• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

No. 19/05/31/Th XIII , 5 Mei 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA

FEBRUARI 2011

TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2011 SEBESAR 10,83 PERSEN

¾ Jumlah angkatan kerja pada Februari 2011 tercatat 5,01 juta orang, bertambah sekitar 263,46 ribu orang dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2010 sebesar 4,75 juta orang.

¾ Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi DKI Jakarta pada Februari 2011 sebesar 4,47 juta orang, bertambah sekitar 258,22 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2010 sebesar 4,21 juta orang.

¾ Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi DKI Jakarta pada Februari 2011 sebesar 10,83 persen, mengalami penurunan sebesar 0,49 persen dibandingkan keadaan Februari 2010 (11,32 persen). Namun demikian secara absolut jumlah pencari kerja mengalami peningkatan sebesar 5,24 ribu orang, dari 537,47 ribu orang pada Februari 2010 menjadi 542,71 ribu orang pada Februari 2011.

¾ Pada periode Februari 2010 – Februari 2011, ada penambahan penduduk yang bekerja di sejumlah sektor, yaitu sektor primer bertambah 60,38 ribu orang, sekunder bertambah 45,37 ribu orang dan sektor tersier bertambah 152,46 ribu orang.

¾ Pada Februari 2011, status pekerjaan sebagai buruh/karyawan merupakan yang terbanyak, yaitu sebesar 2.862,37 ribu orang (64,08 persen), diikuti berusaha sendiri sebesar 767,99 ribu orang (17,19 persen), sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas sebesar 152,19 ribu orang (3,41 persen).

¾ Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2011, sebesar 3,86 juta orang (86,46 persen) bekerja diatas 35 jam perminggu, sedangkan pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam hanya sebesar 37,57 ribu orang (0,84 persen).

¾ Pada Februari 2011, pekerja yang berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas mendominasi, yaitu sebesar 1.937,42 ribu orang (43,37 persen), diikuti dengan pendidikan Tinggi (Diploma dan Sarjana) sebesar 894,01 ribu orang (20,01 persen).

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Angka Pengangguran

Secara keseluruhan struktur ketenagakerjaan di Provinsi DKI Jakarta pada bulan Februari 2011 telah mengalami perubahan. Pada bulan Februari 2011, jumlah angkatan kerja tercatat 5,01 juta orang, naik sebesar 263,46 ribu orang dibanding keadaan Februari 2010. Peningkatan jumlah angkatan kerja terjadi pada angkatan kerja laki-laki sebanyak 235,55 ribu dan perempuan sebanyak 27,91 ribu.

(2)

Jumlah penduduk yang bekerja meningkat dari 4,21 juta orang pada Februari 2010 menjadi 4,47 juta orang pada Februari 2011, atau terjadi peningkatan sebesar 258,22 ribu orang. Selama satu tahun ini, peningkatan jumlah penduduk yang bekerja didominasi oleh laki-laki. Peningkatan penduduk laki-laki yang bekerja sebesar 230,38 ribu orang, sementara itu penduduk perempuan yang bekerja mengalami peningkatan sebesar 27,84 ribu orang.

Selama periode 2010-2011, angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 11,32 persen menjadi 10,38 persen, atau terjadi penurunan sebesar 0,49 persen. Menurut jenis kelamin, TPT laki-laki mengalami penurunan dari 10,29 persen menjadi 9,67 persen, dan TPT perempuan turun dari 12,90 persen menjadi 12,71 persen.

Secara absolut, jumlah penganggur mengalami peningkatan sebesar 5,24 ribu orang dari 537,47 ribu orang pada Februari 2010 menjadi 542,71 ribu orang pada Februari 2011. Selama setahun terakhir, penambahan penganggur laki-laki sebesar 5,17 ribu orang dan penambahan penganggur perempuan sebesar 0,07 ribu orang.

Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk bekerja dan penganggur tersebut, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengalami peningkatan sebesar 1,10 persen yaitu dari 66,84 persen pada Februari 2010 menjadi 67,94 persen pada Februari 2011. TPAK laki-laki sedikit mengalami penurunan dari 83,20 pada Februari 2010 persen menjadi 83,15 persen pada Februari 2011, sedangkan TPAK perempuan mengalami peningkatan dari 51,50 persen menjadi 52,44 persen.

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan Utama 2009-2011

(ribu orang)

Kegiatan Utama Februari 2009 Februari 2010 Februari 2011

Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1. Angkatan Kerja 2.840,38 1.917,14 4.757,52 2.859,91 1.886,46 4.746,37 3.095,46 1.914,37 5.009,83 a. Bekerja 2.519,83 1.667,13 4.186,96 2.565,73 1.643,17 4.208,9 2.796,11 1.671,01 4.467,12 b. Penganggur 320,55 250,01 570,56 294,18 243,29 537,47 299,35 243,36 542,71 2. Bukan Angkatan Kerja 562,40 1.688,57 2.250,97 577,63 1.776,75 2.354,38 627,47 1.736,11 2.363,58 3. Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK %) 83,47 53,17 67,88 83,20 51,50 66,84 83,15 52,44 67,94 4. Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT %) 11,29 13,04 11,99 10,29 12,90 11,32 9,67 12,71 10,83

2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Distribusi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha, dibedakan menurut tiga sektor utama yaitu sektor primer, sekunder dan tersier. Sektor primer merupakan gabungan sektor pertanian dan pertambangan, sektor sekunder merupakan agregat sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, serta sektor listrik, gas dan air. Sektor tersier merupakan gabungan sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa kemasyarakatan.

(3)

Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut tiga sektor utama. Sektor primer terjadi peningkatan penduduk yang bekerja sebesar 60,38 ribu orang, sektor sekunder sebesar 45,38 ribu orang. Peningkatan terbesar terjadi pada sektor tersier, yaitu sebanyak 152,46 ribu orang, dari 3.383,78 ribu (Februari 2010) menjadi 3.536,24 ribu (Februari 2011). Peningkatan yang cukup signifikan pada sektor tersebut sebagian besar merupakan kontribusi dari sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi, sektor perdagangan, rumah makan dan restoran, serta sektor keuangan, real estate dan usaha persewaan.

Tabel 2

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Sektor Utama, 2009–2011

(ribu orang)

Sektor Utama Februari 2009 Februari 2010 Februari 2011 Selisih Kol (4) dan kol (3)

(1) (3) (4) (4) (5)

1. Primer 29,60 41,33 101,72 60,38

2. Sekunder 803,17 783,79 829,17 45,38

3. Tersier 3.354,19 3.383,78 3.536,24 152,46

Jumlah 4.186,96 4.208,90 4.467,12 258,22

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan utama. Dari enam kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, pada bulan Februari 2011 terdapat sebesar 3.056,30 ribu orang penduduk (68,42 persen) bekerja pada kegiatan formal, dan 1.410,82 ribu orang (31,58 persen) bekerja pada kegiatan informal.

Tabel 3

Penduduk usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama, 2009–2011

(ribu orang)

Status Pekerjaan Utama Februari 2009 Februari 2010 Februari 2011

L P L+P L P L+P L P L+P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Berusaha Sendiri 576,20 308,27 884,47 604,35 325,1 929,45 538,02 229,97 767,99 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap 169,78 114,31 284,09 136,03 92,63 228,66 139,36 98,06 237,41 3. Berusaha dibantu buruh tetap 168,02 39,33 207,35 164,79 35,52 200,31 141,75 52,18 193,93 4. Buruh/karyawan 1.490,68 1.004,86 2.495,54 1.544,88 1.014,56 2.559,44 1.784,19 1.078,19 2.862,37 5. Pekerja Bebas 60,43 28,28 88,71 72,38 41,56 113,94 102,93 49,29 152,22 6. Pekerja tidak Dibayar 54,72 172,08 226,80 43,30 133,80 177,10 89,87 163,33 253,19 Jumlah 2.519,83 1.667,13 4.186,96 2.565,73 1.643,17 4.208,9 2.796,11 1.671,01 4.467,12

(4)

Dari Tabel 3 terlihat bahwa dari 4.467,12 ribu orang yang bekerja, status pekerjaan yang terbanyak sebagai buruh/karyawan sebesar 2,9 juta orang (64,08 persen), diikuti berusaha sendiri sebesar 767,99 ribu orang (17,19 persen), sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas sebesar 152, 19 ribu orang (3,41 persen).

Dari penduduk yang bekerja dengan status buruh/karyawan, 62,33 persen adalah laki-laki dan 37,67 persen perempuan. Sementara itu, penduduk yang bekerja dengan status berusaha sendiri, sebagian besar adalah laki-laki yaitu 70,06 persen dan hanya 29,94 persen perempuan.

Dalam periode satu tahun terakhir (Februari 2010 – Februari 2011) terdapat penambahan pekerja dengan status buruh/karyawan sebesar 302,93 ribu orang, dan pekerja keluarga atau pekerja tidak dibayar sebesar 76,09 ribu orang.

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja perminggu tidak mengalami perubahan berarti. Pada Februari 2011, pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam perminggu proporsinya relatif kecil yaitu hanya 37,57 ribu orang (0,84 persen) dari total penduduk yang bekerja sebesar 4.467,12 ribu orang. Sementara itu penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu pekerja dengan jam kerja 35 jam ke atas perminggu jumlahnya mencapai 3.862,43 ribu orang (86,46 persen).

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu, 2010–2011

(ribu orang)

Jumlah Jam Kerja seminggu

Februari 2010 Februari 2011

Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1–7 16,58 18,36 34,94 14,40 23,17 37,57 8–14 26,99 40,97 67,96 18,80 44,08 62,87 15–24 65,20 105,84 171,04 84,41 104,74 189,15 25–34 85,87 120,94 206,80 154,27 160,84 315,11 1–34 194,63 286,11 480,74 271,88 332,82 604,70 35+ *) 2.371,10 1.357,06 3.728,17 2.524,23 1.338,19 3.862,43 Jumlah (1-35+) 2.565,73 1.643,17 4.208,91 2.796,11 1.671,01 4.467,12

*) Termasuk sementara tidak bekerja

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Pada Februari 2011, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami kenaikan jika dibandingkan keadaan Februari 2010, kecuali untuk jenjang pendidikan SD ke bawah turun sebesar 154,02 ribu orang (4,86 persen).

Pada Februari 2011, pekerja dengan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas mendominasi, yaitu sebesar 1.937,42 ribu orang (43,37 persen), diikuti dengan pendidikan Tinggi (Diploma dan Sarjana) sebesar 894,01 ribu orang (20,01 persen).

(5)

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2010–2011

(ribu orang)

Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah Februari 2010 Februari 2011

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) SD Ke Bawah 532,66 496,18 1.028,84 471,40 403,43 874,83 SLTP 447,77 283,20 730,97 414,31 346,56 760,87 SLTA 1.168,70 532,55 1.701,25 1.396,82 540,60 1.937,42 Pendidikan Tinggi 416,60 331,24 747,84 513,58 380,42 894,00 Jumlah 2.565,73 1.643,17 4.208,90 2.796,11 1.671,01 4.467,12

6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Jumlah pengangguran pada Februari 2011 mencapai 542,71 ribu orang atau 10,83 persen dari total angkatan kerja. Secara umum Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun, dimana TPT Februari 2011 sebesar 10,83 persen turun dari TPT Februari 2010 sebesar 11,32 persen.

Jika dibandingkan keadaan Februari 2010 TPT hampir di semua tingkat pendidikan cenderung turun, kecuali untuk tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Diploma I/II/III mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,78 persen dan 5,61 persen. Sedangkan TPT pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan relatif tidak berubah.

Tabel 6

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2010–2011 (persen)

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Februari 2010 Februari 2011

Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

SD Ke Bawah 5,69 6,73 6,20 5,43 2,71 4,19

Sekolah Menengah Pertama 8,75 9,75 9,14 6,66 6,38 6,53

Sekolah Menengah Atas 10,01 14,40 11,39 10,46 20,42 13,17

Sekolah Menengah Kejuruan 13,49 18,02 15,02 14,75 16,61 15,35

Diploma I/II/III 13,74 14,44 14,09 9,65 27,82 19,70

Universitas 13,65 20,53 16,63 7,83 10,82 9,02

Jumlah 10,29 12,90 11,32 9,67 12,71 10,83

Pada Februari 2011, TPT untuk pendidikan Sekolah Kejuruan dan Diploma menempati urutan teratas, yaitu masing-masing sebesar 15,35 persen dan 19,70 persen. TPT dengan tingkat pendidikan Universitas mengalami penurunan yang signifikan dari 16,63 persen pada Februari 2010 menjadi 9,02 persen pada Februari 2011.

(6)

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

Informasi lebih lanjut hubungi:

Sri Santo Budi Muliatinah, M.A. Kepala Bidang Statistik Sosial

Telepon : 021-42877301 Ext: 4010 Fax : 021-42877350

e-mail : bps3100@bps.go.id

Gambar

Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut tiga sektor utama. Sektor  primer terjadi peningkatan penduduk yang bekerja sebesar 60,38 ribu orang, sektor sekunder sebesar  45,38 ribu orang

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar peranan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di pondok pesantren Nihayatul Amal dalam upaya untuk menanamkan dan

Sebagai wujud sila keempat yaitu Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang Demokratis. Demokrasi Sebuah kata yang setiap Negara/ bangsa selalu mengagungkannya. kata tersebut

Pengujian yang telah dilakukan secara keseluruhan terhadap rasio keuangan yang digunakan pada penelitian ini menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara

Strategi yang diterapkan untuk menekan beban limbah agar sesuai baku mutu lingkungan secara konfrehensif adalah (1) Pembangunan instalasi pengolahan air limbah pada muara kanal

Apabila filing sistem abjad yang dipilih sebagai sistem penyimpanan, maka nama merupakan ciri atau identitas penting di dalam pencarian dokumen sesuai dengan

Hasil koreksi fiskal tersebut berdampak pada lebih rendahnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga pajak penghasilan yang dibayar terjadi lebih bayar.. Untuk itu

hipotesis ini menunjukkan bahwa komitmen di dalam kerjasama antar UMKM berbasis logam di Waru, Sidoarjo untuk saat ini tidak terlalu diperhatikan sehingga tidak memiliki dampak

Rencana Kerja yang selanjutnya disebut Renja adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan program dan kegiatan pembangunan