• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Pembelajaran Livewire Simulations

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Media Pembelajaran Livewire Simulations"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

17

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGGUNAKAN LIVEWIRE SIMULATIONS PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA

DASAR DI SMK NEGERI 7 SURABAYA Aprilia Arisanti

Program Studi S1 Pend. Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email: dfourth.month_095514247@ymail.com

Yudha Anggana Agung

Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Email : yudhagmar@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan suatu media pembelajaran berbasis ICT menggunakan software Livewire Simulations dengan hasil produk berlabel MELSIM, (2) hasil validasi terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti yaitu MELSIM, dan (3) untuk mengetahui hasil respon siswa terhadap MELSIM.Pengembangan media pembelajaran ini nantinya diharapkan dapat membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah

Metode penelitian yang digunakan adalah desain pengembangan 4-D (Four D-Model), tetapi pada penelitian ini hanya menggunakan desain pengembangan yang terdiri dari Pendefinisian (Define), Perancangan (Design), dan Pengembangan (Develop).

Dari penelitian dan pembahasan yang dilakukan, diperoleh hasil dari pengembangan media pembelajaran berbasis ICT pada mata pelajaran teknik elektronika dasar di SMK Negeri 7 Surabaya adalah sebagai berikut (1) hasil validasi medi pembelajaran dinyatakan sangat layak digunakan dengan hasil sebesar 84,00%. (2) hasil respon siswa terhadap media pembelajaran dinyatakan sangat baik dengan total hasil rating sebesar 91,42%. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan untuk proses pembelajaran di SMK Negeri 7 Surabaya.

Kata Kunci: MELSIM (Media Pembelajaran Livewire Simulations), hasil validasi, hasil respon siswa. Abstract

This research aims to: (1) develop an ICT-based learning media by using software Livewire Simulations with the results of named products is MELSIM, (2) to know results of validation of learning media that have been developed by researchers, that is MELSIM, and (3) to know the results of students' response to MELSIM . This learning media development will be expected to assist in the process of teaching and learning in schools. The method used is 4-D (Four D-Model) development design, but this study only uses the development design which only consist of definition (Define), Design (Design), and Development (Develop).

From the discussion and research that has been doneresults obtained from the development of ICT-based learning media on the basis of electronics engineering subjects at SMK7 Surabaya is as follows: (1) the results of validation has been stated is very good to use with the result is 85,33%, and (2) the result of students‟ response to MELSIM has been stated is very good with the result is 91,42 %. Based on the above results it can be concluded that the developed learning media that can be used for learning in SMK 7 Surabaya.

Keyword: MELSIM (Learning Media of Livewire Simulations), validation result, the result of students‟ response.

PENDAHULUAN

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan , saluran atau media dan penerima pesan adalah komponen-komponen dalam proses komunikasi.

Pesan yang dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan prosedur media. Salurannya

adalah media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau guru (Sadiman, 2010: 11-12).

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Media pembelajaran komponen integral dari sistem pembelajaran. Artinya, media pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Tanpa media pembelajaran, proses belajar mengajar tidak dapat terjadi (Santyasa, 2007: 3).

(2)

18 Penelitian ini menyajikan salah satu software simulasi yang telah teruji yakni simulasi Livewire untuk dikembangkan diSMK Negeri 7.Livewire adalah simulasi sederhanayangmembantu Anda untuk menggambar rangkaian dengancepat dan mudah.Hanya dengan mengambil komponen yang Anda butuhkan dan menghubungkannya bersama-sama menggunakan alat kabel cerdas itu.Membuatpenyesuaian akhirke rangkaiandengan memindahkankomponen-komponen pada Livewireakan mempertahankansemua koneksidanmengubah ruteseperlunya dankemudian tekantombol putaruntuk memulaisimulasi Simulasi Livewire ini didukung oleh mesinfisikayang sangatakurat Livewire mampu memodelkan secara tepat karakteristik rangkaian juga dapat mensimulasikan rangkaian yang besar dan kompleks (Julian Ziersch Software, 1999).

Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti pada tanggal 13 Januari 2014, diketahui bahwa di SMK Negeri 7 Surabaya terdapat beberapa kendala dalam berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Kendala tersebut antara lain: (1) adanya kebutuhan media Pembelajaran, (2) tidak ada jobsheet yang tersedia, (3) belum tersedianya modul lengkap, (4) keterbatasan peralatan praktik. Permasalahan ini juga memicu peneliti untuk melakukan penelitian dengan menggunakan jenis penelitian pengembangan yang diharapkan dengan memberikan suatu media pembelajaran kepada para siswa nantinya dapat meningkatkan kualitas belajar mereka.

Begitu mendesaknya kebutuhan akan media pembelajaran maka penelitian ini mengangkat judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Menggunakan Livewire Simulations pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar Di SMK Negeri 7 Surabaya”. Media pembelajaran yang dihasilkan adalah media pembelajaran Livewire Simulations (MELSIM). Media pembelajaran ini nantinya diharapkan juga dapat membantu proses belajar mengajar pada mata pelajaran teknik elektronika dasar.

Berdasarkanidentifikasi permasalahan di atasdapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) bagaimanakah tingkat kelayakan penggunaan media pembelajaran MELSIM untuk mata pelajaran teknik elektronika dasar?, dan (2) bagaimanakah respon Siswa terhadap media pembelajaran MELSIM untuk mata pelajaran teknik elektronika dasar?

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) menghasilkan media pembelajaran MELSIM untuk mata pelajaran teknik elektronika dasar, dan (2) mengetahui respon Siswa terhadap media pembelajaran MELSIM untuk mata pelajaran teknik elektronika dasar.

Memahami media pembelajaran paling tidak di tinjau dari dua aspek, yaitu pengertian bahasa

dan pengertian terminologi. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti „perantara‟ atau „pengantar‟. Kata kunci media adalah “perantara” (Musfiqon, 2012: 26).

Arsyad (2011: 7) mendefinisikan media pembelajaran adalah alat bantu pada proses belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Selain itu, media pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam rangka membantu komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Kedudukan media pembelajaran dalam pembelajaran sangat penting sebab media pembelajaran dapat menunjang keberhasilan pembelajaran.Bahkan kalau dikaji lebih jauh, media pembelajaran tidak hanya sebagai penyalur pesan yang harus dikendalikan sepenuhnya oleh sumber berupa orang, tetapi dapat juga menggantikan tugas guru dalam penyajian materi pelajaran (Musfiqon, 2012: 36).

Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, serta membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Media dapat untuk membangkitkan gairah belajar, memungkinkan siswa untuk belajar mandiri sesuai dengan minat dan kemampuannya, media dapat meningkatkan pengetahuan, memperluas pengetahuan, serta memberikan fleksibilitas dalam penyampaian pesan.Selain itu media juga berfungsi sebagai alat komunikasi, sebagai sarana pemecahan masalah dan sebagai sarana pengembangan diri (Musfiqon, 2012: 33).

Menurut Arsyad (2011: 91) ragam media pembelajaran terdiri dari: (a) media pembelajaran berbasis visual, (b) media audio-visual, dan (c) media Berbasis Komputer/ICT ( Information and Communication Technology ). Penelitian ini menggunakan media berbasis ICT karena ICT atau TIK mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses komunikasi. Yang termasuk teknologi ini adalah teknologi komputer, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) pendukungnya (Sahid, 2010: 5).

Berbagai upaya telah dilakukan oleh dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan ICT. Selain fungsinya sebagai alat bantu pemecahan masalah manusia, ICT juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran yang dipercaya dapat (Elang Krisnadi, 2009): (1) meningkatkan kualitas pembelajaran, (2) memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran, (3) mengurangi biaya pendidikan, (4) menjawab keharusan berpartisipasi dalam ICT, dan, (5) mengembangkan

(3)

19 keterampilan ICT (ICT skills) yang diperlukan siswa ketika bekerja dan dalam kehidupannya nanti.

Penelitian ini mencakup dua materi mengenai teknik elektronika dasar yang berkenaan dengan komponen LED dan Transistor. LED adalah singkatan dari Light Emmiting Diode atau kalau bahasa baku artinya adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya. Cahaya yang dihasilkan oleh LED bermacam-macam misalnya warna merah, hijau dan kuning. LED sendiri terbuat dari bahan silikon atau germanium. Prinsip kerjanya hampir sama dengan dioda biasa hanya mempunyai satu keistimewaan yaitu dapat memancarkan cahaya bila dialiri arus listrik (Malvino, 1999: 239).Berikut ini adalah simbol LED dalam elektronika:

Sedangkan transistor adalah Transistor berasal dari kata Transfer dan resistor yang artinya adalah merubah bahan dari bahan yang tidak dapat menghantarkan aliran listrik menjadi bahan penghantar atau setengah penghantar (semikonduktor). Transistor merupakan komponen aktif.Transistor dibuat dari bahan indium, germanium dan silikon. Dalam bidang elektronika komponen transistor banyak sekali ragamnya, diantaranya jenis Transistor Bipolar dan jenis Unipolar atau disebut juga Transistor Efek Medan (FET). Pada umumnya Transistor bipolar memiliki 3 buah terminal yang membentuk 3 buah kaki yaitu kaki emitor (e), basis (b), dan kolektor (c). Transistor pada umumnya digunakan sebagai saklar atau amplifier (Malvino, 1999: 195).

Dalam bidang elektronika kita mengenal 2 macam jenis transistor bipolar, yaitu: (1) Transistor PNP (Positif Negatif Positif, (2) Transistor NPN (Negatif Positif Negatif). Yang membedakan transistor NPN dan PNP adalah arah jika arah panah menuju kedalam (masuk) berarti merupakan transistor PNP, sedangkan jika arah panah menuju keluar berarti merupakan transistor NPN.

Untuk

memudahkan mengetahui nama kaki–kaki

transistor

caranya

adalah

dengan

memperhatikan tanda titik yang ada pada

komponen transistor yang sebenarnya,

kaki-kaki transistor yang paling dekat

dengan tanda tersebut adalah kaki kolektor

(c). Berikut simbol transistor dalam elektronika:

Penelitian yang dilaksanakan sebelumnya dan mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan olehWahyu Tri Murdini dengan judul “Pengembangan Media Simulasi Perpaduan Gerak Berbasis Komputasi untuk Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Lumajang (2007)”. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa tingkat kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria layak dan secara keseluruhan dinyatakan baik serta dapat digunakan dalam pembelajaran. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan 4-D (4-D Models).Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 7 Surabaya dan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Sasaran yang dituju pada penelitian ini adalah siswa kelas X TAV 2 angkatan 2013.

Menurut Semuel Thiagaiarajan (1974: 6) dalam buku Trianto (2007: 66) 4-D Models terdiri dari 4 tahapan yaitu : (1) Define (pendefinisian), (2) Design (Perencangan), (3) Develop (pengembangan) danDisseminate (Penyebaran).

Instrumen penelitian merupakan alur yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran terhadap data-data yang telah dikumpulkan seperti angket dan lain-lain. Dengan menggunakan instrumen dalam pengumpulan data, maka pekerjaan pengumpulan data menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah (Widoyoko, 2012: 51). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) lembar validasi media yang diisi oleh dosen UNESA dan guru SMK Negeri 7 Surabaya, dan (2) lembar angket respon siswa yang diisi siswa kelas X TAV 2 SMK Negeri 7 Surabaya. Berikut ini adalah kisi-kisi validasi MELSIM (Media Pembelajaran Livewire Simulations) yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Gambar 2. Simbol Transistor PNP dan NPN. (Malvino, 1999: 195).

Gambar1.Simbol LED dalam

elektronika. (Malvino, 1999: 240).

(4)

20 Tabel 1. Kisi-kisi Penilaian Validasi.

No. Aspek yang dinilai

1. Materi

a. Kebenaran isi materi yang terdapat dalam media

b. Kemudahan bahasa untuk dipahami

c. Kejelasan gambar

2. Ilustrasi Media

a. Kesesuaian dan Kelengkapan komponen

b. Kemudahan memakai media

c. Kelengkapan dan kemudahan alat ukur d. Daya tarik media

3. Rangkaian

a. Keseuaian rangkaian dengan materi

b. Kemudahan pembuatan rangkaian

c. Kesesuaian gambar rangkaian dengan rangkaian asli

Adapun kisi-kisi untuk penilaian respon siswa terhadap MELSIM dapat dilihat pada Tabel 2. Berikut ini:

Tabel 2.Kisi-kisi Penilaian Respon siswa.

No. Aspek yang dinilai

1. Ilustrasi Media

a. Daya tari media

b. Kesesuaian dan kelengkapan komponen

c. Kemudahan dalam memakai media

2. Manfaat bagi Siswa

a. Memotivasi minat belajar siswa b. Meningkatkan pengetahuan siswa

Penilaian validitas dan respon siswa terhadap media pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan tanggapan dengan kriteria sangat baik, baik, tidak baik, dan sangat tidak baik. Untuk penentuan ukuran penilaian beserta bobot nilainya dapat dilihat pada Tabel 3. Berikut ini:

Tabel 3.Skala Penilaian.

Kategori Bobot Nilai Persentase

Sangat Baik 4 76-100

Baik 3 51-75

Tidak baik 2 26-50

Sangat Tidak Baik 1 0-25

(Widoyoko, 2012: 105) Adapun rumus untuk menentukan jumlah total jawaban adalah jumlah total jawaban responden ditentukan dengan mengalikan jumlah responden dengan bobot nilainya, dan menujukkan semua hasilnya. Perinciaanya sebagai berikut:

Sangat baik (n responden) nx4

Baik (n responden) nx3

Tidak baik (n responden) nx2 Sangat tidak baik (n responden) nx1+ ∑ Jawaban responden

(Widoyoko, 2012: 110)

Setelah melakukan penjumlahan jawaban responden, langkah selanjutnya adalah menentukan prosentase penilaian dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

PP = Prosentase penilaian

∑ Jawaban responden = Jumlah total jawaban responden

∑ Nilai tertinggi responden = Jumlah total nilai tertinggi responden

(Widoyoko, 2012: 110) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi data yang disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan.Data yang dianalisis adalah data hasil angket validasi yang telah divalidasi oleh tigaDosen Teknik Elektro UNESA dan duaGuru SMK Negeri 7 Surabaya dan data hasil angket respon siswa.Penelitian ini menghasilkan sebuah produk yang diberi nama MELSIM (Media Pembelajaran Livewire Simulations).Berikut ini adalah contoh produk yang ada pada MELSIM ditunjukkan pada Gambar 3.

Data Hasil Validasi

Penilaian Validator Terhadap MELSIM

Rekapitulasi hasil penilaian validator terhadap MELSIM (Media Pembelajaran Livewire Simulations) pada tiga aspek meliputi aspek materi, aspek ilustrasi media dan aspek rangkaian yang dinilai oleh validator sesuai dengan tujuan validasi yaitu untuk mengetahui tingkat kelayakan media pembelajaran yang dihasilkan dan mengetahui hal apa saja yang masih kurang dan yang perlu diperbaiki dari media pembelajaran tersebut disajikan pada Tabel 4.

Gambar 3. Rangkaian Push-Pull Transistor

(5)

21 Tabel 4. Hasil Penilaian Validator terhadap MELSIM.

Kriteria Penilaian Skala

Penilaian Hasil Rating 1 2 3 4 Materi 1. 0 0 1 4 95,00% 2. 0 0 4 1 80,00% 3. 0 0 4 1 80,00% 4. 0 0 3 2 85,00% 5. 0 0 3 2 85,00% Ilustrasi Media 6. 0 0 1 4 95,00% 7. 0 0 3 2 85,00% 8. 0 0 3 2 85,00% 9. 0 0 3 2 85,00% 10. 0 0 3 2 85,00% 11. 0 0 4 1 80,00% 12. 0 0 3 2 85,00% Rangkaian 13. 0 0 2 3 90,00% 14. 0 0 3 2 85,00% 15. 0 0 4 1 80,00%

Berdasarkan data hasil validasi,pada Tabel 4, maka MELSIM (Media Pembelajaran Livewire Simulations) dinyatakan layak karena total hasil ratingnya mencapai angka 85,33%.

Hasil Respon Siswa

Rekapitulasi hasil respon siswa terhadap MELSIM pada tiap aspek yang dinilai oleh siswa disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Respon Siswa.

Kriteria Penilaian

Skala Penilaian Hasil

Rating 1 2 3 4 Ilustrasi Media 1. 0 0 17 17 87,50% 2. 0 0 10 24 92,65% 3. 0 0 20 14 85,29% 4. 0 0 17 17 87,50% 5. 0 0 13 21 90,44% 6. 0 0 13 21 90,44% 7. 0 0 11 23 91,91% 8. 0 0 16 18 88,23% 9. 0 0 12 22 91,76% 10. 0 0 16 18 88,23% Manfaat untuk Siswa 11. 0 0 11 23 91,91% 12. 0 0 12 22 91,76% 13. 0 0 12 22 91,76% 14. 0 0 15 19 98,00% 15. 0 0 10 24 92,65%

Berdasarkan data hasil respon siswa, pada Tabel 5, maka MELSIM (Media Pembelajaran Livewire Simulations) dinyatakan sangat baik untuk digunakan para siswa karena total hasil ratingnya mencapai angka 85,33%.Hasil respon siswa terhadap media pembelajaran diilustrasikan melalui gambar grafik berbentuk diagram batang berikut ini:

PENUTUP Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) produk media pembelajaran yang menggunakan software Livewire Simulations pada mata pelajaran teknik elektronika dasar mencakup dua kompetensi dasar yang diberi nama MELSIM, akronimnya yakni (Media Pembelajaran Livewire Simulations), (2) Validasi terhadap MELSIM (Media Pembelajaran Livewire Simulations) pada mata pelajaran teknik elektronika dasar di SMK Negeri 7 Surabaya, yang ditujukan untuk tiga kompetensi dasar 4.4 sampai dengan 4.6 sesuai dengan silabus yang ada pada Lampiran 3 memperoleh penilaian sebesar 85,33%. Hasil ini berada pada rentang 76,00%-100,00%. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran dinyatakan sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran, (3) Respon siswa terhadap MELSIM pada mata pelajaran teknik elektronika dasar memperoleh penilaian sebesar 91,42%. Hasil ini berada pada rentang 76,00%-100,00%. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran sangat baik digunakan bagi siswa untuk membantu siswa belajar.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: (1) perlu dilakukan penelitian yang sejenis dengan diimplementasikan menggunakan pokok bahasan lain, (2) perlu dilakukan penelitian yang sejenis untuk lebih mengembangkan media pembelajaran ini dengan menambah lebih banyak rangkaian dasar elektronika yang interaktif, dan (3) perlu dilakukan Gambar 3. Hasil Validasi MELSIM.

(6)

22 penelitian sejenis untuk mengembangkan MELSIM pada mata pelajaran teknik elektronika dasar dengan adanya ujicoba yang lebih luas.

Daftar Pustaka

Ardhiansyah, Dhimas. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran E-bookInteraktif pada Mata Kuliah Elektrinika Digital di Jurusan Teknik Elektro UNESA. (Skripsi). UNESA.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Malvino, Albert P. 1999. Electronics Principles. USA: A Divisin of TheMcGraw-hills Companies.

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Nur, Dinni. 2013. Simulator Traffic Light sebagai Media Pembelajaran Mata pelajaran Perakitan dan Pengoperasian Sistem Pengendali di SMKN 2 Yogyakarta. (Skripsi).UNY.

Nurzaman, Mochammad Zain. 2013. Efektivitas Penerapan Multimedia Interaktif Multisim sebagai Media Pembelajaran Teknik Digital di SMK Megeri 7 Baleendah. (Skripsi).Universitas Pendidikan Indonesia.

Rahman, Bayu. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Animasi Flash pada Standar Kompetensi Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana di SMK Walisongo 2 Gempol.(Skripsi).Universitas Pendidikan Indonesia.

Sadiman, S. Arief, Rahardjo., Anung, Haryono., Rahardjito. 2010. Media Pendidikan

“Pengertian Pengembangan dan

Pemanfaatannya”. Bandung: Rajawali Pers. Sahid. 2010. Pengembangan Media

Pembelajaran berbasis ICT.

http//sahidyk@gmail.com/2010/pengembangan-media-pembelajaran-berbasis-ict.html. (Diakses pada 19 Oktober 2013).

Saifudin, Ahmad. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Power Point pada Starndar Kompetensi Menerapkan Dasar-dasar Elektronika di SMK YPM 4 Taman Sidoarjo. (Skripsi). UNESA.

Santyasa, I Wayan. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah disajikan dalam Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-guru SMA Negeri Banjarangkan Klungkung. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Alam Universitas Pendidikan Ganesha. Banjar Angkan Klungkung, 10 Januari 2007.

Sudjana, Nana., Rivai, Ahmad. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Trianto. 2007. Model Pembelajaran dalam

Teori dan Praktek. Jakarta:

PrestasiPustakaPublisher.

Tri, Wahyu. 2007. Pengembangan Media Simulasi Perpaduan Gerak BerbasisKomputaasi untuk Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Lumajang. (Skripsi). UNESA.

Widoyoko, Eko P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Ziersch, Julian. 1999. Using Livewire and

Tutorials.

www.new-wave-concept.com.(Diakses pada 20 November 2013).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan patologi anatomi terhadap proses persembuhan luka pada hewan coba mencit untuk kelompok perlakuan dengan salep placebo (kontrol negatif), kelompok

Yogurt pada prinsipnya dibuat dalam media jagung dengan menumbuhkan bakteri dan tidak terkontaminasi bakteri lain yang merugikan, tahapan pembuatan minuman

Komputerisasi pada toko buku adalah penggunaan komputer, secara maksimal dapat membantu dalam pelaksanaan administrasi penyewaan buku, karena komputer memiliki kemampuan

pengetahuan  dasar  aljabar  :  persamaan,  pertidaksamaan,  system  persamaan  linear,  pertidaksamaan  linear, . persamaan  kuadrat,  pertidaksamaan  kuadrat, 

Apabila kita cermati substansi rumusan pasal tersebut, sesuai dengan penempatannya dibawah judul mengenai ketentuan cara bagi seorang prajurit untuk menarik diri dari

Berdasarkan permasalahan dari kondisi real ini, selanjutnya dilakukan penentuan sub topik meteri pelatihan dan metode yang akan digunakan pada pelatihan penerapan

Indikator ke empat membimbing siswa dalam melaporkan hasil diskusi/presentasi prosentase yang diperoleh guru hanya 50% karena pada pertemuan 1 dalam proses

a. Untuk mengatasi jenis-jenis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal- soal matematika pada pokok bahasan Garis Singgung Lingkaran di kelas VIII MTs. Islamiyah