• Tidak ada hasil yang ditemukan

Universitas Gunadarma, Jakarta ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Universitas Gunadarma, Jakarta ABSTRACT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERENCANAAN BENDUNG GERAK DENGAN PINTU AIR

(FLOODGATE) TIPE DRUM GATE UNTUK KONTROL

BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI BENDUNG

WALAHAR KABUPATEN KARAWANG

1Boyke Frahmana

([email protected]/[email protected]) 2Budi Santosa ([email protected])

1,2Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma, Jakarta

ABSTRACT

Water is the source of life and take on an important role in supporting human activities. The development and natural phenomena are always experiencing the dynamics can also affect the environment around us. The potential for major flooding in the watershed would have a major impact on the area upstream and downstream weir. In anticipation of the coming flood water conditions, the planned Spillway with Drum Gate type. Sluice is planned by calculating the maximum flood discharge plan with the FSR Java-Sumatera method by utilizing daily rainfall data. The results of calculation maximum discharge was 5 years in 2009 showed the value of 167.372 m3/det. While the flood discharge plan (Q100) showed the value of 883.2906 m3/det. Planning dimensional done using of the plate and steel frame. Drum gate dimension with base length (L) = 1 m, radius (r) = 1.5 m, angle (θ) = 45°, thick steel plate = 6 mm. Construction of barrage to cost about 289,843,690 million

Keywords : Spillway, Drum Gate, Debit Flood Plan, FSR Sumatra Java Method, Daily Rainfall Data

ABSTRAK

Air merupakan sumber kehidupan dan mengambil peranan yang penting dalam menunjang aktifitas manusia. Perkembangan dan gejala alam yang selalu mengalami dinamika dapat berpengaruh juga terhadap lingkungan sekitar kita. Potensi banjir besar di daerah aliran sungai akan sangat berdampak besar terhadap daerah hulu dan hilir bendung. Untuk mengantisipasi kondisi air banjir yang datang, maka direncanakan Spillway dengan tipe Drum Gate. Pintu air ini direncanakan dengan menghitung debit banjir rencana maksimum dengan metode FSR Jawa Sumatera dengan memanfaatkan data curah hujan harian. Hasil perhitungan debit maksimum 5 tahun adalah pada tahun 2009 menunjukan nilai 167.372 m3/det. Sedangkan debit banjir rencana (Q100) menunjukan nilai 883.2906 m3/det. Perencanaan dimensi dilakukan dengan menggunakan pelat dan kerangka baja. Dimensi Drum Gate yang dihasilkan dengan panjang (L) = 1 m, jari-jari (r) =

(2)

2

1.5 m, sudut pintu (θ) = 45°, tebal pelat baja = 6 mm. Pembangunan bendung gerak membutuhkan biaya sekitar Rp289,843,690

Kata kunci : Spillway, Drum Gate, Debit Banjir Rencana, Metode FSR Jawa Sumatera, Data Curah Hujan Harian

PENDAHULUAN

Perkembangan peradapan manusia selalu diiringi dengan pertambahan penduduk. Perluasan lahan untuk pemukiman dan lahan pertanian mengakibatkan semakin meningkatnya penebangan pohon liar di daerah sekitar bendung walahar maupun di daerah hulu bendung. Tahun 2009 pintu air bendung walahar mengalami keruntuhan akibat tergerus oleh sedimen maupun pohon-pohon akibat pembalakan liar di hulu bendung. Metode untuk mengantisipasi permasalahan ini, maka dibuatlah perencanaan floodgate (pintu air) tipe drum gate. Pembangunan bendung gerak ini muncul karena dengan pintu air drum gate maka pintu air dapat menyesuaikan pergerakan pintu terhadap limpasan air yang datang, sehingga benturan material bebatuan yang dibawa oleh aliran sungai citarum terhadap permukaan pintu air dapat diminimalisir. Material pintu air drum gate ini terbuat dari pelat baja yang kuat terhadap benturan dan gesekan. Apabila pada musim penghujan bendung gerak ini dapat digunakan sebagai pengontrol tinggi muka air untuk menghindari genangan di daerah hulu bendung.

METODE PERENCANAAN

Lokasi perencanaan bendung gerak tipe drum gate terletak di Desa Walahar Kec. Klari Kab. Karawang, Provinsi Jawa Barat. Bendung walahar ini membendung sungai Citarum pada koordinat 06º22’973” LS dan 107º21’660” BT, dengan cathment area seluas 1316.67 km2.

(3)

3

Pada gambar 1 menunjukan bagan alir dari sistematika tugas akhir. Dimulai dari studi litelatur yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang perencanaan bangunan air. Yang kedua adalah survey lapangan, survey ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sungai dan kondisi lokasi, sebagai referensi pendukung untuk perencanaan bendung gerak ini. Yang ketiga adalah pengumpulan data, pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan data pendukung untuk perencanaan bendung gerak. Data-data yang dibutuhkan antara lain adalah data curah hujan, data debit sungai dan data eksisting sungai. Yang keempat adalah analisa hidrologi, analisa hidrologi pada perencanaan bendung gerak tipe drum gate meliputi perhitungan hujan rata-rata, perhitungan hujan rencana, perhitungan frekuensi curah hujan, uji distribusi probabilitas dengan uji chi-kuadrat, perhitungan debit maksimum dengan metode rasional. Yang kelima adalah perencanaan dimensi drum gate, perhitungan yang dilakukan untuk perencanaan bendung gerak tipe drum gate adalah perhitungan desain pintu bendung drum gate. Yang terakhir adalah analisa gaya horizontal dan vertikal pada drum gate, analisa ini bertujuan untuk mengetahui apakah drum gate yang kita rencanakan kuat dan memenuhi faktor keamanan yang telah ditentukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Data

Data-data yang akan digunakan dalam perencanaan bendung gerak tipe

drum gate secara keseluruhan mencakup antara lain : a. Peta rupa bumi

b. Data curah hujan c. Data debit sungai d. Data eksisting sungai

Perhitungan Hujan Rata-Rata

Perhitungan hujan rata-rata menggunakan metode rata-rata aljabar yaitu dengan rumus sebagai berikut :

R1 R2 ...Rn

n 1

R    , data curah hujan yang

ditinjau adalah selama 12 tahun (2003-2014). Curah hujan maksimum yang didapat adalah pada tanggal 1 februari 2003 yaitu dengan nilai 57.17 mm.

(4)

4

Tabel 1. Perhitungan Curah Hujan Rata-Rata

No Tahun

Stasiun Pos Hujan Hujan

Harian Maksimum

(mm) B.Walahar T.Jambe Pangkalan B.Waru Kalong Pundong

1 2003 829 501 1124 1469 347 995 57.17 2 2004 441 933 1790 1924 307 375 43 3 2005 839 1259 2325 2041 560 897 60.67 4 2006 883 1202 2013 0 542 910 44.33 5 2007 1418 2156 2739 159 1254 2122 75.17 6 2008 1486 1965 2694 0 1841 3317 75.17 7 2009 954 1590 3098 5680 1301 2993 54 8 2010 2328 2878 3947 3927 2451 4330 40.67 9 2011 1446 1349 2759 2556 1455 2435 54.83 10 2012 1394.5 1860 2600 2643 974 2002 66.83 11 2013 1944.5 2102 3464 3075 0 2781.5 100.83 12 2014 1911 2036 2888 2542 0 2974 98.17

Pemilihan Jenis Distribusi

Beberapa jenis statistik seberan (distribusi), diantaranya yang sering digunakan dalam hidrologi adalah : distribusi gumbel, distribusi log normal, distribusi log-person tipe III, distribusi normal.

Tabel 2. Perbandingan Syarat Distribusi dan Hasil Perhitungan

No Jenis Distribusi Syarat Hasil

Perhitungan Keterangan 1 Gumbel Cs = 1.14 Ck = 5.4 Cs = 0.90 Ck = 2.17 - 2 Log Normal Cs = 3 Cv + Cv3 = 0.688 Ck = Cv8+6Cv6+15Cv4+16Cv2+3 = 3.47 Cs = 0.402 Ck = 1.83 - 3 Log-Person Tipe III Cs ≠ 0 Cs = 0.402 Dipilih 4 Normal Cs = 0 Cs = 0.90 -

Perhitungan Debit Banjir Rencana

Analisis debit banjir rencana dihitung dengan menggunakan metode FSR Jawa Sumatera karena luas DAS > 100 km2.

Tabel 3. Data Debit Banjir Rencana Metode FSR Jawa Sumatera

No GF MAF (m3/det) Q (m3/det)

1 5 1.17 96.79953177 455.2643

2 10 1.37 96.79953177 533.0873

3 20 1.59 96.79953177 618.6925

4 50 1.95 96.79953177 758.7739

(5)

5

Perencanaan Bangunan Pelimpah Bendung (Spillway)

Debit banjir puncak rencana yang didapatkan dari perhitungan menggunakan metode FSR Jawa Sumatera untuk Q100 sebesar 883.2906 m3/det.

Penentuan Elevasi Muka Air Banjir di Hilir Bendung

Rumus yang digunakan dalam penentuan elevasi muka air banjir di hilir bendung adalah : QKR2/3I1/2A

Tabel 4. Perhitungan Tinggi Air di Hilir Bendung

H B A P R I K V Q (m) (m) (m2) (m) (m) (m/det) (m3/det) 1 50 50.0008 102 0.490 0.0564 70 10.335 455.2643 1.24 50 62.0012 102.48 0.605 0.0564 70 11.891 533.0873 1.48 50 74.002 102.96 0.718 0.0564 70 13.339 618.6925 1.72 50 86.002 103.44 0.831 0.0564 70 14.698 758.7739 1.96 50 98.003 103.92 0.943 0.0564 70 15.986 883.2906

Jadi tinggi air banjir rencana di hilir bendung adalah h = 1.96 m dengan debit banjir sebesar Q = 883.2906 m3/det = Q100 = 883.2906 m3/det.

Perencanaan Dimensi Drum Gate

Drum gate berfungsi sebagai bendung, maka debit (discharge) yang melalui pintu dinyatakan dengan rumus Q = CLHe1.5. Debit yang melalui pintu besarnya adalah 1.554 m3/det. Tekanan cairan pada permukaan bendung, rumus untuk menghitung tekanan permukaan cairan adalah P = w.h. Besarnya tekanan air pada permukaan bendung adalah 196101.9 kN/m2.

Prinsip Archimedes dalam Penentuan Dimensi Bendung

Penentuan dimensi bendung menggunakan prinsip hukum archimedes, parameter dimensi pintu adalah saat pintu terapung yaitu w < Fa.

Tabel 5. Volume Pelat Baja

No Bidang Volume (m3)

1 Pelat baja 1 (pelat bagian depan) 0.007065

2 Pelat baja 2 (pelat bagian atas) 0.009

3 Pelat baja 3 (pelat bagian bawah) 0.009

Total 0.025065

Tabel 6. Volume Kerangka Baja

No Bidang Volume (m3)

1 Kerangka bagian depan 0.000338

2 Kerangka bagian atas 0.00045

3 Kerangka bagian bawah 0.000563

4 Kerangka bagian kanan, tengah dan kiri 0.001148115

(6)

6

Maka volume baja total adalah total volume pelat baja + total volume kerangka baja = 0.001148115 + 0.025065 = 0.029859344 m3.

Tabel 7. Berat Drum Gate Terapung

No Benda Berat (kg)

1 Baja (wb) 2297.079

2 Air (Fa) 23354.63

Syarat wb < Fa = terapung 2297.079 < 23354.63

Memenuhi syarat Ok

Tekanan pada Bidang Lungkung Drum Gate

Gaya horizontal H = resultante tekanan pada bidang proyeksi dari bidang lengkung AB yaitu bidang OE. Rumus yang digunakan dalam perhitungan dalam perhitungan gaya horizontal pada drum gate ini adalah :

OE bidang pusat titik sampai tinggi OE luas w   (0.62) 1.5) (1 1000) (9.8     3 10 9.1  N

Gaya vertikal V = berat cairan yang mengisi bidang OED. Rumus yang digunakan dalam perhitungan gaya vertikal pada drum gate ini adalah :

OED volume w  ) 5 . 1 14 . 3 4 1 (1 1000) (9.81     2  N 10 17.3 3 

Maka resultante tekanan R :

= 2 2 V (H  = (9.1103 (17.3103) = (82.81106)(299.29106) = 6 10 382.1 = 19547.378 N

Bila sudut (θ) adalah sudut antara R dan garis horizontal, maka : Tan θ = H Gaya V Gaya = 3 3 10 17.3 10 9.1   = 0.0091°

Karena bidang AB adalah bagian dari suatu lingkaran, maka R akan bekerja melalui titik pusat (O) dan tidak menimbulkan momen terhadap O. jadi momen yang ada adalah momen yang disebabkan oleh berat dari pintu air. Jadi momen yang diperlukan untuk membuka pintu air adalah sebesar :

=w0.6

= (2297.0799.81)0.6 = 13520.606 N-m

(7)

7

Gambar 2. Benda Cair Di Atas Lengkung AB

Perhitungan Simulasi Penurunan Drum Gate

Simulasi pergerakan drum gate untuk kontrol banjir seperti pada bidang datar miring seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Gaya Hidrostatik pada Bidang Miring Drum Gate

Penurunan (h’) drum gate saat ketinggian air normal yaitu 1.24 m hasilnya 0.000539 m, ini dikarenakan perencanaan buka tutup pintu menggunakan prinsip archimedes bebas.

(8)

8

Tabel 8. Perhitungan Simulasi Penurunan Drum Gate

No H (m) + 0.05 Fa (N) at (m) Berat (kg) h’(m) 1 1.24 12152 0.70341358 2297.079 0.000539816 2 1.29 12642 0.731777031 2297.079 0.000561583 3 1.34 13132 0.760140482 2297.079 0.000583349 4 1.39 13622 0.788503933 2297.079 0.000605116 5 1.44 14112 0.816867384 2297.079 0.000626883

Analisa Kekuatan Struktur Drum Gate dengan Solid Works

Cara mengetahui apakah dimensi yang telah didapat memenuhi syarat atau tidak maka dilakukan pengujian dengan solid works. Data yang diperlukan untuk pengujian adalah :

 Gaya horizontal pada drum gate : 9.1103N

 Gaya vertikal pada drum gate : 17.3103 N

Tabel 9. Material Analisis Struktur Drum Gate

Nama Struktur Material Berat (kg) Volume (m3)

Solid body (cut extrude) ASTM A36

Steel 2297.079

0.029859344

Tabel 10. Stress pada Struktur Drum gate

Name Type Min

(N/m2) Location (m) Max (N/m 2) Location (m) Stress Von Mises Stress 405.099 -0.818721 0.965988 -0.4112272 1.14837e+006 -0.925 -0230029 -1.41694

Tabel 11. Displacement pada Struktur Drum Gate

Name Type Min

(mm) Location (m) Max (mm) Location (m) Displacement URES: Resultant Displacement 0 -2.075 7.36e+018 -1.5327 0.0129457 -0.547641 -0.297064 0.0817964 PENUTUP Kesimpulan

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil perhitungan maka dimensi drum gate yang didapatkan adalah :

a. Panjang pintu : 1 m b. Jari-jari pintu : 1.5 m c. Sudut pintu (θ) : 45°

(9)

9 d. Tebal pelat baja : 6 mm

e. Dimensi rangka baja : 150 mm x 150 mm x 5 mm

2. Setelah dilakukan cek struktur, drum gate yang direncanakan telah memenuhi syarat. Struktur drum gate masih didalam angka aman yaitu :

a. Stress rangka dan pelat berada diantara 405.1 N/m2 dan 96,068.8 N/m2 b. Displacement baja tidak aman, setelah dilakukan cek dengan software

solid works pelat baja terlalu tipis. Nilai displacement berada diantara 1.295e-002 mm dan 1.187e-002 mm.

3. Biaya yang dbutuhkan untuk membangun 1 m bendung gerak tipe drum gate

adalah Rp289,843,690

Saran

1. Sebelum melakukan perhitungan, sebaiknya terlebih dahulu memahami teori yang digunakan

2. Data yang digunakan cukup banyak, maka dalam proses perhitungan harus teliti agar data yang dimasukkan tidak salah

3. Perhatikan satuan perhitungan yang digunakan

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Departemen Pekerjaan Umum. 1986. Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan 01. Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Direktorat Jendral Departemen Pekerjaan Umum. 1986. Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan 02. Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Direktorat Jendral Departemen Pekerjaan Umum. 1986. Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan 03. Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Direktorat Jendral Departemen Pekerjaan Umum. 1986. Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan 04. Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Hinds, Creager, Justin, Engineering for Dams, John Wiley & Sons. Inc, London 1961. Kodoatic. Robert J, Sugiyanto, Banjir, Pustaka Pelajar, Semarang, 2001.

Kodoatic. Robert J, Hidrolika Terapan Aliran pada Saluran Terbuka dan Pipa, Andi, Yogyakarta, 2002.

Gambar

Gambar 1. Bagan Alir Sistematika Tugas Akhir
Tabel 2. Perbandingan Syarat Distribusi dan Hasil Perhitungan  No  Jenis Distribusi  Syarat  Hasil
Tabel 4. Perhitungan Tinggi Air di Hilir Bendung
Tabel 7. Berat Drum Gate Terapung
+3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghitung curah hujan rencana penulis menggunakan 2 metode yaitu : metode Hasper dan Gambel. 3) Analisa debit banjir rencana Untuk perhitungan debit banjir

Dalam bab ini diuraikan analisa data hidrologi dan hidraulika, baik analisa data curah hujan, debit banjir, data pasang surut air laut, perhitungan intensitas curah hujan,

Adapun langkah analisis yang akan dilakukan adalah perhitungan hidrologi yang terdiri dari analisa cacthment area , intensitas hujan, debit rencana dan kemudian

Berdasarkan analisa perhitungan analitis pada Bendung Gerak Waru Turi (Mrican), Didapatkan pola operasi baru dengan bukaan pintu spillway berjumlah delapan pintu. Pintu

2 Analisa Hidrolika Seluruh data atau informasi primer maupun sekunder yang telah terkumpul kemudian diolah atau dianalisis hidrologi analisa data curah hujan rencana dan perhitungan

IV  Mengisi data yang hilang dengan tiga metode perhitungan  Menguji konsisten data curah hujan dengan metode analisa massa ganda  Menghitung curah hujan rata-rata pada

Dalam mencari debit Banjir bendung sitakkurak ada tiga Metode yang digunakan yaitu metode Hasper,Rasional.dan Mononobe.Dari hasil perhitungan analisa hidrologi didapat rencana Q100

Dalam mencari debit banjir Bendung Sitakkurak ada tiga metode yang digunakan yaitu Metode Hasper,Rasionaldan Mononobe.Dari hasil perhitungan analisa hidrologi didapat rencana Q100 tahun