SKRIPSI
STUDI PENGGUNAAN FONDAPARINUX
PADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT
DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
ANISTYA MARTIA PUTRI
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
DEPARTEMEN FARMASI KLINIS
SURABAYA
2015
SKRIPSI
STUDI PENGGUNAAN FONDAPARINUX
PADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT
DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
ANISTYA MARTIA PUTRI
NIM. 051111137
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
DEPARTEMEN FARMASI KLINIS
SURABAYA
2015
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi/karya ilmiah saya, dengan judul:
STUDI PENGGUNAAN FONDAPARINUX PADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet, digital library
Perpustakaan Universitas Airlangga atau media lain untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta.
Demikian pernyataan persetujuan publikasi skripsi/karya ilmiah saya buat dengan sebenarnya.
Surabaya, 11 Agustus 2015
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anistya Martia Putri
NIM : 051111137
menyatakan, bahwa sesungguhnya hasil skripsi/tugas akhir yang saya tulis dengan judul:
STUDI PENGGUNAAN FONDAPARINUX PADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi ini menggunakan data fiktif atau merupakan hasil dari plagiatisme, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan kelulusan dan atau pencabutan gelar yang saya peroleh. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Surabaya, 11 Agustus 2015
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN FONDAPARINUX
PADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT
DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
2015
Oleh :
ANISTYA MARTIA PUTRI NIM : 051111137
Skripsi ini telah disetujui oleh :
Pembimbing Utama
Drs. Didik Hasmono, Apt, M.S. NIP. 195809111986011001
Pembimbing Serta 1 Pembimbing Serta 2
Dr. J. Nugroho Eko Putranto Dra. Dwi Rahayu R., Sp.FRS.,Apt dr., Sp.JP(K) FIHA, FAsCC NIP. 196205021993032002 NIP. 196801101997031006
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Studi Penggunaan Fondaparinux pada Pasien Sindrom Koroner Akut (SKA) di RSUD Dr. Soetomo Surabaya” dapat terselesaikan.
Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara moral dan material. Oleh karena itu pada kesempatan ini tak lupa penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Drs. Didik Hasmono, Apt, M.S., selaku pembimbing utama dan Dr. J. Nugroho Eko Putranto, dr., Sp.JP(K) FIHA, FAsCC serta Dra. Dwi Rahayu R., Sp.FRS.,Apt., selaku pembimbing serta I dan II atas segala waktu, kesabaran, ketelitian, bimbingan serta masukan selama peneliti menyelesaikan skripsi ini
2. Dra. Yulistiani, M.Si., Apt dan Bambang Subakti Z., S.Si., Clin.Pharm., Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan hingga terselesaikan skripsi ini.
3. Direktur RSUD Dr. Soetomo dan kepala bidang LITBANG yang telah memberikan ijin pada penelitian ini
4. Drs. Robby Sondakh, MS., Apt. selaku dosen wali atas segala bimbingan dan perhatian selama menjalankan program pendidikan S-1 Farmasi
5. Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak. selaku Rektor Universitas Airlangga, serta Dr. Hj. Umi Athijah, MS., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan program pendidikan S-1 Farmasi
6. Karyawan Pusat Rekam Medik RSUD Dr. Soetomo atas semua bantuan waktu dan tenaga selama penyelesaian skripsi ini.
7. Para dosen yang telah mendidik, membimbing, dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
8. Ibu dan Bapak tercinta, Arnes, Angga Mbak Novi serta seluruh keluarga besarku di mana pun berada atas segala doa, perhatian, nasehat dan bantuan baik materiil maupun spirituil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
9. Teman-teman seperjuangan skripsi, Dhea, Ayu, Dita Intan, Mutiara, Haqqum, Edy, Eka dan Sakinah atas semangat dan kebersamaan selama penyelesaian skripsi ini. Teman-teman Khozi, Restya, Ninit, Faddlun serta Wahyu dan Ria yang telah memberikan kebersamaan, semangat serta canda tawa selama menempuh perkuliahan. Semua teman seperjuangan di bangku perkuliahan Farmasi 2011 yang memberikan semangat dan dengan baik hati mau berbagi pengetahuan. 10. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima
kasih banyak atas segala bantuan dan dukungannya
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya, skripsi ini penulis persembahkan kepada almamater Fakultas Farmasi Universitas Airlangga dengan harapan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Surabaya, 11 Agustus 2015
vii RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN FONDAPARINUX PADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT
DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Anistya Martia Putri
Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan istilah yang untuk gejala klinis yang berhubungan dengan iskemik miokardial akut yang dihasilkan dari ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan oksigen miokardial. Penyebab terjadinya SKA yaitu karena adanya penyempitan pada arteri koroner sehingga menyebabkan menurunnya aliran darah di miokardial. Penyempitan ini disebabkan oleh adanya trombus yang berkembang dari plak aterosklerosis.
Kecepatan kerusakan dari miokard sangat cepat, oleh karena itu terapi yang digunakan mengarah kepada pemenuhan kebutuhan oksigen dan meningkatkan suplai darah ke koroner untuk mengurangi luas kerusakan dari miokardial. Fondaparinux merupakan salah satu antikoagulan yang direkomendasikan oleh ACC/AHA pada kasus SKA. Fondaparinux merupakan antikoagulan sintetik pentasakarida yang selektif menghambat faktor koagulasi Xa. Fondaparinux memiliki beberapa kelebihan dibandingkan antikoagulan lain seperti Unfractionated Heparin (UFH) dan
Low Molecular Weight Heparin (LMWH) diantaranya yaitu tidak
mengandung unsur hewani seperti UFH dan LMWH yang diproduksi dari usus halus babi, memiliki waktu paruh panjang, dan risiko perdarahan serta trombositopenia rendah.
Tujuan penelitian ini yaitu (1) menganalisis penggunaan fondaparinux yang meliputi regimentasi dosis dan lama penggunaan serta (2) menganalisis potensi munculnya masalah terkait obat pada penggunaan fondaparinux selama terapi. Penelitian ini dilakukan secara observasional retrospektif dari data rekam medis pasien selama periode 1 Januari – 31 Desember 2014. Diperoleh 30 pasien yang memenuhi kriteria penelitian yaitu pasien dengan diagnosa sindrom koroner akut yang mendapat terapi fondaparinux. Pengolahan data dari penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian meliputi demografi pasien sebanyak 22 pasien laki-laki (73%) dan 8 pasien perempuan (27%) dengan distribusi usia pasien ˂ 45 tahun sebanyak 1 pasien (3%), usia 45-54 sebanyak 5 pasien (17%), usia 55-64 sebanyak 10 pasien (33%), usia 65-74 sebanyak 10 pasien (33%), usia 75-84 sebanyak 4 pasien (14%). Faktor risiko terkait SKA diantaranya hipertensi sebanyak 18 pasien, diikuti dengan merokok sebanyak 14 pasien, dislipidemia sebanyak 12 pasien, dan diabetes melitus sebanyak 10 pasien.
Sesuai dengan tujuan penelitian, penggunaan fondaparinux pada 30 pasien SKA didapatkan hasil yaitu seluruh pasien yang diteliti mendapatkan fondaparinux dengan dosis 1 x 2,5 mg secara subkutan pada daerah abdomen dengan lama penggunaan selama 5 hari. Dosis yang diberikan sudah sesuai dengan pustaka ACC/AHA untuk pasien NSTEMI/UA namun tidak pada pasien STEMI yang seharusnya mendapat terapi fondaparinux 1 x 2,5 mg secara intravena sebagai initial dose, kemudian dilanjutkan 1 x 2,5 mg secara subkutan. Lama penggunaan fondaparinux sudah sesuai dengan Pedoman Diagnosis dan Terapi RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dalam penelitian sebanyak 2 pasien (7%) penggunaan fondaparinux mengalami pergantian menjadi enoxaparin disebabkan kedua pasien tersebut menjalani PCI. Selain itu, sebanyak 1 pasien (3%) penggunaan fondaparinux digunakan bersama warfarin dan heparin disebabkan pasien menjalani serangkaian operasi dimana warfarin dan heparin ditujukan untuk mencegah terjadinya thrombosis selama dan pasca operasi. Masalah terkait obat (DRP) yaitu adanya efek samping potensial dan interaksi obat yang menyebabkan hematuria (3%), melena (3%), dan hematemesis melena (3%). Terdapat 11 pasien yang diperiksa nilai aPTT dan PT, dari ke 11 pasien tersebut 10 pasien menunjukkan faal koagulasi normal dan 1 pasien menunjukkan pemanjangan PT dan INR disebabkan pasien mendapat 3 antikoagulan.
ix ABSTRACT
DRUG UTILIZATION STUDY OF FONDAPARINUX IN ACUTE CORONARY SYNDROME PATIENTS (Study at Dr. Soetomo Teaching Hospital Surabaya)
Anistya Martia Putri
Background - Acute coronary syndrome (ACS) is a term that includes all clinical syndromes compatible with acute myocardial ischemia resulting from an imbalance between myocardial oxygen demand and supply, most often cause by atherosclerosis of the coronary. Anticoagulant has mechanism to inhibit thrombin generation and/or activity thereby reducing thrombus-related events. Fondaparinux is an indirect-acting specific inhibitor of factor Xa that has recently been studied in the setting of ACS. Objectives - This aim of the study was to analyze the utilizing and identify drug related problems (DRPs) of fondaparinux on acute coronary syndrome patient in Dr. Soetomo Teaching Hospital Surabaya.
Methods - The study retrospective using data from 30 patient’s medical records during the period January 1st 2014 – December 31st 2014 and was
analyzed descriptively.
Results – Fondaparinux was administered once daily subcutaneous at a dose 2.5 mg in all patients with duration of treatment was 5 days. There were 2 patients who received fondaparinux have switch-therapy to enoxaparin and one patient received combination of 3 anticoagulants (fondaparinux, warfarin, and heparin). Drug related problems (DRPs) that found in this study were potential adverse drug reaction, like bleeding and interaction with antiplatelet (aspirin and clopidogrel) and fibrinolytic. This DRPs are found in 3 patients who received fondaparinux in this research that caused hematuria (3%), melena (3%), and hematemesis melena (3%). From 30 patients, only 11 patients whose known their aPTT and PT value. Out of all 11 patients there was only one who got elongation of PT and INR. Conclusion – Administration of fondaparinux in acute coronary syndrome patient in Dr. Soetomo Teaching Hospital were according to American College of Cardiology - American Heart Association (ACC/AHA) Guidelines Recommendation for NSTEMI patients but not to STEMI patients and duration of treatment were according to Dr. Soetomo Teaching Hospital Diagnose and Therapy Guideline
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iii
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Definisi Sindrom Koroner Akut (SKA) ... 6
2.2 Etiologi SKA ... 6
2.3 Patofisiologi SKA ... 6
2.4 Gejala SKA ... 10
2.5 Faktor Risiko SKA ... 10
2.6 Pemeriksaan Fisik ... 13
2.7 Pemeriksaan EKG dan Laboratorium ... 14
2.8 Komplikasi SKA ... 17
2.9 Terapi SKA ... 19
2.9.1 Terapi Non Farmakologi ... 20
2.9.2 Terapi Farmakologi ... 20
xi
2.10 Studi Penggunaan Obat ... 39
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 40
3.1 Uraian Kerangka Konseptual Penelitian ... 40
3.2 Alur Kerangka Konseptual Penelitian ... 42
3.3 Alur Kerangka Operasional Penelitian ... .43
BAB IV METODE PENELITIAN ... 44
4.1 Rancangan Penelitian ... 44
4.2 Populasi dan Sampel ... 44
4.3 Objek Penelitian ... 44
5.1 Demografi Pasien ... 48
5.2 Faktor Risiko ... 50
5.3 Status Pasien ... 50
5.4 Pola Penggunaan Fondaparinux ... 50
5.5 Terapi Umum SKA ... 52
5.6 Efek Samping Obat ... 53
5.7 Monitoring aPTT dan PT Penggunaan Fondaparinux ... 53
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Proses Pembentukan Aterosklerosis ... 7
2.2 Proses Terjadinya Trombosis ... 8
2.3 Mekanisme Antikoagulan ... 30
2.4 Struktur Molekul Fondaparinux ... 34
5.1 Distribusi Jenis Kelamin ... 49
5.2 Distribusi Faktor Risiko SKA ... 50
5.3 Distribusi Efek Samping Pemberian Fondaparinux ... 53
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Farmakokinetik dan Farmakodinamik Fondaparinux ... 35
2.2 Interaksi Fondaparinux Dengan Obat Lain ... 37
5.1 Distribusi Usia Pasien SKA ... 49
5.2 Status Pasien SKA ... 50
5.3 Pola Kombinasi Penggunaan Fondaparinux ... 51
5.4 Pergantian Fondaparinux dengan Antikoagulan Lain ... 51
5.5 Lama Penggunaan Fondaparinux ... 51
5.6 Prevalensi Penggunaan Obat Terapi SKA ... 52
5.7 Data nilai aPTT dan PT ... 54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Kelaikan Etik ... 77
2. Tabel Induk ... 78
3. Nilai Normal Data Laboratorium dan Data Klinik ... 89
xv
DAFTAR SINGKATAN
ACC-AHA : American College of Cardiology- American Heart Association
ACCP : American College of Clinical Pharmacy
ACE : Angiotensin Converting Enzyme
ACS : Acute Coronary Syndrome
ACT : Activated Clotting Time
ADP : Adenosine Diphosphate
AF : Atrial Fibrillation
aPTT : Activated Partial Thromboplastin Time
ARB : Angiotensin Receptor Blocker
ASA : Acetylsalicylic Acid
AST : Aminotransferase
BB : Berat Badan
CABG : Coronary Artery Bypass Graft
CCB : Calcium Channel Blocker
CHD : Coronary Heart Disease
CK : Creatine Kinase
CKMB : Creatine Kinase- Myocardial Band
COX : Cyclooxygenase
CrCl : Clearence Creatinin
CRP : C-Reactive Protein
cTnI : Cardiac Troponin I
cTnT : Cardiac Troponin T
CYP : Cytochrome P
DM : Diabetes Mellitus
DRP : Drug Related Problem
DVT : DeepVein Thrombosis
EKG/ECG : Elektrokardiogram/Electrocardiogram ESC : European Society of Cardiology
ESO : Efek Samping Obat
GP : Glycoprotein
Hb : Hemoglobin
HDL :High-Density Lipoprotein
HIT : Heparin Induced Trombositopeni
HMG-CoA : 3-hydroxy- 3-methylglutaryl coenzyme A
HR : Heart Rate
ICAM-1 : Intercellular Adhesion Molecule-1
ICCU : Intensive Coronary Care Unit
IFN : Interferon
IL-1 : Interukin-1
IMA : Infark Miokard Akut
INR : International Normalized Ratio
ISDN : Isosorbide Dinitrat ISMN : Isosorbide Mononitrat
IU : International Unit
JKN : Jaminan Kesehatan Nasional
KRS : Keluar Rumah Sakit
LDH : laktat dehidrogenase
LDL : Low-Density Lipoprotein
LMWH : Low Molecular Weight Heparin
MRS : Masuk Rumah Sakit
MP : Microparticles
NO : Nitric Oxide
NSAID : Non Steroidal Anti Inflammatory Drug NSTEMI : Non ST Elevation Myocardial Infarction
OASIS : Organization to Assess Strategies in Acute Ischemic Syndromes
OTC : Over the Counter
PAI-1 : Plasminogen Activator Inhibitor PCI : Percutaneous Coronary Intervention
PJK : Penyakit Jantung Koroner
PPAR-α : Proliferator–Activated Receptor-Α
PTT : Partial Thromboplastin Time
RR : Respiration Rate
SGOT : Serum Glutamic-Oxaloacetic Transaminase
SKA : Sindrom Koroner Akut
STEMI : ST Elevation Myocardial Infarction
TD : Tekanan Darah
TG : Trigliserida
TNF-α : Tumor Nerosis Factor- α
TXA2 : Tromboxan A2
t-PA : Tissue-Plasminogen Activator
UFH : Unfractionated Heparin
VTE : Venous Thromboembolism
vWF : von Willebrand
WHO : World Health Organization