarikan, nisbah bagi hasil, jumlah simpanan berjangka, pembukuan jumlah pokok/principal setelah jatuh tempo, cara-cara pembayaran bagi hasil dan sebagainya termasuk syarata-syarat yang harus dipenuhi penyimpan apabila menempatkan dananya untuk simpanan berjangka pada KSPS BMT RAMA.

(69)

n. Karyawan yang berwenang menerima permohonan simpanan berjangka melalui telepon, telex, dan sebaginya harus tetap mengisi dan melengkapi dengan kontrak untuk setiap simpanan berjangka yang dikeluarkan. Kontrak harus harus memberikan data yang terinci tentang ketentuan-ketentuan syarat-syarat simpanan berjangka yang akan dibukukan dan diparaf/diketahui oleh pejabat yang berwenang. Selanjutnya harus ditandatangani oleh si pemilik rekening/penyimpan pada saat yang telah ditentukan/diperjanjikan.

o. Penarikan simpanan berjangka hanya bisa di ambil oleh penyimpan yang atas namanya tertera pada bilyet/sertifikat simpanan berjangka BMT RAMA atau diwakilkan dengan membawa bilyet/setifikat asli, KTP asli pemilik bilyet/sertifikat dan KTP asli simpanan berjangka serta surat kuasa pemilik bilyet/sertifikat yang bermaterai dan bertandatangan pemilik bilyet/sertifikat.

A. JENIS LAYANAN PENYALURAN DANA

Ketentuan Umum

a. KSPS menyediakan layanan pembiayaan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :

1) Pembiayaan Mudharabah

2) Pembiayaan Musyarakah

(70)

4) Piutang Salam

5) Piutang Istishna

6) Piutang Ijarah

7) Qardh

8) ArRahn

1) Pembiayaan Mudharabah

Mudhrabah adalah akad kerjasama usaha/perniagaan antara pihak pemilik dana (shahibul mall) sebagai pihak yang menyediakan modal dana sebesar 100% dengan pihak pengelola modal (mudharib), untuk diusahakan dengan porsi keuntungan akan dibagi bersama (nisbah) sesuai dengan kesepakatan di muka dari kedua belah pihak. Sedangkan kerugian (jika ada) akan ditanggung pemilik modal kecuali jika ditemukan jika ada kelalaian atau kesalahan oleh pihak pengelola dana (mudharib), seperti penyelewengan, kecurangan, penyalahgunaan dana.

a. Rukun mudharabah :

1) Pihak yang berakad:

a) Pemilik modal (shahibulmaal)

(71)

2) Obyek yang diakadkan :

a) Modal

b) Kegiatan usaha/kerja

c) Keuntungan

3) Sighot/Akad :

a) Serah

b) Terima

b. Syarat Mudharabah :

1) Pihak yang berakad kedua belah pihak harus mempunyai

kemampuan dan kemauan untuk bekerjasama mudharabah.

2) Obyek yang diakadkan :

a) Harus dinyatakan dalam jumlah/nominal yang jelas.

b) Jenis pekerjaan yang dibiayai, dan jangka waktu kerjasama

pengelolaan dananya.

c) Nisbah (porsi) pembagian keuntungan telah disepakati

bersama dan ditentukan tata cara pembayarannya.

3) Sighot/akad :

(72)

b) Materi akad yang berkaitan dengan modal, kegiatan usaha/kerja dan nisbah telah disepakati bersama saat perjanjian (akad).

c) Resiko usaha yang timbul dari proses kerjasama ini harus diperjelas saat ijab qabul, yakni bila terjadi kerugian usaha maka akan ditanggung oleh pemilik modal dan pengelola tidak mendapatkan keuntungan dari usaha yang telah dilakukan.

d) Untuk memperkecil resiko terjadinya kerugian usaha, pemilik modal dapat menyertakan persyaratan kepada pengelola dalam menjalankan usahanya dan harus disepakati secara bersama.

c. Akad kerjasama Mudharabah dibedakan dalam 2 jenis :

1) Mudharabah Mutlaqah, akad ini adalah perjanjian mudharabah

yang tidak mensyaratkan perjanjian tertentu (investasi tidak terikat), misalnya dalam ijab si pemilik modal tidak mensyaratkan kegiatan usaha apa yang harus dilakukan dan ketentuan-ketentuan lainnya yang pada intinya memberikan kebebasan kepada pengelola dana untuk melakukan pengelolaan investasinya.

2) MudharabahMuqayyadah, akad ini mencantumkan

(73)

pengelola dana yang berkaitan dengan tempat usaha, tata cara usaha, dan obyek investasinya (investasi yang terikat).

Sebagai contoh pengelola dana dipersyaratkan dalam kerjasama untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :

a) Tidak mencampurkan dana mudharabah yang diterima dengan

dana lainnya.

b) Tidak melakukan investasi pada kegiatan usaha yang bersifat

sistem jual beli cicilan tanpa adanya penjamin dan atau tanpa jaminan.

c) Slip pengelola dana harus melakukan sendiri kegiatan

usahanya dan tidak diwakilkan kepada pihak ketiga.

d. Tata Cara penyelenggaraan produk mudharabah :

Pihak pengelola sebagai pemilik proyek dapat mengajukan permohonan pembiayaan kepada KSPS BMT RAMA. Kebutuhan dana tersebut dapat digunakan untuk pembiayaan yang bersifat modal kerja dan atau investasi.

2) Pembiayaan Musyarakah

(74)

pihak mempunyai hak untuk ikut serta dalam pelaksanaan manajemen usaha tersebut. Keuntungan dibagi menurut proporsi penyertaan modal atau berdasarkan kesepakatan bersama. Musyrakah dapat diartikan pula sebagai pencampuran dana untuk tujuan pembagian keuntungan.

a. Rukun musyarakah :

1) Pihak yang berakad (para mitra)

2) Obyek yang diakadkan :

a) Modal

b) Kegiatan usaha/kerja

c) Keuntungan

3) Sighat :

a) Serah

b) Terima

b. Syarat musyarakah :

1) Pihak yang berakad :

(75)

b) Kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan perwakilan

2) Obyek yang diakadkan :

a) Modal diberikan dalam bentuk uang tunai

b) Partisipasi para mitra dalam pekerjaan musyarakah adalah sebuah hukum dasar, dan tidak diperkenankan bagi salah satu dari mereka untuk mencantumkan ketidakikutsertaan mitra lainnya, namun demikian terhadap kesamaan kerja bukanlah syarat utama. Dibolehkan seorang mitra melaksanakan porsi pekerjaan yang lebih besar dan banyak dibandingkan dengan mitra lainnya, sehingga dalam hal ini mitra tersebut dapat mensyaratkan bagian keuntungan tambahan bagi dirinya.

3) Sighat

a) Berbentuk pengucapan yang menunjukkan tujuan

b) Akad dianggap sah jika diucapkan secara verbal, atau dilakukan secara tertulis dan disaksikan.

c. Tata cara penyelenggaraan produk Musyarakah

Dari jenis atau variasi produk musyarakah, syirkahAlInan

Referensi

Dokumen terkait

Toki ohjeistus on suunnattu nimenomaan korjausprosessin sisällä toimiville lääketieteen edustajille, mutta sitä käyttävät myös esimerkiksi trans*ihmiset itse hakiessaan

Hasil analisis angket menunjukkan 76,3% responden pernah menggunakan lulur, 70% responden menggunakan lulur dalam bentuk semi padat, 86% responden belum pernah menggunakan lulur

Jika perdarahan tidak beberapa banyak dan kehamilan kurang dari 16 minggu, evakuasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum untuk mengeluarkan hasil konsepsi

Dilatar belakangi dari masalah diatas dan penelitian yang selinier, perlu dibuatkannya sebuah Rancang Bangun Sistem Dismantling Perangkat Sewa Proyek Seat

Namun, pada jarak tertentu energi interaksi akan mencapai energi paling minimum dimana terjadi interaksi tarik menarik yang lebih kuat dari interaksi pada jarak

Kondisi tersebutlah yang mengakibatkan profesi penyiar radio semakin banyak dilirik oleh sebagian besar kalangan di Kota Bandung, khususnya kalangan remaja yang

Perancangan aplikasi sistem pakar ini dapat membantu user tanpa harus menemui seorang pakar dengan menganalisa proses pengumpulan fakta-fakta yang berkaitan dengan

Aspek penting dari berbagai hubungan dan pengaruh terhadap pelayanan publik, dapat dilihat dari alur atau jalur variabel komunikasi berhubungan dan berpengaruh