• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. Nomor /Pdt.G/2013/PA Pso. Bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. Nomor /Pdt.G/2013/PA Pso. Bismillahirrahmanirrahim DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 1

P U T U S A N

Nomor …/Pdt.G/2013/PA Pso. Bismillahirrahmanirrahim

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Poso yang mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara “ Gugatan Perceraian “ :

PENGGUGAT, umur 24 tahun, agama Islam, pendidikan bertempat tinggal di Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una, selanjutnya disebut sebagai Penggugat;

M e l a w a n

TERGUGAT, umur 26 tahun, agama Islam, bertempat tinggal di Kecamatan kasimbar, Kabupaten Parigi Moutongkasi, selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Pengadilan agama tersebut;

Telah mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan para saksi di muka persidangan. TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 16 September 2013 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Poso dengan register perkara Nomor …/Pdt.G/2013/PA.Pso, tanggal 16 September 2013, mengajukan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa pada tanggal 28 Maret 2009, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan sebagaimana tercatat pada Kutipan Akta Nikah Nomor …/…/III/2009, tanggal 13 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh

(2)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 2 Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una ;

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat mengambil tempat kediaman di Ampana Kota rumah orang tua Penggugat Selama kurang lebih 1 minggu, selanjutnya tinggal di alamat Jalan Trans Sulawesi Dusun Ranang, Desa Kasimbar, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi selama kurang lebih 3 bulan lamanya di rumah orang tua Tergugat sebagai tempat kediaman bersama terakhir, kemudian Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 1 orang anak bernama ..., umur 4 tahun 4 bulan, anak tersebut dalam asuhan Penggugat ;

3. Bahwa sejak bulan Juli 2009 ketenteraman rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanya perselisihan/pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat yang terus menerus yang sulit untuk dirukunkan lagi yang disebababkan antara lain ;

a. Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat ;

b. Tergugat telah menikah lagi dan Penggugat tidak rela untuk dimadu

4. Bahwa puncak keretakan hubungan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tersebut terjadi lebih sejak bulan Agustus 2009 yang akibatnya antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah selama kurang lebih 4 (empat) tahun lamanya, yang meninggalkan tempat kediaman bersama adalah Penggugat ;

5. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sudah sulit dipertahankan lagi, dan karenanya agar masing-masing pihak tidak melanggar norma hukum dan agama maka perceraian merupakan alternative

(3)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 3 terakhir bagi Penggugat untuk menyelesaikan permasalahan Penggugat dengan Tergugat ;

Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Poso segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut ;

P R I M E R :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;

2. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) kepada Penggugat (PENGGUGAT);

3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum ; S U B S I D E R :

Apabila Pengadilan Agama Poso berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ;

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat datang menghadap di muka persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah datang menghadap dan tidak pula menyuruh orang lain menghadap sebagai kuasanya, meskipun menurut relaas panggilan dari Jurusita Pengganti yang dibacakan di muka persidangan, yang bersangkutan telah dipanggil secara resmi dan patut, sedangkan tidak ternyata ketidakdatangan Tergugat tersebut disebabkan oleh suatu halangan yang sah;

Menimbang, bahwa pemeriksaan dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan Penggugat, Penggugat menyatakan tetap dengan gugatannya;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil dalam surat gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa:

1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah nomor …/…/III/2009 tanggal 13 Oktober 2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Ampana Kota,

(4)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 4 Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, bermaterai cukup dan telah dilegalisasi oleh kantor Pos, setelah diteliti dan dicocokkan dengan aslinya, ternyata cocok dengan aslinya, oleh Ketua Majelis diberi kode (P);

Menimbang, bahwa Penggugat telah pula menghadirkan 2 (dua) orang saksi di muka persidangan dan telah memberikan keterangan sebagai berikut:

Saksi I:, pada pokoknya telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya sebagai berikut:

- Bahwa saksi menerangkan ia adalah kakak kandung Penggugat;

- Bahwa Saksi kenal dengan Tergugat karena Tergugat adalah adik Ipar Saksi; - Bahwa hubungan Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah yang

menikah di Ampana pada tahun 2009, saksi hadir saat pernikahan Penggugat dan Tergugat; namun saksi tidak ingat bulan dan tanggal pernikahannya;

- Bahwa awal menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di rumah orangtua Penggugat sampai keduanya berpisah;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah berhubungan layaknya suami istri dan dikaruniai 1 orang anak yang bernama ...; yang sekarang di asuh oleh Penggugat; - Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang Saksi ketahui

awalnya rukun dan harmonis, namun sejak Penggugat melahirkan anak pertama pada tahun 2009 Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

- Bahwa penyebab perselisihan Penggugat dan Tergugat karena Tergugat tidak memberikan nafkah kepada Penggugat dan anaknya sehingga untuk kebutuhan sehari-hari Penggugat dan anak dibiayai oleh orangtua Penggugat dan Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat sejak 4 tahun yang lalu tepatnya pada Tahun 2009 sudah pisah rumah, yang meninggalkan kediaman bersama adalah Tergugat;

(5)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 5 - Bahwa sejak Penggugat dan Tergugat berpisah komunikasi antara keduanya tidak terjalin lagi dengan baik, dan Tergugat juga tidak pernah mengirimkan nafkah kepada Penggugat maupun anaknya, sehingga mengakibatkan Penggugat hidup menderita;

- Bahwa saksi mengetahui keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat berdasarkan penglihatan dan pendengaran sendiri, karena saksi sebagai kakak kandung Penggugat;

- Bahwa saksi selaku kakak kandung Penggugat sudah berusaha untuk menasihati Penggugat agar tetap mempertahankan rumah tangganya bersama dengan Tergugat, namun usaha tersebut tidak berhasil ;

- Bahwa saksi melihat rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah sulit untuk dirukunkan karena Penggugat sudah bersikeras untuk berpisah dengan Tergugat ; Saksi II:, pada pokoknya menerangkan dibawah sumpahnya sebagai berikut:

- Bahwa saksi menerangkan ia adalah Tante Penggugat dan juga Tetangga Penggugat;

- Bahwa Saksi kenal dengan Tergugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri sah yang menikah di Ampana, saksi hadir saat keduanya menikah namun saksi lupa tanggal dan bulan pernikahan Penggugat dan Tergugat;

- Bahwa awal menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di rumah orangtua Penggugat tersebut sampai keduanya berpisah;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah berhubungan layaknya suami istri dan dikaruniai 1 orang anak yang bernama ...; yang sekarang di asuh oleh Penggugat; - Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang Saksi ketahui

awalnya rukun dan harmonis, namun sejak Penggugat melahirkan anak pertama tepat pada tahun 2009 Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

(6)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 6 - Bahwa penyebab perselisihan Penggugat dan Tergugat karena Tergugat tidak memberikan nafkah kepada Penggugat dan anaknya sehingga untuk kebutuhan sehari-hari Penggugat dan anak di tanggung oleh orangtua Penggugat dan Tergugat telah menikah lagi dengan wanita lain;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak 4 Tahun yang lalu, yang meninggalkan kediaman bersama adalah Tergugat;

- Bahwa sejak Penggugat dan Tergugat berpisah komunikasi antara keduanya tidak terjalin lagi dengan baik, dan Tergugat juga tidak pernah mengirimkan nafkah kepada Penggugat maupun anaknya ;

- Bahwa saksi mengetahui keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat berdasarkan penglihatan dan pendengaran sendiri , karena saksi sebagai tante juga bertetangga dengan Penggugat

- Bahwa saksi selaku keluarga dan juga tetangga Penggugat sudah berusaha untuk menasihati Penggugat agar tetap mempertahankan rumah tangganya bersama dengan Tergugat, namun tersebut tidak berhasil ;

- Bahwa saksi melihat rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah sulit untuk dirukunkan karena Penggugat sudah bersikeras untuk berpisah dengan Tergugat ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat telah sampai kepada kesimpulan akhirnya tetap dengan gugatan semula ingin bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari gugatan Penggugat sebagaimana diuraikan di atas;

(7)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 7 Menimbang, bahwa pokok perkara yang diajukan adalah termasuk tugas dan wewenang Pengadilan Agama, sebagaimana diatur dalam pasal 49 huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama;

Menimbang, bahwa ternyata Tergugat meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut tidak datang menghadap dan tidak pula menyuruh orang lain datang menghadap sebagai kuasanya yang sah serta tidak pula ternyata ketidakdatangannya itu disebabkan oleh sesuatu halangan yang sah sebagaimana diatur pasal 145 Rbg jo. pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, oleh karenanya Tergugat patut dinyatakan tidak hadir dan gugatan Penggugat dapat diputus dengan verstek (vide pasal 149 Rbg);

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan tentang pokok perkara, maka terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat;

Menimbang, bahwa menurut gugatan Penggugat yang dikuatkan dengan keterangan para saksi, ternyata Penggugat dan Tergugat berdomisili di Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una sehingga terbukti bahwa Penggugat adalah warga/penduduk Ampana dalam wilayah yurisdiksi hukum Pengadilan Agama Poso, maka berdasarkan pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, Pengadilan Agama Poso secara relatif berwenang untuk memeriksa, mengadili dan menyelesaikan gugatan Penggugat;

Menimbang, bahwa setiap perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan akta nikah (vide Pasal 7 (1) Kompilasi Hukum Islam) dan berdasarkan bukti (P) yang diajukan oleh Penggugat berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah bermaterai cukup dan telah dilegalisir oleh Kantor pos dan telah dicocokkan dengan aslinya, telah sesuai

(8)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 8 dengan maksud pasal tersebut. Menurut Majelis Hakim fotokopi tersebut secara formil dapat diterima sebagai bukti yang sah;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan Penggugat berupa(P) harus dinyatakan terbukti antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat dalam perkawinan yang sah dan belum pernah bercerai. Karena itu Majelis Hakim berpendapat, Penggugat berhak dan berkepentingan mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat;

Menimbang, bahwa Penggugat tetap bersikeras untuk bercerai dengan Tergugat, oleh karena itu Majelis Hakim akan mempertimbangkan dalil-dalil gugatan Penggugat, apakah beralasan hukum atau tidak;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam petitum gugatannya poin 2 telah mohon kepada Majelis Hakim agar menjatuhkan talak satu Bain Shughra dari Tergugat terhadap Penggugat dengan alasan yang telah dikemukakan Penggugat dalam posita gugatannya;

Menimbang, bahwa yang menjadi alasan bagi Penggugat mengajukan gugatan perceraian terhadap Tergugat adalah karena sejak Juli 2009 ketentraman rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanya perselisihan antara Penggugat dengan Tergugat yang terus menerus yang sulit untuk dirukunkan lagi, yang penyebabnya dapat disimpulkan pada pokoknya antara lain karena Tergugat tidak pernah memberikan nafkah kepada Penggugat dan Tergugat telah menikah lagi dan Penggugat tidak relah untuk dimadu dan puncak pertengkaran pada Agustus 2009, yang mengakibatkan antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah dan yang pergi meninggalkan rumah adalah Tergugat;

Menimbang, bahwa dengan tidak datangnya Tergugat dalam sidang, maka Tergugat dianggap telah mengakui dalil-dalil Penggugat, sehingga seluruh dalil Penggugat dianggap benar. Namun demikian khusus perkara perceraian (lex

(9)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 9

specialis) masih diperlukan keterangan saksi-saksi untuk menghindari kebohongan

dan kesepakatan cerai;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo adalah perceraian dengan salah satu alasan sebagaimana dalam pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, yaitu perselisihan dan pertengkaran terus menerus antara suami istri dan tidak ada harapan akan hidup rukun kembali dalam rumah tangga, maka berdasar Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, maka Penggugat tetap harus dibebani pembuktian, khususnya mendengar keterangan saksi-saksi dari pihak keluarga atau orang-orang dekat dengan kedua belah pihak untuk lebih meyakinkan adanya perselisihan dan percekcokan dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat.

Menimbang, bahwa penggugat dalam menguatkan dalil-dalil gugatannya, telah mengajukan bukti (P) serta menghadirkan 2 (dua) orang saksi dihadapan persidangan;

Menimbang, bahwa bukti (P) yang diajukan oleh Penggugat, membuktikan tentang ikatan perkawinan Penggugat dengan Tergugat, telah dipertimbangkan dalam pertimbangan sebelumnya, oleh karena itu bukti-bukti tersebut tidak perlu dipertimbangkan kembali;

Menimbang, bahwa saksi-saksi Penggugat telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya di muka persidangan, dan selengkapnya keterangan saksi-saksi tersebut telah dimuat dalam duduk perkara putusan ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

Menimbang, bahwa saksi-saksi yang diajukan Penggugat yang keterangannya didasarkan atas pengetahuannya, Majelis Hakim menilai bahwa keterangan saksi-saksi tersebut telah saling berhubungan dan saling mendukung kebenaran adanya perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus antara Penggugat dan Tergugat,

(10)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 10 yang penyebabnya karena Tergugat sudah tidak memberikan nafkah kepada Penggugat dan anaknya sehingga kebutuhan sehari-hari Penggugat dan anaknya ditanggung oleh orangtua Penggugat (vide keretangan saksi pertama dan kedua) dan Tergugat juga sudah menikah lagi dengan wanita lain, (vide keterangan saksi pertama dan kedua), puncak pertengkaran terjadi sejak Penggugat melahirkan anak pertama tepatnya pada tahun 2009 yang mengakibatkan Penggugat dan Tergugat pisah rumah, yang meninggalkan kediaman bersama adalah Tergugat, serta pihak keluarga sudah berusaha merukunkan Penggugat dengan Tergugat namun tetap tidak berhasil. Oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat kesaksian mana telah memenuhi kaidah pembuktian, sehingga patut dinilai cukup kuat dan dapat diterima serta dapat dijadikan pertimbangan untuk menguatkan dalil-dalil gugatan Penggugat;

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi tersebut bila dihubungkan dengan dalil gugatan Penggugat, maka dapat ditemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa benar rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus yang penyebabnya antara lain karena Tergugat tidak memberikan nafkah kepada Penggugat dan sekarang Tergugat sudah menikah dengan wanita lain;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah kurang lebih 4 tahun, yang meninggalkan kediaman bersama adalah Tergugat;

- Bahwa pihak keluarga sudah berusaha merukunkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, bahkan saksi sendiri pun sudah berusaha merukunkan namun tetap tidak berhasil, karena Penggugat dan Tergugat tidak mau lagi mempertahankan rumah tangganya;

- Bahwa Penggugat selama persidangan telah menunjukan sikap dan tekadnya untuk bercerai dengan Tergugat, hal mana berarti Penggugat tidak mau lagi mempertahankan perkawinannya;

(11)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 11 Menimbang, bahwa apabila seorang istri telah mengajukan gugatan perceraian dan telah memperlihatkan kebenciannya terhadap suaminya, berarti hati kedua belah pihak sudah pecah, bila hati sudah pecah maka perkawinan akan menjadi pecah. Demikian juga halnya dengan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak ada harapan untuk dipertahankan lagi, karena Penggugat telah menentukan sikapnya untuk bercerai dengan Tergugat;

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta diatas, maka Majelis Hakim berpendapat telah terbukti bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak rukun lagi dan diantara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang telah sampai ketingkat pecahnya rumah tangga, sehingga tidak ada harapan untuk hidup rukun dan harmonis lagi;

Menimbang, bahwa tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dapat disimpulkan dari sikap Penggugat yang tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat dan tidak mau lagi mempertahankan perkawinannya dengan Tergugat, serta Penggugat dan Tergugat sudah pisah kurang lebih 4 tahun yang lalu, disamping itu pihak keluarga telah berusaha merukunkan Penggugat dengan Tergugat agar kembali membina rumah tangga dengan rukun, akan tetapi tetap tidak berhasil, Penggugat tetap dengan pendiriannya ingin bercerai dengan Tergugat;

Menimbang, bahwa dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor: 1287/K/Sip/1995 tanggal 27 April 1997 disebut: “Bilamana antara suami istri dalam kehidupan rumah tangga telah terjadi percekcokan secara terus menerus, semua usaha perdamaian yang dilakukan tidak berhasil menyatukan mereka kembali, maka yang demikian itu harus ditafsirkan bahwa hati kedua belah pihak (suami istri) tersebut telah pecah”;

Menimbang, bahwa pecahnya perkawinan semata-mata ditujukan pada perkawinan itu sendiri, tanpa mempersoalkan siapa yang salah dalam hal terjadinya

(12)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 12 perselisihan dan pertengkaran di dalam rumah tangga (Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor : 38 K/AG/1990 tanggal 05 Oktober 1991);

Menimbang, bahwa menurut pasal (1) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974, perkawinan ialah ikatan lahir dan bathin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini sesuai pula dengan bunyi pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, yang menyatakan perkawinan adalah bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Di mana hal ini tidak terwujud lagi dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, oleh sebab itu dalam keadaan yang demikian rumah tangga yang bersangkutan akan lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya jika masih tetap dipertahankan;

Menimbang, bahwa apabila salah satu pihak menyatakan sudah tidak mau lagi mempertahankan perkawinannya dan sudah minta cerai, maka disini sudah ada bukti atau petunjuk bahwa antara suami istri itu sudah tidak ada ikatan batin lagi. Oleh karena itu pilihan yang terbaik bagi pihak-pihak adalah perkawinan itu dibubarkan saja, karena dengan mempertahankan perkawinan tersebut akan lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya bagi masing-masing pihak;

Menimbang, bahwa pernikahan bukanlah sekedar perjanjian biasa untuk hidup bersama sebagai suami istri, akan tetapi “Miitsaaqan Ghaliizha” (Pasal (2) Kompilasi Hukum Islam), perjanjian suci yang untuk memutuskannya tidak boleh diukur dengan kesalahan dari salah satu pihak;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil dalam kitab Bugyatul Mustarsyidin halaman 223 yang diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim sendiri, berbunyi sebagai berikut:

ةقلط يضاقلا هيلع قلط اهجوزل ةجوزلا ةبغر مدع دتشا نإو

Artinya: jika kebencian istri kepada suami telah sangat memuncak disitulah hakim diperkenankan menjatuhkan talak suami kepada istri dengan talak satu;

(13)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 13 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat dan berkesimpulan, bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat telah beralasan hukum, sesuai dengan maksud pasal 19 huruf (b) dan (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (b)dan (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu petitum gugatan Penggugat poin 2 patut untuk dikabulkan sebagaimana tercantum dalam amar putusan perkara ini;

Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud Pasal 84 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 dengan perubahan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, Majelis Hakim berpendapat dipandang perlu untuk mencantumkan amar putusan yang isinya memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Poso untuk mengirimkan satu rangkap salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan tempat perkawinan dilangsungkan untuk didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu;

Menimbang, bahwa segala biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat sesuai dengan maksud pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 dengan perubahan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan Kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009;

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang tidak dipertimbangkan dalam putusan ini haruslah dianggap dikesampingkan;

Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil dengan patut datang menghadap di persidangan tidak hadir;

(14)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 14 3. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT);

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Poso untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat Perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga hari ini sebesar Rp. 561.000,- (lima ratus enam puluh satu ribu rupiah);

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawatan Majelis

Hakim, pada hari Senin tanggal 25 November 2013 M, bertepatan dengan tanggal 21 Muharam 1435 H, oleh kami H. ALIMIN A. SANGGO, SH. sebagai Hakim

Ketua, NIRWANA, SHI. dan MASRIAH Hi. SALASA,SHI., masing-masing sebagai hakim anggota. Putusan mana dibacakan pada hari itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim-hakim Anggota yang sama dan dibantu oleh FAUSIAH, S.Ag sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat, tanpa hadirnya Tergugat;

Ketua Majelis, T.t.d

H. ALIMIN A. SANGGO, SH.

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

T.t.d T.t.d N I R W A N A, S.HI MASRIAH Hi. SALASA,S.HI

(15)

Putusan Perkara Nomor : …/Pdt.G/2013/PA.Pso Hal 15 Panitera Pengganti

T.t.d FAUSIAH,S.Ag. Perincian Biaya Perkara:

1. Biaya Pendaftaran Rp 30.000,- 2. Biaya Proses Rp 50.000,- 3. Biaya Panggilan Rp 470.000,- 4. Biaya Redaksi Rp 5.000,- 5. Biaya Meterai Rp 6.000,- J u m l a h Rp. 561.000,-

(lima ratus enam puluh satu ribu rupiah)

Untuk Salinan: Pengadilan Agama Poso

PANITERA

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menunjukkan bahwa di SD Inpres Tamalanrea II Kota Makassar (lihat Tabel V.5) menunjukkan responden yang memiliki persentase kecemasan paling tinggi adalah

informasi yang ada sampai pada saat estimasi, mengestimasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi pada masa yang akan datang dengan probabilitas dari setiap peristiwa yang mungkin

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai kegiatan praktikum Biologi kelas XI IPA di SMA Negeri Kabupaten Muaro Jambi yang terdiri atas 3 tahapan dapat

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu dan pengalaman yang sangat berguna bagi masa depan penulis. Baskoro Adi Prayitno, M.Pd., selaku

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 0. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang

Setelah melihat cara kerja masing-masing serangan, dapat disimpulkan bahwa kata sandi yang kuat adalah kata sandi yang cukup panjang, menggunakan kombinasi setidaknya

Ibid.. Untuk evaluasi yang dilakukan mengenai sistem penjaminan mutu internal dilaksanakan satu semester satu kali. Didukung oleh pendapat wakil kepala sekolah, tim

Evaluasi terhadap kinerja dosen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan memberikan angket kuisioner kepada mahasiswa untuk menilai